Anda di halaman 1dari 7

RESUME METODOLOGI PENELITIAN

I. Metodologi Penelitian Kesehatan


Penelitian atau penelitian ilmiah merupakan proses sistematis yang dilakukan prosedur
tertentu dalam bidang keilmuannya yang bersifat tetap dan benar;
Sesuai dengan falsafahnya sebuah penelitian hakekatnya mencari sebuah kebenaran baru
(novelty) pada sebuah realitas atau fenomena yang diteliti.
Manfaat :
1. Gambaran kondisi ataupun kualitas kesehatan individu, kelompok, maupun masyarakat;
2. Gambaran keahlian sumber daya, serta bermanfaat sebagai penunjang pembangunan
pelayanan kesehatan yang telah dirancang;
3. Dasar evaluasi program kesehatan yang sedang berjalan;
4. Pertimbangan untuk menentukan kebijakan kesehatan yang relevan;
5. Acuan dalam melakukan edukasi terkait masalah kesehatan di masyarakat / program
intervensi;
6. Perencanaan kebijakan kesehatan.

Kaidah Penelitian Ilmiah harus sistematis dan terstruktur memenuhi kaidah ilmiah dan acuan
dalam bidang ilmu terkait.
• Empiris rasional  permasalahan yang diajukan berdasarkan fakta, dapat diamati dan
dipahami oleh logika;
• Adanya landasan teoritis atau bahkan diperlukan kajian literatur terdahulu;
• Sistematis  adanya Langkah-Langkah yang jelas;
• Proses yang logis  prosesnya merujuk pada metode dari argumentasi ilmiah;
• Analitis  pengolahan data dan penarikan kesimpulan yang diambil rasional sesuai
dengan fakta atau data yang didapatkan;
• Reduktif  fenomena yang diamati diterjemahkan dalam konseptual yang diteliti.
• Obyektif  bebas dari prasangka atau pertimbangan subyektif peneliti dalam
mengarahkan kesimpulan sejak awal;
• Replicable  dapat dibuktikan kebenarannya oleh penelitian lain;
• Transmitable  hasil penelitian pada sekelompok objek dapat menjawab permasalahan
pada objek lain dengan karakteristik dan kondisi yang sama.

LANGKAH PENELITIAN ILMIAH SECARA UMUM


• Menentukan masalah dan pertanyaan penelitian;
• Menentukan tujuan penelitian;
• Melakukan kajian teoritis dan telaah penelitian terdahulu;
• Merumuskan kerangka konsep penelitian;
• Menentukan metode yang sesuai;
• Mengumpulkan data;
• Menganalisa data;
• Menarik kesimpulan.

STUDI LITERATUR
• Identifikasi artikel / jurnal terkait penelitian yang akan dilakukan;
• Artikel / jurnal / hasil publikasi yang menjadi obyek studi ditelaah secara kritis dan
dievaluasi kualitasnya;
• Hasil telaah literatur untuk memperkuat bahasan dan pengambilan kesimpulan.
• Identifikasi artikel / jurnal kemudian dilakukan seleksi terkait penelitian yang akan
dilakukan;
• Peneliti harus menetapkan periode atau rentang waktu publikasi artikel dan jurnal;
• Artikel / jurnal / hasil publikasi yang menjadi obyek studi ditelaah secara kritis dan
dievaluasi kualitasnya;
• Hasil telaah literatur untuk memperkuat bahasan dan pengambilan kesimpulan.

LANGKAH PENELUSURAN DAN TELAAH ARTIKEL


• Artikel yang didapatkan dari hasil penelusuran harus ditelaah satu per satu;
• Semua artikel diseleksi apakah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan;
• Artikel tersebut diteliti tahap demi tahap sampai memenuhi kriteria yang ditetapkan;
• Untuk menjaga validitas terhadap terlaah artikel maka sebaiknya dilakukan oleh 2 orang
dan sepakat.
II. Masalah Penelitian Kesehatan
SIGNIFIKANSI MASALAH PENELITIAN
1. Perumusan masalah merupakan langkah awal yang menentukan bagi penyusunan
mata rantai metodologi penelitian, merupakan petunjuk model kerangka teoritis
yang dikembangkan untuk penyusunan hipotesis, rancangan penelitian yang akan
dipakai (populasi & sampel), instrumentasinya.
2. Perumusan masalah yang baik dapat mengetahui “prognosis” penelitian yang
dilakukan (lancar atau tidak), antisipasi kendala yang mungkin terjadi.
3. Rumusan permasalahan yang tepat membantu penetapan judul dan tujuan
penelitian dalam proposan yang akan dibuat;
4. Rumusan masalah yang baik dapat diketahui seberapa jauh penelitian yang akan
dilakukan cukup berbobot dan orisinal misal untuk tesis dan disertasi.

KRITERIA RUMUSAN MASALAH YANG ADEKUAT


1. Aspek substansi
a. Bobot
Nilai kegunaan, menggunakan pendekatan dengan melihat kemanfaatan
atau kegunaannya apakah penelitian akan:
 Mempunyai arti bagi pengembangan substansi ilmu (kegunaan teoritik)
 Mempunyai arti bagi pengembangan metodologi
 Mempunyai kegunaan praktis
b. Orisinalitas  permasalahan yang diajukan belum terjawabkan oleh teori
maupun penelitian yang pernah dilakukan (kecuali penelitian besifat replikasi)

2. Aspek formulasi
a. rumusan permasalahan hendaknya diajukan dalam bentuk pertanyaan (kalimat
interogatif) yang jelas, tajam dan akurat menyangkut inti permasalahan yang
dikehendaki
b. rumusan permasalahan merupakan hubungan antara dua variable atau lebih
(tidak mutlak)

3. Aspek teknis  Kelayakan Penelitian


a. Pertimbangan peneliti  bekal penelitian dasar yang berkaitan dengan objek
penelitian yang dihadapi, motivasi, waktu yang cukup dan keterampilan
peneliti
b. Pertimbangan metodologik  pemahaman teoritik dan kemampuan
metodologi peneliti
c. Pertimbangan ketersediaan fasilitas penelitian antara lain bahan, biaya,
peralatan, dsb.

SUMBER MASALAH PENELITIAN


• Sumber kepustakaan / referensi dan jurnal ilmiah;
• Pengamatan / observasi;
• Forum pertemuan / diskusi ilmiah / prosiding pertemuan ilmiah;
• Pernyataan dari pemegang kebijakan;
• Pemikiran intuitif manusia;
• Masalah sosial yang ada disekitar kita;
• Pengalaman praktek di klinik, lab dan lapangan
MENGIDENTIFIKASI DAN MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN
a. Langkah persiapan  formulasikan situasi problematik yang dihadapi, identifikasi
kesenjangan yang ada, pelajari kepustakaan / referensi baru dipilih inti
permasalahan yang paling nyata;
b. Langkah konfirmasi awal  menilai apakah rumusan masalah yang disusun
dalam Langkah persiapan telah memenuhi kriteria rumusan masalah yang
adekuat, berbobot, orisinal.
c. Langkah konfirmasi akhir  konsultasi dengan teman dan pembimbing;
d. Langkah formulasi akhir  finalisasi setelah konsultasi dengan pembimbing.

III. Tinjauan Pustaka, Kerangka Berpikir, Kerangka Konsep, Hipotesis


Langkah-langkah Menyusun Tinjauan Pustaka
1. Tentukan masalah atau topik.
2. Menelaah kepustakaan atau penelitian yang relevan.
3. Merumuskan masalah penelitian
4. Mengembangkan kerangka konsep serta hipotesis penelitian.
5. Penyusunan perbedaan penelitian dengan penelitian terdahulu.

Teknik Melakukan Tinjauan Pustaka


1. Mencari kesamaan (compare)
2. Mencari ketidaksamaan (contrast)
3. Memberikan pandangan (criticize)
4. Membandingkan (synthesize)
5. Meringkas (summarize)

Kerangka teori dibangun sebagai dasar terbentuknya kerangka konsep yang


terdiri dari berbagai teori yang saling berhubungan. Pemecahan terhadap sebuah masalah
penelitian didasarkan pada kerangka teori yang digunakan sebagai acuan yang
komprehensif mengandung prinsip, teori serta konsep.
Syarat kerangka konseptual dikatakan baik :
1. Penelitian yang memiliki variabel yang jelas
2. Penelitian harus menjelaskan adanya hubungan antara variabel yang akan diteliti
yang didasari oleh teori
3. Jelas dan mudah dipahami
Hipotesis yang digunakan sebagai jawaban sementara pada sebuah penelitian memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
1. Terdapat batasan yang jelas dan dibuat sederhana
2. Hipotesis dibuat dalam bentuk pemyataan bukan pertanyaan
3. Relevan terhadap ilmu pengetahuan yang akan diteliti
4. V ariabel yang digunakan dapat diukur sehingga dapat dilakukan pengujian
secara statistik

Rumusan hipotesis sebuah penelitian dapat dibagi menjadi dua jenis :


1. Hipotesis Nol (HO)
tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependent
atau tidak ada perbedaan antara kelompok perlakuan dengan kelompok
kontrol
2. Hipotesis Altematif (Ha)
adanya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat atau ada
perbedaan antam variabel satu dengan variabel lainnya.

IV. Penelitian Deskriptif dan Cross Sectional


Menurut Budiarto (2003) penelitian deskriptif merupakan penelitian dengan
pendekatan cross-sectional yang dilakukan secara murni untuk mengadakan deskripsi
tanpa dilakukan analisis yang mendalam.
Studi cross-sectional merupakan salah satu jenis studi observasional untuk
mengetahui hubungan antara faktor risiko dan penyakit. Pengukuran dalam studi analitik
cross-sectional biasanya menggunakan tabel 2 x 2, sehingga dari tabel tersebut dapat
diketahui prevalensi penyakit pada kelompok dengan atau tanpa faktor risiko, dapat
dihitung rasio prevalensi. Rasia prevalensi = 1 menunjukkan bahwa variabel bebas
yang diteliti bukan merupakan faktor risiko. Rasia prevalensi > 1 menunjukkan bahwa
variabel independen merupakan faktor risiko, dan bila rasio prevalensi kurang dari 1
berarti variabel independen merupakan faktor protektif. Dari uraian diatasi dapat kita
katakan bahwa penelitian cross-sectional merupakan peralihan antara penelitian deskriptif
murni dengan penelitian analitik.

V. Penelitian Case Control dan Kohort


Studi kasus kontrol adalah studi komparatif di mana orang dengan penyakit (atau
masalah) yang diinginkan dibandingkan dengan orang yang tidak menderita penyakit
tersebut.
Studi kohort dimulai dengan sekelompok orang yang bebas dari penyakit, dan
yang diklasifikasikan ke dalam sub kelompok menurut paparan penyebab potensial
penyakit atau hasil akhir. Variabel yang diminati ditentukan dan diukur dan seluruh
kelompok ditindaklanjuti untuk melihat bagaimana perkembangan selanjutnya dari kasus
baru penyakit (atau hasil lain) berbeda antara kelompok dengan dan tanpa paparan.
Karena data tentang keterpaparan dan penyakit mengacu pada titik waktu yang
berbeda, studi kohort bersifat longitudinal, seperti studi kasus control.

Perbedaan utama antara studi kasus-kontrol dan studi kohort adalah bahwa studi
kohort mengidentifikasi subjek berdasarkan status keterpaparan mereka, sedangkan studi
kasus-kontrol mengidentifikasi subjek berdasarkan status hasil mereka (outcome status).

VI. Penelitian Eksperimen


Penelitian eksperimental adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat
yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja dalam kondisi
yang dikendalikan oleh peneliti.
beberapa contoh bentuk penelitian eksperimental :
1. Pre eksperimen design ini belum merupakan ekperimen yang benar• benar
masih terdapat variabel luar yang akan ikut memengaruhi variabel
dependen, tidak ada variabel kontrol, sampel tidak dipilih secara random.
2. True eksperimen merupakan rancangan penelitian yang ada
kelompok kontrol, sampel juga dipilih secara random.
3. Quasi Eksperimen merupakan suatu penelitian yang menempatkan unit
eksperimen ke dalam kelompok eksperimen dan kontrol yang dilakukan dengan
tidak acak (non random assignment).
4. Factorial Design
Desain ini merupakan modifikasi dari true experimental design yaitu dengan
memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderat yang memengaruhi
perlakuan (variabel bebas) terhadap hasil (variabel terikat), semua
kelompok dipilih secara random.

VII. Penelitian Kualitatif


Penelitian kualitatif merupakan metode untuk mengeksplorasi dan memaharni
makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari
masalah sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan
upaya-upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-
prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan, menganalisis data
secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke tema• tema umum, dan
menafsirkan makna data. Laporan akhir penelitian ini merniliki struktur atau kerangka
yang fleksibel.
VIII. Penyusunan Proposal

LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN PROPOSAL


• Latar belakang masalah
• Rumusan masalah penelitian
• Tujuan penelitian
• Hipotesis penelitian
• Keterbatasan penelitian
• Pentingnya penelitian
• Populasi dan sampel penelitian
• Metodologi dam instrument pengumpulan data
• Metode pengolahan dan analisis data
• Referensi

Anda mungkin juga menyukai