Anda di halaman 1dari 3

Nama : Alvin Syahrur Ramadhani

NIM : 1717301002

Kelas : 4 HES C

TUGAS RESUME MATERI KULIAH HUKUM PERDATA PERTEMUAN KE-3

 Subjek Hukum
Subjek hukum ialah setiap pendukung hak dan kewajiban atau segala sesuatu
yang dapat mempunyai hak dan kewajiban menurut hukum. Dalam hukum perdata
yang ada di Indonesia Subjek Hukum merupakan salah satu bagian yang penting.
Pada subjek hukum perdata terdapat dua poin penting yang akan dibahas yaitu,
manusia atau natuurlijkpersoon dan badan hukum atau rechtpersoon. Yang dimaksud
manusia dalam subjek hukum ialah setiap manusia yang ada di suatu wilayah hukum
tertentu adalah subjek hukum yakni pendukung hak dan kewajiban. Namun tidak
semua orang cakap untuk melakukan perbuatan hukum tidak selalu berwenang untuk
melakukan perbuatan hukum.
Yang kedua ialah mengenai badan hukum atau rechtpersoon yang memiliki
arti ialah orang-orang yang yang ditetapkan oleh hukum merupakan subjek di dalam
hukum, yang dapat berarti pula dapat melakukan perbuatan-perbuatan hukum
sebagaimana halnya dengan manusia.
 Objek Hukum
Objek hukum ialah segala sesuatu yang dapat berguna dan memilki manfaat
serta dapat dikuasai dan harus dapat dikuasai oleh subjek hukum. Adapun pengertian
lainnya ialah segala sesuatu yang berguna bagi si subjek hukum dan menjadi pokok
(objek) suatu hukum, karena hal itu dapat dikuasai subjek hukum.
 BAB I Menikmati dan Hilangnya Hak-Hak Keperdataan
Di dalam BW atau Burgeriljk Wetboek bahwa terdapat tiga Pasal yang
membahas mengenai menikmati dan hilangnya hak-hak keperdataan yaitu dalam Bab
I Pasal 1,2, dan 3. BW bertitik tolak bahwa tiap-tiap manusia berstatus sebagai orang
dalam hukum yang dalam hal ini berarti setiap manusia berwenang untuk mempunyai
hak-hak keperdataan.
Dalam Pasal 1 BW memiliki kandungan arti bahwa dalam hukum perdata
setiap manusia memiliki hak yang sama sehingga terlepas dari hak ketatanegaraan.
Akan tetapi, hak keperdataan tidaklah sama dengan hak dalam ketatanegaraan. Dalam
hukum perdata setiap manusia berwenang untuk berhak atau cakap untuk berhak atau
mempunyai kewenangan berhak. Tetapi, terlepas dari semua itu tidak semua manusia
cakap untuk bertindak (beekwaamheid), ada kondisi tertentu yang menyebabkan
seseorang dianggap cakap dalam bertindak di dalam hukum atau tidak cakap dalam
hal tersebut.
 VAN PERSOONRECHT

Kata Van Persoonrecht secara yuridis memiliki arti orang atau person dan
juga sebagai subjek hukum (rechtpersoonlijk atau natuurlijk persoon) sebagaimana
yang telah dijelaskan atau dipaparkan di atas. Selain pengertian tersebut ada juga arti
lain yaitu sebagai penyandang hak dan juga kewajiban atau memiliki kewenangan
hukum. Hak dan kewajiban tersebut ada atau timbul sejak lahir sampai mati atu
meniggal dunia, pengecualian pada Pasal 2 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Sedangkan pada Pasal 3 Kitab Undnag-Undang Hukum Perdata berbunyi “Tiada
suatu hukuman sebabkan kematian perdata, atau hilangnya segala hak-hak kewargaan.

 Golongan Orang yang Tidak Cakap Melakukan Perbuatan Hukum

Yang termasuk di dalam golongan ini ialah orang yang belum dewasa atau belum
berusia 21 tahun dan belum menikah, sehingga dianggap tidak cakap dalam melakukan
perbuatan hukum sendiri. Selain itu, orang-orang yang berada di bawah pengampuan
atau pengawasan seperti orangyang sedang sakit ingatan dan bagi pemboros dan
pemabuk kecakapanbertindak hanya pada bidang hukum harta kekayaannya saja. Orang-
orang yang dilarang dalam undang-undang melakukan perbuatan hukum tertentu seperti:
orang yang dinyatakan pailit atau rugi atau bangkrut.

 DE RECHTSPERSOON
Istilah lainnya ialah badan hukum yang berarti merupakan subjek hukum
ciptaan manusia yang berdasarkan pada undang-undang dan diberi status sebagai
pendukung hak dan kewajiban. Dalam badan hukum dibagi menjadi tiga golongan
yaitu, golongan yang pertama badan hukum yang dibentuk oleh pemerintah atau
badan hukum publik, lembaga negara, departemen pemerintah, BUMN, dan BUMD.
Yang kedua ialah badan hukum yang telah diakui oleh pemerintah akan tetapi
dibentuk oleh swasta dengan tujuan mendapatkan keuntungan dan kesejahteraan
seperti contoh: PT dan Koperasi. Yang ketiga ialah badan hukum yang diperbolehkan
untuk suatu tujua tertentu yang bersifat ideal, seperti: yayasan.
Sedangkan menurut jenisnya badan hukum dibagi menjadi dua yaitu, badan
hukum publik dan badan hukum privat. Badan hukum publik dibentuk oleh
pemerintah dan diberi wewenang menurut hukum publik. Sedangkan badan hukum
privat dibentuk oleh pemerintah atau swasta dan diberi wewenang menurut hukum
perdata.

Anda mungkin juga menyukai