Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PENDERITA HIPERTENSI
DI KAWASAN KERJA PUSKESMAS RANGKAH SURABAYA

Dosen Pembimbing :
Rini Ambarwati, S. Kep., Ns., M. Si
NIP. 197006021995032002

Disusun Oleh Kelompok :


Sri Rahayu Estiningtyas
NIM. P27820720042

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK


KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI
NERS PROGRAM SARJANA TERAPAN
2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Keluarga Ny. S dengan Diabetes Melitus di Ambengan
Batu DKA yang dilaksanakan pada tanggal 12 s.d 14 Juni telah disahkan sebagai laporan
Praktik Klinik Keperawatan Keluarga Semester 6
Nama Mahasiswa : Sri Rahayu Estiningtyas
NIM : P27820720042

Surabaya, 14 Juni 2023

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Ruangan

Rini Ambarwati, S. Kep., Ns., M. Si Anung Mega Retno, A. Md., Kep


NIP. 197006021995032002 NIP. 19790106 200701 2 005

Kepala Puskesmas

dr. Tienne Soeleman C. M


NIP. 196105181987092001
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

Nama Puskesmas Puskesmas Rangkah No. Register


Nama Perawat Sri Rahayu Estiningtyas Tanggal Pengkajian 12 Juni 2023
A. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Ny. S Bahasa sehari-hari Jawa

Alamat Rumah & Telp Ambengan Batu III Yankes terdekat, Jarak Puskesmas Rangkah

Pekerjaan Penjual krupuk Alat transportasi Motor

Agama & Suku Islam/Jawa Status Kelas Sosial Menengah ke bawah

DATA ANGGOTA KELUARGA


Status
Hub dgn Pendidika Pekerjaan Status Gizi (TB, TTV
No Nama Umur JK Suku Imunisa
KK n Terakhir Saat Ini BB, BMI) (TD, N, S, P)
si Dasar
TD: 183/83
mmHg
BB: 66 kg
Penjual Nadi: 120
1. Ny. S KK 65 P Jawa TB: 147 cm -
krupuk x/mnt
BMI: 31.3
RR: 20 x/mnt

2.
3.
4.
LANJUTAN
Status Kesehatan
No Nama Alat Bantu/ Protesa Riwayat Penyakit/ Alergi
Saat ini
RPS:
- Klien mengeluh nyeri dada di
sebelah kiri
P: Riwayat sakit jantung
Q: seperti masuk angin dan
ditusuk-tusuk
R: dada kiri
S: 4 (1-10)
T: Hilang timbul, terutama jika
- kelelahan
- Ny. S rutin kontrol ke poli
1. Ny. S PJK + Hipertensi
jantung RS Dr. Soewandhi
sejak 9 tahun lalu, rujukan
terakhir tanggal 28 Juni 2023

RPD: Ny. S mengatakan pernah


operasi perdarahan di vagina pada
tahun 2014 lalu

RPK:
- Ayah: -
- Ibu: Hipertensi
- Suami: Hipertensi+DM

RPO:
- Candesartan 1x1
- Bisoprolol 1x1
- Mitrokaf, jika nyeri

2.

Analisis Masalah Kesehatan INDIVIDU:


Ny. S memiliki masalah kesehatan PJK + Hipertensi
GENOGRAM (Hanya Contoh Diganti)

Mati tua Mati tua

Mati Tua 2018


Jantung DM
70 tahun

Keterangan :
: Perempuan

: Laki-laki

: Meninggal
: Klien (Ny. S)
: Tinggal serumah
: Menikah
B. TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA
Tahap Perkembangan Klg Saat Ini :
Tugas Perkembangan Keluarga : Dapat dijalankan Tdk Dpt Dijalankan
Bila Tdk dijalankan, sebutkan :
C. STRUKTUR KELUARGA
Pola Komunikasi :  Baik Disfungsional
Peran Dalam Keluarga :  Tdk Ada Masalah Ada Masalah
Nilai/Norma Keluarga :  Tdk ada konflik nilai Ada Konflik
Pengambilan keputusan dalam keluarga : Ny. S merupakan pengambil keputusan dalam keluarganya
D. FUNGSI KELUARGA
Fungsi Afektif : Berfungsi Tdk Berfungsi

Fungsi Sosial :
 Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Ekonomi : Baik Kurang Baik

E. POLA KOPING KELUARGA
Mekanisme koping :  Efektif Tidak Efektif
Stressor yg dihadapi keluarga : - Stresor jangka pendek:
Ny. S mengatakan sering stress memikirkan urusan rumah tangga dan kebutuhan
hidupnya. Ny. S mengatakan ia mengatasi stressnya dengan sholat

- Stresor jangka panjang

DATA PENUNJANG KELUARGA


Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga
 Kondisi Rumah  Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan :
Type rumah : permanen/semi permanen* Ya/ Tidak*
Lantai : tanah/plester/keramik,lainnya…. sebutkan.....
Kepemilikan rumah : sendiri / sewa*  Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif : Ya/ Tidak*
 Ventilasi : sebutkan.....
Baik (10-15% dari luas lantai) : ya/tidak*  jika ada balita, Menimbang balita tiap bln : Ya/ Tidak*
Jendela setiap hari dibuka : ya/tidak* sebutkan.....
Sebutkan: Total ventilasi rumah Ny. S yaitu  Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
 Pencahayaan Rumah : Ya/ Tidak*
Baik/ Tidak* Sebutkan: Ny. S mengatakan untuk makan dan minum ia
Sebutkan: Pencahayaan berasal dari sinar matahari langsung menggunakan air mineral
ditambah dengan lampu  Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
 Saluran Buang Limbah : Ya/ Tidak* .
Tertutup/terbuka* Sebutkan: Ny. S mengatakan untuk mandi ia menggunakan air
Sebutkan: Got PDAM
 Air Bersih :  Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
Sumber air bersih: sumur/PAM/sungai/lain-lain*, Ya/ Tidak*
Sebutkan: Ny.S menggunakan PDAM untuk kebutuhan air Sebutkan: Ny. S dan ibunya memiliki kebiasaan mencuci tangan
bersih dalam kebersihan menggunakan sabun
 Jamban Memenuhi Syarat :  Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya :
Kepemilikan jamban : ya/tidak* Ya/ Tidak*
Jenis jamban : leher angsa/cemplung* Sebutkan: sampah setiap hari dibuang di tempat sampah yang
Jarak septic tank dengan sumber air : berada di luar rumah
 Tempat Sampah:  Menjaga lingkungan rumah tampak bersih
Kepemilikan tempat sampah ;Ya/Tidak* Ya/Tidak
Jenis : Tertutup/Terbuka * Sebutkan: Ny. S mengatakan selalu menjaga kebersihan rumahnya
Sebutkan: tempat sampah berada di luar rumah dengan jenis dengan menyapu setiap rumahnya kotor
tempat sampah tertutup  Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
 Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah Ya/ Tidak*
Anggota Keluarga (8m2/orang) Ya/Tidak * Sebutkan: Ny. S mengatakan untuk makanan sehari-hari ia dan
Sebutkan: luas bangunan rumah Ny. S yaitu 16 m2 dengan anaknya makan seadanya
rasio luas bangunan per orang yaitu 8m2  Menggunakan jamban sehat :
Ya/ Tidak*
Sebutkan: Ny. S menggunakan jamban jongkok dengan septic tank
di dalam rumah
 Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
Ya/ Tidak* (menguras, mengubur, menutup)
Sebutkan: Ny. S mengatakan bak air rutin dikuras dengan meminta
tolong kepada anaknya
 Makan buah dan sayur setiap hari :
Ya/ Tidak*
Sebutkan: Ny. S mengatakan makan buah dan sayur tidak setiap
hari, tergantung kondisi keuangan pada hari tersebut
 Melakukan aktivitas fisik setiap hari :
Ya/ Tidak*
Sebutkan: Ny. S mengatakan hanya jalan ke warung demi warung
untuk mengantarkan kerupuk dagangannya
 Tidak merokok di dalam rumah :
Ya/ Tidak*
Sebutkan: Tidak anggota keluarga yang merokok di dalam rumah
 Penggunaan alkohol dan zat adiktif :
Ya/Tidak
sebutkan

KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA


1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit
 Ada  Tidak karena
Sebutkan: Anak Ny. S dapat memperhatikan kondisi ibunya dengan mengantarkan kontrol rutin ibunya
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya
 Ya  Tidak
Sebutkan: Ny. S mengetahui bahwa masalah kesehatan yang saat ini ia alami yaitu Hipertensi dan Jantung Koroner
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya
 Ya  Tidak
Sebutkan: Ny.S tidak mengetahui penyebab masalah kesehatan yang ia alami
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya
 Ya  Tidak
Sebutkan: Ny. S mengatakan tidak mengetahui tanda dan gejala penyakit yang ia alami
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila tidak diobati/dirawat
 Ya  Tidak
Sebutkan: Ny. S mengatakan tidak mengetahui akibat ia tidak kontrol rutin. Ny. S mengatakan pernah tidak kontrol di tahun 2023 ini
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Keluarga  Tetangga  Kader  Tenaga kesehatan
Sebutkan: Ny. S mengatakan menanyakan kondisi kesehatannya pada dokter
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
 Perlu berobat ke fasilitas yankes
 Tidak terpikir
Sebutkan: Ny. S mengatakan penyakit yang dialaminya memerlukan berobat ke rumah sakit
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara aktif : (bagaimana bentuk tindakan
upaya peningkatan kesehatan),
 Ya  Tidak,jelaskan
Sebutkan: anak Ny. S selalu mengantarkan Ny. S kontrol ke rumah sakit sebagai Upaya peningkatan kesehatan
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya :
 Ya  Tidak , Jelaskan
Sebutkan: Anak Ny. S memahami bahwa penyakit ibunya memerlukan pengobatan rutin
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialaminya:
 Ya  Tidak , Jelaskan
Sebutkan: Keluarga tidak mengetahui bagaimana cara merawat dan mengontrol kondisi Hipertensi yang dialami oleh Ny. S
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Ya  Tidak, jelaskan
Sebutkan: Masalah yang terjadi pada Ny. S sudah terjadi, dan keluarga tidak dapat melakukan pencegahan dari terjadinya masalah kesehatan
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan :
 Ya  Tidak, jelaskan
Sebutkan: Ny. S selalu membersihkan rumahnya dan membuka jendela rumahnya tiap hari
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya :
 Ya  Tidak, jelaskan
Sebutkan: Keluarga tidak pernah bertanya mengenai masalah kesehatan yang dialami oleh Ny. S kepada masyarakat sekitar

KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria :
1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1& 2
2. Menerima yankes sesuai rencana Kemandirian II : jika memenuhi kriteria 1 s.d 5
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar
Kemandirian III : jika memenuhi kriteria 1 s.d 6
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran
5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran Kemandirian IV : Jika memenuhi kriteria 1 s.d 7
6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif
Kategori :
, Kemandirian I  Kemandirian II

Kemandirian III Kemandirian IV

Sebutkan: Keluarga dapat menerima mahasiswa sebagai petugas puskesmas, menyetujui kontrak waktu pertemuan selanjutnya, klien dapat
menyatakan masalah kesehatan dengan benar, memanfaatkan rumah sakit untuk kontrol rutin, serta dapat melaksanakan perawatan sederhana
dengan meminum obat rutin. Nilai kemandirian keluarga II
LAMPIRAN
PENGKAJIAN FISIK INDIVIDU

Anggota Keluarga 1 2
Nyeri spesifik:
Lokasi Dada kiri
Tipe Seperti masuk angin, ditusuk-tusuk
Durasi 1-2 menit
Intensitas Hilang timbul, terutama jika kelelahan
Status mental: 1 2
Ny. S nampak bingung ketika ditanya mengenai
Bingung penyebab, tanda gejala, akibat, dan bagaimana -
cara merawat seeorang dengan kondisi Hipertensi
Cemas
Disorientasi
Depresi
Menarik diri
Sistem integumen: 1 2
Cianosis
Akral Dingin HKM HKM
Diaporesis
Jaundice
Luka -

Mukosa mulut kering


Kapiler refil time lebih 2 detik CRT Kembali dalam 2 detik

Sistem Pernafasan 1 2
Stridor - -
Wheezing - --
Ronchi - -
Akumulasi sputum - -

Sistem perkemihan: 1 2
Disuria - -
Hematuria - -
Ny. S mengatakan BAK dalam sehari kurang lebih
Frekuensi
4-5 kali dan tidak banyak
Retensi - -
Inkontinensia - -

Sistem muskuloskeletal 1 2
Kekuatan otot klien
Tonus otot kurang 44
44
Paralisis - -
Hemiparesis - -
ROM kurang - -
Gangg.Keseimbangan - -
Sistem pencernaan: 1 2
Intake cairan kurang - -
Mual/muntah - -
Nyeri perut - -
Muntah darah - -
Flatus - -
Distensi abdomen - -
Colostomy - -
Diare - -
Konstipasi - -
Bising usus - -
Terpasang Sonde - -
Sistem persyarafan: 1 2
Nyeri kepala - -
Pusing - -
Tremor - -
Reflek pupil anisokor - -
Paralisis : Lengan kiri/ Lengan kanan/
Kaki kiri/ - -
Kaki kanan
Anestesi daerah perifer
Riwayat pengobatan 1 2
Alergi Obat - -
Jenis obat yang dikonsumsi - -

PEMERIKSAAN PENUNJAG

Pemeriksaan Laboratorium 1 2
Hemoglobin
Lekosit
Hematokrit
Trombosit
Diffcount
Eritrosit
Widal P.A
Widal P.B
Widal H
Widal O
IgG + IgM Anti DHF
Cholesterol
HDL Direct
LDL Direct
Trigliserida
Gula Darah Acak
ANALISA DATA
Masalah
NO Data Kemungkinan penyebab
keperawatan
1 Data Subyektif : Nyeri Akut pada
- Ny. S mengatakan nyeri di dada Ketidakmampuan keluarga keluarga Ny. S
sebelah kiri merawat anggota keluarga khususnya pada
P: Riwayat sakit jantung yang sakit Ny. S
Q: seperti masuk angin dan ditusuk-tusuk
R: dada kiri
S: 4 (1-10)
T: Hilang timbul, terutama jika kelelahan

Data Obyektif :
- Hasil Observasi TTV:
TD: 183/83 mmHg
Nadi: 120 x/mnt
RR: 20 x/mnt
- RPO:
Bisoprolol 1x1
Candesartan 1x1
Mitrokaf, jika nyeri
2 Data Subyektif : Ketidakmampuan keluarga Defisit
- Ny. S mengatakan tidak mengetahui dalam mengenal masalah pengetahuan
penyebab terjadinya diabetes kesehatan tentang
- Ny. S mengatakan tidak mengetahui tanda
dan gejala diabetes
Hipertensi pada
- Ny. S mengatakan tidak mengetahui akibat keluarga Ny. S
apabila penyakitnya tidak diobati
- Ny. M mengatakan tidak ada masalah
dengan kondisi kesehatannya, karena tidak
ada keluhan yang dirasakan
- Ny. M mengatakan tidak tahu kebutuhan
pengobatan yang ia butuhkan sesuai masalah
yang ia alami
- Keluarga tidak mengetahui bagaimana cara
merawat masalah kesehatan yang muncul

Data Obyektif :
- Ny. S nampak bingung ketika ditanya
mengenai penyebab, tanda gejala,
akibat, dan bagaimana cara merawat
seeorang dengan kondisi Hipertensi
RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1. Nyeri Akut pada Keluarga Ny. S khususnya pada Ny. S (D. 0077)
2. Defisit pengetahuan tentang Hipertensi pada keluarga Ny. S (D. 0111)
SKORING PRIORITAS MASALAH

Nyeri Akut pada Keluarga Ny. S khususnya pada Ny. S (D. 0077)

Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran


a. Sifat masalah : 3 1 3/3 x 1 = 1 Masalah sudah terjadi ditandai
Aktual tingginya tekanan darah pada
Ny. S

b. Kemungkinan masalah 2 2 2/2 x 2 = 2 Masalah dapat diubah dengan


dapat diubah : mudah melalui edukasi
Mudah memanfaatkan fasyankes untuk
control dan memeriksakan
kondisi kesehatan secara rutin

Potensial masalah nyeri akut


yang muncul cukup untuk dapat
c. Potensial masalah 2 1 2/3 x 1 = dicegah karena Ny. S memiliki
untuk dicegah : 2/3 riwayat tidak melaksanakan
Cukup kontrol rutin terkait masalah
kesehatan yang dialaminya

Kondisi tingginya tekanan darah


pada Ny. S harus segera
d. Menonjolnya masalah: 2 1 2/2 x 1 = 1 ditangani agar mendapat
Segera penanganan maksimal dan
mengurangi komplikasi yang
mungkin dapat terjadi
Total skor 14/3
Defisit pengetahuan tentang Hipertensi pada keluarga Ny. S (D. 0111)

Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran


a. Sifat masalah: 3 1 3/3 x 1 = 1 Masalah sudah terjadi ditandai dengan
Aktual Ny. S tidak mengetahui mengenai
penyebab, tanda gejala, akibat, dan
bagaimana cara merawat kondisi
Hipertensi

b. Kemungkinan 1 2 1/2 x 2 = 1 Kemungkinan masalah dapat diubah


masalah dapat sebagian dikarenakan keluarga Ny. S
diubah : mau mengetahui informasi mengenai
Sebagian Hipertensi yang belum ia ketahui

Potensial masalah defisit pengetahuan


c. Potensial 3 1 3/3 x 1 = 1 pada keluarga Ny. S mengenai
masalah untuk Hipertensi mudah untuk dicegah melalui
dicegah : edukasi mengenai Hipertensi
Tinggi

Masalah defisit pengetahuan pada


d. Menonjolnya 2 1 2/2 x 1 = 1 keluarga Ny. S mengenai Hipertensi
masalah: harus segera diatasi untuk meningkatkan
Segera pengetahuan keluarga Ny. S mengenai
penyakit tersebut sehingga dapat
merawat keluarga dengan Hipertensi
Total skor 4
PRIORITAS RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

1. Nyeri Akut pada Keluarga Ny. S khususnya pada Ny. S (D. 0077)
2. Defisit pengetahuan tentang Hipertensi pada keluarga Ny. S (D. 0111)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosis Keperawatan Tujuan Kriteria evaluasi
NO. Rencana Tindakan
Keluarga Umum Khusus Kriteria Standar
1. Nyeri Akut pada Keluarga Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan kunjungan Verbal Klien dapat Manajemen Nyeri (I.08238)
Ny. S khususnya pada Ny. S keperawatan, diharapkan rumah 3x30 menit, diharapkan mengungkapkan
(D. 0077) keluarga mampu merawat Tingkat Nyeri pada keluarga skala nyeri yang Observasi
anggota keluarga yang sakit Ny. S khususnya Ny. S dirasakan 1. Identisikasi lokasi,
menurun karasteristik, durasi,
Klien dapat frekuensi, kualitas,
SLKI (L.08066) menyampaikan intensitas, dan skala nyeri
cara non 2. Identifikasi respons nyeri
farmakologis non verbal
mengurangi 3. Identifikasi faktor yang
nyeri memperberat dan
memperingan nyeri
Psikomotor Klien dapat 4. Monitor keberhasulan terapi
menyetujui non farmakologi yang
kontrak waktu diberikan
pemeriksaan
tekanan darah Terapeutik
berikutnya 1. Berikan terapi non
farmakologis: terapi pijat
Klien
menunjukkan Edukasi
ekspresi sesuai 1. Jelaskan penyebab, periode,
skala nyeri yang dan pemicu nyeri
disampaikan 2. Jelaskan strategi meredakan
nyeri
3. Anjurkan menggunakan
analgesic secara tepat
2. Defisit pengetahuan tentang Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan kunjungan Verbal Klien dapat Edukasi Kesehatan (I.12383)
Hipertensi pada keluarga Ny. keperawatan, diharapkan rumah selama 3x30 menit, menyebutkan
S (D. 0111) keluarga mampu mengenal diharapkan Tingkat penyebab, tanda Observasi
masalah kesehatan yang Pengetahuan pada keluarga gejala, akibat, 1. Identifikasi kesiapan dan
dialami Ny. S Ny. S khususnya Ny. S dan cara kemampuan menerima
membaik merawat informasi
Hipertensi
SLKI (L.12111) Terapeutik
Psikomotor Klien dan 1. Sediakan materi dan media
keluarga Pendidikan kesehatan
memperhatikan 2. Jadwalkan Pendidikan
penjelasan yang kesehatan sesuai
diberikan kesepakatan
3. Berikan kesempatan
Klien dan bertanya
keluarga
mampu Edukasi
bertanya dan 1. Jelaskan faktor risiko yang
berdiskusi dapat mempengaruhi
mengenai kesehatan
materi yang
disampaikan
IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosis Keperawatan Tanda Tangan


NO. Tanggal Tindakan Keperawatan
Keluarga

1. 12 Juni Nyeri Akut pada Keluarga 1. Mengidentifikasi pengkajian nyeri pada klien
2023 Ny. S khususnya pada Ny. Respons: klien mengeluh nyeri
S (D. 0077) P: Riwayat sakit jantung
Q: seperti masuk angin dan ditusuk-tusuk
R: dada kiri
S: 4 (1-10)
T: Hilang timbul, terutama jika kelelahan
2. Melakukan observasi TTV
Respons:
Hasil Observasi TTV:
TD: 183/83 mmHg
Nadi: 120 x/mnt
RR: 20 x/mnt
3. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Respons: klien mengatakan nyeri akan memberat jika ia kelelahan dan akan
berkurang dengan obat dan istirahat
4. Menjelaskan cara-cara non farmakologis yang dapat meredakan nyeri salah
satunya yaitu dengan teknik akrupesur
Respons: klien mengatakan akan mencoba teknik tersebut apabila nyeri
timbul
2. 14 Juni Nyeri Akut pada Keluarga 1. Mengidentifikasi keluhan nyeri klien
2023 Ny. S khususnya pada Ny. Respons: klien mengatakan nyeri sudah berkurang
S (D. 0077) P: Riwayat sakit jantung
Q: seperti masuk angin dan ditusuk-tusuk
R: dada kiri
S: 2 (1-10)
T: Hilang timbul, terutama jika kelelahan
2. Melakukan observasi TTV
Respons:
TD: 170/73 mmHg
Nadi: 110 x/mnt
RR: 20 x/mnt
3. Memberikan teknik non farmakologi dengan akupresur
Respons: klien menyetujui kegiatan dan dapat mengikuti kegiatan hingga
selesai
5. Mengidentifikasi keluhan nyeri setelah dilakukan tindakan akrupesur
Respons: klien mengeluh nyeri sudah berkurang menjadi skala 1 (1-10)
3. 20 Juni Nyeri Akut pada Keluarga 1. Mengidentifikasi keluhan nyeri klien
2023 Ny. S khususnya pada Ny.
Respons: klien mengatakan tidak nyeri
S (D. 0077)
2. Melakukan observasi TTV
Respons:
TD: 140/90 mmHg
Nadi: 100 x/mnt
RR: 19 x/mnt
4. 20 Juni Defisit pengetahuan 1. Mengidentifikasi kesiapan klien dalam menerima informasi
2023 tentang Hipertensi pada Respons: klien mengatakan siap menerima penjelasan yang akan disampaikan
keluarga Ny. S (D. 0111)
2. Menyediakan media Pendidikan kesehatan
Respons: penkes yang dilaksanakan menggunakan media leaflet
3. Menjelaskan mengenai masalah kesehatan yang dialami oleh klien
Respons: klien memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh mahasiswa
4. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya
Respons: klien bertanya apakah Hipertensi itu bisa sembuh? Mahasiswa
menjawab bahwa Hipertensi dapat dikontrol dengan cara rutin minum obat
EVALUASI
Diagnosa Keperawatan
NO. Tanggal Catatan Perkembangan
Keluarga
1. 12 Juni 2023 Nyeri Akut pada S:
Keluarga Ny. S - Ny. S mengeluh nyeri
khususnya pada Ny. S (D. P: Riwayat sakit jantung
0077) Q: seperti masuk angin dan ditusuk-
tusuk
R: dada kiri
S: 4 (1-10)
T: Hilang timbul, terutama jika
kelelahan
- klien mengatakan nyeri akan memberat
jika ia kelelahan dan akan berkurang
dengan obat dan istirahat
- Ny. S mengatakan akan mencoba
teknik akrupesur yang telah dijelaskan
ketika nyeri muncul

O:
- Hasil Observasi TTV:
TD: 183/83 mmHg
Nadi: 120 x/mnt
RR: 20 x/mnt

A : masalah keperawatan belum teratasi

P : intervensi dilanjutkan
2. 14 Juni 2023 Nyeri Akut pada S:
Keluarga Ny. S - Klien mengatakan keluhan nyeri sudah
khususnya pada Ny. S (D. berkembang
0077) P: Riwayat sakit jantung
Q: seperti masuk angin dan ditusuk-
tusuk
R: dada kiri
S: 2 (1-10)
T: Hilang timbul, terutama jika
kelelahan
- Klien mengatakan nyeri sudah
berkurang dengan skala 1 (1-10) setelah
diberi tindakan non farmakologis
akupresur
O:
- Hasil observasi TTV
TD: 170/73 mmHg
Nadi: 110 x/mnt
RR: 20 x/mnt
- Klien dapat mengikuti kegiatan
akrupesur yang diberikan hingga
selesai
A: Masalah keperawatan belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
3. 20 Juni 2023 Nyeri Akut pada S:
Keluarga Ny. S - klien mengatakan sudah tidak ada
khususnya pada Ny. S (D. keluhan nyeri, klien juga mengatakan
0077) sudah melakukan kontrol dan minum
obat teratur

O:
- hasil observasi TTV
TD: 140/90 mmHg
Nadi: 100 x/mnt
RR: 19 x/mnt

A: Masalah keperawatan teratasi


P: Intervensi dihentikan
4. 20 Juni 2023 Defisit pengetahuan S:
tentang Hipertensi pada - Klien mengatakan siap menerima
keluarga Ny. S (D. 0111) penjelasan yang akan disampaikan
- Klien bertanya apakah Hipertensi itu
bisa sembuh? Mahasiswa menjawab
bahwa Hipertensi dapat dikontrol
dengan cara rutin minum obat
O:
- Klien memperhatikan penjelasan yang
disampaikan oleh mahasiswa

A: Masalah keperawatan teratasi


P: Intervensi dihentikan
Lampiran

SATUAN ACARA PENYULUHAN


“HIPERTENSI”

Topik : Hipertensi
Sub Topik : Penyuluhan Tentang Hipertensi
Hari/Tanggal : Kamis, 11 April 2023
Waktu/Jam : 10 menit/ 10.00-10.10
Tempat : Rumah Tn. S di RT 07 RW 01 Kelurahan Kalisari Kecamatan Mulyorejo
Sasaran : Keluarga Tn. S di RT 07 RW 01 Kelurahan Kalisari Kecamatan Mulyorejo

I. Tujuan Instruksional Umum


Mampu mengetahui mengenai tentang Hipertensi serta penyebab, gejala, dan cara
pencegahannya.

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan selama 10 menit maka diharapkan keluarga mampu :
1. Memahami pengertian dari hipertensi
2. Memahami faktor penyebab dari hipertensi
3. Memahami tanda gejala dari hipertensi
4. Memahami komplikasi
5. Memahami pencegahan dan pengobatan dari hipertensi

III. Materi
1. Pengertian dari hipertensi
2. Faktor Penyebab dari hipertensi
3. Tanda gejala dari hipertensi
4. Komplikasi
5. Pencegahan dan penanganan dari hipertensi

IV. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab

V. Media
Leaflet
VI. Kegiatan penyuluhan
No Kegiatan Penyuluham Peserta waktu
1 Pembukaan 1. Membuka acara dengan Menyambut salam dan 2
salam mendengarkan penyaji menit
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
4. Melaksanakan kontrak
waktu dengan peserta
2 Kegiatan Memahami dan menguraikan Mendengarkan dan 5
Inti materi tentang : memperhatikan penyaji menit
1. Pengertian dari hipertensi dalam menyampaikan
2. Faktor Penyebab dari materi
hipertensi
3. Tanda gejala dari
hipertensi
4. Komplikasi
5. Pencegahan dan
pengobatan hipertensi
3 Sesi Tanya 1. Tanya jawab dengan Memperhatikan jawaban 2
Jawab keluarga penyuluhan penyaji dan fasilitator menit
2. Menyimpulkan dari acara
penyuluhan
4 Penutup 1. Mengucapkan terima kasih Mendengarkan dan 1
kepada peserta penyuluhan mengucap salam menit
2. Mengucapkan salam

VII. Evaluasi
Diberikan setelah penyampaian materi dengan metode ceramah dengan mengacu pada
tujuan yang telah ditetapkan
1. Kriteria Evaluasi
Evaluasi Struktur
1) Pasien dan keluarga hadir atau ikut dalam kegiatan penyuluhan
2) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di keluarga Tn. S di RT 07 RW 01
Kelurahan Kalisari Kecamatan Mulyorejo
2. Evaluasi Proses
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
1. Keluarga lebih memahami materi yang disampaikan.
2. Keluarga dapat menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan setelah
penyuluhan selesai dilakukan.
3. Keluarga merespon positif kegiatan penyuluhan yang berlangsung.
4. Keluarga aktif menyampaikan pendapat dan mengajukan pertanyaan terkait materi
yang disampaikan.
VIII. Pengorganisasian
Penyaji : Adinda Putri
Pembimbing Pendidikan : Dr. Siti Nur Kholifah, SKM, M.Kep., Sp.Kom.
Pembimbing Puskesmas : Waji , S.Kep.,Ns
Kepala Puskesmas : dr. Ageng Rusbaya
Sasaran :Keluarga Tn S di RT 07 RW 01 Kel.Kalisari
Kec Mulyorejo

MATERI PENYULUHAN
HIPERTENSI
LATAR BELAKANG
Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik lebih besar atau sama
dengan 140 mmHg, dan peningkatan tekanan diastolik lebih besar atau sama dengan 90 mmHg.
Hipertensi merupakan penyebab utama terjadinya gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah, baik faktor yang dapat diubah maupun
tidak. Salah satu faktor yang dapat diubah adalah gaya hidup (life style), dimana gaya hidup
seseorang sangat dipengaruhi oleh pengetahuannya akan suatu penyakit. Dan faktor yang tidak
dapat diubah adalah genetik.
Menurut data WHO (2018), di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4% mengidap
penyakit hipertensi, angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2021
(Pratama, 2016). Diperkirakan setiap tahun ada 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan
komplikasi. 333 juta dari 972 juta pengidap hipertensi berada di negara maju dan sisanya
berada di negara berkembang salah satunya Indonesia (Pratama, 2016).
1. PENGERTIAN HIPERTENSI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi pembuluh darah secara
persistenmengalami peningkatan tekanan (Lu et al., 2015). Hipertensi adalah suatu keadaan
ketika seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau peningkatan
abnormal secara terus menerus lebih dari suatu periode, dengan tekanan sistolik diatas 140
mmHg dan tekanan diastolik diatas 90mmHg. (Aspiani, 2014). Hipertensi berarti tekanan darah
di dalam pembuluh-pembuluh darah sangat tinggi yang merupakan pengangkut darah dari
jantung yang memompa darah keseluruh jaringan dan organ-organ tubuh (Aryantiningsih &
Silaen, 2018)
1. FAKTOR PENYEBAB HIPERTENSI
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Hipertensi terjadi
sebagai respon peningkatan curah jantung atau peningkatan tekanan perifer. Akan
tetapi, ada beberapa factor yang memengaruhi terjadinya hipertensi :
a. Genetik : respon neurologi terhadap stress atau kelainan ekskresi atau transport Na.
Individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi, beresiko tinggi
untuk mendapatkan penyakit ini. Faktor genetik ini tidak dapat dikendalikan, jika
memiliki riwayat keluarga yang memliki tekanan darah tinggi. Hipertensi juga
berhubungan dengan riwayat kesehatan keluarga yang melibatkan gen
dandiwariskan mengikutiMendelian Inheritance Pattern. Essential
Hypertensionhampir semuakromosom terlibat dalam pewarisan itu. Artinya,
bila ada anggota keluarga yang mengalamihipertensi, sangat mungkin diwariskan
dari generasi sebelumnya (Sarkar and Pal Singh, 2015).
b. Obesitas : terkait dengan tingkat resistensi insulin yang tinggi yang mengakibatkan
tekanan darah meningkat (Aspiani, 2016).
c. Usia : Laki-laki berusia 35-50 tahun dan wanita menopause tinggi untuk mengalami
hipertensi. Hilangnya elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta
pelebaran pembuluh darah
d. Jenis kelamin : Adanya penurunan hormon estrogen yang dimana dialami perempun
akan meningkatkan terjadinya risiko Hipertensi karena itu perempuan sangat rentan
mengalami Hipertensi dibandingkan dengan laki-laki. Selain itu Pada perempuan,
resiko hipertensi lebih tinggi dibandingkandengan pria, hal ini sangat
berhubungan dengan manajemen stress dan kekhasan karakter padamasing-masing
jenis kelamin (Aspiani, 2016).
e. Pola makan : Pola makan yang salah, baik dari jumlahdan jenis makanan yang
dikonsumsi beresikotinggi meningkatkan hipertensi. Konsumsi makanan yang
mengandung lemak dan kolesterolberesiko timbulnya plak yang menumpuk pada
pembuluh darah, sehingga elastisitas pembuluhdarah menjadi berkurang. Hal ini
menjadi penyebab umum hipertensi pada pasien yang tidakmemiliki riwayat
keluarga hipertensi(Goyal and Sarwate,2014). Konsumsi diet tinggi garam secara
langsung berhubungan dengan berkembangnya hipertensi. Faktor ini bisa
dikendalikan oleh penderita dengan mengurangi konsumsinya, jika garam yang
dikonsumsi berlebihan, ginjal yang bertugas untuk mengolah garam akan menahan
cairan lebih banyak dari pada yang seharusnya didalam tubuh. Banyaknya cairan
yang tertahan menyebabkan peningkatan pada volume darah. Beban ekstra yang
dibawa oleh pembuluh darah inilah yang menyebabkan pembuluh darah bekerja
ekstra yakni adanya peningkatan tekanan darah didalam dinding pembuluh darah
dan menyebabkan tekanan darah meningkat. (Aspiani, 2016)
f. Gaya hidup : Stress cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk
sementara waktu. Jika stress telah berlalu, maka tekanan darah biasanyaakan
kembali normal. fungsi hormonal mengalami perubahan yang akan mendorong
peningkatantekanan darah atau hipertensi pada saat seseorang mengalami
stress. Stressor yang munculakanmerangsang otak untuk memproduksiAdeno
Cortico Trophin Hormone (ACTH) lebih banyak, sehingga merangsang
peningkatan produksi Cortisol Releasing Factor(CRF).Perubahan ini secara
otomatis berdampak pada kadar kortisol yang meningkat dan menyebabkan
perubahan hormon Angiostensin dan Aldosteron. Semua perubahan ini akan
meningkatkan risiko hipertensi (Goldet al., 2005). Konsumsi alkohol dan
merokok adalah gaya hidup yang sangat buruk dan dapatmeningkatkan
rsisiko hipertensi. Studi ilmiah menunjukan, pengaruh rokok dan
alkoholterhadap hipertensi sangat besar. Selain kandungan rokok dan alkohol
sangat berbahaya, efekkonsumsi keduanya dapat menimbulkan adiktif. Secara
fisik dan psikologis tentu akanmengakibatkan penurunan kualitas
kesehatan(Leone, 2015).
2. TANDA DAN GEJALA DARI HIPERTENSI
Menurut Nanda Nic-Noc (2016), tanda dan gejala hipertensi adalah sakit kepala, pusing,
lemas, kelelahan, sesak nafas, gelisah, mual, muntah, epitaksis (mimisan), hingga kesadaran
menurun. Sementara itu menurut (Aspiani, 2016), Secara umum gejala yang dikeluhkan
oleh penderita hipertensi sebagai berikut sakit kepala, rasa pegal dan tidak nyaman pada
tengkuk, perasaan berputar seperti tujuh keliling serasa ingin jatuh, berdebar atau detak
jantung terasa cepat, dan telinga berdenging. Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh
darah karena ketika pembuluh darah mengalami penyempitan tetapi tekanan di dalamnya
tinggi dapat merusak pembuluh darah tersebut. Jika pembuluh darah yang terserang terjadi
di otak, gejala yang timbul berupa sakit kepala. Jika pembuluh darah yang terserang terjadi
di hidung, pembuluh darah di hidung dapat pecah dan muncul mimisan. Jika pembuluh
darah yang terserang adalah pembuluh darah paru, gejala yang muncul adalah sesak napas
karena gangguan pertukaran gas antara oksigen dan karbon dioksida terganggu. Oksigen
yang kita hirup akan diikat oleh hemoglobin (Hb) dalam darah. Selain itu, karbon dioksida
dalam tubuh kita juga diikat oleh hb lalu dikeluarkan pada saat menghembuskan napas. Saat
oksigen diikat oleh Hb, secara bersamaan karbon dioksida dilepaskan (dikeluarkan). Proses
ini terjadi di paru-paru (Alveolus) Jika aliran darah pada paru rusak dapat mengganggu
pertukaran gas sehinggan muncul sesak napas.

3. KOMPLIKASI
Kompikasi hipertensi menurut (Trianto, 2014):
a. Penyakit jantung
Penyakit jantung. Disebabkan adanya gangguan pembuluh darah yang dekat dengan
jantung (bisa penyempitan bisa penyumbatan pembuluh darah. Hal tersebut dapat
menyebabkan oksigen ke jantung terhambat sehingga menyebabkan kematian
jaringan pada jantung. Hal ini dapat berakibat serangan jantung.
b. Ginjal
Terjadinya gagal ginjal dikarenakan kerusakan progresif akibat tekanan tinggi pada
kapiler-kapiler ginjal, glomerulus. Rusaknya glomerulus, darah akan mengalir ke
unit-unit fungsional ginjal dan nefron akan terganggu sehingga menjadi hipoksik
dan kematian. Rusaknya membrane glomerulus , protein akan keluar melalui urin
sehingga tekanan osmotic koloid plasma berkurang dan menyebabkan edema.
c. Otak
Komplikasi berupa stroke dan serangan iskemik. Stroke dapat terjadi pada
hipertensi kronik apabila arteri-arteri yang memperdarahi otak mengalami
hipertrofi dan menebal sehingga aliran darah ke daerah-daerah yang diperdarahi
berkurang. Tekanan darah yang sangat tinggi ini juga menyebabkan terjadinya
peningkatan tekanan kapiler dan mendorong cairan keruang interstisial di seluruh
susunan saraf pusat. Neuron disekitarnya kolaps dan terjadi koma serta kematian.
d. Mata
Gangguan penglihatan. Jika pembuluh darah yang mengalami kerusakan adalah
pembuluh darah mata, aliran darah ke mata akan terganggu. Sehingga asupan
oksigen dan nutrisi ke sel-sel mata juga terganggu. Dengan demikian terjadilah
penurunan penglihatan
e. Kerusaka pada pembuluh darah arteri
Jika hipertensi tidak terkontrol, dapat terjadi kerusakan dan penyempitan arteri atau
yang sering disebut dengan aterosklerosis dan arterosklerosis (pengerasan
pembuluh darah). Komplikasi berupa kasus perdarahan meluas sampai ke
intraventrikuler (Intra Ventriculer Haemorrhage) atau IVH yang menimbulkan
hidrosefalus obstruktif sehingga memperburuk luaran. 1-4 Lebih dari 85% ICH
timbul primer dari pecahnya pembuluh darah otak yang sebagian besar akibat
hipertensi kronik (65-70%) dan angiopathy amyloid. Sedangkan penyebab
sekunder timbulnya ICH dan IVH biasa karena berbagai hal yaitu gangguan
pembekuan darah, trauma, malformasi arteriovenous, neoplasma intrakranial,
thrombosis atau angioma vena. Morbiditas dan mortalitas ditentukan oleh berbagai
faktor, sebagian besar berupa hipertensi, kenaikan tekanan intrakranial, luas dan
lokasi perdarahan, usia, serta gangguan metabolism serta pembekuan darah (Jasa,
Saleh, & Rahardjo, n.d.)

4. PENCEGAHAN DAN PENANGANAN HIPERTENSI


Dapat disimpulkan dari faktor-faktor penyebab hipertensi, pencegahan dilakukan untuk
menghindari faktor pencetus hipertensi (Faktor yang dapat diubah). Hipertensi dapat
dicegah dengan pola makan yang sehat dengan mengurangi konsumsi garam (Batasi
sekitar 1 sendok teh sehari, jangan lebih) dan makanan berlemak mapun berminyak,
manajemen stress yang tepat, berolahraga secara teratur untuk melancarkan aliran
darah dan mencegah obesitas, tidur yang cukup, tidak mengkonsumsi alkohol dan
tidak merokok serta menghindari asap rokok. Pola hidup seperti ini perlu didorong
untuk mencegah hipertensi. Selain itu penting untuk selalu cek tekanan darah secara
berkala.

Lampiran
1. Leaflet
DAFTAR PUSTAKA
1. Mayasari CD. Pentingnya Pemahaman Manajemen Nyeri Non
Farmakologi Bagi Seorang Perawat. J Wawasan Kesehat [Internet].
2016;1(1):35–42. Available from: https://stikessantupaulus.e-
journal.id/JWK/article/view/13/5
2. Haq RK, Ismail S, Erawati M. Studi Eksplorasi Manajemen Nyeri pada
PasienPost Operasi dengan Ventilasi Mekanik. J Perawat Indones.
2019;3(3):191.
3. Widianti S. Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan
IntensitasNyeri Pada Pasien Post Operasi Fraktur (Studi Literatur). J
Kesehat dan Pembang. 2022;12(23):92–9
4. Adrian, S. J. (2019). Hipertensi Esensial : Diagnosa Dan Tatalaksana
Terbaru Pada Dewasa, 46(3), 172–178.
5. Aryantiningsih, D. S., & Silaen, J. B. (2018). Kejadian Hipertensi Pada
Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru.
Jurnal Ipteks Terapan, 12(1), 64.
https://doi.org/10.22216/jit.2018.v12i1.1483
6. Aspiani, R. yuli. (2016). Asuhan Keperawatan Klien Gangguan
Kardiovaskular.
7. Leone, A. (2015) ‘Smoking and Hypertension’,Journal of Cardiology
and CurrentResearch,2(2), p. 86. doi: 10.15406/jccr.2015.02.00057
8. Trianto,(2014). Pelayanan Peperawatan Pagi Penderita
Hipertensi.Jakarta: Bumi Aksara
Dokumentasi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai