Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

PDGK4107 MODUL 1 DAN 2


MAKHLUK HIDUP DAN EKOSISTEM
(Bimbingan)

MARIUS GULO
NIM.837707309

UPBJJ TERNATE
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2024
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Marius Gulo


NIM/ID Lainnya : 837707309
Program Studi : PGSD S-1
Nama Sekolah : SD Negeri 078504 Siofa Ewali Simanaere

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Muhammad Nur Alam


Nip/Id Lainnya :
Instansi Asal :
Nomor Hp :
Alamat Email
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : MARIUS GULO


NIM : 837707309
Program Studi : PGSD S-1

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Siofa Ewali, 29 April 2024


Yang membuat pernyataan

Marius Gulo
Nim.837707309
LAMPIRAN

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD


PDGK4107 MODUL 1
MAKHLUK HIDUP

NAMA : MARIUS GULO


NIM : 837707309
UPBJJ : MEDAN

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP


1. Gerak pada tumbuhan
a. Tujuan
1. Mendeskripsikan pengaruh jenis sentuhan terhadap lamanya penutupan daun
tanaman putri malu (gerak Seismonasti)
2. Mendeskripsikan pengaruh jenis sentuhan terhadap jumlah daun yang menutup
(Gerak Seismonasti)
3. Mendeskripsikan pengaruh cahaya matahari terhadap reaksi daun tanaman putri
malu (Gerak Niktinasti)
4. Mendeskripsikan pengaruh letak pot tanaman terhadap arah pertumbuhan daun
tanaman kacang merah (Gerak Geotropisme negatif)
b. Alat dan Bahan
1. Seismonasti dan niktinasti
a) Tanaman putri malu dalam pot 2 buah
b) Kotak karton yang telah dilapisi kertas warna hitam
c) Stopwatch
d) Alat tulis dan penggaris
2. Geotropisme
a) Gelas bekas air mineral 2 buah
b) Tanah yang subur secukupnya
c) Biji kacang hijau secukupnya
d) Air secukupnya
e) Alat tulis dan penggaris

c. Dasar teori
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang
dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia.
Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan
hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung
akar, ataupun pada bagian lembar daun tertentu (Ferdinand, 2003 dalam Rumanta,
2019).
Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena
gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak
menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme
positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut
geotropisme negatif (Campbell, 2004 dalam Rumanta, 2019). Nasti adalah gerak
bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh rangsang. Gerak ini disebabkan oleh
adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Karena tidak
dipengaruhi oleh arah sehingga tidak ada nasti positif atau negatif.

d. Prosedur Percobaan
1. Seismonasti
a) Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan, seperti pot tanaman putri malu,
lembar kerja, alat tulis dan penggaris.
b) Meletakkan pot tanaman putri malu yang telah disediakan di atas meja,
melakukan sentuhan halus, agak kasar dan kasar pada daun putri malu
menggunakan penggaris.
c) Mengamati reaksi daun putri malu yang disentuh dan mencatatnya pada tabel
pengamatan.
2. Niktinasti
a) Menyediakan dua buah pot tanaman putri malu, memberikan tanda A pada pot
pertama dan tanda B pada pot kedua.
b) Meletakkan pot A di tempat terang/terbuka.
c) Menyimpan pot B di atas meja dan menutupnya dengan menggunakan kotak
karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak
menyentuhnya.
d) Membiarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam (30 menit).
e) Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, membuka dengan hati-hati (tidak
menyentuh tanamannya).
f) Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot B dan
membandingkan dengan daun putri malu pada pot A.
g) Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan
3. Geotropisme negatif
a) Menanam tanaman kacang hijau pada pot A dan pot B, 1 minggu sebelum
kegiatan praktikum IPA.
b) Meletakkan pot A secara vertical dan pot B secara horizontal.
c) Mengamati pertumbuhan kacang hijau setiap hari.
d) Mencatat pertumbuhan kacang hijau pada tabel pengamatan.

e. Hasil percobaan
1. Seismonasti dan niktinasti

Tabel 1.2
Hasil pengamatan seismonasti
No Jenis sentuhan Reaksi daun putri malu Keterangan
pada daun putri
malu
1 Halus Daun menutup dengan Daun cepat
lambat membuka kembali

2 Sedang Daun menutup agak Daun perluh waktu


cepat ± 2 menit untuk
membuka kembali

3 Kasar Daun menutup dengan Daun perluh waktu


cepat ± 4 menit untuk
membuka kembali

Table 1.3
Hasil pengamatan pengamatan niktinasti
No Pot putri malu Reaksi daun putri malu

Mula-mula 𝟏⁄ jam kemudian


𝟐

1 Disimpan di tempat terang Daun terbuka Daun terbuka

2 Ditutup dengan penutup yang Daun terbuka Daun tertutup


kedap cahaya

2. Geotropisme

Table 1.4.
Hasil pengamatan geotropism negatif

jenis pot Pengamatan hari ke Keterangan

1 2 3 4 5 6 7
A 0,5 1,5 2,5 3 3,7 4,2 5,7 Batang tumbuh
tegak
B 0,4 1,4 2,5 3,4 4,2 6,1 Batang tumbuh
membelok
mengikuti cahaya
matahari

f. Pembahasan
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan gerak
geotropisme negatif pada tumbuhan.
1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang
berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya
lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika
disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei
ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada
bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai
mengatup.
2. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana
gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap,
gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di
dalam persendian daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan
menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya
dengan putri malu yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada
tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu
tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi
pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.
3. Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika
arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan
akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme
negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan
percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas.
Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok dari
horizontal menuju arah vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi
akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

g. Kesimpulan
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang berupa
getaran. Niktinasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang
berupa gelap. Sedangkan geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi
oleh gravitasi bumi (jika arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut
geotropisme negatif).

h. Jawaban dari Pertanyaan


1. Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak
(Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Daun-daun
tersebut akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali jika matahari
terbit.
2. Pada percobaan di atas, diketahui bahwa,
Niktinasti : Gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya
Seismonasti : Gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan
3. Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena
arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang
terjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber
rangsang cahaya.

Daftar pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

Foto hasil praktikum

Gerak Seismonasti
Gerak Niktinasti

Gerak Tropisme (Geotropisme negatif)

KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN


PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP.

1. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.


a. Tujuan
1) Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.
2) Mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang merah di dua tempat berbeda
(tempat terang dan tempat gelap)
b. Dasar Teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi
karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme
yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel
terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan
merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh
organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang
merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur
dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi
diferensiasi.Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari
bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman.Pada
tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih.
Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis
dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel –
sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.
c. Alat dan bahan
1) Biji Kacang merah 6 buah
2) Botol selai 2 buah
3) Kertas saring secukupnya
4) Kertas label secukupnya
5) Gunting 1 buah
d. Cara Kerja
1) Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.
2) Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol
selai. Bila perlu potonglah kelebihannya.
3) Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai
sehingga menempel pada dinding botol bagian dalam.
4) Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air
secukupnya sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5) Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari
langsung selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring
mongering) menambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap
basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.
6) Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari
sediaan tersebut. Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah,
mengamati bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Memasukkan
hasilnya ke dalam lembar kerja.

e. Hasil pengamatan
Hasil pengamatan pertumbuhan dan perkembangan lalat buah.
Gambar pertumbuhan Panjang (mm)
Hari kecambah kacang merah Keterangan
Akar Batang
ke
0 0 (mm) 0 (mm) Bakal akar terlihat

1 0 (mm) 0 (mm) Jelas Terlihat


2 2-3 (mm) 20 (mm) Akar dan batang jelas
terlihat

3 5-10 (mm) 40 (mm) Jelas terlihat akar dan


batang

4 15 (mm) 60 (mm) Terangkat keatas

5 25 (mm) 75 (mm) Biji kacang Terangkat


keatas
6 27 (mm) 85 (mm) Terangkat keatas

7 33 (mm) 90 (mm) Terangkat keatas

8 37 (mm) 110 (mm) Daunya mulai muncul

9 43 (mm) 120 (mm) Batangnya semakin


panjang dan daunya
terlihat jelas
10 50 (mm) 135 (mm) Batangnya mulai
bercabang

11 70 (mm) 145 (mm) Batangnya semakin


panjang dan daunnya
bercabang

12 75 (mm) 155 (mm) Terangkat keatas

13 80 (mm) 165 (mm) Terangkat keatas


14 90 (mm) 180 (mm) Terangkat keatas

f. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum dapat dikeahui bahwa pada minggu pertama terdapat
perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya
hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan
tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan
merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin
panjang dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya
aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun.
Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian
membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah.

g. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil
dari pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel.
Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari waktu ke
waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya
tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari
luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar
yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.

h. Jawaban pertanyaan.
1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
Jawab : Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3 mm dan
panjang batang 20 mm.

2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang


pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Jawab : Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas
dalam botol selai.

DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA DI SD MODUL 2
EKOSISTEM

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : EKOSISTEM


1. Judul percobaan : ekosistem darat.
a. Tujuan
Membandingkan komponen komponen yang terdapat pada ekosistem darat
alami dan buatan.

b. Alat dan bahan.


1) Seperangkat alat tulis.
2) Loup/kaca pembesar
3) Barometer.
4) Lingkungan sekitar.

c. Cara kerja
1) Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2) Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angina
dan jenis/warna tanah
3) Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
4) Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
5) Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama
latinnya
6) Mencatat hewan yang ada, baik yang tetap maupun yang singgah,
termasuk hewan-hewan yang berukuran kecil
7) Mencatat data pada lembar kerja
8) Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system
tersebut.

d. Dasar teori.
Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan
lingkungannya (alam). Oraganisme hidup dalam sebuah sistem yang ditopang
oleh barbagai pomponen yang saling berhubungan dan saling berpengaruh
baik secara langsung maupun tidak langsung. Ekosistem merupakan hubungan
timbale balik antara komponen biotic dengan komponen abiotik.
Komponen biotik terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut.
Sedangkan komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga
dibagi menjadi 2 yaitu ekosistem alami dan buatan
e. HasilPengamatan

Tabel 2.1 .Komponen abiotik ekosistem darat alami

No Komponen abiotik Kondisi/ keadaan


1 Suhu 200C
2 Cahaya Cukup
3 Angina Semilir
4 Tanah Subur
5 Air Sangat cukup

Tabel 2.2. komponen biotik ekosistem darat buatan


No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai

1 Rumput teki Ular Rayap


2 Pohon pinus Burung elang Cacing
3 Rumput ilalang Belalang Bakteri
4 Pegagan Katak Jamur
5 Pohon beringin Ulat

Table 2.3. komponen abiotik ekosistem darat buatan

No Komponen abiotik Kondisi/keadaan

1 Angin Semir
2 Tanah Kering

3 Air Mengalir sedikit

4 Cahaya Sangat cukup


5 Suhu 270C

Table 2.4. komponen biotik ekosistem darat buatan


No Jenis tumbuhan Jenis hewan pengurai

1 Pohon pisang Ayam kampong


2 Rumput pegagan Burung Bakteri

3 Tanaman cabe Ulat Jamur

4 Rumput teki Katak


5 Tanaman kelapa Tikus

a. Pembahasan
Hubungan timbale balik antara komponen biotic dan komponen abiotik yang
terjadi pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini
sama sekali tidak ada campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan
komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia.
Hubungan timbale balik anatar komponen biotic dan komponen abiotik yang
terjadi di sawah merupakan ekosistem buatan. .Dimana disitu terdapat unsure
campur tangan manusia diantaranya adalah dalam menentukan jenis
komponen biotic dan jumlah populasi komponen biotiknya
b. Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada
air, tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem
darat alami tidak dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan
penyusun Ekosistem darat alami lebih lengkap dibandingkan ekosistem darat
buatan.

c. JawabanPertanyaan
Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan
dengan ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah
populasi, dan jenis makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia

Daftara pustaka
Rumanta, Maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka

Ekosistem darat alami

Ekosistem darat buatan


B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : PENCEMARAN LINGKUNGAN

1. Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan

a. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau

b. Dasar teori
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan,
khususnya pada tumbuhan berbiji. Dalam tahap perkembangan, embrio
didalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah
perubahan fisiologi yang menyebabkan tumbuhan berbiji berkembang menjadi
tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal dengan kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji,
baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah
membesarnya ukuran biji yang disebut tahp imbibisi (berarti “minum”). Biji
yang menyerap air dari lingkungan sekelilingnya baik dari tanah maupun udara
(dalam bentuk embun/ uap air, efek yang terjadi adalah membesarnya
membesarnya ukuran biji karna sel-sel embrio membesar) dan biji melunak.
Proses ini murni fisik kehadiran air kehadiran air didalam sel mengaktivkan
sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun
kadarnya, sementara giberelin meningkat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain:


1. Faktor internal:
a. Gen
b. Hormon
2. Faktor eksternal:
a. Air
b. cahaya
c. suhu
d. nutrisi
e. ph
f. ketinggian tempat
g. O2
h. CO2
i. kelembapan
j. angina

Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu


pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding
dengan sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya
cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen
merupakan garam Natrium dari asam sulfonat.

c. Hasil pengamatan

Table 2.10.
Pengaruh deterjen terhadap tumbuhan

Kosentrasi larutan deterjen

No Hari ke-1 (24 jam)

100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol

1 3 3 4 6 3 4 0

2 2 0 4 5 3 0 2

3 1 3 4 0 3 0 0

4 1 2 2 0 3 0 4

5 2 3 2 2 2 2 3
6 1 3 2 2 4 3 0
7 1 3 3 2 4 3 0

8 1 4 2 2 3 4 3
9 1 2 3 3 2 3 5
10 0 2 2 3 4 4 5
jmb 14 25 28 25 31 26 26

Rata – 1,5 2,7 2,8 3,1 3,1 3,25 3,7


rata
Kosentrasi larutan deterjen

No Hari ke-2 (48 jam)

100% 50% 25% 12,5 6,25 3,1% Kontrol


% %

1 4 5 7 8 4 6 0

2 3 0 6 7 4 6 4

3 2 5 4 0 6 0 0
4. 2 3 4 0 5 0 7

5. 3 3 3 4 6 5 8

6. 3 4 5 4 6 4 5

7. 2 5 3 3 5 5 0

8. 2 5 6 4 4 4 6

9. 1 4 5 5 4 5 6

10. 0 5 4 5 5 6 8

Jml 22 41 46 40 49 49 44

Rata –
2,4 4,3 4,6 4,9 4,9 5,12 6,3
rata

d. Pembahasan
Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut: pada hari
pertama larutan deterjen dengan konsentrasi 100% rata-rata panjang akar
kecambah 1,5mm dan ada 1 biji yang tidak mengalami perkecambahan.
Larutan 50% rata-rata panjangnya 2,7mm, larutan 25% 2,8mm, untuk larutan
12,5% dan 6,25% rata-rata panjang akarnya sama yaitu 3,1mm. Dan larutan
3,1% panjangnya 3,25mm. Sementara pada larutan kontrol, dengan
menggunakan air sumur sebagai pembanding, panjang akar mencapai 3,7mm.
Dihari kedua, setelah 48 jam semua kacang hijau mengalami pertambahan
panjang pada akarnya dari semua jenis larutan. Dimulai dari larutan 100% yang
pada hari pertama 1,5mm menjadi 2,4mm. Larutan 50% dari 2,7mm menjadi
4,3mm dan pada larutan 25% panjangnya 4,6mm. Larutan 12,5% yang semula
3,1mm menjadi 4,9mm begitu juga dengan larutan 6,25%. Sedangkan larutan
3,1% panjangnya 5,12mm dari 3,25mm. Dan untuk larutan kontrol menjadi
6,3mm.

e. Kesimpulan
Semakin rendah persentase deterjen dalam air, perkecambahan kacang hijau
akan berlangsung dengan baik. Namun sebaliknya, persentase deterjen semakin
tinggi perkecambahan terhambat.

f. Pertanyaan
1. Apa fungsi larutan 0 (Kontrol)?
Jawab :
Fungsi larutan 0 (kontrol) : Sebagai pembanding dengan konsentrasi larutan
deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang
paling baik dalam pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.

2. Apa kesimpulan apabila pada latutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang
mati?
Jawab:
Jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang
hijau tersebut bukan bibit unggul (mandul).

3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup


dengan kertas timah ?
Jawab:
Untuk mengurangi intensitas cahaya , karena intensitas cahaya sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang
mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya lebih kecil, jaringan
mesofilnya juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari
kacang hijau yang tidak mendapat cahaya.

DAFTAR PUSTAKA

Rumanta, Maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas


Terbuka
Safitri, Yuanida. 2014. Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang
hijau

Link Video : https://youtu.be/MkvhkhEr2Sc?si=V2aH9aSNqirP7cOp

Anda mungkin juga menyukai