Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR

MENENTUKAN TAHANAN OSMOTIK SEL-SEL DARAH


MERAH PADA IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)

OLEH:
APRI HANDIKA PRATAMA
2204134572
BUDIDAYA PERAIRAN B
KAMIS/10:30-12:30
KELOMPOK 8
HARIFA SYAHPUTRA NASUTION S.Pi, M.Si

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
i

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah dan tuhan semesta alam, karena atas rahmat nya lah
laporan praktikum “Menentukan Tahanan Osmotik Sel-Sel Darah Merah pada
Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)” ini dapat terselesaikan. Laporan ini
disusun dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas praktikum mata kuliah
Fisiologi Hewan Air.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan praktikum ini jauh dari
kata sempurna dan tidak dapat disusun tanpa bantuan banyak pihak. Karena itu
penulis mengucapkan terima kasih atas kepada para asisten laboratorium dan
teman teman yang membantu dalam menyelesaikan laporan praktikum ini.
Laporan praktikum ini masih dalam tahap perkembangan dan belum
sempurna karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh sebab itu,
penulis mengharapkan semua kritik dan saran yang membangun agar penulis bisa
mengevaluasi laporan guna memperbaiki laporan selanjutnya. Semoga laporan
yang penulis buat ini bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca
serta memberi wawasan yang lebih luas lagi.

Pekanbaru, Maret 2024

Apri Handika Pratama


ii

DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. iii
DAFTAR TABEL...................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. v
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum.............................................................................. 2
1.3. Manfaat Praktikum............................................................................ 2
II. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat......................................................................... 3
3.2. Alat................................................................................................. 3
3.3. Bahan............................................................................................. 3
3.4. Metode Praktikum.......................................................................... 4
3.5. Prosedur Praktikum........................................................................ 4
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil............................................................................................... 5
4.1.1. Klasifikasi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)............. 5
4.1.2. Pengamatan Darah Pada Tabung Reaksi............................. 5
4.1.3. Bentuk Darah dari Mikroskop............................................. 9
4.2. Pembahasan.................................................................................... 12
4.1.3. Darah pada Tabung Reaksi dan Mikroskop......................... 12
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan...................................................................................... 14
5.2. Saran................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)................................................. 5


2. Hasil pengamatan tabung reaksi 0% NaCl............................................ 5
3. Hasil pengamatan tabung reaksi 0,3% NaCl......................................... 6
4. Hasil pengamatan tabung reaksi 0,5% NaCl......................................... 6
5. Hasil pengamatan tabung reaksi 0,6% NaCl......................................... 6
6. Hasil pengamatan tabung reaksi 0,7% NaCl......................................... 7
7. Hasil pengamatan tabung reaksi 0,8% NaCl......................................... 7
8. Hasil pengamatan tabung reaksi 0,9% NaCl......................................... 7
9. Hasil pengamatan tabung reaksi 1% NaCl............................................ 8
10. Hasil pengamatan tabung reaksi 3% NaCl............................................ 8
11. Hasil pengamatan preparat 0% NaCl.................................................... 9
12. Hasil pengamatan preparat 0,3% NaCl................................................. 9
13. Hasil pengamatan preparat 0,5% NaCl................................................. 10
14. Hasil pengamatan preparat 0,6% NaCl................................................. 10
15. Hasil pengamatan preparat 0,7% NaCl................................................. 10
16. Hasil pengamatan preparat 0,8% NaCl................................................. 11
17. Hasil pengamatan preparat 0,9% NaCl................................................. 11
18. Hasil pengamatan preparat 1% NaCl.................................................... 11
19. Hasil pengamatan preparat 3% NaCl.................................................... 12
iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Alat selama praktikum............................................................................. 3
2. Bahan selama praktikum.......................................................................... 3
3. Perlakuan darah pada tabung reaksi......................................................... 8
4. Perlakuan darah pada mikroskop............................................................. 12
v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Alat Yang Digunakan............................................................................... 17
2. Bahan Yang Digunakan........................................................................... 19
3. Foto Kegiatan Selama Praktikum............................................................ 20
1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ikan adalah makhluk hidup yang menghabiskan sebagian atau seluruh
hidupnya di dalam air. Ikan merupakan hewan bertulang belakang, bernapas
dengan insang, mempunyai sirip, hewan berdarah dingin yang sebagian besar
hidupnya di perairan. Ada beberapa cabang yang mempelajari tentang ikan, yaitu
fisiologi hewan air yang mempelajari tentang fungsi tubuh hewan air pada
khususnya, baik secara normal dengan berbagai gejala yang ada dan
pengaturannya atas segala fungsi dalam sistem tersebut (Fitria et al., 2019).
Setiap organ tubuh ikan memiliki fungsinya tersendiri, seperti darah yang
memiliki fungsi untuk memasok oksigen keseluruh daerah tubuh. Darah adalah
suatu jaringan yang bersifat cair Darah terdiri dari sel-sel dan frakmen-frakmen
yang terdapat secara bebas dalam medium yang bersifat seperti air. Sel-sel dan
frakmen-frakmen sel merupakan unsur-unsur darah. Sel-sel ini cukup besar
sehingga dapat diamati dengan mikroskop biasa. Sel darah merah atau eritrosit
pada ikan memiliki inti, bewarna merah kekuningan. Sel darah merah dewasa
berbentuk lonjong, kecil dan berdiameter 7-36 mikron bergantung kepada spesies
ikannya. Jumlah eritrosit tiap-tiap mm3 darah berkisar antara 20.000-3.000.000.
pangangkutan oksigen dalam darah bergantung kepada jumlah hemoglobin yang
terdapat didalamnya (Viernanda et al., 2018).
Sel darah merah memiliki membran sel yang bersifat semipermiabel
terhadap lingkungan sekelilingnya yang berada diluar eritrosit dan memiliki batas-
batas fisiologi terhadap tekanan dari luar eritrosit. Tekanan membran eritrosit
berhubungan dengan tekanan osmosis membran. Kekuatan maksimum membran
eritrosit menahan tekanan dari luar sampai terjadinya hemolisis dikenal dengan
kerapuhan atau fragilitas (Prasetyo et al., 2022).
Hemolisis merupakan istilah umum untuk peristiwa menggelembung dan
pecahnya sel akibat masuknya cairan ke dalam sel. membran eritrosit memiliki
toleransi osmotik,artinya sampai batas konsentrasi medium tertentu sel belum
mengalami lisis. Hemolisis ini akan terjadi apabila eritrosit dimasukkan ke
dalammedium yang hipotonis terhadap isi sel eritrosit. Kadang-kadang pada suatu
2

konsentrasi larutan NaCl tertentu tidak semua eritrosit mengalami hemolisis. Pada
eritrosit tua membran selnya memiliki toleransi rendah, sedangkan membran
eritrosit muda memiliki toleransi osmotik yang lebih besar (Pramono et al., 2020).
Krenasi, yaitu peristiwa mengkerutnya membran sel akibat keluarnya air
dari dalam eritrosit. Krenasi dapat terjadi apabila eritrosit dimasukkan ke dalam
medium hipertonis terhadap isi eritrosit. Bila cairan interseluler dan ekstraseluler
dalam keseimbangan osmotik, maka perubahan yang relatif kecil pada konsentrasi
zat terlarut impermeabel dalam cairan ekstraseluler dapat menyebabkan
perubahan luar biasa dalam volume sel (Pramono et al., 2020).
Kerusakan membran eritrosit dapat disebabkan penambahan larutan
hipotonis, hipertonis ke dalam darah, penurunan tekanan permukaan membran
eritrosit, zat kimia tertentu, pemanasan, pendinginan, rapuh atau ketuaan dalam
sirkulasi darah dan lain-lain (Witeska et al., 2022). Oleh karena itu, laporan ini
akan membahas tentang menentukan tahanan osmotik sel-sel darah merah pada
ikan lele dumbo (Clarias gariepinus), dan menentukan bentuknya setelah diberi
berbagai perlakuan yang berbeda.
1.2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini untuk mengetahui bagaimana cara penyuntikan
ikan yang benar, menentukan warna dari beberapa perlakuan yang berbeda, dan
mampu mengetahui bentuknya pada mikroskop.
1.3. Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum ini ialah dapat mengetahui cara penyuntikan ikan
yang benar, menentukan warna dari beberapa perlakuan yang berbeda, dan
mampu mengetahui bentuknya pada mikroskop.
3

II. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Proses pelaksanaan praktikum ini dilakukan pada hari Rabu tanggal 20
Maret 2024 pukul 10.30– 12.30 WIB. Bertempat di Laboratorium Biologi
Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau.
3.2. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum yaitu :
Tabel 1. Alat selama praktikum
No. Nama Alat Kegunaan
1 Buku penuntun praktikum Sebagai penuntun dalam melakukan
fisiologi hewan air praktikum.
2 Buku gambar Sebagai media untuk menggambar
sketsa dan keterangan praktikum.
Alat tulis Untuk menuliskan hasil praktikum
3 Nampan Sebagai wadah ikan
4 Jarum suntik Untuk mengambil darah
5 Tabung reaksi Sebagai tempat sampel bahan
6 Pipet tetes Untuk mengambil sampel bahan
7 Serbet Sebagai penutup kepala ikan
8 Tisu Untuk mengelap bahan
9 Objek glass Untuk meletakkan bahan yang akan
diamati
10 Cover glass Agar mudah diamati
11 Mikroskop Untuk mengamati sampel bahan

3.3. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum yaitu :
Tabel 2. Bahan selama praktikum
No. Nama Bahan Kegunaan
1 Lele dumbo (Clarias gariepinus) Objek praktikum
2 Es batu Untuk membius ikan
3 Darah ikan Objek yang diamati
4 EDTA Mencegah pembekuan darah
5 NaCl Untuk dicampur ke darah
4

3.4. Metode Praktikum


Metode yang digunakan pada praktikum ini ialah metode langsung dimana
objek diteliti dan diamati secara langsung oleh praktikan guna diambil datanya
sesuai dengan tuntunan yang terdapat didalam buku penuntun praktikum.
3.5. Prosedur Praktikum
Adapun prosedur yang digunakan, dijelaskan sebagai berikut:
1. Melakukan persiapan alat dan bahan.
2. Membius ikan lele dengan menggunakan es batu yang di masukkan ke dalam
wadah dan ditunggu hingga ikan pingsan.
3. Membasahi jarum suntik dengan EDTA 10% agar darah tidak membeku.
4. Mengambil darah ikan sebanyak 3ml untuk diletakkan pada 9 tabung berbeda.
5. Darah diambil dari anus, tarik garis bayangan ke dorsal dan tepat di bawah
linea lateralis dengan kemiringan sudut penyuntikan 45 derajat.
6. Sebelum itu memberikan cairan NaCl pada masing-masing tabung reaksi,
pada 9 tabung yang berbeda yaitu, 0%; 0,3%; 0,5%; 0,6%; 0,7%; 0,8%; 0,9%;
1%; dan 3%.
7. Letakkan darah pada setiap tabung sebanyak 5ml atau 10 tetes.
8. Kocok sampel darah pada tabung reaksi hingga merata, lalu tunggu selama 30
menit, amatilah perubahannya dan catat.
9. Ambil sampel darah sebanyak satu tetes dengan pipet tetes lalu letakkan pada
objek glass dan tutupi dengan cover glass.
10. Amati bentuk inti serta kondisi sitoplasma sel darah pada mikroskop.
11. Gambar, buat hasil, dan kesimpulannya di buku gambar.
5

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Berdasarkan praktikum yang dilaksanakan, didapatkan hasil dari analisis
secara makroskopis dan mikroskopis sebelum dan sesudah hemolisis.
4.2.1. Klasifikasi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)
Klasifikasi ikan lele dumbo (Makmur et al.,2023)

Gambar 1. Lele Dumbo (Clarias gariepinus)


Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Siluriformes
Famili: Clariidae
Genus: Clarias
Spesies: Clarias gariepinus

4.2.2. Pengamatan Darah Pada Tabung Reaksi


Didapatkan hasil pengamatan darah pada tabung reaksi selama 30 menit
sebagai berikut:
1. Tabung Reaksi 0% NaCl

Gambar 2. Hasil pengamatan tabung 0% NaCl


2. Tabung Reaksi 0,3% NaCl
6

Gambar 3. Hasil pengamatan tabung 0,3% NaCl


3. Tabung Reaksi 0,5% NaCl

Gambar 4. Hasil pengamatan tabung 0,5% NaCl


4. Tabung Reaksi 0,6% NaCl

Gambar 5. Hasil pengamatan tabung 0,6% NaCl

5. Tabung Reaksi 0,7% NaCl


7

Gambar 6. Hasil pengamatan tabung 0,7% NaCl


6. Tabung Reaksi 0,8% NaCl

Gambar 7. Hasil pengamatan tabung 0,8% NaCl


7. Tabung Reaksi 0,9% NaCl

Gambar 8. Hasil pengamatan tabung 0,9% NaCl

8. Tabung Reaksi 1% NaCl


8

Gambar 9. Hasil pengamatan tabung 1% NaCl


9. Tabung Reaksi 3% NaCl

Gambar 10. Hasil pengamatan tabung 3% NaCl

Tabel 3. Perlakuan darah pada tabung reaksi


No. Perlakuan Keterangan
1 NaCl 0% Warnanya menjadi pekat, berwarna normal, tidak tembus
cahaya
2 NaCl 0,3% Sedikit perubahan, berwarna normal, sedikit tembus
cahaya
3 NaCl 0,5% Warna merah muda, bagian bawah sedikit cahaya, tembus
cahaya
4 NaCl 0,6% Warna merah sedikit pekat, terbagi dua lapis, bagian atas
jernih dan bawah pekat, tembus cahaya
5 NaCl 0,7% Terbagi tiga lapis, paling atas jernih, tengah merah muda,
bawah merah pekat, tembus cahaya
6 NaCl 0,8% Bagian bawah warna merah pekat, mengendap dibawah,
tembus cahaya
7 NaCl 0,9% Bersifat isotonis, warnanya seimbang antara darah dan
NaCl
8 NaCl 1% Bersifat hipertonis, terdapat gumpalan darah berwarna
9

merah pekat dibawah


9 NaCl 3% Berwarna merah pekat, bersifat hipertonis, tembus cahaya

4.2.3. Bentuk Darah dari Mikroskop


Didapatkan hasil pengamatan darah pada tabung reaksi selama 30 menit
sebagai berikut:
1. Preparat 0% NaCl

Gambar 11. Hasil pengamatan preparat 0% NaCl


2. Preparat 0,3% NaCl

Gambar 12. Hasil pengamatan preparat 0,3% NaCl

3. Preparat 0,5% NaCl


10

Gambar 13. Hasil pengamatan preparat 0,5% NaCl


4. Preparat 0,6% NaCl

Gambar 14. Hasil pengamatan preparat 0,6% NaCl


5. Preparat 0,7% NaCl

Gambar 15. Hasil pengamatan preparat 0,7% NaCl

6. Preparat 0,8% NaCl


11

Gambar 16. Hasil pengamatan preparat 0,8% NaCl


7. Preparat 0,9% NaCl

Gambar 17. Hasil pengamatan preparat 0,9% NaCl


8. Preparat 1% NaCl

Gambar 18. Hasil pengamatan preparat 1% NaCl

9. Preparat 3% NaCl
12

Gambar 19. Hasil pengamatan preparat 3% NaCl

Tabel 4. Perlakuan darah pada mikroskop


No. Perlakuan Keterangan
1 NaCl 0% Mengalami hemolisis, membengkak dan pecah
2 NaCl 0,3% Bentuknya sedikit mengembang dan sedikit berwarna
pucat
3 NaCl 0,5% Berukuran normal, isotonik, agak sedikit lebih pucat
4 NaCl 0,6% Mengalami krenasi dan terlihat lebih pucat
5 NaCl 0,7% Mengalami krenasi dan terlihat lebih pucat
6 NaCl 0,8% Mengalami krenasi dan terlihat lebih pucat
7 NaCl 0,9% Mengalami krenasi, sel menciut, warnanya pucat
8 NaCl 1% Mengalami krenasi, sel keriput, warnanya pudar
9 NaCl 3% Mengalami krenasi, sel keriput, warnanya pudar

4.2. Pembahasan
4.2.1. Pengamatan Darah Pada Tabung Reaksi
Sel darah umumnya tidak bisa menembus cahaya, disebabkan karena sifat
optik eritrosit yang terdapat dalam darah. Jika sel-sel ini dilarutkan dalam suatu
cairan yang bebeda konsentrasi garamnya atau jika sel-sel ini membengkak karena
proses difusi atau osmosis (Abdel-Hay et al., 2021).
Pada darah dengan 0% NaCl darah akan berwarna lebih pekat mengalami
pembengkakan karena akan menyeimbangkan konsentrasi garam, sehingga tidak
dapat menembus cahaya. Pada darah dengan 0,3% NaCl; darah akan
menyeimbangkan konsentrasi garam, akan tetapi sedikit mengalami
pembengkakan (Pangesti et al., 2021). Pada darah dengan 0,5% NaCl: bentuk
13

darah menjadi normal, tidak mengalami hemolosis dan krenasi karena konsentrasi
cairan darah di dalam maupun didalam mengalami keseimbangan. Pada darah
dengan 0,6% -0,8% NaCl; cairan dalam sel darah akan bergerak keluar untuk
menyeimbangkan konsentrasi garam, sehingga sel darah mengalami krenasi. Pada
darah dengan 0,9% NaCl: cairan dalam sel darah akan bergerak keluar untuk
menyeimbangkan konsentrasi garam, sehingga sel darah mengalami krenasi,
dengan warna yang lebih pucat (Rahma, 2023). Pada darah dengan 1%-3% NaCl:
cairan dalam sel darah akan bergerak keluar sepenuhnya, sehingga sel darah
mengalami krenasi, sel darah menjadi sangat menciut, dengan warna yang lebih
pucat (Yuniastutik, 2021).
Jadi, pada perlakuan 0,3% darah akan bersifat sedikit tembus cahaya;
sedangkan pada perlakuan 0,5%; 0,6%; 0,7%; 0,8%; 0,9%; 1%; dan 3%; darah
akan sepenuhnya tembus cahaya.
14

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Pada darah dengan perlakuan 0% NaCl darah akan berwarna lebih pekat
mengalami pembengkakan karena akan menyeimbangkan konsentrasi garam,
sehingga tidak dapat menembus cahaya. Perlakuan 0,3% NaCl; darah akan
menyeimbangkan konsentrasi garam, akan tetapi sedikit mengalami
pembengkakan. Perlakuan 0,5% NaCl: bentuk darah menjadi normal, tidak
mengalami hemolosis dan krenasi karena konsentrasi cairan darah di dalam
maupun didalam mengalami keseimbangan.
Perlakuan 0,6% -0,8% NaCl; cairan dalam sel darah akan bergerak keluar
untuk menyeimbangkan konsentrasi garam, sehingga sel darah mengalami
krenasi. Perlakuan 0,9% NaCl: cairan dalam sel darah akan bergerak keluar untuk
menyeimbangkan konsentrasi garam, sehingga sel darah mengalami krenasi,
dengan warna yang lebih pucat.
Perlakuan 1%-3% NaCl: cairan dalam sel darah akan bergerak keluar
sepenuhnya, sehingga sel darah mengalami krenasi, sel darah menjadi sangat
menciut, dengan warna yang lebih pucat. Pada perlakuan 0,3% darah akan bersifat
sedikit tembus cahaya; sedangkan pada perlakuan 0,5%; 0,6%; 0,7%; 0,8%; 0,9%;
1%; dan 3%; darah akan sepenuhnya tembus cahaya.
5.2. Saran
Terdapat beberapa kendala saat mengamati darah pada mikroskop, karena
pada perbesaran tertinggi, inti sel darah tidak dapat terlihat dengan jelas
bentuknya. Seharusnya mikroskop harus ditingkatkan ke versi yang lebih bagus
lagi.
15

DAFTAR PUSTAKA

Abdel-Hay, M.,1, Elsawy, M. Y., Emam, W., Eltras, W. F., Mohamed, R. A.


(2021). Haematological And Biochemical Blood Profile Of African
Catfish (Clarias gariepinus) Cultured In Ponds Of Different Water Depth
And Fed Sinking Versus Floating Diet. Journal Biotechnology in Animal
Husbandry 37(2), 117-126.
Fitria, N., Tjong, D. H., & Zakaria, I. J. (2019) Fisiologis Darah Ikan Baung
(Hemibagrus nemurus Blkr.). Jurnal Metamorfosa, 6(1), 33-38.
Makmur, P. P. R., Lamangantjo, C. J., & Solang, M. (2023). Identifikasi Jenis
Parasit Beserta Prevalensi, Intensitas Dan Dominansi Pada Ikan Lele
Dumbo (Clarias gariepinus) Di Kolam Budidaya. Jambura Edu Biosfer
Journal, 5(2), 56-64.
Pangesti, I., Nugroho, Y., & Nurwahidah, A. (2021). Identifikasi Faktor Nutrisi
Terhadap Potensi Anemia Di Wilayah Cilacap. Pharmaqueous: Jurnal
Ilmiah Kefarmasian, 3(2), 6-11.
Pramono, T. B., Yudhistira, C. B., & Sukardi, P. (2020). Efektivitas infusum daun
durian (Durio zibethinus) sebagai anestesi alami ikan Lele (Clarias
gariepinus). Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, 4(1), 69-80.
Prasetyo, Y. E., Abida, I. W., Laksani, M. R. T., & Putri, R. R. (2022).
Histopatologi Jaringan Insang Ikan Betok (Anabas testudineus Bloch,
1792) Akibat Paparan Logam Berat Kromium (Cr) DI Sungai Desa
Geluran Kabupaten Sidoarjo. Juvenil: Jurnal Ilmiah Kelautan Dan
Perikanan, 3(4), 134-142.
Rahma, A. (2023). Morfologi Sel Darah Merah Itik Manila Yang Dipapar Pada
Berbagai Konsentrasi Larutan Nacl Hipotonis. Jurnal Veteriner dan
Biomedis, 1(1), 9-14.
Viernanda, R., Andriani, Y., & Subhan, R. U. (2018). Efektivitas Penambahan
Spirullina platensis sebagai Sumber Immunostimulan Dalam Pakan Ikan
Koi (Cyprinus carpio). Jurnal Perikanan dan Kelautan, 9(2), 64, 71.
Witeska, M., Kondera, E., Ługowska, K., Bojarski, B. (2022). Aquaculture 547
(2022) 737498 Hematological methods in fish – Not only for beginners.
journal homepage: www.elsevier.com/locate/aquaculture.
Yuniastutik, T. (2021). Observasi Waktu Maksimal Penyimpanan Darah terhadap
Nilai Hematokrit Ikan Lele (Clarias sp.). Jurnal Temapela, 4(2), 45-50.
16

LAMPIRAN
17

Lampiran 1. Alat Yang Digunakan

Alat Tulis Buku Penuntun

Buku Gambar Nampan

Jarum Suntik Objek Glass / Preparat

Tabung Reaksi Serbet


18

Pipet Tetes Mikroskop

Objek Glass Cover Glass


19

Lampiran 2. Bahan Yang Digunakan

Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) untuk diambil darahnya

NaCl EDTA

Es Batu
20

Lampiran 3. Foto Kegiatan Selama Praktikum

Penyuntikan mengambil darah ikan Darah dengan larutan NaCl yang


sudah tercampur

Darah ikan yang diambil Mengamati perubahan darah

Mengisi tabung reaksi dengan NaCl Mengamati darah lewat mikroskop


sesuai kadar yang tertera pada label

4.1.1.

Anda mungkin juga menyukai