Fiswan - 2
Fiswan - 2
OLEH:
APRI HANDIKA PRATAMA
2204134572
BUDIDAYA PERAIRAN B
KAMIS/10:30-12:30
KELOMPOK 8
HARIFA SYAHPUTRA NASUTION S.Pi, M.Si
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah dan tuhan semesta alam, karena atas rahmat nya lah
laporan praktikum “Menentukan Tahanan Osmotik Sel-Sel Darah Merah pada
Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)” ini dapat terselesaikan. Laporan ini
disusun dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas praktikum mata kuliah
Fisiologi Hewan Air.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan praktikum ini jauh dari
kata sempurna dan tidak dapat disusun tanpa bantuan banyak pihak. Karena itu
penulis mengucapkan terima kasih atas kepada para asisten laboratorium dan
teman teman yang membantu dalam menyelesaikan laporan praktikum ini.
Laporan praktikum ini masih dalam tahap perkembangan dan belum
sempurna karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh sebab itu,
penulis mengharapkan semua kritik dan saran yang membangun agar penulis bisa
mengevaluasi laporan guna memperbaiki laporan selanjutnya. Semoga laporan
yang penulis buat ini bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca
serta memberi wawasan yang lebih luas lagi.
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. iii
DAFTAR TABEL...................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. v
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum.............................................................................. 2
1.3. Manfaat Praktikum............................................................................ 2
II. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat......................................................................... 3
3.2. Alat................................................................................................. 3
3.3. Bahan............................................................................................. 3
3.4. Metode Praktikum.......................................................................... 4
3.5. Prosedur Praktikum........................................................................ 4
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil............................................................................................... 5
4.1.1. Klasifikasi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)............. 5
4.1.2. Pengamatan Darah Pada Tabung Reaksi............................. 5
4.1.3. Bentuk Darah dari Mikroskop............................................. 9
4.2. Pembahasan.................................................................................... 12
4.1.3. Darah pada Tabung Reaksi dan Mikroskop......................... 12
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan...................................................................................... 14
5.2. Saran................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Alat selama praktikum............................................................................. 3
2. Bahan selama praktikum.......................................................................... 3
3. Perlakuan darah pada tabung reaksi......................................................... 8
4. Perlakuan darah pada mikroskop............................................................. 12
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Alat Yang Digunakan............................................................................... 17
2. Bahan Yang Digunakan........................................................................... 19
3. Foto Kegiatan Selama Praktikum............................................................ 20
1
I. PENDAHULUAN
konsentrasi larutan NaCl tertentu tidak semua eritrosit mengalami hemolisis. Pada
eritrosit tua membran selnya memiliki toleransi rendah, sedangkan membran
eritrosit muda memiliki toleransi osmotik yang lebih besar (Pramono et al., 2020).
Krenasi, yaitu peristiwa mengkerutnya membran sel akibat keluarnya air
dari dalam eritrosit. Krenasi dapat terjadi apabila eritrosit dimasukkan ke dalam
medium hipertonis terhadap isi eritrosit. Bila cairan interseluler dan ekstraseluler
dalam keseimbangan osmotik, maka perubahan yang relatif kecil pada konsentrasi
zat terlarut impermeabel dalam cairan ekstraseluler dapat menyebabkan
perubahan luar biasa dalam volume sel (Pramono et al., 2020).
Kerusakan membran eritrosit dapat disebabkan penambahan larutan
hipotonis, hipertonis ke dalam darah, penurunan tekanan permukaan membran
eritrosit, zat kimia tertentu, pemanasan, pendinginan, rapuh atau ketuaan dalam
sirkulasi darah dan lain-lain (Witeska et al., 2022). Oleh karena itu, laporan ini
akan membahas tentang menentukan tahanan osmotik sel-sel darah merah pada
ikan lele dumbo (Clarias gariepinus), dan menentukan bentuknya setelah diberi
berbagai perlakuan yang berbeda.
1.2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini untuk mengetahui bagaimana cara penyuntikan
ikan yang benar, menentukan warna dari beberapa perlakuan yang berbeda, dan
mampu mengetahui bentuknya pada mikroskop.
1.3. Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum ini ialah dapat mengetahui cara penyuntikan ikan
yang benar, menentukan warna dari beberapa perlakuan yang berbeda, dan
mampu mengetahui bentuknya pada mikroskop.
3
3.3. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum yaitu :
Tabel 2. Bahan selama praktikum
No. Nama Bahan Kegunaan
1 Lele dumbo (Clarias gariepinus) Objek praktikum
2 Es batu Untuk membius ikan
3 Darah ikan Objek yang diamati
4 EDTA Mencegah pembekuan darah
5 NaCl Untuk dicampur ke darah
4
4.1. Hasil
Berdasarkan praktikum yang dilaksanakan, didapatkan hasil dari analisis
secara makroskopis dan mikroskopis sebelum dan sesudah hemolisis.
4.2.1. Klasifikasi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)
Klasifikasi ikan lele dumbo (Makmur et al.,2023)
9. Preparat 3% NaCl
12
4.2. Pembahasan
4.2.1. Pengamatan Darah Pada Tabung Reaksi
Sel darah umumnya tidak bisa menembus cahaya, disebabkan karena sifat
optik eritrosit yang terdapat dalam darah. Jika sel-sel ini dilarutkan dalam suatu
cairan yang bebeda konsentrasi garamnya atau jika sel-sel ini membengkak karena
proses difusi atau osmosis (Abdel-Hay et al., 2021).
Pada darah dengan 0% NaCl darah akan berwarna lebih pekat mengalami
pembengkakan karena akan menyeimbangkan konsentrasi garam, sehingga tidak
dapat menembus cahaya. Pada darah dengan 0,3% NaCl; darah akan
menyeimbangkan konsentrasi garam, akan tetapi sedikit mengalami
pembengkakan (Pangesti et al., 2021). Pada darah dengan 0,5% NaCl: bentuk
13
darah menjadi normal, tidak mengalami hemolosis dan krenasi karena konsentrasi
cairan darah di dalam maupun didalam mengalami keseimbangan. Pada darah
dengan 0,6% -0,8% NaCl; cairan dalam sel darah akan bergerak keluar untuk
menyeimbangkan konsentrasi garam, sehingga sel darah mengalami krenasi. Pada
darah dengan 0,9% NaCl: cairan dalam sel darah akan bergerak keluar untuk
menyeimbangkan konsentrasi garam, sehingga sel darah mengalami krenasi,
dengan warna yang lebih pucat (Rahma, 2023). Pada darah dengan 1%-3% NaCl:
cairan dalam sel darah akan bergerak keluar sepenuhnya, sehingga sel darah
mengalami krenasi, sel darah menjadi sangat menciut, dengan warna yang lebih
pucat (Yuniastutik, 2021).
Jadi, pada perlakuan 0,3% darah akan bersifat sedikit tembus cahaya;
sedangkan pada perlakuan 0,5%; 0,6%; 0,7%; 0,8%; 0,9%; 1%; dan 3%; darah
akan sepenuhnya tembus cahaya.
14
5.1. Kesimpulan
Pada darah dengan perlakuan 0% NaCl darah akan berwarna lebih pekat
mengalami pembengkakan karena akan menyeimbangkan konsentrasi garam,
sehingga tidak dapat menembus cahaya. Perlakuan 0,3% NaCl; darah akan
menyeimbangkan konsentrasi garam, akan tetapi sedikit mengalami
pembengkakan. Perlakuan 0,5% NaCl: bentuk darah menjadi normal, tidak
mengalami hemolosis dan krenasi karena konsentrasi cairan darah di dalam
maupun didalam mengalami keseimbangan.
Perlakuan 0,6% -0,8% NaCl; cairan dalam sel darah akan bergerak keluar
untuk menyeimbangkan konsentrasi garam, sehingga sel darah mengalami
krenasi. Perlakuan 0,9% NaCl: cairan dalam sel darah akan bergerak keluar untuk
menyeimbangkan konsentrasi garam, sehingga sel darah mengalami krenasi,
dengan warna yang lebih pucat.
Perlakuan 1%-3% NaCl: cairan dalam sel darah akan bergerak keluar
sepenuhnya, sehingga sel darah mengalami krenasi, sel darah menjadi sangat
menciut, dengan warna yang lebih pucat. Pada perlakuan 0,3% darah akan bersifat
sedikit tembus cahaya; sedangkan pada perlakuan 0,5%; 0,6%; 0,7%; 0,8%; 0,9%;
1%; dan 3%; darah akan sepenuhnya tembus cahaya.
5.2. Saran
Terdapat beberapa kendala saat mengamati darah pada mikroskop, karena
pada perbesaran tertinggi, inti sel darah tidak dapat terlihat dengan jelas
bentuknya. Seharusnya mikroskop harus ditingkatkan ke versi yang lebih bagus
lagi.
15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
17
NaCl EDTA
Es Batu
20
4.1.1.