Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANAN

ANALISIS ISI LAMBUNG IKAN TAMBAKAN (Helostoma


temminnckii) DAN LARVA IKAN GUPPY (Poecilia reticulata)

OLEH:
AGUNG GUNAWAN
2204112366
BUDIDAYA PERAIRAN C
JUM’AT/ SESI 2/ 14.00-16.00
KELOMPOK 4
KHORUNISYAH

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa karena telah memberikan
kesempatan untuk saya menyelesaikan laporan praktikum biologi perikanan tentang
Analisis Isi Lambung dan Pengamatan Larva Ikan ini dengan tepat waktu. Dalam
kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pembimbing
Laboratorium Biologi Perairan dan kepada pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.
Laporan praktikum ini masih dalam tahap perkembangan dan belum
sempurna karena keterbatasan pengetahuan yang penyusun miliki. Oleh sebab itu,
penyusun mengharapkan semua kritik dan saran yang membangun agar penyusun
bisa mengevaluasi laporan guna memperbaiki laporan selanjutnya. Semoga laporan
yang penyusun buat ini bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca
serta memberi wawasan yang lebih luas lagi.

Pekanbaru, Oktober 2023

Agung Gunawan
DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. v
I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan Praktikum ....................................................................... 2
1.3 Manfaat Praktikum ..................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 3
2.1 Pengertian Sistem Pencernaan Ikan dan Analisis Isi Lambung .. 3
2.2 Pengertian Larva Ikan................................................................. 3
2.3 Pengertian Ikan Tambakan (Helostoma temminckii) .................. 4
2.4 Pengertian Ikan Guppy (Poecilia reticulata) .............................. 4
III. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 5
3.1 Waktu dan Lokasi Praktikum...................................................... 5
3.2 Bahan dan Alat............................................................................ 5
3.3 Metode Praktikum ...................................................................... 5
3.4 Prosedur Praktikum .................................................................... 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 7
4.1 Hasil Praktikum .......................................................................... 7
4.2 Pembahasan ................................................................................ 11
V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 12
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 12
5.2 Saran ........................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 13
LAMPIRAN ............................................................................................... 14
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Bahan Yang Digunakan Dalam Praktikum ........................................... 5
2. Alat Yang Digunakan Dalam Praktikum ............................................... 5
3. Hasil Identifikasi Mikroorganisme Pada Lambung Ikan ...................... 10
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)............................................... 7
2. Sistem Pencernaan Ikan Tambakan ....................................................... 7
3. Bentuk Tubuh Nitzschia lorenziana ...................................................... 8
4. Bentuk Tubuh Chaetoceros peruvianus ................................................ 8
5. Bentuk Tubuh Nitzschia seriata ............................................................ 9
6. Bentuk Tubuh Lucifer intermedius ....................................................... 9
7. Larva Ikan Guppy (Poecilia reticulata) ................................................ 10
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Bahan Yang Digunakan ......................................................................... 15
2. Alat Yang Digunakan ............................................................................ 16
3. Perhitungan Volumetrik Isi Lambung Ikan ........................................... 17
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan adalah hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di air dan
bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling banyak
dan paling beragam di dunia. Ikan biasanya dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu
ikan tanpa rahang (kelas Agnatha), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes),
dan ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes). Ikan adalah sumber makanan yang
penting dan menjadi pilihan bagi banyak orang untuk dikonsumsi. Ikan juga
mengandung berbagai zat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, seperti protein,
omega-3, vitamin D, dan mineral seperti kalsium dan fosfor. Selain itu, ikan juga
dapat dibudidayakan dan menjadi sumber pendapatan bagi peternak.
(Purbaningrum, 2021).
Dalam budidaya, Larva ikan adalah tahap awal kehidupan ikan setelah menetas
dari telur. Larva ikan memiliki ukuran yang sangat kecil dan rentan terhadap
berbagai faktor lingkungan seperti suhu, kualitas air, dan ketersediaan makanan.
Oleh karena itu, pemeliharaan larva ikan memerlukan perhatian khusus dan teknik
yang tepat agar dapat bertahan hidup dan tumbuh dengan baik. Beberapa penelitian
juga dilakukan untuk meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva
ikan, seperti memberikan pakan yang diperkaya dengan vitamin C atau madu. Larva
ikan juga dapat mengalami kelainan atau abnormalitas, seperti yang terlihat pada
penelitian mengenai larva ikan kakap putih. (Ariska, 2018).
Dalam memberi makan larva ikan, perlu diperhatikan jenis pakan yang
diberikan, ukuran partikel pakan, frekuensi pemberian pakan, kualitas air, dan
jumlah pakan yang diberikan. Selain itu, pemilihan jenis pakan yang tepat juga
dapat meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva ikan. Larva ikan
biasanya diberikan pakan alami berupa zooplankton dan fitoplankton. Fitoplankton
memegang peranan penting sebagai produsen dalam jaring makanan,
keberadaannya dalam jejaring makanan ini dimanfaatkan oleh ikan terutama pada
stadia awal (larva) sampai pada masa pertumbuhannya dia mampu memakan
makanan yang lain. (Ghofur, 2018).
2

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan penulis melakukan praktikum mengenai analisis isi lambung
dan larva ikan ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara melakukan analisis isi
lambung ikan, mengidentifikasi jenis pakan/makanan apa yang telah dimakan oleh
ikan, serta menghitung berapa volumenya. Selain itu juga untuk mengamati fase
perkembangan larva ikan dan ciri-ciri fisik tubuhnya pada fase tersebut.

1.3 Manfaat Praktikum


Manfaat laporan praktikum ini adalah dapat menambah wawasan praktikan
mengenai bagaimana cara menganalisis isi lambung ikan serta menghitung
volumenya. Selain itu dapat memudahkan kita dalam mengidentifikasi fase yang
sedang dialami oleh larva ikan berdasarkan ciri-ciri fisiknya.
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem Pencernaan Ikan dan Analisis Isi Lambung


Sistem pencernaan ikan adalah sistem yang terdiri dari beberapa organ
pencernaan yang berfungsi untuk mencerna makanan yang dikonsumsi ikan.
Organ-organ pencernaan ikan meliputi mulut, faring, esofagus, lambung, usus
halus, usus besar, dan anus. Setiap organ memiliki fungsi yang berbeda dalam
proses pencernaan makanan. Mulut berfungsi untuk mengambil makanan, faring
dan esofagus berfungsi untuk menggerakkan makanan ke lambung, lambung
berfungsi untuk mencerna makanan, usus halus berfungsi untuk menyerap nutrisi
dari makanan, usus besar berfungsi untuk menyerap air dan mengeluarkan sisa-sisa
makanan, dan anus berfungsi untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan yang tidak
dicerna. (Nabilla, 2021).
Analisis isi lambung ikan adalah suatu metode untuk mengetahui jenis
makanan yang dikonsumsi oleh ikan. Analisis isi lambung ikan dilakukan dengan
cara membedah ikan dan mengeluarkan saluran pencernaannya, yaitu lambung dan
usus. Kemudian isi lambung ikan dikeluarkan dan dianalisis untuk mengetahui jenis
makanan yang dikonsumsi oleh ikan. Analisis isi lambung ikan dapat memberikan
informasi yang berguna untuk pengembangan suatu jenis ikan, terutama ikan-ikan
ekonomis penting agar dapat diambil langkah-langkah budidaya. Selain itu, analisis
isi lambung ikan juga dapat memberikan informasi tentang kebiasaan makan,
kondisi habitat, dan cara penangkapan oleh nelayan. (Nabilla, 2021). Penghitungan
volume isi lambung ikan menggunakan metode volumetrik, adapun rumus yang
digunakan adalah:
𝑛𝑛
𝑉𝑉𝑉𝑉 = . 𝑉𝑉𝑉𝑉
Σn
Dimana: Vi = Persentase volume satu jenis makanan
n = Jumlah satu jenis makanan
Σn = Jumlah semua jenis makanan
Vp = Volume makanan ikan

2.2 Pengertian Larva Ikan


4

Larva ikan adalah tahap awal kehidupan ikan setelah menetas dari telur. Larva
ikan memiliki ukuran yang sangat kecil dan rentan terhadap berbagai faktor
lingkungan seperti suhu, kualitas air, dan ketersediaan makanan. Oleh karena itu,
pemeliharaan larva ikan memerlukan perhatian khusus dan teknik yang tepat agar
dapat bertahan hidup dan tumbuh dengan baik. Fase larva merupakan fase yang
paling kritis dalam siklus hidup ikan. Setelah menetas, kehidupan larva sepenuhnya
bergantung pada sumber makanan atau cadangan energi yang telah disiapkan
induknya. Kualitas cadangan energi tersebut sangat berpengaruh terhadap
kehidupan dan perkembangan larva. Analisis isi lambung ikan dapat dilakukan
untuk mengetahui jenis makanan yang dikonsumsi oleh larva ikan. (Dewi, 2019).

2.3 Pengertian Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)


Ikan tambakan adalah salah satu jenis ikan air tawar yang berasal dari wilayah
tropis, tepatnya Asia Tenggara. Ikan ini memiliki sifat bentopelagik, yaitu hidup di
antara permukaan dan wilayah dalam perairan. Wilayah asli tempatnya tinggal
umumnya adalah wilayah perairan tropis yang dangkal, berarus tenang, dan banyak
terdapat tanaman air. Ikan tambakan termasuk ikan yang mudah berkembang biak
dan memiliki nilai ekonomis penting. Ikan ini dibudidayakan untuk diambil
dagingnya sebagai konsumsi dan juga menjadi salah satu komoditas ikan hias air
tawar. Ikan tambakan juga dikenal dengan nama gurami pencium karena
kebiasaannya yang suka mencium-cium saat mengambil makanan dari permukaan
benda padat maupun saat berduel antara sesama pejantan. (Cahyanti, 2014).

2.4 Pengertian Ikan Guppy (Poecilia reticulata)


Ikan guppy adalah salah satu jenis ikan hias air tawar yang paling populer di
dunia. Ikan ini berasal dari Amerika Selatan dan termasuk dalam keluarga
Poeciliidae. Ikan guppy memiliki ukuran kecil, yaitu sekitar 4-6 cm, dan memiliki
warna sisik dan sirip yang indah. Ikan guppy mudah berkembang biak dan
menyesuaikan diri sehingga pemeliharaannya tidaklah sulit. Ikan guppy termasuk
jenis ikan pemakan segala (omnivora), yang memakan serangga, larva, dan
tumbuhan di perairan habitatnya. Ada beberapa jenis ikan guppy yang memiliki
karakteristik yang berbeda, seperti bentuk ekor yang unik, warna yang elegan, dan
corak warna terang. (Zuhri, 2021).
III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Praktikum


Praktikum mengenai analisis isi lambung dan larva ikan ini dilakukan pada hari
Jum’at, 29 September 2023 pukul 14.00 – 16.00 WIB. Lokasi dilakukannya
praktikum ini adalah Laboratorium Biologi Perairan Universitas Riau.

3.2 Bahan dan Alat


Adapun bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum mengenai
fekunditas dan diameter telur ikan ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Bahan Yang Digunakan Dalam Praktikum
No. Bahan Keterangan
1 Ikan tambakan (Helostoma temminckii) Sampel analisis isi lambung.
2 Larva Ikan guppy (Poecilia reticulata) Sampel pengamatan fase
perkembangan larva ikan.
3 Cairan akuades Agar mikroorganisme dapat
tetap bergerak saat diamati.

Tabel 2. Alat Yang Digunakan Dalam Praktikum


No. Nama alat Kegunaan
1 Buku penuntun praktikum biologi Sebagai penuntun dalam melakukan
perairan praktikum.
2 Buku laporan sementara kelompok Sebagai media untuk menggambar
sketsa dan keterangan ikan sampel.
3 Gelas sampel Meletakkan sampel isi perut ikan.
4 Gelas takar Menakar air dan cairan akuades.
5 Pipet tetes Meneteskan cairan akuades.
6 Cawan petri Meletakkan sampel larva ikan.
7 Mikroskop Mengamati jenis makanan yang
terdapat di dalam lambung.
8 Object glass dan Cover glass Meletakkan sampel isi lambung
ikan.
9 Pensil Alat menggambar sketsa ikan.
10 Pena Alat menulis deskripsi ikan sampel.
11 Penghapus Menghapus gambar ikan yang salah.

3.3 Metode Praktikum


Metode yang penulis gunakan dalam praktikum ini adalah pengamatan secara
langsung terhadap sampel isi lambung ikan dan larva ikan yang menjadi objek
praktikum, lalu membuat sketsa organ pencernaan dan bagian tubuh larva ikan pada
6

buku laporan sementara. Bedah ikan dan keluarkan isi perutnya. Keluarkan isi
lambung, kemudian identifikasi jenis makanan yang terdapat dalam lambung, lalu
hitunglah nilai volume setiap jenis makanan yang ditemukan di mikroskop.
Pengamatan larva ikan dengan cara mengeluarkan larva dari induk ikan, lalu
diamati fase perkembangan larva menggunakan mikroskop.

3.4 Prosedur Praktikum


Adapun prosedur dalam melakukan praktikum ini dimulai dari menyiapkan alat
dan bahan yang akan digunakan selama praktikum. Kemudian dokumentasi ikan
sampel menggunakan handphone dan identifikasi spesies ikan tersebut
menggunakan Buku Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Mulailah mengukur
morfometrik ikan menggunakan penggaris dan hitunglah meristik ikan sampel,
kemudian dicatat hasilnya.
Pada praktikum analisis isi lambung, mulailah dengan membedah perut ikan
menggunakan gunting bedah, lalu keluarkan isi perut ikan sampel. Masukkan isi
perut ke dalam gelas sampel, lalu beri cairan pengawet berupa formalin. Setelah
diawetkan selama 2 minggu, keluarkan isi perut dari gelas sampel. Hitunglah berat
lambung ikan saat berisi. Keluarkan isi lambung dan letakkan pada cawan petri,
lalu beri cairan akuades. Hitunglah berat lambung saat kosong, lalu hitunglah
volume pakan ikan. Letakkan isi lambung pada object glass dan amati
menggunakan mikroskop. Identifikasi berapa jenis organisme yang ditemukan dan
berapa frekuensi ditemukannya. Hitunglah volume setiap organisme yang
ditemukan menggunakan metode volumetrik.
Pada praktikum pengamatan larva ikan, ambil induk ikan guppy dan mulai
men-stripping induk sampai larva ikan keluar. Letakkan seekor larva pada object
glass dan amati menggunakan mikroskop. Amati bentuk kepala, badan, dan ekor,
kemudian identifikasi fase perkembangan yang sedang dialami larva tersebut.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum


Setelah praktikum selesai dilakukan, penulis mendapatkan hasil analisis isi
lambung dan pengamatan larva ikan sebagai berikut:
4.1.1 Klasifikasi Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)
Klasifikasi ilmiah ikan tambakan adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Anabantiformes
Famili : Helostomatidae
Genus : Helostoma
Spesies : Helostoma temminckii (Arifin et al., 2018)

Gambar 1. Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)

4.1.2 Sistem Pencernaan Ikan Tambakan

Gambar 2. Sistem Pencernaan Ikan Tambakan


8

4.1.3 Klasifikasi Organisme Nitzschia lorenziana


Ditemukan organisme Nitzschia lorenziana, adapun klasifikasi ilmiahnya adalah:
Kingdom : Chromista
Filum : Bacillariophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo : Bacillariales
Famili : Bacillariaceae
Genus : Nitzschia
Spesies : Nitzschia lorenziana

Gambar 3. Bentuk Tubuh Nitzschia lorenziana


4.1.4 Klasifikasi Organisme Chaetoceros peruvianus
Ditemukan organisme Chaetoceros peruvianus, klasifikasi ilmiahnya adalah:
Kingdom : Chromista
Filum : Bacillariophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo : Chaetocerotanae
Famili : Chaetocerotaceae
Genus : Chaetoceros
Spesies : Chaetoceros peruvianus

Gambar 4. Bentuk Tubuh Chaetoceros peruvianus


9

4.1.5 Klasifikasi Organisme Nitzschia seriata


Ditemukan organisme Nitzschia seriata, adapun klasifikasi ilmiahnya adalah:
Kingdom : Chromista
Filum : Bacillariophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo : Bacillariales
Famili : Bacillariaceae
Genus : Nitzschia
Spesies : Nitzschia seriata

Gambar 5. Bentuk Tubuh Nitzschia seriata


4.1.6 Klasifikasi Organisme Lucifer intermedius
Ditemukan organisme Lucifer intermedius, adapun klasifikasi ilmiahnya adalah:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Famili : Luciferidae
Genus : Lucifer
Spesies : Lucifer intermedius

Gambar 6. Bentuk Tubuh Lucifer intermedius


10

4.1.7 Klasifikasi Ilmiah Ikan Guppy (Poecilia reticulata)


Klasifikasi ilmiah ikan guppy adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cyprinodontiformes
Famili : Poeciliidae
Genus : Poecilia
Spesies : Poecilia reticulata

Kepala Badan Ekor


Gambar 7. Larva Ikan Guppy (Poecilia reticulata)

4.1.3 Hasil Identifikasi Mikroorganisme Pada Lambung


Berikut ini adalah tabel hasil identifikasi mikroorganisme pada lambung ikan
sampel:
Tabel 3. Hasil Identifikasi Mikroorganisme Pada Lambung Ikan
No. Organisme Ditemukan Frekuensi (ekor)
1 Nitzschia lorenziana 8
2 Chaetoceros peruvianus 2
3 Nitzschia seriata 1
4 Lucifer intermedius 1
Total 12
Didapatkan: n1 = 8 ekor Σn = 12 ekor
n2 = 2 ekor Vp = 1,5 ml
n3 = 1 ekor
n4 = 1 ekor
Volume satu jenis makanan (Vix) :
8
Vi1 = . 1,5 = 1 ml
12
2
Vi2 = . 1,5 = 0,25 ml
12
1
Vi3 = . 1,5 = 0,125 m
12
11

1
Vi4 = . 1,5 = 0,125 ml
12
Didapatkan nilai volume setiap jenis makanan dalam lambung (Vix) adalah:
1) Vi1 1,0 ml, 2) Vi2 0,25 ml, 3) Vi3 0,125 ml, dan 4) Vi4 0,125 ml.

4.2 Pembahasan
4.2.1 Analisis Isi Lambung Ikan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil analisis isi
lambung ikan tambakan. Ditemukan 4 jenis organisme di dalam lambung ikan,
yaitu: 1) Nitzschia lorenziana berjumlah 8 ekor, 2) Chaetoceros peruvianus
berjumlah 2 ekor, 3) Nitzschia seriata berjumlah 1 ekor, 4) Lucifer intermedius
berjumlah 1 ekor. Setelah dilakukan perhitungan, didapatkan nilai volume setiap
jenis organisme di dalam lambung, yaitu: 1) Nitzschia lorenziana volumenya 1,0
ml, 2) Chaetoceros peruvianus volumenya 0,25 ml, 3) Nitzschia seriata volumenya
0,125 ml, 4) Lucifer intermedius volumenya 0,125 ml.

4.2.2 Analisis Perkembangan Larva Ikan


Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil pengamatan
larva ikan guppy. Larva ikan guppy sedang berada dalam fase post-larva, ciri-ciri
fisik yang ditunjukkan adalah kuning telur ikan telah habis, organ tubuh ikan mulai
terbentuk sempurna, dan bentuk larva sudah menyerupai bentuk organisme
dewasanya.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan praktikum yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa sistem atau alat pencernaan pada ikan terdiri dari dua bagian,
yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan meliputi
rongga mulut, esophagus, lambung, usus, dan anus, sedangkan kelenjar pencernaan
meliputi hati dan pankreas. Larva ikan adalah anak ikan yang berukuran kecil yang
masih harus mengalami modifikasi menjadi lebih besar untuk mencapai bentuk
dewasa. Perkembangan larva ikan secara garis besar dapat dibagi menjadi dua
tahap, yaitu: 1) Pro-larva, larva ikan yang masih memiliki kuning telur, tubuhnya
transparan dengan beberapa butir pigmen, 2) Post-larva, masa larva dari hilangnya
cadangan kuning telur hingga terbentuknya organ-organ baru menuju individu
dewasa.
Praktikum mengenai analisis isi lambung dan larva ikan ini menggunakan
objek penelitian yaitu ikan tambakan (Helostoma temminckii) dan ikan guppy
(Poecilia reticulata). Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, ditemukan 4
jenis organisme dalam lambung ikan, yaitu: 1) Nitzschia lorenziana berjumlah 8
ekor dengan volume 1,0 ml, 2) Chaetoceros peruvianus berjumlah 2 ekor dengan
volume 0,25 ml, 3) Nitzschia seriata berjumlah 1 ekor dengan volume 0,125 ml,
dan 4) Lucifer intermedius berjumlah 1 ekor dengan volume 0,125 ml. Sedangkan
larva ikan guppy yang diamati sedang berada padam fase post-larva, ciri-ciri
fisiknya adalah kuning telur ikan telah habis, organ tubuh ikan mulai terbentuk
sempurna, dan bentuk larva sudah menyerupai bentuk organisme dewasanya.

5.2 Saran
Saran penulis terhadap praktikum ini adalah sebaiknya analisis isi lambung dan
pengamatan larva ikan ini melibatkan lebih banyak spesies ikan, selain itu juga alat
yang digunakan untuk praktikum sebaiknya lebih memadai. Kegiatan praktikum ini
sebaiknya juga dilakukan di lapangan dan bila perlu dilakukan study tour ke balai
perikanan setempat.
DAFTAR PUSTAKA

Ariska, R., & Irawan, H. (2018). Pengaruh perbedaan suhu terhadap laju
penyerapan kuning telur larva ikan bawal bintang (Trachinotus blochii).
Intek Akuakultur, 2(2), 13-24.
Cahyanti, I. W., Arifin, O. Z., Subagja, J., & Kristanto, A. H. (2014). Ikan tambakan
merupakan ikan penghuni asli Asia Tenggara, mulai dari Thailand sampai
Indonesia. Ikan tambakan telah diintroduksi ke India, Sri Lanka, Denmark,
dan Columbia dan Amerika Tengah (Gambar 9.2). ASLI PERAIRAN
INDONESIA, 1112.
Dewi, G. C. S. (2019). Manajemen Pakan Pada Pemeliharaan Larva Ikan Patin Siam
(Pangasius Hypophthalmus) Di Instalasi Budidaya Air Tawar (Ibat)
Mojokerto, Jawa Timur (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS
AIRLANGGA).
Ghofur, M., Sugihartono, M., & Aulia, H. D. (2018). Suhu optimal untuk
kelangsungan hidup pemeliharaan larva ikan botia (Chromobotia
Macrachantus). Jurnal Akuakultur Sungai dan Danau, 3(2), 50-55.
Purbaningrum, H. (2021). KAJIAN SKOR KEAMANAN PANGAN PADA
GULAI IKAN PATIN DI RSU MITRA PARAMEDIKA YOGYAKARTA
(Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).
Nabilla, M., Fatiqin, A., & Makri (2021). Analisis Isi Lambung Ikan Gabus (Channa
striata) dan Ikan Baung (Mystus nemurus) di BRPPUPP Palemban, 167-176
Zuhri, N. M., & Indrawan, A. (2021). Kelayakan Finansial Pemasaran Ikan Hias
Guppy (Poecillia reticulatus Peters) Pedagang Ikan Hias Di Kota Semarang.
AGROMEDIA: Berkala Ilmiah Ilmu-ilmu Pertanian, 39(2), 130-138.
LAMPIRAN
15

Lampiran 1. Bahan Yang Digunakan

Saluran Pencernaan Ikan Tambakan Larva Ikan Guppy

Cairan Akuades
16

Lampiran 2. Alat Yang Digunakan

Cawan Petri dan Object Glass Buku Praktikum Biologi Perairan

Mikroskop Alat Tulis dan Menggambar

Cutter dan Gunting Bedah Gelas Sampel

Gelas Takar Pipet Tetes


17

Lampiran 3. Perhitungan Volumetrik Isi Lambung Ikan


VLB = 1 ml
VLK = 0,5 ml
Vm = Vlb – Vlk
= 1 – 0,5
= 0,5 ml

Vaquades = Vm x total pengenceran


= 0,5 x 2
=1

Vp = Vm + Vaquades
Vp = 0,5 + 1
Vp = 1,5

Anda mungkin juga menyukai