Anda di halaman 1dari 13

POFESI KEPENDIDIKAN

HAKIKAT PROFESI

Oleh:

Eva Kurniasari (170210303010)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam tidak lupa kami
ucapkan untuk junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Kami bersyukur kepada Allah
SWT yang telah memberikan hidayah serta taufik-Nya kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini berisikan tentang “Hakikat Profesi”.

Kami menyadari makalah yang dibuat ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu, apabila
ada kritik dan saran yang bersifat membangun terhadap makalah ini, kami sangat berterima
kasih.

Demikian makalah ini kami susun. Semoga dapat berguna untuk kita semua. Amin.

Jember, November 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................

DAFTAR ISI .........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………………...................................

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………..................................

1.3 Tujuan Penulisan .........…………………………………………..................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian profesi dan profesi keguruan .......................................................................

2.2 Ciri-ciri profesi dan profesi keguruan ...........................................................................

2.3 Layanan profesi keguruan ............................................................................................

BAB III PENUTUP .......………………………………………………...............................

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................

3.2 Saran ..............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................


BAB I

PENDAGULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah profesi sudah tidak asing lagi bagi kita karena istilah itu sudah sering
kita dengar melalui televisi, radio, surat kabar bahkan melalui percakapan orang
dalam kehidupan sehari-hari. Anda yang mengatakan profesinya sebagai dokter,
wartawan, pengacara, pedagang, nelayan, wiraswasta dll.

Dalam sejarah perkembangan profesi dikenal tiga jenis profesi yaitu profesi
dalam bidang teologi, hukum dan kedokteran. Dalam hubungan ini ahli teologi selama
ulama mempunyai tanggung jawab yang sungguh-sungguh terhadap para pengikutnya
untuk membawa mereka kearah jalan yang benar menurut ajaran agama, seorang ahli
hukum berkewajiban untuk membela kliennya dalam bidang hukum manakala yang
bersangkutan tersangkut perkara pengadilan, dan seorang dokter berkewajiban untuk
membela kepentingan pasiennya agar lekas sembuh.
Profesionalisme dalam kehidupan masyarakat timbul bersama dengan
perkembangan masyarakat yang makin lama makin komplek, yang dalam hal
mengambil keputusan dalam suatu bidang kehidupan tidak lagi mudah, tetapi harus
tepat. Pengambilan keputusan yang tepat memerlukan informasi yang lengkap dan
kemampuan yang memadai agar masyarakat terlindung dari penyalahgunaan
pengambilan keputusan yang sembrono oleh seorang yang bukan ahlinya. Itulah
sebabnya dalam masyarakat modern bidang profesi tidak lagi terbatas kepada 3 jenis
profesi tersebut diatas, tetapi hampir meliputi segala bidang pengabdian, termasuk di
dalamnya bidang keguruan.
Kini profesi keguruan mendapat perhatian yang serius dari pemerintah.
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen diundangkan.
Berdasarkan undang-undang tersebut, ditempuh serangkaian langkah untuk
meningkatkan derajat keprofesionalan guru.
1.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalah yang akan dibahas dalam penulisan makalah ini antara lain
sebagai berikut:

1. Pengertian profesi dan profesi keguruan


2. Ciri-ciri profesi dan profesi keguruan
3. Layanan profesi keguruan

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusalan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “profesi kependidikan”, selain
itu juga untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui pengertian profesi dan profesi keguruan


2. Untuk mengetahui ciri-ciri profesi dan profesi keguruan
3. Untuk mengetahui layanan profesi keguruan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Profesi

2.1.1 Pengertian Profesi

Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian


(expertise) dari para anggotanya (Djam Satori, 2003:1.2). Pekerjaan itu tidak dapat
dilakukan oleh sembarang orang, tetapi hanya dapat dilakukan oleh orang yang
dengan sengaja dipersiapkan untuk memangku jabatan itu.
Bersumber dari istilah profesi muncul istilah-istilah lain seperti
profesional,profesionalisme,profesionalitas dan profesionalisasi.Dalam buku Kapita

Selekta Kependidikan SD, Surya dkk,2000:4.5 – 4.9 memberikan penjelasan


menganai istilah-istilah tersebut diatas sebagai berikut :
a. Istilah Profesional mempunyai dua makna . Pertama mengacu kepada sebutan
tentang orang yang menyandang suatu profesi. Kedua mengacu pada sebutan tentang
penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengan profesinya.
b. Profesionalisme adalah sebutan yang mengacu pada sikap mental dalam bentuk
komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan
meningkatkan kualitas profesionalnya.
Guru yang memiliki profesionalisme yang tinggi akan menampakkan ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati standar edial.
2. Meningkatkan dan memelihara citra profesi,Ia berkeinginan untuk selalu
meningkatkan dan memelihara citra profesi melalui perwujudan perilaku profesional.
3. Keinginan untuk senantiasa mengajar kesempatan pengembangan profesional.
4. Mengajar kualitas dan cita – cita profesi , ia akan berusaha untuk selalu
mencapai kualitas dan cita – cita sesuai dengan program yang telah ditetapkan. Ia
akan selau aktif agar seluruh kegiatan dan perilakunya menghasilkan kualitas yang
ideal.
5. memiliki kebanggaan terhadap profesinya. Guru memiliki profesionalisme
tinggi akan merasa bangga terhadap profesi yang dipegangnya. Ia menunjukkan rasa
percaya diri akan profesinya.
a. Profesionalitas adalah sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu
profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka
miliki untuk dapat melakukan tugas – tugasnya.
b. Profesionalisasi adalah suatu proses menuju kepada perwujudan dan
peningkatan profesi dalam mencapai suatu kriteria yang sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan. Dengan profesioanalisasi para guru secara bertahap diharapkan akan
mencapai suatu derajad kriteria profesional sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
2.1.2 Ciri - ciri Profesi

Profesi adalah suatu pekerjaan. Memiliki ciri-ciri tertentu. Menurut Racham Nata
Widjaya dalam Djaman Sutori (2003 : 1. 4) pekerjaan yang disebut profesi memiliki
ciri-ciri:
a. Ada standar untuk kerja yang baku dan jelas
b. Ada lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan pelakunya dangan program
dan jenjang pendidikan yang baku serta bertanggung jawab tentang pengembangan
ilmu pengetahuan yang melandasi profesi itu.
c. Ada organisasi profesi yang mewadahi para pelakunya untu mempertahankan
dan memperjuangkan eksistensi dan kesejahteraannya
d. Ada etika dank ode etik yang mengatur perilaku etika para pelakunya dalam
memperlakukan kliennya.
e. Ada system imbalan terhadap jasa layanannya yang adil dan baku
f. Ada pengakuan dari masyarakat ( profesioanal, penguasa dan aman ) terhadap
pekerjaan itu sebagai suatu profesi.

Somesi dalam Djaman Satori (2003 : 1. 6) mengemukakan ciri-ciri profesi secara


lebih rinci sebagai berikut :
1. Suatu jabatan yang mempunyai fungsi dan signifikasi sosial
2. Jabatan yang menuntut keterampilan / keahlian tertentu
3. Keterampilan / keahlian yang dituntut jabatan itu didapat melalui pemecahan
dengan menggunakan teori dan metode ilmiah
4. Jabatan itu berdasarkan pada batang tubuh disiplin ilmu yang jelas , sistematis
dan eksplisit yang bukan sekedar pendapat khalayak umum
5. Jabatan itu memerlukan pendidikan perguruan tinggi dengan waktu yang cukup
lama
6. Proses pendidikan untuk jabatan itu juga merupakan aplikasi dan sosialisasi nilai
– nilai professional itu sendiri
7. Dalam memberikan layanan pada masyarakt anggota profesi itu berpegang
teguh pada kode etik yan dikontrol oleh organisasi profesi
8. Tiap apnggota profesi mempunyai kebebasan dalam memberikan judgment
terhadap permasalahan profesi yang dihadapi.
9. Dalam prakteknya melayani masyarakat, anggota profesi otonom dan bebas dari
campur tangan orang luar.
10. Jabatan itu mempunyai presentase yang tinggi dalam masyarakt dan oleh
karenanya memperoleh imbalan yang tinggi pula
Ciri-ciri profesi menurut D. Westby Gibson dalan Djaman Satori dkk (2003 : 1.7 ) :

1. Pengakuan oleh masyarakat terhadap layanan tertentu yang hanya dapat


dilakukan oleh kelompok pekerja yang dikatagorikan sebagai suatu profesi.
2. Dimilkinya sekumpulan bidang ilmu yang menjadi landasan sejumlah teknik
dan prosedur yang unik
3. Diperlukannya persiapan yang sengaja dan sistematis sebelum orang mampu
melaksanakan sesuatu pekerjaan profesional.
4. Dimilkinya mekasinasi untuk menjaring , sehingga hanya untuk mereka yang
dianggap kompeten yang diperbolehkan bekerja untuk lapangan pekerjaan tertentu.
5. Dimilikinya organisasi profesional , yang diamoing melindungi kepentingan
anggotanya dari saingan kelompok luar , juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas
layanan kepada masyarakat , termasuk tindak etis profesional pada anggotanya.
Sutan Zanti Arbi dan Syahmiar Syahrun (1991/1992:133) juga mengemukakan
beberapa ciri pokok jabatan profesional sebagai berikut:
1. Pekerjaan itu dipersiapkan melalui proses pendidikan dan latihan secara formal.
2. Pekerjaan itu mendapat pengakuan dari masyarakat.
3. Adanya pengawasan dari suatu organisasi profesi seperti IDI<PGRI<dan
PERSAHI.
4. Mempunyai kode etik sebagai landasan dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab proses tersebut.

2.2 Hakikat Profesi Keguruan

2.2.1 Ciri-ciri profesi keguruan.

Robert W.rickey dalam Djam an Satori dkk (2003 : 1 . 19 ) mengemukakan ciri-ciri


profesi keguruan sebagai berikut :
a. Bahwa para guru akan bekerja hanya semata-mata memberikan pelayanan
kemanusiaan dari pada usaha untuk kepentingan pribadi.
b. Bahwa para guru secara hukum di tuntut untuk memenuhi berbagai persyaratan
untuk mendapatkan lisensi mengajar serta persyaratan yang ketat untuk menjadi
anggota organisasi guru.
c. Bahwa para guru dituntut untuk memiliki pemahaman serta keterampilan yang
tinggi dalam hal bahan ajar,metode,anak didik,dan landasan pendidikan.
d. Bahwa para guru dalam organisasi profesional,memiliki publikasi profesional
yang dapat melayani para guru,sehingga tidak ketinggalan, bahkan selalu mengikuti
perkembangan yang terjadi.
e. Bahwa para guru,selalu di usahakan untuk selalu mengikuti kursus-
kursus,workshop,seminar,konvensi serta terlibat secara luas dalam berbagai kegiatan
“in service”.
f. Bahwa para guru di akui sepenuhnya sebagai suatu karier hidup (a lief career )
g. Bahwa para guru memiliki nilai dan etika yang berfunsi secara nasional
maupun secara lokal.
National Education Association (NEA) juga mengutarakan ciri-ciri profesi keguruan
seperti berikut :
a. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual
b. Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus
c. Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama (bandingkan dengan
pekerjaan yang memerlukan latihan umum belaka )
d. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.
e. Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan ke anggotaan yang permanen.
f. Jabatan yang menentukan baku (standar nya sendiri )
g. Jabatan yang lebih mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.
h. Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

Setelah menelaah ciri-ciri profesi keguruan diatas, apakah ciri- ciri yang disarankan
oleh NEA itu dapat dipenuhi oleh jabatan guru di Indonesia ? mari kita lakukan
analisis :
a. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual
Dapat dikatakan bahwa kegiatan pembelajaran didominasi oleh kegiatan intelektual.
Karena saat anak bisa baru masuk SD, mereka belum bisa baca tulis, menghitung dan
sebagainya. Dengan proses pembelajaran anak tersebut menjadi bisa membaca
menulis,menghitung dan sebagainya.
b. Jabatan yang menggeluti batang tubuh ilmiah yang khusus.
Misalnya seperti dokter ahli bedah, sebelum membuka praktek atau mendapat
gelarnya . ia harus menggeluti ilmu khusus bedah .
c. Jabatan yang memerlukan persiapan latihan yang lama
Jabatan profesional yang bersifat profesional penuh seperti profesi dokter
memerlukan proses pendidikan dan pelatihan yang lama. Makin tinggi tuntutan
pendidikan yang harus dipenuhi , makin tinggi derajat keprofesionalan yang dimiliki.
d. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.
e. Jabatan yang menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen
Jabatan guru dapat dikatakan memenuhi ciri itu jika guru dapat hidup layak dari
jabatannya itu, tanpa harus melakukan pekerjaan lain guna memenuhi kebutuhan
hidupnya.
f. Jabatan yang menentukan baku (standarnya ) sendiri.
g. Jabatan yang mementingkan layanan diatas keuntungan pribadi. Jabatan guru
sudah terkenal luas sebagai jabatan yang anggotanya terdorong oleh keinginan untuk
membantu orang lain dan bukan disebabkan oleh keuntungan ekonomi semata.
Banyak guru yang memberikan les (pembelajaran diluar jadwal) tanpa memungut
biaya dari murid-muridnya. Ia sudah merasa puas dan bangga dapat memberikan
jasanya itu pada orang lain.
h. Jabatan yang mempunyai organisasi professional yang kuat dan terjalin erat.
Jabatan guru di Indonesia sudah memiliki wadah yaitu PGRI (Persatuan Guru
Republik Indonesia). Setiap guru otomatis menjadi anggotanya. Namun demikian
organisasi profesi ini belum dapat memberikan pelayanan yang baik kepada
anggotanya, sehingga ada guru yang merasa tidak mendapat manfaat dari organisasi
ini. Kinerja organisasi ini perlu dipertanyakan karena banyak anggotanya yang
melakukan penyimpangan (mal-praktek).
2.2.2 Pengertian Profesi Keguruan.
PGRI telah merealisasikan pengertian profesi keguruan untuk pendidikan di
Indonesia sebagai berikut :
a. Profesi keguruan adalah suatu bidang pengabdian / dedikasi kepada
kepentingan anak didik dalam perkembangannya menuju kesempurnaan manusiawi.
b. Para anggota profesi keguruan, terikat oleh pola sikap dan perilaku guru yang
dirumuskan dalam kode etik guru Indonesia.
c. Para anggota profesi keguruan, dituntut untuk menyelesaikan suatu proses
pendidikan persiapan jabatan yang relatif panjang.
d. Para anggota profesi keguruan terpanggil untuk senantiasa menyegarkan serta
menambah pengetahuan (dalam arti khusus dan dalam arti kedalaman ilmu
pengetahuan umum dan pengetahuan khusus profesi keguruan).
e. Untuk dapat melaksanakan profesi keguruan dengan baik, para anggota harus
memiliki kecakapan / keterampilan teknis yang mampu menyentuh nilai-nilai
kemanusiaan yang mendasar.
f. Para anggota profesi keguruan perlu memiliki sikap bahwa jaminan tentang hak-
hak profesional harus seimbang dan merupakan imbalan dari profesi profesionalnya.
g. Para anggota profesi keguruan sepantasnya berserikat secara profesional
(Maman Achdiat).

2.2.3. Layanan Profesi Keguruan

Jabatan guru bergerak dibidang layanan kepada masyarakat melalui kegiatan


pendidikan. Layanan itu meliputi layanan pembelajaran, bimbingan, administrasi,
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan ekstra kurikuler.
a. Layanan Pembelajaran.
Dari 5 layanan yang telah disebutkan di atas, layanan pembelajaran yang paling
dominan. Kegiatannya berupa membelajarkan peserta didik agar peserta didik itu
menguasai sejumlah kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
b. Layanan Bimbingan.
Di SMP dan SMTA layanan ini dilaksanakan oleh guru khusus yang biasa disebut
guru G.C, guru BK atau konselor. Untuk SD layanan ini dipegang oleh guru kelas.
Layanan ini berupa bantuan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam
pembelajaran, kesulitan sosial, pribadi dll.
c. Layanan Adminnistrasi.
Di SD, layanan ini diberikan oleh kepala sekolah, guru kelas/guru bidang studi dan
petugas perpustakaan. Kepala sekolah melayani penerimaan siswa baru,
ketatalaksanaan, mutasi murid dan sebagainya. Guru kelas melayani penyusunan
program, pembuatan daftar hadir, daftar nilai, pengisian buku raport dan lain-lain.
Petugas perpustakaan melayani peminjaman dan pengembalian sumber-sumber
belajar.

d. Layanan Kesehatan Sekolah.


Layanan ini meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan
lingkungan sekolah.
1. Layanan Pendidikan Kesehatan.
Kegiatan layanan ini antara lain berupa: pembuatan kliping, kesehatan dan lingkungan
hidup, pembinaan wadah warung sekolah, pramuka, palang merah remaja dan
kegiatan-kegiatan lain seperti lomba sekolah kelas sehat, lomba kesehatan siswa dll.
2. Layanan Kesehatan.
Kegiatannya antara lain berupa : senam kesegaran jasmani, kontrol kesehatan secara
rutin bagi siswa, pengobatan ringan, P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) dll.
3. Layanan Pembinaan Lingkungan Sehat
Kegiatannya berupa : Pengembangan Ruang UKS (Usaha Kesehatan Sekolah),
pembinaan kantin sekolah, pengadaan air bersih, penyediaan tempat pembuangan air,
sanitasi, kamar kecil dan WC, pagar sekolah dll.
e. Layanan Ekstra Kurikuler.
Bentuk layanan ini berupa kegiatan olah raga, kesenian, pengembangan bakat dan
minat.
Semua layanan di atas mengarah pada tercapainya perkembangan siswa yang optimal,
yaitu perkembangan yang sesuai dengan potensi yang dimiliki peserta didik.
BAB III
PENUTUPAN

1.1 Kesimpulan

Profesi adalah bidang pekerjaan yang dalam pelaksanaan tugasnya menuntut


keahlian, penggunaan tehnik-tehnik ilmiah dan dedikasi yang tinggi. Keahlian itu
didapat melalui pendidikan dan pelatihan khusus dalam waktu yang lama. Suatu
pekerjaan disebut profesi jika pekerjaan itu : memiliki standar untuk kerja, memiliki
etika dan kode etik profesi, memiliki organisasi profesi, memiliki system imbalan,
mendapat pengakuan dari masyarakat, serta pemangku jabatan profesi itu
dipersiapkan melalui pendidikan dan pelatihan khusus dalam waktu yang lama.
Ciri-ciri jabatan guru adalah melibatkan kegitan intelektual, menggeluti batang tubuh
ilmu yang khusus, memerlukan pendidikan / pelatihan yang lama, memerlukan latihan
dalam jabatan yang berkesinambungan, menjadikan karir hidup dan keanggotaan yang
permanen, menentukan standarnya sendiri, mementingkan layanan diatas keuntungan
pribadi, dan mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat. Jabatan
guru memberikan layanan dibidang pembelajaran, bimbingan, administrasi, kesehatan
sekolah dan ekstra kurikuler.

1.2 Saran

Dari pembahasan di atas diharapkan bagi kita dalam menjalani profesi seorang
guru hendaknya dapat meningkatkan derajat keprofesionalan dalam mengajar. Selain
itu profesi yang kita lakukan sangat berpengaruh dalam kemajuan peserta didik
kedepannya. Maka sebagai generasi muda kita perlu bersungguh-sungguh
bertanggung jawab sepenuhnya dan menguasai profesi keguruan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas, 2001. Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah Dasar, Jakarta.


Djam an Satori dkk, 2003. Profesi Keguruan 1, Universitas Terbuka.
Maman Achdiat, 1981. Pembentukan Profesional Keguruan, Penlok P3G.
Surya, HM. 2000. Kapita Selekta Kependidikan SD, Universitas Terbuka.
Sutan Zanti Arbi, Syahmiar Syahrun, 1991/1992. Dasar-Dasar Kependidikan, Dirjen
Dikti Depdikbud.
http://ayietajima.blogspot.co.id/2013/11/hakikat-profesi-pengertian-profesi.html

Anda mungkin juga menyukai