Profesi Kependidikan
Profesi Kependidikan
HAKIKAT PROFESI
Oleh:
UNIVERSITAS JEMBER
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam tidak lupa kami
ucapkan untuk junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Kami bersyukur kepada Allah
SWT yang telah memberikan hidayah serta taufik-Nya kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari makalah yang dibuat ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu, apabila
ada kritik dan saran yang bersifat membangun terhadap makalah ini, kami sangat berterima
kasih.
Demikian makalah ini kami susun. Semoga dapat berguna untuk kita semua. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
PENDAGULUAN
Istilah profesi sudah tidak asing lagi bagi kita karena istilah itu sudah sering
kita dengar melalui televisi, radio, surat kabar bahkan melalui percakapan orang
dalam kehidupan sehari-hari. Anda yang mengatakan profesinya sebagai dokter,
wartawan, pengacara, pedagang, nelayan, wiraswasta dll.
Dalam sejarah perkembangan profesi dikenal tiga jenis profesi yaitu profesi
dalam bidang teologi, hukum dan kedokteran. Dalam hubungan ini ahli teologi selama
ulama mempunyai tanggung jawab yang sungguh-sungguh terhadap para pengikutnya
untuk membawa mereka kearah jalan yang benar menurut ajaran agama, seorang ahli
hukum berkewajiban untuk membela kliennya dalam bidang hukum manakala yang
bersangkutan tersangkut perkara pengadilan, dan seorang dokter berkewajiban untuk
membela kepentingan pasiennya agar lekas sembuh.
Profesionalisme dalam kehidupan masyarakat timbul bersama dengan
perkembangan masyarakat yang makin lama makin komplek, yang dalam hal
mengambil keputusan dalam suatu bidang kehidupan tidak lagi mudah, tetapi harus
tepat. Pengambilan keputusan yang tepat memerlukan informasi yang lengkap dan
kemampuan yang memadai agar masyarakat terlindung dari penyalahgunaan
pengambilan keputusan yang sembrono oleh seorang yang bukan ahlinya. Itulah
sebabnya dalam masyarakat modern bidang profesi tidak lagi terbatas kepada 3 jenis
profesi tersebut diatas, tetapi hampir meliputi segala bidang pengabdian, termasuk di
dalamnya bidang keguruan.
Kini profesi keguruan mendapat perhatian yang serius dari pemerintah.
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen diundangkan.
Berdasarkan undang-undang tersebut, ditempuh serangkaian langkah untuk
meningkatkan derajat keprofesionalan guru.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalah yang akan dibahas dalam penulisan makalah ini antara lain
sebagai berikut:
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusalan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “profesi kependidikan”, selain
itu juga untuk mengetahui:
Profesi adalah suatu pekerjaan. Memiliki ciri-ciri tertentu. Menurut Racham Nata
Widjaya dalam Djaman Sutori (2003 : 1. 4) pekerjaan yang disebut profesi memiliki
ciri-ciri:
a. Ada standar untuk kerja yang baku dan jelas
b. Ada lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan pelakunya dangan program
dan jenjang pendidikan yang baku serta bertanggung jawab tentang pengembangan
ilmu pengetahuan yang melandasi profesi itu.
c. Ada organisasi profesi yang mewadahi para pelakunya untu mempertahankan
dan memperjuangkan eksistensi dan kesejahteraannya
d. Ada etika dank ode etik yang mengatur perilaku etika para pelakunya dalam
memperlakukan kliennya.
e. Ada system imbalan terhadap jasa layanannya yang adil dan baku
f. Ada pengakuan dari masyarakat ( profesioanal, penguasa dan aman ) terhadap
pekerjaan itu sebagai suatu profesi.
Setelah menelaah ciri-ciri profesi keguruan diatas, apakah ciri- ciri yang disarankan
oleh NEA itu dapat dipenuhi oleh jabatan guru di Indonesia ? mari kita lakukan
analisis :
a. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual
Dapat dikatakan bahwa kegiatan pembelajaran didominasi oleh kegiatan intelektual.
Karena saat anak bisa baru masuk SD, mereka belum bisa baca tulis, menghitung dan
sebagainya. Dengan proses pembelajaran anak tersebut menjadi bisa membaca
menulis,menghitung dan sebagainya.
b. Jabatan yang menggeluti batang tubuh ilmiah yang khusus.
Misalnya seperti dokter ahli bedah, sebelum membuka praktek atau mendapat
gelarnya . ia harus menggeluti ilmu khusus bedah .
c. Jabatan yang memerlukan persiapan latihan yang lama
Jabatan profesional yang bersifat profesional penuh seperti profesi dokter
memerlukan proses pendidikan dan pelatihan yang lama. Makin tinggi tuntutan
pendidikan yang harus dipenuhi , makin tinggi derajat keprofesionalan yang dimiliki.
d. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.
e. Jabatan yang menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen
Jabatan guru dapat dikatakan memenuhi ciri itu jika guru dapat hidup layak dari
jabatannya itu, tanpa harus melakukan pekerjaan lain guna memenuhi kebutuhan
hidupnya.
f. Jabatan yang menentukan baku (standarnya ) sendiri.
g. Jabatan yang mementingkan layanan diatas keuntungan pribadi. Jabatan guru
sudah terkenal luas sebagai jabatan yang anggotanya terdorong oleh keinginan untuk
membantu orang lain dan bukan disebabkan oleh keuntungan ekonomi semata.
Banyak guru yang memberikan les (pembelajaran diluar jadwal) tanpa memungut
biaya dari murid-muridnya. Ia sudah merasa puas dan bangga dapat memberikan
jasanya itu pada orang lain.
h. Jabatan yang mempunyai organisasi professional yang kuat dan terjalin erat.
Jabatan guru di Indonesia sudah memiliki wadah yaitu PGRI (Persatuan Guru
Republik Indonesia). Setiap guru otomatis menjadi anggotanya. Namun demikian
organisasi profesi ini belum dapat memberikan pelayanan yang baik kepada
anggotanya, sehingga ada guru yang merasa tidak mendapat manfaat dari organisasi
ini. Kinerja organisasi ini perlu dipertanyakan karena banyak anggotanya yang
melakukan penyimpangan (mal-praktek).
2.2.2 Pengertian Profesi Keguruan.
PGRI telah merealisasikan pengertian profesi keguruan untuk pendidikan di
Indonesia sebagai berikut :
a. Profesi keguruan adalah suatu bidang pengabdian / dedikasi kepada
kepentingan anak didik dalam perkembangannya menuju kesempurnaan manusiawi.
b. Para anggota profesi keguruan, terikat oleh pola sikap dan perilaku guru yang
dirumuskan dalam kode etik guru Indonesia.
c. Para anggota profesi keguruan, dituntut untuk menyelesaikan suatu proses
pendidikan persiapan jabatan yang relatif panjang.
d. Para anggota profesi keguruan terpanggil untuk senantiasa menyegarkan serta
menambah pengetahuan (dalam arti khusus dan dalam arti kedalaman ilmu
pengetahuan umum dan pengetahuan khusus profesi keguruan).
e. Untuk dapat melaksanakan profesi keguruan dengan baik, para anggota harus
memiliki kecakapan / keterampilan teknis yang mampu menyentuh nilai-nilai
kemanusiaan yang mendasar.
f. Para anggota profesi keguruan perlu memiliki sikap bahwa jaminan tentang hak-
hak profesional harus seimbang dan merupakan imbalan dari profesi profesionalnya.
g. Para anggota profesi keguruan sepantasnya berserikat secara profesional
(Maman Achdiat).
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
Dari pembahasan di atas diharapkan bagi kita dalam menjalani profesi seorang
guru hendaknya dapat meningkatkan derajat keprofesionalan dalam mengajar. Selain
itu profesi yang kita lakukan sangat berpengaruh dalam kemajuan peserta didik
kedepannya. Maka sebagai generasi muda kita perlu bersungguh-sungguh
bertanggung jawab sepenuhnya dan menguasai profesi keguruan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA