Tugas 2 - Makalah Hukum Kepegawaian
Tugas 2 - Makalah Hukum Kepegawaian
JUDUL :
PENEMPATAN, PENGADAAN DAN PENGEMBANGAN
KEPEGAWAIAN
OLEH :
NAMA : I KETUT HARI PRABA KUSUMA
NIM 20211110013
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NGURAH RAI
DENPASAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengadaan sumber daya manusia?
2. Bagaimana pentingnya pengadaan sumber daya manusia?
3. Apa hal dan faktor yang harus diperhatikan dalam pengadaan?
C. Tujuan pembahasan
1. Memahami tentang konsep pengadaan sumber daya manusia.
2. Memahami pentingnya pengadaan sumber daya manusia.
3. Memahami hal dan faktor yang harus diperhatikan dalam pengadaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Sodikin, P., et al. (2015). Pengadaan.
2
Suciastiti, N.P.A, et al. (2016). Fungsi Pengadaan Sumber Daya Manusia. Universitas
Mahasaraswati Denpasar
3
Suciastiti, N.P.A, et al. (2016). Fungsi Pengadaan Sumber Daya Manusia. Universitas
Mahasaraswati Denpasar
4 4
Rumbaru, Anthy. (2017). Analisis Pengadaan Sumber Daya Manusia.
3
perusahaan dari berbagai sumber, sehingga akan mendapatkan calon karyawan
dengan kualitas tertinggi dari yang terbaik.5
Karyawan adalah aset paling utama bagi perusahaan yang menjadi
perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. mereka mempunyai
pemikiran, perasaan keinginan, status dan latar belakang pendidikan, dan lain-
lain. Karyawan yang cakap, mampu dan terampil, belum menjamin
produktivitas kerja yang baik, kalau moral kerja dan kedisiplinannya rendah.
Tetapi mereka baru bermanfaat dan mendukung terwujudnya tujuan
perusahaan jika mereka berkeinginan tinggi untuk berprestasi. Jika kurang
mampu mengakibatkan pekerjaan tidak selesai tepat pada waktunya.
Pengadaan karyawan harus didasari dengan prinsip apa dan siapa. Tujuan
pengadaan sumber daya manusia adalah sebagai berikut: 6
1. Aspek kuantitatif
Kuantitatif berhubungan dengan jumlah. Pengadaan SDM
dilihat dari aspek kuantitatif bertujuan untuk menjamin jumlah
personalia yang tepat. Untuk mencapai tujuan tersebut fungsi ini
menggunakan dua perangkat :
1) Perangkat analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan
beberapa jumlah personalia yang diperlukan untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan dan beberapa jumlah tanggung jawab.
2) Perangkat analisis angkatan kerja bertujuan untuk menentukan
kebutuhan akan personalia yang dipergunakan untuk
mempertahankan kesinambungan suatu organisasi.
2. Aspek kualitatif
Pengadaan SDM dilihat dari aspek kualitatif bertujuan untuk
menjamin mutu personalia yang tepat. Kiblat yang digunakan untuk
menjamin aspek kualitatif adalah kiblat. Pada standar personalia
dilakukan melalui :
5
Suciastiti, N.P.A, et al. (2016). Fungsi Pengadaan Sumber Daya Manusia. Universitas
Mahasaraswati Denpasar
6
Suciastiti, N.P.A, et al. (2016). Fungsi Pengadaan Sumber Daya Manusia. Universitas
Mahasaraswati Denpasar
4
1) Analisis jabatan yang akan meneliti segala fakta pekerjaan yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dan segala hal yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut dengan
memperhatikan kesanggupan setiap komponen.
2) Deskripsi jabatan yang akan menjelaskan tanggung jawab dan
wewenang untuk suatu jabatan tertentu.
3) Spesifikasi pekerjaan untuk menetapkan syarat dan kondisi untuk
melaksanakan suatu pekerjaan yang efektif.
1. Analisis
Analisis pekerjaan adalah informasi tertulis mengenai pekerjaan
apa saja yang harus dikerjakan dalam suatu perusahaan agar tujuan
tercapai. Berikut ini langkah-langkah dari analisis pekerjaan:
a. Menentukan penggunaan hasil informasi analisis pekerjaan.
b. Mengumpulkan informasi tentang latar belakang.
c. Menyeleksi muakal (orang yang akan di serahi) jabatan yang akan
dianalisis.
d. Mengumpulkan informasi analisis pekerjaan.
e. Meninjau informasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
f. Menyusun uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
g. Mermalkan/memperhitungkan perkembangan perusahaan.
2. Uraian
Uraian pekerjaan adalah informasi tertulis yang menguraikan tugas
dan tanggung jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan, dan aspek-
7
Rumbaru, Anthy. (2017). Analisis Pengadaan Sumber Daya Manusia.
5
aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi. Uraian
pekerjaan harus jelas dan presepsinya mudah dipahami, serta menguraikan
hal-hal berikut.
1. Identifikasi pekerjaan atau jabatan, yakni memberikan nama
jabatan.
2. Hubungan tugas dan tanggung jawab, yakni perimcian tugas dan
tanggung jawab secara nyata diuraikan secara terpisah agar jelas
diketahui.
3. Standar wewenang dan pekerjaan, yakni kewenangan dan prestasi
yang harus diccapai oleh setiap pejabat harus jelas.
4. Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas, seperti alat-alat, mesin-
mesin, dan bahan baku yang akan dipergunakan untuk melakukan
pekerjaan tersebut.
5. Ringkasan pekerjaan atau jabatan, hendaknya menguraikan bentuk
umum pekerjaan dengan hanya mencantumkan fungsi-fungsi dan
aktifitas utamanya.
6. Penjelasan tentang jabatan dari nama sipetugas dipromosikan dan
kejabatan mana si petugas akan dipromosikan.
3. Spesifikasi
Spesifikasi pekerjaan adalah uraian persyaratan kualitas minimum
orang yang bisa diterima agar dapatmenjalankan satu jabatan dengan baik
dan kompeten. Pada umumnya spesifikasi pekerjaan memuat ringkasan
pekerjaan yang jelas dan kualitas definitif yang dibutuhkan dari pemangku
jabatan itu. Spesifikasi pekerjaan memberikan uraian informasi mengenai
tingkat pendidikan pekerja, jenis kelamin pekerja, eadaan fisik pekerja,
pengetahuan dan kecakapan pekerja, batas umur pekerja, nikah atau
belum, minat pekerja, emosi dan temperamen pekerja serta pengalaman
pekerja.
4. Evaluasi
Evaluasi pekerjaan (job evaluation) adlah menilai berat atau
ringan, mudah atau sukar, besar atau kecil risiko pekerjaan dan
6
memberikan nama,
7
ranking (peringkat, serta harga atau gaji suatu jabatan. Jika pekerjaan
berat, sukar, beresiko besar, dan ranking jabatan semakin tinggi maka
harga atau gaji semakin besar, tetapi sebaliknya apabila pekerjaan tersebut
rendah, maka harga atau gaji jabatannya semakin kecil. Pemberian nama
jabatan yang tepat memberikan kebanggaan dan status bagi pejabat
tersebut. Karena ego manusia yang mengharapkan status.
5. Penyederhanaan
Penyederhanaan pekerjaan adalah penggunaan logika untuk
mencari penggunaan yang paling ekonomis dari usaha manusia, materi,
mesin- mesin, waktu, dan ruangan agar cara-cara yang paling baik dan
mudah dalam mengerjakan pekerjaan dapat digunakan. Prinsip
penyederhanaan pekerjaan ialah agar pemborosan dalam rangka
melaksanakan harus dapat ditiadakan dengan jalan menerapkan
penyederhanaan-penyederhanaan pekerjaan secara mantap, menekankan
usaha membuat setiap komponen pekerjaan menjadi produktif melalui
jalan penerapan akal sehat yang terutama dibantu oleh partisipasi
pengetahuan para pekerja. Penyederhanaan pekerjaan terjadi karena
spesialis yang lebih mendetail diterapkan dalam perusahaan tersebut.
Simplifikasi pekerjaan ini mengakibatkan hal-hal berikut:
a. Struktur organisasi perusahaan semakin melebar.
b. Pekerjaan-pekerjaan bisa menjadi terlalu terspesialisasi, sehingga
menimbulkan kebosanan yang pada gilirannya menyebabkan
kesalahan-kesalahan atau permintaan keluar.
c. Pekerjaan semakin produktif sehingga keuntungan ekonomis dari
spesialisasi akan diperoleh.
6. Pengayaan
Pengayaan pekerjaan adalah perluasan pekerjaan dan tanggung
jawab secara vertikal yang akan dikerjakan seseorang pejabat dalam
jabatannya. Perluasan pekerjaan ini merupakan suatu perubahan yang
direncankan (planned-change) pada berbagai kegiatan pekerjaan untuk
8
memberikan variasi yang lebih besar pada seseorang karyawan yang
memepunyai pengetahuan dan keterampilan lebih.
7. Persyaratan Pekerjaan
Persyaratan pekerjaan adalah persyaratan-persyaratan jabatan
tenang keterapilan yang dikehendaki. Misalnya: sopir mempunyai SIM B
umum. Usia tidak lebih dari 45 tahun, jujur, penyabar, dan lain-lain.
Setelah diketahui uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, evaluasi
pekerjaan, persyaratan pekerjaan, dan lainnya maka barulah kita
melakukan penarikan karyawan yang akan mengisi lowongan-lowongan
yang kososng dalam perusahaan tersebut. Seperti yang telah dijelaskan
diatas, bahwa pengadaan (perekrutan) adalah proses penarikan, seleksi,
penempatan, dan orientasi serta induksi dengan maksud untuk memperoleh
karyawan yang kompeten sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
8. Rekrutmen
Penarikan tenaga kerja adalah usaha mencari dan mempengaruhi
tenaga kerja agar mau melamar lowongan pekerjaan yang ada dalam suatu
perusahaan. Faktor – faktor yang mempengaruhi pelamar adalah seperti
balas jasa yang diberikan, status karyawan, kesempatan promosi,
spesifikasi kerja, metode penarikan, solidaritas perusahaan, peraturan
perburuhan, serta penawaran tenaga kerja.
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi,
penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang
efektif dan efisien yang membantu tercapainya tujuan perusahaan.
Pengadaan adalah upaya proses untuk memperoleh jumlah dan jenis
tenaga yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk
mencapai tujuan organisasi. Tujuan pengadaan adalah merima pelamar
sebanyak-banyaknya sesuai dengan kualifikasi kebutuhan perusahaan dari
berbagai sumber, sehingga akan mendapatkan calon karyawan dengan
kualitas tertinggi dari yang terbaik.
Terdapat bermacam-macam hal dan faktor yang perlu diperhatikan
dan dipahami saat kita melakukan pengadaan sumber daya manusia.
Diantaranya yaitu yaitu analisis, uraian, spesifikasi pekerjaan, evaluasi,
penyederhanaan, pengayaan, persyaratan pekerjaan, serta rekrutmen. Hal
tersebut diperlukan guna memperoleh sumber tenaga kerja atau karyawan
dengan hasil yang maksimal dan optimal dalam pemenuhan kebutuhan
perusahaan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Fiky, L., & Sri, H. (2019). Pengadaan Sdm Tenaga Kerja Harian Lepas
Mahasiswa.
11