Anda di halaman 1dari 6

Nama : haslina

Jelaskan definisi dan fungsi bahan tambahan pangan!

Assalamua’alaikum warahmatuallahi wabarakatuh

A. Pengertian
Aditif makanan atau bahan tambahan makanan adalah bahan yang ditambahkan
dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil, dengan tujuan untuk
memperbaiki penampakan, cita rasa, tekstur, dan memperpanjang daya simpan.
Selain itu dapat meningkatkan nilai gizi seperti protein, mineral dan vitamin.
Penggunaan aditif makanan telah digunakan sejak zaman dahulu.

B. Jenis bahan tambahan makanan berdasarkan sifat nya


Bahan aditif makanan ada dua yaitu, bahan aditif makanan alami dan buatan
sintesis. zat inilah yang mempengaruhi agar makanan menjadi tahan lama,
bertekstur, cita rasa, protein, mineral dan vitamin.

C. Peranan bahan tambahan makanan


Perana bahan tambahan makanan di industri-industri makanan secara umum
adalah untuk meningkatkan mutu pangan olahan, dan penggunaan bahan
tambahan makanan tersebut hanya di benarkan jika ditunjukan untuk keperluan
berikut :
• Untuk mempertahankan nilai gizi makanan
Sebagai contoh : penambahan bahan antioksidan seperi BHA (butil
hidroksianisol) dalam pengolahan vitamin A akan mempertahankan potensi
vitamin tersebut bila di tambahkan pada makanan.
• Untuk konsumsi segolongan orang tertentu yang memerlukan diit
Misalnya penambahan bahan pemanis buatan seperti sakarin ke dalam
makanan atau minuman. Sehingga tidak menambah kalori kedalam makanan
tersebut.
• Untuk mempertahankan mutu atau kestabilan makanan atau untuk memperbaiki
sifat-sifat organoleptiknya hingga tidak menyimpang dari sifat alamiahnya dan
dapat membantu mengurangi makanan yang dibuang atau limbah.
Misalnya bahan pengawet, memegang peranan penting dalam memperpanjang
daya simpan berbagai jenis makanan sehingga memungkinkan bagi makanan-
makanan tersebut ditransportasikan dalam jarak yang jauh. Disimpan untuk
waktu yang lama tetapi masih dapat tetap dikonsumsi secara aman. WHO
memperkirakan bahwa 20% dari persediaan makanan dunia hilang atau rusak
karena pembusukan maka jadi tanpa penggunaan bahan pengawetan
persentase tersebut akan menjadi lebih tinggi.
• Untuk keperluan pembuatan, pengolahan, penyediaan, perlakuan, pewadahan,
pembungkusan, pemindahan, atau pengangkutan.
Beberapa makanan dalam proses pengolahannya membutuhkan penggunaan
bahan-bahan seperti bahan penstabil, bahan penjernih, dan bahan pengikat
logam. Penggunaan bahan-bahan tersebut memungkinkan bagi industri dalam
skala besar memproduksi makanan dengan komposisi dan mutu yang konstan
sepanjang tahun.

• Membuat makanan menjadi lebih menarik


Penggunaan bahan tambahan makanan seperti pewarna dan bahan pemantap
tekstur, memperbaiki bahan baku yang bervariasi sehingga nantinya produk akhir
mempunyai penampakan, rasa, serta penampilan yang selalu sama setiap
waktu.

Penggunaan bahan tambahan makanan tidak di perbolehkan untuk maksud


sebagai berikut :
• Menyembunyikan cara pembuatan atau pengolahan yang tidak baik.
• Menipu konsumen misalnya, untuk memberi kesan baik pada suatu makanan
yang dibuat dari bahan yang kurang baik mutunya.
• Mengakibatkan penurunan nilai gizi pada makanan.

D. Jenis bahan tambahan makanan berdasarkan kegunaannya.


Bahan aditif makanan dapat di golongkan menjadi beberapa kelompok tertentu
tergantung kegunaan nya, diantaranya :
• Anti buih
Antibuih adalah bahan tambahan pangan untuk mencegah atau mengurangi
pembentukan buih termasuk dalam kelompok ini yang diizinkan oleh Permenkes
adalah : kalsium alginat dan mono-digliserida asam lemak.

Kalsium alginat
• Antikempal
Antikempal adalah bahan tambahan pangan yang ditambahkan ke dalam serbuk
atau granul, untuk mencegah mengempalnya produk pangan, sehingga mudah
dikemas, ditranspor, dan dikonsumsi.

Asam miristat
• Antioksidan
Antioksidan merupakan molekul yang mampu memperlambat atau mencegah
proses oksidasi molekul lain sehingga antioksidan sebagai bahan aditif makanan
adalah bahan tambahan pangan untuk mencegah atau menghambat kerusakan
pangan akibat oksidasi.
Asam askorbat

• Bahan pengarbonasi
Bahan pengarbonasi adalah bahan tambahan pangan untuk membentuk
karbonasi di dalam pangan.

Karbon dioksida
• Garam pengemulasi
Garam pengemulsi adalah bahan tambahan pangan untuk mendispersikan
protein dalam keju sehingga mencegah pemisahan lemak.

Natrium sitrat
• Gas untuk kemasan
Gas untuk kemasan adalah bahan tambahan pangan berupa gas, yang
dimasukkan ke dalam kemasan pangan sebelum, saat, maupun setelah
kemasan diisi dengan pangan untuk mempertahankan mutu pangan dan
melindungi pangan dari kerusakan.
• Humektan
Humektan adalah bahan tambahan pangan untuk mempertahankan kelembaban
pangan sebuah humektan menarik dan mempertahankan kelembaban udara
sekitarnya melalui penyerapan, menarik uap air ke dalam dan/atau di bawah
permukaan objek.

Gliserol
• Pelapis
Pelapis adalah bahan tambahan pangan alami maupun sintetis untuk melapisi
permukaan pangan sehingga mencegah kehilangan air serta memberikan efek
perlindungan dan/atau penampakan mengkilap.

Lilin karnauba
• Pemanis
Pemanis adalah bahan tambahan pangan berupa pemanis alami dan pemanis
buatan yang memberikan rasa manis pada produk pangan.
Pemanis alami adalah, pemanis yang dapat ditemukan dalam bahan alam
meskipun prosesnya secara sintetik ataupun fermentasi termasuk dalam
Pemanis buatan adalah, pemanis yang diproses secara kimiawi dan senyawa
tersebut tidak berada di alam zat pemanis buatan biasanya digunakan untuk
membantu mempertajam rasa.

Aspartam
• Pengawetan
Pengawet adalah bahan tambahan pangan untuk mencegah atau menghambat
fermentasi, pengasaman, penguraian, dan perusakan lainnya terhadap pangan
yang disebabkan oleh mikroorganisme.

Kristal asam benzoat


• Pengembang
Pengembang adalah bahan tambahan pangan berupa senyawa tunggal atau
campuran untuk melepaskan gas sehingga meningkatkan volume adonan.

Dextrin
• Pengelmusi
Pengemulsi (emulsifier) adalah zat yang dapat mempertahankan dispersi lemak
dalam air dan sebaliknya dalam konteks aditif makanan, pengemulsi adalah
bahan tambahan pangan untuk membantu terbentuknya campuran yang
homogen dari dua atau lebih fasa yang tidak tercampur seperti minyak dan air.
Gom arab gom guar
• Pengental
Bahan tambahan pangan ini berguna untuk menstabilkan atau mengentalkan
makanan yang dicampur dengan air sehingga membentuk kekentalan tertentu.
Termasuk dalam kelompok ini yang di izinkan oleh permenkes adalah : kalsium
asetat, natrium dan kalsium laktat, asam alginat beserta garam natrium, kalium,
kalsiumnya dan propilen glikol alginat.
• Penguat rasa
Penguat rasa adalah bahan tambahan pangan untuk memperkuat atau
memodifikasi rasa dan/atau aroma yang telah ada dalam bahan pangan tanpa
memberikan rasa dan/atau aroma baru.

Kristal monosodium glutamat


• Peretensi warna
Peretensi warna adalah bahan tambahan pangan yang dapat mempertahankan,
menstabilkan, atau memperkuat intensitas warna pangan tanpa menimbulkan
warna baru. Termasuk dalam kelompok ini yang diizinkan oleh Permenkes
adalah : magnesium karbonat dan magnesium hidroksida.
• Perisa
Perisa adalah bahan tambahan pangan berupa preparat konsentrat dengan atau
tanpa ajudan perisa yang digunakan untuk memberi rasa dengan pengecualian
rasa asin, manis, dan asam.
Perisa di kelompokan menjadi : perisa alami, perisa identik alami, dan perisa
artifisial.
• Pewarna
Pewarna adalah bahan tambahan pangan berupa pewarna alami dan sintetis,
yang ketika ditambahkan atau diaplikasikan pada pangan mampu memberi atau
memperbaiki warna.
Pewarna alami adalah, pewarna yang dibuat melalui proses ekstraksi, isolasi,
atau derivatisasi (sintesis parsial) dari tumbuhan, hewan, mineral atau sumber
alami lain, termasuk pewarna identik alami.
Pewarna sintesis adalah, pewarna yang diperoleh secara sintesis kimiawi.

• Propelan
Propelan adalah bahan tambahan pangan berupa gas untuk mendorong pangan
keluar dari kemasan. termasuk dalam kelompok ini yang diizinkan oleh
Permenkes adalah : nitrogen, dinitrogen monoksida dan propana.
• Sekuestran
Sekuestran adalah bahan tambahan pangan yang dapat mengikat ion logam
polivalen untuk membentuk kompleks sehingga meningkatkan kestabilan dan
kualitas pangan.
Termasuk dalam kelompok ini yang diizinkan oleh Permenkes adalah : isopropyl
sitrat, natrium glukonat, dan kalium glukonat.

Sumber :
PANG4213/MODIL IX KIMIA PANGAN (HAL 9.3 – 9.5)
Bahan tambahan pangan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sekian hasil jawaban diskusi 8 saya bila ada salah kata ataupun penulisan mohon
maaf. Terimakasih
Wa’alaikumus salam wa rahmatauallahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai