Financial Accounting - LN Week 7 - Acquisition and Disposition of Property, Plant, and Equipment.
Financial Accounting - LN Week 7 - Acquisition and Disposition of Property, Plant, and Equipment.
Financial Accounting I
Week 7
ACQUISITION AND DISPOSITION
OF PROPERTY, PLANT, AND
EQUIPMENT
Financial Accounting I
LEARNING OUTCOMES
LO 3: Apply the concept of calculating and disclosing inventory, fixed assets and
intangible assets
OUTLINE MATERI :
• Property, Plant, and Equipment
• Acquisition of Property, Plant, and Equipment: Cost of Land; Cost of Building; Cost
of Equipment; Self Constructed Assets; Interest Costs During Construction
• Valuation of Property, Plant, and Equipment: Cash Discounts; Deferred-Payment
Contracts; Lump-sum purchases; Issuance of Shares; Exchanges of Non-Monetary
Assets
• Costs Subsequent to Acquisition
• Disposition of Property, Plant, and Equipment
Financial Accounting I
ISI
Sebagian banyak perusahaan menggunakan biaya historis sebagai dasar untuk menilai
properti, pabrik, dan peralatan. Biaya historis merupakan dasar yang biasa digunakan untuk
menilai properti, pabrik, dan peralatan. Biaya historis (historical cost) diukur oleh kas atau
harga ekuivalen kas untuk memperoleh aset dan membawanya ke lokasi serta kondisi yang
diperlukan untuk tujuan penggunaannya. Yang biasanya termasuk dalam biaya aset adalah,
harga beli, ongkos angkut, pajak penjualan, biaya instalasi aset produktif. Selain biaya
tersebut juga sering ditambahkan setiap biaya terkait yang muncul setelah akuisisi aset
seperti penambahan, perbaikan , atau penggantian, jika hal itu memberikan jasa potensial di
masa depan. Jika tidak, maka biaya-biaya tersebut dianggap sebagai beban.
Financial Accounting I
2. Biaya Bangunan
Biaya bangunan harus melibatkan semua pengeluaran yang berhubungan langsung
dengan akuisisi dan konstruksinya. Biaya bangunan meliputi:
a) Biaya bahan, tenaga kerja, dan overhead yang terjadi selama konstruksi .
b) Honor professional serta ijin mendirikan bangunan.
3. Biaya peralatan
Istilah peralatan dalam akuntansi meliputi peralatan pengiriman, peralatan kantor,
mesin-mesin, perabotan dan perkakas, perlengkapan tetap, peralan pabrik, dan lainnya.
Biaya peralatan meliputi:
a) Harga beli.
b) Biaya pengangkutan dan penanganan.
c) Asuransi peralatan ketika masih dalam perjalanan.
d) Biaya fondasi khusus jika diperlukan
e) Biaya pemasangan dan perakitan.
f) Biaya untuk menjalankan uji coba.
Financial Accounting I
a) Tidak mengkapitalisasi beban bunga selama periode konstuksi. Menurut pendekatan
ini, bunga dianggap biaya pembiayaan dan bukan sebagai biaya konstruksi. Jadi dapat
disimpulkan bahwa jika perusahaan menggunakan pembiayaan dengan saham dengan
hutang, maka biaya bunga tidak akan muncul.
b) Membebankan biaya konstruksi atas semua biaya dana yang digunakan, baik yang
dapat diidentifikasi maupun yang tidak. Metode ini menyatakan bahwa konstruksi
harus menyertakan biaya pembiayaan, apakah berupa kas, utang, atau saham. Suatu
aset harus dibebankan dengan semua biaya yang diperlukan untuk membuat aset
tersebut hingga siap digunakan. Bunga, baik aktual maupun terkait, merupakan biaya
bangunan, seperti halnya dengan biaya tenaga kerja dan bahan.
c) Hanya mengkapitalisasi biaya bunga aktual yang terjadi selama konstruksi.
Pendekatan ini menyatakan bahwa bunga merupakan biaya, seperti halnya dengan
tenaga kerja dan bahan baku. Namun pendekatan ini hanya mengkapitalisasi biaya
bunga yang muncul melalui pembiayaan dengan hutang. (Yang berarti bahwa
pendekatan ini tidak mencoba menentukan biaya pembiayaan dengan saham).
Pengkapitalisasian bunga aktual (dengan modifikasi) adalah pendekatan yang
disarankan dalam prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum (GAAP). Metode ini
sesuai dengan konsep bahwa biaya historis perolehan aset melibatkan semua biaya
(termasuk bunga) yang dikeluarkan untuk membuat aset tersebut berada dalam
kondisi serta lokasi yang diperlukan untuk digunakan.
Financial Accounting I
• Aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapakan aset agar dapat digunakan
sedang berjalan.
• Biaya bunga telah terjadi
Contoh : Gorillaz Inc. membangun sendiri sebuah gedung dengan pengeluaran selama
tahun 2006 sebagai berikut:
1 Januari 2019 1 Juli 2019 1 Oktober 2019 Total
Rp 20.000.000 Rp 35.000.000 Rp 15.000.000 Rp.70.000.000
Financial Accounting I
a. Menghitung pengeluaran rata-rata tertimbang (weighted-average accumulated
expenditures)
Date Amount Fraction Year Weighted Average Expenditure
Jan-19 20.000.000 12/12 20.000.000
Jul-19 35.000.000 6/12 17.500.000
Okt-19 15.000.000 3/12 3.750.000
70.000.000 41.250.000
Perhitungan *
Weighted Loan
Debt Principal Fraction Amount Rate Interest
Jan 2005 50.000.000 12/12 50.000.000 12% 6.000.000
Jan 2006 30.000.000 6/12 15.000.000 8% 1.200.000
80.000.000 65.000.000 7.200.000
Financial Accounting I
BIAYA SETELAH AKUISISI
Secara umum, biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat masa depan
yang lebih besar harus dikapitalisasi, sementara pengeluaran yang hanya ditujukan
untuk mempertahankan tingkat pelayanan tertentu harus dianggap sebagai beban.
Agar biaya-biaya ini dapat dikapitalisasi, tiga kondisi berikut harus dipenuhi :
1. Umur manfaat aset harus meningkat.
2. Kuantitas unit yang diproduksi oleh aset harus meningkat.
3. Kualitas unit yang diproduksi harus ditingkatkan.
Financial Accounting I
perusahaan dapat mendebet pengeluaran ke akumulasi penyusustan dan bukan ke
akun asset.
Repairs
a) Reparasi ordinary, adalah pengeluaran cost untuk perbaikan ketika biaya
dikeluarkan
b) Reparasi major, yaitu menghapus biaya perolehan dan akumulasi penyusutan aset
lama, mengakui setiap keuntungan atau kerugian. mengkapitalisasi biaya
perbaikan besar
Financial Accounting I
Penjualan Asset Tetap
Penyusutan harus dicatat selama periode waktu antara tanggal ayat jurnal penyusutan
terakhir dibuat dan tanggal penjualan. Dalam hal ini akan terjadi penjurnalan sebagai
berikut
Beban Penyusutan xxx
Akumulasai penyusutan xxx
Involuntary Conversion
Kadang-kadang pelayanan suatu aset berakhir karena konversi terpaksa dengan jenis
seperti kebakaran, kebanjiran, pencurian atau pembebasan. Selisih yang dipulihkan
dan nilai buku asset tersebut jika ada dilaporkan sebagai keuntungan atau kerugian.
Keuntungan atau kerugian akan diperlakukan dengan cara yang tidak berbeda dengan
jenis dispoisisi lainnya. Dalam beberapa kasus, keuntungan atau kerugian sering kali
dilaporkan dalam bagian pos luar biasa pada laporan laba-rugi.
Contoh soal Involuntary Conversion:
Financial Accounting I
Contoh Soal:
1. Sebuah aset tetap digunakan bulan Januari 2018 dengan harga perolehan sebesar Rp.
100.000.000 diperkirakan memiliki umur ekonomis selama 5 tahun dengan nilai sisa
sebesar Rp. 5.000.000,-.
a. Dengan menggunakan metode jumlah angka tahun, buatlah table amortisasi aset
tersebut!
b. Asumsikan aset tetap tersebut baru digunakan bulan Agustus 2018. Hitunglah
beban depresiasi selama 5 tahun kedepan! (metode jumlah angka tahun)
c. Asumsikan aset tetap tersebut menggunakan metode saldo menurun, buatlah
table amortisasi asset tersebut!
Financial Accounting I
Besarnya beban penyusutan untuk tahun 2020 akan menjadi:
7/12 x 4/15 x (Rp.100.000.000 – Rp.5.000.000) = Rp.14.777.778,-
5/12 x 3/15 x (Rp.100.000.000 – Rp.5.000.000) = Rp. 7.916.667,-
Rp. 22.694.445,-
Besarnya beban penyusutan untuk tahun 2021 akan menjadi:
7/12 x 3/15 x (Rp.100.000.000 – Rp.5.000.000) = Rp. 11.083.333,-
5/12 x 2/15 x (Rp.100.000.000 – Rp.5.000.000) = Rp. 5.277.778,-
Rp. 16.361.111,-
Besarnya beban penyusutan untuk tahun 2022 akan menjadi:
7/12 x 2/15 x (Rp.100.000.000 – Rp.5.000.000) = Rp. 7.388.889,-
5/12 x 1/15 x (Rp.100.000.000 – Rp.5.000.000) = Rp. 2.638.889,-
Rp. 10.027.778,-
Besarnya beban penyusutan untuk tahun 2023 akan menjadi:
7/12 x 5/15 x (Rp.100.000.000 – Rp.5.000.000) = Rp. 3.694.444,-
C.
Financial Accounting I
KESIMPULAN
Properti, pabrik, dan peralatan (Property, plant and Equipment/PPE) didefinisikan sebagai
aset berwujud yang dimiliki perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang dan jasa, untuk sewa kepada orang lain, atau untuk tujuan administratif, dan
digunakan selama lebih dari satu periode.
Kriteria PPE:
1. Digunakan untuk operasional, bukan untuk diperjual belikan
2. Dapat digunakan untuk waktu yang relative lama (lebih dari 1 tahun) dan
didepresiasikan
3. Memiliki bentuk fisik
Contoh-contoh dari PPE: Tanah, Struktur bangunan (kantor, pabrik, gudang), dan Peralatan
(mesin, mebel, alat-alat).
Penilaian PPE menggunakan biaya historical, yaitu kas atau setara kas yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk memperoleh aset hingga biaya yang dikeluarkan untuk membawa ke lokasi
dan kondisi yang diperlukan hingga siap untuk digunakan yang dimaksudkan.
Perusahaan menilai properti, pabrik, dan peralatan pada periode berikutnya menggunakan
baik:
1. Metode historis
2. Nilai pasar
Perusahaan mungkin membuang atau mengurangi asetnya, dalam hal ini PPE dengan cara:
• Dijual
• Ditukar
• Konversi paksa
• Ditinggalkan atau dibuang
Beban depresiasi harus dihitung sampai dengan saat asset tersebut dibuang atau
dikeluarkan perusahaan.
Financial Accounting I
DAFTAR PUSTAKA
1. Kieso, Weygandt, & Warfield. (2020). Intermediate Accounting. IFRS Edition 4e.
IR. JWS. New York. Chapter 10
Financial Accounting I