Anda di halaman 1dari 8

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

Lab.Teknik Listrik Semester : 2


NO JOB
Prodi : Teknik Listrik 15 Waktu : 3 (tiga) Jam
Jur : Teknik Elektro
METODE THEVENIN DAN NORTON

1. Tujuan Percobaan:
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan praktikan dapat:
1. Menerapkan Teorema Thevenin untuk menghitung arus dan tegangan
2. Menerapkan Teorema Norton untuk menghitung arus dan tegangan
3. Membandingkan hasil perhitungan dan pengukuran antara Teorema Thevenin
dan Norton
2. Teori Dasar :

Untuk menyederhanakan rangkaian dalam menghitung arus atau tegangan dalam


suatu cabang rangkaian, dapat digunakan teorema Thevenin dan Norton.

a. Teorema Thevenin

Teorema Thevenin berbunyi :


“ Pada setiap dua terminal yang terdapat pada suatu rangkaian yang terdiri dari
elemen-elemen rangkaian pasif dan aktif dapat digantikan oleh satu sumber
tegangan dan satu tahanan pengganti yang dihubungkan seri dengan sumber
tegangan. Sumber tegangan itu adalah sama dengan perbedaan potensial
yang terdapat pada kedua titik terminal tersebut yang disebabkan oleh adanya
elemen aktif dan dengan syarat tanpa adanya elemen tambahan (yang berasal
dari luar) yang dihibungkan dengan elemen tersebut. Tahanan seri adalah
tahanan pengganti pada kedua terminal tersebut dengan syarat
menghubungsingkatkan seluruh sumber daya ”.

A RTH A

Rangkaian
Aktif RL VTH
RL
Linier

B B

Gbr. 2.3 Rangkaian pengganti thevenin

1
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Listrik Semester : 2
NO JOB
Prodi : Teknik Listrik 15 Waktu : 3 (tiga) Jam
Jur : Teknik Elektro
METODE THEVENIN DAN NORTON

VTH = VOC = tegangan open circuit


RTH = Ri = tahanan yang diukur dari terminal A – B
Semua sumber tegangan diganti tahanan dalamnya

b. Teorema Norton

Caranya hampir sama dengan Teorema Thevenin hanya mengubah sumber


tegangan menjadi sumber arus
Teorema Norton berbunyi :
“ Pada setiap dua terminal yang terdapat pada suatu rangkaian yang terdiri
atas elemen-elemen rangkaian aktif dan pasif akan dapat digantikan oleh suatu
sumber arus dari satu tahanan pengganti yang dihubungkan paralel terhadap
sumber arus tersebut.
Sumber arus tersebut diukur dengan cara menghubungsingkatkan kedua
terminal, sedangkan tahanan pengganti yang dilihat dari kedua terminal
tersebut dengan menghubungsingkatkan sumber daya “.

A A

Ri
IN RN RL
RL
VS
B B
B

RiL RTH
R VS V V
IN   S  TH
VS  VTH Ri RTH RTH
B IN adalah arus hubung singkat pada terminal A-B
RN adalah tahanan pengganti Norton
RN = RTH

2
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Listrik Semester : 2
NO JOB
Prodi : Teknik Listrik 15 Waktu : 3 (tiga) Jam
Jur : Teknik Elektro
METODE THEVENIN DAN NORTON

Contoh :

Hitung arus IRL dan VRL dengan teorema Thevenin dan Norton
R1 A

VS
R2 RL

Teorema Thevenin
Mencari VTH :

R1 A

VS
R2 VTH
R2
VTH   VS
R!  R2
B

Mencari RTH

R1 A

R1  R2
R2 RTH RTH   RTH  R N
R1  R2

Rangkaian pengganti thevenin

RTH A
I RL
VTH
VTH I TH  I RL 
RL RTH  R L

B 3
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Listrik Semester : 2
NO JOB
Prodi : Teknik Listrik 15 Waktu : 3 (tiga) Jam
Jur : Teknik Elektro
METODE THEVENIN DAN NORTON

Teorema Norton
Mencari arus Norton :

R1 A
VS VTH
IN  atau I N 
VS R1 RTH
R2 IN

Rangkaian pengganti Norton :

A
I RL
RN
IN RN I RL   IN
RL RN  RL

B
3. Alat dan Bahan Yang Digunakan
1. Voltmeter 1buah
2. Amperemeter 2 buah
3. Catu daya DC 1 buah
4. Resistor 1K, 2K2, 4K7
5. Jumper
6. Kabel penghubung

4. Gambar Rangkaian Percobaan


Keselamatan Kerja
“Perhatiakan Cara pemasangan voltmeter dan amperemeter yang benar untuk
skala, batas ukur dan saklar pilih tegangan/arus (V DC/ICD).
Mulailah dari batas ukur yang besar, kemudian turunkan sampai terbaca hasil
pengukuran dengan jelas, teliti dan benar
Untuk pengukuran variable resistor lepaskan dari rangkaian, atur posisi kedudukan
potensiometer, ukur menggunakan ohmmeter”

4
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Listrik Semester : 2
NO JOB
Prodi : Teknik Listrik 15 Waktu : 3 (tiga) Jam
Jur : Teknik Elektro
METODE THEVENIN DAN NORTON

1. Teorema Thevenin

Gambar 4-1 Gambar 4-2

Gambar 4-3 Gambar 4-4

2. Teorema Norton

Gambar 4-5 Gambar 4-6

Gambar 4-7
5
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Listrik Semester : 2
NO JOB
Prodi : Teknik Listrik 15 Waktu : 3 (tiga) Jam
Jur : Teknik Elektro
METODE THEVENIN DAN NORTON

5. Langkah Kerja

Teorema Thevenin
1. Buatlah rangkaian seperti gambar 4-1, ukur arus pada RL dengan
amperemeter. Catat dalam tabel 6-1
2. Buatlah rangkaian seperti gambar 4-2 ukur tegangan open circuit, lepaskan
catu daya DC, hubungsingkatkan rangkaian menjadi seperti gambar 4-3 ukur
tahanan RTH catat hasilnya pada tabel 6-1
Gantilah rangkaian menjadi rangkaian pengganti thevenin seperti gambar 4-4 .
Atur catu daya sesuai dengan hasil V TH dan seri dengan RTH (gunakan variable
resistor), ukur arus beban IRL dan VRL catat hasilnya pada tabel 6-1

Teorema Norton
1. Buat rangkaian seperti gambar 4-1, ukur arus pada beban RL catat hasilnya
pada tabel 6-2
2. Lepas RL hubungsungkatkan beban dan ukur arus hubung singkat I N seperti
gambar 4-5 catat hasilnya pada tabel 6-2
3. Ukur RN seperti anda mengukur RTH, catat hasilnya pada tabel 6-2
4. Gantilah menjadi rangkaian pengganti Norton seperti gambar 4-6. Atur RVariabel
sebesar RN dan atur tegangan sampai terbaca arus sumber sebesar I N. Ukur
arus beban IRL dan VRL catat hasilnya pada tabel 6-2
5. Buat rangkaian seperti gambar 4-7
6. Tutup saklar S, catat arus dan tegangan pada beban R L
7. Bukalah saklar S sehingga A - B terbuka ukurlah tegangan VAB
8. Hubungsingkat RL, tutup saklar dan ukur IN
9. Ganti kedua sumber tegangan dengan rangkaian hubung singkat, ukur R AB
10. Buat rangkaian pengganti Thevenin dengan V TH dan RTH yang telah anda
dapatkan, ukur IRL dan VRL
11. Ganti rangkaian dengan rangkaian pengganti Norton seperti gambar 4-6
12. Atur tegangan sumber sehinggan amperemeter terbaca sebesar IN, ukur arus
IRL dan VRL
6
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Listrik Semester : 2
NO JOB
Prodi : Teknik Listrik 15 Waktu : 3 (tiga) Jam
Jur : Teknik Elektro
METODE THEVENIN DAN NORTON

13. Masukan semua data hasil pengukuran langkah 11 s/d 18 ke dalam tabel 6-3

6. Tabulasi Data

Tabel 6-1 Teorema Thevenin

No.Gbr 4-1 No. Gbr 4-2 No. Gbr 4-3 No. Gbr 4-4

IRL (mA) VTH (Volt) RTH () IRL (mA) VRL (Volt)

Tabel 6-1 Teorema Norton

No.Gbr 4-1 No. Gbr 4-5 No. Gbr 4-3 No. Gbr 4-6

IRL (mA) IN (mA) RN () VS (Volt) IRL (mA) VRL (Volt)

Tabel 6-2 Teorema Thevenin dan Norton

No. Gambar 4-7

Teorema Thevenin Teorema Norton

VRL (V) IRL (mA) VTH (V) RTH () IN (mA) RN ()

Rangkaian Thevenin Rangkaian Norton

IRL (mA) VRL (V) VS (V) IRL (mA) VRL (V)

7
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Lab.Teknik Listrik Semester : 2
NO JOB
Prodi : Teknik Listrik 15 Waktu : 3 (tiga) Jam
Jur : Teknik Elektro
METODE THEVENIN DAN NORTON

7. Tugas Dan Pertanyaan


1. Bandingkan hasil pengukuran teorema Thevenin dengan Norton. Beri
penjelasan
2. Bandingkan hasil pengukuran dengan hasil perhitungan untuk teorema
Thevenin
3. Hitung IN dan RN serta IRL dan VRL bandingkan hasilnya dengan data
pengukuran yang anda dapatkan
4. Apa fungsi R 1K pada gambar 4-6? Apa yang terjadi bila diganti dengan R 10K
dan R = 0?
5. Jelaskan perbedaan antara teorema Thevenin dan Norton!
6. Apa yang dapat anda simpulkan dari percobaan ketiga teorema ini ?

= Selamat Bekerja =

Anda mungkin juga menyukai