Anda di halaman 1dari 5

PERCOBAAN 7

METODE THEVENIN DAN NORTON

A. TUJUAN PERCOBAAN
Setalah melakukan percobaan ini, praktikan diharapkan dapat :
 Membandingkan hasil perhitungan antara metode Thevenin dengan
pengukuran langsung
 Membandingkan hasil perhitungan antara metode Norton dengan
pengukuran langsung
 Membandingkan hasil perhitungan antara hasil pengukuran antara metode
Thevenin dengan metode Norton.
B. TEORI DASAR
Ada beberapa cara yang dipakai dalam menentukan tegangan atau arus pada
suatu cabang rangkaian. Salah satunya adalah metode Thevenin dan Norton.
 Metode Thevenin
Metode Thevenin mengatakan bahwa suatu rangkaian aktif (memakai sumber
tegangan dan/atau sumber arus yang tetap atau variabel) yang bersifat linear
dengan dua kutub (terminal), maka dapat diganti dengan suatu sumber tegangan
Vth yang diserikan dengan Rth. Dalam hal ini Vth = tegangan pada suatu terminal
dalam keadaan terminal tersebut terbuka (tanpa beban), dan R th = tahanan yang
dilihat dari sisi terminal pada keadaan semua sumber tegangan diganti dengan
tahanan dalamnya.

Rth
A A
Rangkaian +
aktif linear RL Eth RL
-
B
B
Ekivalen Thevenin

Gambar 7.1 Penerapan metode Thevenin

Metode Thevenin dan Norton 7.1


 Metode Norton
Metode Norton mengatakan bahwa suatu rangkaian aktif (memakai sumber
tegangan dan atau sumber arus yang tetap atau variabel) yang bersifat linear
dengan dua kutub (terminal), maka dapat diganti dengan suatu sumber arus I nt
yang diparalelkan dengan Rnt. Dalam hal ini Int = arus yang lewat pada terminal
jika terminal tersebut dihubung singkatkan, dan Rnt = tahanan yang dilihat dari sisi
terminal pada keadaan semua slumber tegangan diganti dengan tahanan dalamnya
(= Rth).
A
A
Rangkaian
aktif linear RL Int R
Rntnt RL
Int

B
B
Ekivalen Norton

Gambar 7.2 Penerapan metode Norton

C. DIAGRAM RANGKAIAN

R3 A S1

S2 S3
R1 R2 A1

C D
+
E2 - V2 A2
RL V1

E B
(a)

Metode Thevenin dan Norton 7.2


S Rth A

A
+
Eth
-
V1
RL
B
(b)

S A

A2 Int A1
+ Rnt
E
- RL
V1
B
(c)

Gambar 7.3 Diagram rangkaian percobaan Thevenin-Norton. (a)


Rangkaian asal. (b) Rangkaian ekivalen Thevenin. (c) Rangkaian ekivalen
Norton

D. ALAT DAN BAHAN


 Sumber tegangan DC variable
 Beberapa buah resistor dengan tahanan yang berbeda
 Tahanan geser
 Potensiometer
 Multimeter
 Voltmeter
 Amperemeter
 Saklar
 Papan rangkaian
 Kabel-kabel penghubung
E. PROSEDUR PERCOBAAN

Metode Thevenin dan Norton 7.3


1) Meneliti semua alat dan komponen sebelum digunakan
2) Membuat rangkaian seperti pada gambar. Tahanan R1, R2, R3, dan RL dipolah
sembarang atau sesuai yang ditentukan oleh dosen pembimbing.
3) Mengukur terlebih dahulu secara langsung tahanan dalam dari sumber
tegangan E1 dan E2 sebelum diaktifkan.
4) Menghidupkan sumber-sumber tegangan E1 dan E2 dalam keadaan saklar S1,
S2, dan S3 terbuka. Selanjutnya dalam keadaan tegangan sumber minimum,
menutup saklar S1.
5) Mencatat penunjukan pada voltmeter V1 dan amperemeter A1. Memasukkan
data yang diperoleh ke dalam table yang disediakan.
6) Membuka saklar S1 dan menutup saklar S2. Mencatat penunjukan pada
voltmeter V2 serta mengisikan data yang diperoleh ke dalam tabel.
7) Membuka saklar S2 dan menutup saklar S3. Mencatat penunjukan pada
amperemeter A2 dan memasukkan data yang diperoleh ke dalam table yang
disediakan.
8) Membuka saklar S3 dan mematikan sumber tegangan serta melepaskan kabel
daya sumber-sumber tegangan dari jala-jala. Dalam keadaan saklar S1, S2,
dan S3 terbuka, mengukur secara langsung tahanan antara terminal A dan B,
serta memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel.
9) Melepaskan sumber tegangan E1 dan E2 dari rangkaian dan menghubung-
singkatkan antara terminal C dan E serta antara terminal D dan E. Mengulangi
mengukur secara langsung tahanan antara terminal A dan B kemudian
mencantumkan data yang diperoleh ke dalam tabel.
10) Membuat rangkaian seperti pada gambar pada nilai RL yang konstan dan Rth
yang sama dengan hasil pengukuran RAB dalam langkah nomor 8.
11) Menghidupkan sumber tegangan dalam keadaan saklar S terbuka.
Selanjutnya dalam keadaan tegangan sumber minimum menutup saklar S.
12) Menaikkan tegangan sumber sampai pada nilai yang sama dengan VAB yang
terukur dalam langkah nomor 6, kemudian mencatat penunjukan pada
Voltmeter V1 dan Amperemeter A1 ke dalam tabel.
13) Membuka saklar S jika percobaan telah selesai.

Metode Thevenin dan Norton 7.4


14) Membuat rangkaian seperti pada gambar, pada nilai RL yang konstan dan Rnt
yang sama dengan hasil pengukuran RAB dengan langkah nomor 8.
15) Menghidupkan sumber tegangan dalam keadaan saklar S terbuka.
Selanjutnya menutup saklar S dalam keadaan tegangan sumber minimum.
16) Menaikkan tegangan sumber sedemikian rupa sehingga penunjukan
amperemeter A2 sama dengan IAB yang terukur pada langkah nomor 7,
kemudian mencatat penunjukan pada voltmeter V1 dan Amperemeter A1 untuk
selanjutnya datanya dimasukkan ke dalam tabel.
17) Membuka saklar S jika percobaan telah selesai.
18) Mengulangi melakukan seperti langkah nomor 10 sampai 17 di atas.

F. HASIL PERCOBAAN

Tabel 7.1 Hasil Percobaan Thevenin-Norton


Rangkaian Ekivalen Ekivalen
Asli Thevenin Norton
E1 [V]
E2 [V]
r1 [Ω]
r2 [Ω]
R1 [Ω]
R2 [Ω]
R3 [Ω]
RL [Ω]
Ukur langsung
RAB = Rth ada E1 dan E2
= Rnt [Ω] Ukur langsung
tanpa E1 dan E2
V2 = Vth [V]
I2 = Int [A]
V1 [V]
I1 [A]

Metode Thevenin dan Norton 7.5

Anda mungkin juga menyukai