Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEMUHAMMADIYAHAN

Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Disusun Oleh:

Laksita Ayu Latifa (K100220075)


Nisrina Muhana Zaidah (K100220076)
Rizqi Bachtiar (K100220080)
Arik Akmal Ruswandi (K100220085)

Dosen Pengampu: Drs. Suharjianto, M.Ag

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya karena dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Adapun tema dari
makalah ini adalah “Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah”.
Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada Drs. Suharjianto M.Ag selaku dosen pengampu mata kuliah Kemuhammadiyahan
yang telah memberi tugas dan membimbing kami. Kami juga ingin mengucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Makalah kami masih jauh dari kata sempurna dan ini adalah langkah yang baik dari
studi sesungguhnya. Maka dari itu, dari keterbatasan waktu dan kemampuan, kami menerima
saran dan kritik yang membangun bagi kami. Kami berharap ilmu dari makalah ini dapat
berguna bagi kami dan teman-teman semuanya.

Surakarta, 8 Maret 2024


Tertanda,

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masyarakat yang damai, aman, sejahtera, makmur, dan bahagia hanya bisa
diciptakan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan, gotong royong, tolong-menolong
dengan berdasar pada hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh
syaiton dan hawa nafsu (Jauhari, 2019). Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh
nabi yang bijaksana dan berjiwa suci adalah satu-satunya dan sebaik-baiknya pokok
hukum dalam masyarakat. Menjunjung tinggi hukum Allah lebih dari hukum yang
mampu juga merupakan kewajiban mutlak bagi setiap orang yang bertuhan kepada
Allah. Agama Islam merupakan agama Allah yang dibawa oleh nabi sejak nabi Adam
AS sampai Nabi Muhammad SAW yang diajarkan kepada masing-masing umatnya
agar mendapat hidup bahagia di dunia dan akhirat (Sukmanto and Firmansyah, 2022).
Muhammadiyah merupakan suatu organisasi dan juga alat perjuanan untuk
mencapai suatu cita. Muhammadiyah didirikan berlandaskan dan untuk menciptakan
pokok-pokok pikiran yang adalah pendirian kehidupan dan perjuangannya. Pokok-
pokok pikiran atau pendirian yang dimaksudkan adalah asas-asas kepribadiannya dan
hak dan nilai hidup Muhammadiyah secara ideologis. Pokok-pokok pikiran tersebut
telah diuraikan dalam muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyah (Elihami, 2018).
Muqaddimah anggaran dasar muhammadiyah pada hakikatnya merupakan
ideologi Muhammadiyah yang memperlihatkan tentang pandangan Muhammadiyah
tentang kehidupan manusia, cita-cita yang diciptakan dan cara yang dipakai untuk
mewujudkan cita-cita itu. Muqaddimah anggaran dasar sebagai ideologi menjiwai
segala gerak dan usaha Muhammadiyah dan proses pembangunan sistem kerjasama
agar tujuannya tercapai. Pada hakikatnya anggaran dasar Muhammadiyah adalah
sebuah kesimpulan dari perintah dan ajaran Al-Qur’an dan As-sunnah mengenai
pengabdian manusia kepada Tuhannya. Amal dan perjuangan bagi setiap umat muslim
yang sadar atas kedudukannya sebagai hamba dan khalifah di bumi ini (Ahmad dan
Musthafa, 2003). Semua hal ini dilaksanakan bersama-sama dengan musyawarah atas
dasar taqwa dan mengharapkan keridhaan Allah semata.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah terbentuknya muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyah?
2. Apa saja kandungan muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyah?
3. Apa latar belakang terbentuknya muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyah?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah terbentukanya muqaddimah anggaran dasar
Muhammadiyah
2. Untuk mengetahui kandungan muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyah
3. Untuk mengetahui latar belakang terbentuknya muqaddimah anggaran dasar
Muhammadiyah
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyah adalah pembukaan dari
rumusan anggaran dasar Muhammadiyah yang berisi pikiran-pikiran mendasar yang
menjiwai anggaran dasar Muhammadiyah. Konsep muqaddimah dibentuk sejak
tahun 1945 atas prakarsa Ki Bagus Hadikusuma yang dibantu oleh anggota lain dan
disahkan pada tahun 1951 (Mahsun, 2014). Sedangkan pada (Fatahurroji, 2019),
konsep muqaddimah anggaran dasar dibahas pada muktamar darurat pada tahun
1946 di Yogyakarta. Rumusan muqaddimah ini diajukan dan dibahas lagi pada
muktamar ke 31 pada tahun 1950 di Yogyakarta untuk mendapat pengesahan dari
dorum muktamar. Tetapi, dalam forum tersebut HAMKA juga membawa konsep
sehingga muktamar belum bisa mengesahkan konsep mana yang akan dipilih. Pada
akhirnya, muktamar merekomendasikan agar dibawa pada sidang tanwir pada tahun
1951. Dalam tanwir tersebut, konsep dari Ki Bagus Hadikusumo bisa diterima
dengan catatan penyempurnaan redaksional, sehingga dibuatlah tim penyempurna
yang terdiri dari HAMKA, Mr. Kasman Singodimetjo, KH. Farid Ma’ruf dan Zaein
Djambek.
Latar belakang yang melatar belakangi pembentukan muqaddimah antara lain,
(a) Terdesaknya pertumbuhan dan perkembangan jiwa atau ruh Muhammadiyah oleh
perkembangan lahiriyah, (b) Masuknya pengaruh luar yang tidak sesuai yang
menjadi lebih kuat (Nashir, 2017). Menurut (Anonim, 2014) dan (Sukmanto and
Firmansyah, 2022), latar belakang disusunnya muqaddimah anggaran dasar
Muhammadiyah adalah sebagai berikut :
a. Belum terdapat rumusan formal mengenai dasar dan cita-cita perjuangan
Muhammadiyah
b. Kehidupan rohani keluarga Muhammadiyah memperlihatkan gejala
menurun akibat terlalu berat mengejar kehidupan duniawi
c. Semakin kuatnya pengaruh-pengaruh alam pikiran dari luar, yang langsung
maupun tidak langsung berhadapan dengan faham dan keyakinan hidup
Muhammadiyah
d. Dorongan disusunnya Pembukaan UUD RI 1945
Anggaran dasar atau konstitusi biasanya terbagi menjadi dua komponen
utama, yaitu Pembukaan, Muqaddimah atau Preambule dan batang tubuh atau The
Body of Constitution. Ternyata anggaran dasar Muhammadiyah baru mencakup
batang tubuh saat itu, sedangkan Muqaddimahnya sama sekali belum ada. Ditinjau
dari ilmu hukum, muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyah menduduki
peringkat yang lebih tinggi dan terpisah dari batang tubuh anggaran dasar. Walau
begitu, muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyah tetap terhubung dengan batang
tubuhnya dalam hubungan kausal organis karena muqaddimah anggaran dasar
mencakup pokok-pokok pikiran yang sangat fundamental (Anonim, 2014).
B. Fungsi Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
Muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyah adalah ruh, nafas dan semangat
pengabdian dan perjuangan dalam tubuh dan segala gerak organisasinya, yang harus
dipilih menjadi asas dan pusat tujuan perjuangan Muhammadiyah. Maka dari itu,
fungsi dari muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyah adalah :
1. Pedoman hidup masyarakat Muhammadiyah
2. Pedoman dalam menjalankan persyarikatan Muhammadiyah
3. Ideologi dasar bagi semua anggota Muhammadiyah
4. Tujuan dasar Muhammadiyah yang harus digapai dengan berbagai bentuk
amal usaha
5. Menjelaskan cita-cita dan tujuan Muhammadiyah
C. Matan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
“Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi
Allah yang mengasuh semua alam. Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang. Yang
memegang pengadilan pada hari Kemudian. Hanya kepada Engkau hamba
menyembah dan hanya kepada Engkau hamba mohon pertolongan. Berilah petunjuk
kepada hamba akan jalan yang lempang; jalan orang-orang yang telah Engkau beri
kenikmatan; yang tidak dimurkai dan tidak tersesat.” (QS : Al-Fatihah).
“Saya ridha ber-Tuhan kepada ALLAH, ber-Agama kepada ISLAM, dan ber-
Nabi kepada MUHAMMAD RASULULLAH Sallalahu `alaihi wassaallam.”
1. AMMA BA’DU, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah
semata-mata. Ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah
adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama
manusia.
2. Hidup bermasyarakat adalah sunnah (hukum qudrat iradat) Allah atas
kehidupan manusia di dunia ini.
3. Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah
dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan, dan gotong-
royong, tolong-menolong dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-
benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.
4. Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang
bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam
masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.
5. Menjunjung tinggi hukum Allah lebih dari pada hukum yang mana pun
juga, adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-
Tuhan kepada Allah.
6. Agama Islam adalah agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi sejak
Nabi Adam sampai Nabi Muhammad Saw, dan diajarkan kepada umatnya
masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia Dunia dan Akhirat.
7. Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentosa sebagai
yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat Islam, umat yang
percaya akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian
Nabi yang suci: beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya
mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan
masyarakat itu di dunia ini, dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas
karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan
ridla-Nya belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di hadlirat Allah
atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar dan tawakal bertabah hati
menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau
rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan:
perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
Agar melaksanakan tercapainya yang demikian itu, maka dengan berkah dan
Rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Qur’an :
“Adakanlah dari kamu sekalian, golongan yang mengajak kepada ke-Islaman,
menyuruh kepada kebaikan dan mencegah dari keburukan. Mereka itulah golongan
yang beruntung berbahagia.” (QS Ali Imran : 104).
Pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah atau 18 November 1912 Miladiyah,
oleh almarhum KH. Ahmad Dahlan didirikan suatu persyarikatan sebagai “gerakan
Islam” dengan nama “MUHAMMADIYAH” yang disusun dengan Majelis-Majelis
(Bagian-bagian) nya, mengikuti peredaran zaman serta berdasarkan “syura” yang
dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau Muktamar.
Kesemuanya itu perlu untuk menunaikan kewajiban mengamalkan perintah-
perintah Allah dan mengikuti sunnah Rasul-Nya, Nabi Muhammad Saw, guna
mendapat karunia dan ridla-Nya di dunia dan akhirat. Dan untuk mencapai
masyarakat yang sentosa dan bahagia, disertai nikmat dan rahmat Allah yang
melimpah-limpah, sehingga merupakan:
“Suatu negara yang indah, bersih, suci,dan makmur di bawah perlindungan
Tuhan Yang Maha Pengampun.”
Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan umat Islam dapatlah
diantarkan ke pintu gerbang Syurga “Jannatun Na`im” dengan keridhaan Allah Yang
Maha Rahman dan Rahim.
D. Pokok-Pokok Pikiran Anggaran Dasar Muhammadiyah
Pokok-pokok pikiran yang terdapat pada muqaddimah anggaran dasar
Muhammadiyah yaitu :
1. Hidup manusia harus berdasar dengan tauhid atau meng-esa-kan Allah :
ber-Tuhan, beribadah, dan tunduk dan taat kepada Allah. Kepercayaan
tauhid memiliki 3 aspek :
a. Keyakinan bahwa hanya Allah yang memiliki kuasa menciptakan,
memelihara, mengatur dan menguasai alam semesta (QS Al-A’raf :
54)
b. Keyakinan bahwa hanya Allah yang berhak dan wajib disembah
(QS Al-Isra : 23)
c. Keyakinan bahwa hanya Allah tuhan yang hak (QS
Muhammad :19) (Sukmanto and Firmansyah, 2022).
2. Hidup manusia itu bermasyarakat
3. Hanya hukum Allah yang sebenar-benar dan satu-satunya yang dapat
dijadikan landasan untuk membentuk pribadi muslim yang utama dan
mengatur ketertiban hidup bersama menuju hidup Bahagia dan Sejahtera
yang hakiki di dunia dan akhirat
4. Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk
menciptakan masyarakat Islam yang sejelas-jelasnya adalah wajib, sebagai
ibadah kepada Allah berbuat ikhsan dan ishlah kepada manusia
5. Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga
tercipta Masyarakat Islam yang sejelas-jelasnya hanya akan berhasil jika
mengikuti jejak perjuangan Nabi terutama Nabi Muhammad SAW
6. Berjuang menciptakan pokok-pokok pikiran tersebut hanya akan
terselenggara dengan sebaik-baiknya dan berhasil jika dikerjakan dengan
cara berorganisasi. Organisasi adalah satu-satunya cara perjuangan yang
sebaik-baiknya
7. Pokok-pokok pikiran seperti yang diterangkan di atas adalah yang dapat
diciptakan, kepercayaan dan cita-cita hidupnya terutama untuk menggapai
tujuan yang menjadi cita-citanya, adalah terciptanya Masyarakat yang adil
dan Makmur, lahir dan batin yang diridhai Allah yaitu Masyarakat islam
yang sebenar-benarnya (Nashir, 2017).
E. Faktor-Faktor Perjuangan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
a. Faktor Subjektif, yaitu kesadaran akan kewajiban kepada Allah, berbuat ihsan
dan ishlah kepada manusia dan paham mengenai ajaran Islam yang sebenar-
benarnya dengan kepercayaan akan keutamaan dan tepatnya untuk mengatur
hidup dan kehidupan bermasyarakat
b. Faktor Objektif, yakni rusaknya masyarakat Islam dan umum karena
meninggalkan atau belok dari ajaran. Ajaran islam baik karena tidak mengetahui
salah atau kurang memahami ajaran Islam yang betul, ataupun karena adanya
usaha dari luar yang berusaha mengalahkan Islam dengan ajaran yang lain
(Sukmanto and Firmansyah, 2022).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian yang telah dibahas di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh nabi yang bijaksana dan berjiwa
suci adalah satu-satunya dan sebaik-baiknya pokok hukum dalam masyarakat
2. Konsep muqaddimah dibentuk sejak tahun 1945 atas prakarsa Ki Bagus
Hadikusuma yang dibantu oleh tim penyempurna beranggotakan HAMKA, Mr.
Kasman Singodimetjo, KH. Farid Ma’ruf dan Zaein Djambek kemudian disahkan
pada tahun 1951
3. Latar belakang disusunnya muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyah yaitu
belum adanya rumusan formal tentang dasar dan cita-cita Muhammadiyah,
masyarakat Muhammadiyah terlalu sibuk mengejak kehidupan dunia, semakin
kuatnya pengaruh dari luar, dan dorongan disusunnya UUD RI 1945
4. Fungsi dari muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyah yaitu menjadi pedoman
hidup masyarakat Muhammadiyah, pedoman dalam menjalankan persyarikatan
Muhammadiyah, ideologi dasar bagi semua anggota Muhammadiyah, tujuan dasar
Muhammadiyah yang harus digapai dengan berbagai bentuk amal usaha,
menjelaskan cita-cita dan tujuan Muhammadiyah
5. Pokok-pokok pikiran dari muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyah yaitu,
hidup berdasarkan tauhid, hidup bermasyarakat, hukum Allah sebagai landasan
kehidupan, berjuang menegakkan agama Islam, berjuang menegakkan agama
Islam sehingga tercipta masyarakat Islam yang benar, berjuang menciptakan
pokok-pokok pikiran tersebut dengan benar, terciptanya pokok-pokok pikiran
tersebut untuk mencapai cita-cita.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad D.A. and Musthafa P.K., 2003, Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam,
Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Anonim, 2014, Modul Kemuhammadiyahan Kelas VI, Tapanuli Tengah : SMK
Muhammadiyah 11 Tapanuli Tengah.
Elihami, 2018, Muqaddimah Muhammadiyah, Article.
Fatahurroji, 2019, Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Skripsi, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Mataram.
Jauhari I.Y., 2019, Aspek Neo-Sufisme Tafsir At-Tanwir QS. Al-Fatihah (Karya Tim
Penyusun Pimpinan Pusat Majlis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah),. Universitas Islam
Negeri Sunan Ampel.
Mahsun, 2014, Muhammadiyah Sebagai Gerakan Tajrid Dan Tajdid, Surabaya : Perwira
Media Nusantara.
Nashir H., 2017, Memahami Ideologi Muhammadiyah, Keempat., Yogyakarta : Suara
Muhammadiyah.
Sukmanto A.D. and Firmansyah N., 2022, Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah,
Journal.Ummat.Ac.Id, 1 (1), 14–22.

Anda mungkin juga menyukai