Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANAAN


INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA

TUGAS 2

EKSPLORASI POTENSIAL GUNUNGAPI

Disusun Oleh :
Nama : Junior Febrian

NIM : 4100220199
Kelas : 03

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Mata Kuliah Geologi Gunung Api
Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik dan Perencanaan,

Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

YOGYAKARTA
2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memberikan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi syarat pada mata kuliah Geologi
Gunungapi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Terlebih dahulu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah geologi gunungapi yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang telah penulis pelajari ini. penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuannya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Namun, penulis menyadari bahwa makalah yang telah
penulis buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun, sangat penulis butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.

2
ABSTRAK

Kepulauan Indonesia merupakan suatu wilayah tektonik komplek secara geologi yang
dipengaruhi oleh interaksi lempeng konvergen Eurasia yang berada dibagian utara yang
relatif tetap, lempeng Indo-Australia dibagian selatan yang bergerak relatif ke utara, serta
lempeng Pasifik dibagian timur yang bergerak relatif ke barat menurut Hall (1996). Pulau
Jawa terdapatnya Zona gunung api Kuarter yang mencerminkan hubungan antara tektonik
dan vulkanisme oleh Van Bemmelen (1949).
Keberlangsungan proses geologi tersebut dikendalikan sepenuhnya oleh gaya/ energi yang
berasal dari dalam bumi, yang disebut dengan "gaya endogen". Tektonisme telah berlangsung
di permukaan bumi sejak bumi terbentuk, bersifat bertahap, sementara, terus- menerus dan
selalu menimbulkan gerak; ada yang bergerak saling menjauh, saling mendekat, dan saling
bersinggungan (mengubah). Tektonisme mempengaruhi proses- proses yang berhubungan
dengan pembentukan cekungan sedimentasi serta proses sedimentasinya, serta pembentukan
pegunungan. Keterdapatan gunung api, tipe, dan sifat aktivitasnya sangat berhubungan dengan
kegiatan tektonisme. Di alam, proses sedimentasi material klastika, nonklastika dan
vulkaniklastik serta material vulkanik koheren dapat saja berada pada cekungan sedimentasi
tersebut, keberadaannya berhubungan dengan proses tektonika yang berlangsung didalamnnya.

3
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang rawan bencana dilihat dari aspek geografis, klimatologis dan
demografis. Letak geografis Indonesia di antara dua benua dan dua samudera menyebabkan
Indonesia mempunyai potensi yang cukup bagus dalam perekonomian sekaligus juga rawan
dengan bencana. Secara geologis, Indonesia terletak pada 3 (tiga) lempeng yaitu Lempeng
Eurasia, Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik yang membuat Indonesia kaya dengan
cadangan mineral sekaligus mempunyai dinamika geologis yang sangat dinamis yang
mengakibatkan potensi bencana gempa, tsunami dan gerakan tanah/longsor. Selain itu,
Indonesia mempunyai banyak gunung api aktif yang sewaktu-waktu dapat meletus. Sedangkan
secara demografis, jumlah penduduk yang sangat banyak akan berpotensi menjadi pemicu
konflik akibat kemajemukannya tersebut.

Tujuan

1. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sejarah “eksplorasi potensial


gunungapi”
2. Mahasiswa dapat menerapkan teori-teori yang di berikan saat praktikum di kelas atau
di kampus.
Metode

Melakukan identifikasi

Melakukan pengujian

Melakukan Penelitian

Analisi Data

Mempermudah kita untuk memahami tentang eksplorasi potensial gunungapi.

4
PEMBAHASAN

Gunungapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan
magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Matrial yang dierupsikan ke
permukaan bumi umumnya membentuk kerucut terpancung. Gunungapi diklasifikasikan ke
dalam dua sumber erupsi, yaitu (1) erupsi pusat, erupsi keluar melalui kawah utama; dan (2)
erupsi samping, erupsi keluar dari lereng tubuhnya; (3) erupsi celah, erupsi yang muncul pada
retakan/sesar dapat memanjang sampai beberapa kilometer; (4) erupsi eksentrik, erupsi
samping tetapi magma yang keluar bukan dari kepundan pusat yang menyimpang ke samping
melainkan langsung dari dapur magma melalui kepundan tersendiri. Berdasarkan tinggi
rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, juga kuat lemahnya letusan serta tinggi tiang asap,
maka gunungapi dibagi menjadi beberapa tipe erupsi: gunungapi utama akibat letusan freatik
atau freatomagmatik; plateau, dataran tinggi yang dibentuk oleh pelamparan leleran lava.

Gambar 1.Penampang suatu gunungapi dan bagian-bagiannya.(Modifikasi dari Krafft, 1989)

Struktur gunungapi, terdiri atas : (1) struktur kawah adalah bentuk morfologi negatif atau
depresi akibat kegiatan suatu gunungapi, bentuknya relatif bundar; (2) kaldera, bentuk
morfologinya seperti kawah tetapi garis tengahnya lebih dari 2 km. Kaldera terdiri atas : kaldera
letusan, terjadi akibat letusan besar yang melontarkan sebagian besar tubuhnya; kaldera
runtuhan, terjadi karena runtuhnya sebagian tubuh gunungapi akibat pengeluaran material yang
sangat banyak dari dapur magma; kaldera resurgent, terjadi akibat runtuhnya sebagian tubuh
gunungapi diikuti dengan runtuhnya blok bagian tengah; kaldera erosi, terjadi akibat erosi terus
menerus pada dinding kawah sehingga melebar menjadi kaldera; (3) rekahan dan graben,

5
retaka-retakan atau patahan pada tubuh gunungapi yang memanjang mencapai puluhan
kilometer dan dalamnya ribuan meter. Rekahan parallel yang mengakibatkan amblasnya blok
di antara rekahan disebut graben; (4) depresi volkano-tektonik, pembentukannya ditandai
dengan deretan pegunungan yang berasosiasi dengan pemebentukan gunungapi akibat ekspansi
volume besar magma asam ke permukaan yang berasal dari kerak bumi. Depresi ini dapat
mencapai ukuran puluhan kilometer dengan kedalaman ribuan meter.

Gambar 2. Tipe letusan gunungapi

Tektonika lempeng bagian terluar dari interior bumi terbentuk oleh dua lapisan. Di bagian
atas terdapat litosfer yang terdiri atas kerak dan bagian teratas mantel bumi yang isinya kaku
dan padat. Di bawah lapisan litosfer terdapat astenosfer yang berbentuk padat tetapi bisa
mengalir seperti cairan dengan sangat lambat dan dalam skala waktu geologis yang sangat lama
karena kekentalan dan kekuatan geser (shear strength) yang rendah. Lebih dalam lagi, bagian
mantel di bawah astenosfer sifatnya menjadi lebih kaku lagi. Penyebabnya bukanlah suhu yang
lebih dingin, melainkan tekanan yang tinggi.

Lapisan litosfer dibagi menjadi lempeng-lempeng tektonik. Di bumi, terdapat tujuh lempeng
utama dan banyak lempeng-lempeng yang lebih kecil. Lempeng-lempeng litosfer ini
menumpang di atas astenosfer. Mereka bergerak relatif satu dengan yang lainnya di batas-batas
lempeng,baik divergen (menjauh), konvergen (bertumbukan),ataupun transform (menyampin
g). Gempa bumi, aktivitas vulkanik, pembentukan gunung, dan pembentukan palung
samudera semuanya umumnya terjadi di daerah sepanjang batas lempeng. Pergerakan lateral
lempeng lazimnya berkecepatan 50–100 mm/a.

6
Gambar 3. Lempeng-lempeng tektonik di bumi

Lempeng merupakan bagian materi penyusun bumi yang paling atas. Lempeng ini memiliki
ketebalan hingga 100 km (Stein, 2003). Bagian atas bumi terdapat lapisan lithosphere yang
terdiri atas kerak bumi dan mantel bumi yang bersifat kaku dan padat. Bagian lithosphere ini
terbagi menjadi lempeng-lempeng tektonik. Lempeng tektonik terdiri atas lempeng benua dan
lempeng samudera.

Proses pecahnya lempeng benua pertama yaitu Pangea menurut teori pergerakan lempeng
benua. Proses perpecahan lempeng benua ini membentuk membentuk daratan dan samudera
seperti sekarang, sehingga daratan yang terbentuk sekarang dapat digabungkan kembali seperti
puzzle.

Proses terbentuknya dua lempeng tektonik, yaitu lempeng benua dan lempeng samudera
dimulai dari adanya gaya konveksi mantel pada lempeng benua. Gaya konveksi mantel ini
merupakan gaya yang ditimbulkan karena adanya tekanan panas bumi. Selama berjuta-juta
tahun, adanya gaya konveksi mantel ini mengakibatkan timbulnya suatu celah dan memisahkan
satu lempeng benua menjadi dua bagian. Seiring bertambahnya waktu celah antar lempeng
benua tersebut menjadi semakin lebar dan membentuk lempeng samudera. Terdapat tujuh
lempeng utama penyusun permukaan bumi yaitu lempeng Afrika, lempeng Antartika, lempeng
Indo-Australia, lempeng Eurasia, lempeng Amerika Utara (North-America), lempeng Amerika
Selatan, dan lempeng Pasifik (Kious dan Tilling, 1996).

7
KESIMPULAN

Gunungapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan
magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Matrial yang dierupsikan ke
permukaan bumi umumnya membentuk kerucut terpancung. Gunungapi diklasifikasikan ke
dalam dua sumber erupsi, yaitu (1) erupsi pusat, erupsi keluar melalui kawah utama; dan (2)
erupsi samping, erupsi keluar dari lereng tubuhnya; (3) erupsi celah, erupsi yang muncul pada
retakan/sesar dapat memanjang sampai beberapa kilometer; (4) erupsi eksentrik, erupsi
samping tetapi magma yang keluar bukan dari kepundan pusat yang menyimpang ke samping
melainkan langsung dari dapur magma melalui kepundan tersendiri.

Gunungapi terbentuk pada empat busur, yaitu busur tengah benua, terbentuk akibat pemekaran
kerak benua; busur tepi benua, terbentuk akibat penunjaman kerak samudara ke kerak benua;
busur tengah samudera, terjadi akibat pemekaran kerak samudera; dan busur dasar samudera
yang terjadi akibat terobosan magma basa pada penipisan kerak samudera.

Struktur gunungapi, terdiri atas : (1) struktur kawah adalah bentuk morfologi negatif atau
depresi akibat kegiatan suatu gunungapi, bentuknya relatif bundar; (2) kaldera, bentuk
morfologinya seperti kawah tetapi garis tengahnya lebih dari 2 km

Proses terbentuknya dua lempeng tektonik, yaitu lempeng benua dan lempeng samudera
dimulai dari adanya gaya konveksi mantel pada lempeng benua. Gaya konveksi mantel ini
merupakan gaya yang ditimbulkan karena adanya tekanan panas bumi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Cox, K . G, Bell, J. D, & Pankhurts, R, J. (1980). The interpretation of igneous rock

(Vol. 450). George Allen & Unwin.

Decker, R, W. & Decker, B.B (1989). Volcanoes (2nd ed). W, H. Fresman and Company.

Francis, P, & Oppenheimer, C (2003). Volcanoes (2nd ed). Oxford University Press.

Hill G Hartono, Adjat Sudrajat, Letusan dan produk gunung api, Penerbit Galeripadi (BAB II)

Wilson, C.J.N. (2007). Volcanoes and the Environment. Cambridge University Press.

Anda mungkin juga menyukai