Anda di halaman 1dari 2

Nama ; Sulistiyowati

Nim; 858870029

TUGAS 1./ TUTORIAL

Pertanyaan

1. Paparkan pendapat anda terkait konsep pemerolehan Bahasa pertama dan kedua!
2. Terdapat beberapa pandangan para ahli [ nativis,behavioris dan kognitivisme] terkait
pemerolehan Bahasa pertama dan kedua. Silahkan kemukakan pemahaman anda terkait
beberapa pandangan tersebut!

JAWABAN

1. Bahasa pertama yang dikuasai manusia sejak awal hidupnya melalui interaksi dengan sesama
anggota masyarakatnya sering disebut dengan bahasa ibu (native language atau mother language).
Dalam konteks Indonesia, bahasa ibu selalu mengarah pada bahasa daerah tertentu (bahasa local).
Berdasarkan pengertian KBBI, yang dimaksud dengan bahasa Ibu (B-1) adalah bahasa pertama
yang dikuasai manusia sejak lahir lewat interaksi dengan sesama anggota masyarakat bahasanya,
seperti keluarga dan masyarakat lingkungannya. Sederhananya, bahasa Ibu adalah bahasa yang
digunakan dan diajarkan sejak lahir kepada kita. Bahasa ibu/bahasa pertama (selanjutnya
disingkat B1) adalah bahasa pada anak ketika mulai berkomunikasi dengan lingkungannya secara
verbal, dan semua itu terjadi secara alami. Bahasa target/bahasa kedua adalah bahasa yang
dipelajari setelah seseorang memperoleh bahasa ibu/bahasa pertamanya. Bahasa kedua (B-2)
adalah bahasa yang diperoleh oleh manusia setelah pemerolehan bahasa pertama dengan
penguasaan bahasa yang relatif sempurna. Kegunaan bahasa kedua hanya pada aspek-aspek
tertentu dalam kehidupan manusia. Fungsinya lebih sedikit dibandingkan dengan bahasa pertama.

2. Anak memperoleh bahasa secara tidak langsung dengan cara berinteraksi dengan lingkungan
sekitar. Pemerolehan ini dilakukan dengan cara belajar mengucapkan beberapa kata melalui
proses peniruan (mimikri). Perkembangan ini berawal dari bahasa yang sederhana menuju ke
stuktur yang kompleks. Ada tiga pandangan yang mengungkapkan proses pemerolehan bahasa B-
1 yaitu:
1) Pandangan Nativisme Menurut teori Nativisme, setiap anak yang lahir telah dilengkapai
dengan kemampuan bawaan atau alami untuk dapat berbahasa. Bukan lingkungan yang
membuat anak mampu berbahasa. Juga bukan karena meniru orang lain karena banyak juga
ungkapan kreatif yang dimunculkan anak Ketika berbahasa, yang belum pernah
dicontohkan sebelumnya. Kemampuan bawaan itu disebut dengan ‘piranti pemerolehan
bahasa’ (language acquisition device atau LAD) yang berpusat diotak. Piranti itulah yang
dapat membuat anak dapat berbahasa, sebagaimana halnya sirip dan ekor yang
memungkinkan seekor ikan bisa berenang.
2) Pandangan behavioristis Menurut behavioris, penguasaan Bahasa anak ditentukan oleh
rangsangan yang diberikan lingkungannya. Anak tidak memiliki peranan aktif, hanya sebagai
penerima pasif. Perkembangan bahasa anak terutama ditentukan oleh kekayaan dan
lamanya latihan yang diberikan oleh lingkungan, serta peniruan yang dilakukan anak
terhadap tindakan berbahsa lingkungannya.
3) Pandangan Kognitif Menurut pandangan kognitif, penguasaan dan perkembangan bahasa
anak ditentukan oleh daya kognitifnya. Lingkungan tidak serta merta memberikan
pengaruhnya terhadap perkembangan intelektual dan bahasa anak, kalua si anak sendiri
tidak melibatkan secara aktif dengan lingkungannya. Anaklah yang brperan aktif untuk
melihat dengan lingkungannnya agar penguasaan bahasanya dapat berkembang secara
optimal.

Anda mungkin juga menyukai