Anda di halaman 1dari 10

Nama : Puspita Wulan Dari

Nim : 12370324354
Kelas : 2g Akuntansi
Mata Kuliah :Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu :Desvi Emty M,Si.
Tema :Membangun Negeri Semangat Nasionalisme
Judul :Menaati Tata Tertib Di Lingkungan Masyarakat

LATAR BELAKANG

Tujuan tata tertib secara umum agar seseorang mengetahui apa hak, tugas dan kewajiban
untuk melaksanakannya. Selain itu tata tertib yang dibuat berfungsi untuk menegakkan
kedisiplinan yang ada dan juga bertujuan untuk mengatur sikap dan tingkah laku seseorang yang
terkait didalamnya dan bertanggung jawab sebagai seorang masyarakat.Tata tertib merupakan
salah satu bentuk aturan yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh Masyarakat sebagai suatu
perwujudan kehidupan yang sadar akan hukum dan aturan. Tata tertib adalah rambu-rambu
kehidupan bagi masyarakat dalam melaksanakan kehidupan dalam lingkungan daerah/desa.
Tata tertib bertujuan untuk membekali masyarakat dengan pedoman berperilaku yang
disetujui dalam situasi tertentu. Misalnya dalam peraturan menajaga keamanan desa atau
menjaga kebersihan, peraturan ini membuat apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh
dilakukan oleh masyarakat sewaktu menajaga lingkungan desa atau menjaga keamanan
desa,Tujuan dilaksanakannya tata tertib adalah untuk menciptakan suatu kondisi yang menunjang
terhadap kelancaran, ketertiban dan suasana yang damai dalam menajaga keamanan dan
tanggung jawab sebagai masyarakat dalam peraturan daerah atau desa,Keberadaan tata tertib
dalam menaati peraturan di daerah atau desa memegang peran penting yaitu sebagai alat untuk
mengatur perilaku atau sikap masyarakat ketika menjalankan tanggung jawabnya. peraturan tata
tertib itu merupakan alat guna mencapai ketertiban
Dalam mengikuti kegiatan menaati tara tertib seorang warga tidak akan terlepas dari tata
tertib yang telah diberlakukan. Dan setiap masyarakat dituntut untuk dapat berprilaku sesuai
dengan tata tertib yang telah ditetapkan dengan tujuan untuk memilihara prilaku seorang
masyarakat yg bertanggung jawab dan disipin agar tidak menyimpang dan dapat mendorong
masyarakat lain untuk berprilaku sesuai dengan yang diharapkan.Dalam disiplin merupakan hal
yang penting. Dengan menjalankan disiplin akan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat
terhadap daerah atau limgkungan. Disiplin menaati tata tertib merupakan proses untuk membantu
masyarakat dalam mengubah tingkah lakunya ke arah yang lebih baik,Tata tertib di lingkungan
masyarakat sangat penting untuk menjaga ketertiban, keharmonisan, dan keamanan. Dengan
adanya aturan dan ketentuan yang jelas, semua orang dapat hidup dan berinteraksi secara teratur,
mengurangi konflik dan kekacauan yang dapat muncul. Selain itu, tata tertib membantu
membangun dan mempertahankan keharmonisan antara anggota masyarakat. Aturan dan norma-
norma yang diterapkan secara konsisten membantu menghindari perselisihan dan
mempromosikan saling pengertian, penghargaan, dan toleransi antarindividu.
Tata tertib merujuk pada aturan, norma, dan ketentuan yang mengatur perilaku,
hubungan, dan tindakan individu atau kelompok dalam suatu lingkungan atau organisasi. Tata
tertib bertujuan untuk menciptakan keteraturan, keselarasan, dan keharmonisan dalam kehidupan
bermasyarakat. Tata tertib dapat diterapkan dalam berbagai konteks, seperti di lingkungan
masyarakat, tempat kerja, organisasi, masyarakat, atau bahkan dalam keluarga. Aturan-aturan
dalam tata tertib dapat mencakup berbagai aspek, seperti tata cara berperilaku, etika,
kedisiplinan, kebersihan, keamanan, dan lain sebagainya. Penerapan tata tertib memainkan peran
penting dalam menjaga kerjasama, menghindari konflik, dan menciptakan lingkungan yang
aman, nyaman, dan efisien. Melalui tata tertib, norma dan aturan yang disepakati diikuti dan
dipatuhi oleh semua anggota lingkungan atau organisasi, sehingga tercipta keharmonisan,
keadilan, dan keberlanjutan. Tata tertib juga membantu menjaga disiplin, tanggung jawab, dan
keteraturan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti waktu, ruang, penggunaan sumber daya,
dan interaksi sosial. Dengan adanya tata tertib, setiap individu atau kelompok memiliki panduan
yang jelas mengenai perilaku yang diperlukan dan diharapkan dalam konteks tertentu. Penting
untuk memahami dan menghormati tata tertib yang berlaku di lingkungan tempat tinggal. Hal ini
membantu menciptakan kerjasama, menghindari benturan, serta menjaga keseimbangan dan
kesejahteraan bersama.

FONOMENA YANG TERJADI DI LINGKUNGAN MASYARAKAT


DALAM TATA TERTIB DI MASYARAKAT

Dalam tata tertib di masyarakat, terkadang terjadi berbagai fenomena yang memengaruhi kualitas
kehidupan bersama.
• Pelanggaran Terhadap Peraturan: Terjadi pelanggaran terhadap peraturan, baik itu peraturan lalu lintas,
peraturan tentang lingkungan, atau peraturan sosial lainnya. Contohnya adalah parkir sembarangan,
pembuangan sampah liar, atau perilaku mengganggu lainnya.
•Ketidakpedulian terhadap Lingkungan: Fenomena ini mencakup sikap kurang peduli terhadap
kebersihan dan keindahan lingkungan sekitar. Beberapa contohnya adalah pelemparan sampah
sembarangan, pencemaran udara dengan asap kendaraan, atau pengabaian terhadap kebersihan fasilitas
umum.

•Ketidaktaatan terhadap Etika Sosial: Ketidaktaatan terhadap norma-norma sosial dan etika dapat
menyebabkan konflik antarindividu dan gangguan dalam kehidupan bersama. Contohnya adalah
perilaku tidak sopan di tempat umum, ketidakpedulian terhadap tetangga, atau tindakan
diskriminatif terhadap kelompok tertentu.
•Kesenjangan Sosial dan Ekonomi: Fenomena ini mencakup ketimpangan dalam distribusi
sumber daya dan kesempatan di masyarakat, yang dapat menyebabkan polarisasi antara
kelompok-kelompok sosial. Contohnya adalah kesenjangan pendapatan, kesenjangan akses
terhadap layanan kesehatan dan pendidikan, atau ketidaksetaraan kesempatan kerja.
•Krisis Kepercayaan dan Solidaritas: Ketidakpercayaan antarindividu atau kelompok, serta
kurangnya solidaritas dalam mengatasi masalah bersama, dapat menghambat kerjasama dan
pembangunan masyarakat yang berkelanjutan. Contohnya adalah ketidakpercayaan terhadap
pemerintah atau lembaga-lembaga sosial, serta ketidakmampuan untuk berkolaborasi dalam
mengatasi masalah-masalah sosial.
•Kurangnya Keterlibatan dalam Keputusan Publik: Terjadi kurangnya keterlibatan masyarakat
dalam proses pengambilan keputusan publik yang mempengaruhi kehidupan mereka. Hal ini
dapat mengurangi legitimasi kebijakan dan membuat masyarakat merasa tidak terwakili dalam
proses tersebut.
Dan yang terjadi saat ini di desa saya yaitu :
Pengelolaan Sampah: Fenomena terkait pengelolaan sampah mencakup segala hal mulai dari
perilaku masyarakat dalam membuang sampah, sistem pengelolaan sampah yang ada, hingga upaya
dalam daur ulang dan pengurangan limbah oleh karena itu Masyarakat sekarang ini karena kurang
pedulinya terhadap lingkungan ia suka membungan sampah sembarangan ataupun menumpukkan limbah
limbah oleh karena itu masyarkat dihimbau untuk peduli terhadap lingkungan terhadap sampah sampah
yang berserakkan atau dengan cara mengelola sampah dengan baik karena kalau tidak baik Sampah yang
tidak dikelola dengan baik dapat mencemari udara, air, dan tanah. Pembakaran sampah yang tidak
terkontrol menghasilkan polusi udara berbahaya, sementara pembuangan sampah ke sungai atau laut
dapat merusak ekosistem air.
Fenomena-fenomena ini mencerminkan kompleksitas tata tertib di masyarakat dan
menunjukkan perlunya upaya bersama dari berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran,
keterlibatan, dan tanggung jawab dalam menjaga tata tertib dan harmoni dalam kehidupan
bersama.

KONDISI TATA TERTIB DI LINGKUNGAN MASYARAKAT


Ada beberapa hal yang mempengaruhi kondisi tata tertib di lingkungan masyarakat:
1.Budaya dan Nilai: Budaya dan nilai yang dianut oleh masyarakat akan memengaruhi perilaku
dan norma yang dianggap pantas dalam interaksi sosial. Masyarakat dengan nilai-nilai yang
menghargai kerjasama, kesopanan, dan tanggung jawab biasanya memiliki tata tertib yang kuat.
2.Hukum dan Peraturan: Adanya hukum dan peraturan yang jelas dan ditegakkan secara
konsisten oleh pemerintah atau otoritas setempat akan memengaruhi tata tertib di lingkungan
masyarakat. Penegakan hukum yang efektif dapat membantu memastikan ketaatan terhadap
aturan-aturan yang telah ditetapkan.
3.Kesadaran Masyarakat: Tingkat kesadaran dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
menjaga tata tertib juga sangat penting. Pendidikan dan sosialisasi mengenai norma-norma
sosial, hak dan kewajiban, serta nilai-nilai moral dapat membantu membangun kesadaran
tersebut.
4.Partisipasi Masyarakat: Keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga tata tertib, seperti melalui
kegiatan kebersihan lingkungan, keamanan lingkungan, atau partisipasi dalam organisasi
masyarakat, juga dapat memperkuat tata tertib di lingkungan tersebut.
5.Kondisi Sosial-Ekonomi: Faktor sosial-ekonomi seperti tingkat pendidikan, kesejahteraan
ekonomi, dan tingkat pengangguran juga dapat memengaruhi tata tertib. Masyarakat yang hidup
dalam kondisi ekonomi yang stabil dan memiliki akses yang baik terhadap pendidikan cenderung
lebih mampu mematuhi aturan-aturan yang ada.
6.Pengaruh Media dan Teknologi: Media massa dan teknologi informasi memainkan peran
penting dalam membentuk perilaku dan norma-norma sosial. Pesan-pesan yang disampaikan
melalui media massa dapat memengaruhi persepsi dan perilaku masyarakat terhadap tata tertib.
Keseluruhan, tata tertib di lingkungan masyarakat dipengaruhi oleh sejumlah faktor
kompleks, dan mempertahankan tata tertib yang baik memerlukan upaya bersama dari berbagai
pihak, termasuk individu, lembaga sosial, dan pemerintahKurangnya kesadaran masyarakat
terhadap lingkungan merupakan masalah yang kompleks dan penting untuk diatasi:
Kondisi sekarang ini yaitu : kurangnya kesadaran Masyarakat terhadap lingkungan
Mereka kurang peduli terhadap lingkungannya sehingga lingkuangan kekurangan kebersihan
serta mengakibatka Pencemaran Lingkungan, Sampah-sampah yang berserakan dapat mencemari
tanah, air, dan udara. Pembuangan sampah yang tidak teratur juga dapat menyebabkan
pencemaran air tanah dan permukaan, mengancam kesehatan ekosistem dan keberlanjutan
lingkungan serta Ketidaknyamanan dan Gangguan Masyarakat Lingkungan yang kotor dapat
menciptakan kondisi yang tidak nyaman bagi penduduk setempat dan mengganggu kualitas
hidup mereka. Bau tidak sedap, penampilan yang buruk, dan risiko kesehatan yang meningkat
dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan kesejahteraan masyarakat.
Untuk mengatasi konsekuensi-konsekuensi ini, penting untuk memperingatkan kesadaran
akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Ini melibatkan pembiasaan perilaku yang
bertanggung jawab dalam pembuangan sampah, penggunaan fasilitas sanitasi yang tepat, dan
partisipasi aktif dalam kegiatan pembersihan lingkungan seperti program gotong royong.
Pemerintah, lembaga masyarakat, dan individu semua memiliki peran dalam memastikan
lingkungan tetap bersih dan sehat bagi semua.

Potensi Dan Kelemahan Masyarakat Lingkungan

Masyarakat lingkungan memiliki potensi yang besar dalam mengatasi tantangan


lingkungan saat ini, tetapi juga memiliki beberapa kelemahan.

Potensi yang besar dalam mengatasi lingkungan yang kurang menjaga kebsersihan di lingkungan
saat ini yaitu:

potensi yang dimiliki oleh masyarakat desa yang dapat dimanfaatkan untuk membantu
pengembangan dan kemandirian desa mereka, antara lain adanya lembaga atau institusi sosial,
serta nilai-nilai yang mendukung pembangunan seperti nilai kebersamaan, gotong royong dan
kesetiakawanan. Apabila potensi tersebut tidak dapat dijaga maka akan memudar dan mungkin
akan menghilang. Oleh karena itu dibutuhkan peran serta masyarakat untuk memanfaatkan
potensi yang ada. Sehingga masyarakat dapat mengatasi permasalahan kesejahteraan sosial yang
ada di lingkungan mereka. ada beberapa potensi yang dimiliki masyarakat dalam menghadapi
masalah ini yaitu:

•Kesadaran Masyarakat: Masyarakat memiliki potensi untuk meningkatkan kesadaran tentang


pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang
dampak negatif dari lingkungan yang kotor, masyarakat lebih mungkin untuk mengambil
tindakan yang bertanggung jawab.
•Partisipasi dalam Kegiatan Pembersihan: Masyarakat dapat berpartisipasi dalam kegiatan
pembersihan lingkungan seperti gotong royong atau kampanye pembersihan sampah di area
publik. Melalui kerja sama dan partisipasi aktif, masyarakat dapat membersihkan lingkungan
mereka dan menjaga kebersihannya.
•Penegakan Peraturan: Masyarakat dapat mendukung penegakan peraturan terkait kebersihan
lingkungan, seperti peraturan tentang pembuangan sampah yang tepat. Mereka dapat melaporkan
pelanggaran peraturan dan meminta pemerintah setempat untuk mengambil tindakan yang
diperlukan, Penegakan peraturan yang kuat memastikan bahwa hukum dan peraturan diterapkan
dengan konsisten dan adil. Ini membantu mencegah pelanggaran hukum dan menjaga ketertiban
sosial serta Peningkatan Kepercayaan Masyarakat Ketika masyarakat melihat bahwa hukum
ditegakkan dengan adil dan konsisten, kepercayaan terhadap institusi hukum dan pemerintah
dapat meningkat. Ini penting untuk stabilitas sosial dan politik.
•Promosi Praktik Berkelanjutan: Masyarakat dapat mempromosikan praktik-praktik
berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari mereka, seperti pengurangan penggunaan plastik
sekali pakai, penggunaan kembali barang-barang, dan daur ulang sampah. Hal ini dapat
membantu mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan memperbaiki kebersihan lingkungan
dan Praktik berkelanjutan membantu melindungi lingkungan dengan mengurangi emisi gas
rumah kaca, mengurangi limbah, dan melestarikan sumber daya alam. Ini membantu dalam
menjaga keberlanjutan ekosistem dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan
Praktik berkelanjutan mendorong inovasi dalam teknologi yang ramah lingkungan, seperti energi
terbarukan, pengelolaan limbah yang lebih baik, dan penggunaan bahan baku daur ulang. Ini
membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di sektor-
sektor baru.
•Pengembangan Infrastruktur dan Layanan: Masyarakat dapat berperan dalam mendesak
pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur dan layanan terkait kebersihan lingkungan, seperti
peningkatan akses terhadap tempat pembuangan sampah yang aman dan fasilitas sanitasi yang
memadai. Dengan memanfaatkan potensi ini, masyarakat dapat berperan aktif dalam mengatasi
masalah lingkungan terkait kebersihan, memperbaiki kondisi lingkungan mereka, dan
menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.

Kelemahan Masyarakat Lingkungan

Meskipun masyarakat memiliki potensi besar dalam mengatasi masalah lingkungan


terkait kebersihan, ada beberapa kelemahan yang dapat menghambat upaya mereka:
•Kurangnya Kesadaran terhadap Lingkungan, Salah satu kelemahan utama adalah kurangnya
kesadaran atau pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,Ketidak pedulian
terhadap lingkungan dapat menyebabkan perilaku yang merusak seperti pembuangan sampah
sembarangan, pencemaran udara dan air, serta penggunaan bahan kimia berbahaya tanpa
memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan dan dapat merugikan Ekosistem Tanpa
kesadaran tentang pentingnya menjaga ekosistem, masyarakat cenderung melakukan aktivitas
yang merusak habitat alami, mengakibatkan kerusakan ekosistem dan berkurangnya
keanekaragaman hayati dan Krisis Sampah Kurangnya kesadaran terhadap pengelolaan sampah
dapat menyebabkan penumpukan sampah yang berlebihan, pencemaran lingkungan, dan
mengganggu ekosistem. Ini juga dapat membahayakan kesehatan manusia dan fauna. Kehilangan
Sumber Daya Alam Tanpa pemahaman yang cukup tentang pentingnya konservasi sumber daya
alam, masyarakat cenderung memanfaatkannya secara berlebihan tanpa memikirkan masa depan.
Hal ini dapat mengakibatkan kekurangan sumber daya alam dan kerugian ekonomi.
•Kesehatan Manusia, Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh perilaku yang tidak ramah
lingkungan dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia, meningkatkan risiko penyakit
seperti asma, kanker, dan penyakit pernapasan lainnya. Jika masyarakat tidak menyadari dampak
negatif dari lingkungan yang kotor, mereka mungkin tidak termotivasi untuk mengambil
tindakan yang diperlukan. Untuk mengatasi kelemahan ini, pendidikan dan kesadaran lingkungan
yang lebih baik di masyarakat sangat penting. Program-program pendidikan dan kampanye
informasi dapat membantu meningkatkan pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan
dan mendorong perubahan perilaku yang lebih berkelanjutan. Selain itu, regulasi yang ketat dan
insentif untuk praktik ramah lingkungan juga dapat membantu mendorong perubahan menuju
kesadaran lingkungan yang lebih baik.
•Kebiasaan Lama yang Sulit Ditinggalkan, Beberapa masyarakat mungkin masih terikat pada
kebiasaan lama yang tidak berkelanjutan, seperti pembuangan sampah sembarangan atau
penggunaan plastik sekali pakai. Mengubah kebiasaan tersebut dapat menjadi tantangan,
terutama jika tidak ada insentif atau dorongan yang cukup untuk melakukannya.
•Pembuangan Sampah Sembarangan, Salah satu kebiasaan lama yang sulit ditinggalkan
adalah pembuangan sampah sembarangan. Masyarakat yang terbiasa membuang sampah di
tempat-tempat yang tidak semestinya, seperti sungai, selokan, atau jalanan, dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan yang serius dan bahkan bencana lingkungan seperti banjir.
•Penggunaan Plastik Sekali Pakai, Kebiasaan menggunakan kantong plastik sekali pakai, botol
plastik, dan peralatan makanan plastik dapat menyebabkan penumpukan sampah plastik yang
merusak lingkungan. Plastik yang tidak terurai dapat mencemari lautan, mengancam kehidupan
satwa laut, dan mengganggu ekosistem.
•Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya,Beberapa kebiasaan lama melibatkan penggunaan
bahan kimia berbahaya, seperti pestisida dan bahan pembersih yang mengandung bahan kimia
beracun. Penggunaan bahan kimia ini dapat menyebabkan pencemaran tanah, air, dan udara,
serta membahayakan kesehatan manusia dan ekosistem.
•Pembakaran Sampah, Di beberapa daerah, pembakaran sampah masih menjadi kebiasaan
umum karena kurangnya akses terhadap layanan pengelolaan sampah yang memadai.
Pembakaransampah dapat menghasilkan emisi gas beracun dan partikulat yang berbahaya bagi
kesehatan manusia dan lingkungan.
•Kurangnya Kesadaran tentang Dampak Lingkungan, Masyarakat yang terbiasa dengan
kebiasaan lama mungkin kurang menyadari dampak negatifnya terhadap lingkungan. Mereka
mungkin tidak menyadari bahwa tindakan sederhana seperti membuang sampah sembarangan
dapat berkontribusi pada kerusakan lingkungan yang serius.
•Resistensi terhadap Perubahan,Kebiasaan lama dalam menjaga kebersihan lingkungan sering
kali sulit diubah karena resistensi terhadap perubahan. Masyarakat mungkin merasa nyaman
dengan cara mereka yang sudah terbiasa, bahkan jika itu tidak ramah lingkungan.
•Keterbatasan Infrastruktur,Di beberapa daerah, keterbatasan infrastruktur pengelolaan
sampah, seperti tempat pembuangan akhir yang memadai atau sistem pengolahan air limbah,
dapat memperkuat kebiasaan lama yang tidak berkelanjutan.
•Kurangnya Pendidikan dan Kesadaran, Kurangnya pendidikan dan kesadaran tentang
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan juga dapat menyebabkan kebiasaan lama yang tidak
ramah lingkungan tetap bertahan. Pendidikan dan kampanye kesadaran lingkungan sangat
penting untuk mengubah perilaku Masyarakat
Untuk mengatasi kelemahan ini, diperlukan upaya yang komprehensif, termasuk
pendidikan dan kampanye kesadaran lingkungan yang luas, pengembangan infrastruktur
pengelolaan sampah yang memadai, serta regulasi yang mendukung praktik-praktik yang ramah
lingkungan. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan
memberikan insentif untuk praktik-praktik yang berkelanjutan juga penting untuk menciptakan
lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
•Keterbatasan Sumber Daya, Keterbatasan sumber daya dalam menjaga kebersihan lingkungan
dapat menyebabkan sejumlah masalah yang mempengaruhi kualitas lingkungan dan kesehatan
masyarakat. beberapa kelemahan yang terkait dengan keterbatasan sumber daya dalam konteks
kebersihan lingkungan Masyarakat dengan sumber daya terbatas, baik itu finansial, manusia,
atau infrastruktur, mungkin menghadapi kesulitan dalam mengatasi masalah kebersihan
lingkungan.
•Peningkatan Sampah, Keterbatasan fasilitas pengelolaan sampah, seperti tempat pembuangan
akhir yang terbatas atau kurangnya sistem pengumpulan sampah yang efektif, dapat
menyebabkan penumpukan sampah di tempat-tempat umum atau di sekitar pemukiman. Ini dapat
mengakibatkan pencemaran lingkungan dan meningkatkan risiko penyakit.
•Penyebaran Penyakit, Kondisi lingkungan yang kotor dan penumpukan sampah dapat menjadi
tempat berkembang biaknya berbagai jenis patogen penyakit, seperti bakteri dan virus. Ini
meningkatkan risiko penyebaran penyakit menular di antara masyarakat, terutama di daerah
dengan akses terbatas terhadap air bersih dan sanitasi.
•Kontaminasi Air dan Tanah, Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari
sumber air dan tanah, mengancam ketersediaan air bersih dan produktivitas lahan pertanian.
Kontaminasi air dan tanah juga dapat menyebabkan dampak negatif terhadap ekosistem dan
kesehatan manusia.
•Kurangnya Fasilitas Sanitasi,Keterbatasan fasilitas sanitasi, seperti toilet umum yang terbatas
atau kurangnya akses terhadap air bersih untuk mencuci tangan, dapat menyebabkan praktik-
praktik sanitasi yang tidak higienis. Hal ini meningkatkan risiko penyakit terkait sanitasi, seperti
diare dan infeksi saluran pernapasan.
Kesulitan Pembersihan dan Pengelolaan Limbah Cair, Keterbatasan infrastruktur untuk
pengelolaan limbah cair, seperti instalasi pengolahan air limbah yang tidak memadai, dapat
menyebabkan pencemaran air limbah yang merusak lingkungan dan kesehatan masyarakat.
•Resistensi terhadap Perubahan, Keterbatasan sumber daya dan akses terhadap infrastruktur
yang memadai dapat membuat masyarakat enggan mengubah perilaku mereka menuju praktik-
praktik yang lebih berkelanjutan. Mereka mungkin lebih cenderung mempertahankan kebiasaan
lama yang tidak ramah lingkungan karena ketidakmampuan atau ketidaknyamanan dalam
mengakses alternatif yang lebih baik.
•Tingkat Ketidaksetaraan, Keterbatasan sumber daya dalam menjaga kebersihan lingkungan
dapat memperkuat ketidaksetaraan di antara masyarakat, dengan mereka yang memiliki akses
terbatas terhadap fasilitas sanitasi dan layanan pengelolaan sampah cenderung mengalami
dampak yang lebih buruk terhadap kesehatan dan lingkungan.
Untuk mengatasi kelemahan ini, diperlukan upaya yang komprehensif dari berbagai
pihak, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat itu sendiri. Ini
termasuk investasi dalam infrastruktur pengelolaan sampah yang lebih baik, penyediaan akses
terhadap fasilitas sanitasi yang layak Mereka mungkin tidak memiliki akses yang memadai ke
fasilitas sanitasi atau tempat pembuangan sampah yang aman
•Kurangnya Keterlibatan atau Motivasi,Kurangnya keterlibatan atau motivasi dalam menjaga
lingkungan dapat menyebabkan beberapa kelemahan yang signifikan dalam upaya pelestarian
lingkungan,Tidak semua anggota masyarakat mungkin terlibat atau termotivasi untuk
berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan pelestarian lingkungan. Kurangnya keterlibatan atau
motivasi ini dapat menghambat upaya untuk menjaga kebersihan lingkungan beberapa di antara
nya Peningkatan Pencemaran Lingkungan Kurangnya keterlibatan atau motivasi dalam menjaga
lingkungan dapat menghasilkan perilaku yang tidak ramah lingkungan, seperti pembuangan
sampah sembarangan, penggunaan bahan kimia berbahaya secara berlebihan, atau pembakaran
limbah, Hal ini dapat menyebabkan peningkatan pencemaran lingkungan yang merugikan bagi
ekosistem dan kesehatan manusia dan Kerugian Keanekaragaman Hayati, Tanpa motivasi untuk
melindungi lingkungan, masyarakat mungkin tidak memperhatikan pentingnya menjaga
keanekaragaman hayati. Ini dapat mengakibatkan hilangnya spesies-spesies yang penting bagi
ekosistem dan mengganggu keseimbangan alam serta Kerusakan Ekosistem Kurangnya
keterlibatan dalam pelestarian lingkungan dapat menyebabkan kerusakan ekosistem yang
signifikan, seperti kerusakan hutan, degradasi tanah, atau pencemaran air. Hal ini dapat
mengancam ketersediaan sumber daya alam dan mengurangi ketahanan lingkungan.
Untuk mengatasi kelemahan ini, penting untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan
masyarakat dalam menjaga lingkungan melalui kesadaran, dan partisipasi aktif dalam kegiatan
pelestarian lingkungan.
•Konflik Internal atau Ketidaksepakatan, Terkadang, masyarakat dapat mengalami konflik
internal atau ketidaksepakatan yang menghambat upaya bersama dalam menjaga kebersihan
lingkungan. Perbedaan pendapat atau kepentingan individu dapat menghalangi kemajuan dalam
mencapai tujuan bersama.
Meskipun ada beberapa kelemahan, masyarakat masih memiliki potensi besar dalam
mengatasi masalah lingkungan terkait kebersihan dengan mengidentifikasi dan mengatasi
hambatan-hambatan ini melalui pendidikan, kerja sama, dan dukungan yang tepat.

Nilai Nilai Kebangsaan Dalam Tata Tertib Di Lingkungan Masyarakat


Kesopanan dan Sopan Santun: Menghargai satu sama lain dengan berperilaku sopan dan
santun adalah kunci dalam menjaga tata tertib di masyarakat. Ini mencakup mengucapkan salam,
menggunakan bahasa yang sopan, serta menghormati perbedaan pendapat.
Kerja Sama: Kerja sama antarindividu dan kelompok adalah fondasi dalam memelihara
tata tertib. Dengan bekerja sama, masyarakat dapat mengatasi masalah dan mencapai tujuan
bersama tanpa mengorbankan kepentinga individu.
Toleransi: Menghormati dan menerima perbedaan adalah kunci dalam menjaga harmoni
dan tata tertib di masyarakat yang beragam. Toleransi memungkinkan setiap individu untuk
hidup bersama dalam damai meskipun memiliki keyakinan, budaya, atau latar belakang yang
berbeda.
Ketertiban: Menghormati aturan dan norma yang berlaku dalam masyarakat merupakan
upaya untuk menjaga ketertiban. Ketertiban menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
bagi semua anggota masyarakat.
Rasa Tanggung Jawab: Setiap individu memiliki tanggung jawab untuk menjaga tata
tertib di masyarakat. Ini mencakup menjaga kebersihan lingkungan, menghormati fasilitas
umum, dan tidak melakukan tindakan yang merugikan orang lain atau lingkungan.
Dengan menerapkan dan mempraktikkan nilai-nilai kebangsaan ini, masyarakat dapat
menciptakan lingkungan yang harmonis dan damai serta menjaga tata tertib untuk kebaikan
bersama.

Anda mungkin juga menyukai