Hatiku berdebar, menunggu jawaban dari dirimu, sebuah respons terhadap

perasaan cinta yang telah lama kukirimkan melalui tiap tatapan, senyuman, dan
kata-kata yang terkadang terselip di antara percakapan kita. Cinta, sebuah kata
sederhana namun dengan makna yang begitu dalam, mampu membuat hati ini
berbunga-bunga namun di saat yang sama juga bisa terasa begitu rentan.
Rasanya seperti berdiri di tepi jurang, di mana satu kata dari mu bisa
membuatku terbang tinggi ke awan atau jatuh ke dalam kehampaan.

Namun, di tengah kegugupan dan harapan yang bercampur aduk ini, aku
menemukan kekuatan dalam keikhlasan. Bahagia, tentu, akan menjadi
perasaanku jika kamu menerima cintaku, membuka pintu hatimu untukku, dan
membiarkan aku menjadi bagian dari duniamu. Akan ada tawa, cerita, dan
memori indah yang kita ciptakan bersama. Kebahagiaan itu akan menjadi
hadiah terindah dari perasaan yang telah lama kusemai.

Namun, jika keputusanmu berbeda, jika hatimu tidak dapat membalas

perasaanku, tidak akan ada rasa kecewa yang mendalam. Tentu, akan ada
sedikit luka, namun lebih dari itu, aku akan merasa bersyukur karena telah
berani mengungkapkan perasaanku kepadamu. Keberanian untuk
mengungkapkan cinta, meskipun berisiko ditolak, adalah langkah yang penting
dalam mengejar kebahagiaan. Perasaan kecewa akan aku gantikan dengan
penghargaan atas kejujuranmu, dan aku akan melanjutkan perjalanan hidupku
dengan hati yang lebih bijak. Cinta, bagi aku, bukan hanya tentang memiliki,
namun juga tentang belajar, tumbuh, dan menerima, baik dalam sukacita
maupun kekecewaan.