Skripsi Nurul Pratiwi
Skripsi Nurul Pratiwi
NURUL PRATIWI
183145201072
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2022
1
HALAMAN PERSETUJUAN
Formulasi Dan Uji Kestabilan Fisika Kimia Sediaan Gel Liofilisat Lendir
Ikan Gabus (Channa striata) Dengan Variasi Konsentrasi
Basis HPMC Dan Na CMC
Pembimbing I Pembimbing II
Apt. Besse Yuliana, S.Si., M.Si Siti Nurul Haliza, S.IKom., M.Sc
NIDN. 0923117901
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Farmasi
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Pada hari ini Selasa, 25 Oktober 2022 bertempat diruangan Tutorial 1
Fakultas Farmasi Universitas Megarezky Makassar, telah dilaksanakan ujian
skripsi sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program sarjana
Farmasi terhadap mahasiswa atas nama :
…………………….
Mengetahui,
iii
DAFTAR PUSTAKA
iv
D. Populasi dan Sampel .......................................................................................... 26
E. Prosedur kerja .................................................................................................... 26
F. Formulasi Gel ..................................................................................................... 27
G. Evaluasi Sediaan............................................................................................. 28
H. Analisis Data ................................................................................................... 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 31
A. Hasil Penelitian ................................................................................................... 31
B. Pembahasan ........................................................................................................ 33
BAB V PENUTUP .......................................................................................................... 38
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 38
B. Saran ................................................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 39
LAMPIRAN ................................................................................................................... 41
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
dapat menyelesaikan skripsi ini. Segala puji Bagi-nya yang telah memberikan
ini.
Universitas Megarezky maka dibuatlah skripsi ini dengan judul „‟Formulasi dan
Uji Kestabilan Fisika Kimia Sediaan Gel Liofilisat Lendir Ikan Gabus (Channa
Kerjasama dan doa dari berbagai pihak dan berkah dari Allah Subhanahu wa
orang tua yang sangat penulis sayangi dan cintai, Ayahanda Arifuddin L dan
Ibunda Nirwana AS yang telah membesarkan dengan penuh cinta dan kesabaran,
selalu meberikan doa, motivasi dan semangat hingga penulis mencapai perguruan
tinggi ini. Terimakasih juga teruntuk kakak dan adek saya serta keluarga besar
vi
Besse Yuliana S.Si., M.Si selaku pembimbing I saya dan Ibu Siti Nurul Haliza,
1. Ibu Hj. Suryani, SH., MH. Selaku ketua YPI Megerezky Makassar.
3. Bapak Dr. apt. Jangga, S.Si., M.Kes. selaku Dekan Fakultas Farmasi
4. Bapak apt. Ahmad Irsyad Aliah, M.Si selaku Ketua Prodi S1 Farmasi
5. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Megarezky yang telah memberikan
6. Bapak apt. Ahmad Irsyad Aliah, M.Si, selaku penguji yang telah
skripsi ini.
selalu ada maupun suka dan duka, memberikan semangat dan dukungan,
8. Sahabat tercinta saya yang dari SMA terkhusus Ananda Putri, Astrid
semangatnya.
vii
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terimakasih
kefarmasian.
dan Menyertai disetiap detik yang akan terlewati dalam kehidupan kita
semua, Aaamiinn.
NURUL PRATIWI
viii
ABSTRAK
NURUL PRATIWI (2022), Formulasi dan Uji Kestabilan Fisika Kimia Sedian
Gel Liofilisat Lendir Ikan Gabus (Channa striata) Dengan Variasi Konsentrasi
Basis HPMC dan Na CMC. Dibimbing Oleh Besse Yuliana dan Siti Nurul Haliza.
Lendir ikan gabus (Channa striata) merupakan lendir yang terdapat
molekul protein yang diproduksi oleh lapisan epidermis. Lendir ikan gabus
(Channa striata) dapat dibentuk sebagai gel, yang memiliki efek mendinginkan
karena kandungan airnya yang melimpah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui liofilisat lendir ikan gabus (Channa striata) dapat diformulasikan
dalam sediaan gel dengan variasi konsentrasi basis HPMC dan Na CMC dan
kestabilan fisika kimia. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental
laboratorium yakni, liofilisat lendir ikan gabus (Channa striata) dilakukan dengan
cara di liofilisasi, dibuat sediaan gel dengan konsentrasi Formula 1,2 dan 3, 10%.
Dengan evaluasi sediaan dengan uji organoleptik, uji homogenitas, uji viskositas,
uji daya sebar, uji daya lekat, uji cycling test dan uji pH. Hasil dari penelitian ini
didapatkan stabilitas fisika kimia formulasi gel liofilisat lendir ikan gabus
(Channa striata), menunjukkan hasil organoleptik dan homogen yang stabil.
Sedangkan pada daya lekat, sebar, viskositas, pH dan cycling test menunjukkan
adanya perubahan dalam penyimpanan selama 2 minggu dan stabil secara fisika
kimia.
Kata Kunci : Formulasi, Liofilisat Lendir Ikan Gabus (Channa striata) HPMC
dan Na CMC.
ix
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ikan gabus (Channa striata) salah satu ikan tawar yang banyak digemari
masyarakat, karena selain rasa yang enak, tekstur dagingnya yang putih dan tebal
serta cita rasa yang khas, mengandung protein tinggi dan sering dijadikan sebagai
bahan obat. Kandungan protein yang terdapat di dalamnya yaitu albumin dapat
Gel memiliki beberapa keuntungan sebagai salah satu sediaan farmasi antara
lain tidak lengket, viskositas gel tidak mengalami perubahan yang berarti pada
suhu penyimpanan, daya serap yang baik, transparan, lembut, mudah dioleskan,
Salah satu faktor penting dalam formulasi gel adalah gelling agent. Gelling
(HPMC), dan ada juga yang berasal dari polimer sintetik seperti karbopol.
2020).
Lendir pada ikan gabus (Channa striata) terdapat molekul protein yang
diproduksi oleh lapisan epidermis. Lendir ikan gabus (Channa striata) dapat
1
2
dibentuk sebagai gel, yang memiliki efek mendinginkan karena kandungan airnya
yang melimpah. Hasil akhir dari pembuatan gel sangat tergantung pada pemilihan
bahan pembentuk gel. (Hydroxy propyl methyl cellulose) atau HPMC yang
digunakan dengan secara topikal atau oral, adalah salah satu turunan derivat
selulosa yang efisien untuk basis gel. Basis HPMC ((Hydroxy propyl methyl
cellulose) memiliki gel yang bening dan tidak inkompatibel dengan semua
konstituen yang menyimpan bahan oksidat (Al-Rasheed et al, 2018 & Shahrudin
et al,.2019).
beberapa jenis bahan pembentuk gel, yaitu gelling agent. Selain HPMC sebagai
(Na-CMC) yang memiliki sifat netral, viskositas yang stabil, resisten terhadap
pertumbuhan mikroba, menghasilkan basis gel yang jernih dan film (selaput) yang
mengetahui Formulasi & uji kestabilan fisika kimia sediaan gel liofilisat lendir
ikan gabus (Channa striata) dengan variasi basis HPMC dan Na CMC.
B. Rumusan masalah
dalam sediaan gel dengan variasi kosentrasi basis HPMC dan Na CMC?
3
2. Apakah kestabilan fisika kimia sediaan gel liofilisat lendir ikan gabus
C. Tujuan penelitian
dan Na CMC.
2. Untuk mengetahui kestabilan fisika kimia sediaan gel liofilisat lendir ikan
D. Manfaat penelitian
1. Untuk peneliti
ikan gabus (Channa striata) dengan variasi konsentrasi basis HPMC dan
Na CMC.
2. Untuk institusi
selanjutnya.
3. Untuk masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
belum banyak dibudidayakan. Bentuknya hampir bulat, panjang dan lebih padat
sampai ke belakang. Bagian belakang ikan cembung, sedangkan perut cukup rata
dengan kepala seperti ular. Ikan berwarna hijau tua di bagian punggung dan krem
putih atau dibagian perut, serta memiliki sirip dubur panjang yang lebar, sirip
ekor berbentuk setengah lingkaran, dan lebar dengan sirip dada membulat, ikan
Ikan gabus merupakan jenis ikan air tawar yang memiliki albumin tinggi. Ikan
ini banyak dimanfaatkan di bidang kesehatan dan farmasi. Ikan gabus memiliki
konsentrasi albumin 2,459 g/100 g. Kadar albumin pada ikan gabus dilaporkan
oleh Asikin dan Kusumaningrum (2018) sebesar 15,26%; pada 600 gram 17,85%
pada 900 gram, dan 14,23% pada 1200 gram. Selain memiliki kadar karbohidrat
dan lemak yang rendah, ikan gabus juga memiliki konsentrasi protein yang tinggi
Ikan toman (Channa micropeltes) dan ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) adalah
dua spesies ikan tawar lainnya yang mungkin mengandung alnumin dan protein
ada perbedaan antara ikan toman dan ikan gabus sama-sama memiliki kandungan
protein 0,803 mg/mL. Fitriyani et al. (2020) melaporkan bahwa ikan ikan toman
4
5
dari perairan Kalimantan Barat mengandung kadar albumin 3,6147 gr/dL yang
sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan kadar albumin dari ikan gabus 3,3076
gr/dL.
Salah satu komponen ikan gabus adalah albumin, protein globular yang
penyembuhan luka setelah operasi. Untuk menjaga volume darah dalam tubuh dan
pembentukan jaringan tubuh adalah luka setelah operasi, luka bakar, dan penyakit.
Komposisi asam lemak dan asam amino ikan gabus juga bermanfaat dalam
jaringan epitel pada luka. Asam lemak omega-3 dan asam lemak omega-6 dapat
membantu mempercepat proses penyembuhan luka pada kaki tikus diabetes kronis
fisiko-kimia produk. Polimer alami yang disebut albumin juga digunakan secara
dianggap sebagai pilihan yang solid untuk jenis produk kosmetik yang berbasis
selama pemrosesan ikan. Andrie and Sihombing 2017 dalam penelitiannya telah
menyebabkan rasa sakit) pada tikus. Secara umum, lendir ikan gabus (Channa
striata) terdiri dari sekitar 95% air dengan glicoprotein sebagai komponen
organik utama. Lendir ikan gabus (Channa striata) juga mengandung banyak
mikosporin.
Protein pada lendir ikan (Channa striata) merupakan salah satu senyawa yang
penyembuhan luka seperti luka pasca operasi, sebagai pemicu fungsi otak,
deradasi otot, pereda rasa nyeri, penambah stamina, dan sebagai anti depresan.
Protein pada lendir ikan gabus (Channa striata) juga dapat menghambat aktivitas
Al-Rasheed et al., 2018 dalam penelitiannya bahwa lendir pada ikan gabus
rantai linear asam amino dan memiliki fungsi biologis berdasarkan strukturnya.
7
sebagai berikut:
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Parceformes
Famili : Channidae
Genus : Ophiocephalus
Ikan gabus dinamakan demikian karena sisiknya yang besar dikepala dan
fakta bahwa seluruh tubuh dan kepalanya ditutupi sisik sikloid dan stenoid.
Tubuhnya hampir bulat dibagian depan dan mendatar kearah belakang. Ada sisik
berjumlah 4 sampai dengan 5 antara gurat sisi dan pangkal jari sirip punggung di
Albumin dan bentuk protein esensial lainnya diketahui ada didalam ikan
gabus ada berbagai tempat dimana ikan Ikan gabus diketahui mengandung
albumin dan jenis protein lainnya yang sangat penting bagi kesehatan.
Sulawesi Selatan, ikan gabus dikonsumsi oleh perempuan yang baru melahirkan.
sembuh dan menghasilkan ASI (air susu ibu) yang banyak untuk kebutuhan
bayinya. Di daerah Tanah Toraja dan Enrekang, ikan gabus diberikan sejak dulu
6. Sediaan Gel
1. Pengertian Gel
sebagai sistem dua fase jika massa gel terdiri dari jaringan partikel kecil
organik disebarluaskan secara merata dalam cairan sampai tidak ada lagi
hubungan yang jelas di antara mereka, pada titik mana mereke membentuk
fase tunggal. Gum alam atau makromolekul buatan karbomer semacam itu
Gel umumnya merupakan suatu sediaan semi padat yang jernih dan
Gel merupakan sistem semi padat terdiri dari suspensi yang dibaut dari
terpenetrasi oleh suatu cairan. Gel fase tunggal dapat dibuat dari
padat apabila disimpan dan akan segera mencair bila dikocok, kosentrasi
massa gel yang baik, viskositas gel tidak mengalami perubahan yang
terjadi interaksi antara pelarut dengan gel. Sinersisi yaitu proses yang
terjadi akibat adanya kontraksi di dalam masa gel. Cairan yang terjerat
akan keluar dan akan berada di atas permukaan gel. Pada saat pembentukan
gel terjadi tekanan yang elastik sehingga terbentuk massa gel yang tegar,
2016).
pelepasan zat aktif untuk untuk dapat memberikan efek idelanya suatu
11
basis gel harus dapat diaplikasikan dengan mudah, tidak mengiritasi kulit
dan nyaman saat digunakan serta dapat melepaskan zat aktif yang
terkandung di dalamnya.
Keuntungan sediaan gel adalah mudah merata jika dioleskan pada kulit
Gel menjadi bentuk yang popular untuk berbagai kategori obat dalam
1989).
formulasi lain ( Lachman, L., & Lieberman, H. A., 1994; Ansel H, C., 1989).
topikal tidak boleh merekat. Konsentrasi pembentuk gel yang terlalu tinggi atau
penggunaan bahan dengan berat molekul yang berlebih dapat menghasilkan gel
yang sulit didispersi atau diaplikasikan. Gel optalmik harus steril. Tujuan
12
mengetahui karakteristik gel adalah untuk menghasilkan produk gel yang stabil,
4. Klasifikasi Gel
Pola pertama membagi gel menjadi gel anorganik dan organik. Sebagian
besar hidrogel anorganik adalah sistem dua fase, seperti gel aluminium
hidroksida dan magma bentonit. Sebagian besar gel organik adalah sistem fase
tunggal dan termasuk beberapa pembentuk gel seperti karbomer, tragakan dan
5. Sifat Gel
Sifat gel menurut review dari Rathod dan Metha (2015) adalah sebagai
berikut:
1) Gel harus inert, aman, dan tidak bereaksi dengan konstituen formula
lainnya
5) Terjadi daya tarik menarik pada pelarut sehingga gel tetap seragam
7. Komponen Gel
1. Bahan Pembentuk Gel
penting dari sistem gel, menggunakan berbagai polimer. Gum alam, turunan
13
bekerja dalam media berair, meskipun beberapa dari mereka juga dapat
partikel padat koloid dapat bertindak sebagai agen pembentuk gel. Intensitas
itu dalam sistem dengan minyak mineral hingga 15%, gel transparan dapat
(Ansel H. C, 1989)
2. Polimer alam
netral seperti guar gum, karena dari susunan kimianya getah alam mengalami
gum banyak berasal dari eksudat tanaman atau ekstrak, sumber lain juga
digunakan. Banyak turunan dari bahan-bahan alami seperti selulosa, pati, dan
algin telah digunakan. Gom digunakan secara luas dalam makanan dan
sebagai kaleng gel menghasilkan efek yang disukai sebagai akibat dari
dispersi air sederhana (misalnya, tragakan) atau misalnya melalui reaksi kimia
(natrium kalsium dan alginat) ini mengikat sebagian dari molekul polisakarida
a. Polimer akrilik
14
Karbomer 934P adalah nama resmi dari salah satu turunan polimer akrilik
ada lagi udara yang terperangkap, gel dinetralkan dengan teapat. Polimer
rusak dan mengembang sebagai akibat muatan negatif yang ada disepanjang
netralisasi yang tidak tepat, nilai pH yang tidak yang tidak mencukupi atau
b. Turunan selulosa
Banyak turunan yang dibuat dari selulosa, polimer struktural alami yang
ditemukan dalam tanaman. Pengobatan dengan adanya berbagai hasil zat aktif
Faktor utama yang mempengaruhi sifat reologi bahan yang dihasilkan adalah
sifat dari subtituen, derajat subtituen dan berat molekul rata-rata dari polimer
c. Polietilen
15
membentuk lapisan kedap air pada permukaan kulit (Lachman, L., &
Padatan halus tertentu dapat berfungsi dan dibagi secara efesien sebagai
asimetris, hal ini membutuhkan saling tarik partikel (flokulasi) dan bagian
e. Surfaktan
Gel yang jelas dapat diproduksi dengan kombinasi minyak mineral dan
air, konsentrasi yang tinggi (biasanya 20% sampai 40%) dari surfaktan
reologi semipadat diperoleh karena adanya fase kristal cair. Karakteristik gel
komersial yang paling banyak digunakan untuk jenis gel ini adalah produk
8. Basis Gel
Berdasarkan komposisinya, basis gel dapat dibedakan menjadi basis gel
Basis gel hidrofobik terdiri dari bahan anorganik. Akan ada interaksi yang
relative minimal antara fase disperse dan fase tambahan. Bahan hidrofobik,
dan carbowax adalah beberapa contoh basis gel hidrofobik. Biasanya, dasar
gel terbuat dari minyak lemak dengan koloid silika atau paraffin cair dengan
polar seperti minyak zaitun, paraffin cair, atau isoprofil miristrat dapat
dan dapat larut atau disatukan dengan molekul dari fase pendisfersi. Istilah
hidrofilik berarti suka pada pelarut. Pada umunya, karena daya tarik menarik
pada pelarut dari bahan-bahan hidrofilik kebalikan dari tidak adanya daya
tarik menarik dari bahan hidrofobik, system koloid hidrofilik biasanya lebih
mudah untuk dibuat dan memiliki stabilitas yang lebih besar. Basis gel
sebarnya pada kulit baik, efek dingin yang ditimbulkan akibat lambatnya
penguapan air pada kulit, tidak menghambat fungsi fisiologis kulit khususnya
respiration sensibilis oleh karena tidak melapisi permukaan kulit secara kedap
dan tidak menyumbat pori-pori kulit, mudah dicuci dengan air dan
17
9. Stabilitas
Stabilitas merupakan kemampuan suatu produk obat atau kosmetik
pada kondisi normal. Apabila hasil pengujian suatu sediaan pada uji
dipercepat diperoleh hasil yang stabil, hal itu menunjukkan bahwa sediaan
tersebut stabil pada penyimpanan suhu kamar selama setahun. Uji cycling
test dapat digunakan untuk uji stabilitas dipercepat. Uji ini merupakan
simulasi adanya perubahan suhu setiap tahun bahkan setiap harinya selama
untuk jenis sediaan yang berbeda tidak sama, begitu pula untuk jenis
tergantung dari jenis sediaan, cara pemberian, stabilitas zat aktif dan lain-
Data yang paling dibutuhkan adalah data sifat kimia, dan kerja
farmakologi zat aktif (data primer), didukung sifat zat pembantu (data
sekunder). Secara reaksi kimia, zat aktif dapat terurai karena beberapa
sesepora ion logam sebagai katalisator reaksi oksidasi. Faktor luar juga
19
dengan air membentuk gel. HPMC memiliki bentuk granul dan halus,
berwarna keputihan atau kekuningan, tidak berasa dan tidak berbau. Matriks
kecepatan pelepasan obat dari tablet dengan menggunakan metode difusi dan
membentuk lapisan hidrogel yang besar pada sediaan terdekat. Gel ini yang
sediaan leps lambat berkisar antara 20% hingga 8 % berat (Rowe, R. C., et al,
2. Na CMC
NA CMC adalah garam natrium dari asam selulosa glikol dan dengan
berbeda- beda, dan menyebabkan rasa asin yang lemah. Larutannya dalam air
1994).
Na CMC berbentuk putih atau hampir putih, tidak berbau, dan tidak
farmasi oral dan topikal atau parenteral. Na CMC juga dapat digunakan
sebagai pengikat tablet dan disintegran, penstabil emulsi, dan pada konsentrasi
tinggi (3-6%) dapat digunakan sebagai basis pembentuk gel. Umumnya, glikol
sebagai pembentuk gel dapat membentuk larutan koloida dalam air (Rowe
dkk., 2009).
21
3. Gliserin
4. Metil Paraben
2006). Untuk mencegah terpapat oleh jamur dan khamir, Metil Paraben efektif
dalam range pH yang lebar dan merupakan spectrum luas (Rowe et al., 2009).
5. Aquadest
B. Kerangka Konsep
Variabel Terkendali
Formulasi gel dan
pengujian stabilitas fisika
dan kimia secara
organoleptis, homogenitas,
daya sebar, viskositas, pH,
Cycling test.
C. Kerangka Teori
Protein aktif
(Albumin)
Sediaan Gel
D. Hipotesis
Sediaan gel liofilisat lendir ikan gabus (Channa striata) stabil secara fisik dan
E. Variabel penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
membuat formulasi dan uji kestabilan fisika kimia gel liofilisat lendir ikan gabus
Megerezky Makassar. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai selesai.
1. Alat
Batang pengaduk, Cawan porselin, Corong, Frezee dryer, Gelas piala 500ml,
1000ml (Pyrex), Hydrometer, Lampu, lumpang dan alu, Plat panas stainless,
2. Bahan
sediaan gel Lendir Ikan gabus (Channa striata) konsentrasi eksrak 5%,10%,
25
26
1. Populasi
2. Sampel
E. Prosedur kerja
1. Pengambilan Sampel
Ikan gabus (Channa striata) ditimbang dan diukur panjang bobot ikan
ambil lendirnya dimasukkan dalam gelas piala dan diukur volume lendir,
dalam freezer.
vakum untuk menguapkan pelarut beku dalam sampel tanpa melalui proses
masing-masing.
F. Formulasi Gel
Tabel 1. Rancangan Formulasi Sediaan Gel Lendir Ikan Gabus (Channa striata)
Bahan Fungsi
F1 F2 F3
Gliserin Humektan 10 10 10
Keterangan :
G. Evaluasi Sediaan
1) Pengamatan Organoleptik
2019).
2) Pengujian Homogenitas
sediaan gel pada kaca objek atau alat transparan lain yang
2 objek glass pada alat uji daya lekat, dan diletakkan beban
2018).
5) Pengujian Viskositas
(Ermala, 2020).
1) Pengukuran pH
H. Analisis Data
stabilitas fisika dan kimia sediaan gel lendir ikan gabus yaitu data
homogenitas, uji cycling, uji daya sebar, dan uji pH dari sediaan
tersebut.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Tabel 4.1
Sampel Kering
Gabus
Keterangan :
F3 10% = Formulas III ekstrak lendir ikan gabus (Channa striata) 10%
a. Formula 1
Tabel 4.2
Sebelum Sesudah
31
32
6 pH 6,0 5,3
Keterangan :
Tabel 4.3
b. Formula 2
Sebelum Sesudah
padat padat
6 pH 6,3 5,6
33
Keterangan :
Tabel 4.4
c. Formula 3
Sebelum Sesudah
6 pH 6,3 5,8
Keterangan :
F3 10% = Formulas III ekstrak lendir ikan gabus (Channa striata) 10%
B. Pembahasan
Pada penelitian ini sampel yang digunakan yaitu liofilisat lendir ikan gabus
(Channa striata) dimana mengandung protein paling banyak, salah satu ikan
tawar yang banyak digemari masyarakat dan sering digunakan sebagai bahan obat
(Ramli, 2021). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui liofilisat lendir
ikan gabus (Channa striata) dapat diformulasikan dalam sediaan gel dengan
34
variasi konsentrasi basis HPMC dan Na CMC dan untuk mengetahui kestabilan
fisika kimia sediaan gel liofilisat lendir ikan gabus (Channa striata) dengn variasi
variasi konsentrasi basis sediaan gel dibuat dalam jumlah 3 formulasi, dengan
Gel yang baik dapat diperoleh dengan cara memformulasikan beberapa jenis
bahan pembentuk gel, yaitu gelling agent. Selain HPMC sebagai gelling agent
yang memiliki sifat netral, viskositas yang stabil, resisten terhadap pertumbuhan
mikroba, menghasilkan basis gel yang jernih dan film (selaput) yang kuat pada
Dalam penelitian ini lendir ikan gabus (Channa striata) sebanyak 4 liter di
liofilisasi dan diperoleh liofilisat sebanyak 30gram. Pembuatan gel ini dibuat
sebanyak tiga sediaan dibuat dengan zat aktif liofilisat lendir ikan gabus (Channa
selanjutnya dilakukan uji stabilitas sediaan meliputi uji stabilitas fisik dan kimiawi
yang bertujuan untuk memastikan kualitas, keamanan dan manfaat dari gel untuk
cycling test. Uji cycling test dilakukan dengan cara sediaan gel disimpan pada
suhu (4 ) selama 12 jam dan dilanjutkan sediaan gel dipindahkan pada tempat
Uji Organoleptik sediaan gel liofilisat lendir ikan gabus dilakukan untuk
mengetahui bau, warna dan bentuk sediaan gel. Hasil pengamatan uji organoleptic
formula 1 dan 3 sediaan gel yaitu, berbau khas ekstrak, berwarna coklat dan
berbentuk semi padat. Pada formula 2 sediaan gel yaitu, berbau khas ekstrak,
berwarna coklat muda dan berbentuk semi padat. Berdasarkan hasil uji
organoleptik sediaan gel liofilisat lendir ikan gabus (Channa striata) relatif stabil
karena tidak terjadi perubahan bau, warna dan bentuk sebelum dan sesudah
pengujian pada suhu 4 dan . Syarat yang baik untuk sediaan gel yaitu
berbau khas ekstrak, berwarna sediaan alami dari ekstrak dan bentuk sediaan semi
padat. Berdasarkan hasil pengamatan sebelum dan sesudah dilakuka uji cycling
test tidak mengalami perubahan bau, warna dan bentuk pada sediaan sehingga
dapat dikatakan bahwa sediaan gel liofilisat lendir ikan gabus stabil.
Uji homogenitas sediaan gel liofilisat lendir ikan gabus (Channa striata),
berdasarkan hasil pegamatan sebelum dan sesudah cycling test pada sediaan gel
masih tetap homogen yang menunjukkan tidak terbentuknya partikel atau butiran-
butiran kasar pada sediaan. Menurut Fauzia 2017, syarat sediaan yang baik adalah
bertujuan untuk melihat bahan-bahan dari sediaan gel tercampur dan tersebar
Uji pH sediaan gel liofilisat lendir ikan gabus (Channa striata) berdasarkan
hasil pengamatan sebelum dan sesudah cycling test dari berbagai konsentrasi
mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena adanya pengaruh suhu pada
sediaan. Tetapi hasil ini masih memenuhi syarat pH untuk sediaan topikal
36
(Lumentut, et al, 2020). Nilai pH sediaan tersebut masih masuk dalam rentang pH
normal kulit manusia, sehingga dapat disimpulkan bahwa gel yang dibuat aman
apabila diaplikasikan karena pH gel harus sesuai pH kulit yaitu 2,5-6,5 (Khairani
dkk, 2019).
Uji viskositas sediaan gel liofilisat lendir ikan gabus (Channa striata)
Sediaan gel dituang dalam cup kemudiaan dipasang spindle no. 4 dengan
kecepatan 30 rpm hasil pengukuran viskositas dicatat setelah angka yang stabil.
terjadi perubahan suhu maka akan terjadi perubahan viskositas yang dapat
merubah penyebaran.
Uji daya sebar sediaan gel liofilisat lendir ikan gabus (Channa striata)
penyimpanan akan tetapi hal ini masih memenuhi syarat (Lumentut et al, 2020).
lebih besar.
37
Uji daya lekat sediaan gel liofilisat lendir ikan gabus (Channa striata)
pada saat penyimpanan akan tetapi hal ini masih memenuhi syarat. Ketiga formula
sediaan gel liofilisat lendir ikan gabus memenuhi syarat uji daya lekat yaitu lebih
dari 1 detik. Ketiga formula memiliki penurunan dan peningkatan daya lekat
Uji cycling test dilakukan dengan cara sediaan gel di simpan pada suhu (4
selama 24 jam dan dilanjutkan dengan sediaan di simpan pada suhu ( ) selama
sebanyak 6 siklus dan diamati terjadinya perubahan fisik dari sediaan sebelum dan
sesudah pengujian. Hasil cycling test pada sediaan gel tidak menunjukkan adanya
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Formulasi sediaan gel dari liofilisat lendir ika gabus (Channa striata)
homogenitas, viskositas, daya sebar dan daya lekat, cycling test dan uji pH.
2. Formulasi gel liofilsat lendir ikan gabus (Channa striata) dengan variasi
B. Saran
lebih besar.
38
DAFTAR PUSTAKA
Andrie, Mohamad, And Dies Sihombing. 2017. “Efektivitas Sediaan Salep Yang
Ointment On Healing Proce.” Pharm Sci Res ISSN Pharm Sci Res: 2407–
2354.
Christanti, Rhista, Susanto Putri, And Wiwik Agustina. 2016. “Topikal Terhadap
Kwan, Soon Hong, And Mohd Nazri Ismail. 2018. “Identification Of The
312.
Stabilitas Fisik Formula Sediaan Gel Ekstrak Daun Kelor ( Moringa Oleifera
39
40
Lamk . ) Slamet Slamet 1 , Bibah Dewi Anggun 2 , Dwi Bagus Pambudi 3.”
XIII(Ii): 115–22.
Safaruddin, Nur Adlia Ali Safitri, Besse Yuliana, And Imran Firman. 2019.
“Formulasi Gel Lendir Ikan Gabus (Channa Striata) Dan Uji Efektivitas
Teknologi, Departemen Et Al. 2020. “Profil Protein Ikan Gabus ( Channa Striata
46–57.
41
LAMPIRAN
SKEMA KERJA
Formulasi Gel
Aklimitasi ditimbang
Pengeluaran lendir HPMC Na
ikan CMC
Lendir ikan
Liofilisasi
Liofilisat
Gel
Uji kestabilan
1. Organoleptik
2. Homogenitas
3. Viskositas
4. Daya lekat
5. Daya sebar
6. Cycling test
7. pH
43
C. Perhitungan
1% = × 100 ml = 1 gram
1% = × 100 ml = 1 gram
1% = × 100 ml = 1 gram
2% = × 100 ml = 2 gram
= 100 – (13,2)
= 86,8 ml
: F2 = 100 – (1+1+10+0,2)
= 100 – (12,2)
= 87,8 ml
: F3 = 100 – (1+2+10+0,2)
= 100 – 13,2
= 86,8 ml
44
LAMPIRAN II
GAMBAR DOKUMENTASI
Gambar 9. F1 Lendir ikan gabus 10% Gambar 10. F2 Lendir ikan gabus 10%
Gambar 11. F3 Lendir ikan gabus 10% Gambar 12. Uji Organoleptik F1
sebelum cycling test
46
Gambar 14. Uji daya lekat F1 sebelum Gambar 15. Uji daya lekat F2 sebelum
cycling test cycling test
Gambar 16. Uji daya lekat F3 sebelum Gambar 17. Uji Daya sebar F1 sebelum
cycling test cycling test
47
Gambar 18. Uji daya sebar F2 Gambar 19. Uji daya sebar
sebelum cycling test F3 sebelum cycling test
Gambar 22. Uji pH F3 sebelum cycling Gambar 23. Uji Viskositas F1 sebelum
test cycling test
48
Gambar 26. Uji Cycling tes Pada Gambar 27. Uji Cycling test
Suhu 4 pada suhu 40
RIWAYAT HIDUP
Nurul Pratiwi lahir di Tonasa I pada tanggal 28 Mei
2000 anak kedua dari 3 bersaudara oleh pasangan Bapak
Arifuddin dan Ibu Nirwana adapun pendidikan yang telah
di tempuh oleh penulis yaitu Sekolah Dasar (SD) di SD 22
Soreang kemudian melanjutkan pada Sekolah Menengah
Pertama (SMP) di SMP Semen Tonasa kemudian
melanjutkan pada Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA
Semen Tonasa dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi di Universitas Megarezky Makassar dengan
jurusan S1 Farmasi.
Selama menempuh pendidikan di Universitas Megarezky Makassar penulis
banyak mendapat ilmu dan pengalaman berharga.