Anda di halaman 1dari 66

PENERAPAN METODE ABC CLASS - BASSED UNTUK PERANCANGAN

TATA LETAK FASILITAS PADA GUDANG PERSEDIAAN BARANG


UMUM

DI PT. SEMEN PADANG

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Teknik Industri

Mafulal Azikra

1182003040

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS BAKRIE

JAKARTA 2022
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PENELITIAN

Penerapan Metode ABC Class – Bassed Untuk Perancangan Tata Letak Fasilitas Pada
Gudang Persediaan Barang Umum Di PT. SEMEN PADANG

Disusun Oleh :
Mafulal Azikra
1182003040

Padang, 15 Agustus 2022

Management Inventory Officer, Pembimbing Lapangan,

Beni Aldi Sakti Ali Akbar


NIP. 7298282 NIP. 8311046

Mengetahui,

Ka Unit SP Inventory

Suryat Handoko, ST., MT.


NIP. 7199081

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kehidupan, kesehatan, dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Penelitian ini yang berjudul Penerapan Metode ABC Class – Bassed
Untuk Perancangan Tata Letak Fasilitas Pada Gudang Persediaan Barang Umum Di PT.
SEMEN PADANG.

Laporan Penelitian ini dibuat untuk menyelesaikan mata kuliah wajib di jurusan
Teknik Industri Universitas Bakrie dengan nama mata kuliah “Tugas Akhir”. Selain untuk
menyelesaikan studi, penulis juga memperoleh banyak manfaat dari Penelitian ini baik dari
segi akademik maupun pengalaman yang penulis tidak pernah dapatkan di bangku kuliah.

Laporaan ini dibuat berdasarkan hasil pengamatan dan pengolahan penulis selama
melakukan penelitian yang berlangsung di Gudang Persediaan Barang Umum PT. SEMEN
PADANG dengan sebaik-baiknya. Selain itu, terdapat dorongan dan dukungan yang penulis
dapatkan dalam mengikuti Kerja Praktik dan Penelitian ini sehingga dapat membangkitkan
motivasi penulis dalam mempelajari ilmu dan pengalaman bekerja. Untuk itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:

 Allah SWT, atas segala tuntunan, kesehatan, keselamatan dan kemudahan yang
diberikan pada penulis selama pelaksanaan Kerja Praktik dan pengerjaan Proposal
Penelitian sebagai syarat kelulusan di Universitas Bakrie, sehingga semua dapat
diselesaikan dengan lancar.
 Kedua orang tua penulis serta kakak-kakak dan adik-adik penulis yang selalu
memberikan doa, dukungan dan semangat.
 Ibu Prof. Ir. Sofia W. Alisjahbana, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Bakrie.
 Bapak Ir. Esa Haruman Wiraatmadja, M.Sc., Eng., Ph.D selaku Dekan Fakultas
Teknik & Ilmu Komputer Universitas Bakrie.
 Bapak Ir. Gunawarman Hartono, M.Eng selaku Kepala Program Studi Teknik
Industri Universitas Bakrie.
 Bapak Ir. Gunawarman Hartono, M.Eng selaku dosen pembimbing dalam pengerjaan
Tugas Akhir dan seluruh tim dosen Teknik Industri Universitas Bakrie sebagai
pembimbing internal yang telah meluangkan waktu untuk memberikan informasi,
bantuan dan motivasi untuk menyelesaikan Proposal Penelitian ini.

 Bapak Suryat Handoko, ST., MT, selaku Ka SP Inventory PT.Semen Padang yang
telah memberikan kesempatan kepada saya untuk melakukan Penelitian pada bagian
Penyimpanan Barang umum (BU).
 Bapak Beni Aldi Sakti, selaku Management Inventory Officer pada PT Semen
Padang yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk melakukan
Penelitian pada bagian Penyimpanan Barang Umum (BU).

 Bapak Yantanamal, selaku Ka. Sie Persediaan dan Penyimpanan SC dan Non Curah
pada PT Semen Padang yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk
melakukan Penelitian pada bagian Penyimpanan Barang Umum (BU).

 Bapak Ali Akbar, selaku pembimbing Lapangan yang selalu meluangkan waktunya
untuk memberikan arahan, masukan, serta motivasi dalam menyelesaikan Laporan
Penelitian ini dan telah memperkenalkan saya terhadap gambaran dunia kerja
nantinya.

 Bapak Indra Nasrun, Ibuk Vira, serta Bapak/Ibu pada bagian Penerimaan,
Penyimpanan dan pengeluaran di gudang persediaan Barang Umum yang telah
membantu dalam melaksanakan Penelitian.
 Teman-teman Teknik Industri Universitas Bakrie angkatan 2018 yang selalu
mendukung satu sama lain selama menjalankan Perkuliahan dan penulisan Laporan
Proposal Penelitian.

Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah


disebutkan di atas, karena atas bantuan pihak-pihak tersebut penulis dapat menyelesaikan
Penelitian sesuai dengan harapan para tim penilai.
Padang, 15 Agustus 2022
Penulis,

Mafulal Azikra
(1182003040)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………………………..2
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..3

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………….6

BAB I PENDAHULUAN………………………….………………………………………………8
1.1 Latar Belakang…………………….……..………………………………………………..8
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................11
1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………………….………………...11
1.4 Batasan Penelitian……………….………………………..…….……….………………11

1.5 Mamfaat Penelitian…………….………………………………………….……………..12

1.6 Metode Penelitian………………………………………………………….……………..12


1.7 Sistematika Penulisan……………………………………………………….……………13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………....……………15
2.1. Pengertian Gudang……………………………………………………………………….15
2.2. Jenis gudang……………………………………………………………………………...16
2.3. Tujuan Gudang…………………………………………………………………………...16
2.4. Fungsi yang ada dalam Pergudangan…………………………………………………….17
2.5. Aktivitas Gudang…………………………………………………………………………17
2.6. Perencanaan gudang……………………………………………………………………...17
2.7. Manajemen Pergudangan………………………………………………………………...18
2.8. Definisi Perencanaan Tata Letak Fasilitas……………………………………….……….18
2.9. Lay-Out…………………………………………………………………………………...19
2.10. Perancangan Layout Fasilitas Gudang……………………………………………………20
2.11. Jenis Layout Gudang…………………………………………………………………......21
2.12 Sistem Penyimpanan……………………………………………………………………...23
2.13 Metode ABC analisis……………………………………………………………………..24

BAB III METODE PENELITIAN………….………………………………………..………….27


3.1 Diagram Alir Metode Penelitian………………………………………………..………..27
3.2 Tahapan Penelitian………………………………………………………………..……...28
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………………………..……..30
BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS………………………………………..…...31

4.1 Pengumpulan Data…………………………………………………………………….….31

4.2 Pengolahan Data……………………………………………………………………….....41

4.3 Analisis Saran Perbaikan…………………………………………………………………48

BAB V PENUTUP…………………………………………………………………..…………....52

5.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..…………..52

5.2 Saran…………………………………………………………………………...…………52

DAFTAR PUSTAKA…..………………...……………………………………………………….53
LAMPIRAN.…………………….………………..…….…………………………………………54
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) seperti
sekarang ini berlangsung dengan sangat cepat. Hal ini menjadi tantangan bagi
dunia industri untuk dapat menyesuaikan diri dengan segala perkembangan yang
terjadi. Penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten dan
berkualitas yang didukung dengan penguasan teknologi yang handal diharapkan
mampu membuat industri di Indonesia dapat bersaing secara global dan dalam
rangka meningkatkan perekonomian bangsa. Hal tersebut memicu tiap
perusahaan untuk mendapatkan strategi baru yang lebih efektif dan efisien agar
setiap sumber daya yang ada dapat di manfaatkan dan diharapkan memberikan
hasil yang optimal. Optimalisasi tersebut dapat dilakukan dengan melakukan
perbaikan maupun peningkatan kinerja sistem,khususnya sistem sistem yang
bergerak pada produksi dan sistem penunjang lainnya. Salah satu sistem yang
menunjang sistem produksi adalah sistem pergudangan atau logistik.

Menurut David E. Mulcahy (1994) dalam Muhammad Ilham (2009),


gudang merupakan suatu fungsi penyimpanan berbagai macam jenis produk
yang memiliki unit-unit penyimpanan dalam jumlah yang besar maupun yang
kecil dalam jangka waktu saat produk dihasilkan oleh pabrik dan saat
dibutuhkan oleh pelanggan atau stasiun kerja dalam fasiitas produksi. Salah
satu aspek dalam manajemen persediaan dalam gudang adalah tata letak
(lay out) tempat untuk setiap jenis barang yang disimpan dalam gudang
sehingga jarak perpindahan barang masuk dan keluar menjadi lebih efisien.
Perancangan tata letak fasilitas sangat berperan penting agar proses produksi di
suatu perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien . Menurut Tompkins
et al. (2010) perancangan tata letak gudang bertujuan untuk menggunakan
ruangan dengan efisien, membuat kegiatan penanganan material dengan efisien,
mengurangi kerusakan pada material, Membuat gudang tetap terjaga
kelengkapan serta kondisi di dalamnya.
Setiap perusahaan dengan usaha produksi memiliki tujuan utama
yaitu untuk memperoleh keberhasilan di dalam profit usahanya. Dalam
mencapai tujuan tersebut akan diperlukan suatu perencanaan yang benar-
benar harus dipersiapkan dan dirancang dengan baik. Pencapaian tujuan
perusahaan dalam memperoleh keberhasilan di dalam profit usahanya perlu
memperhatikan mengenai perencanaan tata letak pada usaha produksi yang
bersangkutan. Perencanaan itu dapat meliputi bagaimana sebaiknya susunan
bangunan yang akan digunakan agar sesuai dengan kegiatan perusahaan
atau juga bagaimana sebaiknya pembagian dan penempatan ruang-ruang
dan mesin atau peralatan kerja dan produksi. Dengan perencanaan serta
perhitungan yang matang dan benar dalam suatu kegiatan produksi, misalnya
dalam pengaturan mesin dan peralatan yang digunakan, maka akan dapat
melancarkan dan memaksimalkan produksi sehingga dapat memperoleh
keberhasilan di dalam profit usaha.

Perancangan fasilitas manufaktur merupakan suatu cara agar


penggunaan peralatan, mesin, material, tenaga kerja dan energy dapat
berlangsung efisien. Perancangan fasilitas merupakan salah satu istilah
penting dalam penyusunan unsur fisik pabrik dan juga layanan jasa seperti
pergudangan, kantor pos, toko, restoran, dan rumah sakit. Salah satu aspek yang
penting dalam tata letak fasilitas pabrik adalah perancangan gudang. Dalam
suatu industri manufaktur perancangan gudang merupakan salah satu hal
yang harus diperhatikan. Gudang merupakan suatu area terpisah yang
digunakan untuk menyimpan bahan baku, part, dan juga persediaan.

Dalam melakukan perancangan gudang salah satu hal yang harus


diperhatikan adalah sistem penyimpanan yang baik dengan pemanfaatan
tempat penyimpanan yang maksimal. Pengaturan tata letak penyimpanan
yang baik akan mempengaruhi kelancaran operasi pergudangan. Selain itu,
pengelompokan dan lokasi penyimpanan barang di gudang perlu diperhatikan
juga sehingga pekerja dapat dengan mudah menemukan barang yang akan
dicari dan dapat mengurangi waktu pencarian barang. Dengan pengaturan
penyimpanan barang di gudang yang baik maka barang yang keluar dan
masuk ke gudang akan berjalan dengan lancar.

Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukanlah penelitian untuk


melengkapi Tugas Akhir di PT Semen Padang. PT. Semen Padang merupakan

9
salah satu anak perusahan PT. Semen Indonesia, Tbk dimana perusahaan ini
menjadi penggerak perekonomian Sumatera Barat. Tujuan dilaksanakannya
Penelitian di PT. Semen Padang agar mahasiswa dapat menerapkan keilmuan
Teknik Industri dalam menyelesaikan permasalahan yang terdapat di
perusahaan.

Penelitian dilakukan pada unit pengelolaan Persediaan PT Semen


Padang. Pada unit ini terdiri dari Biro Suku cadang, Biro Barang Umum, dan
OPS. Barang-barang yang terdapat pada bagian gudang Barang Umum (BU)
merupakan barang-barang yang digunakan untuk operasi antara lain Barang
Curah, Barang Non Curah, Barang Non Curah local dan Konsyinasi, Seperti
Oxigen, LPG, Baut, Ban Truck, Kawat Las, Multi Plat, Angel Bar, Besi Beton,
Pipa, Dll. Yang mana masing- masing item ini memiliki Gudang tersendiri dan
lokasi yang berbeda-beda. Dari hasil pengamatan beberapa masalah yang sering
terjadi pada gudang penyimpanan seperti kesulitan dalam pengeluaran barang
secara urutan waktu masuknya (FIFO), kesulitan dalam perpindahan barang dan
kesulitan dalam mengambil barang pada bagian paling bawah sehingga
menyebabkan keterlambatan penyelesaian produk dan menambah biaya
produksi. Berdasarkan permasalahan yang ada tersebut, maka PT. Semen
Padang khusunya Biro Pengelolaan Persediaan perlu memberikan perhatian
lebih dan pengendalian untuk barang persediaan yang ada di Gudang PT Semen
Padang. Hal inilah yang nantinya akan dianalisis dan diberikan pemecahan
masalah pada Penelitian ini.

Gudang dapat didefinisikan sebagai tempat yang dibebani


tugas untuk menyimpan barang yang akan dipergunakan
dalam produksi sampai barang diminta sesuai dengan jadwal produksi.
Sejak dulu, gudang berfungsi sebagai buffer atau penyeimbang dan untuk
menentukan langkah selanjutnya suatu perusahaan, apakah perusahaan akan
menggunakan gudang untuk komersial atau lebih baik digunakan
sendiri.Selanjutnya, gudang sebagai penyimpanan produk jadi mempunyai
beberapa misi dan tugas

Material handling Mempunyai arti penanganan material dalam


jumlah yang tepat dari material yang sesuai dalam kondisi yang baik
pada tempat yang cocok, pada waktu yang tepat dalam posisi yang benar,
dalam urutan yang sesuai dan biaya yang murah dengan menggunakan metode

10
yang benar. jika digunakan metode yang sesuai, maka sistem material akan
terjamin atau aman dan bebas dari kerusakan. Ada dua jenis material handling
yaitu manual material handling dan material handling equipment. Pengukuran
jarak perpindahan bahan ditentukan oleh frekuensi perpindahan antar
mesin atau fasilitas dan jarak antar mesin atau fasilitas. jarak yang
telah ditentukan oleh ukuran mesin atau fasilitas dan teknik.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang akan
dibahas pada penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara mengoptimalkan penempatan barang-barang pengelolaan


persediaan pada gudang barang umum berdasarkan frekuensi pemakaiannya
mulai dari frekuensi paling tinggi, sedang dan sedikit agar dapat memudahkan
dalam pengambilan barang pada warehouse Biro Pengelolaan Persediaan,
Departemen Pengadaan PT. Semen Padang?

2. Bagaimana cara mengatasi penempatan barang yang hanya memamfaatkan area


kosong sehingga kurang efektif ketika ada permintaan barang yang akan
dikeluarkan?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan perancangan ulang


pada Gudang Persediaan Barang Umum (BU) di PT. Semen Padang
menggunakan Metode ABC Class-Based.

2. Memaksimalkan kapasitas penyimpanan gudang dan menghilangkan aktivitas


penyimpanan barang di area kosong gudang lain yang berada di gudang
operasional pabrik.
1.4 Batasan Penelitian
Batasan penelitian ini bertujuan untuk memfokuskan pembahasan
penelitian. Batasan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:

1. Penelitian hanya dilakukan pada Gudang Persedian Barang Umum PT


SEMEN PADANG.
2. Penempatan barang berdasarkan jenis barang dan sesuai dengan
permintaan yang mengacu pada metode yang digunakan.

11
3. Metode yang digunakan hanya Metode Analisis Class-Bassed.
1.5 Mamfaat Penelitian

Manfaat bagi penulis

1. Penelitian ini merupakan pengaplikasian keilmuan Teknik Industri


yang telah didapatkan selama masa perkuliahan.
2. Penelitian ini sebagai bentuk penyelesaian mata kuliah Tugas Akhir
yang menjadi syarat kelulusan kuliah dan memperoleh gelar Sarjana
Teknik.
3. Penelitian ini menambah pengetahuan penulis terhadap Perancangan
Tata Letak barang pada gudang menggunakan metode Analisis Class-
Bassed, dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari hari mengenai
perancangan dan tata letak fasilitas.

Manfaat bagi universitas

1. Penelitian ini dapat berguna sebagai alat ukur keberhasilan dan


evaluasi terhadap sistem pendidikan di Universitas Bakrie.
2. Penelitian ini dapat menjadi bahan pembelajaran bagi dosen dan
mahasiswa Universitas Bakrie.

1.6 Metode Penelitian


Penelitian ini menggunakan Metode ABC Class-Based, yaitu Metode
penempatan barang berdasarkan item atau jenis barang, pembagian persediaan
kedalam tiga kelas berdasarkan atas nilai persediaan. Dengan mengetahui kelas-
kelas itu, dapat diketahui item persediaan tertentu yang harus mendapat perhatian
lebih intensif atau serius dibandingkan item yang lain.
Ada tiga jenis kelas barang yang digunakan yaitu kelas A,B dan C.

1. Kelas A merupakan persediaan yang memiliki nilai volume tahunan rupiah


yang tinggi, kelas A mewakili sekitar 60 – 80% biaya persedian barang.

2. Kelas B : Persediaan dengan nilai volume tahunan rupiah yang menengah,


Kelas B yang mewakili 25 – 35% biaya persediaan barang.

3. Kelas C : Barang yang nilai volume tahunan rendah, yang hanya mewakili
sekitar 5 – 15% biaya persediaan barang.

12
Langkah-Langkah Metode ABC Class-Based

Pengelompokan produk menggunakan metode ABC Class-Based dilakukan


untuk mengetahui tingkat kepentingan dari masing-masing produk dengan
mengelompokan produk menjadi 3 kelas, yaitu A, B, dan C. Tahapan yang dilakukan
dalam pengklasifikasian berdasarkan metode ABC menurut Reid & Sanders (2017)
adalah sebagai berikut:
1. Membuat daftar produk, jumlah permintaan, dan harga masing-masing
produk
2. Menghitung total omzet dari masing-masing produk
3. Mengurutkan produk dari total omzet dari yang terbesar hingga terkecil agar
mempermudah pembagian kelas A, B, dan C. Kelas A merupakan kelas
produk bergerak cepat yang memberikan kontribusi sekitar 60%-80% dari
omzet, sedangkan produk bergerak paling lambat yang mencapai 5%-15%
dari omzet diwakili oleh kelas C.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan ini dibagi menjadi 5 bab dengan rincian


sebagai berikut:

1. BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah penelitian ini,
rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat
penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

2. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini membahas tentang landasan teori yang berasal dari teori dari
penelitian-penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian
ini. Teori yang digunakan

3. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN


Bab ini membahas tentang langkah-langkah yang akan dilakukan dari
awal sampai akhir penelitian. Langkah-langkah tersebut berisikan
tentang objek penelitian, metode penelitian, dan teori yang digunakan
pada penelitian.

13
4. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas gambaran umum dari hasil dan pembahasan
penelitian berdasarkan metode penelitian.

5. BAB V : SIMPULAN DAN SARAN


Bab ini membahas tentang simpulan dan saran dari hasil
pengembangan metode yang telah dilakukan.

14
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Gudang


Gudang adalah fasilitas khusus yang bersifat tetap, yang dirancang untuk
mencapai target tingkat pelayanan dengan total biaya yang paling rendah. Gudang
dibutuhkan dalam proses koordinasi penyaluran barang, yang muncul sebagai akibat
kurang seimbangnya proses penawaran dan permintaan. Kurang seimbangnya antara
proses permintaan dan penawaran mendorong munculnya persediaan (inventory),
persediaan membutuhkan ruang sebagai tempat penyimpanan sementara yang disebut
sebagai gudang (Lambert, 2001).
Definisi gudang menurut Lambert (2001) adalah bagian dari sistem logistik
perusahaan yang menyimpan produk-produk (raw material, parts, goods-in-process,
finished goods) pada dan antara titik sumber (point-of-origin) dan titik konsumsi
(point-of-cumsumption), dan menyediakan informasi kepada manajemen mengenai
status, kondisi, dan disposisi dari item-item yang disimpan.
Apple (1990) menjelaskan tentang masalah penyimpanan menembus
keseluruh perusahaan, sejak penerimaan, melewati produksi sampai pengiriman.
Aktivitas perancangan, persoalan penyimpanan menyeluruh dapat dipecah kedalam
kategori-kategori berikut:
1. Penerimaan (receiving), selama proses penerimaan dan sebelum penyaluran.
2. Persediaan (inventory), penyimpanan bahan baku dan barang yang dibeli jadi
sampai diperlukan produksi.
3. Perlengkapan yaitu barang bukan produktif yang digunakan untuk mendukung
fungsi produktif.
4. Ditengah proses yaitu barang setengah jadi dan sedang menunggu operasi
selanjutnya.
5. Komponen jadi yaitu yang sedang menunggu perakitan (dapat juga disimpan pada
daerah ditengah proses atau daerah perakitan).
6. Sisa yaitu bahan, bagian, produk dan sebagainya yang akan diproses kembali
menjadi bentuk yang berguna lagi.
7. Buangan yaitu penumpukan, pemilihan, dan penyaluran barang yang tidak
berguna lagi.
8. Macam- macam yaitu peralatan, perlengkapan dsb, yang tidak berguna untuk
digunakan kembali pada masa yang akan datang.
9. Produk jadi yaitu produk yang siap di produksi atau disimpan pada jangka waktu
yang cukup lama. (Apple, 1990).

15
2.2 Jenis gudang
Gudang yang sering kita temui memiliki jenis-jenis yang berbeda. Menurut John
Warman (1981: 6), jenis-jenis tempat penyimpanan barang/gudang menurut aktivitasnya
dapat berupa:
1. Gudang operasional
Gudang operasional digunakan untuk menyimpan raw material dan
sparepart yang nantinya akan diperlukan dalam proses produksi. Dalam gudang
operasional ini dapat pula disimpan barang-barang work inprocess.
2. Gudang Perlengkapan
Gudang perlengkapan merupakan gudang yang digunakan untuk
menyimpan perlengkapan yang akan digunakan untuk memperlancar proses
produksi.
3. GudangPemberangkatan
Gudang pemberangkatan adalah tempat yang digunakan untuk
menyimpan barang yang telah menjadi finished good. Dari gudang inilah
nantinya finished good akan dikirimkan keluar, baik ke distributor atau retailer.
Gudang ini dapat juga disebut gudang finishedgood.
4. Gudang Musiman
Gudang musiman adalah gudang yang hanya ada pada saat gudang-
gudang baik operasional dan pemberangkatan penuh. Gudang ini biasanya bukan
milik pabrik, tetapi disewa dari pihak lain untuk jangka waktu tertentu. Di
gudang ini dapat disimpan apa saja mulai dari raw material hingga finishedgood.

2.3 Tujuan Gudang


Tujuan dari adanya tempat penyimpanan dan fungsi dari pergudangan secara umum
adalah memaksimalkan pengunaan sumber-sumber yang ada disamping memaksimalkan
pelayanan terhadap pelanggan dengan sumber yang terbatas.Sumber daya gudang dan
pergudangan adalah ruangan, peralatan dan personil.Pelanggan membutuhkan gudang
dan fungsi pergudangan untuk dapat memperoleh barang yang diinginkan secara tepat
dan dalam kondisi yang baik. Maka dalam perancangan gudang dan system pergudangan
diperlukan untuk halhal berikut ini (Purnomo, 2004):
1. Memaksimalkan penggunaan ruang.
2. Memaksimalkan menggunakan peralatan.
3. Memaksimalkan penggunaan tenaga kerja.
4. Memaksimalkan kemudahan dalam penerimaan seluruh material dan
penerimaan barang.

2.4 Fungsi yang ada dalam Pergudangan


Sebagian orang beranggapan bahwa pergudangan hanya berfungsi sebagai tempat
penyipanan barang, padahal banyak aktivitas yang ada pada pergudangan bukan hanya
sekedar menaruh material kedalam dan mengeluarkannya dari dalam gudang tersebut.
Pergudangan dapat dibedakan menjadi 3 fungsi dasar, yaitu (Purnomo, 2004) :
1. Movement (Perpindahan) material yang terdiri dari:
a. Receiving (penerimaan).

16
b. Transfer (perpindahan).
c. Order Selection (melakukan penyeleksian barang-barang).
d. Shipping (pengiriman).
2. Storage (penyimpanan).
a. Temporare (sementara).
b. Semi-Permanen.
c. Transfer informasi.

2.5 Aktivitas Gudang


Aktivitas yang mendominasi di gudang lebih banyak pada kegiatan mencari,
mengambil, menyiapkan, sampai menyerahkan barang yang diminta (order picking),
maka layout gudang perlu dibuat untuk memotret kelancaran seluruh kegiatan tersebut.
Pada dasarnya desain layout gudang merupakan pengaturan tata letak yang mengikuti
system operasi gudang (order-picking system) yang telah ditetapkan. Mula-mula
diperlukan penetapan dimana posisi setiap kegiatan (penerimaan, pengambilan,
peenyimpanan, pemeriksaan dan pengiriman) serta diperhatikan pula keterkaitan antar
pihak-pihak tersebut.
1. Aktivitas Dasar Adapun aktifitas dasar gudang yaitu sebagai berikut (Apple,
1990):
a. Receiving (Unloading), yaitu Penerimaan barang yang datang sesuai
dengan aturan perusahaan atau gudang. Manajemen bahwa kualitas dan
kuantitas material sesuai dengan pesanan. Penempatan material digudang
atau ke bagian atau departemen lain yang memerlukan.
b. Putaway, yaitu aktivitas penempatan material atau produk yang telah
dibeli digudang. Termasuk aktivitas material handling verifikasi lokasi
material produk dan penempatan material atau produk tersebut.
c. Storage, yaitu penyimpanan material sementara sambil menunggu material
tersebut digunakan untuk proses selanjutnya atau dikirim kepada bagian yang
memerlukan atau pelanggan. Metode penyimpanan dan penanganan produk
atau material tergantung pada ukuran, kualitas dan karakteristik produk atau
material tersebut.
d. Order picking, yaitu proses pemindahan dari gudang untuk memenuhi
permintaan tertentu. Proses ini merupakan wujud pelayanan gudang kepada
para pemakai dan konsumennya.
e. Shipping (Loading), yaitu Proses pemeriksaan kesempurnaan pesanan.
f. Finish good ke kendaraan dan siap untuk dikirm ke konsumen.

2. Aktivitas Tambahan
Prepackaging, yaitu aktivitas ini dilakukan apabila barang yang diterima dalam
satuan bulk besar hendak disimpan dengan kemasan yang lebih kecil agar sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan perusahaan atau konsumen (Apple, 1990).

2.6 Perencanaan gudang


Setelah mengenali beberapa penyimpanan yang potensial dalam perusahaan,
kemudian perlu mempertimbangkan prosedur perancangan yang dibutuhkan. Dalam hal

17
ini, semua gudang akan dikelompokan sebagai gudang saja karena pengumpulan data,
analisis dan proses perencanaan sama untuk semua kategori (Apple, 1990). Tujuan
umum dari metode penyimpanan barang adalah (Apple, 1990)
1. Penggunaan volume bangunan yang maksimum.
2. Penggunaan waktu, buruh dan perlengkapan yang sangkil.
3. Kemudahan pencapaian bahan.
4. Pengangkutan barang yang cepat dan mudah.
5. Identifikasi barang yang baik.
6. Pemeliharaan barang yang maksimum.
7. Penampilan yang rapih dan tersusun.

2.7 Manajemen Pergudangan


Manajemen memiliki cakupan antara lain (Priambodo, 2007):
1. Mengatur orang petugas (SDM).
2. Mengatur penerimaan barang.
3. Mengatur penataan atau penyimpanan barang.
4. Mengatur pelayanan akan permintaan barang.
Adapun sasaran pengelolaan gudang (manajemen pergudangan) adalah
(Priambodo, 2007):
1. Fasilitas
a. Penyediaan serta pengaturan yang baik terhadap fasilitas/perlengkapan/
peralatan yang dibutuhkan dalam gudang.
b. Memungkinkan pemeliharaan yang baik dan mudah untuk semua fasilitas
gudang.
c. Fleksibilitas terhadap perubahan.
2. Tenaga kerja
a. Penggunaan tenaga kerja seefektif mungkin.
b. Mengurangi resiko kecelakaan.
c. Memungkinkan pengawasan yang baik.
3. Barang
a. Menghindari kerusakan barang ataupun yang mempengaruhi kualitasnya.
b. Menghindari terjadinya kehilangan barang.
c. Mengatur letak agar hemat tempat atau ruang.
d. Pengaturan aliran keluar-masuknya barang

2.8 Definisi Perencanaan Tata Letak Fasilitas


Perencanaan tata letak fasilitas (facilities layout) dapat didefinisikan sebagai
perancangan tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna memanjang
kelancaran proses produksi, dimana dalam pengaturan tersebut akan dilakukan
pemanfaatan luas area (space) untuk penempatan mesin atau fasilitas penunjang
lainnya, kelancaran gerakan pemindahan bahan (material handling), penyimpanan
bahan (storage) baik yang bersifat temporer maupun permanen, personil kerja dan
sebagainya.
Tata letak pabrik berhubungan erat dengan segala proses perencanaan dan
pengaturan tata letak dari mesin, peralatan, aliran bahan, dan orang orang yang

18
bekerja di masing-masing stasiun yang ada. Tahap tahap dalam perencanaan fasilitas
secara tradisional dikemukakan sebagai berikut (Tompkins, 1996):
1. Definisikan masalah (define the problem).
2. Lakukan analisis terhadap masalah tersebut (analyze the problem).
3. Buat beberapa alternative rancangan (generate alternative design).
4. Lakukan evaluasi terhadap alternative yang dikemukakan (Evalute the
alternatives).
5. Pilih rancangan terbaik (select the preferred design).
6. Implementasikan rancangan tersebut (implementthe design)

2.9 Lay-Out
1. Pengertian dan Tujuan Lay-out
Dari segi pengertian,lay-out atau penataan adalah suatu usaha untuk
menempatkan segala fasilitas yang ada di dalam pabrik, baik bahan maupun alat
pada tempat yang sesuai dengan kebutuhan dengan tujuan untuk mengoptimalkan
biaya produksi. Hal ini dikarenakan, penghematan biaya produksi dapat
dilakukan dengan meminimalisasi gerak-gerak badan yang tidak diperlukan
(Indriyo Gitosudarmo, 2007:195-196).
Di dalam dunia otomotif khususnya pada bidang after sales, prinsip dari
lay-out pada semua elemen bengkel juga diperhatikan, misalkan pada ruang
service (bengkel) lay-out harus diperhatikan agar proses kerja dari mekanik bisa
menjadi efisien dan gerakan-gerakan yang tidak diperlukan dapat diminimalisasi.
Demikian juga pada ruang-ruang penyimpanan alat maupun Spare Part. Pada
ruangan Spare Part, penataan peralatan dan juga Spare Part pada khususnya
harus diperhatikan agar proses pengambilan dan penyimpanan Spare Part bisa
berlangsung secara efisien dan gerakan yang tidak diperlukan dapat dihilangkan.
Menurut (Indriyo Gitosudarmo, 2007:196), tujuan pengaturan lay-out
yang baik adalah sebagai berikut :
a. Memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik.
b. Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja.
c. Mengusahakan agar aliran bahan dan produk itu lancar.
d. Meminimumkan hambatan pada kesehatan.
e. Meminimumkan usaha membawa beban.
f. Memaksimumkan pemanfaatan ruangan yang tersedia.
g. Memaksimumkan keluwesan menghindari hambatan operasi dari
tempat yang terlalu padat.
h. Memberikan kesempatan berkomunikasi pagi para karyawan dengan
menempatkan mesin dan proses secara benar.
i. Memaksimumkan hasil produksi.
j. Meminimumkan kebutuhan akan pengawasan dan pengendalian dengan
menempatkan mesin, lorong/gang, dan fasilitas penunjang agar
diperoleh komunikasi mudah dan siap.
Pada ruang penyimpanan barang, seperti ruangan Barang Umum tujuan
utama dilakukan proses re-layout adalah agar meminimalisasi kebutuhan
tenaga kerja yang dibutuhkan, serta mempermudah aliran produk dan

19
barang. Selain itu penataan ruang Barang Umum yang baik juga bertujuan
memanfaatkan keseluruhan ruang yang ada dengan baik sehingga tidak
ada titik penyimpanan yang terlalu padat dan mengurangi tingkat
mobilitas karyawan di titik tertentu.
2. Kriteria dan faktor penentu lay-out
Ada beberapa kriteria dalam menentukan lay-out suatu ruangan
pada industri, seperti yang disebutkan( Indriyo Gitosudarmo,2007:196-
197). Kriteria tersebut adalah sebagai berikut :
a. Jarak angkut yang minimum
Jarak angkut bahan dasar, bahan setengah jadi yang harus
dipindah dari tempat penerimaan melewati tempat-tempat
produksi serta tempat penyimpanan dan akhirnya ke tempat
pengangkutan, harus diusahakan sependek-pendeknya
sehingga biayanya pun menjadi lebih kecil.
b. Aliran material yang baik
Aliran material tersebut diusahakan agar tidak
mengganggu proses produksi yang sedang berjalan dan tidak
dapat berjalan dengan cepat.
c. Penggunaan ruang yang efektif
Pemborosan ruangan berarti pemborosan uang pula
sehingga harus diusahakan ruangan-ruangan, yang tidak terlalu
besar dan tidak terlalu sempit.
d. Luwes
Apabila perusahaan memproduksi berbagai macam produk
dan diperlukan kombinasi produk yang berubah-ubah atau
terdapat perubahan permintaan secara terus-menerus maka
diperlukan adanya lay-out yang luwes yang dapat menampung
perubahan kombinasi produk tersebut. Hal ini dapat dicapai
dengan berbagai macam jalan tergantung dari perusahaan
misalnya dengan menggunakan mesin-mesin yang bersifat
umum (general purpose machines).
e. Keselamatan barang-barang yang diangkut
f. Kemungkinan-kemungkinan perluasan di masa depan
g. Biaya efektivitas yang maksimum faktor-faktor di atas perlu
diusahakan dengan biaya yang rendah

2.10 Perancangan Layout Fasilitas Gudang


Menurut Moore (1962), perancangan layout fasilitas menganalisis,
membentuk, konsep, merancang, dan mewujudkan sistem bagi pembuatan barang
dan jasa. Rancangan ini umumnya digambarkan sebgai rencana lantai, yaitu satu
susunan fasilitas fisik (perlengkapan, tanah, bangunan, dan sarana lain) untuk
mengoptimalkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran barang, aliran
informasi, dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara
singkat, ekonomis dan aman.

20
Umumnya tujuan keseluruhan rancang fasilitas adalah membawa masukan
(bahan, pasokan, dan lain-lain) melalui setiap fasilitas dalam waktu singkat yang
memungkinkan, dengan biaya yang wajar. Dalam batasan industri, makin singkat
beban berada dalam pabrik, makin kecil keharusan pabrik menanggung beban
buruh dan ongkos tak langsung. Dalam perencanaan layout gudang ini pada
dasarnya akan merupakan proses pengurutan dari suatu perencanaan layout yang
sistematis. Urutan proses tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Menentukan gudang
2. Ongkos Material Handling (OMH), ongkos diganti dengan jarak
3. Tabel Skala Prioritas (STP)
4. Activity Relationship Chart (ARC)

2.11 Jenis Layout Gudang


Menurut (Miranda & Tunggal, 2003) perencanaan kapasitas ini sangat
penting, apabila saat pendirian suatu pabrik atau akan memperluas suatu kegiatan.
Dengan memperkirakan besarnya arus barang, maka direncanakan pula besarnya
gudang. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan besar
kapasitas gudang antara lain:
1. Besar ukuran dari masing-masing barang yang hendak disimpan. Semakin
besar ukuran barang akan memerlukan ruang yang sangat besar.
2. Waktu tenggang (lead time) dari pemesanan barang, kalau waktu tenggang
lebih cepat maka ruang penyimpanan harus semakin besar.
3. Jumlah atau banyaknya barang yang harus disimpan dan frekuensi keluar
masuknya barang. Makin banyak barang yang disimpan akanmembutuhkan
ruang gudang lebih besar. Apabila frekuensi keluar masuknya barang lebih
kecil berarti banyak menumpuk digudang
4. Faktor yang hendak diambil oleh pihak manajemen gudang yang meliputi
faktor kehabisan barang. Faktor kekurangan tempat penyimpanan pada saat
barang tiba di gudang
Selain ditentukan oleh besar ruangan, kapasitas gudang juga ditentukan
oleh cara mengatur letak barang yang disimpan (layout ruang gudang). Gudang
dengan tata ruang sembarangan dan berserakan tentunya kurang efisien
dibandingkan dengan gudang yang tata ruangnya diatur dengan rapi. Selain hal
tersebut diatas, terdapat hal lain yang harus diperhatikan, yaitu jenis barang yang
disimpan apakah barang tersebut termasuk:
1. Fast moving, yaitu barang sirkulasinya cepat, biasanya berupa barang-barang
yang laku cepat.
2. Slow moving, yaitu barang yang sirkulasinya lambat, biasanya berupa barang
barang yang lakunya lambat.
Berdasarkan arus keluar masuk barang, terdapat beberapa bentuk layout
gudang yang dapat diterapkan, yaitu:
1. Arus garis lurus sederhana
Dengan menggunakan layout arus garis lurus sederhana, arus barang akan
berbentuk garis lurus. Proses keluar masuk barang tidak melalui lorong/gang
yang berkelok-kelok sehingga proses penyimpanan dan pengambilan barang

21
relatif lebih cepat. Lokasi barang yang disimpan dibedakan antara barang
yang bersifat fastmoving dan slowmoving. Barang yang bersifat fastmoving
disimpan di lokasi yang dekat dengan pintu keluar.
Gambar 2.1 menjelaskan arus garis lurus sederhana seperti berikut :

Gambar 2. 1 Arus Gerak Lurus

Sumber: John Warman (1977):71

2. Arus “U”
Dengan menggunakan layout arus “U”, arus barang berbentuk “U”.
Proses keluar masuk barang melalui lorong/gang yang berkelok-kelok
sehingga proses penyimpanan dan pengambilan barang relatif lebih lama.
Lokasi barang yang akan disimpan dibedakan antara barang yang bersifat
fastmoving dan slowmoving. Barang yang bersifat fastmoving disimpan di
lokasi yang dekat dengan pintu keluar. Sebaliknya barang yang bersifat
slowmoving disimpan di lokasi yang dekat dengan pintu masuk.
Gambar 2.2 menjelaskan arus “U” seperti gambar berikut:

Gambar 2. 2 Arus Garis U

Sumber: John Warman (1977):71

3. Arus “L”
Dengan menggunakan layout arus “L”, arus barang berbentuk “L” dan
proses keluar masuk barang melalui lorong/gang yang tidak terlalu
berkelokkelok sehingga proses penyimpanan dan pengambilan barang relatif
cepat. Lokasi barang yang akan disimpan dibedakan antara barang yang
bersifat fastmoving dan slowmoving. Barang yang bersifat fastmoving

22
disimpan di lokasi yang dekat dengan pintu keluar. Sebaliknya barang yang
bersifat slowmoving disimpan di lokasi yang dekat dengan pintu masuk.
Gambar 2.3 menjelaskan arus “L” seperti berikut:

Gambar 2. 3 Arus Gerak L


Sumber: John Warman (1977):71

2.12 Sistem Penyimpanan


1. Tujuan penyimpanan barang Dalam proses penyimpanan barang di
gudang, diperlukan adanya prosedur perancangan ruangan yang dibutuhkan
untuk menyimpan barang tersebut. Menurut Apple (1977: 246),tujuan umum
dari metode penyimpanan barang adalah sebagai berikut:
a. Penggunaan volume bangunan yang maksimum.
b. Penggunan waktu, buruh dan perlengkapan yang sangkil.
c. Kemudahan pencapaian bahan.
d. Pengangkutan barang yang cepat dan mudah.
e. Identifikasi barang yang baik.
f. Pemeliharaan barang yang maksimum.
2. Konsep tata letak penyimpanan barang Menurut Hadiguna & Setiawan
(2008: 167), tujuan perencanaan tata letak untuk gudang bahan baku dan
gudang barang jadi adalah:
a. Utilisasi luas lantai secara efektif.
b. Menyediakan pemindahan bahan yang efisien.
c. Meminimalisasi biaya penyimpanan pada saat menyediakan
d. Mencapai fleksibilitas maksimum.
e. Menyediakan housekeeping yang baik

Ada beberapa langkah melaksanakan penataan baik seperti yang diutarakan


Takashi Osada (2000:67), langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Menentukan tempat barang yang tepat
Langkah pertama adalah menentukan tempat untuk barang-barang secara
tepat. Sudah tentu harus ada kriteria untuk menentukannya. Jika tidak ada kriteria
dan pola tertentu, tidak mungkin seseorang mengetahui di mana tempat yang
tepat, dan ini berarti akan diperlukan waktu lebih banyak untuk menyimpan atau

23
mengambilnya. Tetapi ada berbagai kemungkinan, dan memilih salah satu yang
terbaik memerlukan penelitian.
b. Menentukan cara menyimpan barang
Langkah selanjutnya adalah menentukan bagaimana menyimpan barang. Hal
ini penting sekali untuk penyimpanan fungsional. Barang harus disimpan supaya
mudah ditemukan dan mudah diambil. Penyimpanan harus dilakukan dengan
memperhatikan supaya mudah ditemukan kembali.
c. Menaati aturan penyimpanan
Langkah selanjutnya adalah mentaati aturannya. Ini berarti selalu menyimpan
kembali barang ke tempat semula. Kedengarannya mudah, dan memang mudah
apabila dibuat mudah. Namun dari pelaksanaan cukup sulit. Tetapi hal ini akan
sangat penting dalam keberhasilan penataan.

2.13 Metode ABC analisis


Berdasarkan ini, H. Ford Dickle (1951) dari General Electric
mengembangkan hukum atau prinsip Pareto ini dan menviptakan prinsip ABC
dalam klasifikasi barang persediaan (Indrajit, 2003).
Singkatnya, Pareto menyatakan bahwa “terdapat sedikit hal yang penting dan
banyak hal yang sepele”. Tujuannya adalah membuat kebijakan persediaan yang
memusatkan sumber daya pada komponen persediaan penting yang sedikit dan
bukan pada yang banyak tetapi sepele. Manajemen persediaan dalam perusahaan
biasanya melibatkan ribuan atau bahkan jutaan item dalam persediaan. Untuk
melakukan pengendalian secara efektif, manajer persediaan harus menghindari item-
item yang tidak penting dan berkonsentrasi kepada item-item yang paling penting
atau signifikan. Prosedur pengendalian persediaan harus memisahkan item-item
yang membutuhkan pengendalian secara ketat dari item-item lain yang dikendalikan
secara tidak ketat. Pemilihan pengendalian persediaan dapat memberikan petunjuk
item-item mana saja yang paling penting dalam persediaan dan yang membutuhkan
lebih besar konsentrasi (Tarsine, 1994).
Menurut Freedy Rangkuti (1996), masing-masing jenis barang membutuhkan
analisis tersendiri untuk mengetahui besarnya order siza dan order point. Namun
demikian, dalam manajemen persediaan disadari bahwasannya berbagai macam
jenis barang yang ada dalam persediaan tersebut tidak seluruhnya memiliki tingkat
prioritas yang sama (Steohyna, 2011). Maka dari itu, diperlukan analisis ABC dalam
sistem persediaan. Item-item persediaan dalam analisis ABC di kelompokkan ke
dalam tiga kelas.
Pengklasifikasikan yang biasa dipakai adalah sebagai berikut (Bedworth, 1987):

24
a. Klasifikasi A : 5-10% teratas dari total items, memiliki nilai investasi inventory
tertinggi dengan total penggunaan tiap tahunnya sebanyak 75%-80%
b. Klasifikasi B : 20-30% menegah dari total items, memiliki nilai investasi inventory
sedang penggunaan tiap tahunnya 10%-15% dari total penggunaan tiap tahun
c. Klasifikasi C : memiliki persentase yang besar dari total item memiliki nilai investasi
inventory yang kecil. 5%-10%
Prinsip ABC memberikan konsekuensi dalam pengendalian persediaan sebagai
berikut (Indrajit, 2003) :
1. Pengawasan harus lebih difokuskan pada barang kategori A, karena kemelesatan
dalam pengawasan barang jenis ini dapat menimbulkan kerugian.
2. Pengawasan terhadap kategori B bersifat cukup saja.
3. Pengawasan terhadap kategori C cukup sekedarnya saja, karena kerugian yang
mungkin
Prinsip ABC ini dapat pula terwujud dalam beberapa cara lain, yaitu (Indrajit,
2003) :
1. Penentuan tingkat akurasi dalam catatan persediaan (inventory records)
Kategori A harus sangat akurat, perlu dutugaskan orang khusus, harus dibandingkan
antara catatan dan aktualnya seminggu sekali paling lama, demikian pula dalam
menghitung kemungkinan ada persediaan lebih.
2. Cara pemesanan barang juga tergantung dari kategori barang
Untuk kategori A, sedapat mungkin dengan blanket order, stockless purchasing, atau
cara yang serupa. Kategori B dan C dapat dibeli dengan caa pembelian biasa.
3. Kapan memesan/membeli juga ditentukan oleh kategori barang
Kategori A dengan teknik peramalan yang sesuai dan MRP (Material Requrements
Planning) yang disesuaikan. Kategori B dilakukan dengan MRP yang diseuaikan.
Kategor C cukup dengan cara titik pemesanan kembali (recorder point).
4. Tempat penyimpanan
Kategori A sebaiknya ditempatkan di dekat pintu keluar masuk barang. Kategori B
bisa ditengah gudang, tidak perlu sangat dekat dengan kantor pengawas. Kategori C
bisa di tempat yang jauh dari pintu keluar masuk

Penerapan prinsip ABC dalam manajemen persediaan meliputi (Fogarty, et al,


1991) :
1. Pengelompokkan item-item persediaan berdasarkan kepentingan relatif.
2. Menetapkan manajemen pengendalian setara dengan urutan kepentingan setiap
kategori.
Tindakan pengendalian persediaan masing-masing kelas dalam analisis ABC
dapat dilihat pada table 3.1 berikut ini(Handoko, 2000) :

25
Tabel 3. 1 Pengendalian Persediaan untuk Masing-masing Kelas Dalam Analisis
KELAS A KELAS B KELAS C
Pengendalian ketat Pengendaliat moderat Pengendalian longgar
Penyimpanan secara baik Penyimpanan secara baik Bila suplai mencapai
laporan-laporan laporan-laporan penerimaan titik pemesananan
penerimaan dan dan penggunaan barang kembali pesanan
penggunaan barang dilakukan
Berdasarkan pada Berdasarkan perhitungan Pengecekkan sedikit
perhitungan kebutuhan pemakaian diwaktu yang lalu dilakukan dengan
atau daftar permintaan membandingkan
terhadap
kebutuhan/sedikit
dilakukan
Pengecekkan secara ketat Serangkaian pengecekkan Memonitoring tidak
revisi schedule perubahan-perubahan perlu/seditit dilakukan
kebutuhan
Monitoring terus Monitoring untuk Persediaan pengamanan
menerus kemungkinan kekurangan jumlah besar (2-6 bulan
persediaan atau lebih)
Persediaan pengaman Persediaan pengamanan
tidak ada atau rendah (1- moderat (sampai2/3 bulan)
2 minggu)

26
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Diagram Alir Metode Penelitian


Gambar 3.1 menjelaskan diagram alir metode penelitian.

Mulai

Studi Pendahuluan

Studi Kepustakaan Studi Lapangan

Perumusan Masalah

Penentuan Tujuan
Penelitian

Pengumpulan Data

Analisis

Kesimpulan dan
Saran

Selesai

27
3.2. Tahapan Penelitian
3.2.1. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan pada penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu studi pustaka
dan studi lapangan. Studi pustaka adalah tahap awal penelitian yang dilakukan untuk
memahami sistem dan proses bisnis perusahaan dengan cara mempelajari dokumen dan
laporan yang tersedia di perusahaan, sedangkan studi lapangan dilakukan untuk memahami
proses secara langsung dengan mengunjungi gudang penyimpanan barang umum. Dalam
pelaksanaanya, dibutuhkan waktu dua minggu untuk melakukan studi pustaka dan studi
lapangan.
3.2.2. Perumusan masalah
Perumusan masalah dilakukan setelah memahami sistem dan proses bisnis
perusahaan. Masalah perlu dirumuskan secara jelas sebelum menentukan tujuan penelitian.
Adapun masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimana cara
mengoptimalkan barang-barang pengelolaan persediaan pada gudang baran umum
berdasarkan frekuensi pemakaiannya mulai dari frekuensi paling tinggi, sedang dan sedikit
agar dapat memudahkan dalam pengambilan barang umum pada warehouse Barang Umum,
Biro Pengelolaan Persediaan, Departemen Pengadaan PT. Semen Padang selama bulan
januari 2021 -Desember 2021.

3.2.3. Penentuan Tujuan Penelitian


Setelah perumusan masalah, langkah selanjutnya adalah menetapkan tujuan
penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengelompokkan barang-barang di PT.
Semen Padang khususnya yang berada pada ruangan penyimpanan barang-barang umum
pada berdasarkan frekuensi pemakaian/pengeluaran.serta memberikan usulan perbaikan tata
letak area penyimpanan barang-barang umum dan menerapkannya untuk mengatasi masalah
yang terjadi pada Gudang Barang Umum PT Semen Padang.
3.2.4. Pengumpulan Data
Dari hasil pengamatan dan studi pendahuluan, dikumpulkan informasi dan data
yang diperlukan untuk menjawab tujuan. Data-data yang telah dikumpulkan adalah data
Pengeluaran barang (Good Isssue), pada 1 Januari 2021 – 31 Desember 2021, dan data lay
out ruangan penyimpanan Barang Umum.

28
3.2.5. Pengolahan Data
Dalam penelitian ini menggunakan metode ABC Class-Based yang di gunakan untuk
mengelompokkan barang berdasarkan frekuensi pemakaiannya.

Gambar 3.2 berikut menjelaskan kerangka berfikir pada penelitian ini .

Gudang Persediaan Barang


Umum PT. SEMEN PADANG

Pengamatan keadaan terkini pada


bagian penyimpanan terkait Tata Pengumpulan Data
Letak penyimpanan Barang Umum
 Layout
 Data Good Issue (pengeluaran barang)dari
Janiuari 2021-31 Desember 2021 (Data
dari Aplikasi SAP)
 Data dari lokasi Penyimpanan (Data dari
APP Gudang)

Pengelompokan Item berdasarkan Frekuensi


Pengeluaran Menggunakan Metode ABC Class-Bassed

Barang Kategori A

Barang Kategori B

Barang Kategori C

Usulan Perbaikan

Re-Layout Tata Letak


Penyimpanan

29
3.2.6. Analisis dan Pembahasan Analisis
Dilakukan berdasarkan pengolahan data yang dilakukan. Analisis ini mencakup
pembahasan hasil perencanaan yang didapatkan setelah melakukan pengolahan data

3.2.7. Kesimpulan dan Saran


Setelah melakukan analisis, dilakukan pengambilan kesimpulan berdasarkan hasil
yang didapat menurut tujuan penelitian. Selain itu juga diberikan saran kepada pembaca
untuk penelitian sejenis selanjutnya.

3.3. Tempat dan waktu Pelaksanaan Penelitian


Tempat dan waktu pelaksanaan penelitian

Tempat : Unit Pengelolaan Persediaan Barang Umum PT Semen Padang, Indarung,


Padang, Sumatera Barat.

Waktu : 18 Juli 2022– 18 Agustus 2022

Jam Kerja : 08:00 – 17:00 WIB

30
BAB IV
PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

4.1. Pengumpulan Data

Data yang diperoleh merupakan data pengeluaran barang (kawat las) pada gudang barang umum
pada periode 1 Januari 2021 - 31 Desember 2021, Data lokasi item disimpan, Data lay out yang
digunakan, dan data jarak yang dibutuhkan menuju rak penyimpanan.

4.1.1. Data Pengeluaran Barang Umum (kawat las) periode 1 Januari - 31 Desember
2021 pada Gudang Persediaan Barang Umum PT Semen Padang.
Data ini diperoleh dari penyimpanan Barang Umum dengan menggunakan aplikasi SAP. Data
pengeluaran Barang Umum (kawat las) selama periode 1 Januari - 31 Desember 2021
ditunjukkan oleh table.

Tabel 4.1. Data Pengeluaran Kawat Las

Quantit
Material Material Description y BUn Reserv. No Mat. Doc. Plnt Time Sloc Doc. Date
SI00006201 WELDING ROD:2.8MM;WIRE 58CW -125 KG 3505823 4903568635 3701 18:18:33 W103 26.11.2021
SI00006201 WELDING ROD:2.8MM;WIRE 58CW -500 KG 3435334 4903156114 3701 8:26:18 W103 23.10.2021
SI00006207 WELDING ROD:2.8MM;HC-0 -250 KG 3341777 4903856097 3701 10:43:00 W103 22.12.2021
SI00006207 WELDING ROD:2.8MM;HC-0 -750 KG 3519087 4903684251 3701 16:09:17 W103 07.12.2021
SI00006221 WELDING ROD:3.2MM;E4043;SMAW;FM -2 KG 3155765 4901123915 3701 14:04:45 W103 21.04.2021
SI00012303 WELDING ROD:2.8MM;FC 50 -300 KG 3453562 4902791772 3701 10:14:26 W103 25.09.2021
SI00012303 WELDING ROD:2.8MM;FC 50 -1.2 KG 3129408 4900453307 3701 14:41:07 W103 17.02.2021
SI00012305 WELDING ROD:2.8MM;HC2-0 -500 KG 3202514 4900777303 3701 15:36:17 W103 19.03.2021
SI00012307 WELDING ROD:2.8MM;FC 668 -10 KG 3396275 4901892621 3701 15:17:02 W103 09.07.2021
SI00012307 WELDING ROD:2.8MM;FC 668 -15 KG 3297146 4901111664 3701 11:33:31 W103 20.04.2021
SI00012309 WELDING ROD:3.2MM;E312-16;SMAW;FM -10 KG 3532651 4903881333 3701 9:45:56 W103 24.12.2021
SI00012309 WELDING ROD:3.2MM;E312-16;SMAW;FM -200 KG 3322940 4902816913 3701 14:06:42 W103 27.09.2021
SI00012312 WELDING ROD:4MM;E312-16;SMAW;FM -100 KG 3469007 4903136504 3701 16:14:48 W103 21.10.2021
SI00012314 WELDING ROD:2.8MM;TEROMATEC EO 8338 -250 KG 3454377 4903502280 3701 13:24:06 W102 21.11.2021
SI00012314 WELDING ROD:2.8MM;TEROMATEC EO 8338 -500 KG 3454377 4903184063 3701 17:03:52 W102 25.10.2021
SI00012316 WELDING ROD:2.8MM;19-9-6-0 -250 KG 3519089 4903679867 3701 8:30:52 W103 07.12.2021
SI00012318 WELDING ROD:4MM;E307-16;SMAW;FM -60 KG 3375287 4901654461 3701 10:13:24 W103 18.06.2021

31
Tabel 4.2. Data Pengeluaran Kawat Las (lanjutan)

Reserv.
Material Material Description Quantity BUn No Mat. Doc. Plnt Time Sloc Doc. Date
SI00012318 WELDING ROD:4MM;E307-16;SMAW;FM -120 KG 3375287 4901641871 3701 9:43:58 W103 17.06.2021
SI00012319 WELDING ROD:3.2MM;SMAW;GOUGING -48 KG 3495879 4903387076 3701 9:42:18 W103 11.11.2021
SI00012319 WELDING ROD:3.2MM;SMAW;GOUGING -96 KG 3448396 4902675210 3701 9:27:49 W103 16.09.2021
SI00012320 WELDING ROD:2.8MM;TEROMATEC EO 8348 -1 KG 3067991 4902012931 3701 15:03:34 W103 21.07.2021
SI00012320 WELDING ROD:2.8MM;TEROMATEC EO 8348 -250 KG 3067991 4901684330 3701 14:09:30 W103 21.06.2021
SI00012321 WELDING ROD:4MM;E 668 -20 KG 3528587 4903802531 3701 9:23:11 W103 17.12.2021
SI00012323 WELDING ROD:8X305MM;ARCAIR GOUGING -340 KG 3430407 4902537316 3701 8:47:34 W103 06.09.2021
SI00012325 WELDING ROD:4MM;E6013;SMAW;FM -50 KG 3519770 4903717178 3701 15:39:28 W103 10.12.2021
SI00012327 WELDING ROD:2.8MM;ACM-O -500 KG 3010727 4902265552 3701 10:03:50 W103 13.08.2021
SI00012330 WELDING ROD:2.5-2.6MM;E312-16;SMAW;FM -50 KG 3257375 4900945572 3701 11:23:51 W103 05.04.2021
SI00012337 WELDING ROD:2.8MM;VAUTID 100 -750 KG 3405898 4903717328 3701 16:43:13 W102 10.12.2021
SI00012339 WELDING ROD:2.8MM;VAUTID 143 -250 KG 3067991 4903855818 3701 10:17:06 W103 22.12.2021
SI00012343 WELDING ROD:2.8MM;VAUTID 18/8/6 -750 KG 3356404 4902114717 3701 16:45:14 W102 30.07.2021
SI00012343 WELDING ROD:2.8MM;VAUTID 18/8/6 -250 KG 3356404 4901616018 3701 9:59:16 W102 15.06.2021
SI00012344 WELDING ROD:3MM;EA2-A2;SAW;FM -60 KG 3501385 4903510946 3701 14:20:00 W102 22.11.2021
SI00012344 WELDING ROD:3MM;EA2-A2;SAW;FM -50 KG 3299946 4901131726 3701 8:56:55 W102 22.04.2021
SI00012345 WELDING ROD:4MM;EA2-A2;SAW;FM -210 KG 3501385 4903510946 3701 14:20:00 W103 22.11.2021
SI00012352 WELDING ROD:4MM;E316L-15;SMAW;FM -360 KG 3372486 4902947888 3701 10:05:58 W103 07.10.2021
SI00012352 WELDING ROD:4MM;E316L-15;SMAW;FM -40 KG 3372486 4902923732 3701 15:12:44 W103 05.10.2021
SI00012354 WELDING ROD:2.5-2.6MM;E7018;SMAW;FM -60 KG 3417261 4902245295 3701 9:18:41 W103 12.08.2021
SI00012354 WELDING ROD:2.5-2.6MM;E7018;SMAW;FM -10 KG 3220070 4901629725 3701 10:08:31 W103 16.06.2021
SI00013368 WELDING ROD:3.2MM;;SMAW;FM -20 KG 3512005 4903633994 3701 9:56:28 W103 02.12.2021
SI00013376 WELDING ROD:4MM;;SMAW;FM -22,400 KG 3529974 4903921749 3701 14:44:17 W103 28.12.2021
SI00013376 WELDING ROD:4MM;;SMAW;FM -5,600 KG 3420078 4903767852 3701 15:57:54 W103 14.12.2021
SI00013378 WELDING ROD:3.2MM;E7018;SMAW;FM -400 KG 3533512 4903920647 3701 13:57:56 W103 28.12.2021
SI00013384 WELDING ROD:3.2MM;E6013;SMAW;FM -30 KG 3531750 4903917205 3701 9:09:51 W103 28.12.2021
SI00013384 WELDING ROD:3.2MM;E6013;SMAW;FM -60 KG 3531156 4903891899 3701 14:49:00 W103 25.12.2021
SI00013389 WELDING ROD:2.5-2.6MM;E6013;SMAW;FM -30 KG 3435276 4902512117 3701 9:16:42 W103 03.09.2021
SI00013389 WELDING ROD:2.5-2.6MM;E6013;SMAW;FM -70 KG 3106675 4902370679 3701 9:31:08 W103 23.08.2021
SI00025184 WELDING ROD:3.2MM;S688EX-1 -25 KG 3439250 4903832180 3701 12:16:33 W103 20.12.2021
SI00025184 WELDING ROD:3.2MM;S688EX-1 -20 KG 3439250 4903674290 3701 17:48:16 W103 06.12.2021
SI00025185 WELDING ROD:3.2MM;S688EX-1 -285 KG 3491758 4903842810 3701 9:17:35 W103 21.12.2021
SI00025185 WELDING ROD:4MM;HILIFE-307 -300 KG 3428568 4903377335 3701 14:45:22 W103 10.11.2021
SI00025185 WELDING ROD:4MM;HILIFE-307 -450 KG 3428568 4903269879 3701 8:41:58 W103 01.11.2021

Rekapiltulasi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran A.

Untuk total transaksi pengeluaran Kawat Las berjumlah 567 transaksi selama periode 1
januari sampai 31 Desember 2021.

32
4.1.2. Lokasi Item disimpan

Berikut ini menunjukkan data lokasi setiap item barang umum pada gudang utama, gudang
persedian barang umum :
Tabel 4.3. berikut menunjukan lokasi item berdasarkan allocator pada gudang utama (BU)

NO ITEM MATERIAL DESRIPTION LOCATOR


661-200-0454 NAVY:1X300MM2;0.6/1KV;SPLN;SNI A004010101
661-200-0439 CONCENTRIC;3X185MM2+E3X35MM2 A004010201
661-200-0481 32X2X1+1RM-2Y A005010103
661-200-0461 MYCY;4X10MM2/10;0.6/1KV;SPLN;SNI A005010104
661-200-0255 TWISTED;3X70MM2;50;MM2;1000V;SPLN A005010201
661-200-0389 NYY;11X120MM2;0.6/KV;SPLN;SNI A005010204
661-200-0444 FLEXIBLE;4X70MM2;0.6/KV(1.2KV) A005010301
661-200-0510 NYFGBY;5X6MM2;0.6/KV;SPLN A005010302
661-200-0205 NYAF;1X16MM2;1000V;FLEXIBLE;SPN A005010303
661-200-0238 NYY;1X300MM2;0.6/KV;SPLN;SNI A006010101
661-200-0241 NYY;1X185MM2;0.6/KV;SPLN;SNI A006010102
661-200-0240 NYY;1X240MM2;0.6/KV;SPLN;SNI A006010303
661-200-0038 NYY;3X1.5MM2;0.6/1KV;SPLN;SNI A007010302
661-200-0477 1X2X1+1RM-2Y A007010401
661-200-0478 2X2X1+1RM-2Y A007010104
431-100-0181 BEARING BLOCK A010010101
311-600-0001 GRINDING TABLE INNER VERTICAL MILL BASE A010010201
311-200-0125 BEARING ; 531.HY110 A010010201
116-200-0067 GREASE;NLGI-0/00OGPF00K-20 B004010101
116-100-0163 OIL;7324;CLP HC 320;OMALA S4GX 320 B004010102
116-100-0158 LUBRICATING OIL;VISCOSITY INDEX 98 B004010103
116-200-0065 GREASE;NLGI 2/1,5;MOBIL POLIREX EM B004010201
116-100-0151 LUBRICATING OIL ; ISO VG-320 B004010202
116-100-0154 LUBRICATING OIL ; ISO VG-100 B004010203
353-301-0136 OIL RIF ENDURANCE ; 1630-0918-00 ; GA 250 B004010101
116-100-0150 LUBRICATING OIL ; VISOCITY INDEX 140 B004010102
116-100-0146 LUBRICATING OIL ; WOLFRACOAT C ; 1.05;1230 B004010103
116-200-0066 GREASE ; NLGI-000;DENSITY 0.,917 B004010301
116-100-0144 LUBRICATING OIL ; VISCOSITY INDEX 165 B004010302
343-109-0491 IDLER,FRAME;1000MM;SKETCH 021 REV-2 B010010101
343-109-0514 IDLER,FRAME;1400MM;SKETCH 021 REV-2 B010010102

33
Tabel 4.4. berikut menunjukan lokasi item berdasarkan allocator pada gudang utama (BU).

NO ITEM MATERIAL DESRIPTION LOCATOR


343-109-0492 IDLER,FRAME;1000MM;SKETCH 022 REV-2 B010030102
343-109-0782 WEIGHING ROLLER;3ROLLER 35; 1200MM;133MM B010010103
343-109-0782 WEIGHING ROLLER;3ROLLER 35; 1200MM;133MM B010010104
343-109-0126 ROLLER WEARSEGMENT VERTICAL RAW MILL B010010105
343-109-0496 IDLER,FRAME;1000MM;SKETCH 24 REV-1 B010010201
343-109-0528 IDLER,FRAME;1600MM;SKETCH 021 REV-2 B010010201
543-103-0054 BELT CONV ; HEAT ;EP-630/4 ETS 1000MM;M;X B011010101
321-100-0182 BURNER PARTS FOR CYCLONE PREHEATER B011010102
323-101-0015 CAGE, FILTER ELEMENT ; 120MM;2970MM;STEEL B011010203
343-109-0389 IDLER, RETURN,FLAT;133MM;900MM,25MM;950 B012010101
343-109-0431 IDLER, CARRYING ; 159MM;770MM,30MM;802MM B012010201
343-109-0380 IDLER, CARRYING ; 159MM;670MM,30MM;703MM B012010201
343-109-0597 IDLER, RETURN ;114/178MM; 1000MM;25MM B012010301
343-109-0596 IDLER, INPACT ; 114/159MM; 465MM;30MM;497MM B012010302
601-600-0104 WLD, FLUX : AWS5.23F8A4-EA2-A2;AS589 B014010101
601-600-0092 WLDG ELECTRODE ; 4MM ;AWS A5.23 EA2 B014010202
601-600-0106 WLDG ELECTRODE;3MM;AWSA5.23EA2-A2;AS40A B014010303
343-109-0380 IDLER, CARRYING ;159MM;670MM;30MM;702MM B013010101
343-109-0589 IDLER, IMPACT ;60/108MM;465MM;20MM;493MM B013010102
343-109-0428 IDLER, CARRYING ;108MM;480MM;20MM;508MM B013010102
343-109-0412 IDLER, CARRYING ;159MM;670MM;30MM;702MM B013010102
343-109-0591 IDLER, CARRYING ;159MM;670MM;30MM;702MM B013010102
SI00002851 8 V 4000 A011010101
SI00006728 8 V 4000 A011010102
SI00017092 BELT,V;SPB;2800MM;16.3MM;13MM A011010103
641-300-0164 BELT,V;SPB;3250MM;16.3MM;13MM A011010201
641-300-0158 BELT,V;SPB;3350MM;16.3MM;13MM A011010202
641-300-0123 BELT,V;SPB;3550MM;16.3MM;13MM A011010203
641-300-0160 BELT,V;SPB;4250MM;16.3MM;13MM A011010301
641-300-0130 BELT,V;SPB;3750MM;16.3MM;13MM A011010302
SI00017117 BELT,V;SPZ-2240 A011010303
641-300-0089 BELT,V;A28IN;30IN;740MM;13MM;8MM A012010101
641-300-0114 BELT,V;A-33,MERK MITSUBOSHI A012010102
641-300-0098 BELT,V;A58IN;60IN;1230MM;13MM;8MM A013010101
SI00006703 V-BELT;A-53, MERK MITSUBOSHI A013010102
641-300-0051 BELT,V;A55IN;57IN;1430MM;13MM;8MM A013010103
641-300-0084 BELT,V;A60IN;62IN;1550MM;13MM;8MM A013010201
641-300-0075 BELT,V;C210IN;214IN;5380MM;22MM;14MM A014010101
641-300-0144 BELT,V;C90IN;92IN;2320MM;13MM;8MM A014010102
SI00006923 V-BELT;A-107, MERK MITSUBOSHI A014010103

34
Tabel 4.5. berikut menunjukan lokasi item berdasarkan Rak pada gudang utama (BU).

NO ITEM MATERIAL DESRIPTION LOCATOR


SI00012318 WELDING ROD:4MM;E312-16;SMAW;FM RO200602
SI00012312 WELDING ROD:4MM;E307-16;SMAW;FM RO200402
SI00012331 WELDING ROD:3.2MM;E307-16;SMAW;FM RO200402
SI00012335 WELDING ROD:2.8MM;VAUTID 100 RO200802
SI00012338 WELDING ROD:3.2MM;E309L-16;SMAW;FM RO200602
SI00012345 WELDING ROD:4MM;EA2-A2;SAW;FM RO200702
SI00012350 WELDING ROD:4MM;E316L-15;SMAW;FM RO200102
SI00012355 WELDING ROD:2.5-2.6MM;E7018;SMAW;FM RO200402
SI00013374 WELDING ROD:2.5-2.6MM;;SMAW;FM RO200402
SI00013376 WELDING ROD:4MM;;SMAW;FM RO200102
SI00020303 WELDING ROD:1.2MM;;FCAW;FM RO200402
701-103-0217 V-BELT;19X12X1950 RO101001
701-103-0218 V-BELT;20X12X1951+C20+C1400 RO101001
641-300-0087 V-BELT;B-42 RO101001
641-300-0024 V-BELT;SPA-1235 RO100901
641-300-0165 V-BELT;SPA-1650 RO100901
641-300-0043 V-BELT;SPA-1500 RO100901
641-300-0086 V-BELT;A-23 RO100801
641-300-0035 V-BELT;SPA-4000 RO100801
641-300-0072 V-BELT;C-105 RO100801
641-300-0007 V-BELT;B-47 RO100701
641-300-0105 V-BELT;B-39 RO100701
641-300-0120 V-BELT;A-32 RO100701
641-300-0159 V-BELT;A-63 RO100601
641-300-0166 V-BELT;B-147 RO100601
641-300-0147 V-BELT;B-90 RO100601
641-300-0014 V-BELT;MF-1320 RO100501
641-300-0104 V-BELT;B-51 RO100501
641-300-0027 V-BELT;C-238 RO100501
701-103-0235 V-BELT;SPC-1875/20/14X1875MM RO100401
641-300-0059 V-BELT;B-25 RO100401
641-300-0135 V-BELT;SPZ-1287 RO100401
641-300-0214 V-BELT;SPB-5000 RO100401

Rekapiltulasi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B.

35
Pada Gudang Utama Gudang Persediaan Barang Umum memiliki LOCATOR A01 sampai A15,
dan B01 sampai B15, RAK penyimpanan A1, A2, A3, A4, A5, dan A6. Cara pembacaan kode
alocator item berdasarkan prinsip , dengan contoh sebagai berikut :

641-300-0084 (BELT,V;A60IN;62IN;1550MM;13MM;8MM) = A013010201

641-300-0084 merupakan kode item, BELT,V;A60IN;62IN;1550MM;13MM;8MM merupakan


deskripsi item , dan A013010201 merupakan lokasi penyimpanan item .

A013010201

A= Penyimpanan berada pada Ruangan Alocator A

013 =Lokator 13

01= Tingkat 1 (Sumbu Y)

02= Urutan 2 (Sumbu X)

01 = Urutan 1 (Sumbu Z)

Begitu juga dengan kode penyimpanan pada Rak 1dan 2, dengan contoh sebagai berikut:

RO100101

RO1 = Penyimpanan berada pada Rak 1

001 = Tingkat 1 (Sumbu Y)

01 = Urutan 1 (Sumbu X)

Sedangkan pada Rak 3, 4, 5, dan 6 menggunakan kode yang berbeda dengan Rak 1 dan 2,
dengan contoh sebagai berikut :

RO6L01A

RO6 = Penyimpanan berada pada Rak 6

L01 = Tingkat 1 (Sumbu Y)

A = Urutan 1 (Sumbu X)

4.1.3. Lay out Gudang Persediaan Barang Umum

Gambar 4.1. berikut merupakan Denah Gudang Persediaan Barang Umum

36
Penyimpanan Gudang Barang Umum memiliki luas ( x m ), Gudang persediaan Barang Umum
terbagi menjadi 3 tempat penyimpanan, Gudang utama, gudang luar, dan gudang arsip, dimana
gudang utama memiliki luas dengan ukuran (80,1 x 21,3 M) dengan tinggi ruangan 12 M,
gudang luar memiliki luas dengan ukuran ( x m), dan ruang arsip dengan luas ruangan ( x m).

Lay out yang paling optimal adalah item dengan kelas A atau Fast Moving berada pada Golden
Zone dimana zona yang paling dekat dengan pintu keluar masuk, agar memudahkan dalam
pengambilan item, selain memudahkan pekerja juga dapat mengurangi jarak dan waktu yang
harus di tempuh pekerja. Item dengan Kategori B atau kelas medium moving diletakkan pada
Silver Zone dimana zona ini berada pada daerah sesudah atau paling dekat dengan Golden Zone.
Item dengan kategori C atau kelas slow moving di letakkan pada Bronze Zone adalah area yang
paling jauh dari pintu keluar masuk barang di karenakan penggunaan item ini memiliki frekuensi
yang kecil.

Gambar 4.2. berikut menunjukkan layout penyimpanan item pada Gudang Utama (gudang barang umum,) :

37
Pada Ruangan gudang utama penyimpanan barang umum memiliki tempat penyimpanan
dengan kode penyimpanan A1 sampai A15, B1 sampai B15, dan Rak1 sampai Rak6. Pada
ruangan ini pada umumnya penempatan item berdasarkan tingkat frekuensi pemakaian sudah
bagus namun masih ada beberapa item Slow moving diletakkan pada Golden zone dimana
seharusnya pada zona ini adalah stock yang paling cepat dan mudah di mobilisasi. Beberapa Rak
penyimpanan juga terdapat item yang kosong sehingga penggunaan space tidak digunakan
dengan optimal. Pada ruangan penyimpanan juga ditemukan bahwa item kategori slow moving
berada pada Golden zone atau area dekat pintu gerbang.

Gambar 4.3. berikut menunjukkan item slow moving berada dekat dengan pintu:

38
Gambar 4.4. berikut menunjukkan layout penyimpanan item pada Rak yang berada pada Gudang Utama.

Pada gudang utama memiliki rak penyimpanan dengan kode rak penyimpanan R1 dengan
penomoran dari RO100101 sampai RO101006, dimana RO1 merupakan Rak 1, dan 00101
adalah nomor Rak tersebut, begitu juga dengan rak 2, 3, 4, 5, dan 6. Setiap Rak memiliki
Penomoran yang berurutan seperti contoh : RO100101 adalah penyimpanan yang berada paling
ujung dan paling bawah, RO100101 dengan rak meningkat keatas dengan penomoran RO100101
sampai RO100106. Sedangkan untuk rak yang melebar kesamping diberi penomoran dari
RO100101 sampai RO101001, begitu juga dengan rak rak yang lain.

Pada penggunaan Rak ini belum sepenuhnya optimal , karena masih banyak space kosong berada
pada dekat dengan pintu keluar masuk, selain itu item dengan kategori Fast moving dan medium
moving juga berada pada rak ini, dimana seharusnya item Kategori ini bisa ditempatkan pada rak
yang paling ujung, mengingat masih terdapat rak rak penyimpanan kosong pada rak yang dekat
pada pintu keluar masuk.

39
Gambar 4.4. berikut ini menunjukan rak penyimpanan yang kosong :

Proses pengambilan barang juga mengalami beberapa kendala karena kondisi penyimpanan
barang yang terletak pada rak yang tinggi sehingga susah dalam melakukan pengambilan barang,
karena item yang seharusya berada pada goldenzone atau berada pada rak yang paling bawah.

Gambar 4.6. berikut ini menjelaskan item barang yang disimpan pada rak yang tinggi :

40
4.1.4. Data Jarak rak Penyimpanan

Jarak dari pintu masuk gudang ke tiap-tiap rak penyimpanan . Tabel berikut merupakan data
jarak rak penyimpanan dengan pintu keluar masuk .
Tabel 4.6. berikut Jarak pintu masuk ke tiap-tiap rak penyimpanan

JARAK JARAK JARAK JARAK JARAK JARAK


RAK 1 (M) RAK 2 (M) RAK 3 (M) RAK 4 (M) RAK 5 (M) RAK 6 (M)
RO100101 16,9 M RO200101 17,9 M RO3L01A 17,4 M RO4L01A 18,4 M RO5L01A 20,6 M RO6L01A 21,6 M
RO100201 18,9 M RO200201 19,9 M RO3L01B 19,4 M RO4L01B 20,4 M RO5L01B 22,6 M RO6L01B 23,6 M
RO100301 20,9 M RO200301 21,9 M RO3L01C 21,4 M RO4L01C 22,4 M RO5L01C 24,6 M RO6L01C 25,6 M
RO100401 22,9 M RO200401 23,9 M RO3L01D 23,4 M RO4L01D 24,4 M RO5L01D 26,6 M RO6L01D 27,6 M
RO100501 24,9 M RO200501 25,9 M RO3L01E 25,4 M RO4L01E 26,4 M RO5L01E 28,6 M RO6L01E 29,6 M
RO100601 26,9 M RO200601 27,9 M RO3L01F 27,4 M RO4L01F 28,4 M RO5L01F 30,6 M RO6L01F 31,6 M
RO100701 28,9 M RO200701 29,9 M RO3L01G 29,4 M RO4L01G 30,4 M RO5L01G 32,6 M RO6L01G 33,6 M
RO100801 30,9 M RO200801 31,9 M RO3L01H 31,4 M RO4L01H 32,4 M RO5L01H 34,6 M RO6L01H 35,6 M
RO100901 32,9 M RO200901 33,9 M RO3L01I 33,4 M RO4L01I 34,4 M RO5L01I 36,6 M RO6L01I 37,6 M
RO101001 34,9 M RO201001 35,9 M RO3L01J 35,4 M RO4L01J 36,4 M RO5L01J 38,6 M RO6L01J 39,6 M

4.2. Pengolahan Data


Pengolahan data dilakukan dengan beberapa tahapan, yakni pengklasifikasian barang dengan
menggunakan metode ABC, proses pengklasifikasian barang dengan metode ABC dilakukan
berdasarkan frekuensi pengeluarannya.
Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data yang akan diklasifikasikan berdasarkan frekuensi pengeluarannya
dengan menggunakan metode ABC
2. Menghitung frekuensi pengeluaran barang untuk masing-masing item.
3. Menentukan urutan barang berdasarkan angka frekuensi pengeluaran yang paling tinggi
hingga yang paling rendah
4. Menghitung persentase frekuensi untuk masing-masing item, kemudian dihitung kumulatif
persentase frekuensinya.
5. Menghitung persantase setiap jenis material, dimana tiap jenis material memiliki persentase
yang sama bobotnya. Setelah dihitung persentase masing-masing jenis material, kemudian
dihitung persentase kumulatif dimana urutan paling akhir nantinya bernilai 100%

41
6. Menentukan kelas berdasarkan frekuensi pengeluaran dimana kelas A sebesar 80% dari
persentase jenis material, kelas B sebesar 15% dari persentase jenis material, dan kelas C
sebesar 5% dari persentase jenis material.

4.2.1. Data Barang yang telah diurutkan berdasarkan frekuensi pengeluaran.

Tabel berikut menunjukkan urutan penggunaan barang berdasarkan frekuensi


pengeluaran barang untuk item Kawat Las adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7. Urutan Penggunaan Barang Berdasarkan Frekuensi Pengeluaran

QUANTITY
NO MATERIAL MATERIAL DESCRIPTION PENGELUARAN
SI00013378 WELDING ROD:3.2MM;E7018;SMAW;FM 99
SI00013384 WELDING ROD:3.2MM;E6013;SMAW;FM 90
SI00012315 WELDING ROD:4MM;E7018;SMAW;FM 49
SI00012319 WELDING ROD:3.2MM;SMAW;GOUGING 26
SI00012337 WELDING ROD:2.8MM;VAUTID 100 24
SI00013389 WELDING ROD:2.5-2.6MM;E6013;SMAW;FM 23
SI00006207 WELDING ROD:2.8MM;HC-0 21
SI00012309 WELDING ROD:3.2MM;E312-16;SMAW;FM 21
SI00012312 WELDING ROD:4MM;E312-16;SMAW;FM 21
SI00012303 WELDING ROD:2.8MM;FC 50 19
SI00012339 WELDING ROD:2.8MM;VAUTID 143 19
SI00012314 WELDING ROD:2.8MM;TEROMATEC EO 8338 18
SI00012316 WELDING ROD:2.8MM;19-9-6-0 14
SI00012307 WELDING ROD:2.8MM;FC 668 13
SI00012321 WELDING ROD:4MM;E 668 12
SI00012320 WELDING ROD:2.8MM;TEROMATEC EO 8348 11
SI00012325 WELDING ROD:4MM;E6013;SMAW;FM 10
SI00012352 WELDING ROD:4MM;E316L-15;SMAW;FM 10
SI00013376 WELDING ROD:4MM;;SMAW;FM 9
SI00025185 WELDING ROD:4MM;HILIFE-307 9
SI00012343 WELDING ROD:2.8MM;VAUTID 18/8/6 8
SI00012323 WELDING ROD:8X305MM;ARCAIR GOUGING 8
SI00012318 WELDING ROD:4MM;E307-16;SMAW;FM 5
SI00012330 WELDING ROD:2.5-2.6MM;E312-16;SMAW;FM 4
SI00012344 WELDING ROD:3MM;EA2-A2;SAW;FM 3
SI00006201 WELDING ROD:2.8MM;WIRE 58CW 3
SI00013368 WELDING ROD:3.2MM;;SMAW;FM 3
SI00012305 WELDING ROD:2.8MM;HC2-0 3
SI00012345 WELDING ROD:4MM;EA2-A2;SAW;FM 2
SI00012354 WELDING ROD:2.5-2.6MM;E7018;SMAW;FM 2

42
SI00025184 WELDING ROD:3.2MM;S688EX-1 2
SI00006221 WELDING ROD:3.2MM;E4043;SMAW;FM 1
SI00012327 WELDING ROD:2.8MM;ACM-O 1
SI00013374 WELDING ROD:2.5-2.6MM;;SMAW;FM 1
SI00020301 WELDING ROD:1.2MM;E71T-1;FCAW;FM 1
SI00020302 WELDING ROD:1.2MM;E81T1-A1MH4;FCAW;FM 1
SI00020347 WELDING ROD:1.2MM;ER70S-6;GMAW;FM 1

Rekapiltulasi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.

Total untuk pengeluaran 37 item kawat las adalah 567 kali pengeluaran dari 1 januari
sampai 31 Desember 2021.
Setelah data diurutkan berdasarkan frekuensi pengeluaran, dari pengeluaran dengan
frekuensi paling tinggi sampai data pengeluaran dengan frekuensi paling rendah selanjutnya
dilakukan penentuan persentase frekuensi pengeluaran.

4.2.2. Klasifikasi Item Kategori A.


Berdasarkan persentase frekuensi pengeluaran, langkah selanjutnya yaitu perhitungan
persentase kumulatif dari frekuensi pengeluaran. Adapun hasilnya dapat dilhat pada Tabel
berikut:

Tabel 4.8. Klasifikasi item kategori A berdasarkan metode ABC


KOMULATIF
N QUANTITY FREKUENSI FREKUENSI KATEGORI
O MATERIAL MATERIAL DESCRIPTION PEMAKAIAN PENGELUARAN PENGELUARAN
1 SI00013378 WELDING ROD:3.2MM;E7018;SMAW;FM 99 17,4% 17,4% A
2 SI00013384 WELDING ROD:3.2MM;E6013;SMAW;FM 90 15,8% 33,3% A
3 SI00012315 WELDING ROD:4MM;E7018;SMAW;FM 49 8,64% 41,9% A
4 SI00012319 WELDING ROD:3.2MM;SMAW;GOUGING 26 4,58% 46,5% A
5 SI00012337 WELDING ROD:2.8MM;VAUTID 100 24 4,23% 50,7% A
6 SI00013389 WELDING ROD:2.5-2.6MM;E6013;SMAW;FM 23 4,05% 54,8% A
7 SI00006207 WELDING ROD:2.8MM;HC-0 21 3,70% 58,5% A
8 SI00012309 WELDING ROD:3.2MM;E312-16;SMAW;FM 21 3,70% 62,2% A
9 SI00012312 WELDING ROD:4MM;E312-16;SMAW;FM 21 3,70% 65,9% A
10 SI00012303 WELDING ROD:2.8MM;FC 50 19 3,35% 69,3% A
11 SI00012339 WELDING ROD:2.8MM;VAUTID 143 19 3,35% 72,6% A
12 SI00012314 WELDING ROD:2.8MM;TEROMATEC EO 8338 18 3,17% 75,8% A
13 SI00012316 WELDING ROD:2.8MM;19-9-6-0 14 2,46% 78,3% A
14 SI00012307 WELDING ROD:2.8MM;FC 668 13 2,29% 80,5% A
Total 80,5%

43
Item kategori A berjumlah 14 jenis item dengan jumlah pengeluaran selama tahun 2021
berjumlah 457 kali pengeluaran dengan frekuensi 80%.

Berikut contoh perhitungan yang digunakan untuk menentukan frekuensi pengeluaran dan
kumulatif frekuensi pengeluaran :

Total frekuensi pengeluaran barang = 567


Jumlah frekuensi untuk barang SI00013378 adalah 99

Jumlah frekuensi untuk barang SI00013384 adalah 90

Frekuensi pengeluaran material (%):


SI00013378 = (99/567)* 100% = 0.174603175 atau 17,4%

Untuk SI00013384 = (90/567)* 100% = 0.158730159 atau 15,8%

Kumulatif frekuensi pengeluaran (%):


Untuk SI00013378 = 0 + 0.174603175 = 0.174603175 atau 17,4%
Untuk SI00013384 = 0.174603175 + 0.158730159 = 0.333333333 atau 33,3%

Setelah frekuensi pengeluaran dan kumulatif frekuensi pengeluaran didapatkan, pada klasifikasi
item kategori A didapatkan frekuensi pengeluaran dengan total sebesar 80,5%.

4.2.3. Klasifikasi Item Kategori B.

Berdasarkan persentase frekuensi pengeluaran, berikut perhitungan persentase kumulatif


dari frekuensi pengeluaran untuk item kategori B . Adapun hasilnya dapat dilhat pada Tabel 4.9
Untuk item kategori B dan selengkapnya pada Lampiran.

Tabel 4.9. Klasifikasi item kategori B berdasarkan metode ABC


KOMULATIF
QUANTITY FREKUENSI
KATEGORI
N PEMAKAIA FREKUENSI PENGELUARA
O MATERIAL MATERIAL DESCRIPTION N PENGELUARAN N
1 SI00012321 WELDING ROD:4MM;E 668 12 2,11% 2,11% B
2 SI00012320 WELDING ROD:2.8MM;TEROMATEC EO 8348 11 1,94% 4,05% B
3 SI00012325 WELDING ROD:4MM;E6013;SMAW;FM 10 1,76% 5,82% B
4 SI00012352 WELDING ROD:4MM;E316L-15;SMAW;FM 10 1,76% 7,58% B
5 SI00013376 WELDING ROD:4MM;;SMAW;FM 9 1,58% 9,17% B
6 SI00025185 WELDING ROD:4MM;HILIFE-307 9 1,58% 10,7% B
7 SI00012343 WELDING ROD:2.8MM;VAUTID 18/8/6 8 1,41% 12,1% B
8 SI00012323 WELDING ROD:8X305MM;ARCAIR GOUGING 8 1,41% 13,5% B

44
9 SI00012318 WELDING ROD:4MM;E307-16;SMAW;FM 5 0,88% 14,4% B
10 SI00012330 WELDING ROD:2.5-2.6MM;E312-16;SMAW;FM 4 0,70% 15,1% B
Total 15,1%

Item kategori B berjumlah 10 jenis item dengan jumlah pengeluaran selama tahun 2021
berjumlah 86 kali pengeluaran dengan frekuensi 15%.

Berikut contoh perhitungan yang digunakan untuk menentukan frekuensi pengeluaran dan
kumulatif frekuensi pengeluaran :

Total frekuensi pengeluaran barang = 86


Jumlah frekuensi untuk barang SI00012321 adalah 12

Jumlah frekuensi untuk barang SI00012320 adalah 11

Frekuensi pengeluaran material (%):


SI00012321 = (12/567)* 100% = 0.021164021 atau 2,11%

Untuk SI00012320 = (11/567)* 100% = 0.019400353 atau 1,94%

Kumulatif frekuensi pengeluaran (%):


Untuk SI00012321 = 0 + 0.021164021 = 0.021164021 atau 2,11%
Untuk SI00012320 = 0.021164021 + 0.019400353 = 0.040564374atau 4,05%

Setelah frekuensi pengeluaran dan kumulatif frekuensi pengeluaran didapatkan, pada klasifikasi
item kategori B didapatkan frekuensi pengeluaran dengan total sebesar 15,1%.

4.2.4. Klasifikasi Item Kategori C.

Berdasarkan persentase frekuensi pengeluaran, langkah selanjutnya yaitu perhitungan


persentase kumulatif dari frekuensi pengeluaran. Adapun hasilnya dapat dilhat pada Tabel 5.7
Untuk item kategori C dan selengkapnya pada Lampiran.

Tabel 4.10. Klasifikasi item kategori C berdasarkan metode ABC


QUANTITY KOMULATIF
N MATERIA PEMAKAIA FREKUENSI FREKUENSI KATEGORI
O L MATERIAL DESCRIPTION N PENGELUARAN PENGELUARAN
1 SI00012344 WELDING ROD:3MM;EA2-A2;SAW;FM 3 0,52% 0,52% C
2 SI00006201 WELDING ROD:2.8MM;WIRE 58CW 3 0,52% 1,05% C
3 SI00013368 WELDING ROD:3.2MM;;SMAW;FM 3 0,52% 1,58% C
4 SI00012305 WELDING ROD:2.8MM;HC2-0 3 0,52% 2,11% C
5 SI00012345 WELDING ROD:4MM;EA2-A2;SAW;FM 2 0,35% 2,46% C
6 SI00012354 WELDING ROD:2.5-2.6MM;E7018;SMAW;FM 2 0,35% 2,82% C

45
7 SI00025184 WELDING ROD:3.2MM;S688EX-1 2 0,35% 3,17% C
8 SI00006221 WELDING ROD:3.2MM;E4043;SMAW;FM 1 0,17% 3,35% C
9 SI00012327 WELDING ROD:2.8MM;ACM-O 1 0,17% 3,52% C
10 SI00013374 WELDING ROD:2.5-2.6MM;;SMAW;FM 1 0,17% 3,70% C
11 SI00020301 WELDING ROD:1.2MM;E71T-1;FCAW;FM 1 0,17% 3,88% C
WELDING ROD:1.2MM;E81T1-
C
12 SI00020302 A1MH4;FCAW;FM 1 0,17% 4,05%
13 SI00020347 WELDING ROD:1.2MM;ER70S-6;GMAW;FM 1 0,17% 4,23% C
Total 4,23%

Item kategori C berjumlah 13 jenis item dengan jumlah pengeluaran selama tahun 2021
berjumlah 24 kali pengeluaran dengan frekuensi 5%.

Berikut contoh perhitungan yang digunakan untuk menentukan frekuensi pengeluaran dan
kumulatif frekuensi pengeluaran :

Total frekuensi pengeluaran barang = 24


Jumlah frekuensi untuk barang SI00012344 adalah 3

Jumlah frekuensi untuk barang SI00006201 adalah 3

Frekuensi pengeluaran material (%):


SI00012344 = (3/567)* 100% = 0.005291005 atau 0,52%

Untuk SI00006201 = (3/567)* 100% = 0.005291005 atau 0,52%

Kumulatif frekuensi pengeluaran (%):


Untuk SI00012344 = 0 + 0.005291005 = 0.005291005 atau 0,52%
Untuk SI00006201 = 0.005291005 + 0.005291005 = 0.010582011 atau 1,05%

Setelah frekuensi pengeluaran dan kumulatif frekuensi pengeluaran didapatkan, pada klasifikasi
item kategori C didapatkan frekuensi pengeluaran dengan total sebesar 4,23%.

4.2.5. Jarak Tempuh Pengambilan Kawat Las dari Gerbang Utama.

46
Item Kawat Las berada pada locator A5, A6, A7, B10, dan Rak 2, Berikut perhitungan jarak
lokasi penyimpanan kawat las dari pintu masuk gudang utama barang umum.
Tabel 4.11. Jarak pengambilan barang dari gerbang utama

NO MATERIAL ALOCATOR QUANTITY PENGELUARAN JARAK (M) TOTAL


SI00013378 B10 99 15.5 1534.5
SI00013384 B10 90 15 1350
SI00012315 B10 49 15.5 759.5
SI00012319 B10 26 16 416
SI00012337 B10 24 15.7 376.8
SI00013389 B10 23 17 391
SI00006207 B11 21 15.8 331.8
SI00012309 B10 21 18 378
SI00012312 RO200402 21 23.9 501.9
SI00012303 B10 19 18 342
SI00012339 B11 19 18.5 351.5
SI00012314 B11 18 20 360
SI00012316 B10 14 21.5 301
SI00012307 B10 13 22 286
SI00012321 B10 12 17.5 210
SI00012320 B10 11 18 198
SI00012325 B10 10 20.5 205
SI00012352 B10 10 18 180
SI00013376 RO200102 9 17.9 161.1
SI00025185 RO200401 9 23.9 215.1
SI00012343 RO200402 8 23.9 191.2
SI00012323 B10 8 18.5 148
SI00012318 RO200602 5 27.9 139.5
SI00012330 B10 4 18 72
SI00012344 RO200702 3 29.9 89.7
SI00006201 B4 3 28 84
SI00013368 B4 3 28.5 85.5
SI00012305 B4 3 29.5 88.5
SI00012345 RO200102 2 17.9 35.8
SI00012354 B10 2 18.5 37
SI00025184 B4 2 30 60
SI00006221 B4 1 29.5 29.5
SI00012327 B4 1 29 29
SI00013374 RO200402 1 23.5 23.5
SI00020301 B10 1 21 21
SI00020302 B4 1 28 28
SI00020347 B10 1 18 18

47
TOTAL 10029.4

Total Jarak awal awal pengambilan kawat las yang di tempuh pekerja adalah
Contoh perhitungan :
Total jarak pintu masuk ke Lokator B10, Rak 2 dan B4

= Frekuensi Pemakaian x jarak pengambilan


=99 x 15 , 5 m
=1534.5 meter

Total Jarak keseluruhan pengambilan barang dari periode 1 Januari – 31 Desember 2021 adalah

r= JumlahPengambilan
= ∑ total jarak awal = 10029.4 meter
r=Total Pengambilan

Dari perhitungan didapatkan nilai 10029.4 meter jarak yang di tempuh oleh pekerja sebelum
dilakukan perbaikan penempatan item kawat las. Layout ini kurang efesien untuk di gunakan
karena masih terdapat barang yang memiliki frekuensi pemakaian yang tinggi di letakkan pada
lokator penyimpanan yang jauh dari pintu masuk, hal itu menyebabkan jarak yang di tempuh
pekerja menjadi lebih jauh dan membutuhkan waktu yang lama.

4.3. Analisis Saran Perbaikan


Pada pengolahan data sebelumnya telah dikelompokkan item berdasarkan frekuensinya
dengan menggunakan metode ABC Class Based. Perbaikan dilakukan dengan penempatan item
kawat las sesuai dengan kategori, sehingga nanti bisa diterapkan pada item item yang lain . Hal ini
membantu perbaikan tata letak yang dapat di terapkan pada gudang persediaan barang umum.

Seperti yang terlihat pada gambar Terdapat re-layout penempatan item kawat las yang
diterapkan untuk pengoptimalan kinerja karyawan adalah sebagai berikut :

Gambar 4.7. Lokator penyimpanan Kawat las

48
Item dengan kategori A berjumlah 14 item. Perbaikan dilakukan dengan menempatkan
item dengan kategori atau kategori fast Moving berada dekat dengan pintu keluar masuk, dengan
kata lain item kategori A di tempatkan pada Golden Zone, dimana zona ini berada pada Lokator
B9 dan B10. Item kategori A ditempatkan pada Container dan rak- rak penyimpanan dimana rak 2
yang pada saat ini digunakan untuk penyimpanan kawat las. Item kategori B atau medium moving
di tempatkan pada Silver Zone lebih tepatnya pada Lokator seperti pada Rak bagian tengah. Item
kategori B berjumlah 10 item yang di alokasikan pada rak penyimpanan. Item kategori C atau
slow moving di tempatkan pada Bronze Zone, dimana zona ini adalah zona yang paling jauh dari
pintu keluar masuk. Item kategori C berjumlah 13 item dimana akan dialokasikan pada B4 dan
rak-rak penyimpanan bagian ke paling ujung dari pintu masuk.

Perbaikan juga dilakukan terhadap penyimpanan yang berada pada tempat yang tinggi,
dimana sebelumnya pekerja mengeluhkan kesulitan dalam proses pengambilan barang karena
letak nya yang tinggi. Perbaikan dilakukan dengan mengoptimalkan pemakaian rak –rak
penyimpanan.

Tabel 4.12. berikut mejelaskan total jarak yang di tempuh pekerja setelelah dilakukan perbaikan.

49
NO MATERIAL ALOCATOR QUANTITY PENGELUARAN JARAK (M) TOTAL
SI00013378 B9 99 14 1386
SI00013384 B9 90 14.5 1305
SI00012315 B9 49 15 735
SI00012319 B9 26 15 390
SI00012337 B9 24 15.5 372
SI00013389 B9 23 15 345
SI00006207 B9 21 16 336
SI00012309 B9 21 18 378
SI00012312 B10 21 18 378
SI00012303 B10 19 18.5 351.5
SI00012339 B10 19 18.5 351.5
SI00012314 B10 18 19 342
SI00012316 B10 14 20 280
SI00012307 B10 13 19.5 253.5
SI00012321 B10 12 20 240
SI00012320 B10 11 21 231
SI00012325 B10 10 21 210
SI00012352 B10 10 19 190
SI00013376 RO200101 9 17.9 161.1
SI00025185 RO200101 9 17.9 161.1
SI00012343 RO200201 8 19.9 159.2
SI00012323 RO200201 8 19.9 159.2
SI00012318 RO200301 5 21.9 109.5
SI00012330 RO200301 4 21.9 87.6
SI00012344 RO200401 3 23.9 71.7
SI00006201 RO200401 3 23.9 71.7
SI00013368 RO200501 3 25.9 77.7
SI00012305 RO200501 3 25.9 77.7
SI00012345 RO200601 2 27.9 55.8
SI00012354 RO200601 2 27.9 55.8
SI00025184 RO200701 2 29.9 59.8
SI00006221 RO200701 1 29.9 29.9
SI00012327 RO200701 1 29.9 29.9
SI00013374 RO200801 1 31.9 31.9
SI00020301 RO200801 1 31.9 31.9
SI00020302 RO200901 1 33.9 33.9
SI00020347 RO201001 1 35.9 35.9
TOTAL 9575.8

Setelah dilakukan perbaikan didapatkan 9575.8 meter jarak yang harus di tempuh
pekerja, jarak ini lebih kecil dari pada jarak sebelum dilakukan perbaikan. Penyimpanan usulan

50
ini dapat menambah efisiensi yakni atas perpindahan yang dilakukan oleh pekerja dibandingkan
peyimpanan sebelumnya, karena jenis barang yang paling sering digunakan diletakkan dekat
dengan pintu keluar masuk. Hal ini dibuktikan dengan jarak yang ditempuh oleh pekerja menjadi
lebih sedikit, jarak tersebut dapat diliat pada Tabel Perbandingan Jarak Total Penempatan Awal
dan Penempatan Usulan.

Tabel 4.13. Perbandingan Jarak Total Penempatan Awal dan Penempatan Usulan

Total Jarak Penempatan Total Jarak Penempatan


Awal (meter) Usulan (meter)

10029.4 meter 9575.8 meter

Dengan menggunakan penempatan item usulan dapat menurunkan total jarak sebesar :

10029.4−9575.8
𝑃𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 (%) = x 100 %
10029.4

= 4,5227%

Setelah dilakukan perhitungan dapat disimpulkan bahwa layout atau penempatan barang setelah
dilakukan perbaikan dapat mengurangi jarak tempuh yang harus di tempuh pekerja, layout
usulan ini lebih efesien digunakan karena dapat mengurangi jarak tempuh sebesar 4,5227% dari
Jarak awal sebelum dilakukan perbaikan.

BAB V

51
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Berdasarkan Pengelompokkan Item Kawat Las dengan metode ABC Class Bassed pada
37 jenis barang pada gudang Barang Umum PT Semen Padang diperoleh kategori A 14
item, kategori B 10 item dan kategori C 13 item.
2. Rancangan atau usulan untuk sistem penataan peletakan barang di gudang menurut
kategori yang telah didapat dari analisa metode ABC dimana barang diletakkan
berdasarkan tingkat frekuensi pemakaian barang . Kategori A diletakkan pada daerah
Golden Zone dimana posisi item yang paling dengan pinti keluar masuk barang. Item
dengan kategori B atau kelas medium moving diletakkan pada Silver Zone dimana zona
ini berada pada daerah sesudah atau paling dekat dengan Golden Zone. Item dengan
kategori C atau kelas slow moving di letakkan pada Bronze Zone adalah area yang paling
jauh dari pintu keluar masuk. Perbaikan juga dilakukan dengan melakukan pemindahan
barang pada rak yang tinggi ke rak yang lebih rendah berdasarkan kategori item.
Sehingga Perbaikan ini dapat menurunkan total jarak sebesar 4,5227% .

5.2. Saran
Adapun saran yang diberikan setelah penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Analisis tidak hanya menggunakan metode ABC, perlu dilakukan analisis dengan
menggunakan metode yang lain.
2. Sebaiknya tidak hanya menggunakan data historis satu periode saja.
3. Perusahaan dapat mengaplikasikan pengaturan penyimpanan barang ini pada gudang jika
ingin melakukan pengaturan ulang.
4. Penerapan metode penyimpanan barang pada item Kawat Las ini dapat di aplikasikan ke
item lain yang berada pada gudang persediaan barang umum.

52
DAFTAR PUSTAKA

Apple, James M. 1990. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Barang. Bandung: ITB Press.

Arif, Muhaammad. (2018). Supply Chain Management, Yogyakarta : Deepublish,


Februari 2018.

Assauri, Sofyan. 1980. Manajemen Produksi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI.

Astuti, Try. (2019). Manajemen Organisasi, Parepare : Iain Parepare Nusantara


Press,2019

Hadiguna, R. A., dan Setiawan, H. Tata Letak Pabrik, Yogyakarta : ANDI.2008.

Hidayat, N. P. A. Perancangan Tata Letak Gudang dengan Metode Class BasedStorage


Studi Kasus CV. SG Bandung. Bandung: InstitutTelekomunikasi Bandung. 2012.

Purnomo, Hari. 2004. Perencanaan dan Perancangan Fasilitas. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Syamsi, Ibnu. (2004). Efisiensi, Sistem, dan Prosedur Kerja. Jakarta. PT. BumiAksara

Tomkins, James A. and Jerry D Smith. 1990. The Warehouse Management Handbook.

Wignjosoebroto, Sritomo. 2003. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Surabaya:
Prima Printing.

Wignjosoebroto, Sritomo. (2000). Ergonomi, Studigerak dan Waktu. Surabaya:


GunaWidya

53
LAMPIRAN

LAMPIRAN A

Material Material Description Quantity BUn Reserv. No Mat. Doc. Plnt Time Sloc Doc. Date
SI00006201 WELDING ROD:2.8MM;WIRE 58CW -125 KG 3505823 4903568635 3701 18:18:33 W103 26.11.2021
SI00006201 WELDING ROD:2.8MM;WIRE 58CW -250 KG 3484842 4903237675 3701 9:49:54 W103 29.10.2021
SI00006201 WELDING ROD:2.8MM;WIRE 58CW -500 KG 3435334 4903156114 3701 8:26:18 W103 23.10.2021
SI00006207 WELDING ROD:2.8MM;HC-0 -250 KG 3370938 4903856096 3701 10:41:55 W103 22.12.2021
SI00006207 WELDING ROD:2.8MM;HC-0 -250 KG 3341777 4903856097 3701 10:43:00 W103 22.12.2021
SI00006207 WELDING ROD:2.8MM;HC-0 -750 KG 3519087 4903684251 3701 16:09:17 W103 07.12.2021
SI00006207 WELDING ROD:2.8MM;HC-0 -500 KG 3519089 4903679867 3701 8:30:52 W103 07.12.2021
SI00006221 WELDING ROD:3.2MM;E4043;SMAW;FM -2 KG 3155765 4901123915 3701 14:04:45 W103 21.04.2021
SI00012303 WELDING ROD:2.8MM;FC 50 -300 KG 3453562 4902791772 3701 10:14:26 W103 25.09.2021
SI00012303 WELDING ROD:2.8MM;FC 50 -150 KG 3450936 4902747608 3701 10:49:38 W103 22.09.2021
SI00012303 WELDING ROD:2.8MM;FC 50 -450 KG 3374723 4901641865 3701 9:39:37 W103 17.06.2021
SI00012303 WELDING ROD:2.8MM;FC 50 -150 KG 3297149 4901111663 3701 11:32:36 W103 20.04.2021
SI00012303 WELDING ROD:2.8MM;FC 50 -900 KG 3210844 4900761408 3701 9:54:40 W103 18.03.2021
SI00012303 WELDING ROD:2.8MM;FC 50 -90 KG 3180702 4900679437 3701 16:10:46 W103 10.03.2021
SI00012303 WELDING ROD:2.8MM;FC 50 -1.2 KG 3129408 4900453307 3701 14:41:07 W103 17.02.2021
SI00012305 WELDING ROD:2.8MM;HC2-0 -250 KG 3202514 4902245298 3701 9:25:25 W103 12.08.2021
SI00012305 WELDING ROD:2.8MM;HC2-0 -250 KG 3202514 4902012861 3701 14:59:23 W103 21.07.2021
SI00012305 WELDING ROD:2.8MM;HC2-0 -500 KG 3202514 4900777303 3701 15:36:17 W10 19.03.2021
SI00012307 WELDING ROD:2.8MM;FC 668 -30 KG 3450935 4902747607 3701 10:48:42 W103 22.09.2021
SI00012307 WELDING ROD:2.8MM;FC 668 -10 KG 3396275 4901892621 3701 15:17:02 W103 09.07.2021
SI00012307 WELDING ROD:2.8MM;FC 668 -20 KG 3396275 4901892193 3701 15:02:16 W103 09.07.2021
SI00012307 WELDING ROD:2.8MM;FC 668 -60 KG 3353766 4901388357 3701 9:07:30 W103 27.05.2021
SI00012307 WELDING ROD:2.8MM;FC 668 -30 KG 3351206 4901315693 3701 10:32:17 W103 20.05.2021
SI00012307 WELDING ROD:2.8MM;FC 668 -15 KG 3297146 4901111664 3701 11:33:31 W103 20.04.2021
SI00012309 WELDING ROD:3.2MM;E312-16;SMAW;FM -20 KG 3531156 4903891899 3701 14:49:00 W103 25.12.2021
SI00012309 WELDING ROD:3.2MM;E312-16;SMAW;FM -10 KG 3532651 4903881333 3701 9:45:56 W103 24.12.2021
SI00012309 WELDING ROD:3.2MM;E312-16;SMAW;FM -200 KG 3322940 4902816913 3701 14:06:42 W103 27.09.2021
SI00012312 WELDING ROD:4MM;E312-16;SMAW;FM -440 KG 3528587 4903802531 3701 9:23:11 W103 17.12.2021
SI00012312 WELDING ROD:4MM;E312-16;SMAW;FM -300 KG 3522305 4903715061 3701 11:00:41 W103 10.12.2021
SI00012312 WELDING ROD:4MM;E312-16;SMAW;FM -70 KG 3495879 4903378070 3701 14:58:09 W103 10.11.2021
SI00012312 WELDING ROD:4MM;E312-16;SMAW;FM -32 KG 3469007 4903182859 3701 15:36:06 W103 25.10.2021
SI00012312 WELDING ROD:4MM;E312-16;SMAW;FM -16 KG 3462942 4903130933 3701 9:20:07 W103 21.10.2021
SI00012312 WELDING ROD:4MM;E312-16;SMAW;FM -100 KG 3469007 4903136504 3701 16:14:48 W103 21.10.2021

54
Material Material Description Quantity BUn Reserv. No Mat. Doc. Plnt Time Sloc Doc. Date
SI00012312 WELDING ROD:4MM;E312-16;SMAW;FM -8 KG 3453725 4902850252 3701 15:46:08 W103 29.09.2021
SI00012312 WELDING ROD:4MM;E312-16;SMAW;FM -100 KG 3376234 4902791773 3701 10:28:56 W103 25.09.2021
WELDING ROD:2.8MM;TEROMATEC EO
SI00012314 8338 -250 KG 3454377 4903502280 3701 13:24:06 W102 21.11.2021
WELDING ROD:2.8MM;TEROMATEC EO
SI00012314 8338 -500 KG 3470005 4903481057 3701 10:45:30 W102 19.11.2021
WELDING ROD:2.8MM;TEROMATEC EO
SI00012314 8338 -250 KG 3454377 4903438015 3701 12:08:34 W102 16.11.2021
WELDING ROD:2.8MM;TEROMATEC EO
SI00012314 8338 -500 KG 3454377 4903184063 3701 17:03:52 W102 25.10.2021
SI00012315 WELDING ROD:4MM;E7018;SMAW;FM -370 KG 3536313 4903920645 3701 13:53:18 W103 28.12.2021
SI00012315 WELDING ROD:4MM;E7018;SMAW;FM -600 KG 3533512 4903920647 3701 13:57:56 W103 28.12.2021
SI00012315 WELDING ROD:4MM;E7018;SMAW;FM -80 KG 3531151 4903893930 3701 14:51:14 W103 25.12.2021
SI00012316 WELDING ROD:2.8MM;19-9-6-0 -500 KG 3519087 4903684251 3701 16:09:17 W103 07.12.2021
SI00012316 WELDING ROD:2.8MM;19-9-6-0 -250 KG 3519089 4903679867 3701 8:30:52 W103 07.12.2021
SI00012318 WELDING ROD:4MM;E307-16;SMAW;FM -60 KG 3375287 4901654461 3701 10:13:24 W103 18.06.2021
SI00012318 WELDING ROD:4MM;E307-16;SMAW;FM -120 KG 3375287 4901641871 3701 9:43:58 W103 17.06.2021
SI00012319 WELDING ROD:3.2MM;SMAW;GOUGING -48 KG 3495879 4903387076 3701 9:42:18 W103 11.11.2021
SI00012319 WELDING ROD:3.2MM;SMAW;GOUGING -200 KG 3396183 4902929787 3701 8:58:47 W103 06.10.2021
SI00012319 WELDING ROD:3.2MM;SMAW;GOUGING -96 KG 3448396 4902675210 3701 9:27:49 W103 16.09.2021
WELDING ROD:2.8MM;TEROMATEC EO
SI00012320 8348 -1 KG 3067991 4902012931 3701 15:03:34 W103 21.07.2021
WELDING ROD:2.8MM;TEROMATEC EO
SI00012320 8348 -500 KG 3067991 4901802282 3701 9:46:50 W103 01.07.2021
WELDING ROD:2.8MM;TEROMATEC EO
SI00012320 8348 -250 KG 3067991 4901684330 3701 14:09:30 W103 21.06.2021
SI00012321 WELDING ROD:4MM;E 668 -20 KG 3528587 4903802531 3701 9:23:11 W103 17.12.2021
SI00012321 WELDING ROD:4MM;E 668 -40 KG 3515410 4903673566 3701 17:29:45 W103 06.12.2021
WELDING ROD:8X305MM;ARCAIR
SI00012323 GOUGING -475,300 KG 3451041 4903454617 3701 9:22:00 W103 17.11.2021
WELDING ROD:8X305MM;ARCAIR
SI00012323 GOUGING -144,700 KG 3451041 4902905790 3701 8:46:53 W103 04.10.2021
WELDING ROD:8X305MM;ARCAIR
SI00012323 GOUGING -340 KG 3430407 4902537316 3701 8:47:34 W103 06.09.2021
SI00012325 WELDING ROD:4MM;E6013;SMAW;FM -50 KG 3519770 4903717178 3701 15:39:28 W103 10.12.2021
SI00012325 WELDING ROD:4MM;E6013;SMAW;FM -80 KG 3515229 4903648025 3701 20:20:39 W103 03.12.2021
SI00012325 WELDING ROD:4MM;E6013;SMAW;FM -60 KG 3495879 4903377336 3701 14:47:29 W103 10.11.2021
SI00012327 WELDING ROD:2.8MM;ACM-O -500 KG 3010727 4902265552 3701 10:03:50 W103 13.08.2021
WELDING ROD:2.5-2.6MM;E312-
SI00012330 16;SMAW;FM -20 KG 2943670 4900982589 3701 14:28:26 W103 07.04.2021
WELDING ROD:2.5-2.6MM;E312-
SI00012330 16;SMAW;FM -50 KG 3257375 4900945572 3701 11:23:51 W103 05.04.2021
SI00012337 WELDING ROD:2.8MM;VAUTID 100 -1.25 KG 3519087 4903766836 3701 15:19:50 W102 14.12.2021
SI00012337 WELDING ROD:2.8MM;VAUTID 100 -750 KG 3405898 4903717328 3701 16:43:13 W102 10.12.2021
SI00012339 WELDING ROD:2.8MM;VAUTID 143 -250 KG 3067991 4903855818 3701 10:17:06 W103 22.12.2021
SI00012339 WELDING ROD:2.8MM;VAUTID 143 -500 KG 3519087 4903766836 3701 15:19:50 W102 14.12.2021

Material Material Description Quantity BUn Reserv. No Mat. Doc. Plnt Time Sloc Doc. Date
SI00012343 WELDING ROD:2.8MM;VAUTID 18/8/6 -750 KG 3356404 4902114717 3701 16:45:14 W102 30.07.2021

55
SI00012343 WELDING ROD:2.8MM;VAUTID 18/8/6 -250 KG 3202511 4901817804 3701 12:10:02 W102 03.07.2021
SI00012343 WELDING ROD:2.8MM;VAUTID 18/8/6 -250 KG 3356404 4901616018 3701 9:59:16 W102 15.06.2021
SI00012344 WELDING ROD:3MM;EA2-A2;SAW;FM -60 KG 3501385 4903510946 3701 14:20:00 W102 22.11.2021
SI00012344 WELDING ROD:3MM;EA2-A2;SAW;FM -30 KG 3396948 4902086917 3701 10:52:06 W102 28.07.2021
SI00012344 WELDING ROD:3MM;EA2-A2;SAW;FM -50 KG 3299946 4901131726 3701 8:56:55 W102 22.04.2021
SI00012345 WELDING ROD:4MM;EA2-A2;SAW;FM -210 KG 3501385 4903510946 3701 14:20:00 W103 22.11.2021
SI00012345 WELDING ROD:4MM;EA2-A2;SAW;FM -50 KG 3299946 4901131726 3701 8:56:55 W103 22.04.2021
SI00012352 WELDING ROD:4MM;E316L-15;SMAW;FM -360 KG 3372486 4902947888 3701 10:05:58 W103 07.10.2021
SI00012352 WELDING ROD:4MM;E316L-15;SMAW;FM -40 KG 3372486 4902923732 3701 15:12:44 W103 05.10.2021
SI00012354 WELDING ROD:2.5-2.6MM;E7018;SMAW;FM -60 KG 3417261 4902245295 3701 9:18:41 W103 12.08.2021
SI00012354 WELDING ROD:2.5-2.6MM;E7018;SMAW;FM -10 KG 3220070 4901629725 3701 10:08:31 W103 16.06.2021
SI00013368 WELDING ROD:3.2MM;;SMAW;FM -20 KG 3512005 4903741562 3701 11:07:00 W103 13.12.2021
SI00013368 WELDING ROD:3.2MM;;SMAW;FM -20 KG 3512005 4903633994 3701 9:56:28 W103 02.12.2021
SI00013376 WELDING ROD:4MM;;SMAW;FM -22,400 KG 3529974 4903921749 3701 14:44:17 W103 28.12.2021
SI00013376 WELDING ROD:4MM;;SMAW;FM -5,600 KG 3420078 4903760875 3701 8:36:52 W103 14.12.2021
SI00013376 WELDING ROD:4MM;;SMAW;FM -5,600 KG 3420078 4903767852 3701 15:57:54 W103 14.12.2021
SI00013378 WELDING ROD:3.2MM;E7018;SMAW;FM -500 KG 3524629 4903951075 3701 13:47:28 W103 30.12.2021
SI00013378 WELDING ROD:3.2MM;E7018;SMAW;FM -400 KG 3533512 4903920647 3701 13:57:56 W103 28.12.2021
SI00013384 WELDING ROD:3.2MM;E6013;SMAW;FM -15 KG 3538487 4903932117 3701 8:23:18 W103 29.12.2021
SI00013384 WELDING ROD:3.2MM;E6013;SMAW;FM -30 KG 3531750 4903917205 3701 9:09:51 W103 28.12.2021
SI00013384 WELDING ROD:3.2MM;E6013;SMAW;FM -60 KG 3531156 4903891899 3701 14:49:00 W103 25.12.2021
SI00013389 WELDING ROD:2.5-2.6MM;E6013;SMAW;FM -40 KG 3478154 4903214247 3701 16:25:21 W103 27.10.2021
SI00013389 WELDING ROD:2.5-2.6MM;E6013;SMAW;FM -20 KG 3419866 4902749207 3701 14:15:40 W103 22.09.2021
SI00013389 WELDING ROD:2.5-2.6MM;E6013;SMAW;FM -30 KG 3435276 4902512117 3701 9:16:42 W103 03.09.2021
SI00013389 WELDING ROD:2.5-2.6MM;E6013;SMAW;FM -70 KG 3106675 4902370679 3701 9:31:08 W103 23.08.2021
SI00025184 WELDING ROD:3.2MM;S688EX-1 -25 KG 3439250 4903832180 3701 12:16:33 W103 20.12.2021
SI00025184 WELDING ROD:3.2MM;S688EX-1 -20 KG 3439250 4903674290 3701 17:48:16 W103 06.12.2021
SI00025185 WELDING ROD:3.2MM;S688EX-1 -285 KG 3491758 4903842810 3701 9:17:35 W103 21.12.2021
SI00025185 WELDING ROD:4MM;HILIFE-307 -300 KG 3428568 4903377335 3701 14:45:22 W103 10.11.2021
SI00025185 WELDING ROD:4MM;HILIFE-307 -200 KG 3428568 4903322088 3701 17:38:42 W103 05.11.2021
SI00025185 WELDING ROD:4MM;HILIFE-307 -450 KG 3428568 4903269879 3701 8:41:58 W103 01.11.2021
SI00025185 WELDING ROD:4MM;HILIFE-307 -305 KG 3428568 4903198550 3701 14:57:34 W103 26.10.2021

Total pengeluaran 567 selama periode 1 januari sampai 31 Desember 2021

LAMPIRAN B

56
LOKATOR A1, A2, A3 ( Penyimpanan
Tabung Bertekanan)
OXIGEN, LPG
BOTOL SEMEN PADANG
BERSAMA
PMRM 2/3 PMRM V COAL MIXING
PMKCM 2/3 PMKCM V PPTB
PMFM 2/3 PMFM V PPI
PABRIK
PMRM IV PMRM VI KANTONG
PMKCM IV PMKCM VI WHRPG
PMFM IV PMFM VI BASALT
UTYLITAS
EPDC JKPM (QA) (PIPA)
LABOR GUDANG
BOTOL SEMEN PADANG PRIBADI
PM CRUSHER PUP
PM RBC I PLI RM V
PM RBC II PLI KCM V
WORK SHOP PABT
BENGKEL LISTRIK PGOH (OV)
BENGKEL MESIN
SARANA UMUM (PU)

LOKATOR A004
NO ITEM MATERIAL DESRIPTION LOCATOR
661-200-0454 NAVY:1X300MM2;0.6/1KV;SPLN;SNI A004010101
661-200-0454 NAVY:1X300MM2;0.6/1KV;SPLN;SNI A004010102
661-200-0454 NAVY:1X300MM2;0.6/1KV;SPLN;SNI A004010103
661-200-0439 CONCENTRIC;3X185MM2+E3X35MM2 A004010201
661-200-0439 CONCENTRIC;3X185MM2+E3X35MM2 A004010202
661-200-0439 CONCENTRIC;3X185MM2+E3X35MM2 A004010203

LOKATOR A005
NO ITEM MATERIAL DESRIPTION LOCATOR
661-200-0481 32X2X1+1RM-2Y A005010101
661-200-0481 32X2X1+1RM-2Y A005010102
661-200-0481 32X2X1+1RM-2Y A005010103
661-200-0461 MYCY;4X10MM2/10;0.6/1KV;SPLN;SNI A005010104
661-200-0255 TWISTED;3X70MM2;50;MM2;1000V;SPLN A005010201
661-200-0255 TWISTED;3X70MM2;50;MM2;1000V;SPLN A005010202
661-200-0255 TWISTED;3X70MM2;50;MM2;1000V;SPLN A005010203
661-200-0389 NYY;11X120MM2;0.6/KV;SPLN;SNI A005010204
661-200-0444 FLEXIBLE;4X70MM2;0.6/KV(1.2KV) A005010301

57
661-200-0510 NYFGBY;5X6MM2;0.6/KV;SPLN A005010302
661-200-0205 NYAF;1X16MM2;1000V;FLEXIBLE;SPN A005010303

LOKATOR A006
NO ITEM MATERIAL DESRIPTION LOCATOR
661-200-0238 NYY;1X300MM2;0.6/KV;SPLN;SNI A006010101
661-200-0241 NYY;1X185MM2;0.6/KV;SPLN;SNI A006010102
661-200-0241 NYY;1X185MM2;0.6/KV;SPLN;SNI A006010103
661-200-0241 NYY;1X185MM2;0.6/KV;SPLN;SNI A006010201
661-200-0241 NYY;1X185MM2;0.6/KV;SPLN;SNI A006010202
661-200-0241 NYY;1X185MM2;0.6/KV;SPLN;SNI A006010203
661-200-0240 NYY;1X240MM2;0.6/KV;SPLN;SNI A006010204
661-200-0240 NYY;1X240MM2;0.6/KV;SPLN;SNI A006010301
661-200-0240 NYY;1X240MM2;0.6/KV;SPLN;SNI A006010302
661-200-0240 NYY;1X240MM2;0.6/KV;SPLN;SNI A006010303

LOKATOR A007
NO ITEM MATERIAL DESRIPTION LOCATOR
661-200-0038 NYY;3X1.5MM2;0.6/1KV;SPLN;SNI A007010101
661-200-0038 NYY;3X1.5MM2;0.6/1KV;SPLN;SNI A007010101
661-200-0038 NYY;3X1.5MM2;0.6/1KV;SPLN;SNI A007010102
661-200-0038 NYY;3X1.5MM2;0.6/1KV;SPLN;SNI A007010102
661-200-0038 NYY;3X1.5MM2;0.6/1KV;SPLN;SNI A007010201
661-200-0038 NYY;3X1.5MM2;0.6/1KV;SPLN;SNI A007010201
661-200-0038 NYY;3X1.5MM2;0.6/1KV;SPLN;SNI A007010202
661-200-0038 NYY;3X1.5MM2;0.6/1KV;SPLN;SNI A007010202
661-200-0038 NYY;3X1.5MM2;0.6/1KV;SPLN;SNI A007010301
661-200-0038 NYY;3X1.5MM2;0.6/1KV;SPLN;SNI A007010301
661-200-0038 NYY;3X1.5MM2;0.6/1KV;SPLN;SNI A007010302
661-200-0477 1X2X1+1RM-2Y A007010401
661-200-0477 1X2X1+1RM-2Y A007010402
661-200-0477 1X2X1+1RM-2Y A007010103
661-200-0477 1X2X1+1RM-2Y A007010103
661-200-0478 2X2X1+1RM-2Y A007010104
661-200-0478 2X2X1+1RM-2Y A007010105
661-200-0478 2X2X1+1RM-2Y A007010204
661-200-0478 2X2X1+1RM-2Y A007010303
661-200-0478 2X2X1+1RM-2Y A007010304

LOKATOR A010

58
NO ITEM MATERIAL DESRIPTION LOCATOR
431-100-0181 BEARING BLOCK A010010101
311-600-0001 GRINDING TABLE INNER VERTICAL MILL BASE A010010201
311-200-0125 BEARING ; 531.HY110 A010010201

LOKATOR B004
NO ITEM MATERIAL DESRIPTION JUMLAH
116-200-0067 GREASE;NLGI-0/00OGPF00K-20 B004010101
116-100-0163 OIL;7324;CLP HC 320;OMALA S4GX 320 B004010102
116-100-0158 LUBRICATING OIL;VISCOSITY INDEX 98 B004010103
116-200-0065 GREASE;NLGI 2/1,5;MOBIL POLIREX EM B004010201
116-100-0151 LUBRICATING OIL ; ISO VG-320 B004010202
116-100-0154 LUBRICATING OIL ; ISO VG-100 B004010203
353-301-0136 OIL RIF ENDURANCE ; 1630-0918-00 ; GA 250 B004010101
116-100-0150 LUBRICATING OIL ; VISOCITY INDEX 140 B004010102
116-100-0146 LUBRICATING OIL ; WOLFRACOAT C ; 1.05;1230 B004010103
116-200-0066 GREASE ; NLGI-000;DENSITY 0.,917 B004010301
116-100-0144 LUBRICATING OIL ; VISCOSITY INDEX 165 B004010302

LOKATOR B010
NO ITEM MATERIAL DESRIPTION LOCATOR
SI00013378 WELDING ROD:3.2MM;E7018;SMAW;FM B010010101
SI00013384 WELDING ROD:3.2MM;E6013;SMAW;FM B010010102
SI00012315 WELDING ROD:4MM;E7018;SMAW;FM B010020102
SI00012319 WELDING ROD:3.2MM;SMAW;GOUGING B010020102
SI00012337 WELDING ROD:2.8MM;VAUTID 100 B010020102
SI00013389 WELDING ROD:2.5-2.6MM;E6013;SMAW;FM B010030102
SI00006207 WELDING ROD:2.8MM;HC-0 B010030102
SI00012316 WELDING ROD:2.8MM;19-9-6-0 B010010103
SI00012307 WELDING ROD:2.8MM;FC 668 B010010104
SI00012321 WELDING ROD:4MM;E 668 B010010104

LOKATOR B12
NO ITEM MATERIAL DESRIPTION LOCATOR
543-103-0054 BELT CONV ; HEAT ;EP-630/4 ETS 1000MM;M;X B011010101
321-100-0182 BURNER PARTS FOR CYCLONE PREHEATER B011010102
323-101-0015 CAGE, FILTER ELEMENT ; 120MM;2970MM;STEEL B011010203

59
LOKATOR B13
NO ITEM MATERIAL DESRIPTION LOCATOR
343-109-0389 IDLER, RETURN,FLAT;133MM;900MM,25MM;950 B012010101
343-109-0431 IDLER, CARRYING ; 159MM;770MM,30MM;802MM B012010201
343-109-0380 IDLER, CARRYING ; 159MM;670MM,30MM;703MM B012010201
343-109-0597 IDLER, RETURN ;114/178MM; 1000MM;25MM B012010301
343-109-0596 IDLER, INPACT ; 114/159MM; 465MM;30MM;497MM B012010302
343-109-0397 IDLER, INPACT; 133 ; 600MM; 30MM;632MM B012010302
343-109-0594 IDLER, INPACT ; 89/133MM; 465MM;30MM;487MM B012010302
343-109-0406 IDLER, RETURN ;133MM;900MM,25MM;950MM B012010401
343-109-0375 IDLER, CARRYING ;108MM;380MM,20MM;408MM B012010402

LOKATOR B15
NO ITEM MATERIAL DESRIPTION LOCATOR
601-600-0104 WLD, FLUX : AWS5.23F8A4-EA2-A2;AS589 B014010101
601-600-0092 WLDG ELECTRODE ; 4MM ;AWS A5.23 EA2 B014010202
601-600-0106 WLDG ELECTRODE;3MM;AWSA5.23EA2-A2;AS40A B014010303

LOKATOR B14
NO ITEM MATERIAL DESRIPTION LOCATOR
343-109-0380 IDLER, CARRYING ;159MM;670MM;30MM;702MM B013010101
343-109-0589 IDLER, IMPACT ;60/108MM;465MM;20MM;493MM B013010102
343-109-0428 IDLER, CARRYING ;108MM;480MM;20MM;508MM B013010102
343-109-0412 IDLER, CARRYING ;159MM;670MM;30MM;702MM B013010102
343-109-0591 IDLER, CARRYING ;159MM;670MM;30MM;702MM B013010102
343-109-0375 IDLER, CARRYING ;159MM;670MM;30MM;702MM B013010102
343-109-0385 IDLER, CARRYING ;159MM;670MM;30MM;702MM B013010201
343-109-0425 IDLER, CARRYING ;159MM;670MM;30MM;702MM B013010202
343-109-0379 IDLER, CARRYING ;159MM;670MM;30MM;702MM B013010301

Lokator B2, B3, B4, B5, B6, B7, dan Rak 6 Penyimpanan Barang sisa proyek Indarung VI.

Daftar barang Baut, terdapat pada Rak 3,4, dan Rak 5

NO ITEM MATERIAL DESCRIPTION NO ITEM MATERIAL DESCRIPTION NO ITEM MATERIAL DESCRIPTION


SI00019329 M6 X 55 MM SI00013706 M8 ; 90 MM SI00019257 M20 X 60 MM
SI00013994 M12 X 30 MM SI00014063 M16 ; 35 MM 631-100-0632 M22 X 35 MM
SI00013958 M8 : 25 MM SI00014123 M20 ; 40 MM SI00018772 M10 X 50 MM
SI00013814 M12 : 30 MM SI00019395 M8 ; 110 MM 621-300-0111 M14 X 35 MM

60
SI00013704 M8 ; 30 MM SI00013788 M16 X 50 MM 631-100-0213 M10 X 70 MM
SI00013863 M13 ; 35 MM SI00013970 M10 X 35 MM 631-100-0202 M8 X 60 MM
SI00013704 M8 ; 30 MM SI00013921 M16 X 55 MM 621-300-0130 M1/2 X 1 1/2
SI00013863 M13 ; 35 MM SI00013791 M10 ; 40 MM 621-300-0283 M1/2 X 3/4
SI00013795 M8 ; 35 MM SI00013842 M16 ; 60 MM 631-100-0199 M6 X 70 MM
SI00013703 M12 ; 45 MM SI00013874 M10 ; 45 MM 631-100-0353 M12 X 30 MM
SI00014241 M8 ; 45 MM SI00013855 M16 ; 65 MM 621-300-0236 M5/16 X 1 1/4
SI00013789 M12 ; 50 MM SI00013906 M10 ; 50 MM 621-300-0131 M5/16 X 1 1/2
SI00014120 M8 ; 50 MM SI00013809 M16 X 70 MM 621-300-0281 M2/8 X 2
SI00013816 M12 ; 60 MM SI00013941 M10 ; 60 MM 621-300-0030 M16 X 20 MM
SI00014164 M8 ; 60 MM SI00013934 M16 X 80 MM 621-300-0153 M14 X 50 MM
PIN CONTER SPLIT 6MM X 40
SI00013870 M12 ; 70 MM SI00014216 M10 X 70 MM 601-400-0294 MM
SI00014153 M10 ; 20 MM SI00014070 M16 X 90 MM 621-300-0283 M1/2 X 3/4
SI00014225 M12 ; 90 MM SI00014246 M19 X 90 MM 621-300-0237 M5/16 X 2
SI00014234 M8 ; 75 MM SI00013862 M16 X 100 MM 621-300-0150 M14 X 25 MM
SI00014077 M80 ; 80 MM SI00014244 M10 X 140 MM 621-300-0151 M14 X 30 MM
SI00013781 M10 ; 30 MM SI00014156 M16 ; 110 MM
SI00014131 M16 X 30MM SI00014038 M16 ;150 MM

Daftar Barang V-Belt


LOKATOR LOKATOR
A011 NO ITEM MATERIAL DESRIPTION A013 NO ITEM MATERIAL DESRIPTION
SI00002851 8 V 4000 641-300-0143 BELT,V;A47IN;49IN;1230MM;13MM;8MM
SI00006728 8 V 4000 641-300-0098 BELT,V;A58IN;60IN;1230MM;13MM;8MM
SI00017092 BELT,V;SPB;2800MM;16.3MM;13MM SI00006703 V-BELT;A-53, MERK MITSUBOSHI
641-300-0164 BELT,V;SPB;3250MM;16.3MM;13MM 641-300-0051 BELT,V;A55IN;57IN;1430MM;13MM;8MM
641-300-0158 BELT,V;SPB;3350MM;16.3MM;13MM 641-300-0084 BELT,V;A60IN;62IN;1550MM;13MM;8MM
641-300-0123 BELT,V;SPB;3550MM;16.3MM;13MM 641-300-0049 BELT,V;A64IN;66IN;1660MM;13MM;8MM
641-300-0160 BELT,V;SPB;4250MM;16.3MM;13MM 641-300-0085 BELT,V;A65IN;67IN;1690MM;13MM;8MM
641-300-0130 BELT,V;SPB;3750MM;16.3MM;13MM 641-300-0025 BELT,V;A65IN;68IN;1710MM;13MM;8MM
SI00017117 BELT,V;SPZ-2240 641-300-0128 BELT,V;A128IN;184IN;4630MM;22MM;14MM
SI00006437 BELT,V;SPZ-1320 641-300-0012 BELT,V;C-162
SI00006557 BELT,V;SPA-1800 641-300-0092 BELT,V;C146IN;150IN;3760MM;22MM;14MM
SI00006523 BELT,V;SPB-2500 641-300-0108 BELT,V;C144IN;148IN;37100MM;22MM;14MM
641-300-0145 BELT,V;SPA-1582 641-300-0053 BELT,V;C136IN;140IN;3510MM;22MM;14MM
SI00006541 BELT,V;SPA-2800 641-300-0142 BELT,V;C120IN;124IN;3100MM;22MM;14MM
LOKATOR LOKATOR
A012 NO ITEM MATERIAL DESRIPTION A014 NO ITEM MATERIAL DESRIPTION
641-300-0112 BELT,V;A26IN;28IN;700MM;13MM;8MM 641-300-0075 BELT,V;C210IN;214IN;5380MM;22MM;14MM
641-300-0089 BELT,V;A28IN;30IN;740MM;13MM;8MM 641-300-0144 BELT,V;C90IN;92IN;2320MM;13MM;8MM
641-300-0114 BELT,V;A-33,MERK MITSUBOSHI SI00006923 V-BELT;A-107, MERK MITSUBOSHI
641-300-0141 BELT,V;A-83 641-300-0117 BELT,V;C110IN;112IN;2830MM;17MM;11MM

61
641-300-0103 BELT,V;A44IN;46IN;1150MM;13MM;8MM 641-300-0088 BELT,V;B;36IN;39IN;2830MM;17MM;11MM
SI00006706 V-BELT ; A-45, MERK MITSUBOSHI 641-300-0060 BELT,V;B;43IN;46IN;1130MM;17MM;11MM
641-300-0008 BELT,V;A46IN;48IN;1200MM;13MM;8MM 641-300-0062 BELT,V;B;45IN;48IN;1180MM;17MM;11MM
641-300-0106 BELT,V;86IN;90IN;2235MM;22MM;14MM SI00006664 V-BELT;B-47, MERK BANDO/MITSUBOSHI
641-300-0091 BELT,V;80N;84IN;2080MM;22MM;14MM 641-300-0038 BELT,V;B;52IN;55IN;1370MM;17MM;11MM
641-300-0016 BELT,V;SPC;4250MM;22MM;18MM 641-300-0064 BELT,V;B;60IN;63IN;1560MM;17MM;11MM
SI00006825 BELT,V;SPC;4000MM;22MM;18MM 641-300-0163 BELT,V;SPB;3000MM;16.3MM;13MM
SI00006502 BELT,V;SPC;3750MM;22MM;18MM 641-300-0162 BELT,V;D;238IN;241IN;6190MM;32MM;20MM
SI00017102 BELT,V;SPC;2800MM;22MM;18MM 641-300-0154 BELT,V;D;210IN;215IN;5400MM;32MM;20MM
SI00006704 BELT,V;A-51 641-300-0109 BELT,V;D;195IN;200IN;5030MM;32MM;20MM
641-300-0009 BELT,V;A-50 641-300-0074 BELT,V;D;180IN;185IN;4650MM;32MM;20MM
SI00006507 BELT,V;SPC;3150MM;22MM;18MM 641-300-0146 BELT,V;D;240IN;242IN;4650MM;32MM;20MM
LOKATOR
A015 641-300-0034 BELT,V;B;65IN;68IN;1690MM;17MM;11MM 641-300-0029 V-BELT;SPB-4500
641-300-0137 V-BELT;B-80 641-300-0031 V-BELT;SPB-5000
641-300-0055 BELT,V;B;86IN;90IN;2280MM;17MM;11MM 641-300-0132 V-BELT;D-125
SI00006235 V-BELT;B-92, MERK MITSUBOSHI/BANDO 641-300-0071 V-BELT;SPC-2600
641-300-0037 BELT,V;B;90IN;93IN;2330MM;17MM;11MM
BELT,V;B;105IN;108IN;2700MM;17MM;11M
641-300-0150 M
SI00006631 V-BELT;B-97
SI00006680 V-BELT;B-140;3550MM;3590MM;21/32IN
BELT,V;B;148IN;151IN;3800MM;17MM;11M
641-300-0138 M
641-300-0197 V-BELT;XPB2840;2840MM;16MM;13MM

RAK 1 NO ITEM MATERIAL DESRIPTION


701-103-0217 V-BELT;19X12X1950
701-103-0218 V-BELT;20X12X1951+C20+C1400
641-300-0087 V-BELT;B-42
641-300-0024 V-BELT;SPA-1235
641-300-0165 V-BELT;SPA-1650
641-300-0043 V-BELT;SPA-1500
641-300-0086 V-BELT;A-23
641-300-0035 V-BELT;SPA-4000
641-300-0072 V-BELT;C-105
641-300-0007 V-BELT;B-47
641-300-0105 V-BELT;B-39
641-300-0120 V-BELT;A-32
641-300-0159 V-BELT;A-63
641-300-0166 V-BELT;B-147
641-300-0147 V-BELT;B-90
641-300-0014 V-BELT;MF-1320
641-300-0104 V-BELT;B-51

62
641-300-0027 V-BELT;C-238
701-103-0235 V-BELT;SPC-1875/20/14X1875MM
641-300-0059 V-BELT;B-25
641-300-0135 V-BELT;SPZ-1287
641-300-0214 V-BELT;SPB-5000

LAMPIRAN C

NO MATERIAL MATERIAL DESCRIPTION QUANTITY PENGELUARAN


SI00013378 WELDING ROD:3.2MM;E7018;SMAW;FM 99
SI00013384 WELDING ROD:3.2MM;E6013;SMAW;FM 90
SI00012315 WELDING ROD:4MM;E7018;SMAW;FM 49
SI00012319 WELDING ROD:3.2MM;SMAW;GOUGING 26
SI00012337 WELDING ROD:2.8MM;VAUTID 100 24

63
SI00013389 WELDING ROD:2.5-2.6MM;E6013;SMAW;FM 23
SI00006207 WELDING ROD:2.8MM;HC-0 21
SI00012309 WELDING ROD:3.2MM;E312-16;SMAW;FM 21
SI00012312 WELDING ROD:4MM;E312-16;SMAW;FM 21
SI00012303 WELDING ROD:2.8MM;FC 50 19
SI00012339 WELDING ROD:2.8MM;VAUTID 143 19
SI00012314 WELDING ROD:2.8MM;TEROMATEC EO 8338 18
SI00012316 WELDING ROD:2.8MM;19-9-6-0 14
SI00012307 WELDING ROD:2.8MM;FC 668 13
SI00012321 WELDING ROD:4MM;E 668 12
SI00012320 WELDING ROD:2.8MM;TEROMATEC EO 8348 11
SI00012325 WELDING ROD:4MM;E6013;SMAW;FM 10
SI00012352 WELDING ROD:4MM;E316L-15;SMAW;FM 10
SI00013376 WELDING ROD:4MM;;SMAW;FM 9
SI00025185 WELDING ROD:4MM;HILIFE-307 9
SI00012343 WELDING ROD:2.8MM;VAUTID 18/8/6 8
SI00012323 WELDING ROD:8X305MM;ARCAIR GOUGING 8
SI00012318 WELDING ROD:4MM;E307-16;SMAW;FM 5
SI00012330 WELDING ROD:2.5-2.6MM;E312-16;SMAW;FM 4
SI00012344 WELDING ROD:3MM;EA2-A2;SAW;FM 3
SI00006201 WELDING ROD:2.8MM;WIRE 58CW 3
SI00013368 WELDING ROD:3.2MM;;SMAW;FM 3
SI00012305 WELDING ROD:2.8MM;HC2-0 3
SI00012345 WELDING ROD:4MM;EA2-A2;SAW;FM 2
SI00012354 WELDING ROD:2.5-2.6MM;E7018;SMAW;FM 2
SI00025184 WELDING ROD:3.2MM;S688EX-1 2
SI00006221 WELDING ROD:3.2MM;E4043;SMAW;FM 1
SI00012327 WELDING ROD:2.8MM;ACM-O 1
SI00013374 WELDING ROD:2.5-2.6MM;;SMAW;FM 1
SI00020301 WELDING ROD:1.2MM;E71T-1;FCAW;FM 1
SI00020302 WELDING ROD:1.2MM;E81T1-A1MH4;FCAW;FM 1
SI00020347 WELDING ROD:1.2MM;ER70S-6;GMAW;FM 1
Total 567

Klasifikasi Item kategori A


KOMULATIF
QUANTITY FREKUENSI FREKUENSI KATEGORI
NO MATERIAL MATERIAL DESCRIPTION PEMAKAIAN PENGELUARAN PENGELUARAN
1 SI00013378 WELDING ROD:3.2MM;E7018;SMAW;FM 99 17,4% 17,4% A

2 SI00013384 WELDING ROD:3.2MM;E6013;SMAW;FM 90 15,8% 33,3% A

3 SI00012315 WELDING ROD:4MM;E7018;SMAW;FM 49 8,64% 41,9% A

4 SI00012319 WELDING ROD:3.2MM;SMAW;GOUGING 26 4,58% 46,5% A

64
5 SI00012337 WELDING ROD:2.8MM;VAUTID 100 24 4,23% 50,7% A

6 SI00013389 WELDING ROD:2.5-2.6MM;E6013;SMAW;FM 23 4,05% 54,8% A

7 SI00006207 WELDING ROD:2.8MM;HC-0 21 3,70% 58,5% A

8 SI00012309 WELDING ROD:3.2MM;E312-16;SMAW;FM 21 3,70% 62,2% A

9 SI00012312 WELDING ROD:4MM;E312-16;SMAW;FM 21 3,70% 65,9% A

10 SI00012303 WELDING ROD:2.8MM;FC 50 19 3,35% 69,3% A

11 SI00012339 WELDING ROD:2.8MM;VAUTID 143 19 3,35% 72,6% A

12 SI00012314 WELDING ROD:2.8MM;TEROMATEC EO 8338 18 3,17% 75,8% A

13 SI00012316 WELDING ROD:2.8MM;19-9-6-0 14 2,46% 78,3% A

14 SI00012307 WELDING ROD:2.8MM;FC 668 13 2,29% 80,5% A

Total 80,5%

Klasifikasi Item Kategori B


QUANTITY KOMULATIF
KATEGOR
MATERIA PEMAKAIA FREKUENSI FREKUENSI
I
NO L MATERIAL DESCRIPTION N PENGELUARAN PENGELUARAN
1 SI00012321 WELDING ROD:4MM;E 668 12 2,11% 2,11% B

2 SI00012320 WELDING ROD:2.8MM;TEROMATEC EO 8348 11 1,94% 4,05% B

3 SI00012325 WELDING ROD:4MM;E6013;SMAW;FM 10 1,76% 5,82% B

4 SI00012352 WELDING ROD:4MM;E316L-15;SMAW;FM 10 1,76% 7,58% B

5 SI00013376 WELDING ROD:4MM;;SMAW;FM 9 1,58% 9,17% B

6 SI00025185 WELDING ROD:4MM;HILIFE-307 9 1,58% 10,7% B

7 SI00012343 WELDING ROD:2.8MM;VAUTID 18/8/6 8 1,41% 12,1% B

8 SI00012323 WELDING ROD:8X305MM;ARCAIR GOUGING 8 1,41% 13,5% B

9 SI00012318 WELDING ROD:4MM;E307-16;SMAW;FM 5 0,88% 14,4% B

10 SI00012330 WELDING ROD:2.5-2.6MM;E312-16;SMAW;FM 4 0,70% 15,1% B

Total 15,1%

Klasifikasi Item Kategori C.


KOMULATIF
FREKUENSI FREKUENSI KATEGOR
QUANTITY PENGELUARA PENGELUARA I
NO MATERIAL MATERIAL DESCRIPTION PEMAKAIAN N N
1 SI00012344 WELDING ROD:3MM;EA2-A2;SAW;FM 3 0,52% 0,52% C

2 SI00006201 WELDING ROD:2.8MM;WIRE 58CW 3 0,52% 1,05% C

3 SI00013368 WELDING ROD:3.2MM;;SMAW;FM 3 0,52% 1,58% C

4 SI00012305 WELDING ROD:2.8MM;HC2-0 3 0,52% 2,11% C

5 SI00012345 WELDING ROD:4MM;EA2-A2;SAW;FM 2 0,35% 2,46% C

65
6 SI00012354 WELDING ROD:2.5-2.6MM;E7018;SMAW;FM 2 0,35% 2,82% C

7 SI00025184 WELDING ROD:3.2MM;S688EX-1 2 0,35% 3,17% C

8 SI00006221 WELDING ROD:3.2MM;E4043;SMAW;FM 1 0,17% 3,35% C

9 SI00012327 WELDING ROD:2.8MM;ACM-O 1 0,17% 3,52% C

10 SI00013374 WELDING ROD:2.5-2.6MM;;SMAW;FM 1 0,17% 3,70% C

11 SI00020301 WELDING ROD:1.2MM;E71T-1;FCAW;FM 1 0,17% 3,88% C


WELDING ROD:1.2MM;E81T1-
C
12 SI00020302 A1MH4;FCAW;FM 1 0,17% 4,05%
13 SI00020347 WELDING ROD:1.2MM;ER70S-6;GMAW;FM 1 0,17% 4,23% C

Total 4,23%

66

Anda mungkin juga menyukai