Anda di halaman 1dari 2

Tugas 2 HUKUM ACARA PIDANA

NAMA : RIMA WAHYU RAMADHAN


NIM : 042238218
kasus 1

A adalah seorang driver online, pada suatu hari saat sedang membawa penumpangnya
X ,mobil A dihentikan oleh penyidik dan dilakukan penggeledahan tanpa surat
penggeledahan serta ditemukan 2 senjata api rakitan. Menurut keterangan A dan X
barang tersebut bukan milik mereka, akan tetapi polisi melakukan pemeriksaan dan
penangkapan terhadap A.

Pertanyaannya

1. Siapakah yang dapat mengajukan permohonan Praperadilan dalam kasus


tersebut dan bagaimana proses pemeriksaan Praperadilan?
2. Apakah putusan praperadilan dapat diajukan banding?

kasus 2

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaksa Penuntut Umum (JPU) menyatakan bakal


mengajukan replik atau jawaban atas pledoi yang disampaikan terdakwa kasus surat
jalan palsu, Djoko Tjandra beserta kuasa hukumnya.

"Kami akan mengajukan replik, secara tertulis," kata jaksa yang menangani perkara, di
Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Jumat (11/12/2020). Hakim Ketua Muhammad Sirat
mengatakan penyampaian replik dari jaksa penuntut akan dilakukan pada sidang
berikutnya, Selasa (15/12) pekan depan, di PN Jakarta Timur.

"Selasa pekan depan ya," ucapnya. Dalam pledoinya, Djoko Tjandra meyakini Majelis
Hakim PN Jaktim yang menangani perkara ini mengetahui secara terang dan jelas
tentang fakta - fakta yang terungkap dalam persidangan.

Ia menegaskan dirinya bukan pelaku tindak pidana membuat dan atau menggunakan
surat jalan palsu. Untuk itu ia semestinya diputus bebas. "Saya percaya Majelis Hakim
Yang Mulia melihat dengan terang dan jelas kebenaran-kebenaran dalam fakta-fakta
yang terungkap di Persidangan ini, yakni saya bukanlah pelaku tindak pidana membuat
surat palsu atau memalsukan surat sebagaimana Surat Tuntutan Penuntut Umum, dan
atau saya bukanlah pelaku tindak pidana pemakai surat palsu atau surat yang dipalsu
sebagaimana Surat Dakwaan Penuntut Umum, sehingga harus dibebaskan," kata Djoko
Tjandra membacakan pledoinya, di PN Jakarta Timur, Jumat (11/12/2020).

3. Buatlah gambaran proses pengajuan replik dan duplik dalam sebuah


persidangan perkara pidana ?

JAWAB :
Kasus 1:
1. Siapakah yang dapat mengajukan permohonan Praperadilan dalam kasus tersebut dan
bagaimana proses pemeriksaan Praperadilan?
Dalam kasus ini, A (driver online) yang ditangkap dapat mengajukan permohonan
Praperadilan. Praperadilan adalah proses hukum yang dilakukan oleh seseorang yang
merasa hak-haknya telah dilanggar oleh suatu tindakan hukum yang dilakukan oleh
penegak hukum, dalam hal ini, penangkapan oleh polisi tanpa prosedur yang benar.
Proses pemeriksaan Praperadilan meliputi:
- Pengajuan permohonan: A mengajukan permohonan Praperadilan ke Pengadilan
Negeri yang berwenang dengan menyertakan alasan-alasan dan bukti-bukti yang
mendukung bahwa penangkapan tersebut melanggar hukum.
- Pemeriksaan permohonan: Pengadilan Negeri akan memeriksa permohonan
Praperadilan yang diajukan oleh A dan meminta tanggapan dari pihak kepolisian.
- Sidang Praperadilan: Pengadilan Negeri akan menggelar sidang untuk mendengarkan
argumen dari kedua belah pihak dan memutuskan apakah penangkapan tersebut sah
atau tidak.
- Putusan Praperadilan: Pengadilan Negeri akan mengeluarkan putusan yang bisa saja
membatalkan penangkapan tersebut jika ditemukan bahwa penangkapan dilakukan
tanpa prosedur yang benar.

2. Apakah putusan praperadilan dapat diajukan banding?


Putusan Praperadilan dapat diajukan banding oleh pihak yang kalah dalam proses
tersebut. Jika A merasa tidak puas dengan putusan Praperadilan, dia dapat mengajukan
banding ke Pengadilan Tinggi yang berwenang.
Kasus 2:
Proses pengajuan replik dan duplik dalam sebuah persidangan perkara pidana:
1. Replik: Setelah terdakwa atau kuasa hukumnya menyampaikan pledoi atau
pembelaan, jaksa penuntut umum (JPU) memiliki hak untuk menyampaikan replik. Replik
adalah tanggapan tertulis dari JPU terhadap pledoi yang disampaikan oleh terdakwa.
Dalam replik, JPU memberikan tanggapan terhadap argumen-argumen yang
disampaikan oleh terdakwa dan menjelaskan alasan mengapa terdakwa harus dihukum.
2. Duplik: Setelah JPU menyampaikan replik, terdakwa atau kuasa hukumnya memiliki
hak untuk menyampaikan duplik. Duplik adalah tanggapan tertulis dari terdakwa atau
kuasa hukumnya terhadap replik yang disampaikan oleh JPU. Dalam duplik, terdakwa
memberikan tanggapan terhadap argumen-argumen yang disampaikan oleh JPU dalam
replik dan menjelaskan alasan mengapa pledoinya harus diterima oleh pengadilan.

Proses ini merupakan bagian dari proses persidangan yang memungkinkan kedua belah
pihak untuk saling memberikan tanggapan terhadap argumen-argumen yang
disampaikan oleh pihak lawan, sehingga pengadilan dapat membuat keputusan yang
lebih komprehensif berdasarkan semua argumen yang telah disampaikan.
Sumber Referensi:
Modul Hukum Acara Pidana Universitas Terbuka
https://www.hukumonline.com/klinik/a/hukuman-bagi-idriver-i-taksi-ionline-i-yang-
merampok-penumpang-lt5c98a47873eb9/ diunduh pada tanggal 07/05/2024
http://lib.unnes.ac.id/61479/2/32.%20Profesionalisme%20Driver%20Transportasi%20
Online.pdf diunduh pada tanggal 07/05/2024

Anda mungkin juga menyukai