Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dinta Yolinda Nugraheni

NIM : 2300103911683011

Jurusan : Pekerja Sosial PPG Prajabatan UNESA

01.01.2-T5-7 Koneksi Antar Materi

Mahasiswa membuat sebuah kesimpulan dan pesan kunci dengan mengaitkan


pemahaman dari Topik V dengan Topik I, Topik II, Topik III dan Topik IV. Sejauh mana
topik tentang pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta
didik dalam pendidikan abad ke-21 dapat diimplementasikan pada pendidikan nasional
dan sekolah mitra mahasiswa secara khusus.

Pada Topik 1 Perjalanan Pendidikan Nasional

Perjalanan Pendidikan Nasional terbagi menjadi 2 waktu, yaitu :

Sebelum kemerdekaan

 Pada tahun 1854 beberapa bupati menginisiasi untuk mendirikan sekolah


kabupaten yang hanya mendidik calon pegawai
 Tahun 1854 juga lahirlah sekolah Bumi Putera yang hanya mempunyai tiga kelas.
Rakyat hanya diajarkan membaca, menulis dan berhitung
 Tahun 1920 lahirlah cita-cita baru untuk perubahan radikal dalam pendidikan dan
pengajaran
 Tahun 1920 lahirlah Taman Siswa di Yogyakarta sebagai gerbang emas
kemerdekaan dan kebebasan kebudayaan bangsa

Setelah Kemerdekaan (Saat Ini)

 Masyarakat Indonesia lebih mudah mendapatkan pendidikan, sekolah sudah


banyak dibuka, beasiswa pendidikan banyak bahkan pemerintah mewajibkan
setiap warga negara untuk mengenyam pendidikan 12 tahun (SD, SMP, SMA).
 Pembelajaran pada abad-21 merupakan pembelajaran yang berfokus pada
peserta didik, mengintegrasi kemampuan literasi, kecakapan, ketrampilan, sikap
serta penguasaan teknologi

Pada Topik 2 Dasar Pendidikan – Ki Hajar Dewantara

Ki Hadjar Dewantara adalah Pahlawan Nasional khususnya di Pendidikan, yang


memperjuangkan kesetaraan dan kesempatan pendidikan bagi warga pribumi
(Indonesia) yang kala itu dijajah Kolonial Belanda. Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai
tokoh pemikir yang visioner dan gigih dalam memperjuangkan pendidikan dan
kebudayaan Indonesia.Karena jasa – jasa beliau sehingga Ki Hadjar Dewantara
dijuluki sebagai Bapak Pendidikan Indonesia, serta hari lahir beliau, dinobatkan
menjadi Hari Pendidikan Indonesia.

Menurut Ki Hadjar Dewantara Pendidikan dan Pengajaran merupakan usaha


persiapan dan untuk segala kepentingan hidup manusia baik dalam hidup masyarakat
maupun hidup berbudaya dalam arti seluas-luasnya. Ki Hadjar Dewantara memiliki
keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan
menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang
berlatih dan tumbuhnya nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan

Ki Hadjar Dewantara menegaskan bahwa mendidik anak-anak dengan cara yang


sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya sendiri. artinya cara belajar dan interaksi
peserta didik abad-21 tentu berbeda dengan peserta didik pertengahan dan akhir abad-
20. Ki Hadjar Dewantara juga menekankan terkait budi pekerti diartikan sebagai
perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya
(psikomotor). Selain itu juga pengajaran yang dilakukan guru harus menekankan “sistem
among yaitu mampu memberikan tuntunan kepada peserta didik

Pada Topik 3 Identitas Manusia Indonesia


Pancasila merupakan intisari yang merangkum nilai-nilai, jiwa dan semangat yang
dihidupi oleh orang-orang Indonesia yang selalu menjunjung tinggi nilai gotong royong.
Hal ini juga ditegaskan oleh Ki Hajar Dewantara

Dengan menggali nilai-nilai luhur yang sudah dihidupi masyarakat di kepulauan


nusantara. Soekarno menjadikan pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia dan
sekaligus menusia Indonesia, yang mana identitas ini terdiri dari bahasa, bendera, lagu
kebangsaan, lambang negara, semboyan, dan dasar falsafah. Nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila juga sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara guna
mewujudkan masyarakat yang berkarakter Pancasila

Pendidikan tidak cukup hanya membantu untuk sekedar memahami keragaman


namun Pendidikan adalah proses untuk melestasikan keragaman, menemukan nilai-nilai
yang menyatukan keragaman, dan melawan segala bentuk yang merongrong kesatuan.
Oleh karenanya pendidikan menjadi praktis hidup bersama yang saling peduli,
mengasihi, menghargai, dan bukan saling mengalahkan dalam semangat kompetisi

Topik 4 Pancasila Sebagai Fondasi Pendidikan Indonesia

Para pendiri bangsa telah menggali nilai-nilai filsafat hidup berbangsa yang
dirumuskan dalam dasar negara yaitu Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila merupakan
dasar filosofis pendidikan pada umumnya dan penddikan agama di Indonesia yang
berkontribusi bagi kesatuan hidup berbangsa dalam kemajemukan Indonesia. Nilai-nilai
dalam Pancasila menjadi dasar pengembangan paradigma pendidikan transformatif
untuk melestarikan kemajemukan budaya, agama, ras, dan suku di tengah tantangan
dan ancaman keterpecahan hidup berbangsa. Nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila antara lain :

1. Keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa


2. Visi kemanusiaan yang adil dan beradap
3. Cita-cita kesatuan hidup berbangsa
4. penegakan hal dan kewajiban setiap warga negara untuk berpartisipasi aktif dalam
hidup berbangsa
5. Perjuangan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia

Pada Topik 5 Pendidikan Yang Memerdekakan Peserta Didik

Pendidikan yang membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan


serta potensinya tanpa adanya tekanan atau belenggu dari faktor dalam dirinya maupun
luar dirinya

 Hidup tidak diperintah


 Berdiri tegak karena kekuatan sendiri
 Cakap mengatur hidup dengan tertib

KESIMPULAN ANTAR TOPIK

Indonesia telah mengalami perubahan seiring perkembangan zaman, hal ini terjadi
dimulai sejak sebelum kemerdekaan hingga setelah kemerdekaan sampai dengan saat
ini. Indonesia telah melakukan perubahan serta penyesuaian pendidikan seperti gagasan
Ki Hajar Dewantara terkait pendidikan abad-21 yang pengajarannya berbeda dengan
abad-20. Selain itu perkembangan ilmu teknologi juga menjadi salah satu faktor
pendukung perubahan. Namun Indonesia tetap berpedoman pada Pancasila sebagai
landasan serta tetep memperhatikan entitas serta identitas manusia Indonesia dalam
perubahan pendidikan yang ada. Selain itu pada abad 21 sudah seharusnya pendidikan
mampu membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan serta potensinya
tanpa adanya tekanan atau belenggu dari faktor dalam dirinya maupun luar dirinya yang
mana ada 3 prinsip yang harus di capai yaitu hidup tidak diperintah, berdiri tegak karena
kekuatan sendiri dan cakap mengatur hidup dengan tertib seperti contoh implementasi
dari beberapa sekolah yang telah memerdekakan dan berpihak kepada peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai