Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No.

2, Agustus 2020

TRANSFER TEKNOLOGI MULTI EFFECT EVAPORATOR (MME)


PADA UKM GULA MERAH DI DESA SUMBER AGUNG KEDIRI

Bambang Dwi Argo1*, Angky Wahyu Putranto1, Rama Oktavian2, Randy Cahya
Wihandika3
1
Program Studi Teknologi Bioproses, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Brawijaya, Malang - Indonesia
2
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang-Indonesia
3
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya,
Malang - Indonesia

e-mail: dwiargo@ub.ac.id

Abstrak
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memoderenisasi
alat mesin yang digunakan memproduksi gula merah agar dapat
mempermudah dan mempercepat proses produksi serta untuk dapat menekan
total biaya operasional. Selain itu kegiatan ini ditujukan untuk membantu
meningkatkan produksi dan kualitas produk gula merah bagi UKM Gula Merah
di Kabupaten Kediri. Namun demikian fokus kegiatan yang dilakukan pada
kegiatan pengabdian ini yaitu proses pembuatan beberapa komponen
evaporator, penyuluhan alat dan pendampingan kepada anggota UKM Gula
Manis. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu berupa
bantuan alat yang meliputi mainhole evaporator, system perpipaan dan pompa
kepada mitra agar dapat menjalankan produksi gula merah dengan teknologi
yang sudah dirancang. Hasil pengujian dan perhitungan dari performansi alat
juga telah dilakukan untuk mendukung proses operasi menggunakan
evaporator. Selain itu kegiatan sosialisasi proses pembuatan gula merah
kapasitas industri juga telah dilaksanakan dengan baik.

Kata kunci: Gula merah; UKM; evaporator; mainhole

Abstract
This community service activity aims to modernize machine tools used to
produce brown sugar in order to simplify and speed up the production process
and to be able to reduce total operational costs. Moreover, this activity is
intended to assist in increasing the production and quality of brown sugar
products for UKM which can give effect on increasing their profitability. Brown
sugar is produced through a several process stages starting from grinding,
filtering, heating, lime milk addition, sulfitation, decantation and evaporation.
This community service activity successfully helpUKM through equipment
assistance including main hole evaporator, piping systems and pumps which
makes UKM run he production of brown sugar with technology that has been
designed. Test results and calculations of equipment performance have also

164
Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No. 2, Agustus 2020

been carried out to support the operation process using an evaporator.


Furthermore, the socialization process of the process of making brown sugar in
mass-scale capacity has also been successfully conducted.

Keywords :brown sugar; UKM; evaporator; mainhole

PENDAHULUAN menjadi jenis produk gula merah yang


Pembangunan daerah atau paling banyak beredar dipasaran.
kawasan pedesaan melalui program Proses pengolahan nira tebu
pemberdayaan masyarakat untuk untuk menjadi gula merah di UKM
pengembangan dan kemakmuran umumnya membutuhkan proses
ekonomi dan program pembangunan pemanasan untuk mengurangi kadar air
sarana prasarana untuk daerah agar mencapai kekentalan tertentu,
tertinggal harus berdasarkan kebutuhan sehingga siap untuk dicetak menjadi
daerah dan masyarakat penerima gula merah. Proses pemanasan ini
manfaat. Konsep yang benar adalah sangat penting karena proses
bukan berdasarkan asas pemerataan pemanasan memengaruhi sifat fisik
namun berdasarkan urgensi kebutuhan maupun sifat kimia gula merah yang
primer masyarakat yang mendapatkan dihasilkan sehingga memengaruhi
manfaat dari kegiatan pemberdayaan kualitas dari gula merah. Pengolahan
yang dilaksanakan. nira tebu menjadi gula merah secara
Gula merah merupakan salah tradisional memiliki kelemahan dalam
satu jenis produk unggulan utama yang proses pemanasan, sehingga
dihasilkan oleh masyarakat dari wilayah menghasilkan kulaitas gula merah yang
perdesaan. Jumlah usaha kecil dan tidak baik (Muhlisin, dkk, 2015).
menengah yang terlibat dalam rantai Selain itu, permasalahan yang
produksi dan pemasaran sudah sangat terjadi pada UKM gula merah ada pada
berkembang dan mulai banyak keseluruhan proses produksinya.
jumlahnya. Produk gula merah Permasalahan tersebut lain 1).
merupakan bahan utama dalam Rendemen giling nira yang masih
memproduksi produk seperti; kecap relative rendah, 2). Pencegahan
manis, jamu, sirup, kue, minuman dan terjadinya gula reduksi yang belum bisa
makanan. Permintaan pasar gula diatasi dengan baik, c). Pengaturan
merah dari waktu kewaktu semakin suhu pendidihan nira yang bisa bisa
meningkat dan jangkauan pasarnya dilakukan secara konsisten, d).
sangat luas dari pasar lokal, regional Penentuan kemasakan gula yang
maupun nasional. Gula merah yang belum bisa ditentukan secara pasti, e).
beredar dipasaran umumnya Sanitasi proses yang belum dilakukan
menggunakan bahan nira yang secara baik dan f). Penggunaan tenaga
dihasilkan dari berbagai macam bahan kerja yang belum dilakukan secara
seperti dari nira kelapa, siwalan dan efisien.
tebu. Pada saat ini gula merah yang Program kegiatan pengabdian
diproduksi dari bahan nira tebu telah kepada masyarakat ini memfasilitasi
penyelasaian dan pengoperasian

165
Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No. 2, Agustus 2020

industri gula merah yang sudah ada evaporator guna mendukung realisasi
yakni dengan memanfatkan teknologi pabrik gula merah modern pada UKM,
yang lebih maju dan efisien. Namun b). melakukan kegiatan sosialisasi dan
demikian kegiatan pengabdian pelatihan tentang cara penggunaan
masyarakat ini tidak menyelesaikan teknologi yang diberikan, c).
semua masalah yang terdapat di mitra. pendampingan untuk melakukan
Oleh karena itu tujuan khusus dari perawatan dan evaluasi kegiatan
kegiatan ini antara lain: (1) Membantu secara rinci.
penyelesaian pengerjaan mesin a) Penyelesaian Mesin Multi Effect
meliputi: pemasangan jaringan Evaporator (MEE)
perpipaan yang dibutuhkan pada unit Multi effect evaporator merupakan
multi effect evaporator, (2) Membantu alat yang sangat penting dalam pross
penyelesaian pembuatan “main hole”, perubahan nira tebu menjadi gula
dan (3) Melakukan uji coba multi effect merah terkaramelisasi untuk kapasitas
evaporatorproduksi gula merah. industri. Pada sistem ini, uap sebagai
sumber panas digunakan dalam
METODE PELAKSANAAN beberapa kali tingkatan sehingga
KEGIATAN penggunaannya menjadi lebih efisien.
Permasalahan yang harus Melalui sistem ini, gula merah tebu juga
diselesaikan oleh pengrajin gula merah dapat diproduksi secara kontinyu dan
di Kabupaten Kediri adalah belum dalam kapasitas yang jauh lebih besar
mampu memenuhi permintaan pasar daripada dengan menggunakan
dalam jumlah besar serta dengan metode konvensional (Al Riza dkk,
kualitas produk yang baik. 2012).
Ketidakmampuan produksi dengan Desain dari alat multi effect
kapasitas tinggi muncul karena evaporator (MEE) dan simulasi
teknologi yang digunakan belum perhitungan yang digunakan pada
mampu mencapai kapasitas produksi transfer teknologi kepada UKM ini
yang diharapkan. Disamping itu sesuai dengan penelitian Al Riza dkk
permasalahan untuk menghasilkan (2012) dan Argo et al., (2020). Proses
produk gula merah dengan kualitas pembuatan mesin evaporator sudah
tinggi masih belum dapat diwujudkan dilakukan, namun untuk pembuatan
secara konsisten. mainhole dan sambungan perpipaan
Langkah-langkah atau tahapan belum dilaksanakan. Mainhole dan
yang ditetumpuh untuk melaksanakan perpipaan menjadi hal yang sangat
solusi atas permasalahan spesifik yang penting, mengingat mesin MEE tidak
dihadapi oleh para pengrajin gula dapat dijalankan jika beberapa bagian
merah Kabupaten Kediri yaitu dengan pendukung dari mesin MEE tersebut
mengadakan program pendampingan belum dipasang. Oleh karena itu pada
dan transfer teknologi secara nyata kegiatan ini akan dilakukan desain
untuk menyelesaikan permasalahan mainhole dan sistem perpipaan pada
tersebut. Program tersebut ada MEE guna mendukung proses
beberapa tahapan yaitu a). membantu pembuatan gula merah skala industri
menyelesaikan mesin multi effect

166
Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No. 2, Agustus 2020

Mainhole dirancang dengan material plat untuk membuat mainhole


tujuan memudahkan pelaksanaan yaitu 565,2 cm untuk pembuatan wajan
perawatan tabung evaporasi. Pemilihan dengan ketebalan plat 5 mm, 720 cm
diameter dirancang agar operator bisa untuk badan mainhole dengan
masuk ke dalam tabung evaporasi. ketebalan plat 3 mm, dan 94,2 cm
Engsel dan pegangan pembuka dibuat untuk pembuatan mulut mainhole
agar memudahkan operator dalam dengan ketebalan plat 2 mm. Sehingga
membuka ataupun menutup mainhole jika ditotal diperlukan 1 lembar plat
yang cukup berat. 6 buah pengunci dan dengan ketebalan 3 mm dan 1 lembar
seal juga dirancang untuk merapatkan plat dengan ketebalan 5 mm. Selain
pintu agar tidak terjadi kebocoran plat diperlukan juga mur dan baut
sekecil apapun. Desain mainhole yang sebanyak 30 buah sebagai pengunci,
telah diterapkan pada mitra seperti engsel sebanyak 3 buah, dan shield
yang ditunjukkan pada Gambar 1. untuk dipasang dimulut bagian dalam
Sedangkan kebutuhan bahan untuk mainhole dan penutupnya. Pada mesin
membuat mainhole ditunjukkan pada MEE yang diterapkan apda mitra juga
Tabel 1. dilengkapi dengan pipa yang berfungsi
untuk menjaga evaporator tetap dalam
keadaan vakum. Desain perpipaan
untuk MEE seperti ditunjukkan pada
Gambar 2.

Gambar 1. Desain Mainhole Evaporator


Gambar 2. Desain perpipaan MEE
Berdasarkan hasil perhitungan bahan
seperti pada Tabel 1, kebutuhan Pipa dirancang dengan spesifikasi
panjang 0,15 m, tinggi 0,75 m, dan
Tabel 1. Perhitungan kebutuhan bahan yang digunakan untuk membuat mainhole
Bagian mainhole Keliling (cm) Jumlah Total (cm)
Wajan 188,4 3 565,2
Badan 240 3 720
Mulut 15,7 6 94,2

167
Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No. 2, Agustus 2020

berdiameter 1,5 in. Terdapat 1 buah dilakukan. Evaluasi secara khusus juga
katup pada masing-masing pipa. Pipa dilakukan terhadap tim Program
juga dilengkapi dengan 3 mur yang Pengabdian Kepada Masyarakat baik
terdapat pada atas dan bawah katup, individu maupun kelompok dalam
serta pada lengkungan bagian bawah. melaksanakan kegiatan ini.

b) Sosialisasi Cara Penggunaan Alat HASIL DAN PEMBAHASAN


Metode yang digunakan dalam HasilPembuatanMainhole MEE
melakukan pemberdayaan salah satu Berdasarkan desain yang telah
UKM gula merah di Kabupaten Kediri dibuat sesuai dengan desain
adalah menggunakan teknik rancangan fungsional dan struktural,
pembelajaran individu dan kelompok maka perlu dilakukan perhitungan
disertai praktek perencanaan dan kebutuhan bahan untuk menentukan
pembuatan teknologi mesin banyaknya bahan yang meliputi plat
pengolahan gula merah serta dengan tebal 3 mm untuk diameter
mempraktekkan secara langsung mesin mainhole, plat dengan tebal 4 mm
penggunaan mesin tersebut. Teknik untuk bagian wajan atau penutup, mur
transfer teknologi untuk mesin dan baut sebanyak 10 buah, engsel,
pembuatan gula merah dilakukan dan lembaran shield.
secara manual dan online dimana Pertama yang dilakukan yaitu
pembelajaran ini dipraktekan langsung menggambar rangka mainhole pada
oleh tim Program Pengabdian Kepada plat untuk diameter mainhole 60 cm
Masyarakat bersama – sama dengan dengan tinggi 40 cm kemudian
pengrajin gula merah. Pada kegiatan ini dipotong sesuai dengan rangka.
juga dilakukan penyebaran kuisioner Selanjutnya hasil potongan tersebut
kepada peserta sosialisasi untuk dilas untuk disambungkan dengan
mengetahui pemahaman akan materi wajan menggunakan engsel. Kemudian
yang telah diberikan. Selain itu juga dilakukan pemasangan mur dan baut
diberikan kuisioner evaluasi kegiatan pada wajan dan badan mainhole yang
sosialisasi untuk mengetahui disusul dengan pemasangan silikon
keberhasilan kegiatan sosialisasi. pada bibir dalam badan mainhole.
Setelah selesai mainhole dipoles untuk
c) Pendampingan dan Monitoring untuk meratakan sisa-sisa hasil las.
Evaluasi hasil program kegiatan Hasil pembuatan dan pemasangan
pengabdian yang dilakukan meliputi mainhole yang telah diterapkan pada
beberapa hal antara lain: a). mitra seperti yang dapat dilihat pada
Penyelesaian target waktu Gambar 3.
penyelesaian perakitan mesin produksi
gula merah, b). Uji coba operasional
mesin produksi gula merah dan c).
Keikutsertaan dan partisipasi positif
para pengrajin gula merah untuk
menerima transfer teknologi dan
mengikuti kegiatan pendampingan yang

168
Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No. 2, Agustus 2020

effect yaitu pipa lurus dengan diameter


4 cm sebanyak 1 buah dengan panjang
dipasaran 6 meter, pipa sambungan L
dengan diameter 4 cm sebanyak 2
buah, dan valve sebanyak 2 buah.
Hasil desain perpipaan MEE
ditunjukkan pada Gambar 4.
Gambar 3.Hasil Mainhole yang Telah
Dibuat dan Dipasang

Pada main hole terdapat engsel


dan pegangan pembuka, serta
dilengkapi juga dengan pengunci yang
berjumlah 6 buah dan terdapat seal
pada mulut mainhole. Mainhole akan
dipasang pada masing-masing tabung
evaporasi.

Hasil Pembuatan Perpipaan MEE


Sistem perpipaan berfungsi untuk Gambar 4. Hasil Desain perpipaan MEE
menjaga evaporator tetap dalam
keadaan vakum. Katup dibuat supaya Hasil Pengujian Viskositas
bisa untuk menyumbat ataupun Pengaplikasian evaporator
memberhentikan aliran uap. sebagai alat untuk mengevaporasikan
Sambungan disambungkan nira tebu diperlukan pengujian
menggunakan las dan dengan mur. viskositas nira tebu untuk menentukan
Sambungan las dibuat permanen, besarnya daya pompa yang diperlukan
sementara mur digunakan agar menjadi untuk memompa nira dari effect 2 ke
sambungan sementara. Sambungan effect 3. Adapun hasil pengujian
sementara untuk memudahkan dalam viskositas yang telah dilakukan
proses perawatan pipa. disajikan dalam Tabel 2 berikut.
Material yang diperlukan untuk
membuat sambungan evaporator antar

Tabel 2.Hasil Pengujian Viskositas


Viskositas Kinematik
Variasi (%) T (˚C)
(cst)
30,6 4,47
5 50,2 3,75
70,0 3,36
30,3 4,99
7 50,1 4,54
69,8 4,28

169
Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No. 2, Agustus 2020

Viskositas Kinematik
Variasi (%) T (˚C)
(cst)
30,3 4,73
9 50,5 4,03
70,4 3,67
30,0 5,70
11 50,2 4,64
70,0 4,32
30,1 5,85
12 50,3 5,27
70,2 4,37
30,9 4,36
13 50,1 3,84
70,0 3,64
30,3 5,34
15 50,2 4,72
70,0 4,05
30,5 4,47
18 50,1 4,21
70,1 3,96

Pengujian viskositas dilakukan pada persamaan (1) (Chhabra dan


menggunakan larutan gula merah Shankar, 2018).
dengan konsentrasi 5%, 7%, 9%, 11%,
12%, 13%, 15%, dan 18%. Pengujian
viskositas larutan gula dilakukan di (1)
Laboratarium Motor Bakar Fakultas dimana:
Teknik Universitas Brawijaya dengan W : Kerja fluida (J/Kg)
menggunakan alat Herzog Saybolt Δz : Beda elevasi (m)
ASTM D88 (viscometer) dengan merk ΔP : Beda tekanan pada sistem (N/m2)
LEYBOLD. Berdasarkan hasil ΔPf : Pressure drop karena friksi dalam
pengujian viskositas (Tabel 2), maka pipa (N/m2)
dilakukan survey untuk pembelian jenis g : Percepatan gravitasi (m/s2)
pompa yang dapat mengalirkan sesuai ρ : Densitas fluida (kg/m3)
dengan viskositas nira tebu yang
dihasilkan. Pressure drop (ΔPf) karena friksi
dalam pipa, instrumen maupun alat
Perhitungan Kebutuhan Pompa dapat dihitung dengan persamaan (2)
Untuk menentukan spesifikasi (Geankoplis, 2018)
pompa secara umum perhitungannya
diturunkan dari persamaan energi pada
sistem pemompaan seperti ditunjukkan (2)

170
Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No. 2, Agustus 2020

dimana: peserta untuk aktif dan mempraktekkan


f : faktor friksi langsung materi pelatihan. Kegiatan
L : panjang pipa termasuk panjang sosialisasi dan pelatihan ini
ekivalen kehilangan tekanan sepanjang dilaksanakan di tempat pengolahan
pipa (m) UKM Gula Manis di Kec. Ploso Klaten
Di : diameter dalam pipa (m) Kab Kediri. Dokumentasi kegiatan
u : kecepatan linear fluida dalam pipa penyerahan alat dan sosialisasi dapat
(m/s) dilihat pada Gambar 5. Dibawah ini.
Kecepatan linear fluida dapat
dihitung menggunakan persamaan (3)
(Smith, dkk, 2017)

(3)
dengan:
u : kecepatan linear fluida dalam pipa
(m/s)
Q : volumetric rate (m3/s)
A : penampang pipa (m2)
Spesifikasi pompa ditentukan
menggunakan persamaan diatas Gambar 5. Penyerahan komponen alat
dengan kondisi fluida larutan gula dan sosialisasi di UKM Gula Manis
sebagai berikut viskositas 6 cst,
densitas 1462 kg/m3, volumetric rate Selain itu, kegiatan sosialisasi juga
(Q) 0,0416 m3/s, perbedaan tekanan dilakukan penyebaran kuisioner
192087,97 Pa, diameter pipa dalam sebelum dan setelah penyampaian
0,0732 meter, friksi gesekan 0,0322, materi sosialisasi. Berdasarkan
dan panjang pipa 6 meter. Untuk kuesioner yang telah disebar, diperoleh
menghitung power pompa, harus data pemahaman dari peserta
dihitung terlebih dahulu pressure drop sosialisasi seperti yang ditunjukkan
dalam sistem. Dengan menggunakan pada Gambar 5.
persamaan diatas didapat pressure
drop (ΔPf) 4,3563 N/m2. Kemudian
kerja fluida (W) dihitung dengan
persamaan diatas memberikan hasil -
127,681 J/kg. Sehingga untuk
mengalirkan nira 2500L/menit, dengan
mempertimbangkan efisiensi pompa
dibutuhkan power 6 Hp.

Sosialisasi Kepada UKM Gula Merah


Kegiatan sosialisasi dan
penyerahan alat pada pengabdian
kepada masyarakat ini merupakan
latihan partisipatori sehingga mengajak

171
Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No. 2, Agustus 2020

sepenuhnya terkait pertanyaan no 1


sampai no 4, sedangkan pertanyaan no
5, masih ada 33% responden yang
belum memahami sepenuhnya terkait
perbedaan gula merah yang dihasilkan
dari pengolahan secara tradisional
dengan pengolahan menggunakan
teknologi evaporator.
Berdasarkan hasil sosialisasi,
Gambar 6. Hasil Kuisioner Pra dan Pasca
semua responden ingin mengganti
Sosialisasi di Mitra
proses pembuatan gula merah dari
pemasakan gula merah secara
Berdasarkan Gambar 6
tradisional ke teknologi evaporator.
tersebut, pada pra sosialisasi, hanya
Alasan responden ingin mengganti cara
untuk pertanyaan 1, 2 dan 4 yang
pembuatan gula merah secara
diketahui oleh peserta. Adapun
tradisional ke teknologi evaporator yaitu
pertanyaan 1 menunjukkan bahwa
lebih mudah pengolahannya, lebih
semua responden telah mengetahui
cepat dalam pemasakannya, gula
cara pembuatan gula merah. Pada
merah yang dihasilkan lebih seragam,
pertanyaan kuesioner nomor 2 dapat
dapat meningkatkan kuantitas gula
diketahui bahwa 67% responden telah
merah yang dihasilkan, dan
mengetahui lama waktu yang tepat
meningkatkan pendapatan yang
dalam pembuatan gula merah. Pada
diperoleh. Hal tersebut juga
pertanyaan kuesioner nomor 3, semua
mendukung adanya permintaan pasar
responden tidak mengetahui suhu yang
untuk membuat gula merah berwana
tepat dalam pemasakan gula merah,
coklat bukan berwarna kuning. Hal ini
sedangkan pada kuesioner nomor 4
sesuai dengan pendapat Nurhadi
hanya 33% responden yang
(2018), bahwa konsumen memiliki
mengetahui tentang teknologi
preferensi gula kelapa dengan warna
evaporator dalam pengolahan gula
cokelat dibandingkan berwarna kuning
merah sedangkan responden yang lain
karena kebutuhan olahan makanan
tidaak mengetahuinya. Pada
yang memerlukan pewarna cokelat.
pertanyaan kuesioner nomor 5
Selain itu untuk melihat efektivitas dari
responden tidak mengetahui perbedaan
proses sosialisasi, maka juga dilakukan
gula merah yang dihasilkan dari
penyebaran kuisioner evaluasi kegiatan
pengolahan secara tradisional dengan
dengan hasil yang dapat dilihat pada
pengolahan menggunakan teknologi
Gambar 7.
evaporator.
Setelah diberikan penyuluhan
dan transfer teknologi evaporator pada
UKM Gula Manis Desa Sumber Agung
Plosoklaten Kediri, diperoleh data
seperti pada Gambar 6 berdasarkan
post-kuesioner yang telah disebar.
Semua responden dapat mengetahui

172
Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No. 2, Agustus 2020

reponden menyebutkan benefit dari


penggunaan teknologi evaporator
dalam pengolahan gula merah yaitu
lebih mudah dan lebih cepat dalam
pemasakan gula merah, gula merah
yang dihasilkan lebih baik, lebih
seragam, dan kuantitas yang diperoleh
meningkat, serta dapat meningkatkan
pendapatan. Selanjutnya saran untuk
Gambar 7. Hasil evaluasi kegiatan transfer teknologi evaporator dalam
sosialisasi pengolahan merah yaitu perlunya
dilakukan pengujian kadar gula (nira)
Berdasarkan kuesioner evaluasi sebelum dilakuan pengolahan.
kegiatan yang telah dilakukan,
pertanyaan nomor 1 semua responden Kegiatan Pendampingan dan
menganggap besar manfaat teknologi Evaluasi
evaporator yang diperoleh sangat baik Kegiatan pendampingan,
dengan memberikan poin 5 pada monitoring dan evaluasi juga
pertanyaan kuesioner nomor 1, pada dilakukan oleh tim kegiatan
kuesioner nomor 2 semua responden pengabdian kepada masyarakat mulai
memberikan pernyataan sangat baik dari sebelum alat dibuat sampai alat
dengan memberikan poin 5 pada selesai dibuat untuk memastikan
kemudahan dalam penggunaan alat,
proses pemasangan mainhole dan
produk yang dihasilkan, layout instalasi perpipaan yang dilakukan di UKM
teknologi, dan pendampingan dalam Gula Merah berjalan dengan lancar.
penggunaan teknologi evaporator. Kegiatan monitoring juga dilakukan
Selanjutnya pada kuesioner nomor 3 melalui komunikasi dengan ketua
semua responden memberikan UKM Gula Merah secara rutin setiap
penilaian baik pada kejelasan dari minggunya. Berdasarkan hasil
tujuan teknologi evaporator, untuk monitoring dan evaluasi yang telah
pertanyaan kuesioner nomor 4 semua dilakukan, diperoleh informasi bahwa
responden memberikan penilaian baik proses pengiriman mainhole dan
untuk teknologi evaporator yang perpipaan ke mitra mengalami
membantu pekerjaan pengolahan gula keterlambatan. Namun demikian,
merah. Kemudian pada kuesioner koordinasi antara tim dan bengkel
nomor 5 semua responden pembuatan alat yang baik, sehingga
memberikan penilaian baik untuk proses pemasangan mainhole dan
fasilitas yang diberikan dari transfer perpipaan pada MEE tidak melebihi
teknologi dan pada pertanyaan nomor 6 batas waktu yang telah ditentukan.
semua responden memberikan Selain itu, hasil pendampingan
penilaian sangat baik atas kepuasan juga menunjukkan bahwa proses
yang diperoleh dari transfer teknologi pembuatan gula merah menggunakan
evaporator yang diberikan. MEE ini masih belum dapat dilakukan
Selanjutnya kesan responden dikarenakan belum adanya
terkait pelaksanaan sosialisasi,

173
Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No. 2, Agustus 2020

sambungan perpipaan antara semua pembuatan gula merah untuk skala


komponen mesin diluar sambungan industry, yang dibuktikan dengan skor
antara evaporator dan perbaikan hasil rata-rata tingkat pemahaman dari
mesin boiler. Oleh karena itu kegiatan pertanyaan di kuisioner rata-rata
pengabdian ini tidak hanya berhenti 93,4%.
pada tahap ini saja, melainkan perlu Secara umum kendala yang
dilakukan beberapa kegiatan terdapat pada proses pengabdian
pengabdian dari sumberdana multi masyarakat ini dapat diselesaikan
tahun. Selanjutnya juga perlu dengan baik berkat kerjasama dan
perhitungan dan simulasi secara tepat komunikasi yang intensif dengan mitra.
neraca massa untuk menyusun Namun demikian, upaya selanjutnya
menentukan variable bahan yang yang perlu dilakukan yaitu membuat
masuk sehingga dapat diketahui sambungan perpipaan antara semua
produk yang dihasilkan sesuai dengan komponen mesin yang digunakan
kebutuhan yang diinginkan (Putranto, dalam pembuatan gula merah,
dkk, 2020). Selain simulasi kerja MEE, melakukan uji coba dan optimalisasi
maka perlu dilakukan trial dan terhadap produk gula merah di UKM
optimasi proses pada proses Gula Manis Kec. Ploso klaten Kab.
evaporasi vakum menggunakan Kediri.
respon surface methodology
(Hendrawan dkk, 2016) atau Particle UCAPAN TERIMA KASIH
Swarm Optimization (Oktavian et al., Penulis mengucapkan terima
2019) untuk menghasilkan produk kasih kepada Lembaga Penelitian dan
gula merah yang optimal. Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Brawijaya (LPPM UB) yang
KESIMPULAN telah membantu kegiatan pengabdian
Berdasarkan kegiatan kepada masyarakat ini melalui program
pengabdian kepada masyarakat yang Doktor Mengabdi dengan kontrak
telah dilakukan, pengerjaan mesin dan Nomor703.36/UN10.C10/PM/2019.
pemasangan perpipaan yang
dibutuhkan dalam pembuatan gula DAFTAR PUSTAKA
merah sudah dilaksanakan dengan Al Riza, D F, Agro B D, Hermanto M B.
adanya 3 unit mainhole evaporator, 2012. Desain Multi Effect
pelapisan isolator dan system Evaporator
perpipaan yang dipasang pada UKM denganMenggunakan Excel Add-
Gula Merah Kec. Ploso klaten Kab. in dan Solver. Prosiding Seminar
Kediri. Kemudian dari hasil perhitungan Nasional PERTETA. UB Malang,
teoritis dan pengujian viskositas yang 1-6.
diperoleh menunjukkan bahwa hasil Argo, B.D., Putranto, A.W., Lestari, A,
desain layak untuk dilaksanakan dalam Ramadhan, F., Oktavian, R.,
proses pembuatan gula merah skala Wihandika, R.C. 2020. Multi
industri. Partisipasi mitra sangat bagus Effect Evaporator Design
dan dapat memahami secara Calculation for Brown Sugar
menyeluruh terhadap proses Production using Computational

174
Jurnal Widya Laksana, Vol. 9, No. 2, Agustus 2020

Fluid Dynamics. International dalam Proses Pengolahan Gula


Journal of Innovative Technology Merah Tebu (Saccharum
and Exploring Engineering. 9(3), officinarum L.). Jurnal
87-90. DOI: Keteknikan Pertanian Tropis
10.35940/ijitee.C1019.0193S20 dan Biosistem. 3(1), 24-36
Chhabra, R., Shankar, V. 2018. Nurhadi, A. 2018. Preferensi Konsumen
Coulson and Richardson's Gula Kelapa di Pasar Godean
Chemical Engineering, Volume Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
1A: Fluid Flow: Fundamentals Semarang: Universitas
and Applications, Seventh Diponegoro.
Edition, Section: Pumping Fluids. Oktavian, R., Wibowo, A.A., Fitriah, Z.
Butterworth-Heinemann. DOI: 2019. Study on Particle Swarm
10.1016/B978-0-08-101099 Optimization Variant and
0.00008-2. Simulated Annealing in Vapor
Geankoplis, C.J. 2018. Transport Liquid Equilibrium Calculation.
Processes and Separation Reaktor. 19(2), 76-82.
Process Principles, fifth edition. http://dx.doi.org/10.14710/reakto
USA: Pearson Education. r.19.02.77-83.
Hendrawan, Y., Susilo, B., Putranto, Putranto, A.W., Puspaningarum, F, P.,
A.W., Al Riza, D.F., Maharani, Sukardi, S. 2020. Analisis
D.M., Amri, M.N. 2016. Optimasi Neraca Massa Dan Senyawa
Dengan Algoritma RSM-CCD Kimia Asap Cair Grade C
Pada Evaporator Vakum Menggunakan Cyclone
Waterjet Dengan Pengendali Separator. Jurnal Teknologi
Suhu Fuzzy Pada Pembuatan Pertanian. 21(2), 69-79.
Permen Susu. Agritech. 36 (2), DOI: http://dx.doi.org/10.21776
226-232. /ub.jtp.2020.021.02.1
https://doi.org/10.22146/agritech Smith, J.M., Van Ness, H.C., Abott,
.12868 M.M., Swihart, M. T., 2017.
Muhlisin, A., Hendrawan, Y., Introduction to Chemical
Yulianingsih, R. 2015. Uji Engineering Thermodynamics,
Performansi dan Keseimbangan eight editions. London:
Massa Evaporator Vakum McGraw-Hill.
Double Jacket Tipe Water Jet

175

Anda mungkin juga menyukai