Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)

DI PT. PUTERA PACITAN INDONESIA SEJAHTERA (PT. PPIS)


BIDANG K3 MEKANIK PESAWAT UAP, BEJANA TEKAN DAN TANGKI TIMBUN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE - 269

KELOMPOK 3

1. Muhammad Farhan Nur Azhar


2. Cahya Eman Romadhan
3. Indah Amalia
4. Izzuddin
5. Naja Nadhifa
6. Nandika Gilang Pradana
7. Taka Paniagih

PENYELENGGARA
PT. GARUDA SYSTRAIN INTERINDO
Jakarta, 13 Desember 2023
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan....................................................................................................................... 1
C. Ruang Lingkup.............................................................................................................................. 2
D. Dasar Hukum.................................................................................................................................2
BAB II KONDISI PERUSAHAAN...................................................................................................... 3
A. Gambaran Umum Tempat Kerja.................................................................................................... 3
B. Temuan.......................................................................................................................................... 5
BAB III ANALISA.............................................................................................................................. 9
A. Analisa Temuan Positif.................................................................................................................. 9
B. Analisa Temuan Negatif...............................................................................................................13
BAB IV PENUTUP...........................................................................................................................16
A. Kesimpulan.................................................................................................................................. 16
B. Saran........................................................................................................................................... 16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya setiap perusahaan dan tenaga kerja dimanapun tidak menghendaki
terjadinya kecelakaan, penyakit akibat kerja maupun pencemaran lingkungan. Suatu potensi resiko
berupa kecelakaan, kebakaran pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja dapat muncul
karena kesalahan dalam penggunaan peralatan, kurangnya informasi terhadap area kerja, dan
kemampuan serta keterampilan dari tenaga kerja yang kurang kompeten.

Upaya untuk penegakan K3 baik secara kelembagaan maupun sikap kerja adalah salah
satu cara untuk menciptakan area kerja yang baik sehingga dapat menjaga tenaga kerja agar
selalu sehat, nyaman, selamat, dan sejahtera baik selama bekerja maupun setelah selesai
melakukan pekerjaan sehingga pada akhirnya tingkat produktivitas pada perusahaan tersebut
dapat mencapai level tertinggi.

Ruang lingkup lingkungan kerja, kesehatan kerja dan bahan kimia berbahaya ada di semua
tempat kerja yang meliputi tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap,
dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan usaha dan
dimana terdapat sumber-sumber bahaya. Dalam Kepmenaker No Kep-187/men/1999 bahan kimia
berbahaya adalah bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia
atau fisika dan atau toksiologi berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan.

Berdasarkan beberapa kejadian yang mengakibatkan kerugian berupa kesehatan pekerja,


penurunan jam kerja dan kerugian produksi perusahaan maka dilakukan observasi dan penilaian
keselamatan dan kesehatan kerja dan bahan berbahaya yang ada di perusahaan putera pacitan
Indonesia sejahtera.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dan pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL) ini adalah untuk mendapatkan
gambaran sejauh mana PT PPIS tersebut melaksanakan dan menaati peraturan
perundang-undangan K3 terkait dengan kesehatan kerja, Lingkungan Kerja dan Bahan
Berbahaya, selain itu juga sebagai syarat dalam pembinaan Calon Ahli K3 Umum Sertifikasi
Kemnaker RI. Adapun tujuan dari pelaksanaan PKL ini adalah sebagai berikut :

Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) memiliki 3 (tiga) tujuan dalam


pelaksanaanya berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. 3
(tiga) tujuan utama penerapan K3 berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tersebut antara
lain :

● Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja.
● Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien
● Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional

1
Peserta calon Ahli K3 Umum dapat mengidentifikasi, menganalisis dan memberikan saran
atau rekomendasi terkait pelaksanaan K3 di Perusahaan PT Putra Pacitan Indonesia Sejahtera.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup objek pengawasan angkat dan angkut :


1. Gambaran Umum PT Putra Pacitan Indonesia Sejahtera (PPIS)
2. Struktur Organisasi Perusahaan
3. Fasilitas dan Sarana Penunjang K3 di PT Putra Pacitan Indonesia Sejahtera (PPIS)
4. Perencanaan, pembuatan, penggunaan atau pengoperasian, reparasi modifikasi dan
pemeliharaan, serta pemeriksaan dan pengujian pesawat angkat dan angkut serta
pesawat tenaga dan produksi.
5. Personil K3 yang mengoperasikan pesawat angkat dan angkut.

D. Dasar Hukum

1. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja Pasal 2 Ayat 1


2. UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 9
3. Permenaker No 04 Tahun 1980 Tentang Syarat dan Pemasangan Apar
4. Permenaker No 38 Tahun 2016 tentang K3 Pesawat Tenaga dan Keselamatan dan
Kesehatan Pasal 8 Ayat 4
5. Permenaker No 38 Tahun 2016 tentang K3 Pesawat Tenaga dan Produksi Pasal 29,
Pasal 111 dan Pasal 113
6. Permenaker No 8 Tahun 2020 Tentang Pesawat Angkat dan Angkut Pasal 5, Pasal
82, Pasal 152, Pasal 153 dan Pasal 173

2
BAB II

KONDISI PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Tempat Kerja

PT Putera Pacitan Indonesia Sejahtera (PPIS) yang beralamat di Jl. Dewi Sartika, No. 20
A, Sidoharjo, Pacitan, Jawa Timur, Indonesia merupakan mitra produksi PT H.M Sampoerna untuk
rokok linting manual. Hasil produksi Dji Sam Soe 12, Sampoerna Hijau dan kini memproduksi Dji
Sam Soe Super Premium 12. Lebih dikenal dengan istilah “pabrik rokok pacitan” atau “sampoerna
pacitan” oleh masyarakat awam. PT PPIS berdiri pada bulan Januari 2006 dan memiliki lahan
seluas 14.465 m2 yaitu meliputi Bangunan 7.505 m2, RTH 1.960 m2, Paving 5.000 m2. PT PPIS
memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 1.535, untuk perempuan sebanyak 1492 dan laki - laki
sebanyak 43 orang karyawan. Adapun visi perusahaan yang dimiliki ialah “Menjadi perusahaan
terpandang di Indonesia yang mengutamakan Kesehatan, keselamatan, keamanan dan
produktivitas yang tinggi” dan juga misi yaitu “Menyediakan tempat kerja sehat, aman dan nyaman
untuk menghasilkan produk yang bermutu, hasil inovasi dari orang - orang yang handal produktif,
melalui proses yang efektif dan efisien”.

- Alur proses produksi


Alur proses produksi pada PT PPIS yaitu sebagai berikut :

- Luas Area pabrik


Luas area pabrik PT. PPIS yaitu 14.465 m2 dengan rincian :
1. Luas Bangunan 7.505 m2
2. RTH 1960 m2
3. Paving 5.000 m2

- Jumlah tenaga kerja


Jumlah tenaga kerja di PT. PPIS ±1775 orang, dengan karyawan pria sebanyak 52 orang dan
karyawan wanita sebanyak 1716 orang dengan rincian sebagai berikut :
3
1. Karyawan Borongan : 1153 orang
2. Karyawan Harian : 145 orang
3. Karyawan Bulanan : 36 orang
4. Pemagang : 434 orang

- Produk
Produk yang dihasilkan oleh PT. PPIS adalah sebagai berikut :
1. Dji Sam Soe 12
2. Sampoerna Hijau
3. Dji Sam Soe Super Premium 12

- Sarana & Prasarana


Dalam menunjang proses produksi, PT. PPIS memiliki sejumlah sarana dan prasarana,
diantaranya :
1. Pos keamanan
2. Loker karyawan
3. Koperasi karyawan
4. Poliklinik
5. Kantin
6. Watertreatment
7. Ruang produksi

- Sarana/Fasilitas K3 Perusahaan
PT. PPIS memiliki sejumlah fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja yang mempunyai uji riksa
serta memenuhi perizinan yang dipersyaratkan sesuai dengan peraturan atau undang-undang
yang berlaku, diantaranya:
1. Instalasi penyalur petir
2. Instalasi listrik
3. Generator (genset)
4. Pesawat angkat dan angkut (forklift)
5. Klinik Pratama
6. SIPA (Izin Pengambilan Air Tanah)
7. TPS LB3
8. IPAL domestik
9. Pembuangan sampah domestik
10. Alat ukur

- Struktur Organisasi
1. Serikat Pekerja
● Ketua : Dwi Muniat (Opr. QC)
● Wakil Ketua : Nurcahyati (Mandor Kelompok)
● Sekretaris 1 : Sukma Ratry Pratiwi S (Juru Tulis)
● Sekretaris 2 : Aries Candra Kartika (Push Cutter)
● Bendahara : Deni Astuti (Mandor Kelompok)
2. Struktur Organisasi P2K3
● Ketua : (Tidak Diketahui)
● Sekretaris : Dori Mepika (AK3 Umum)
● Koor. Kesehatan : Rina Kurniasari (AK3 Umum-Spv.Personalia)
● Koor. Keselamatan : Suratno (Spv. Kamtib)

4
● Koor. Lingkungan : Rina Rahmawati (AK3 Umum- Spv. Produksi)
3. Struktur Organisasi Emergency Response Team (ERT)
● Ketua Team : (Direktur)
● Koor. Lapangan : Diar Luqman (Manager Produksi)
● Koor. Kesehatan : Rina Kurniasari (Spv. Personalia)
● Koor. Evakuasi : Tri Muji Arianto (Spv. Logistik)
● Koor. Damkar : Robby Adhitama (Spv. Produksi)
● Koor. TransLog : PD. Lestari (Spv. Keuangan)
● Koor. Keamanan : Suratno (Spv. Kamtib)
4. Struktur 5R
● Ketua : Agus Margono (Mgr. Personalia & Umum)
● Fasilitator : Manager P&Q HM Sampoerna Tbk.
● Koordinator Area :
Produksi : Sabar (Spv. Produksi)
Maintenance : Dori Mepika (Spv. EHS,5R & Umum)
● Warehouse : Tri Muji Ariyanto (Spv. QC & Logistik)
● Office : Suratno (Spv. Kamtib)
5. Petugas Lisensi K3 Kemnaker RI & BNSP
Keahlian :
● Ahli K3 Umum :
Dori Mepika (Kemnaker RI)
Rina Kurniasari (Kemnaker RI)
Rina Rahmawati (Kemnaker RI)
● Ahli K3 Penanggulangan Kebakaran :
Robby Adhitama (Kemnaker RI)
● Internal Auditor SMK3 :
Rina Kurniasari (Kemnaker RI)
● Dokter Pemeriksa :
dr. Sunu Pamadyo Tanjung I (Kemnaker RI)
● Ahli Lingkungan Kerja :
Dori Mepika (BNSP)

B. Temuan

1. Temuan Positif

No. Temuan Dokumentasi

K3 Mekanik Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut

1. Terdapat pesawat angkat dan angkut


berupa forklift

5
2. Penggunaan forklift bertenaga baterai

3. Telah dilakukan uji riksa forklift setiap


tahun oleh Disnaker Provinsi

4. Dilakukan pemeriksaan forklift harian

5. Dilakukan perawatan forklift berkala

6. Terdapat penghalang pada saat


forklift dioperasikan

7. Terdapat 2 (dua) orang operator


forklift yang telah memiliki SIO sesuai
peraturan Kemnaker

6
K3 Mekanik Pesawat Tenaga dan Produksi

8. Penggunaan genset sebagai


penggerak mula pengganti listrik PLN
jika padam

9. Dilakukan uji riksa genset dari


Disnaker Provinsi 1 (satu) tahun
sekali

10. Genset telah dilengkapi dengan


Sertifikat Laik Operasi (SLO)

11. Dilakukan pemeriksaan genset harian

12. Terdapat operator penggerak mula


yang bersertifikat dari Kemnaker RI

7
2. Temuan Negatif

No. Temuan Dokumentasi

K3 Mekanik Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut

1. Tidak memiliki cadangan forklift

K3 Mekanik Pesawat Tenaga dan Produksi

2. Tidak ada APAR di ruang genset

3. Penempatan earplug terletak di


sebelah genset langsung

4. Tata graha kurang baik

5. Tidak ada pemadam api otomatis


berupa sprinkler di ruang produksi

6. Potensi bahaya kejatuhan karton


rokok

8
BAB III

ANALISA

A. Analisa Temuan Positif

No Lokasi Temuan Dampak/manfaat Saran Peraturan


Perundang-undangan
(termasuk pasal dan
ayat)
Terdapatnya Dapat Penambahan 1 Permenaker No. 8 Tahun
1. pesawat angkat memudahkan Unit Forklift 2020 tentang pesawat
dan angkut pekerjaan dalam sebagai angkat dan pesawat
berupa forklift melakukan cadangan angkut, pada pasal 1 ayat
pemindahan atau 2 dan 3 bahwasannya
pengangkatan Pesawat angkat adalah
muatan pesawat atau peralatan
yang dibuat dan dipasang
untuk mengangkat,
menurunkan, mengatur
posisi dan/atau menahan
benda kerja dan/atau
muatan, dan pesawat
angkut adalah pesawat
atau peralatan yang
dibuat untuk
memindahkan
benda/muatan, atau
orang secara horizontal,
vertikal, diagonal dengan
menggunakan kemudi
baik di dalam atau di luar
pesawatnya
Penggunaan Dapat Alangkah Permenaker No. 8 Tahun
2. forklift yang mengurangi baiknya terus 2020 tentang pesawat
ditenagai potensi timbulnya dipertahankan angkat dan pesawat
dengan tenaga asap pada area untuk tetap angkut, pada pasal 82
baterai kerja menggunakan bahwasannya Setiap
forklift orang dilarang
bertenaga menggunakan forklift,
baterai, lifttruk, reach stackers,
sehingga dapat dan telehandler dengan
mengurangi tenaga penggerak motor
potensi bakar di area kerja yang
timbulnya asap mempunyai bahan mudah
meledak dan/atau dalam
ruangan tertutup
Dilakukannya Dapat Dilakukan Permenaker No. 8 Tahun
3. uji riksa forklift mengetahui inspeksi secara 2020 tentang pesawat
setiap tahun kelayakan berkala angkat dan pesawat
oleh Disnaker penggunaan angkut, pada pasal 4
Provinsi peralatan yang bahwasannya pemakaian
digunakan, atau pengoperasian
sehingga pesawat angkat dan
9
mengurangi pesawat angkut harus
potensi meliputi salah satunya
kecelakaan kerja ialah pemeriksaan dan
pengujian.
Permenaker No. 8 Tahun
2020 tentang pesawat
angkat dan pesawat
angkut, pada Bab VII
tentang pemeriksaan dan
pengujian, pasal 173 dan
pasal 174 yaitu
Pemeriksaan dan
pengujian yang dimaksud
meliputi : pertama,
berkala, khusus; dan
ulang.

4. Dilakukannya Dapat Alangkah Permenaker No. 8 Tahun


pemeriksaan mengetahui baiknya 2020 tentang pesawat
forklift harian kerusakan/perma dipertahankan angkat dan pesawat
salahan yang untuk terus angkut, pada pasal 4
terdapat pada dilakukan bahwasannya pemakaian
peralatan yang pemeriksaan atau pengoperasian
akan digunakan harian pesawat angkat dan
pesawat angkut harus
meliputi salah satunya
ialah pemeriksaan dan
pengujian
Permenaker No. 8 Tahun
2020 tentang pesawat
angkat dan pesawat
angkut, pada Bab VII
tentang pemeriksaan dan
pengujian, pasal 173 dan
pasal 174 yaitu
Pemeriksaan dan
pengujian yang dimaksud
meliputi : pertama,
berkala, khusus; dan
ulang.
5. Dilakukannya Dapat mencegah Dilakukan Permenaker No. 8 Tahun
perawatan timbulnya risiko perawatan rutin 2020 tentang pesawat
forklift secara kecelakaan kerja dan melaporkan angkat dan pesawat
berkala yang disebabkan jika terjadi angkut, pada pasal 4
oleh ketidak masalah pada bahwasannya
layakan pakai forklift pemeliharaan dan
peralatan di perawatan pesawat
tempat kerja angkat dan pesawat
angkut,
Permenaker No. 8 Tahun
2020 tentang pesawat
angkat dan pesawat
angkut, pada Bab VII
tentang pemeriksaan dan
pengujian, pasal 173 dan

10
pasal 174 yaitu
Pemeriksaan dan
pengujian yang dimaksud
meliputi : pertama,
berkala, khusus; dan
ulang.
6. Diletakannya Dapat mencegah Sebaiknya Permenaker No.8 Tahun
tanda pegawai lain untuk setiap 2020 Pasal 99 ayat 4
penghalang berlalu lalang tempat berlalu tentang persilangan
pada saat secara bebas, lalang para lintasan rel dan jalan
forklift sedang sehingga pekerja diberi harus dilengkapi alat
dioperasikan mengurangi risiko tanda pengaman, dan alat
tertabrak penghalang penghalang.
pada saat
sedang
mengoperasika
n forklift
7. Kedua operator Dapat Memperpanjang Undang-Undang No. 1
forklift yang meminimalisir SIO operator Tahun 1970 tentang
ada telah risiko kecelakaan setiap 5 tahun Keselamatan Kerja dan
mendapatkan kerja dari sekali, diajukan Permenaker No. 8 Tahun
SIO sesuai operator yang paling lambat 30 2020 tentang
Kemnaker RI telah hari sebelum Keselamatan dan
terlisensi/tersertifi masa berlaku Kesehatan Kerja Pesawat
kasi berakhir Angkat dan Pesawat
Angkut bahwasanya
operator harus memiliki
lisensi
8. Penggunaan Dapat Dilakukan Undang-Undang Dasar RI
genset sebagai dipastikannya inspeksi secara nomor 30 tahun 2009
penggerak kelangsungan berkala pasal 1 ayat 9 tentang
mula pengganti dari kebutuhan Ketentuan Umum
listrik PLN daya listrik pada Ketenagalistrikan.
apabila terjadi saat-saat kritis Permenaker No. 38
pemadaman seperti Tahun 2016 Tentang K3
listrik pemadaman Pesawat Tenaga dan
listrik Produksi Pasal 29 Ayat 1
9. Dilakukannya Dapat Dilakukan UU no.30 tahun 2009
uji riksa pada mengetahui inspeksi secara pasal 16 ayat 1 tentang
genset setiap 1 kelayakan berkala usaha jasa penunjang
tahun sekali penggunaan tenaga listrik.
oleh disnaker peralatan yang UU No. 1 Tahun 1970
setempat digunakan, tentang Keselamatan
sehingga Kerja Pasal 2 ayat 1
mengurangi
potensi
kecelakaan kerja
10. Genset yang Dapat Memastikan UU no.30 tahun 2009
digunakan memastikan genset yang pasal 44 ayat 4 tentang
telah memiliki bahwasannya digunakan Sertifikat Laik Operasi
Sertifikat Laik peralatan yang memliki (SLO) bagi setiap
Operasi (SLO) hendak Sertifikat Laik instalasi listrik yang
digunakan Operasi beroperasi.
berfungsi sesuai
dengan
persyaratan yang

11
ditentukan dan
dinyatakan siap
untuk
dioperasikan
11. Terdapatnya Dapat Memperpanjang UU No. 1 Tahun 1970
operator meminimalisir SIO operator tentang Keselamatan
penggerak risiko kecelakaan setiap 5 tahun Kerja
mula yang kerja dari sekali, diajukan UU No. 13 Tahun 2003
telah operator yang paling lambat 30 tentang Ketenagakerjaan
tersertifikasi telah hari sebelum Permenaker No. 38
oleh Kemnaker terlisensi/tersertifi masa berlaku Tahun 2016
RI kasi berakhir

12
B. Analisa Temuan Negatif

No Lokasi Potensi Proba Pema Konse Ratin Saran / Peraturan


Bahaya bility/P paran/ kuens g Rekomendasi Perundang-undan
eluan Pemaj i/Akib Risik gan
g anan at o (termasuk pasal
dan ayat)
1 Kejatuhan 6 3 1 18 ● Sosialisasi ● UU No 1
dan pentingnya Tahun 1970
Ergonomi pemakaian tentang
APD
● Safety briefing keselamatan
● Pengawasan dan kesehatan
● Sosialisasi kerja pasal 12
tentang tata dan pasal 14
cara ● Permenakertr
mengangkat ans No.8
Ruang barang dengan
logistik benar
Tahun 2010
pasal 2 dan 4
tentang alat
pelindung diri
Bahaya 1 1 1 1 ● Sosialisasi ● UU No 1
2 kebisingan pentingnya Tahun 1970
dan pemakaian tentang
kebakaran APD
● Peletakan APD Keselamatan
yang tepat Kerja pasal 2
● Pemberian ayat 1
APAR di ruang ● Permenakertr
Genset ans No.8
Ruang Genset
Tahun 2010
pasal 4
tentang alat
pelindung diri
● Kemenaker No
186/men/1999
pasal 2 ayat 2,3

3 Bahaya 1 1 1 1 ● Pemasangan ● UU No 1
Kebakaran sprinkler Tahun 1970
otomatis tentang
● Sosialisasi
penanggulang Keselamatan
Ruang Kerja pasal 2
produksi an kebakaran
ayat 1
● Kemenaker No
186/men/1999
pasal 2 ayat 2,3

13
Rating Risiko (RR) = Peluang (P) x Pemaparan (E) x Konsekuensi (C)

PELUANG (kemungkinan atau peluang kejadian tersebut terjadi) / P


KATEGORI PENJELASAN NILAI

Sangat mungkin terjadi / Sangat mungkin atau hampir pasti akan terjadi (peluang terjadinya 10
hampir pasti 1 kali dalam 10 kali kesempatan
Mungkin terjadi Dapat terjadi atau suatu hal yang tidak mungkin untuk terjadi 6
(peluang terjadinya 1 kali dalam 100 kali kesempatan)
Tidak biasa namun bisa Dapat merupakan kejadian yang tidak biasanya akan terjadi namun 3
terjadi kemungkinannya tetap ada (peluang terjadinya 1 kali dalam 1000
kali kesempatan)
Kecil kemungkinannya Kemungkinan terjadinya kecil atau merupakan suatu kebetulan 1
(peluang terjadinya 1 kali dalam 10.000 kali kesempatan)
Sangat kecil Sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi / terjadi setelah 0.5
kemungkinannya bertahun-tahun terpapar (peluang terjadinya 1 kali dalam 100.000
kali kesempatan)
Tidak mungkin terjadi Secara praktek tidak mungkin terjadi / hampir tidak muungkin 0.2
terjadi (peluang terjadinya 1 kali dalam 1.000.000 kali kesempatan)
PEMAPARAN (frekwensi dan lamanya pemaparan bahaya tersebut) / E
KATEGORI PENJELASAN NILAI

Kontinyu Sangat sering atau pekerjaan yang rutin dilakukan 10

Seringkali Terjadinya sekali sampai beberapa kali sehari 6

Kadang-Kadang Sekali seminggu sampai beberapa kali sebulan 3

Tidak Biasanya Sekali dalam sebulan sampai sekali setahun 2

Jarang Sekali dalam beberapa tahun 1

Sangat Jarang Belum pernah terjadi pemaparan 0.5

AKIBAT (keparahan dari hasil yang yang dikeluarkan oleh suatu kejadian seperti: cidera, sakit, dll) / C
KATEGORI PENJELASAN NILAI

Katastropi Menimbulkan banyak korban jiwa 100

Bencana Menimbulkan beberapa korban jiwa 40

Sangat Serius Menimbulkan satu kematian 15

Serius Menimbulkan cidera serius (menyebabkan cacat anggota tubuh) 7

Perawatan Medis Menimbulkan cidera yang memerlukan perawatan medis 3

Perawatan P3K Cidera yang bersifat minor atau hanya memerlukan pengobatan P3K 1

Penilaian Resiko
• diatas 400 : Risiko sangat tinggi, lakukan penghentian kegiatan segera
• 200 – 400 : Risiko tinggi, perbaikan dengan segera (keterlibatan managemen)
• 50 – 200 : Risiko substansial, perlu tindakan perbaikan
• 10 – 50 : Risiko sedang, perlu tindakan perbaikan namun dapat dijadwalkan

14
• dibawah 10 : Risiko rendah

15
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

- K3 Secara umum di PT Putra Pacitan Indonesia Sejahtera (PT.PPIS) sudah


melaksanakan K3 sesuai peraturan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, namun perusahaan masih perlu melakukan perbaikan
untuk menyempurnakan program K3 yang sudah ada maupun yang belum ada.
perusahaan harus membuat target yang ingin dicapai dalam meningkatkan K3
diperusahaanya.

- K3 Secara Spesifik di PT Putera Pacitan Indonesia Sejahtera (PT.PPIS) sudah


melaksanakan K3 Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekan sesuai dengan peraturan
pemerintah yang berlaku.

B. Saran

- Membuat daftar peraturan perundang-undangan yang berlaku agar selaras dengan


peraturan perusahaan
- Mengoptimalkan pelaksanaan peraturan perundang-undangan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan
- Melakukan review sistem manajemen atau prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) di perusahaan secara periodik
- Melakukan evaluasi terkait penyakit akibat kerja
- Mengoptimalkan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)

16
LAMPIRAN

17

Anda mungkin juga menyukai