Portofolio Ramli Hr
Portofolio Ramli Hr
PORTOFOLIO
LOGIKA
CLAUDIA CI
DAFTAR ISI
JUDUL .......................................................................................................................... i
A. Tautologi .............................................................................................................. 21
B. Ekuivalensi (Kesetaraan)....................................................................................... 21
C. Kontradiksi ........................................................................................................... 22
BAB 5 KUANTOR ...................................................................................................... 25
A. Kuantor ................................................................................................................ 25
B. Kuantor Umum (Eksistensial) ............................................................................... 25
C. Kuantor Khusus (Universal) .................................................................................. 25
D. Fungsi Pernyataan ................................................................................................ 26
E. Negasi suatu pernyataan ........................................................................................ 27
BAB 6 HIMPUNAN .................................................................................................... 29
PENGANTAR LOGIKA
A. Pengertian Logika
saya sangat logis”; “ah… itu sangat tidak logis, sulit diterima akal”
2. William S. Sahakian
penalaran.
terlahir Kembali sekitar seratus tahun yang lalu . sejak saat itu,
logika telah tumbuh dan berkembang secara cepat dan
perkembangannya telah berkontribusi pada munculnya era
dan tradisi.
negatif).
Bara siapa mempelajari
logika, sesungguhnya telah
menggengga
untuk membuka semua pintu
masuk ke berbagai disiplin
ilmu pengetahuan.
ARISTOTELES
Menurut Aristoteles
a. Logika Tradisional
Pengertian logika di era ini berkembang menjadi bentuk
penalaran yang lebih sistematis lagi. Karena hanya
pengembangan, dasarnya tetap berasal dari teori oleh
Aristoteles tadi. Ilmu logika ini pun kembali berkembang ke
berbagai belahan dunia.
b. Logika Modern
Logika modern ini yang masih berlaku sampai sekarang,
terutama di ilmu-ilmu pasti seperti matematika dan IPA. Logika
modern memang penuh dengan teori matematis dengan tujuan
menyuguhkan kebenaran berdasarkan bukti. Bisa dibilang
C. Fungsi Logika
Jan Hnedrik Rapar, mengungkapkan bahwa dengan logika, kita
akan dapat
:
berpikir koheren.
secara tajam
kesimpulan
mencintai kebijaksanaan.
CONTOHSOAL
SOA SOALLATIHANBABI
PERNYATAAN LOGIKA
Proposisi atau pernyataan adalah sebuah kalimat yang memiliki nilai (logika)
yang dapat ditentukan nilai kebenarannya, yaitu benar atau salah. Tetapi tidak
sekaligus benar dan salah , Benar dan salah maksudnya sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya. Nama lain dari pernyataan adalah deklarasi atau
proposisi.
B. Jenis-Jenis Proposisi/Pernyataan
Berikut ini merupakan jenis-jenis proposisi yang dikenal dalam logika.
1. Berdasarkan Sumber
a. Proposisi analitis (proposisi a priori), yaitu proposisi yang predikatnya
mempunyai pengertian yang sudah terkandung pada subjeknya.
2. Berdasarkan Bentuk
a. Proposisi tunggal,yaitu yang mengungkap satu pernyataan saja
dan hanya didukung satu subjek dan satu proposisi predikat.
3. Berdasarkan Sifat
a. Proposisi kategoris, yaitu proposisi yang mengandung pernyataan
tanpa adanya syarat. Proposisi kategoris yang paling sederhana
terdiri atas satu term subjek, satu term predikat, satu kopula, dan
satu pembilang. Subjek adalah term yang menjadi pokok
pembicaraan. Predikat adalah term yang menerangkan subjek.
Proposisi kategoris dirumuskan dalam bentuk kalimat berita (bukan
kalimat perintah atau introgatif, dan bukan kalimat tanya).
4. Berdasarkan Kualitas
Berdasarkan kualitasnya, proposisi juga dapat dibedakan menjadi 2
jenis, yaitu:
1. Proposisi positif merupakan proposisi yang memiliki persesuaian
antara subjek dan predikatnya
5. Berdasarkan Kuantitas
Berdasarkan aspek ini, proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:
1. Proposisi umum atau universal adalah proposisi yang pada
umumnya diawali dengan kata atau .
1. Pengertian Variabel
Variabel adalah yang sesuatu nilainya dapat berubah-ubah
dalam suatu masalah tertentu atau pengertian lain Variabel
adalah simbol atau lambang pengganti pada bilangan yang
belum diketahui dengan jelas nilainya. Dalam beberapa bahasan,
variabel juga dikenal sebagai peubah. Biasanya dalam penerapan
rumus aljabar, nilai dari variabel akan bisa terlihat jelas karena
dilambangkan menggunakan huruf seperti a, b, x, y, atau z.
Contoh :
Tulislah Setiap kalimat berikut dengan menggunakan variabel
sebagai pengganti bilangan yang belum diketahui nilainya.
1. Jumlah dua bilangan bulat berurutan adalah 15.
Jawab :
Misalkan bilangan tersebut x dan x + 1. berarti x + x + 1 = 15.
2. Suatu bilangan jika dikalikan 6 kemudian dikurangi
4, hasilnya adalah 14.
Jawab :
Misalkan bilangan tersebut adalah x, berarti 6x – 4 = 14
2. Pengertian Konstanta
Konstanta adalah suatu bilangan tunggal yang nilainya tetap atau tidak
berubah-ubah (konstan). Konstanta digunakan dalam berbagai disiplin
ilmu sains. Misalnya dalam rumus aljabar seperti 2x2+3xy+7x-8, maka
kita bisa mengetahui kalua ‘-8’ adalah konstanta karena tidak
memiliki variabel di belakangnya. Dari contoh di atas, kita bisa
mengambil kesimpulan lainnya, yaitu konstanta bisa memiliki nilai suku
positif dan negative. Ia akan tetap menjadi konstanta, asalkan tidak ada
variabel lain yang mengikutinya.
Contoh :
Latex3-4x2-x
Jawab :
Konstanta dari latex3-4x2-x adalah 3
3. Kalimat Terbuka
Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan nilai
kebenarannya. Kalimat terbuka biasanya berbentuk persamaan (kalimat
yang mengandung variabel dan menggunakan tanda “=”) atau
berbentuk pertidaksamaan (kalimat matematika yang mengandung
variabel dan menggunakan tanda ≠,≤,≥). Kalimat terbuka mempunyai
nilai kebenaran ditentukan oleh variabel . Variabel yang termuat dalam
kalimat terbuka dapat lebih dari satu. Jika variabel yang ada pada.
13
ContohSOAL
Conto
Misal diberikan sebuah kalimat matematika:3x+6
Kalimat tersebut akan bernilai benar ketika nilai variable x diganti
. Seperti hasil yang diperoleh
hitungan
x+
x=
x= 6:
x
Namun,kalimat tersebut akan bernilai salah jika variable x diganti
nilai selain Misalkan diambil nilai xkalimat
= terbuka 2x + 5 =
tersebut akan bernilai
CONTOH SOAL
14
10 adalah bilangan ganjil
13
SOA SOALLATIHANBABIi
untuk manusia ?
anda!
14
BAB 3
LOGIKA MATEMATIKA
A. Negasi (Ingkaran)
Ingkaran adalah kebalikan nilai dari pernyataan semula.
Ingkaran disimbolkan dengan ~p.
B. Konjungsi
Konjungsi adalah logika matematika yang menarik kesimpulan
dari dua premis. Konjungsi terdiri dari dua pernyataan (p dan q)
yang berlaku untuk kata depan majemuk atau dihubungkan oleh
kata "dan". Kebenaran kalimat dengan konjungsi dijelaskan
dalam tabel kebenarankonjungsi.
Lambang
Konjungsi
(∧)
13
Contoh :
p: 3 adalah bilangan prima (pernyataan bernilai benar) q: 3 adalah
C. Disjungsi
Disjungsi adalah logika matematika yang membandingkan dua obyek.
Disjungsi dicirikan dengan kata “atau” dan dilambangkan
Contoh Disjungsi :
14
p: Paus adalah mamalia (pernyataan bernilai benar) q:
bernilai
benar)
D. Implikasi
selainitu bernilaibenar.
Contoh:
13
p: Hari ini cuaca cerah. (benar) q: Hari ini Adi bermain sepak bola.
(benar) p q: Jika Hari ini cuaca cerah, maka Adi bermain sepak
bola. (benar)
F. Biimplikasi
Biimplikasi adalah logika matematika yang ditandai dengan
Contoh :
1. p : X = 3 (Pernyataan bernilai benar) q :
X = 9 (Pernyataan bernilai benar )
p q = jika X = 3 dan hanya jika X = 9 (Pernyataan
Benar)
14
2. p: 15 x 2 = 30 (benar) q: 30 adalah bilangan ganjil
(salah) p q: 15 x 2 = 30 jika dan hanya jika 30
adalah bilangan ganjil (salah).
3. Angka 10 habis dibagi dua jika dan hanya jika 10
merupakan bilangan genap.
G.Konvers, Invers, dan Kontraposisi
Dari sebuah pernyataan implikasi p
pernyataan implikasibaruyangberbentuk :
a. Konvers
b.
~p ⇒ ~q.
c. Kontraposis
Kontraposisi adalahbalikan dari negasidarisuatuimplikasi artinya,
pernyataan implikasi dibalik dandinegasikan oleh kontraposisi ~q ~p.
13
Rumus (Konvers,Invers dan Kontraposisi) :
Invers : dirumuskan
sebagai ~q dari sebuah Implikasi
B : BENAR
S : SALAH
ContohSOAL
14
1. Tuliskan Negasi dari kalimat berikut ! “ Semua harga barang naik
menjelang hari Raya Idul Fitri “ Jawaban :
“ tidak semua harga barang naik menjelang hari Raya Idul Fitri “
13
SOA SOALLATIHANBABIii
dan 3 x 3 = 6.” !
14
BAB 4
TAUTOLOGI
A. Tautologi
Tautologi adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar
untuk semua kemungkinan nilai kebenaran komponen-komponennya.
Tautologi adalah suatu pernyataan majemuk yang bernilai benar untuk
setiap kemungkinan. Jadi, tautologi berlawanan dengan kontradiksi.
Hal ini dapat dibuktikan menggunakan tabel kebenaran ataupun
sifat-sifat logika.
Contoh Tautologi : (p ∧ q) ⇒q
p q (p ∧ (p ∧ q) ⇒
q) q
B. Ekuivalensi (Kesetaraan)
Dalam logika matematika dikenal konsep kesetaraan atau
ekuivalensi untuk menyatakan hubungan antar pernyataan. Dua
pernyataan dikatakan setara atau ekuivalensi jika kedua pernyataan
tersebut menghasilkan nilai kebenaran yang sama pada tabel
kebenaran. Dua pernyataan majemuk p dan q dikatakan ekivalen jika
memiliki nilai kebenaran yang sama, ditulis p = q. Salah satu cara untuk
membuktikan ekivalensi ini adalah dengan menggunakan tabel.
13
Jadi dikatakan Ekuivalensi jika
kedua
menghasilkan nilai kebenaran
Contoh Ekuivalensi : yang sama atau setara.
( . Danu sangat ganteng
dan
( Danu peramah dan sangat ganteng
Aka dica pernyataa ya ekuivale deng i kar d pernyataa
“Rudi datang atau Ana datang”. Misalkan, p=Rudi datang dan q=Ana
datang.
p q pvq ~ ( p v q) ~p ∧
~q
B B B S S
B S B S S
S B B S S
S S S B B
Pernyataan yang ekuivalen ingkaran dari Rudi Datang atau datang adalah
“Rudi tidak datang dan Ana tidak datang”.
C. Kontradiksi
Dalam logika matematika, kontradiksi adalah suatu pernyataan
majemuk yang bernilai salah untuk semua kemungkinan dari
premis-premisnya. Jadi, kontradiksi berlawan dengan tautologi. Ha
14
tabel kebenaran atau sifat
sifat logika.
l ini dapat
dibuktikan menggunakan
13
ContohSOAL
14
SOA SOALLATIHANBAB i
13
BAB 5
KUANTOR
A. Kuantor
Kuantor adalah notasi yang memungkinkan kita untuk
mengkuantifikasi (menghitung) seberapa banyak objek disemesta
pembicaraan yang memenuhisuatu predikat. Kata-kata seperti
"beberapa" , "semua" , dan lainlain yang menunjukkan bbeerapa
banyak elemen yang dibutuhkan agar predikatjadi
ben
Contoh kuantor :
14
sebaliknya, variabel x dalam ( x) p(x) merupakan variabel terikat
karena nilai ( x) p(x) tidak lagi tergantung dari nilai x. Variabel x terikat oleh
kuantor . Contoh Kuantor Eksistensial adalah ada, beberapa,terdapat,
atau sekurang-kurang nya satu. Khusus (Universal)
C Fungsi Pernyataan
13
Fungsi pernyataan merupakan suatu kalimat terbuka yang ditulis
sebagai p(x) yang bersifat bahwa p(a) bernilai benar atau salah (tidak
keduanya) untuk setiap a (a adalah anggota dari semesta
pembicaraan).
Contoh :
1. p(x) = 1 + x > 5 p(x) akan merupakan fungsi
pernyataan pada anggota himpunan bilangan asli, tetapi bukan
merupakan fungsi pernyataan pada K = himpunan bilangan
kompleks.
14
Contoh negasi dari pernyataan kauntor yang bersifat universal :
CONTOHSOAL
13
3).setiap mahasiswa harus belajar dari buku
SOA SOALLATIHANBABv
sering digunakan?
BAB 6
HIMPUNAN
A. Definisi Himpunan
Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang mempunyai
syarat tertentu dan jelas. Objek dapat berupa bilangan, manusia,
hewan, tumbuhan, negara, dan sebagainya, selanjutnya objek ini
dinamakan anggota atau elemen dari himpunan. Objek-objek yang
dimasukan dalam satu kelompok haruslah mempunyai sifat-sifat
tertentu yang sama, sifat tertentu yang sama dari suatu himpunan
harus didefinisikan secara tepat, agar kita tidak salah
mengumpulkan objek-objek yang termasuk dalam himpunan
tersebut. Syarat tertentu dan jelas dalam menentukan anggota
suatu himpunan untuk membedakan antara anggota himpunan dan
bukan anggota himpunan, selanjutnya dinamakan himpunan yang
terdefinisi dengan baik (well-defined set).
14
Teori himpunan baru ditemukan pada akhir abad ke-19.
Sekarang teori himpunan merupakan bagian yang tersebar dalam
pendidikan matematika yang mulai diperkenalkan bahkan sejak
tingkat sekolah dasar. Teori ini merupakan bahasan dasar dalam
matematika modern, sehingga teori himpunan dapat dianggap
sebagai dasar yang membangun hampirsemua aspek dari
matematika dan merupakan sumber dari keilmuan matematika dan
turunannya.
Georg Cantor adalah seorang matematikawan Jerman asal
Yahudi. Dia termasuk orang pertama yang dikenal sebagai penemu
teori himpunan. Georg Ferdinand Ludwig Phillipp Cantor (1845—
1918) lahir di St. Petersburg, Rusia pada 3 Maret 1845,sebagai anak
pertama dariGeorgWoldermar Cantor dan Maria Bohm. Cantor
mengenyam pendidikan dasarnya di rumah melalui guru privat.
Diusia 11 tahun, ia bersama keluarganya pindah ke Jerman. Pada
1873 diusia 28, Cantor telah mengumumkan dalam sebuah teorinya.
Selama sepuluh tahun ia menyebarkan teorinya terhadap tulisan
tersebut. Teori himpunan dan konsep angka tak terbatas telah
mengguncang dunia matematika. Tetapi Cantor tidak mendapat
manfaat dari penemuannya. Cantor mendapat tantangan besar dari
para ahli matematika pada waktu itu, terutama dari gurunya, yakni
Kronecker. Teori himpunan merupakan dasar dari matematika.
Sekitar tahun 1867 dan 1871, Cantor menerbitkan sejumlah artikel
mengenai masalah teoriterhadap bilangan sebagai keberlanjutan
dari teori himpunan.
13
Pertama, cara pendaftaran, yaitu dengan menulis semua anggota
himpunan dalam kurung kurawal, serta antara anggotanya dipisahkan
dengan koma. Cara ini baik digunakan untuk himpunan dengan banyak
anggota berhingga, terutama jika banyaknya lumayan sedikit. Contohnya
himpunan buah Tanda koma dapat
diganti dengan tanda titik koma apabila perlu untuk menghindari kekeliruan
dengan tanda koma bilangan desimal,seperti
Jika terlampau banyak untuk dinyatakan satupersatu bahkan mungkin
tak berhingga, tetapi mengikuti pola tertentu, maka dapat digunakan notasi
elipsis(...). Contohnya himpunan huruf dalam alfabet A={a, b, c, ..., y, z}
atau himpunan bilangan asliN= {1, 2, 3, 4, ...}.
Kedua, cara merumuskan, yaitu dengan mendefinisikan sifat-sifat
yang harus dipenuhi oleh setiap anggota himpunan tersebut. Untuk cara ini
syarat tersebut dapat langsung diperkatakan atau ditulis menggunakan
notasi pembentuk himpunan.
O= {u | u adalah bilangan ganjil}
E= {x | x {Z}(x mod 2=0)
P= {p | p {adalah orang yang pernah menjabat sebagai Presiden RI}
D. Notasi
Notasi dan simbol-simbol baku yang digunakan dalam penulisan himpunan:
14
Ji d adal himpuna sedemikia ru sehingg teta ma adal
propersubset dari himpunan B, notasinya:
Conto d ,
13
F. Himpunan bagian
Himpunan bagian atau subset adalah himpunan yang
semua anggotanya terdapat di dalam himpunan lainnya.
Himpunan bagian biasanya disimbolkan dengan “ ” yang
artinya “himpunan bagian dari” , sedangkan simbol “ ”
memiliki arti “bukan himpunan bagian dari”.
Himpunan bagian adalah suatu himpunan yang anggotanya
terdapat dan termasuk anggota di himpunan lainnya.Contohnya:
-A:{1, 2, 3, 4, 5}
B :{2, 4, 5}
Karena semua anggota di himpunan B, ada dan termasuk
anggota himpunan A, maka himpunan B adalah himpunan bagian
himpunanA.
-Q:{a, b, c, d, e,f, g}
R:{c, d}
Karena semua anggota di himpunan R, ada dan termasuk
anggota himpunan Q, maka himpunan R adalah himpunan bagian
himpunan Q.
14
Himpunan saling lepas jika digambarkan dengan diagram venn
sebagai berikut.
H. Jenis-jenis Himpunan
Terdapat berbagi jenis dari Himpunan yang terbagi sebagai berikut:
13
11. Himpunan Sama yaitu dua buah himpunan yang memiliki anggota
yang persis sama, tanpa melihat urutannya.
12. Himpunan Bagian ketika Himpunan A dikatakan himpunan bagian
dari himpunan B jika setiap anggota A termasuk anggota B, ditulis A
B.
CONTOHSOAL
14
Himpunan terhingga (finite) adalah himpunan yang banyak
anggotanya terhingga, yaitu himpunan kosong atau himpunan
yang mempunyai elemen. Sedangkan Himpunan tak terhingga
merupakan himpunan yang berkorespondensi satu-satu dengan
bilangan asli, yaitu himpunan yang banyak anggotanya tak
terhingga.
3. Siapa nama penumu dari Teori Himpunan?
Jawaban :
Georg Ferdinand Ludwig Philipp Cantor (1845-1918) ialah
seorang matematikawan asal jerman keturunan Yahudi. Ia adalah
orang pertama yang menemukan teori himpunan.
SOA SOALLATIHANBABvI
BAB 7
OPERASI HIMPUNAN
A. Operasi Himpunan
1. Gabungan Himpunan ( )
13
menggabungkan anggotaanggota dari dua himpunan atau lebih
himpunan B.
14
himpunan A. Notasi komplemen suatu himpunan dinyatakan
13
Jumlah dua himpunan (Symmetry difference) A dan B
dan x (A∩B)} = (A
Dinotasikan A+B )
himpunan: SifatKomplemen.
Sifat Identitas. A U =A . A ∩ =
Sifat Idempoten. A U A = A. A ∩ A = A.
Sifat Komutatif. A U B = B U A. A ∩ B = B ∩ A.
SifatAsosiatif. (AUB) UC = A U ( B U C) (A ∩ B) ∩ C = A ∩ (B
∩ C)
Sifat distributif.
CONTOHSOAL
14
1. Sebutkan apa saja yang termasuk ke dalam Operasi Himpunan!
Jawaban :
• Gabungan Himpunan
• Irisan Himpunan
• Komplemen Himpunan
himpunan B.
SOA SOALLATIHANBABvII
BAB 8
DIAGRAM VENN
13
Biasanya, diagram Venn digunakan untuk menggambarkan
memudahkan pembacaan.
Saat menggambar diagram Venn, ada satu himpunan atau jumlah yang
14
• Daerah yang merupakan suatu himpunan A dan B dituliskan
sebagai(A∩B)(II).
• Terdapat banyaknya himpunan anggota A saja (tanpa anggota
himpunan
B)(III).
• Terdapat banyaknya himpunan anggota B saja (tanpa anggota
himpunanA)(IV).
• Terdapat banyaknya anggota himpunan semesta namun bukan
merupakan bagian dari himpunan anggotaA maupun himpunan
anggota B (V).
C. Bentuk Diagram
Diagram Venn memiliki bentuk yang berbeda. Untuk informasi lebih lanjut, lihat
gambar dan penjelasan berikut.
1. Himpunan Bagian
Himpunan Bagian Merupakan himpunan yang memiliki
anggota A yang juga merupakan anggota himpunan B, jadi dapat
dikatakan bahwa semua anggotaAadalah B.
13
Contoh :
Perhatikan ! Jawaban :
S = { bilangan asli }, S = {1,2,3,4,5,6,7,…}
A = { bilangan ganjil } A = {1,3,5,7,9,….}
B = { bilangan prima > 2 }, B = {3,5,7,11,13,17,…}
14
Contoh himpunan sama:
3. Himpunan Berpotongan
Himpunan Berpotongan Merupakan dua himpunan yang saling
berpotongan dan memiliki kesamaan dari setiap atau beberapa
anggotanya. Setiap anggota himpunan A dan B yang berpotongan
diartikan adanya kesamaan dari data yang ada pada diagram venn,
antara himpunan A dan B saling memiliki anggota yang berada dalam
perpotongan tersebut.
Contoh 1 :
13
Misalkan banyak anggota yang tidak menyukai keduanya kita
asumsikan dengan huruf x.
Banyak anggota yang gemar bermain tenis meja dan bulutangkis ada 15
orang.
12 + 15 + 6 + x =
40 33 + x = 40 x =
40 – 33 x = 7
orang anggota
Jadi, banyak anggota karang taruna yang tidak gemar bermain tenis
meja maupun bulutangkis ialah sebanyak = 7 orang anggota.
Contoh 2 : A ={
0,1,2,3,4,5}
B ={3,4,5,6,7}.
14
Jadi: A dan B adalah dua himpunan yang saling berpotongan, irisan
himpunan A dan B bisa ditulis dengan (A∩B) = {3,4,5} .
13
A atau x ∈ B}.
Contoh:
A= {1, 2, 3, 4}
B = {3, 4, 5, 6}
A ∪ B = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
6. Himpunan Komplemen
Himpunan Komplemen bisa disebut juga himpunan
tambahan A atau B hal ini dapat ditulis dengan Ac atau Bc.
Biasanya terdapat 1 bagian himpunan saja A atau B. Jumlah
anggotanya termasuk dalam himpunan universal atau S.
Contoh :
A = {1, 3, 5, 7, 9}"
Penyelesaian:
S = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9)
A = {1, 3, 5, 7, 9}
14
Jadi, komplemen himpunan A adalah" "A' ={0, 2, 4, 6,
8).Perhatikan diagram Venn di atas. Daerah yang diarsir
adalah komplemen A atau A'.
n( Y n (X) + n(Y) n( X ∩
n( Z n(X) + n(Y) + n(Z) n( X ∩ Y) n( Y ∩ Z) n ( Z ∩ X ) +
n( ∩Y∩
Dengan :
A mewakili Jumlah elemen milik anggota himpunan A saja. B mewakili
Jumlah elemen yang termasuk dalam anggota himpunan B saja A dan
B mewakili Jumlah elemen yang termasuk dalam anggota himpunan
A dan B A atau B mewakili Himpunan semua elemen milik himpunan
A atau B. U mewakili Himpunan universal yang mencakup semua
elemen atau o. Diagram Venn 3 Himpunan :
13
Ru P∩Q∩
Dengan :
Terdapat tiga lingkaran berpotongan untuk mewakili tiga anggota
himpunan yang diberikan. Isikan semua elemen yang harus disertakan
pada perpotongan P Q R Tuliskan sisa elemen pada perpotongan P Q,
Q R, dan P R. Elemen yang tersisa dimasukkan dalam himpunan
masing-masing.
CONTOHSOAL
14
SOAL-SOALLATIHANBABvIII
BAB 9
RELASI
A. Definisi Relasi
Relasi adalah suatu yang menyatakan hubungan atau kaitan yang
khas antara dua himpunan. Relasi sangat erat kaitannya dengan fungsi,
di mana keduanya merupakan hal penting dalam berbagai cabang ilmu
matematika. Fungsi dalam matematika berbeda dengan pengertian
dalam kehidupan sehari-hari.
1) Sebuah HimpunanA
2) Sebuah Himpunan B
3) Suatu kalimat terbuka P(x,y).
Suatu relasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk penyajian yaitu.
1.Diagram Panah
13
2.GrafikKartesius
3. Tabel
4.Matriks
5.Graph berarah
13
B. Relasi Inversi
Dengan bahasa sederhana relasi inversi diartikan sebagai
balikan atau lawan dari suatu relasi. Setiap relasi R dari himpunan
A ke B mempunyai suatu relasi inversi yang dinotasikan dengan
^ଵ dari himpunan B ke A yang didefinisikan oleh ^ଵ = {( , ) I ( ,
) }. Atau dengan perkataan lain, Relasi Inversi ^ଵ terdiri atas
pasanganpasangan terurut yang bila dibalik atau dipertukarkan,
termasuk kedalam R. Untuk lebih memperjelas pemahaman anda
terkait dengan relasi inversi perhatikan contoh berikut. Contoh
(i) 𝐴 = {𝑥 Ι 𝑥 < 5,𝑥 𝑠 𝑢 𝑎 𝑡 𝑢 𝑏 𝑖 𝑙 𝑎 𝑛 𝑔 𝑎 𝑛 𝐴 𝑠 𝑙 𝑖 }
𝐵 = { Ι𝑦 < 4, 𝑠 𝑢 𝑎 𝑡 𝑢 𝑏 𝑖 𝑙 𝑎 𝑛 𝑔 𝑎 𝑛 ��𝑠 𝑙 𝑖 }
𝑃 (𝑥 , ) = 𝑥 ℎ 𝑎 𝑏 𝑖 𝑠 𝑚 𝑒 𝑚 𝑏 𝑎 𝑔 𝑖 𝑦
Diketahui Relasi R dari himpunan A ke Himpunan B adalah ( ,
)= ℎ 𝑎 𝑏 𝑖 𝑠 𝑚𝑒 𝑚𝑏 𝑎 𝑔 𝑖 𝑦 . Tentukan relasi inversi dari R
(𝑅 ^ଵ).
Penyelesaiaan: Perhatikan bahwa relasi R dari himpunan A
ke B dengan aturan “ 𝑥 ℎ 𝑎 𝑏 𝑖 𝑠 𝑚 𝑒 𝑚 𝑏 𝑎 𝑔 𝑖 𝑦 " adalah
𝑅 = {(1,1), (1,2), (1,3), (2,2), (3,3)}. Maka relasi inversi ( ^ଵ) dari
himpunan B ke A adalah “ y habis dibagi x” , sehingga 𝑅 ^ଵ =
{(1,1), (2,1), (3,1), (2,2), (3,3)}.
a. Sifat-sifat Relasi
Pada bab ini akan dibahas beberapa sifat-sifat relasi yaitu Relasi
Refleksif, Relasi Transitif, Relasi Simetris, dan relasi anti-Simetris.
i. Relasi Refleksif
Suatu relasi R pada himpunan A dinamakan bersifat
refleksif (relasi refleksif) jika (a, a) R untuk setiap a ∈
A.Dengan kata lain,suatu relasi R pada himpunan A
dikatakan tidak refleksif jika ada a Asedemikian sehingga
(a, a) ∉ R.
14
a) sifat transitif pada graf berarah ditunjukkan oleh :Jika ada busur dari
a ke b dan busur dari b ke c, maka juga terdapat busur berarah
dari a ke c.
b) Pada saat menyajikan suatu relasi transitif dalam bentuk matriks,
relasi transitif tidak mempunyai ciri khusus pada matriks
representasinya. iii. Relasi Simetris
Suatu relasi R pada himpunan A dinamakan bersifat simetri
jika (a, b) R, untuk setiap , , maka ( , ) . Suatu relasi
R pada himpunan A dikatakan tidak simetri jika (a, b)
Rsementara itu ( , )∉ 𝑅 .
Sifat simetri memberikan beberapa ciri khas dalam penyajian
berbentuk matriks maupun graf, yaitu :
• Relasi yang bersifat simetri mempunyai matriks yang unsur-
unsur di bawah diagonal utama merupakan pencerminan
dari elemen-unsur di atas diagonal utama, atau mij = mji =
1, untuk = 1, 2, …,𝑛 dan =
1, 2,…,𝑛 adalah :
• Relasi yang bersifatsimetri, jika disajikan dalam bentuk graf
berarah mempunyaiciri bahwa jika ada busur dari a ke b,
maka juga ada busur dari b ke a.
13
• Sedangkan graf berarah darirelasi yang bersifat anti simetri
mempunyai ciri bahwa tidak akan pernah ada dua busur
dalam arah berlawanan antara dua simpul berbeda.
b. Relasi Kesetaraan
Sebuah relasi pada himpunan A dinamakan relasi ekivalen
jika relasi tersebut refleksif, simetri dan transitif. Dua unsur yang
berelasi ekivalen disebut equivalent.
c. Komposisi Relasi
Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B,
dan S adalah relasi dari himpunan B ke himpunan C. Komposisi
R dan S, dinotasikan dengan S R, adalah relasi dari A ke C
yang didefinisikan oleh:
= {( , ) , , dan untuk beberapa ,( , )
dan ( , ) ∈ 𝑆 }.
d. Kombinasi/Operasi Relasi
Relasi merupakan himpunan pasangan terurut maka
beberapa operasi aljabar yang berlaku pada himpunan, juga
beraku pada relasi. Operasi himpunan seperti irisan, gabungan,
selisih, dan beda setangkup juga berlaku atara dua relasi. Jika
ଵ dan ଶ masing-masing merupakan relasi dari himpuna A ke
himpunan B, maka ଵ Ո ଶ, ଵ∪𝑅 ଶ, ଵ – 𝑅 ଶ , dan 𝑅 ଵ ଶ
juga adalah relasi merupakan dari A ke B.
e. Relasi n-Ary
Relasi yang lebih umum menghubungkan lebih dari dua
buah himpunan dinamakan relasi n-ary (baca : Jika n = 2, maka
relasinya dinamakan relasi biner (bi = 2). Relasi n-ary
mempunyai terapan penting di dalam basis data. Berikut definisi
relasi n-Ary Misalkan A1, A2, …, An adalah himpunan. Relasi
n-ary R pada himpunan-himpunan tersebut adalah himpunan
bagian dariA1 xA2 x… x An , atau dengan notasi R A1 x A2 x …
x An. Himpunan A1, A2,…, An disebut daerah asal relasi dan n
disebut derajat.
14
CONTOHSOAL
1.Diagram Panah
2.GrafikKartesius
3. Tabel
4.Matriks
5.Graph berarah
SOA SOALLATIHANBABIX
13
1. Jelaskan apa yang kamu ketahui mengenai Relasi?
BAB 10
FUNGSI
A. Definisi Fungsi
Salah satu konsep dalam matematika yang paling penting adalah
konsep fungsi. Fungsi sering dikatakan sebagai relasi khusus.
Disebut relasi khusus karena fungsi memunyai sifat-sifat tertentu
atau ciri tertentu sehingga suatu relasi dikatakan sebagai suatu
fungsi. Setelah memahami konsep relasi, anda akan diarahkan untuk
memahami konsep fungsi.
Suatu fungsi (f) dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu
relasi yang memasangkan setiap anggotaHimpunan A secara
tunggal dengan anggota pada Himpunan B. Dalam notasi
matematika, apabila f memetakan suatu x ϵ A ke suatu y ϵ B
dikatakan bahwa y adalah peta dari x oleh f dan peta ini dinyatakan
dengan notasi f(x), dan biasa ditulis dengan f : x→ f(x), sedangkan x
biasa disebut prapeta dari f(x). Himpunan A dinamakan daerah asal
(domain) dari fungsi f , sedangkan himpunan B disebut daerah
kawan (kodomain) sedangkan himpunan dari semua peta di B
dinamakan daerah hasil(range) dari fungsi f tersebut.
Contoh :
14
Selidiki apakah relasi g merupakan fungsi?
Penyelesaiaan:
Perhatikan domain pada relasi tersebut yaitu Himpunan B, ada
satu anggota himpunan B yaitu s ϵ B, yang tidak mempunyai
pasangan. Berdasarkan definisi fungsi, suatu relasi agar dikatakan
fungsi maka syaratnya adalah :
1) semua anggota domain (B) mempunyai pasangan, 2)
pasangan tersebut bersifat tunggal.
Oleh karena itu relasi g bukan fungsi.
a. Jenis-Jenis Fungsi
Pada materi ini akan dipaparkan jenis-jenis fungsi berdasarkan
sifatsifatnya. Fungsi berdasarkan sifat-sifatnya dibedakan menjadi 3
yaitu (1) fungsi surjektif/pada/onto; (2) Fungsi Injektif/satu-satu/into;
(3) Bijektif/korespondensi satu-satu. Berikut penjelasanya. 1) Fungsi
Injektif/Pada/onto
Misalkan f fungsi dari himpunan A ke himpunan B ( : →
). Fungsi ini disebut fungsi surjektif jika dan hanya jika
setiap terdapat sehingga ( ) = .
Untuk menyelidiki apakah suatu relasi merupakan
fungsi maka kita harus membuktikan terlebih dahulu
apakah 1) relasi tersebut Fungsi, 2) fungsi tersebut bersifat
surjektif. Dari definisi fungsi surjektif, untuk melihat apakah
fungsi tersebut surjektif atau tidak maka fokus perhatian
kita pada Kodomain. Pastikan bahwa setiap anggota
domain mempunyai pasangan (prapeta).
2) Fungsi Injektif/satu-satu/into;
Fungsi : → disebut fungsi satu-satu (injektif),
apabila setiap dua elemen yang berlainan di A akan
dipetakan pada dua elemen yang berbeda di B.
Selanjutnya secara singkat dapat dikatakan bahwa 𝑓 ∶𝐴
→ adalah fungsi injektif apabila ≠𝑏 berakibat ( ) ≠
13
( ) Pernyataan ini ekuivalen, jika ( ) = ( ) maka
akibatnya 𝑎 = b.
3) Fungsi bijektif/korespondensi satu-satu.
Fungsi bijektif/korespondensi satu-satu yaitu Fungsi
f dikatakan sebagai fungsi bijektif jika fungsi tersebut
adalah fungsi surjektif dan juga fungsi injektif.
B. Fungsi Inversi
Jika f adalah fungsi berkoresponden satu-ke-satu dari A ke B,
maka kita dapat menemukan balikan (invers) dari f. Balikan fungsi
dilambangkan dengan ଵ ◌ି . Bberikut dijelaskan definisi fungsi invers.
Misalkan a adalah anggota himpunan A dan b adalah anggota
himpunan B, maka ଵ ◌ି ( )
=𝑎 ,𝑗 𝑖 𝑘 𝑎 𝑓 ( ) = .
C. Komposisi Fungsi
Misalkan g adalah fungsi dari himpunan A ke himpunan B, dan f
adalah fungsi dari himpunan B ke himpunan C. Komposisi f dan g,
dinotasikan dengan , berikut dijelaskan definisi komposisi fungsi.
g adalah fungsi dari himpunan A ke himpunan B, dan f adalah fungsi
dari himpunan B ke himpunan C. Komposisi f dan g, dinotasikan
dengan didefinisikan oleh (𝑓 ∘ 𝑔 ) (a) = ( ( )).
D. Fungsi Khusus
Jika suatu fungsi f mempunyai daerah asal dan daerah kawan
yang sama, misalnya D, maka sering dikatakan fungsi f pada D. Jika
daerah asal dari fungsi tidak dinyatakan maka yang dimaksud adalah
himpunan semua bilangan real (R). Untuk fungsi-fungsi khusus yang
akan dibahas yaitu sebagai berikut :
i. Fungsi Konstan
Berikut dijelaskan definisi dari fungsi Konstan. →
dengan C konstan disebut fungsi konstan (tetap). Fungsi f
memetakan setiap bilangan real dengan C.
ii. Fungsi Linear
Berikut Dijelaskan definisi fungsi linear. Fungsi pada
bilangan real yang didefinisikan ( ) = 𝑎 𝑥 + , a dan b
konstan dengan ≠ 0 Grafik fungsi linier berupa garis lurus.
Untuk menggambar grafik fungsi linear bisa dilakukan dengan
dua cara yaitu dengan membuat tabel dan dengan
menentukan titik potong dengan sumbu -X dan sumbu - Y.
14
iii. Fungsi Kuadrat
Berikut dijelaskan definisi fungsi kuadrat Bentuk umum
fungsi kuadrat adalah = 𝑎 𝑥 ଶ + 𝑏 𝑥 + dengan , ,
dan ≠ 0 Grafik fungsi kuadrat berbentuk parabola. Jika a > 0,
parabola terbuka ke atassehingga mempunyai titik balik
minimum, dan jika a < 0 parabola terbuka ke bawah sehingga
mempunyai titik balik maksimum.
iv. Fungsi Floor dan Ceiling
Misalkan x adalah bilangan riil, berarti x berada di antara
dua bilangan bulat. Berikut didefinisikan fungsi Floor dan
Ceiling Definisi Fungsi floor dari x: ⌊𝑥 ⌋ menyatakan nilai
bilangan bulat terbesar yang lebih kecil atau sama dengan x.
Definisi Fungsi ceiling dari x: ⌈𝑥 ⌉ menyatakan bilangan bulat
terkecil yang lebih besar atau sama dengan x.
E. Fungsi Rekrusif
Fungsif dikatakan fungsi rekursif jika definisi fungsinya mengacu pada
dirinya sendiri. Fungsi rekursif disusun oleh dua bagian:
1. Basis Bagian yang berisi nilai awal yang tidak mengacu
pada dirinya sendiri. Bagian ini juga sekaligus
menghentikan definisi rekursif.
2. Rekurens Bagian ini mendefinisikan argumen fungsi dalam
terminologi dirinya sendiri. Setiap kali fungsi mengacu
pada dirinya sendiri, argumen dari fungsi harus lebih dekat
ke nilai awal(basis).
13
SOA SOALLATIHANBABx
SOA SOALLATIHANBABx
14
INTISARI
13
yang digunakan untuk melakukan tindakan pada suatu himpunan. Dua
himpunan atau lebih ini dapat dioperasikan sehingga menghasilkan
himpunan baru. Perlakuan operasi yang melibatkan dua himpunan atau
lebih disebut dengan operasi pada himpunan.
Relasi adalah suatu yang menyatakan hubungan atau kaitan yang
khas antara dua himpunan. Relasi sangat erat kaitannya dengan fungsi,
di mana keduanya merupakan hal penting dalam berbagai cabang ilmu
matematika. Fungsi dalam matematika berbeda dengan pengertian
dalam kehidupan sehari-hari. Suatu relasi R terdiri dari;
1) Sebuah Himpunan A
2) Sebuah Himpunan B
14
DAFTAR PUSTAKA
13
https://ocw.ui.ac.id/pluginfile.php/7678/mod_resource/content/1/LO
GIK A%20PROPORSISI%202020.pdf
Syamsul anwar. (2019). Tautologi dalam antologi cerita pendek bias warna
kehidupan.
Tegal: Universitas Pancasakti Tegal.
Syariful, Soffi. (2021). Logika Matematika dan Himpunan. Yogyakarta: UAD PRESS
Tri Yulianto. (2009). Diagram Venn dan Operasinya. Jawa Tengah: ALPRIN
Riswana. (2021). Makalah Tabel Kebenaran dan Kalimat Terbuka, Himpunan dan
Diagran Venn. Makassar: Unimerz.
14
13