Anda di halaman 1dari 27

Nama : Fitriyani

NPM : 229031495822
Kelas : 010

LK. 2.2 Menentukan Solusi

Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi yang Analisis penentuan solusi
relevan
1 Motivasi belajar peserta didik Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi Model Berdasarkan hasil identifikasi masalah pembelajaran
dalam pembelajaran IPA rendah yang sesuai atau memungkinkan untuk Pembelaja di kelas IX SMP Al Mas’udiyyah ditemukan bahwa
diterapkan di kelas saya adalah sebagai ran motivasi belajar peserta didik masih rendah. Motivasi
Kajian literatur: berikut Problem peserta didik dipengaruhi dari berbagai hal yaitu faktor
1. Syafaren, Yustina, dan 1. Penerapan model Pembelajaran Inkuiri Based internal maupun eksternal. Mulai dari lingkungan
Mahadi (2019) menyimpulkan terbimbing dengan Numbered Heads learning yang tidak mendukung untuk peserta didik belajar,
bahwa penggunaan integrasi Together (NHT) (PBL) kondisi dan kemampuan peserta didik. Suasana
model inkuiri terbimbing Proses pembelajaran IPA yang berbasiskan disertai pembelajaran di dalam kelas juga mempengaruhi
dengan Numbered Heads integrasi inkuiri terbimbing dengan peta motivasi belajar peserta didik. Dalam proses
Together (NHT) dalam proses Numbered Heads Together (NHT) terhadap konsep pembelajarnnya guru kurang memberikan apersepsi
pembelajaran dapat indikator motivasi belajar dilaksanakan atau stimulus di awal pembelajaran untuk
meningkatkan motivasi melalui kegiatan diskusi, inkuiri, dan menumbuhkan semangat belajar peserta didik.
belajar peserta didik. penugasan yang menyajikan berbagai Kurangnya apresiasi guru terhadap peserta didik.
(http://dx.doi.org/10.24014/ kesempatan untuk meningkatkan Memudarnya karakter peserta didik terutama dalam
jnsi.v2i1.7109) motivasi, dan ujian yang dirancang untuk hal kemandirian, disiplin, sopan santun, rasa
Berdasarkan kajian literatur mempromosikan kemampuan menarik tanggung jawab, rasa percaya diri dan sikap peduli
di atas, peneliti dan menjadi dorongan peserta didik. terhadap lingkungan. Motivasi belajar peserta didik
melaksanakan Integrasi dapat meningkat apabila kondisi suasana bervariasi,
model inkuiri terbimbing Integrasi inkuiri terbimbing dengan menarik, dan menyenangkan dengan pembelajaran
dengan Numbered Heads Numbered Heads Together (NHT) memiliki tidak monoton sehingga peserta didik tidak jenuh.
Together (NHT) dalam kelebihan jika diterapkan di kelas saya, Setelah dieksplorasi dan dianalisis berdasarkan (kajian
penerapan pada proses yaitu melibatkan kegiatan belajar secara literatur dan wawancara) ditemukan bahwa yang
pembelajaran menggunakan maksimal seluruh kemampuan peserta menjadi akar penyebab masalah yaitu guru belum
langkah-langkah sebagai didik untuk mencari dan menyelidiki merapkan model pembelajaran yang inovatif.
berikut: secara sistematis, kritis, logis dan analitis
a. Penomoran sehingga peserta didik dapat merumuskan Melalui berbagai kajian literatur dan wawancara,
b. Orientasi Masalah sendiri penemuannya dengan penuh ditemukan bahwa beberapa model yang dapat
c. Mengajukan Pertanyaan percaya diri. Penggunaan Integrasi model dijadikan solusi untuk mengatasi permasalahan
d. Merumuskan Hipotesis inkuiri terbimbing dengan Numbered tersebut adalah dengan menerapkan model
Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi yang Analisis penentuan solusi
relevan
e. Berpikir Bersama Heads Together (NHT) juga dapat pembelajaran Problem Based learning (PBL) disertai
f. Mengumpulkan Data memberikan manfaat kepada peserta didik peta konsep. Model pembelajaran Problem Based
g. Analisis Data dalam memahami konsep-konsep dasar learning (PBL) adalah model pembelajaran yang
h. Memberikan Jawaban dan mengemukakan ide-ide yang lebih mengarahkan peserta didik belajar melalui
i. Membuat Kesimpulan baik sehingga dapat meningkatkan permasalahan-permasalahan praktis yang berkaitan
Berdasarkan kajian literatur indikator motivasi belajar peserta didik. dengan kehidupan sehari-hari, kemudian peserta didik
di atas, indikator motivasi Kendala dalam menerapkan Integrasi diarahkan untuk menyelesaikan permasalahan
belajar yang diukur oleh model inkuiri terbimbing dengan tersebut melalui serangkaian pembelajaran yang
peneliti adalah: Numbered Heads Together (NHT) sendiri di sistematis agar peserta didik mampu menemukan
a. Hasrat sekolah saya yaitu proses pembelajaran solusi dari permasalahan tersebut dan membuat
b. Dorongan membutuhkan waktu yang lebih lama, peserta didik menjadi mahir dalam memecahkan
c. Harapan peserta didik kesulitan mengenali konsep masalah-masalah kemudian mengambil kesimpulan
d. Penghargaan dasar, aturan dan prinsip, serta peserta dari pemahaman mereka sendiri. Model pembelajaran
e. Menarik didik sering kesulitan untuk membuat Problem Based learning (PBL) ditunjang dengan sebuah
pendapat, membuat hipotesis, membuat media berupa media peta konsep. Peta konsep yang
rancangan percobaan dan menarik berbentuk bagan diharapkan akan menimbulkan
kesimpulan. ketertarikan atau perhatian yang menyebabkan
timbulnya rasa senang pada diri peserta didik. Model
pembelajaran Problem Based learning (PBL) disertai
peta konsep ini memiliki kelebihan atau keunggulan.
Model ini lebih berpusat pada peserta didik sehingga
2. Mayshandy, Mahardika, 2. Penerapan model Pembelajaran PBL peserta didik lebih aktif mengkonstruksi langsung
Budiarso (2021) disertai peta konsep pengetahuan melalui setiap kegiatan yang telah
menyimpulkan bahwa ada a. Mengapa? dirancang pada fase pembelajaran Problem Based
pengaruh signifikan Model PBL yang diterapkan pada learning (PBL) melalui kegiatan eksperimen. Dengan
penerapan model PBL disertai penelitian ini ditunjang dengan adanya begitu, peserta didik menjadi lebih aktif terutama
peta konsep terhadap media berupa peta konsep. Peran peta dalam kelompok serta diskusi dan pertanyaan lebih
motivasi belajar IPA peserta konsep sendiri yaitu membuat peserta lanjut dari kelompok lain, dalam hal ini masing-
didik SMP pada materi didik memiliki keinginan atau motivasi masing peserta didik berusaha dan bertanggung jawab
pemanasan global. untuk berkreasi dalam hal menyusun secara individu untuk melakukan yang terbaik sebagai
(https://doi.org/10.19109/ ide-ide pokok menjadi sebuah kesuksesan kelompoknya. Penggunaan media peta
bioilmi.v7i2.11516) rangkaian peta konsep yang saling konsep membantu peserta didik untuk menambah
Berdasarkan kajian berhubungan. Peta konsep memiliki daya ingat terhadap materi yang diajarkan dan untuk
literatur di atas, peneliti kelebihan membuat peserta didik mengetahui penguasaan peserta didik terhadap materi
melaksanakan penelitian tertarik untuk membacanya karena belajar.
Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi yang Analisis penentuan solusi
relevan
dengan prosedur awal sebelum menyajikan sebuah gambar atau
melakukan penelitian yaitu bagan yang sederhana sehingga tidak Dengan demikian, sudah jelas bahwa jika model
melakukan persiapan antara menyulitkan peserta didik untuk pembelajaran Problem Based learning (PBL) disertai
lain menyiapkan instrumen memahami suatu materi, dengan peta konsep ini diterapkan maka permasalahan
penelitian seperti silabus, RPP, demikian peta konsep secara tidak motivasi belajar peserta didik pada pembelajaran IPA
bahan ajar, dan soal evaluasi. langsung membangun motivasi peserta masih rendah dapat teratasi. Seblaiknya, jika model
Prosedur akhir pada didik untuk belajar di sekolah saya Problem Based learning (PBL) disertai peta konsep ini
penelitian ini yaitu melakukan menjadi lebih tinggi tidak diterapkan maka harapan untuk
pengolahan data dan Hal ini berdasarkan pada keterkaitan mengembangkan motivasi belajar peserta didik pada
menganalisis data tersebut antara penerapan model PBL disertai pembelajaran IPA sulit untuk diwujudkan. Padahal
untuk mengetahui hipotesis peta konsep yang mengacu kepada motivasi belajar sangat penting bagi peserta didik
dari penelitian. Instrumen indikator motivasi belajar peserta didik karena berpengaruh pada hasil belajar peserta didik.
dalam penelitian ini berupa di sekolah saya. Pertama, kegiatan Hal ini dibuktikan oleh Pallitin, Wolo dan Purwanty
angket motivasi belajar. Angket Orientasi peserta didik pada masalah (2019) melalui penelitiannya yang menyimpulkan
diberikan kepada peserta didik dapat mengakomodir indikator bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi hasil
pada saat akhir dari motivasi belajar peserta didik yaitu belajar adalah motivasi belajar peserta didik. Motivasi
pembelajaran. Teknik Adanya kegiatan yang menarik dalam yang berasal dari dalam diri peserta didik ataupun
pengumpulan data yang belajar. Kedua, Mengorganisasi berasal dari luar diri peserta didik. Dikatakan juga oleh
digunakan pada penelitian ini peserta didik untuk belajar dapat Samsudin, E. (2019) bahwa peserta didik yang prestasi
yaitu teknik non-tes berupa mengakomodir indikator motivasi belajarnya rendah belum tentu disebabkan
hasil angket. Teknik tes ini belajar peserta didik yaitu Ulet kemampuan yang rendah pula, tetapi disebabkan oleh
terdiri dari pernyataan- menghadapi kesulitan. Ketiga, tidak adanya dorongan atau motivasi.
pernyataan yang berjumlah 30 Membimbing pengalaman individual/
butir dengan rincian terdapat kelompok dapat mengakomodir DAFTAR PUSTAKA:
pernyataan positif dan indikator motivasi belajar peserta didik 1. Mayshandy, M., Mahardika, I., & Budiarso, A.
pernyataan negatif. yaitu Cepat bosan dengan tugas yang (2022). PENGARUH MODEL PROBLEM BASED
rutin. Keempat, Mengembangkan dan LEARNING DISERTAI PETA KONSEP TERHADAP
Berdasarkan kajian menyajikan hasil karya dapat MOTIVASI BELAJAR IPA SISWA SMP KELAS VII
literatur di atas, indikator mengakomodir indikator motivasi MATERI PEMANASAN GLOBAL. Bioilmi: Jurnal
motivasi belajar yang diukur belajar peserta didik yaitu Dapat Pendidikan, 7 (2), 101 - 109. https://doi
oleh peneliti adalah: mempertahankan pendapatnya. .org/10.19109 /bioilmi.v7i2. 11516.
a. Adanya kegiatan yang Kelima, Menganalisis dan
menarik dalam belajar mengevaluasi proses pemecahan 2. Siregar, A., dkk. (2022). UPAYA MENINGKATKAN
b. Ulet menghadapi masalah dapat mengakomodir HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN
kesulitan indikator motivasi belajar peserta didik MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA
Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi yang Analisis penentuan solusi
relevan
c. Cepat bosan dengan tugas yaitu Adanya dorongan dan MATERI PEMANASAN GLOBAL KELAS VII SMP
yang rutin kebutuhan belajar. SWASTA DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MEDAN
d. Dapat mempertahankan Berdasarkan kajian literatur TAHUN AJARAN 2021/2022. Jurnal Penggerak
pendapatnya tersebut ada beberapa kelebihan Pendidikan, X(X),97-105.
e. Adanya dorongan dan penerapan PBL disertai peta konsep, https://jurnal.lingkarpublikasi.com/index.php/JP
kebutuhan belajar yaitu: enDik/article/view/4.
1) Teknik atau cara yang cukup
bagus untuk memahami isi 3. Palittin, I., Wolo, W., & Purwanty, R. (2019).
pelajaran HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL
2) Dapat menantang kemampuan BELAJAR SISWA. Magistra: Jurnal Keguruan Dan
peserta didik serta memberi Ilmu Pendidikan, 6(2), 101-109.
kepuasan untuk menemukan https://doi.org/10. 35724/magistra.v6i2.1801.
pengetahuan baru bagi peserta
didik
3) Dapat meningkatkan aktivitas
pembelajaran peserta didik
4) Dapat membantu peserta didik
bagaimana mentransfer
pengetahuan mereka untuk
memahami masalah dalam
kehidupan nyata
5) Dapat membantu peserta didik
untuk mengembangkan
pengetahuan barunya dan
bertanggung jawab dalam
pembelajaran yang mereka
lakukan.
6) Membuat peserta didik tertarik
untuk membacanya karena
menyajikan sebuah gambar atau
bagan yang sederhana
Sedangkan kekurangan penerapan
PBL disertai peta konsep, yaitu:
1) Persiapan pembelajaran yang
kompleks
Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi yang Analisis penentuan solusi
relevan
2) Sulitnya mencari problem yang
relevan
3) Perlunya waktu yang cukup lama
4) Sulit menentukan kata-kata untuk
menghubungkan konsep yang satu
dengan konsep yang lain

3. Israil, Isnawati (2019) 2. Penerapan model Pembelajaran Cooperatif


menyimpulkan bahwa model learning tipe STAD
pembelajaran Cooperatif a. Mengapa?
learning tipe STAD dalam Model Pembelajaran Cooperatif
pembelajaran IPA pada materi learning tipe STAD merupakan model
unsur, senyawa, dan campuran yang pembelajaran yang sesuai dengan
dapat meningkatkan motivasi kondisi peserta didik di sekolah saya
belajar peserta didik. dan bisa memotivasi peserta didik
(https://e- yang tidak aktif maupun yang kurang
journal.undikma.ac.id/ aktif dalam proses pembelajaran.
index.php/ jurnalkependidikan/ Hal ini didasarkan pada kajian
article/view/1807/1272) literatur bahwa indikator keberhasilan
Berdasarkan kajian peserta didik dalam meningkatkan
literatur di atas, peneliti motivasi belajar peserta didik adalah
menerapkan Cooperative tipe hasil belajar peserta didik yang telah
STAD pada proses mencapai taget ketuntasan klasikal
pembelajaran menggunakan atau di atas KKM dan aktivitas peserta
langkah-langkah sebagai didik selama penelitian dikatakan
berikut: meningkat jika kriteria aktivitas
a. Perencanaan seperti peserta didik minimal berkategori aktif
membuat RPP, dan mengalami peningkatan skor pada
menyiapkan lembar setiap siklus.
observasi peserta didik Berdasarkan literatur yang saya
dan guru, menyiapkan ambil, kelebihan Cooperative tipe
LKPD, soal kuis dan STAD yaitu: Menekankan pada
menyiapkan tes evaluasi aktivitas dan interaksi antara peserta
(tes hasil belajar) didik untuk saling memotivasi dan
b. Pelaksanaan saling membantu dalam menguasai
Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi yang Analisis penentuan solusi
relevan
c. Observasi dan evaluasi materi pelajaran guna mencapai
d. Refleksi prestasi yang maksimal dalam
Berdasarkan kajian kegiatan kelompok. Setiap peserta
literatur di atas, indikator didik memiliki kesempatan yang sama
motivasi belajar yang diukur untuk mendapatkan skor maksimal
oleh peneliti adalah: bagi kelompoknya berdasarkan skor
a. Aktivitas peserta didik tes yang diperolehnya berdasarkan
pada kategori aktif skor perkembangan individu.
b. Hasil belajar Sedangkan Kekurangan
Cooperative tipe STAD jika diterapkan
di kelas saya adalah: Harus adanya
pengaturan tempat duduk yang baik
dalam kelompok. Jika tidak, maka
dapat menimbulkan kekacauan yang
menyebabkan gagalnya pembelajaran
pada kelas.
Hasil wawancara: Analisis hasil wawancara
1. Guru SMP N 1 Atap Model pembelajaran yang paling relevan
Bandungan (Anjaryadi, S. Pd.) untuk mengatasi motivasi belajar IPA peserta
Menurut Pak Anjar model didik yang rendah adalah Model pembelajaran
pembelajaran yang dapat Contextual learning.
diterapkan untuk mengatasi Gambaran pelaksanaan Contextual learning
motivasi belajar IPA peserta adalah mengaitkannya dengan kehidupan
didik yang rendah adalah nyata peserta didik/kehidupan sehari-hari.
Model pembelajaran Contextual Yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
learning. Contextual learning adalah contoh nyata yang
ada di sekeliling peserta didik untuk
digunakan dalam pembelajaran. Misal
pembelajaran pada materi zat aditif, peserta
didik diminta membawa bungkus makanan
kemasan yang terdapat keterangan
komposisi, maka nantinya peserta didik
diminta untuk mencari serta menemukan zat
aditif yang terdapat dalam makanan kemasan
tersebut, termasuk aman atau tidak zat aditif
Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi yang Analisis penentuan solusi
relevan
tersebut untuk dikonsumsi, sehingga peserta
didik mendapatkan pengalaman belajar yang
konkret dan bisa diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Teman Sejawat, Guru IPA SMP Penggunaan PBL dapat meningkatkan
Sultan Agung 4 Semarang (Edi kemampuan berfikir kritis, menumbuhkan
Mulyanto, S. Pd. M. Pd.) inisiatif peserta didik dalam bekerja,
Menurut Pak Edi model memotivasi internal untuk belajar dan dapat
pembelajaran yang dapat mengembangkan hubungan interpersonal
diterapkan untuk mengatasi dalam bekerja kelompok. Tentunya sangat
motivasi belajar IPA peserta relevan untuk meningkatkan motivasi belajar
didik yang rendah adalah peserta didik
Model pembelajaran PBL.
3. Kepala SMP Al Mas’udiyyah Prinsip model pembelajaran Problem Based
Bandungan (Khabib Mangsur, Learning adalah suatu model pembelajaran
S. Pd. I.) yang inovatif dan berpusat pada peserta
Menurut kepala sekolah model didik. Peserta diarahkan untuk mengaitkan
pembelajaran yang dapat masalah kehidupan nyata, sehingga peserta
diterapkan untuk mengatasi didik mempunyai kesempatan dalam memlilih
motivasi belajar IPA peserta dan melakukan penyelidikan apapun baik di
didik yang rendah adalah dalam maupun di luar sekolah sejauh yang
Model pembelajaran Problem diperlukan dalam memecahkan masalah.
Based learning.
4. Pengawas Sekolah (Ibu Tri Model PjBL adalah model pembelajaran yang
Astuti Ari Winarti, S. Pd. berpusat pada peserta didik yang dapat
M. Pd.) meningkatkan motivasi belajar peserta didik,
Menurut pengawas sekolah yaitu peserta didik melakukan suatu
model pembelajaran yang investigasi yang mendalam terhadap suatu
dapat diterapkan untuk topik, juga memungkinkan peserta didik
mengatasi motivasi belajar IPA untuk merefleksikan ide dan pendapat
peserta didik yang rendah mereka sendiri, dan membuat keputusan
adalah Model pembelajaran yang mempengaruhi hasil proyek dan proses
Project Based Learning. pembelajaran secara umum, dan
mempresentasikan hasil akhir produk.
Berdasarkan masalah yang ada di sekitar
Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi yang Analisis penentuan solusi
relevan
kehidupan peserta didik baik di rumah
maupun di sekolah, peserta didik diarahkan
untuk menyelesaikan masalah tersebut
dengan aksi maupun menghasilkan produk
sesuai lingkup materi yang dipelajari.
5. Pakar (Sugito, S. Pd. M. Pd.) Pembelajaran dengan Discovery Learning
Ketua MGMP IPA Kab. membutuhkan waktu yang lama, tetapi
Semarang peserta didik akan mendapatkan pengalaman
Menurut pakar model belajar menemukan sendiri solusi dari
pembelajaran yang dapat permasalahan yang ada. Dengan menemukan
diterapkan untuk mengatasi sendiri solusi tersebut maka akan
motivasi belajar IPA peserta menimbulkan rasa bangga, senang, dan puas
didik yang rendah adalah pada diri mereka, sehingga pada akhirnya
Model pembelajaran Discovery motovasi belajarnya juga akan dapat
Learning. meningkat
Indikator masalah motivasi belajar yang akan saya sasar adalah:
1. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
2. Ulet menghadapi kesulitan
3. Cepat bosan dengan tugas yang rutin
4. Dapat mempertahankan pendapatnya
5. Adanya dorongan dan kebutuhan belajar

2 Kemandirian belajar peserta didik Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi Model Berdasarkan hasil identifikasi masalah pembelajaran
dalam pembelajaran IPA masih yang sesuai atau memungkinkan untuk Pembelaja di kelas IX SMP Al Mas’udiyyah ditemukan bahwa
rendah diterapkan di kelas saya adalah sebagai ran kemandirian belajar peserta didik dalam pembelajaran
berikut Problem IPA rendah. Hal tersebut terlihat saat pembelajaran
Kajian literatur: 1. Penerapan model Pembelajaran Discovery Based berlangsung peserta didik cenderung mengobrol
1. Sitorus, Erlina R. (2020) Learning. learning dengan teman, memukul-mukul meja, melamun,
menyimpulkan bahwa a. Mengapa? (PBL) ataupun berulang kali ijin ke kamar mandi.
penerapan model Rendahnya nilai peserta didik berbantu Pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher
pembelajaran Discovery menunjukkan ada kelemahan yang LKPD centered) menyebabkan peserta didik kurang
Learning dalam pembelajaran dihadapi peserta didik dalam belajar mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan
IPA kompetensi dasar listrik IPA. Peserta didik cenderung diam, gagasan awal mereka. Peserta didik cenderung
statis dapat meningkatkan dan kurang tertarik dengan pelajaran menunggu informasi dari guru tanpa ada usaha untuk
kemandirian belajar peserta IPA. Model pembelajaran discovery menemukan sendiri permasalahan yang diberikan.
Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi yang Analisis penentuan solusi
relevan
didik kelas IX SMP Negeri learning cenderung berpengaruh Setelah dieksplorasi dan dianalisis berdasarkan (kajian
131 Jakarta. terhadap ketertarikan peserta didik literatur dan wawancara) ditemukan bahwa yang
(http:// pada pembelajaran IPA karena dalam menjadi akar penyebab masalah yaitu Model
proceeding.unindra.ac.id/ penerapannya peserta didik dituntut pembelajaran masih berpusat pada guru.
index.php/DPNPMunindra/ untuk mencari sendiri solusi ataupun
article/view/4717) konsep matematika yang berkaitan Melalui berbagai kajian literatur dan wawancara,
Berdasarkan kajian literatur dengan kehidupan sehari-hari. ditemukan bahwa beberapa model yang dapat
di atas, peneliti menerapkan dijadikan solusi untuk mengatasi permasalahan
Discovery Learning pada b. Kelebihan dan Kekurangan Model tersebut adalah dengan menerapkan model
proses pembelajaran Pembelajaran Discovery Learning pembelajaran Problem Based learning (PBL) berbantu
menggunakan langkah- Roestiyah (1998:20) Kelebihan Model LKPD. Pembelajaran dengan model Problem Based
langkah sebagai berikut: Pembelajaran Discovery Learning: learning (PBL) dimulai dengan adanya masalah,
a. perencanaan tindakan 1) Mampu membantu peserta didik kemudian peserta didik memperdalam pengetahuan
b. pelaksanaan tindakan untuk mengembangkan, tentang apa yang mereka telah ketahui dan apa yang
c. observasi memperbanyak kesiapan serta mereka perlu diketahui untuk memecahkan masalah
d. analisis dan refleksi penguasaan keterampilan dalam tersebut. Fokus pembelajaran dapat diselesaikan
Berdasarkan kajian literatur psroses kognitif/ pengenalan melalui diskusi kelompok dimana peserta didik dapat
di atas, indikator peserta didik leluasa dalam menyampaikan ide dan pendapat serta
kemandirian belajar peserta 2) Peserta didik memperoleh kerja sama dengan peserta didik yang lain. Peserta
didik yang diukur oleh pengetahuan yang bersifat sangat didik akan mampu menyusun dan membangun
peneliti adalah: pribadi/ individual sehingga dapat pengetahuannya sendiri melalui proses pembelajaran
a. Percaya diri kokoh/ mendalam tertinggal dalam sehingga materi yang dipelajari akan diingat dalam
b. Mampu bekerja sendiri jiwa peserta didik tersebut jangka waktu yang lebih panjang. Penggunaan LKPD
c. Mampu mengambil 3) Dapat membangkitkan kegairahan juga menjadi pertimbangan dalam kegiatan
keputusan bertanggung belajar para peserta didik pembelajaran, dimana LKPD digunakan sebagai
jawab 4) Mampu memberikan kesempatan panduan peserta didik untuk melakukan kegiatan
d. Hasrat bersaing maju pada peserta didik untuk penyelidikan dan pemecahan masalah. Dengan
e. Disiplin berkembang dan maju sesuai demikian LKPD mampu membantu peserta didik
f. Aktif belajar dengan kemampuan masing- secara mandiri dalam memperoleh pengetahuan serta
masing menyelesaikan masalah. Hal ini sejalan kajian literatur
5) Mampu mengarahkan cara peserta bahwa penggunaan Model pembelajaran PBL dengan
didik belajar, sehingga lebih LKPD sesuai untuk menyelesaikan indikator
memiliki motivasi yang kuat untuk kemandirian belajar peserta didik yaitu membuat
belajar lebih giat peserta didik menjadi antusias berdikusi, disiplin
6) Membantu peserta didik untuk mengerjakan dan mengumpulkan tugas, tidak
Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi yang Analisis penentuan solusi
relevan
memperkuat dan menambah tergantung kepada orang lain, percaya diri, memiliki
kepercayaan pada diri sendiri inisiatif belajar, situasi kelas menjadi kondusif dan
dengan proses penemuan sendiri semua peserta didik mengerjakan tugas individu.
7) Model itu berpusat pada peserta
didik, tidak pada guru. Guru Dengan demikian, sudah jelas bahwa jika model
hanya sebagai teman belajar saja, pembelajaran Problem Based learning (PBL) dengan
membantu bila diperlukan LKPD ini diterapkan maka permasalahan kemandirian
belajar peserta didik pada pembelajaran IPA masih
Kelemahan Model Pembelajaran rendah dapat teratasi. Sebaliknya, jika model Problem
Discovery Learning: Based learning (PBL) dengan LKPD ini tidak diterapkan
1) Pada peserta didik harus ada maka harapan untuk mengembangkan kemandirian
kesiapan dan kematangan mental belajar peserta didik pada pembelajaran IPA sulit
untuk cara belajar ini untuk diwujudkan. Padahal kemandirian belajar
2) Peserta didik harus berani dan sangat penting bagi peserta didik dalam menghadapi
berkeinginan untuk mengetahui segala permasalahan, karena individu yang mandiri
keadaan sekitarnya dengan baik akan selalu berusaha menghadapi dan memecahkan
3) Bila kelas terlalu besar permasalahan yang ada tanpa bergantung pada orang
penggunaan model ini akan kurang lain. Kemandirian belajar diperlukan agar peserta didik
berhasil mempunyai tanggung jawab dalam mengembangkan
4) Bagi guru dan peserta didik yang kemampuan belajarnya yang didasarkan atas
sudah biasa dengan perencanaan kemauan sendiri. Kemandirian belajar juga
dan pengajaran tradisional berpengaruh pada hasil belajar peserta didik. Hal ini
mungkin akan sempat kecewa bila dibuktikan oleh Samsudin, E. (2019) melalui
diganti dengan model ini penelitiannya yang menyimpulkan bahwa terdapat
5) Dengan model ini ada yang pengaruh positif dan signifikan kemandirian belajar
berpendapat bahwa proses mental terhadap hasil belajar peserta didik pada pelajaran
ini terlalu mementingkan proses IPA.
pengertian saja, kurang
memperhatikan perkembangan/ DAFTAR PUSTAKA:
pembentukan sikap dan 1. Hartini. (2019). PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN
keterampilan bagi peserta didik PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI PROBLEM BASED
6) Tidak memberikan kesempatan LEARNING BERBANTUAN LEMBAR KERJA SISWA.
berpikir secara kreatif.
https://doi.org/10.31603/paedagogie.v14i1.2678
2. Astikawati, N. W., Tegeh, Warpala. (2020).
2. Hartini (2019) menyimpulkan 2. Penerapan model Pembelajaran Problem
Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi yang Analisis penentuan solusi
relevan
bahwa penerapan Model Based Learning. PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING
Problem Based Learning a. Mengapa? (PBL) TERHADAP
(PBL) berbantu Lembar Kerja Astikawati, NW., Tegeh, Warpala KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI IPA
Peserta didik Berbasis (2020) mengemukakan bahwa model
TERPADU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA.
Masalah dapat meningkatkan pembelajaran Problem Based Learning
kemandirian dan prestasi (PBL) sesuai untuk meningkatkan Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia.
belajar IPA peserta didik. kemandirian belajar peserta didik, https://doi.org/10.23887/jtpi. v10i2.3351
(https://doi.org/10.31603/ dimana peserta didik memiliki 3. Samsudin. (2019). PENGARUH MOTIVASI DAN
paedagogie.v14i1.2678) kemandirian belajar pada aspek KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL
Berdasarkan kajian literatur pengelolaan diri (self Manajement), BELAJAR IPA SISWA (SURVEY PADA SEKOLAH
di atas, peneliti keinginan belajar (desire for learning), MENENGAH PERTAMA
melaksanakan model dan kontrol diri (self control).
(SMP) NEGERI DI KECAMATAN TELAGASARI –
pembelajaran PBL: b. Kelebihan dan Kekurangan PBL
a. Orientasi peserta didik Menurut Trianto (2010:96-97) KARAWANG). Biodidaktika: Jurnal Biologi dan
pada masalah kelebihan dan kekurangan model Pembelajarannya.
b. Mengorganisasi peserta Pembelajaran Berbasis Masalah adalah http://dx.doi.org/10.30870/biodidakti
didik untuk belajar sebagai berikut: ka.v14i1.4841
c. Membimbing pengalaman Kelebihan PBL:
individual/kelompok 1) Realistik dengan kehidupan
d. Mengembangkan dan peserta didik;
menyajikan hasil karya 2) Konsep sesuai dengan kebutuhan
e. Menganalisis dan peserta didik;
mengevaluasi proses 3) Memupuk sifat inquiry peserta
pemecahan masalah didik;
Berdasarkan kajian 4) Retensi konsep jadi kuat;
literatur di atas, indikator 5) Memupuk kemampuan Problem
kemandirian belajar peserta Solving.
didik yang diukur oleh
peneliti adalah: Kekurangan PBL:
1. Antusias berdikusi 1) Persiapan pembelajaran (alat,
2. Disiplin mengerjakan dan problem, konsep) yang kompleks;
mengumpulkan tugas 2) Sulitnya mencari problem yang
3. Tidak tergantung kepada relevan;
orang lain 3) Sering terjadi miss-konsepsi;
4. Percaya diri 4) Konsumsi waktu, dimana model ini
Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi yang Analisis penentuan solusi
relevan
5. Memiliki inisiatif belajar memerlukan waktu yang cukup
6. Situasi kelas dalam penyelidikan.
7. Menjadi kondusif
8. Semua peserta didik
mengerjakan tugas
individu
3. Astikawati, NW., Tegeh,
Warpala (2020) Terdapat
perbedaan yang signifikan
penerapan model
pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) terhadap
kemandirian belajar peserta
didik kelas VII di SMP
Widiatmika.
(https://doi.org/10.23887/
jtpi.v10i2.3351)
Berdasarkan kajian literatur
di atas, peneliti
melaksanakan model
pembelajaran PBL:
a. Orientasi peserta didik
pada masalah
b. Mengorganisasi peserta
didik untuk belajar
c. Membimbing pengalaman
individual/ kelompok
d. Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
e. Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Berdasarkan kajian
literatur di atas, indikator
kemandirian belajar peserta
Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi yang Analisis penentuan solusi
relevan
didik yang diukur oleh
peneliti adalah:
a. inisiatif belajar
b. mendiagnosa kebutuhan
belajar
c. menetapkan target atau
tujuan belajar
d. mengatur dan
mengontrol belajar
e. memandang kesulitan
sebagai tantangan
f. mencari dan
memanfaatkan.
Hasil wawancara: Analisi Hasil wawancara
1. Guru SMP N 1 Atap Gambaran pelaksanaan Model pembelajaran
Bandungan (Anjaryadi, S. Pd.) Cooperative Learning: menyampaikan tujuan
Menurut Pak Anjar model dan memotivasi peserta didik, menyajikan
pembelajaran yang paling informasi, mengorganisasikan peserta didik
relevan untuk masalah ke dalam kelompok belajar, membimbing
kemandirian peserta ddik kelompok belajar, evaluasi, dan memberikan
yang rendah adalah Model penghargaan.
pembelajaran Cooperative
Learning.
2. Teman Sejawat, Guru IPA SMP Model PBL didasarkan pada masalah yang
Sultan Agung 4 Semarang (Edi disajikan secara sistematis, dimana peserta
Mulyanto, S. Pd. M. Pd.) didik diarahkan untuk menyelesaikan dari
Menurut Pak Edi model berbagai perspektif. Peserta didik dituntut
pembelajaran yang dapat untuk menyusun pengetahuan sendiri
diterapkan untuk mengatasi tentang cara berfikir kritis, kemampuan
kemandirian peserta didik pemecahan masalah, memperoleh
yang rendah adalah Model pengetahuan dan konsep esensial dari materi
pembelajaran PBL. pelajaran yang dipelajari. Sehingga PBL
sangat relevan untuk meningkatkan
kemandirian belajar peserta didik.
3. Kepala SMP Al Mas’udiyyah Prinsip model pembelajaran Problem Based
Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi yang Analisis penentuan solusi
relevan
Bandungan (Khabib Mangsur, Learning adalah suatu model pembelajaran
S. Pd. I.) yang inovatif dan berpusat pada peserta
Menurut kepala sekolah didik. Peserta diarahkan untuk mengaitkan
model pembelajaran yang masalah kehidupan nyata, sehingga peserta
dapat diterapkan untuk didik mempunyai kesempatan dalam memlilih
mengatasi kemandirian dan melakukan penyelidikan apapun baik di
peserta didik yang rendah dalam maupun di luar sekolah sejauh yang
adalah Model pembelajaran diperlukan dalam memecahkan masalah.
PBL. Dengan model PBL nantinya peserta didik
diharapkan siap dan terlatih untuk
menghadapi problematika dalam kehidupan
sehari-hari di lingkungannya.
4. Pengawas Sekolah (Ibu Tri Discovery learning adalah model mengajar
Astuti Ari Winarti, S. Pd. M. yang dilaksanakan oleh guru dengan cara
Pd.) mengatur proses belajar dengan sedemikian
Menurut Pengawas Sekolah rupa sehingga peserta didik mendapatkan
model pembelajaran yang pengetahuan yang sebelumnya belum
dapat diterapkan untuk diketahui dan sebelumnya dengan cara tidak
mengatasi kemandirian disampaikan terlebih dahulu akan tetapi
peserta didik yang rendah peserta didik menemukannya secara mandiri.
adalah Model pembelajaran Peserta didik diarahkan untuk mengalami
Discovery Learning. aktivitas pembelajaran yang menuntun
mereka memahami sebuah konsep.
5. Pakar (Sugito, S. Pd. M. Pd.) Model pembelajaran Project Based Learning
Ketua MGMP IPA Kab. (PjBL) merupakan model pembelajaran yang
Semarang menitikberatkan pada kerja secara
Menurut Pakar model mandiri/kelompok peserta didik. Guru tidak
pembelajaran yang dapat selalu dapat membimbing langsung, tetapi
diterapkan untuk mengatasi peserta didiklah yang bekerja secara personal
kemandirian peserta didik untuk menyelesaikan proyeknya. Peran
yang rendah adalah Model peserta didik mendominasi dalam PjBL.
pembelajaran Project Based Dengan demikian kemandirian peserta didik
Learning (PjBL). akan mengalami peningkatan
Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi yang Analisis penentuan solusi
relevan
Indikator kemandirian belajar peserta didik yang akan saya sasar adalah:
1. Antusias berdikusi
2. Disiplin mengerjakan dan mengumpulkan tugas
3. Tidak tergantung kepada orang lain
4. Percaya diri
5. Memiliki inisiatif belajar
6. Situasi kelas
7. Menjadi kondusif
8. Semua peserta didik mengerjakan tugas individu
3 Keterampilan proses Sains Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi Model Berdasarkan hasil identifikasi masalah pembelajaran
peserta didik masih rendah yang sesuai atau memungkinkan untuk Inquiry di kelas IX SMP Al Mas’udiyyah ditemukan bahwa
diterapkan di kelas saya adalah sebagai Terbimbin keterampilan proses sains peserta didik dalam
Kajian literatur: berikut g
pembelajaran IPA rendah. Salah satu penyebabnya
1. Tyas, Rizki A., Wilujeng, 1. Penerapan model Pembelajaran Discovery Berbantua
suyanta (2020) Model Learning. n adalah pembelajaran menempatkan guru sebagai
pembelajaran IPA berbasis a. Mengapa? LKPD narasumber, bukan sebagai fasilitator. Peserta didik
discovery learning terintegrasi Sitorus, Erlina R. (2020) Model Berbasis memperoleh pengetahuan dengan cara transfer
jajanan lokal daerah efektif pembelajaran discovery learning KPS pengetahuan dari guru dan bukan dari aktivitas proses
meningkatkan keterampilan cenderung berpengaruh terhadap sains atau kegiatan ilmiah. Oleh karena itu diperlukan
proses sains dasar dan lima ketertarikan peserta didik pada model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
aspek keterampilan proses pembelajaran IPA karena dalam
yang dapat mengembangkan keterampilan proses
sains terintegrasi. penerapannya peserta didik dituntut
(https://doi.org/10.21831/ untuk mencari sendiri solusi ataupun sains peserta didik dalam pembelajaran IPA. Dimana
jipi.v6i1.28459) konsep matematika yang berkaitan model pembelajaran tersebut mampu membawa
Berdasarkan kajian literatur di dengan kehidupan sehari-hari. peserta didik untuk memahami materi konkrit dengan
atas, peneliti melaksanakan melakukan praktek sendiri atau menemukan konsep
Model Pembelajaran Discovery b. Kelebihan dan Kekurangan Model melalui kegiatan sains. Setelah dieksplorasi dan
Learning: Pembelajaran Discovery Learning dianalisis berdasarkan (kajian literatur dan
a. Stimulation (Stimulasi dan Roestiyah (1998:20) Kelebihan Model
wawancara) ditemukan bahwa yang menjadi akar
pemberian rangsangan) Pembelajaran Discovery Learning:
b. Problem statement 1) Mampu membantu peserta didik penyebab masalah yaitu Model pembelajaran masih
(pernyataan atau identifikasi untuk mengembangkan, berpusat pada guru.
masalah) memperbanyak kesiapan serta Melalui berbagai kajian literatur dan wawancara,
c. Data collection penguasaan keterampilan dalam ditemukan bahwa beberapa model yang dapat
(pengumpulan data) proses kognitif/ pengenalan dijadikan solusi untuk mengatasi permasalahan
Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi yang Analisis penentuan solusi
relevan
d. Data processing (pengolahan peserta didik tersebut adalah dengan menerapkan model
data) 2) Peserta didik memperoleh pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan LKPD
e. Verification (pembuktian) pengetahuan yang bersifat sangat berbasis KPS. Model pembelajaran Inkuiri terbimbing
f. Generalitation (penarikan pribadi/ individual sehingga dapat merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan
kesimpulan) kokoh/ mendalam tertinggal dalam secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik
Berdasarkan kajian literatur di jiwa peserta didik tersebut untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda,
atas, indikator keterampilan 3) Dapat membangkitkan kegairahan manusia atau pristiwa) secara sistematis, kritis, logis,
proses sains peserta didik belajar para peserta didik analitis sehingga mereka dapat merumuskan
yang akan disasar oleh peneliti 4) Mampu memberikan kesempatan penemuannya dengan penuh percaya diri.
adalah: pada peserta didik untuk
1. Mengamati berkembang dan maju sesuai Ada lima indikator keterampilan proses sains yang
2. Menggunakan alat dan dengan kemampuan masing- akan diselesaikan yaitu; mengamati,
bahan masing
mengklasifikasikan, mengukur, mengkomunikasikan
3. Melakukan percobaan 5) Mampu mengarahkan cara peserta
4. Mengkomunikasikan/ didik belajar, sehingga lebih dan memprediksi. Sedangkan pada keterampilan
mengajukan pertanyaan memiliki motivasi yang kuat untuk proses sains yang terintegrasi oleh model pembelajaran
5. Menyimpulkan hasil belajar lebih giat inkuiri terbimbing berbantuan LKPD berbasis KPS
percobaan 6) Membantu peserta didik untuk yaitu; membuat hipotesis, membuat rumusan
memperkuat dan menambah masalah, mengidentifikasi variabel, merancang
kepercayaan pada diri sendiri percobaan, menginterpretasikan data, dan
dengan proses penemuan sendiri
mengaplikasikan konsep. Keunggulan model inkuiri
7) Model itu berpusat pada peserta
didik, tidak pada guru. Guru terbimbing berbantuan LKPD berbasis KPS ini, peserta
hanya sebagai teman belajar saja, didik dapat belajar secara aktif, dengan bantuan alat
membantu bila diperlukan dan bahan serta pertanyaan yang disiapkan dan
jawaban tersebut dapat ditemukan melalui proses
Kelemahan Model Pembelajaran penyelidikan.
Discovery Learning:
1) Pada peserta didik harus ada
Dengan demikian, jika model pembelajaran inkuiri
kesiapan dan kematangan mental
untuk cara belajar ini. terbimbing berbantuan LKPD berbasis KPS ini
2) Peserta didik harus berani dan diterapkan maka permasalahan keterampilan proses
berkeinginan untuk mengetahui sains peserta didik pada pembelajaran IPA masih
keadaan sekitarnya dengan baik rendah dapat teratasi. Sebaliknya, jika model inkuiri
3) Bila kelas terlalu besar
Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi yang Analisis penentuan solusi
relevan
penguunaan model ini akan terbimbing berbantuan LKPD berbasis KPS ini tidak
kurang berhasil diterapkan maka harapan untuk mengembangkan
4) Bagi guru dan peserta didik yang keterampilan proses sains peserta didik pada
sudah biasa dengan perencanaan
pembelajaran IPA sulit untuk diwujudkan. Padahal
dan pengajaran tradisional
mungkin akan sempat kecewa bila Pengembangan keterampilan proses sains penting
diganti dengan model ini dilakukan dalam pembelajaran IPA. Hal ini
5) Dengan model ini ada yang dikarenakan beberapa hal yaitu: pertama,
berpendapat bahwa proses mental perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung
ini terlalu mementingkan proses semakin cepat sehingga tidak mungkin lagi para guru
pengertian saja, kurang mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa.
memperhatikan perkembangan/
Kedua, anak-anak mudah memahami konsep-konsep
pembentukan sikap dan
keterampilan bagi peserta didik yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-
6) Tidak memberikan kesempatan contoh konkrit yang dialami melalui praktek sendiri
berpikir secara kreatif. maka mereka menemukan konsep melalui melakukan
2. Edy, Dungus, Makahinda 2. Penerapan model Pembelajaran Problem sains. Ketiga, dalam proses belajar mengajar
(2020) menyimpulkan bahwa Based Learning berbasis multimedia seharusnya pengembangan konsep tidak dilepaskan
penggunaan model PBL a. Mengapa? dari pengembangan keterampilan, sikap dan nilai dari
berbasis multimedia efektif Model pembelajaran PBL dapat
siswa.
dalam meningkatkan menciptakan pembelajaran aktif
keterampilan proses sains dengan pendekatan ilmiah walaupun
dan hasil belajar peserta peran guru dan ketidaksediaan DAFTAR PUSTAKA:
didik. fasilitas pendukungnya masih sangat 1. Hikmah, B. F. R., Artayasa, Rasmi. (2021).
(https:// diperlukan agar pembelajaran ini bisa PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS KETERAMPILAN
ejournal.unesa.ac.id/ terlaksanakan dengan baik. PROSES SAINS DALAM MODEL PEMBELAJARAN
index.php/pensa/article/ INKUIRI TERBIMBING: STRUKTUR DAN FUNGSI
view/38503) b. Kelebihan dan Kekurangan PBL JARINGAN TUMBUHAN. Jurnal Pijar Mipa, 16(3),
Kelebihan model pembelajaran Problem 345–352. https://doi.org/10.
Berdasarkan kajian literatur di Based learning (PBL) berbasis
29303/jpm.v16i3.2550
atas, indikator keterampilan multimedia adalah peserta didik dapat
proses yang peneliti sasar memahami materi secara konkret 2. Nugraha, I. P., & Nurita, T. (2021). PENERAPAN
adalah: dengan melakukan praktek sendiri MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK
a. Merumuskan hipotesis dan penggunaan multimedia interaktif MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
b. Melakukan eksperimen diharapkan dapat memberikan
Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi yang Analisis penentuan solusi
relevan
c. Mengidentifikasi variabel suasana baru dalam pembelajaran (KPS) SISWA SMP. PENSA: E-JURNAL PENDIDIKAN
d. Menginterpretasi data sehingga peserta didik mau berperan SAINS, 9(1), 67-71. Retrieved from
e. Menganalisis aktif dalam proses pembelajaran dan https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/pensa/arti
f. Menyimpulkan materi yang disampaikan oleh guru
cle/view/38503
g. Mengkomunikasikan menjadi lebih mudah dipahami peserta
didik. 3. Djufri, E. ., & Trio Ardhian. (2021). PENGARUH
Kekurangan model pembelajaran MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
Problem Based learning (PBL) berbasis TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN
multimedia adalah: HASIL BELAJAR IPA SISWA. Jurnal Ilmiah Profesi
1) Persiapan pembelajaran (alat, Guru, 2(1), 1–14.
problem, konsep, media) yang https://doi.org/10.30738/jipg.vol2.no1.a11047
kompleks
2) Sulitnya mencari problem yang
relevan
3) Sering terjadi misskonsepsi
4) Konsumsi waktu dalam
mempersiapkan media dan
pelaksanaan penyelidikan
3. Ardhian, Elyas DT. (2021) 3. Penerapan model Pembelajaran Inkuiri
Terdapat perbedaan terbimbing.
keterampilan proses sains a. Mengapa?
dalam pembelajaran IPA Model pembelajaran Inkuiri terbimbing
secara signifikan antara merupakan kegiatan pembelajaran
peserta didik yang belajar yang melibatkan secara maksimal
dengan menggunakan seluruh kemampuan peserta didik
model pembelajaran inkuiri untuk mencari dan menyelidiki
terbimbing dan model sesuatu (benda, manusia atau
pembelajaran konvensional. pristiwa) secara sistematis, kritis,
(https://doi.org/10.30738/ logis, analitis sehingga mereka dapat
jipg.vol2.no1.a11047) merumuskan penemuannya dengan
Berdasarkan kajian literatur di penuh percaya diri.
atas, peneliti melaksanakan Kelebihan dan Kekurangan Model
Model Inkuiri terbimbing Inkuiri terbimbing
dengan langkah pembelajaran Kelebihan Model Inkuiri terbimbing
sebagai berikut: (Kuhlthau, 2007)
Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi yang Analisis penentuan solusi
relevan
a. Orientasi 1) Peserta didik dapat
b. Merumuskan masalah mengembangkan ketrampilan
c. Merumuskan hipotesis bahasa, membaca dan ketrampilan
d. Mengumpulkan data sosial
e. Menguji hipotesis 2) Peserta didik dapat membangun
f. Merumuskan kesimpulan pemahaman sendiri
Berdasarkan kajian literatur di 3) Peserta didik mendapat kebebasan
atas, indikator keterampilan dalam melakukan penelitian
proses sains yang ingin disasar 4) Peserta didik dapat meningkatkan
oleh peneliti adalah: motivasi belajar dan
a. Mengamati mengembangkan strategi belajar
b. Mengklasifikasi untuk menyelesaikan masalah
c. Mengukur Kelemahan Model Inkuiri terbimbing:
d. Mengajukan pertanyaan 1) Proses pembelajaran
e. Mengomunikasikan membutuhkan waktu yang lebih
lama
2) Sering bergantung pada
kemampuan matematika peserta
didik, kemampuan bahasa peserta
didik, ketrampilan belajar mandiri
dan self-management
3) Peserta didik yang aktif mungkin
tetap tidak paham atau mengenali
konsep dasar, aturan dan prinsip,
serta peserta didik sering kesulitan
untuk membuat pendapat,
membuat hipotesis, membuat
rancangan percobaan dan menarik
kesimpulan.
Hasil wawancara: Analisis Hasil wawancara
1. Guru SMP N 1 Atap Model pembelajaran yang paling relevan
Bandungan (Anjaryadi, S. Pd.) untuk masalah literasi sains peserta didik
Menurut Pak Anjar Model adalah Model Pembelajaran Discovery
pembelajaran yang paling Learning. Gambaran pelaksanaan Model
relevan untuk masalah Pembelajaran Discovery Learning yaitu:
Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi yang Analisis penentuan solusi
relevan
keterampilan proses sains memberikan stimulus, identifikasi masalah,
peserta didik adalah Model pengumpulan data, pengolahan data,
pembelajaran Discovery pembuktian, dan menarik kesimpulan.
Learning.

2. Teman Sejawat (Edi Mulyanto, PBL relevan dalam menunjang karakteristik


S. Pd. M. Pd.) literasi sains peserta didik, karena Model
Menurut Pak Edi Model pembelajaran PBL adalah model yang
pembelajaran yang paling bercirikan adanya permasalahan nyata
relevan untuk masalah sebagai konteks untuk para peserta didik
keterampilan proses sains belajar berfikir kritis dan keterampilan
peserta didik adalah Model memecahkan masalah yang bisa dilakukan
pembelajaran PBL. melalui evaluasi dengan soal uraian, sehingga
keterampilan proses sains peserta didik dapat
meningkat.
3. Kepala Sekolah (Khabib Peserta didik diminta menerapkan berbagai
Mangsur, S. Pd. I.) teori atau konsep keilmuan untuk
Menurut kepala sekolah Model menyelesaikan masalah nyata dengan
pembelajaran yang paling melakukan projek berupa aksi atau
relevan untuk masalah menghasilkan produk. Peserta didik
keterampilan proses sains berproses untuk lebih trampil dalam projek
peserta didik adalah Model tersebut.
pembelajaran PBL.

4. Pengawas Sekolah (Ibu Tri Model pembelajaran Inquiry learning lebih


Astuti Ari Winarti, S. Pd. M. menekankan pada proses penemuan yang
Pd.) perencanaannya direncanakan sendiri. Segala
Menurut pengawas sekolah apa yang akan dilakukan, direncanakan,
Model pembelajaran yang dikelola, dilaksanakan dan dievaluasi sendiri.
paling relevan untuk masalah Peserta didik dengan melakukan proses yang
keterampilan proses sains telah direncanakan sendiri tentunya akan
peserta didik adalah Model mendapatkan proses dan hasil yang dapat
pembelajaran Inquiry Learning. lebih membekas dalam dirinya, sehinggan
mereka akan mendapatkan suatu
keterampilan dalam suatu proes sains. Dan
Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi yang Analisis penentuan solusi
relevan
pada akhirnya keterampilan prosesnya akan
meningkat.

5. Pakar (Sugito, S. Pd. M. Pd.) Peran aktif peserta didik dalam proses belajar
Ketua MGMP IPA Kab. mengindikasikan bahwa belajar berbasis
Semarang masalah bukan transfer ilmu dari guru ke
Menurut pakar Model peserta didik tetapi guru sebagai fasilisator
pembelajaran yang paling yang menyediakan masalah dan mediator
relevan untuk masalah yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk
keterampilan proses sains mengkontruksi pengetahuannya sendiri.
peserta didik adalah Model Dengan demikian masalah yang disajikan
pembelajaran PBL. dalam pembelajaran diharapkan dapat
memberikan pengaruh terhadap peserta didik
dalam memahami konsep yang diberikan PBL
sehingga membantu peserta didik dalam
mengembangkan keterampilan proses sains.
Indikator keterampilan proses sains yang akan saya sasar adalah:
1. Mengamati
2. Mengklasifikasikan
3. Mengukur
4. Mengkomunikasikan
5. Memprediksi
4 Kemampuan literasi sains Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi Model Berdasarkan hasil identifikasi masalah pembelajaran
peserta didik masih rendah yang sesuai atau memungkinkan untuk Pembelaja di kelas IX SMP Al Mas’udiyyah ditemukan bahwa
diterapkan di kelas saya adalah sebagai ran literasi sains peserta didik dalam pembelajaran IPA
Kajian literatur: berikut Problem rendah. Hal itu terlihat dari peserta didik yang
1. Erdani, Y., Hakim, Lia (2020) 1. Penerapan model Pembelajaran inkuiri Based cenderung tidak dapat menjelaskan dan
Pembelajaran dengan terbimbing. Learning menghubungkan konsep pengetahuan ke dalam
menggunakan model a. Mengapa? (PBL) kehidupan sehari-hari. Pemilihan model pembelajaran
pembelajaran inkuiri Inquiry Learning mampu senantiasa menjadi salah satu faktor dalam
terbimbing dapat menumbuhkan kemampuan literasi menyusun kegiatan pembelajaran agar kemampuan
meningkatkan kemampuan sains dan berpikir kritis pada peserta literasi sains siswa dapat tercapai dengan optimal.
literasi literasi sains peserta didik agar mampu menyelesaikan dalam
didik. segala persoalan yang ada sehingga penyajian konsep-konsep sains, guru IPA perlu
peserta didik akan memperoleh menjalankan model pembelajaran yang efektif untuk
Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi yang Analisis penentuan solusi
relevan
(http://dx.doi.org/10.29303/ pemahaman yang lebih mendalam menunjang kemampuan literasi sains siswa. Setelah
jpft.v6i1.1549) terhadap alam sekitar. dieksplorasi dan dianalisis berdasarkan (kajian
Berdasarkan kajian literatur di literatur dan wawancara) ditemukan bahwa yang
atas, peneliti melaksanakan b. Kelebihan dan Kekurangan Model menjadi akar penyebab masalah yaitu Model
Model Inkuiri terbimbing Inquiry Learning pembelajaran belum berbasis literasi sains.
dengan langkah pembelajaran Kelebihan Model inkuiri terbimbing
sebagai berikut: (Kuhlthau, 2007) Melalui berbagai kajian literatur dan wawancara,
a. Orientasi 1) Peserta didik dapat ditemukan bahwa beberapa model yang dapat
b. Merumuskan masalah mengembangkan ketrampilan dijadikan solusi untuk mengatasi permasalahan
c. Merumuskan hipotesis bahasa, membaca dan ketrampilan tersebut adalah dengan menerapkan model
d. Mengumpulkan data sosial pembelajaran Problem Based learning (PBL). Model
e. Menguji hipotesis 2) Peserta didik dapat membangun pembelajaran Problem Based learning (PBL) adalah
f. Merumuskan kesimpulan pemahaman sendiri moedel pembelajaran potensial yang mengangkat isu
Berdasarkan kajian literatur di 3) Peserta didik mendapat kebebasan autentik sebagai stimulus peserta didik untuk
atas, indikator kemampuan dalam melakukan penelitian mengembangkan kemampuan berfikir serta
literasi sains yang disasar 4) Peserta didik dapat meningkatkan pemecahan masalah. Dalam pembelajaran, aktivitas
terdiri dari: motivasi belajar dan pembelajaran model Problem Based learning (PBL) yang
a. Memecahkan masalah pada mengembangkan strategi belajar dapat memunculkan korelasi terhadap indikator
konteks lokal untuk menyelesaikan masalah literasi sains yaitu: (1) Orientasi topik masalah yang
b. Memecahkan masalah pada mengakomodir konteks sains peserta didik untuk
konteks global Kelemahan Model inkuiri terbimbing: mengenal berbagai subjek dalam pembelajaran sains,
c. Memahami fenomena 1) Proses pembelajaran (2) Pengorganisasian materi yang mengakomodir
d. Menjelaskan fenomena membutuhkan waktu yang lebih konten sains peserta didik untuk meninjau konsep-
e. Mengidentifikasi isu ilmiah lama konsep sains berbantuan data dan fakta saintifik, (3)
f. Menggunakan bukti ilmiah 2) Sering bergantung pada Proses penyelidikan ilmiah yang mengakomodir
kemampuan matematika peserta kompetensi peserta didik untuk menelaah data-data
didik, kemampuan bahasa peserta dan fakta saintifik. Menurut Hafizah, Ellyna (2021)
didik, ketrampilan belajar mandiri kelebihan dari penerapan model PBL, diantaranya: (1)
dan self-management siswa terdorong untuk berpartisipasi secara aktif
3) Peserta didik yang aktif mungkin dalam mengikuti
tetap tidak paham atau mengenali proses pembelajaran, (2) pembelajaran menjadi
konsep dasar, aturan dan prinsip, bermakna karena menyajikan permasalahan autentik,
serta peserta didik sering kesulitan (3) siswa mampu mengintegrasaikan pengetahuan
untuk membuat pendapat, yang didapat secara multidimensi, (4) siswa memiliki
membuat hipotesis, membuat kemampuan memecahkan
Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi yang Analisis penentuan solusi
relevan
rancangan percobaan dan menarik permasalahan, (5) siswa terlatih untuk berpikir kritis
kesimpulan. atau berpikir tingkat tinggi (higher order thinking
3. Putri Utami, F., & Setyaningsih, 2. Penerapan model Pembelajaran Problem skill), dan (6) siswa terdorong untuk mengembangkan
E. (2022). Menyimpulkan Based Learning. kemampuan interpersonal dalam pekerjaan tim.
bahwa PBL dapat berpengaruh a. Mengapa?
dalam meningkatkan literasi Model PBL merupakan sebuah model Dengan demikian, sudah jelas bahwa jika model
sains peserta didik. yang potensial terhadap pencapaian pembelajaran Problem Based learning (PBL) ini
https://doi.org/10.46229/elia.v kemampuan proses sains peserta didik diterapkan maka permasalahan literasi sains peserta
2i2.470 sehingga sesuai untuk meningkatkan didik pada pembelajaran IPA masih rendah dapat
Berdasarkan kajian literatur di literasi sains peserta didik dimana teratasi. Sebaliknya, jika model Problem Based learning
atas, peneliti menerapkan pembelajaran sains yang (PBL) ini tidak diterapkan maka harapan untuk
Model Problem Based Learning mengedepankan kemampuan berpikir mengembangkan literasi sains peserta didik pada
(PBL) dengan : saintifik dengan baik. pembelajaran IPA sulit untuk diwujudkan. Padahal
a. Orientasi peserta didik pada kemampuan literasi sains peserta didik adalah satu
masalah b. Kelebihan dan Kekurangan PBL hal yang sangat penting, dimana siswa dituntut untuk
b. Mengorganisasi peserta Menurut Trianto (2010:96-97) mampu terlibat dengan isu-isu yang berkaitan dengan
didik untuk belajar kelebihan dan kekurangan model sains dan dapat menyumbangkan ide-ide sainsnya.
c. Membimbing pengalaman Pembelajaran Berbasis Masalah adalah Tanpa literasi sains, maka peserta didik akan
individual/kelompok sebagai berikut: kesulitan menyelesaikan masalah yang berhubungan
d. Mengembangkan dan Kelebihan PBL: dengan sains dalam kehidupan sehari-hari. seperti
menyajikan hasil karya 1) Realistik dengan kehidupan diungkapkan oleh Kemdikbud (2017) Literasi sains
e. Menganalisis dan peserta didik; menjadi salah satu kemampuan penting yang diukur
mengevaluasi proses 2) Konsep sesuai dengan kebutuhan sebagai gambaran bagaimana tingkat keberhasilan
pemecahan masalah peserta didik; kurikulum pendidikan di Indonesia.
Berdasarkan kajian literatur di 3) Memupuk sifat inquiry peserta
atas, indikator kemampuan didik; DAFTAR PUSTAKA:
literasi sains yang disasar terdiri 4) Retensi konsep jadi kuat; 1. Putri Utami, F., & Setyaningsih, E. (2022).
dari: 5) Memupuk kemampuan Problem KEMAMPUAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK
a. Konteks Sains (peserta didik Solving. MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
mengenal berbagai subjek LEARNING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI.
dalam pembelajaran sains Kekurangan PBL: Journal of Educational Learning and Innovation
dan ranah personal sampai 1) Persiapan pembelajaran (alat, (ELIa), 2(2), 240-250.
global) problem, konsep) yang kompleks; https://doi.org/10.46229/elia.v2i2.470
b. Konten sains (siswa 2) Sulitnya mencari problem yang 2. Alatas, Fathiah & Fauziah. (2020). MODEL
meninjau konsep-konsep relevan; PROBLEM BASED LEARNING UNTUK
Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi yang Analisis penentuan solusi
relevan
sains berbantuan data dan 3) Sering terjadi miss-konsepsi; MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI SAINS
fakta saintifik 4) Konsumsi waktu, dimana model ini PADA KONSEP PEMANASAN GLOBAL. JIPVA
c. Kompetensi sains (peserta memerlukan waktu yang cukup (Jurnal Pendidikan IPA Veteran), [S.l.], v. 4, n. 2, p.
didik menelaah data-data dalam penyelidikan. 102-113, oct. 2020. ISSN 2598-0904. Available at:
melalui penyelidikan ilmiah) https://doi.org/10.31331/jipva.v4i2.862.
2. Alatas, F., Fauziah (2020)
menyimpulkan bahwa
kemampuan literasi sains
peserta didik meningkat
dengan model pembelajaran
problem based learning (PBL)
pada konsep pemanasan
global.
(https://doi.org/10.31331/
jipva.v4i2.862)
Berdasarkan kajian literatur di
atas, peniliti menerapkan
langkah Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBL) sebagai berikut:
a. Orientasi peserta didik pada
masalah
b. Mengorganisasi peserta
didik untuk belajar
c. Membimbing pengalaman
individual/kelompok
d. Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
e. Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Berdasarkan kajian literatur di
atas, indikator kemampuan
literasi sains yang disasar terdiri
dari:
a. Aspek kompetensi
Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi yang Analisis penentuan solusi
relevan
(menjelaskan fenomena
ilmiah, mengevaluasi dan
merancang, penyelidikan
ilmiah, menginteprestasi
data dan bukti ilmiah)
b. Aspek pengetahuan (konten,
prosedural, epistemik)
c. Aspek sikap (minat terhadap
sains, menghargai
pendekatan saintifik untuk
penyelidikan, kesadaran
terhadap lingkungan)
Hasil wawancara: Analisis Hasil wawancara
1. Guru SMP N 1 Atap Model pembelajaran yang paling relevan
Bandungan (Anjaryadi, S. Pd.) untuk masalah keterampilan proses sains
Menurut Pak Anjar Model peserta didik adalah Model pembelajaran
pembelajaran yang paling Inquiry Learning. Gambaran pelaksanaan
relevan untuk masalah Model pembelajaran Inquiry Learning yaitu:
literasi sains peserta didik orientasi, merumuskan masalah,
yang rendah adalah Model merumuskan hipotesis, mengumpulkan data,
pembelajaran Inquiry menguji hipotesis, dan merumuskan
Learning. kesimpulan.

2. Teman Sejawat (Edi Mulyanto, Problem based learning merupakan model


S. Pd. M. Pd.) pembelajaran yang lebih menekankan pada
Menurut Pak Edi Model pemecahan masalah atau masalah dalam
pembelajaran yang paling kehidupan nyata sebagai titik tolaknya.
relevan untuk masalah Adanya suatu masalah, peserta didik merasa
keterampilan proses sains tertantang untuk bereksplorasi
peserta didik adalah Model mengumpulkan dan menganalisis data untuk
pembelajaran Problem Based memecahkan suatu masalah lalu
Learning. menemukan solusinya. Langkah - langkah
pembelajaran dalam problem based learning
diasumsikan dapat membantu peserta didik
Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi yang Analisis penentuan solusi
relevan
dalam mengembangkan penguasaan yang
mendalam tentang keterampilan proses sains
peserta didik.
3. Kepala Sekolah (Khabib Kemampuan literasi sains peserta didik dapat
Mangsur, S. Pd. I.) dibelajarkan melalui pembelajaran yang
Menurut Kepala Sekolah berpusat pada peserta didik. Peserta didik
Model pembelajaran yang dilatih melatih kemampuan menalarnya
paling relevan untuk masalah menghadapi berbagai masalah sehari-hari
literasi sains peserta didik dalam situasi berkelompok ataupun individu.
yang rendah adalah Model Salah satu pembelajaran yang dapat
pembelajaran Problem Based dijadikan solusi adalah PBL.
Learning.
4. Pengawas Sekolah (Ibu Tri Model pembelajaran Discovery Learning
Astuti Ari Winarti, S. Pd. M. didasarkan pada masalah yang menjadi fokus
Pd.) dalam pembelajaran peserta didik diarahkan
Menurut Pengawas Sekolah untuk membaca literatur sebanyak-
Model pembelajaran yang banyaknya dalam rangka mencari solusi
paling relevan untuk masalah permasalahan secara sistematis dan logis
literasi sains peserta didik
yang rendah adalah Model
pembelajaran Discovery
Learning.
5. Pakar (Sugito, S. Pd. M. Pd.) Model PBL menuntut peserta didik untuk
Ketua MGMP IPA Kab. lebih banyak mencari. Mengumpulkan,
Semarang mengolah, menganalisis, membuatkan
Menurut Pakar Model kesimpulan dan bahkan membuat tulisan
pembelajaran yang paling yang baru berdasar informasi yang ada, atau
relevan untuk masalah literasi dengan informasi yang telah didapat peserta
sains peserta didik yang didik dapat menyelesaikan permasalahan
rendah adalah Model yang lain dan ditempat lain. Dengan proses
pembelajaran Problem Based yang demikian, tentunya literasi peserta didik
Learning. meningkat.

Indikator Literasi sains yang akan


saya sasar adalah:
Solusi
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi yang Analisis penentuan solusi
relevan
1. Memecahkan masalah
2. Mengidentifikasi isu ilmiah
3. Memahami fenomena
4. Menjelaskan fenomena
5. Penyelidikan ilmiah

Anda mungkin juga menyukai