Rencana_Induk_Pariwisata_Daerah
Rencana_Induk_Pariwisata_Daerah
BUPATI MALANG,
MEMUTUSI(AN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
ASAS, PRINSIP, VISI DAN MISI, TUJUAN, SASARAN DAN FUNGSI
Bagran Pertama
Asas
Pasal 2
Bagran Kedua
Prinsip
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
Bagian Ketiga
Visi dan Misi
Pasal 7
Bagian Keempat
Tujuan
Pasal 8
Bagian Kelima
Sasaran
Pasa-l 9
Bagran Keenam
Fungsi
Pasal 1O
BAB III
RUANG LINGKUP DAN JANGKA WAKTU PERENCANAAN
Bagran Pertama
Ruang Lingkup
Pasal 11
Pasal 13
Pasal 14
Bagian Kedua
Jangka Waktu Perencanaan
Pasal 15
BAB IV
ARAHAN KEBIJAXAN PEMBANGUNAN DAYA TARIK PARIWISATA
Pasa1 16
Pasal 17
Pasal 18
a. perintisan pengembangan;
b. pembangunan;
c. pemantapan;
d. revitalisasi.
(2) Strategi perintisan pengembangan DTW sebagaimana
rlimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi:
a. merrgernbangkan DTW baru di Destinasi hriwisata yang
belum berkembang Kepariwisaraannya; dan
b. memperkuat upaya pengelolaan potensi Kepariwisataan
dan lingkungan dalam mendukung upaya perintisan.
(3) Strategi Pembangunan tfIW sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) hurt.f b, meliputi:
a. mengembangkan inovasi manajemen produk dan
kapasitas DTW untuk mendorong akselerasi
perkembangan Destinasi Pariwisata; dan
b. memperkuat upaya konservasi potensi Kepariwisataan
dan lingkungan dalam mendukung intensifikasi DTW.
(4) Strategi pemantapan DTW sebagaimana dimaksud pada ayat
(l) huruf c, meliputi:
a. mengembangkan diversifikasi atau keragaman nilai DTW
dalam berbagei tema terkait; dan
b. memperkuat upaya penataan ruang wilayah dan
konservasi frotensi Kepariwisataan dan lingkungan dalam
mendukung diversifikasi DTW.
BAB V
DAYA TARIK WISATA DI DAERAH
Pasal 19
Pasal 20
Pasal 21
BAI} VI
STRATEGI PEMBANGUNAN PARIWISATA
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 27
BAB VII
PEI"AKSANAAN DAN PENGENDAIIAN
Bagran Kesatu
Pelaksanaan
Pasal 28
Pasal 30
Bagian Kedua
Pengendalian
Pasal 31
Pasal 32
Pasal 33
BAEI VIU
HAK, KEWAJIBAN, DAN LARANGAN
Bagtan Kesatu
Hak
Pasal 35
Pasal 36
Pasal 37
Bagian Kedua
Kewajiban
Pasal 39
Pasal 40
Pasal 42
Larangan
Pasal 43
BAB IX
KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH
Pasal 44
Pasal 45
Pasal 46
Bagian Kedua
Badan Promosi Pariwisata Daerah
Pasal 47
Pasal 48
Pasal 49
Pasal 50
Pasal 51
Pasal 52
Pasal 53
BAB X
PELATIHAN SUMBER DAYA MANUSIA, STANDARDISASI,
SERTIFIKASI, DAN TENAGA KERJA
Bagan Kesatu
Pelatihan Sumber Daya Manusia
Pasal 54
Bagian Kedua
Standardisasi dan Sertifi kasi
Pasal 55
Pasal 56
Pasal 57
Bagian Ketiga
Tenaga Kerja Ahli Warga Negara Asing
Pasal 58
BAB XI
PENDANAAN
Pasal 59
Pasal 60
Pasal 6 I
Pasal 62
BAE} XII
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 63
BAB XIII
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 64
Pasal 65
BAB XIV
KETENTUAN PIDANA
Pasal 66
BAB XV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 67
BAB XVI
PENUTUP
Pasal 68
Pasal 69
Ditetapkan di Malang
pada lb iztAtler 2015
KRESNA
Diundangkan di Malang ^
pada /b l,/lhKer 2015
DAERAH
OAMH
9.
Kabupaten Malang
Tahun 2 Nomor I Seri p
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG
NoMoR,l reHux zors
IENTANG
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN PARTWISATA DAERAH
I. UMUM
Sesuai dengan Rencana Strategis Pembangunan Daerah, pembangunan
pariwisata merupakan sektor andalan yang harus dikembangkan karena
mernpu mempengaruhi sektor-sektor pembangunan lainnya-
Pembangunan pariwisata mencakup 2 (dua) dimensi yaitu dimensi
ekonomi dan sosial budaya. Dimensi ekonomi merupakan bagian dari upaya
untuk meningkatkan daya saing dan sekaligus meningkatkan pendapatan
daerah. Sejalan dengan perkembangan kondisi negara secara nasiond yang
disebabkan oleh situasi politik dan keamanan dalam negeri, maka
pembangunan pariwisata harrrs mampu memulihkan citra pariwisata bagi
daerah sebagai daerah tujuan wisata yang arnan dan nyaman untuk
dikunjungi. Dari aspek sosial budaya RIPPDA ini merupakan upaya
pendekatan yang utuh dalam melestarikan nilai-nilai budaya masyarakat di
daerah, melestarikan alam, melestarikan ling!<ungan serta menumbuhkan
rasa kebanggaan dan cinta tanah air.
Sejalan dengan perkembangan Industri Pariwisata yang semakin
kompetitif dan kecenderungan pasar dunia yang semakin dinamis, maka
pembangunan kepariwisataan daerah harus didorong pengembangannya
secara lebih kuat dan diarahkan secara tepat untuk meningkatkan
keunggulan banding dan keunggulan saing Kepariwisataan daerah dalam
peta Kepariwisataan regional, nasional maupun intemasional.
RIPPDA diperlukan sebagai acuan operasional pembangunan pariwisata
bagi pelaku pariwisata dan pelaku ekonomi, sosial d€n budaya, baik yang
terlibat langsung maupun tidak langsung dengan pembangunan
kepariwisataan nasional. RIPPDA menjadi sangat penting, karena:
a. memberikan arah pengembangan yang tepat terhadap potensi
Kepariwisataan dari sisi produk, pasar, spasial, sumber daya manusia,
manqjemen, dan sebagainya sehingga dapat tumbuh dan berkembang
secara positif dan berkelanjutan bag pengembangan wilayah dan
kesejahteraan masyarakat.
b. mengatur peran setiap stakeholders terkait baik lintas sektor, lintas pelaku,
maupun lintas daerah / wilayah agar dapat mendorong pengembangan
pariwisata secara sinergis dan terpadu.
Berdasarkan hal-hal sebagaimana diuraikan di atas, maka perlu
ditetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Induk Pembangunan
Pariwisata Daerah sebagai pedoman bagl pelaksanaan pembangunan
pariwisata di Daerah yang dapat digunakan oleh semua komponen pariwisata
daerah delam menentukan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
kepariwisataan di daerah. RIPPDA ini disusun dalam rangka memberikan
landasan hukum yang kuat bagi pengembangan pariwisata daerah melalui
pengembangan ODTW.
Pasal 9
Cukup jelas
Pasal 1O
Cukup jelas
Pasal 11
Cukup jelas
Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
Cukup jelas
Pasal 14
Cukup jelas
Pasal 15
Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPDA) adalah
dokumen perencanaan jangka menengah yang berlaku lima belas tahun
dan tiap lima tahun dapat tinjau kembali
Pasal 16
Huruf a
Yang dimaksud dengan 'perintisan pengembangan DTW" adalah
upaya pengembangan yang dilakukan dengan membuka dan
membangun DTW baru di Destinasi Pariwisata yang belum
berkembang Kepariwisataannya, dalam rangka mengpmbangkan
peluang pasar yang ada.
Huruf b
Yang dimaksud dengan uPembangunan DTW" adalah upaya
pengembangan yang dilakukan dengan mening)<atkan kualitas DI'W
yang sudah ada dalam upaya meningkatkan minat, dan loyalitas
segmen pasar yang sudah ada serta memperluas cakupan wilayah
DTW yang sudah ada atau pengembangan ke lokasi baru berdasar
pada inti (mtcleus)yang sama
Huruf c
Yang dimaksud dengan "pemantapan DTW" adalah upaya
pengembangan yang dilakukan dengan menciptakan DTW baru yang
memiliki jenis berbeda dalam upaya menangkap peluang pasar baru.
Huruf d
Yang dimaksud dengan "revitalisasi DTW" adalah upaya
pengembangan yang dilakukan dengan perbaikan kondisi dan
kualitas DTW yang ada yang mengalami degradasi dalam upaya
menjaga keberlanjutan dan meningkatkan kualitas serta daya saing
produk untuk menarik pangsa pasar yang sudah ada maupun
peluang pasar wisata baru.
Pasal 17
Cukup jeLas
Pasal 18
Yang dimalsud aksesibilitas adalah fasilitas jalan dan alat transportasi
untuk memudahkaa wisatawan dalam mencapai obyek atau tujuan
wisata.
Pasal 19
Huruf a
Yang dimaksud dengan UDTW a-lam' adalah DTW yang berupa
keanekaragaman dan keunikan lingkungan alam.
DTW alam, meliputi:
1. DTW alam yang berbasis potensi keanekaragaman dan keunikan
lingkungan alam di wilayah perairan laut, yang berupa trentang
pesisir pantai Malang Selatan.
2. DTW alam yang berbasis potensi keanekaragaman dan keunikan
lingkungan alam di wilayah daratan:
a. pegunungan dan hutan alam/taman nasional/taman wisata
alam/taman hutan raya
b. perairan sungai, waduk dan danau
c. wisata air terjun
d.perkebunan
Hurufb
Yang dimaksud dengan "DTW budaya'adalah DTW berupa hasil olah
cipta, rasa dan karsa manusia sebagai makhluk budaya.
DTW budaya, meliputi:
1. DTW budaya yang bersifat berwujud ltangiblel, yang hrupa
antara lain:
a. cagar budaya, yang meliputi:
l. benda cagar budaya adalah benda alam dan/atau benda
buatan manusia, baik bergerak maupun tidak bergerak,
berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian-bagrannya,
atau sisa-sisanya yang memiliki hubungan erat dengan
kebudayaa-n dan sejarah perkembangan mamusia,
2. bangunan cagar budaya adalah susunan binaan yang
terbuat dari benda alam atau benda buatan manusia
untuk memenuhi kebutuhan ruang berdinding dan/atau
tidal< berdinding, dan beratap seperti petilasan, mal<am.
3. struktur cagar budaya adalah susunan binaan yang
terbuat dari benda alam dan /atau benda buatan manusia
untuk memenuhi kebutuhan ruang kegiatan yang
menyatu dengan alern, sarana, dan prasarana untuk
menampung kebutuhan manusia scperti pa.dokan dan
sanggar seni.
11 .
wisata pendidikan {educational tourisml;
12. wisata ekstrim-merrantang bahaya {extreme torrisrl;
13. wisata massal (mass touri^sml;
14. wisata pertemuan, pedalanan insentif, konferensi dan pameran
(meeting, incentiue, conuention, and. exhibition tourisml;
15. wisata kesehatan (medical touri-sm/ ueljncss tourism);
16. wisata alam (nature-based. touri,sml;
17. wisata religS feligins tanri,sm/pilgnmage totri.sml;
18. wisata budaya kekinian gnp aiatte tanri.sml;
19. wisata desa (rural tourisml;
20. wisata olahraga lsport touri,sml;
2 1 . wisata kota (urban tourism); dan
22. wisata relawan (wlunteer tourism).
Pasal 20
Cukup jelas
Pasal 2l
Cukup jelas
Pasal 22
Cukup jelas
Pasal 23
Cukup jelas
Pasal24
Huruf d
Yang dimaksud dengan "sapta pesona' adalah 7 (tujuhf unsur
pesona yang harus diwujudkan bagi terciptanya lingkungan yang
kondusif dan ideal bagt berkembangrya kegiatan Kepariwisataan di
suatu tempat yang mendorong tumbuhnya minat wisatawan untuk
berkunjung.
Ketujuh unsur sapta pesona yang dimaksud di atas adalah:
a. aman;
b. tertib;
c. bersih;
d. sejuk;
e. indah;
f. ramah tamah; dan
g. kenangan.
Pasal 25
Cukup jelas
Pasal 26
Huruf a
Yang dimaksud dengan "Prasarana Umum" meliputi:
l. jaringan listrik dan lampu penerangan;
2. jaringan air bersih;
3. jaringan telekomunikasi; dan
4. sistem pengelolaan limbah.
Yang dimaksud dengan oFasilitas Umum' meliputi:
l. fasilitas keamanan, seperti: pemadam kebakaran, fasilitas tanggap
bencana learlg uarning system) di destinasi yang rawan bencana;
2. fasilitas keuangan dan perbankan, seperti: Anjungan Tunai
Mandiri dan tempat penukaran uar.g (money clwnget);
3. fasilitas bisnis, seperti: kios kelontong dan obat 24 (dua puluh
empat) jam (dn$ store), warung internet, telepon umum, sarana
penitipan/ penyimpanan barang Qrubtic locker);
4. fasilitas kesehatan berupa poliklinik 24 (dua puluh empat) jam
dan fasilitas pertolongan pertama pada kecelakaan;
5. fasilitas sanitasi dan kebersihan, seperti: toilet umum, jasa binatu
(lanndry) dan tempat sampah;
6. fasilitas khusus bagr penderita cacat fisik, anak-anak dan lanjut
usia;
7. fasilitas rekreasi, seperti fasilitas peristirahatan (rest areal,
fasilitas bermain anak-anak, fasilitas olahraga, dan fasilitas
pejalan kaki (pedestri.an) ;
8. fasilitas lahan parkir; dan
9. fasilitas ibadah.
Yang dimaksud dengan "Fasilitas Pariwisata" meliputi:
l. fasilitas akomodasi;
2. fasilitas rumah makan;
3. fasilitas informasi dan pelayanan pariwisata, fasilitas pelayanan
keimigrasian, pusat informasi pariwisata (tourism information
cefier), dan e-taurism kios;
4. polisi pariwisata dan satuan tugas wisata;
5. toko cinderamata (souuenir slwp);
6. penunjuk arah/papan informasi wisata/rambu lalu lintas wisata
(tourism sign and posting); darr
7. bentuk bentang lahan (landscaping).
PasgJ27
Cukup jelas
Pasal 28
Cukup jelas
Pasal 29
Cukup jelas
Pasal 30
Cukup jelas
Pasal 31
Cukup jelas
Pasal 32
Cukup jelas
Pasal 33
Cukup jelas
Pasal 33
Cukup jelas
Pasal 34
Cukup jelas
Pasal 35
Cukup jelas
Pasal 36
Cukup jelas
Pasal 37
Cukup jelas
Pasal 38
Cukup jelas
Pasal 39
Cukup jelas
Pasal 40
Cukup jelas
Pasal 41
Cukup jelas
Pasal 42
Cukup jelas
Pasal 43
Cukup jelas
Pasal 44
Cukup jelas
Pasal 45
Cukup jelas
Pasal 46
Cukup jelas
Pasal 47
Cukup jelas
Pasal 48
Cukup jelas
Pasal 49
Cukup jelas
Pasal 50
Cukup jelas
Pasal 51
Cukup jelas
Pasal 52
Cukup jelas
Pasal 53
Cukup jelas
Pasal 54
Cukup jelas
Pasal 55
Cukup jelas
Pasal 56
Cukup jelas
Pasal 57
Cukup jelas
Pasal 58
Cukup jelas
Pasal 60
Cukup jelas
Pasal 61
Cukup jelas
Pasal 62
Cukup jelas
Pasal 63
Cukup jelas
Pasa-l 64
Cukup jelas
Pasal 65
Cukup jelas
Pasal 66
Cukup jelas
Pasal 67
Cukup jelas
Pasal 68
Cukup jelas
Pasal 69
Cukup jelas
1 2 3 4 5
Mentaraman Pasir Besi Afam
MentArarnan Pantai Nglurung Alam
KedungsaLam Pantai Ngliyep Alam
Kedungsalam Pantai Pasir Panjang Alem
Kedungsalam Wisata Ritual Sendang Budaya
Kamulvan
Purwodadi Pantai Kondang Bandung Alam
Sumberoto Pantai Modangan Alam
TUlungrejo Pantai Kondalg Iwak Alam
7 Gedangan Gajahrejo Pantai Bajulmati AIam
Sindurejo Pantai Ngudel AIam
Tumpakrejo Pantai Wonogoro Alam
Gajabrejo Pantai Ungapan Alam
Tumpakrejo wisata Relig,i Gunung Bathok Budaya
8 Gondanglegi Srrmberjaya Danau Mbureng Alam
Sumberjaya Waduk/Sumber Alam
9 Jabung Kemiri Coban Udan Panas/Banyu Alam
Ilang
Pandalsari lor Coban Jahe AIam
Taji Coban Siuk Alam
Taji Coban Tumpuk Alam
Taji Coban Nawi Alam
Su-kopuro Coban Barnawi Alam
10 Kalipare Sukowilangun Pemaacingaa Waduk Alam
Kalipare Padang Golf Alam
11 Karang Ploso Donowarih Gunung Mujur AIam
12 Kasembon Bayem Kasembon Rafting Alam
Bayem Candi Sapto Budaya
13 Kepanjen Talalgagung Pemandian Metro Buatan
Sengguruh Taman Wisata Keluarga Alam
Sengguruh
l4 Kromengal Peniwen Perriwen Affair (Monunen PMI) Budaya
Peniwen Cagar Budaya Gedung GKJW Budaya
Jemaat Peniwen
15 Iawang Ketindan Kebun Teh Wonosari A-lam
Kel. Kalirejo Pemandian Sumber Wa.ras Buatan
Sumberngepoh Sumber Air IGabyakan Alam
Bedali Agro Tawon/ CV. Graha Wiyata Buatan
Ketindan Villa Buah Naga Agro/Alam
Sumberporong Museum Kesehatan -iiwa Buatan
1 2 3 4 5
16 Ngajum Balesari Wisata Reti# Keraton Budaya
Balesari Mata Air "Sumber Jodo" AIam
Ba-lesari Mata Air 'Sumber Urip" Alam
Ba lesari Mata Air "Sumber Manggis" Alam
Maguan Mata Air "Umbulan" Alam
Palaan Agro Wisata Buah Naga furo/Alam
Organik
Pal,aan Wisata Ritual Mbah Blelu Budaya
Palaon Wisata Ritual Mbah Rono Budaya
Suwito
1.7 Ngantang Sumberagung Bendungan Selorejo Alam
Sumberagung Karaeng Galesong Budaya
18 Pagak Gampingan Lembah Kera Panjat Tebing Alam
Gampingart Mahoni Budidaya Ikan Buatan
19 Pagelaran Suwaru Agro Salak AIam
Pagelaran Agto Safak Alarn
Karang suko Pernandian S umber Taman Alar[
Karang suko Pemandian Sumber Maron Alam
20 Pakis Mangliawan Tamal Wisata Air Wendit Buatan
Pakisaji fiarangpandan Parlepokan $sni Budaya
27
Asmorobangun
KBrangduren T.R. Bonderland Buatan
22 Poncokusumo Gubugklakan Air Terjun Coban Pelangi Alam
GubugltlekPh Desa Wisata Budaya
Gubugkla-kah furo Apel Alam
Ngadas Gunung Bmmo Alam
Ngadas Desa Wisata Budaya
Ngadas Coban Trisula AIam
Gubugklakah Agro Wisata Agro/Alam
23 Pujon Pandesari Air terjun coban rondo Alam
Bendosari Air terjun Grojogan sewu Alam
Bendosari Kampung Ekowisata Budaya
Madiredo Arboretum Buatan
Madiredo Agro apel Alam
Ngabab Watu Gilnng Budaya
Ngabab Makam Kuno Budaya
Pujon lor Situs Watugong Budaya
Ngroto Kampung Rafting Buatan
Ngroto Pemaldian Dewi Sri Etuatan
Bendosari Desa Wisata Budava
4
1 2 3 4 5
24 Gedangan Gajahrejo Pantai Gua Cina Alam
Sumbemanjing Tambakrejo Pantai Sendang Biru Alam
25
wetan
Tambakrejo Rrlau Sempu Alam
Tambakrejo Pulau Sendiki Alam
Tambal<rej o Pantai Tambakasri Alam
Tambakrejo Pantai Tamban Alam
Tambakrejo Pantai Perawan Alam
26 Singosari Kel. Candirenggo Pemandian Kendedes Buatan
Kel. Candirenggo Candi Singosari Budaya
Kel. Candirenglo Arca Dwarapala Budaya
Sumber awan Stupa Sumber Awan Budaya
Watugede Petirtaan Kendedes Buatan
Gunung rejo Candi Gunung Telih Budaya
Watugede Petirtaan Watugede Budaya
27 Sumberpucung A{osari Bendungan Lahor Alam
Senggreng Kolam Pemancingan Kromo Buatan
ko
Karangkates Bendungan Alam
Karangkate s / Sutami
Karangkates Arca Ganesha Budaya
2A Tajinan Gunungronggo Pemandian Jenon Buatan
29 Tirtoyudo Purwodadi Pantai lenggoksono Alam
Purwodadi Pantai Wediawu Alam
Pujiha{o Pantai Sipelot Alam
Pujiharjo Pantai Bolu-Bolu Alam
Pujiha{o Ecowisata Bowelle Alam
KRESNA
I,
L{MPIRAN II
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG
NOMOR I TAHUN 20ls
TENTANG
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN PARTWISATA
DAERAH
Jangka
Pcletraoa/
No Prograa Keglatarl Peaaagguag
Walrtu
Jsab
I Penyusunan Melakukan kajian Jangka SKPD Bidarg
rencana induk akademis bahan Pendek Kepariwisataan
pembangunan workshop pen5nrsunan
Kawasan rencana induk
Pariwisata pembangunan kawasarr
pa.riwisata dengan
melibatkan para ahli.
Workshop pen),usunan Jangka SKPD Bidang
rencana induk Pendek Kepariwisataan
pembangunan kawasan
pari\risata dengan
melibatkan stakholders.
Sosia.lisasi dralt rencana Jangka SKPD Bidang
induk pembangunan Pendek Kepariwisataan
kawasal pariwisata
keSKPD terkait.
2 Penyu sunan Melakukan kajian Jangka SKPD Bidang
rencana induk akademis baharr Pendek Kepariwisataan
pembangunan workshop pen]'usunan
KDTWK rencana induk
pembangunan KDTWK
dengan melibatkan para
ahli.
Workshop pen)msunan Jangka SKPD Bidang
rencana induk Pendek Kepariwisataan
pembangunan KDTWK
melibatkan stakeholders
Sosia-lisasi draft rencana Jangka SKPD Bidang
induk pembangunan Pendek Kepariwisataarr
KDTWK ke masing2 SKPD
terkait.
1.1Stm Pen sunar Rencana Detail Pem nan Kawasan Pariwisata dan KDTWK
Jang&a Peletnne/
No PtogreE I(egletar Wal(tu
Penraggua,g
Jarab
i Penyusuna! Melakukan kajian Jangka SKPD Bidang
rencana detail akademis bahan Pendek Kepariwisataan
pembangunan workshop rencana detail
Kawasan pembangunan kawasan
Pariwisata paiiwisata dengan
melibatkan para ahli
Workshop penyusunan Jangka SKPD Bidang
rencana detail Pendek Kepariwisataarr
pembangunan kawasan
pariwisata dengar
melibatkan staleholders
Sosialisasi draft rencana Jangka SKPD Bidang
detail pembargunan Pendek Kepariwisataan
Jaagta Pefetrelra/
No Progtrt! Keglata,r Pcn ndlUtg
Walrtu
Jareb
kawasal pariwisata ke
masing2 SKPD terkait
2 PenJrusunan Melalukal kajian Jangka SKPD Bidang
rencana detail akademis bahan Pendek Kepariwisataan
pembangunan workshop rencana detail
KDTWK pembangunan KDTWK
dengan melibatkan para
ahfi
Workshop penJmsunan Jangka SKPD Bidang
rencana detail Pendek Kepariwisataan
p€mbangunan KDTWK
dengal melibatkan
stakeholders
Sosialisasi draft rencana Jangka SKPD Bidang
detail pembangunan Pendek Kepariwisataan
KDTWK ke masing SKPD
terkait
Jaagla Pclat:aaa/
No Proglam Keglatr! 9lalrtu Pcaeagguag
Jarab
produk dan M engembangkal inovasi Jangka Stakeholders
kapasitas daya m€rnajemen produk dan Menengah
tarik wisata untuk kapasitas daya tarik
mendorong wisata untuk mendorong
akselerasi akselerasi perkembangan
perkembangan destinasi pariwisata
destinasi daerah
pariwisata daerah.
2 Memperkuat Mengidentilikasi upaya Jangka Stakeholders
upaya konsewasi konservasi potensi Menengal
potensi kepariwisata€n dan
kepariwisataan lingkungan
dan lingkungan Memperkuat upaya Jangka Stakeholders
dalam mendukung konservasi potensi Menengah
intensifikasi daya kepariwi sataan dan
tarik wisata. lingkungan dalam
mendukung intensifikasi
daya tarik wisata.
Jaagta Polalrerre/
![o Program Kegletan Per.-!ggung
Wahu
Jareb
2 Memperkuat Penyusunan Masterplan Jangka Bupati
upaya penataan ODTW Pendek
ruang wilayah dan Penyusunan peraturan Jangka Bupati
konservasi potensi terkait dengan Pendek
kepariwisataan Masterplan ODTW
dan lingkungan Penegakan hukum Jangka Bupati
dalam mendukung peraturan terkait Pendek,
revitalisasi daya Ripparda Menengai
tarik dal kawasal dan Paljang
di sekitamya.
1.9 Skategi: Strategi pemanfaatan media cetak dan elektronik dalam pengembangan informasi
aksesibilitas wisataan
Jr-!h Pefalraaa/
No Progreo Keglatra Pelragguag
Walrtu
Jerab
1 Mengembangkan Kajian ketersediaan Jangka SKPD Bidang
ketersediaan informasi aksesibilitas pendek Kepariwisataan,
informasi yang kepariwisataan SKPD Bidang
aktual melalui Perhubungal,
media cetak dan Informasi dan
elektronik; Komunikasi
Mengembangkan Jangka SKPD Bidang
ketersediaan informasi Pendek, Kepariwisataan,
yang aktual melalui Menengah SKPD Bidang
media cetak dan dan Paajang Perhubungan,
elektronik. Informasi dan
Komunikasi dan
media masa
2 Meningkatkan Identifikasi kualtitas darl Jangka SKPD Bidang
kuantitas da! kualitas ketersediaan Pendek Keparlpisataan,
kualitas sarana dan prasarana SKPD Bidang
ketersediaan sarala media informasi Perhubungan,
dan prasarana kepariwisataan. lnformasi dan
media informasi Komunikasi,
kepar-iwisataan . Industri Pariwisata,
Pc.tetraaa/
No Prograr' Kegtat tr Jaagta Pc[r!,ggurg
Wahu
Javrb
Media Masa
Meningkatkan kuaatitas Jalgka Pariwisata/Travel
dan kualitas ketersedia- Pendek, Agent, Media Masa
an sarana dan prasarana Menengah,
media informasi dan Panjang
kepariwisataan.
1.11 Strategi: Strategi untuk peningkatan kemampuan sumber daya manusia pengelola
tran SI mendu an wisataan
Jalgla Pefabela /
No Prograr KeglataE
Walrtu
Penangguag
Jcrrb
I Peningkatan Peningkatan kemampuan Jangka SKPD Bidang
kemampuan ketrampilan pengelola Menengai Kepariwisataan
ketrampilan kepariwisataan melalui dan Panjang
pengelola kursus dan magang.
kepariwisataan
melalui kursus
dan magang.
2.1S
Jnngka Pelallene /
No Prograra Kegirt r! Walrtu Porrrgtulg
Jerab
1 Pemeliharaan darr Pemeliharaan dan Jangka SKPD Bidang
pemantapan pemantapan pasar-pasar Menengah Kepariwisataan,
pasar-pasar utama; dan Panjang Industri
utama; Fariwisata
Pclelsaaa /
Ito Ptograrn Keditan Jaagta Peaelggung
Saltu Jrvab
secara lebih lebih terfokus;
terfokus;
l2 Akselerasi Promosi pariwisata; Jangka SKPD Bidang
pergeralan Pendek, Kepariwisataan,
vr'isatawan Menengah lndustri
mancanegara dal dan Panjang Pa,riwisata dan
nusantara;
13 Pengembangan Pengembangan program Jangka SKPD Bidang
program pemas€rran dan promosi Menengah Kepariwisataan,
pemasaran dan untuk meningkatkan dan Panjang Indu stri
promosi untuk relung pa.sar (ruche Pariurisata
meningkatkan market ) w isatawan minat
relung pasar (ruche khusus,'dan
market)wis€.tawan
minat khusus; dan
14 Meningkatkan Meningkatkan target dan Jangka SKPD Bidang
target dan mempeduas segmen Panjang Kepariwisataan,
memperluas wisatawan mancanegara Industri
segmen wisatawan dan nusantara yang Pariwisata
mancanegara dan potensial.
nusantara yang
poteosid.
J'rlgL. Pclalraae I
No Progrem Keglata-l Peaeagguag
Walrtu
Jereb
1 Meningkatkan dan Pelatihal peningkatan Jangka SKPD Bidang
mengembangkan dan pengembangan Menengah Kepa.riwisataan ,
manajemen atraksi; manajemen atraksi; dal Panjang Industri Pariwisata
Pelalsaaa /
No Program Keglatetl Jangka Walrtu PeIaaggurlg
.Iasab
I Meningkatkan dan Melaksanalan Jangka SKPD Bidang
menguatkan struktur pelatihan bidang Pendek, Kepariwisataan ,
dan fungsi organisasi pemasaran di tingkat Menengal dan
bidang pemasaran di pemerintah; Panjang
tingkat pemerintah;
darr
2 Meningkatkan dan Meningkatkan dan Jalgka SKPD Bidang
mengembangkan mengembangkan Pendek, Kepariwisataan,
fasilitas fasilitas Menengah dan BPPD
operasionalisasi BPPD operasionalisasiBPP Panjang Kabupaten
Kabupaten Malang D Kabupaten Malang Malang
secara sinergis dan secara sinergis dan
berkela.njutan. berkelanjutan
4.2 Strategi pengembangan dan penguatan organisasi kepariwisataal yang menangani bidang
destinasi wisata
JaagLa
Pelatrana /
No Program Negiataa Pelaagguag
Waktr Jeseb
I Mendukung Mendukung Jangka SKPD Bidang
operasional organisasi operasional Pendek, Kepa-riurisataan ,
dalam pengembangan organisasi dalam Menengah Stakeholders
destinasi untuk pengembangan dan Panjang
mencapai destinasi untuk
kepariwisataan mencapai
berkelanjutan; kepariwisataan
berkela.niutan;
2 Mengembangkan Mengembangkan Jangka SKPD Bidaag
koordinasi,integrasi koordinasi, integrasi Pendek, Kepariwisataan,
dan sinergi dalam dan sinergi dalam Menengah Stakeholders
pembangunan pembangunan dan Panjalg
kepadwisataan kepariwisataan
daerah untuk
meminimalkan
dampak negatif
pembangunan
kepariwisataan.
4.3 Sfategi untuk peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM Pariwisata di lingkungan
Pemerintahan Daerah.
.,AI{GI(A
PELAIGAITA /
NO PROGRAU KEGIATAN PEI{ANGGUNG
WAKTU
.IAWAB
1 Mengembangkan dan Mengikutsertakan Jangka SKPD Bidang
meningkatkan PNS, khususnya di Pendek, Kepariwisataan,
profesionalisme bidang Menengah dan
Pegawai Negeri Sipil, kepariwisataan Panjang
khususnya di bidang dalam seminar
kepariwisataan; dan pelatihan dan
lokakarva
2 Mengembangkan darr Menyertakan Jangka SKPD Bidang
meningkatkan pimpinan/ Menengah dan Kepariwisataan,
kualitas sumber daya pengelola lembaga Panjang industri pariwisata
manusia pengelola kepariwisataan
pendidikan dan dalam seminar,
pelatihan di bidang pelatihan, studi
kepariwisataan. lanjut, atau
magang.
G,