Anda di halaman 1dari 2

SPESIFIKASI TEKNIS

BAB 2
LAPANGAN KERJA

2.1 SETTING OUT


2.1.1 Pengukuran Dan Pematokan
Seluruh pengukuran topografi harus merupakan 1(satu) sistem koordinat yang mengikat
pada Titik koordinat awal (BM-0) yang ditetapkan oleh Direksi. Direksi akan menyerahkan
data koordinat BM tersebut kepada Kontraktor setelah terbit Surat Perintah Mulai Kerja.
Kontraktor perlu mendirikan titik-titik referensi tambahan guna memperlancar
pengecekan koordinat, BM (Benchmark) dan CP (Control point) di lokasi yang
diperintahkan atau disetujui oleh Direksi.

Dalam segala hal, tiap-tiap tahapan pekerjaan harus didahului dengan


pematokan/uitzet/setting out, pengecekan koordinat (x,y,z) dan dilanjutkan dengan
pemasangan profile (bow plank). Kontraktor bertanggungjawab penuh terhadap
pelaksanaan pengukuran dalam rangka Mutual Check. Pengukuran harus dilaksanakan di
bawah pengawasan Direksi dan hasilnya harus disetujui oleh Direksi, sebagai dasar
perhitungan volume pekerjaan. Mutual check dilakukan 3 (tiga) tahapan yaitu tahap awal
sebelum pelaksanaan pekerjaan (MC-0), tahap pertengahan pada saat progress
mencapai±50% (MC-50) dan menjelang akhir pekerjaan dimana tidak ada lagi perubahan
Volume Kontrak (MC-100). Gambar hasil pengukuran MC-0, 1(satu) set Rekalkir dan Buku
Data Ukur harus segera diserahkan kepada Kantor Satuan Kerja.

2.1.2 Pemasangan Bowplank


Pasangan bouwplank dibuat untuk membantu menentukan as-as/sumbu-sumbu dalam
perletakan bangunan, baik mengenai kesikuannya atau ukuran-ukuran lainnya.

Semua papan bouwplank menggunakan kayu kelas II/terentang, papan-papan harus


lurus diserut rata, permukaan papan harus “WATERPASS” DENGAN PIEL LANTAI +
0,00. Setiap jarak 1,50 m; papan bouwplank diperkuat dengan patok kayu
berukuran 6/10 cm atau dolken. Pada papan bouwplank ini harus di cat sumbu-sumbu
yang diperlukan, dengan cat yang tidak luntur oleh pengaruh cuaca.

Jarak papan bouwplank minimal 2,00 m; dari garis bangunan terluar, untuk
mencegah kelongsoran terhadap galian-galian tanah pondasi.

Setelah pekerjaan papan bouwplank selesai, pemborong wajib meminta pemeriksaan


dan persetujuan tertulis dari direksi.

Dalam hal ini, piel lantai (+0,00) ditentukan +0,65 m dari muka tanah yang ada
sekarang atau +2,00 dari permukaan jalan atau ditentukan lain dalam penjelasan gambar.

2.2 DIREKSIKEET DAN GUDANG MATERIAL


1. Direksi Keet
Penyedia Jasa sesuai dengan petunjuk Tim Teknis/ Pengawas Lapangan harus
menyediakan ruangan/tempat sementara untuk Tim Teknis/ Pengawas Lapangan yang

Lapangan Kerja 2-1


SPESIFIKASI TEKNIS

memenuhi persyaratan sebagai berikut: lantai rabat beton/paving block rangka kayu
albasia dinding papan/tripleks atap dari asbes dilengkapi jendela-jendela dan pintu
dilengkapi dengan meja multiplek ukuran 1,2 x 2 m, 4 kursi duduk, dan satu almari
yang dapat dikunci (filling kabinet). satu set kelengkapan PPPK (P3K). Selain itu
Penyedia Jasa harus memelihara kebersihan bangunan Direksi Keet serta alat-alat
inventarisnya.
2. Gudang dan Barak Kerja
a. Penyedia Jasa harus mengusahakan agar bahan-bahan yang tersimpan dalam
gudang dan dalam halaman kerja terjaga dari gangguan iklim dan pencuri.
b. Bila dipandang perlu oleh Tim Teknis/ Pengawas Lapangan, Penyedia Jasa harus
membangun barak kerja untuk pekerjanya, sehingga terhindar dari panas matahari,
hujan dan angin.
c. Barak kerja dan gudang harus didirikan atas petunjuk Tim Teknis/ Pengawas
Lapangan.
d. Penyedia Jasa harus mengganti kayu-kayu perancah yang lapuk dengan kayu-kayu
yang baru.
e. Penyedia Jasa harus menyediakan ruangan yang dapat dikunci untuk menyimpan
alat-alat dan
bahan-bahan bagi pekerjanya.
3. Pembayaran akan dilakukan berdasarkan prestasi kemajuan pekerjaan dan harga
satuan yang
tercantum dan diatur dalam kontrak.

Lapangan Kerja 2-2

Anda mungkin juga menyukai