PDGK4202
PDGK4202
Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Jepara , 20 Desember 2023
1. Teori belajar Gagne dikenal sebagai pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pengalaman
siswa, pengetahuan sebelumnya, interaksi aktif siswa, dan transfer pengetahuan dalam mencapai
pembelajaran yang efektif. Dalam pembelajaran pesawat sederhana, penerapan teori Gagne dapat
memberikan landasan yang kokoh untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang menarik dan efisien.
Penerapan Teori Gagne pada Pembelajaran IPA :
a) Pemberian Perhatian (Attention)
Membangkitkan minat siswa terhadap materi pesawat sederhana dengan mengajukan
pertanyaan, menunjukkan gambar, atau menyampaikan fakta menarik. Mengaitkan materi dengan
pengalaman pribadi atau fenomena sehari-hari agar siswa merasa terlibat.
b) Pemberian Informasi (Informasi)
Memberikan penjelasan yang jelas dan terstruktur tentang prinsip-prinsip dasar pesawat
sederhana. Menyajikan informasi secara langkah demi langkah untuk memudahkan pemahaman.
c) Dorongan untuk Merespon (Stimulus)
Menggunakan aktivitas interaktif, seperti percobaan sederhana, demonstrasi, atau
permainan peran untuk memicu respon siswa. Mendorong diskusi kelompok atau berpasangan
untuk membangkitkan ide-ide baru.
d) Pemahaman (Understanding)
Memastikan siswa memiliki pemahaman yang mendalam dengan menyediakan kesempatan
untuk bertanya dan berdiskusi. Memberikan contoh konkret dan relevan untuk mendukung konsep-
konsep pesawat sederhana.
e) Pemberian Umpan Balik (Feedback)
Memberikan umpan balik segera terhadap aktivitas atau jawaban siswa. Mendorong siswa
untuk refleksi dan koreksi sendiri dengan memahami kesalahan yang mungkin terjadi.
f) Retensi (Retention)
Menerapkan metode repetisi yang efektif, seperti merancang kuis atau latihan yang
memperkuat konsep pesawat sederhana. Mengaitkan materi dengan pengetahuan sebelumnya
untuk mempermudah transfer informasi.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
2. Bu Nina memiliki harapan besar agar para siswanya tidak hanya memahami materi "Lingkungan Sehat
dan Tidak Sehat" tetapi juga mampu mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam pemecahan masalah.
Untuk mencapai tujuan ini, Bu Nina dapat menerapkan pendekatan pemecahan masalah dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
a) Perencanaan Materi Pembelajaran
Bu Nina perlu merencanakan materi pembelajaran dengan cermat, memastikan bahwa topik
"Lingkungan Sehat dan Tidak Sehat" disajikan dengan cara yang menantang dan relevan bagi siswa.
Materi tersebut harus dirancang sedemikian rupa sehingga memicu minat siswa untuk berpikir kritis
dan mencari solusi.
b) Menyajikan Kasus atau Masalah Nyata
Pendekatan pemecahan masalah memerlukan penggunaan kasus atau masalah nyata yang
relevan dengan topik pembelajaran. Bu Nina dapat memberikan contoh kasus lingkungan sekitar
sekolah atau rumah siswa yang memerlukan pemecahan masalah terkait dengan kebersihan,
kesehatan, atau dampak lingkungan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
c) Diskusi Kelompok
Mengorganisir diskusi kelompok merupakan langkah penting dalam pendekatan pemecahan
masalah. Bu Nina dapat membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil dan memberikan tugas
atau pertanyaan terkait dengan masalah yang dihadapi. Siswa diharapkan dapat berkolaborasi untuk
mencari solusi dan memberikan argumen yang mendukung pemecahan masalah.
d) Fasilitasi Proses Pemikiran Kritis
Bu Nina perlu memainkan peran sebagai fasilitator yang memandu siswa dalam proses
berpikir kritis. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang mendalam, Bu Nina dapat membimbing siswa
untuk merumuskan ide-ide, menyusun rencana tindakan, dan menganalisis konsekuensi dari solusi
yang diusulkan.
e) Implementasi Solusi
Setelah kelompok-kelompok mengembangkan solusi, Bu Nina dapat memberikan
kesempatan bagi setiap kelompok untuk mengimplementasikan ide atau rencana tindakan mereka.
Proses implementasi ini dapat melibatkan kegiatan konkret, seperti pembersihan lingkungan
sekolah atau penyuluhan kebersihan di lingkungan sekitar.
f) Refleksi dan Evaluasi
Setelah implementasi, Bu Nina perlu mendorong siswa untuk merefleksikan pengalaman
mereka. Diskusi kelas dapat difokuskan pada pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang berhasil, apa
yang tidak berhasil, dan apa yang bisa diperbaiki. Evaluasi dilakukan tidak hanya terhadap solusi
yang dihasilkan tetapi juga terhadap kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan memecahkan
masalah.
g) Koneksi dengan Kehidupan Nyata
Bu Nina harus membuat koneksi yang jelas antara pemecahan masalah yang dilakukan oleh
siswa dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini akan membantu siswa melihat relevansi dari
pembelajaran mereka dan mendorong motivasi intrinsik untuk terus berpikir kritis dan berpartisipasi
dalam solusi masalah.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
3. Perbedaan :
Fokus Pembelajaran
IPA Terintegrasi: Lebih menekankan penerapan konsep-konsep IPA dalam konteks kehidupan nyata.
Pemahaman konsep-konsep IPA terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari.
IPA Tematik: Menekankan pengintegrasian berbagai disiplin ilmu ke dalam satu tema sentral,
termasuk IPA.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Struktur Pembelajaran
IPA Terintegrasi: Menyesuaikan pembelajaran IPA dengan situasi atau konteks tertentu, seperti
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
IPA Tematik: Menggabungkan pembelajaran IPA dengan disiplin ilmu lain dalam satu tema,
menciptakan keterkaitan antara berbagai konsep.
Penekanan pada Konsep IPA
IPA Terintegrasi: Lebih menekankan pada penerapan konsep-konsep IPA dan pemahaman
keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
IPA Tematik: Konsep IPA dipelajari dalam konteks tema tertentu bersama dengan konsep-konsep
dari disiplin ilmu lain.
Persamaan :
Pengalaman Pada Pembelajaran
IPA Terintegrasi dan IPA Tematik: Keduanya bertujuan memberikan pengalaman belajar yang
holistik, mengintegrasikan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu.
Memiliki Keterkaitan dengan Kehidupan Nyata
IPA Terintegrasi dan IPA Tematik: Keduanya berusaha menciptakan keterkaitan antara materi
pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa, membuat pembelajaran lebih relevan dan bermakna.
Filtrasi berguna untuk menyaring partikel-partikel padat dari cairan. Ekstraksi melibatkan
penggunaan pelarut untuk mengekstrak senyawa tertentu dari campuran. Sementara itu, sublimasi
memisahkan zat yang dapat mengalami sublimasi, yaitu langsung berubah dari bentuk padat
menjadi gas. Pemahaman yang baik tentang pisahan campuran memungkinkan para ilmuwan,
peneliti, dan ahli kimia untuk memproses dan memurnikan bahan kimia dengan efisien. Dengan
demikian, pembelajaran tentang materi ini tidak hanya memperluas pengetahuan tentang sifat fisik
bahan, tetapi juga memberikan dasar yang kuat untuk aplikasi praktis dalam berbagai bidang seperti
industri, kedokteran, dan penelitian ilmiah.