Anda di halaman 1dari 4

Nama : Misbahud Daroyni Semester : III (Tiga)

NIM : 19.11.0101.0022 Mata kuliah : AIK III


Prodi : PAI A Dosen Pembimbing : Fatahuddin, T, S.Ag, M.Pd.I

Karya monumental umat Islam dalam IPTEKS


A. Zaman Kejayaan Islam di Bidang Ipteks
1. Perkembangan ilmu pengetahuan di Masa Daulah Abbasiyah
Pada masa daulah Abbasiyah ini, Islam menggapai puncak kejayaannya di segala
bidang, baik kekuasaan, politik, ekonomi, kebudayaan dan IPTEKS.
a. Ilmu berkembang pesat pada masa khalifah: Abu Ja’far, Harun ar-Rasyid, al-
Makmun dan al-Mahdi. Buku-buku dari barbagai disiplin ilmu seperti :
kedokteran, filsafat, kimia, ilmu alam, matematika dan lain-lain banyak
diterjemahkan dari bahasa asing seperti Yunani, Mesir, Persia, India ke dalam
bahasa Arab, sehingga bisa dipelajari dengan baik.
b. Khalifah Harun ar-Rasyid benar-benar sangat perhatian dengan kemajuan
ilmu pengetahuan, dengan mendorong dan memberikan motivasi kepada umat
islam untuk senantiasa mempelajari dan memperdalam ilmu pengetahuan. Hal
ini dibuktikan dengan didirikannya lembaga ilmu pengetahun yang diberi
nama “BAITUL HIKMAH” sebagai pusat ilmu pengetahuan, dan semua
orang bisa mempelajari dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
c. Para khalifah sendiri umumnya adalah ulama, mencintai ilmu, menghormati
orang-orang berilmu, memuliakan ilmu, sehingga memberikan peluang
seluas-luasnya kepada seluruh umat islam untuk belajar dan mengembangkan
ilmu.
d. Hasil perkembangan ilmu pengetahuan masa daulah Abbasiyah

Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Daulah Abbasiyah


sungguh sangat pesat, sehingga melahirkan beberapa disiplin ilmu dan ulama besar
sebagai berikut:
1) Ilmu hadits:
a) Imam Bukhari, lahir di Bukharo 194 H di Bagdad, kitabnya “sahih Bukhari”.
b) Imam Muslim wafat tahun 216 H di Naisabur, kitabnya “Sahih Muslim”.
2) Ilmu Fiqih :
a) Imam Abu Hanifah (150–80H/767–700M), penyusun madzhab Hanafi.
b) Imam Malik Bin Anas (lahir di Madinah tahun 93H/711 M dan meninggal di
Hijaz pada tahun 170 H/788 M, penyusun madzhab Maliki.
c) Imam Syafii nama lengkapnya Muhammad bin Idris bin Syafi’i (204 – 150
H/802–767 M), penyusun madzhab Syafi’i.
d) Imam Hambali (164 – 241 H/780 – 855 M), penyusun madzhab Hambali.
3) Ilmu Tafsir
a) Abu Jarir at-Tabari dengan tafsirnya Al-Qur’anul Azim sebanyak 30 juz.
b) Abu Muslim Muhammad bin Bahr Isfahany (mu’tazilah), tafsirnya berjumlah
14 jilid.
4) Filsafat
a) Al-Kindi (185-252 H/805-873 M), terkenal dengan sebutan ‘Filosof Arab’,
bukan hanya ahli filsafat, tetapi juga ahli ilmu matematika, astronomi,
farmakologi, dan sebagainya.
b) Ibnu Rusyd, lahir di Cardova (250 H/1126 M- 675 H/1198 M), dia dikenal di
Eropa dengan nama Averoes, ahli filsafat yang dikenal dengan sebutan bapak
Rasionalisme.
5) Matematika
a) Al-Khawarizmi (194-266 H), buku Aljabar dan menemukan AIK 4
(Keilmuan Hukum) 11 angka nol (0).
b) Umar Khayam, buku: Treatise On Algebra yang telah diterjemahkan kedalam
bahasa Prancis.
c) Al Farabi (180-260 H/780 – 863 M), banyak menulis buku tentang logika,
matematika, fisika, metafisika, kimia, etika, dan sebagainya. Dia diberi gelar
guru besar kedua, setelah Aristoteles yang menjadi guru besar pertama.
6) Kedokteran
a) Ibnu Sina (Abdullah bin Sina) (370 - 480H/980 - 1060 M), di Eropa dikenal
dengan nama Avicena. Seorang dokter di Kota Hamazan, Persia, yang aktif
mengadakan penelitian tentang berbagai macam jenis penyakit.
7) Astronomi
b) Abu Mansur al-Falaqi
c) Jabir al-Batani, pencipta alat teropong bintang yang pertama.

B. Sebab-Sebab Kemajuan Ilmu Pengetahuan & Teknologi


Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
pada zaman kejayaan Islam, menurut Ahmad Y Al-Hassan dan Donal R Hill adalah
sebagai berikut :
1. Fanatisme Agama Islam yang kuat ini, memberikan dorongan yang sangat kuat
kepada umatnya untuk melakukan pencapaian - pencapaian di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi.
2. Keberpihakan pemerintah terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
sehingga pada saat itu banyak dibangun dan didirikan akademi-akademi,
observatorium, dan perpustakaan yang menjadi pusat bacaan masyarakat.
3. Banyak buku-buku khususnya dari negara-negara yang saat itu lebih maju seperti
Yunani dan India yang diterjemahkan kedalam bahasa arab, sehingga ilmu
pengetahuan menyebar kepada masyarakat umum.
4. Banyak mendirikan sekolah-sekolah, lembaga pendidikan tinggi, observatorium, dan
perpustakaan
5. Pada masa kejayaan Islam, para ilmuwan benar-benar mendapatkan perhatian yang
besar dari pemerintah kerajaan, dipenuhi kebutuhan finansialnya sehingga mereka
benar-benar bisa fokus untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa
diganggu dengan memikirkan bagaimana pemenuhan kebutuhan sehari-hari
6. Pada masa itu, pemerintah kerajaan mendorong para ilmuwan untuk melakukan
penelitian-penelitian di segala bidang
7. Maraknya kegiatan perdagangan antara bangsa Arab dengan bangsa-bangsa lain di
dunia, ditemukanlah ilmu pengetahuan dan teknologi navigasi.

C. Sebab-Sebab Kemunduran Umat Islam


Dalam Ipteks Adapun penyebab kemunduran umat Islam dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi adalah karena faktor internal umat Islam sendiri dank arena
faktor eksternal umat Islam. 14 AIK 4 (Keilmuan Hukum)
1. Faktor Internal
Dalam pandangan Arsalan, untuk mencapai kemajuan dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi, seharusnya Islam mencontoh mereka yaitu tetap
berpegang pada nilai-nilai Islam dan bekerja keras, dengan kata lain kemunduran
Islam karena mereka: 1). Tidak bekerja keras, rendah diri, mudah menyerah dan 2).
kebanyakan mereka sudah tidak berpegang pada syariat agamanya (Al-Qur’an dan As
sunnah).

2. Faktor Eksternal
Wisnu Arya W. dalam bukunya yang berjudul Melacak Teori Einstein dalam Al
Qur’an, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kemunduran umat Islam dalam
ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu :
a. Berawal dari kesadaran bangsa barat tentang pentingnya ilmu pengetahuan dan
teknologi
b. Adanya fanatisme agama, dimana bangsa barat umumnya beragama Nasrani,
ingin menunjukan bahwa melalui agama Nasrani merekapun dapat maju dalam
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
c. Bangsa barat yang berjiwa petualang berusaha menemukan “benua” baru.
Penemuan-penemuan benua baru tersebut mempengaruhi route perdagangan,
sehingga mereka tidak melewati jalur yang dikuasai umat Islam.
d. Bangsa barat sengaja menghancurkan observatorium Islam yang didirikan oleh
Taqi Al Din di Konstantinopel pada tahun 1580.
e. Ketergantungan negara-negara Islam terhadap ekonomi Eropa, kemudian mulai
lahir kolonialisme bangsa barat terhadap negara-negara Islam.
f. Akibat kolonialisme barat, maka negaranegara Islam yang pada mulanya bersatu
dari Maroko sampai ke Pakistan, kemudian satu dengan lainnya saling bersaing,
bahkan sampai bermusuhan.
g. Akibat kolonialisme negara-negara Islam yang semula menggunakan bahasa Arab
sebagai bahasa nasionalnya, mulai terdesak oleh bahasa penjajah.
h. Akibat kolonialisme stabilitas politik dan kemakmuran ekonomi negara-negara
Islam mulai menurun

D. Upaya-Upaya Kebangkitan Kembali Umat Islam


Adapun Upaya-upaya yang seharusnya di lakukan oleh umat Islam seperti :
1. Dalam segala hal kembali kepada hadits Rasululloh SAW berikut :
‫َتَر ْكُت ِفيُك ْم َأْمَر ْيِن َلْن َتِض ُّلوا َم ا َتَم َّسْكُتْم ِبِهَم ا ِكَتاَب هللا َو ُس َّنَة َنِبِّيِه‬
“Telah aku tinggalkan untuk kalian, dua perkara yang kalian tidak akan sesat selama
kalian berpegang teguh dengan keduanya; Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya.” (HR.
Malik 1395)
2. Melalui satu sistem pendidikan Islam yang betul-betul bisa dijadikan rujukan dalam
rangka mencetak manusia-manusia muslim yang berkualitas, bertaqwa, beriman
kepada Allah.
3. Mengirimkan pelajar untuk mendalami Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
4. Adanya kontak Islam dengan Barat, yang merupakan faktor penting yang bisa kita
lihatPola pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi pada pola pemikiran
modern di Eropa
5. Pola pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi dan bertujuan untuk
pemurnian kembali ajaran Islam
6. Pola pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi pada kekayaan dan sumber
budaya bangsa masing-masing dan yang bersifat Nasionalisme.
Kejayaan Islam pada masa Daulah Abbasiyah mencerminkan bahwa Islam adalah
agama yang luar biasa. Bahkan Eropa pun seolah-olah tidak berdaya menghadapi
kemajuan Islam terutama di bidang IPTEK. Walaupun pada akhirnya kejayaan Islam
masa Daulah Abbasiyah telah berakhir dan hanya menjadi kenangan manis belaka kita
sebagai generasi penerus harus senantiasa berusaha untuk menjadi generasi yang pantang
menyerah apalagi di zaman serba modern ini kemajuan IPTEK semakin sulit untuk
dibendung.
Sumber Refrensi : MODUL KULIAH AIK 4 (Keilmuan Hukum) PPAIK (Pusat Pengkajian Al-
Islam KeMuhammadiyahan) Universitas Muhammadiyah Surabaya Cetakan ke-1, September
2020

Anda mungkin juga menyukai