Anda di halaman 1dari 4

NAMA: Vikco Oktaviani, S.

Pd
NIM: 23101060026
Buatlah resume tentang konsep PTK (Filosofi PTK, Hakikat PTK, Manfaat PTK, dan
Karakteristik PTK).!
Filosofi PTK:
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah pendekatan penelitian yang memiliki landasan
filosofis yang kuat. Filosofi PTK didasarkan pada pemahaman bahwa peningkatan kualitas
pendidikan dapat dicapai melalui pengamatan, refleksi, dan tindakan yang sistematis dalam
konteks kelas. Filosofi ini menekankan pada perbaikan praktik pendidikan secara
berkelanjutan. Pendekatan filosofis dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melibatkan
pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip filosofi dalam perancangan, pelaksanaan, dan
refleksi dari suatu tindakan perbaikan atau inovasi di dalam kelas. Berikut adalah beberapa
filosofi yang seringkali terkait dengan PTK:
1. Konstruktivisme: Filosofi ini menekankan pada pembelajaran yang dibangun oleh siswa
melalui interaksi dengan lingkungan mereka. Dalam konteks PTK, pendekatan
konstruktivis menekankan pada keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran, di
mana guru bertindak sebagai fasilitator.
2. Humanisme: Pendekatan ini menempatkan manusia dan kebutuhan-kebutuhan pribadi
individu sebagai fokus utama. Dalam PTK, humanisme dapat tercermin dalam upaya untuk
memahami dan memenuhi kebutuhan belajar unik dari setiap siswa.
3. Pragmatisme: Filosofi ini menekankan pada penekanan pada hasil dan manfaat praktis.
Dalam PTK, pendekatan pragmatis mendorong guru untuk merancang tindakan yang
praktis dan relevan dengan kebutuhan nyata di kelas.
4. Idealisme: Pendekatan ini menekankan pada nilai-nilai dan ide-ide sebagai dasar dari
realitas. Dalam PTK, idealisme mungkin mencerminkan upaya untuk membangun nilai-
nilai positif, moralitas, dan tujuan-tujuan yang mulia dalam konteks pendidikan.
5. Realisme: Filosofi realisme berfokus pada penekanan pada realitas yang objektif. Dalam
PTK, realisme dapat tercermin dalam upaya untuk mendekati masalah-masalah nyata di
dalam kelas dan mencari solusi yang praktis.
6. Positivisme: Filosofi ini mengutamakan pengamatan, pengukuran, dan analisis data secara
empiris. Dalam PTK, pendekatan positivisme dapat mencerminkan keinginan untuk
mengumpulkan data yang dapat diukur secara objektif untuk mengevaluasi dampak
tindakan perbaikan.
Penting untuk dicatat bahwa pendekatan filosofis dalam PTK dapat bervariasi tergantung pada
pandangan dan nilai-nilai pribadi peneliti atau guru yang melaksanakan penelitian. Kombinasi
atau adaptasi dari berbagai filosofi juga mungkin terjadi dalam rangka mencapai tujuan-tujuan
PTK yang diinginkan.
Hakikat PTK:
Hakikat PTK melibatkan interaksi antara peneliti (guru) dan konteks kelasnya. PTK bukan
hanya sekadar mengumpulkan data, tetapi lebih kepada upaya pemecahan masalah konkret
dalam pembelajaran. Proses ini mencakup perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi
berkelanjutan untuk memahami dampak perubahan dalam konteks pembelajaran.
Manfaat PTK:
Peningkatan Kualitas Pembelajaran: PTK memberikan pemahaman mendalam tentang
keefektifan strategi pengajaran, memungkinkan guru untuk melakukan perbaikan yang
berdampak positif pada pembelajaran siswa. Berikut adalah beberapa manfaat dari Penelitian
Tindakan Kelas:
1. Pemahaman Lebih Mendalam: PTK memberikan kesempatan kepada guru untuk
memahami lebih dalam tentang situasi pembelajaran di kelas mereka. Dengan
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi tindakan-tindakan tertentu, guru dapat
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pembelajaran.
2. Pengembangan Profesionalisme Guru: Melalui PTK, guru dapat mengembangkan
keterampilan dan pemahaman mereka dalam merancang pembelajaran yang efektif. Hal ini
dapat meningkatkan profesionalisme guru dan kemampuan mereka dalam merespon
tantangan-tantangan di kelas.
3. Pengembangan Strategi Pembelajaran: Hasil dari PTK dapat membantu guru
mengidentifikasi strategi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan pemahaman dan
pencapaian siswa. Dengan mengevaluasi hasil PTK, guru dapat menyesuaikan metode
pengajaran mereka untuk mencapai tujuan pembelajaran.
4. Peningkatan Kualitas Pembelajaran: PTK dapat membantu dalam mengidentifikasi area-
area yang perlu ditingkatkan dalam proses pembelajaran. Dengan merancang intervensi
atau perubahan tertentu, guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas mereka.
5. Pemberdayaan Guru: PTK memberikan guru kontrol lebih besar terhadap proses
pembelajaran di kelas mereka. Dengan memahami secara mendalam tentang kebutuhan
siswa dan dinamika kelas, guru dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk
meningkatkan pengalaman belajar siswa.
6. Pengetahuan Ilmiah dan Bukti Empiris: Melalui PTK, guru dapat menghasilkan
pengetahuan ilmiah dan bukti empiris berdasarkan pengalaman langsung mereka di kelas.
Ini memberikan kontribusi pada literatur pendidikan dan dapat berpotensi menjadi dasar
bagi pengembangan kebijakan pendidikan.
7. Meningkatkan Kolaborasi Guru: PTK dapat mempromosikan kolaborasi antar guru.
Mereka dapat berbagi pengalaman, hasil penelitian, dan strategi pembelajaran yang
berhasil, menciptakan budaya pembelajaran yang berkelanjutan di antara staf pengajar.
8. Pengembangan Profesionalisme Guru: PTK mendorong guru untuk terus mengembangkan
keterampilan dan pengetahuan mereka melalui refleksi dan penyesuaian praktik.
9. Pengembangan Kurikulum: Hasil PTK dapat memberikan wawasan untuk meningkatkan
kurikulum, menyelaraskan dengan kebutuhan siswa dan perkembangan pendidikan.
10. Pemberdayaan Guru: Melalui PTK, guru menjadi agen perubahan yang aktif, memiliki
kontrol lebih besar terhadap proses pembelajaran di kelasnya.
Karakteristik PTK:
Karakteristik PTK melibatkan sejumlah elemen yang mendefinisikan pendekatan ini. Berikut
adalah beberapa karakteristik utama dari Penelitian Tindakan Kelas:
a. Keterlibatan Guru:
PTK melibatkan partisipasi aktif dari guru atau pendidik yang melakukan penelitian di dalam
kelasnya sendiri.Guru terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi tindakan yang
dilakukan untuk meningkatkan proses pembelajaran.
b. Fokus Pada Konteks Kelas:
Penelitian dilakukan di dalam kelas atau lingkungan belajar tertentu, sehingga hasilnya dapat
diterapkan secara langsung dalam konteks yang relevan.
c. Siklus Berulang:
PTK dilakukan secara berulang dalam siklus tertentu, yang mencakup perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus ini membantu guru untuk terus
memperbaiki praktek pembelajaran mereka.
d. Kolaborasi:
PTK dapat melibatkan kolaborasi antara guru dan rekan sejawat, supervisor, atau ahli
pendidikan lainnya. Kolaborasi memungkinkan pertukaran ide, umpan balik, dan dukungan
dalam mengatasi masalah pembelajaran.
e. Refleksi dan Evaluasi:
Proses refleksi adalah bagian integral dari PTK. Guru merenungkan hasil tindakan mereka dan
mempertimbangkan apakah perubahan yang dilakukan berhasil atau tidak. Evaluasi dilakukan
untuk mengukur dampak tindakan tersebut terhadap pembelajaran siswa.
f. Partisipasi Siswa:
Partisipasi siswa penting dalam PTK. Perubahan yang diimplementasikan harus berdampak
positif pada pembelajaran siswa. Observasi terhadap reaksi dan kemajuan siswa menjadi
bagian penting dari penelitian.
g. Penggunaan Data dan Bukti:
PTK mengandalkan pengumpulan data secara sistematis untuk mendukung proses
pengambilan keputusan. Data dapat berupa hasil tes, observasi kelas, catatan harian, atau jenis
data lain yang relevan.
h. Orientasi Pemecahan Masalah:
PTK berfokus pada pemecahan masalah konkret yang dihadapi guru di dalam kelasnya. Tujuan
utama adalah meningkatkan pembelajaran dan kinerja siswa melalui tindakan yang
direncanakan dan diimplementasikan. Dengan karakteristik-karakteristik ini, PTK menjadi alat
yang efektif untuk pengembangan profesional guru dan perbaikan berkelanjutan dalam konteks
pembelajaran mereka Dengan mengadopsi filosofi, hakikat, manfaat, dan karakteristik
tersebut, PTK menjadi alat yang efektif dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas
pembelajaran di kelas.

Anda mungkin juga menyukai