Yenni Evianti, A.Md - PD
Yenni Evianti, A.Md - PD
Oleh
YENNI EVIANTI, A.Md.Pd
NIP. 198201172006042004
i
DAFTAR ISI
1. LATAR BELAKANG............................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah................................................................................................. 2
1. Teori Analisis..........................................................................................................3
2. DINAS PENDIDIKAN............................................................................................. 4
2. Tujuan PMP........................................................................................................... 8
1. Kesimpulan...........................................................................................................15
2. Saran....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................17
ii
BAB I
LATAR BELAKANG MASALAH
1. LATAR BELAKANG
Sudah merupakan pendapat umum bahwa kemakmuran suatu bangsa
berkaitan erat dengan kualitas atau mutu pendidikan bangsa yang bersangkutan.
Bahakan lebih spesifik lagi bangsa-bangsa yang berhasil mencapai kemakmuran dan
latar belakang kehidupan mereka. Dari aspek kualitas pengembangan sumber daya
manusia berarti pendidikan dalam hal ini kualitas sekolah harus selalu ditingkatkan
dari waktu ke waktu. Kualitas sekolah memiliki tekanan bahwa lulusan sekolah
dan kegagalan pendidikan di sekolah sangat bergantung pada guru kepala sekolah
dan pengawas, karena ketiga figur tersebut merupakan kunci yang menetukan serta
menggerakan berbagai komponen dan dimensi sekolah yang lain (Mulyasa, 2012).
1
Dalam posisi tersebut baik buruknya komponen sekolah yang lain sangat ditentukan
oleh kualitas guru, kepala sekolah dan pengawas, tanpa mengurangi arti penting
kepala sekolah dan pengawas untuk mengembangkan sekolah yang efektif dan
kasus-kasus yang terjadi di setiap penjuru negeri. Masalah pendidikan yang ada di
Indonesia semakin hari semakin rumit, bertambah banyak dan komplek. Salah satu
mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, meskipun mungkin
2. Rumusan Masalah
2
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
1. Teori Analisis
Analisis merupakan usaha dalam mengamati sesuatu secara mendetail dengan cara
menjadi unsur-unsur atau bagian – bagian sehingga jelas hirarkinya atau susunanya”.
untuk mencari suatu pola selain itu analisis merupakan cara berfikir yang berkaitan
mecah materi jadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagimana hubungan antar
materi tersebut dengan keseluruhan”. Analisis merupakan penguraian suatu pokok atau
3
bagian-bagiannya dan penelaan bagian itu sendiri serta hubungan antara bagian itu
sendiri untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
2. DINAS PENDIDIKAN
Dinas Pendidikan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan
bidang pendidikan yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dalam hal pelaksanaan
pendidikan
kotanya Suka Makmue, yang berjarak sekitar 287 km atau 6 jam perjalanan dari Banda
Aceh. Kabupaten ini berdiri berdasarkan UU Nomor 4 Tahun 2002, tanggal 2 Juli 2002
sebagai hasil pemekaran Kabupaten Aceh Barat. Pada akhir tahun 2023, jumlah
4
Kata Nagan memiliki kemiripan dengan nama 5 kecamatan yang ada di kabupaten
tersebut, namun secara arti bahasa sampai sejauh ini sama sekali tidak ada dalam
kosakata Aceh. Pun, belum terketemukan landasan historis, maupun hasil penelitian
Sedangkan Raya berarti besar, menunjuk semua kecamatan yang ada di Nagan,
kendati di dalam nama kecamatan tersebut tidak tercantum kata "Nagan", misalnya:
Kabupaten Nagan Raya memiliki 10 kecamatan dan 222 gampong dengan kode pos
23661-23672 (dari total 243 kecamatan dan 5827 gampong di seluruh Aceh). Per tahun
2010 jumlah penduduk di wilayah ini adalah 138.670 (dari penduduk seluruh provinsi
Aceh yang berjumlah 4.486.570) yang terdiri atas 70.039 pria dan 68.631 wanita (rasio
102,05). Dengan luas daerah 354.491 ha (dibanding luas seluruh provinsi Aceh
5.677.081 ha), tingkat kepadatan penduduk di wilayah ini adalah 42 jiwa/km² (dibanding
kepadatan provinsi 78 jiwa/km²). Pada tahun 2017, Kabupaten Nagan Raya memiliki
Kabupaten Nagan Raya berada di pantai barat Sumatra yang subur dan sangat cocok
bagi pertanian, khususnya padi yang terpusat di Kecamatan Seunagan, Seunagan Timur, dan
Beutong karena ditunjang oleh Sungai Krueng Beutong dan Sungai Krueng Nagan yang
usaha peternakan dan perkebunan terutama kelapa sawit. Karena sumber daya pertaniannya
yang melimpah, maka Nagan Raya dikenal sebagai salah satu lumbung beras utama di Aceh.
5
BAB III
PEMECAHAN MASALAH
nasional pendidikan pada satuan pendidikan dari mulai tingkat satuan pendidikan,
kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. Tujuan dari PMP ini adalah untuk
pemenuhan standar nasional pada satuan pendidikan dari mulai tingkat satuan
dan tidak mendiskriminasikan peserta didik atas dasar latar belakang apapun maka
penjaminan mutu itu diperlukan dan dapat diterapkan pada seluruh satuan
pendidikan. Selain itu, Pembelajaran Sepanjang Hayat berpusat pada peserta didik
pembelajar mandiri yang kreatif, inovatif dan berkewirausahaan juga menjadi bagian
mengapa kualitas peserta didik sangat diperlukan untuk kemajuan pendidikan dan
diperlukan pula karena mampu mengembangkan peserta didik menjadi rahmat bagi
sekalian alam.
6
Dari paradigma-paradigma penjaminan mutu tersebut maka pemetaan
(Aplikasi Pemetaan Mutu Sekolah). e-EDS adalah proses evaluasi diri sekolah yang
sekolah berdasarkan SNP. Hasil EDS dipakai sebagai dasar penyusunan RKS dan
berkelanjutan, serta sebagai masukan bagi perencanaan investasi pendidikan. Hal ini
pemenuhan SNP. Dengan pelaksanaan pemetaan mutu melalui e-EDS ini maka
data dasar yang akurat sebagai dasar untuk pengembangan dan peningkatan di
berjalan dengan baik dan menyesuaikan program sesuai dengan hasilnya. Sekolah
7
Evaluasi pelaksanaan Pemetaan Mutu juga telah dilaksanakan untuk
tetapi ada sekolah yang tidak mendapatkan rapor mutunya setelah selesai
Sekolah mengsi PMP menjelang cut off, sehingga sulit jika ada perbaikan atau
ada data yang kurang, akibatnya ada sekolah yang mengambil jalan pintas mengirim
data dengan aplikasi yang tidak resmi walaupun tidak untuk semua responden.
Kesadaran sekolah terhadap pentingnya pemetaan mutu masih belum merata Rapor
mutu sekolah belum menggambarkan kondisi real /capaian mutu pada rapor mutu
tidak sesuai dengan kondisi sekolah Peran Pengawas Sekolah dalam proses
pendidikan Indonesia. Pemetaan ini sesuai dengan yang ada pada Perubahan
pendidikan, mari kita simak arti dari mutu pendidikan terlebih dahulu.
2. Tujuan PMP
Tujuan Pemetaan Mutu Pendidikan atau yang disebut juga sebagai PMP
adalah pendampingan dan sosialisasi dalam proses PMP secara khusus di institusi
pendidikan seperti sekolah. PMP memiliki tujuan dan tujuan tersebut dapat dibagi
menjadi 5 poin:
8
a. Melakukan pengiriman dan pengisian PMP terhadap suatu pendidikan melalui
Melihat dari tujuan implementasi PMP, tentunya PMP berperan penting bagi
proses belajar peserta didik. Setelah mempelajari tujuan dari PMP, faktor PMP juga
perlu dinilai dari beberapa hal. Berikut akan dijelaskan mengenai penilaian faktor
tersebut.
menentukan apakah pendidikan telah disampaikan dan dikelola dengan baik. Faktor
dari PMP ditentukan dari 8 standar nasional menurut PP no. 19 tahun 2005 oleh
1. Standar Isi
Standar ini berisi tentang tingkat kompetensi serta ruang lingkup materi
pembelajaran. Kesemua kompetensi itu harus bisa dipenuhi oleh peserta didik
2. Standar Proses
9
Yang dinilai dari standar ini yaitu proses pelaksanaan kegiatan
3. Standar Kompetensi
kelayakan fisik dan prajabatan kelayakan fisik dan mental pendidikan dalam
jabatan dari tenaga guru dan tenaga kependidikan lainnya. Pendidik menjadi
faktor lain yang akan turut berpengaruh pada kualitas anak didik.
ruang pengolahan, bengkel kerja, dan sarana prasarana belajar lainnya. Penilaian
pembelajaran peserta didik. Dalam standar ini suatu institusi pendidikan juga
dinilai dari kelayakan pemakaian teknologi informasi dan fasilitas bagi proses
10
6. Standar Pengelolaan
sampai di tingkat provinsi, kabupaten/ kota dan pada tingkat nasional. Tujuan
penilaian standar ini adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi terhadap
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Penilaian
instrumen, prosedur, dan mekanisme penilaian hasil belajar anak atau peserta
didik. Penilaian yang dimaksud di sisi pendidikan adalah penilaian pada jenjang
menengah memiliki banyak syarat dan prasyarat. Hal ini ini meliputi penilaian
proses hasil belajar peserta didik, dan penilaian hasil proses belajar dan mengajar
tinggi hanya meliputi penilaian pendidik terhadap proses belajar dan mengajar
11
4. Pemetaan pendidikan dasar dan menegah
Mengelola satuan pendidikan memang bukanlah hal yang mudah. Terdapat
banyak variabel dan faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan, karena
pendidikan dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang sangat kompeten, prestasi
dan mutu satuan pendidikan kemudian meningkat. Akan tetapi, ketika terjadi
pergantian kepala sekolah, ada kalanya prestasi dan mutu satuan pendidikan
kemudian menjadi stagnan, atau bahkan menurun. Hal ini terjadi karena pengelolaan
satuan pendidikan yang baik hanya melekat/terdapat pada individu kepala sekolah
pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan
pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu
12
Pemenuhan dan penjaminan mutu pendidikan ini merupakan tanggung jawab
satuan pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya budaya mutu pada
seluruh komponen satuan pendidikan. Oleh karena itu, pada pelaksanaan sistem
Dasar dan Menengah. Peraturan menteri tersebut merupakan salah satu payung
agar penjaminan mutu dapat berjalan dengan baik pada segala lapisan pengelolaan
pendidikan dasar dan menengah. Sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan
menengah terdiri dari dua komponen yaitu Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME). SPME adalah sistem penjaminan
pendidikan dan dijalankan oleh seluruh komponen dalam satuan pendidikan. SPMI,
yang selanjutnya disebut sebagai sistem penjaminan mutu pendidikan pada satuan
13
memanfaatkan berbagai sumberdaya untuk mencapai SNP. Satuan pendidikan
menerapkan keseluruhan siklus dalam sistem penjaminan mutu secara mandiri dan
Dasar dan Menengah juga telah menerbitkan Pedoman Umum Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah dan Petunjuk Pelaksanan Penjaminan Mutu
pihak terkait dalam penerapan sistem penjaminan mutu pendidikan (SPMP) sesuai
14
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Masalah pendidikan yang ada di Indonesia semakin hari semakin rumit,
bertambah banyak dan komplek. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi
oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan
peningkatan mutu pendidikan di sekolah dapat dilakukan dengan cara: yaitu strategi
yang menekankan pada hasil (the output oriented strategy), strategi yang
menekankan pada proses (the process oriented strategy), dan strategi komprehensif
peningkatan mutu pendidikan di sekolah sangat banyak tetapi pada intinya adalah
sumber daya pelaku pendidikan di sekolah yang belum memadai, political will dari
15
2. Saran
Disarankan kepada pihak pemerintah sebagai pembuat kebijakan agar dapat
mengubah pola fikir mereka dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, khusunya
dalam hal komitmen untuk peningkatan mutu pendidikan itu sendiri. Disarankan juga
dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah, agar mutu guru yang paling
diutamakan. Sehubungan dengan hal ini maka disarankan kepada pemerintah agar
senantiasa memberikan fasilits untuk peningkatan mutu guru yang sudah ada dan
melakukan seleksi ketat terhadap pengangkatan guru baru. Disarankan kepada kepala
sekolah.
16
DAFTAR PUSTAKA
17