Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS BRAWIJAYA NAMA : Farhan Ramadhan

FAKULTAS PERTANIAN NIM : 225040207111072


MALANG No Presensi : 29 Kelas: Agroekoteknoogi P

TUGAS TERSTRUKTUR
SEMESTER GENAP 2023/2024
Mata kuliah : Survei Tanah dan Evaluasi Lahan
Waktu : SATU MINGGU
Hari/Tanggal : Lihat di GC
Dosen : M. Lutfi Rayes

PERTANYAAN
1) Apa manfaat Saudara belajar matakuliah Survei Tanah dan Evaluasi Lahan (STELA). Sebut
dan jelaskan produk-produk penting yang HARUS dihasilkan dari kegiatan Survei tanah.
Sajikan contoh produk survei tanah masing-masing pada 2 (dua) skala yang berbeda
(dalam bentuk gambar). Sebutkan sumbernya. Jelaskan apa saja yang berbeda sebagai
akibat dari perbedaan skala tersebut.

= memahami cara membuat peta tanah, peta kesesuaian lahan dan peta sumberdaya
lahan lainnya, mampu membuat peta tanah dan peta sumberdaya lahan secara bena dan
akurat mampu memanfaatkan informasi yang ada pada peta tanah dan peta sumberdaya
lahan.
- Peta berskala 1:1.000.000

sumber: Kementrian Pertanian Pemerintah Indonesia


- Peta Berskala 1:50.000

Sumber: Pusat Penelitian Tanah Dan Agroklomik,Bogor

Pada peta dengan skala besar, menunjukkan area yang lebih kecil dengan kedetailan yang
lebih banyak. Peta dengan skala besar digunakan untuk perencanaan pembangunan,
navigasi pada area yang kecil, dan kajian yang mendetail mengenai suatu daerah tersebut.
Sedangkan peta dengan skala kecil menunjukkan area yang lebih luas dengan detail yang
lebih kecil. Peta dengan skala kecil digunakan untuk mempelajari geografi suatu wilayah
seperti negara, dan memahami hubungan antar wilayah.

Perbedaan akibat dari perbedaan skala tersebut antara lain:

Detail: Pada skala besar, detail yang terlihat lebih halus dan lengkap. Contohnya, pada peta
topografi skala besar, kita dapat melihat dengan jelas kontur tanah, sungai, dan detail
topografi lainnya. Sementara pada skala kecil, detail tersebut akan lebih kasar dan kurang
lengkap.

Ukuran Wilayah yang Tercakup: Peta skala besar akan mencakup wilayah yang lebih kecil
dengan detail yang lebih besar. Sebaliknya, peta skala kecil akan mencakup wilayah yang
lebih luas dengan detail yang lebih kecil.

Ketelitian Pengukuran: Pada skala besar, pengukuran menjadi lebih presisi karena detail yang
lebih tinggi. Di sisi lain, pada skala kecil, presisi pengukuran akan menurun karena
perbesaran wilayah.

Kejelasan Informasi: Informasi yang disampaikan pada peta skala besar akan lebih jelas dan
mudah dibaca dibandingkan dengan peta skala kecil yang sering kali memerlukan
interpretasi lebih lanjut.

2) Pada setiap peta tanah telah ditentukan luas minimum yang boleh ditampilkan pada
peta tersebut yaitu 0,4 cm2. Hitung berapa hektar (Ha) luasnya di lapangan jika peta
tersebut berskala: (Tunjukkan cara Saudara menghitungnya. Tidak boleh hanya
menyebutkan luasannya)
A.) 1:250.000 0,4 x 250.000 = 100.000 cm = 0,001 ha
B.) 1:100.000 0,4 x 100.000 = 40.000 cm = 0,0004 ha
C.) 1:50.000 0,4 x 50.000 = 20.000 cm = 0,0002 ha
D.) 1:25.000 0,4 x 25.000 = 10.000 cm = 0,0001 ha
E.) 1:10.000 0,4 x 10.000 = 4.000 cm = 0,00004 ha

Mengapa perlu ada pembatasan luas minimum tersebut?.


Suatu daerah sudah dipetakan tanahnya pada skala 1: 100.000. Seandainya Saudara
diminta membuat peta tanah pada skala 1:50.000 pada daerah yang sama, apakah
Saudara langsung membesarkan peta 1:100.000 menggunakan teknik fotokopi atau
pantograf menjadi skala 1:50.000, tanpa melakukan pengamatan lapangan dan analisis
laboratorium? Jelaskan alasannya .
= Pembatasan luas minimum pada survei tanah dibutuhkan karena beberapa alasan
utama: Ketelitian dan Akurasi: Semakin kecil skala peta, semakin tinggi tingkat detail
yang diperlukan. Jika daerah yang akan dipetakan terlalu kecil, maka detail yang
diperoleh dari survei tersebut mungkin tidak memiliki tingkat akurasi yang memadai
untuk keperluan tertentu. Misalnya, survei tanah pada skala yang terlalu kecil mungkin
tidak memberikan informasi yang cukup detail untuk perencanaan pembangunan
infrastruktur atau pengelolaan lahan.
Sebagai respons terhadap permintaan untuk membuat peta tanah pada skala
1:50.000 pada daerah yang sama yang sudah dipetakan pada skala 1:100.000, tidak
tepat untuk hanya memperbesar peta yang sudah ada menggunakan teknik fotokopi
atau pantograf. Alasan utamanya adalah:
Ketidakpastian dan Ketidakakuratan: Memperbesar peta dari skala yang lebih kecil ke
skala yang lebih besar tanpa melakukan survei tambahan akan menghasilkan data yang
tidak akurat. Detail yang mungkin terabaikan atau tidak terlihat pada skala yang lebih
kecil akan semakin terdistorsi pada skala yang lebih besar.

3) Berdasarkan pertanyaan nomor 2 di atas, Jelaskan apakah satuan taksonomi tanah pada
semua peta tersebut berada pada kategori yang sama? Jika tidak sama, kategori taksa
tanah menggunakan sistem Taksonomi Tanah untuk masing-masing skala tersebut
adalah:
Skala Kategori Contoh nama Taksa Tanah
1: 1.000.000 Ordo / Subordo Inceptisols / Aquepts

1: 250.000 Grup atau Fragiaquepts


Sub-grup
1: 50.000 Famili, seri Typic Fragiaquepts
1: 25.000 Famili atau seri Ciluar

1: 10.000 seri Ciluar


Jika Saudara diminta melakukan survei tanah skala 1:10.000 pada daerah yang
topografinya relatif datar. Pendekatan dan metode survei apa yang akan Saudara
terapkan? Jelaskan?
= Menggunakan metode grid kaku karena sesuai dengan skala yang kecil serta dengan
kenampakan yang tidak jelas atau daerah yang datar. Sehingga metode ini cukup teliti
dalam menentukan batas satuan peta tanah pada daerah survei yang relatif datar.

4) Jika Saudara diminta membuat peta tanah skala Semi-Detail (1:50.000), daerah yang
bahan induknya berbeda serta topografinya sangat beragam (datar, berombak,
bergelombang, berbukit hingga bergunung), dengan demikian landformnya juga pasti
beragam. Pertanyaannya adalah sbb:
a) Peta apa yang harus Saudara buat terlebih dahulu (sebelum ke lapangan).
Mengapa?. Apa saja bahan dan alat yang diperlukan untuk membuat peta
tersebut?
= Melakukan interpretasi foto udara dan citra satelit karena tujuan dari
interpretasi foto udara dan citra satelit adalah pemberian batas pada suatu
peta yang nantinya akan dilakukan pengecekan lebih lanjut. Dengan alat foto
udara atau data citra satelit dan software ArcGIS untuk digitasi peta.

b) Pendekatan dan Metode survei apa yang akan Saudara gunakan?


= Grid Bebas,Metode survei ini merupakan kelanjutan dari metode survei
fisiografi dan cocok digunakan untuk skala yang besar (1:12.500 – 1:25.000).
Pada daerah yang memiliki topografi yang kurang jelas, pengamatan lapangan
perlu dilakukan untuk mendeliniasi batas dengan tepat. Dari pengamatan
tersebut diharapkan dapat memperoleh informasi terkait hubungan
keragaman internal dengan keragaman eksternal
c) Jelaskan secara singkat bagaimana melakukan survei tersebut. Apakah perlu
atau tidak, menggunakan key area dan transek. Sebutkan alasannya.

= Langkah-langkah dalam melakukan survei ini :


a. Menganalisis fisiografi melalui interpretasi foto udara
b. Melakukan pengecekan di lapangan
c. Metode ini bebas memilih lokasi titik pengamatan

Perlu adanya key area dan transek karena kedua hal tersebut penting dalam
melakukan kegiatan survei tanah karena dapat membantu menyusun
legenda peta sementara dan juga membuat hubungan antara satuan peta
tanah dengan citra foto satelit, serta dapat mengumpulkan data sumberdaya
lahan.

d) Pengamatan tanah pertama dilakukan apakah di sembarang tempat di daerah


yang akan di survei? Apa macam pengamatan yang Saudara lakukan pertama
kali (pemboran, minipit atau langsung profil/pedon)? Jelaskan alasannya

= Pengamatan pertama dilakukan pada daerah pewakil atau area kunci yang
sudah ditetapkan yang mewakili banyak satuan peta tanah. Pengamatan yang
pertama dilakukan adalah dengan pembuatan minipit agar dapat mengetahui
kondisi fisiografi dan morfologi. Karakteristik tanah yang penting diamati
meliputi tebal horizon,warna, tekstur, keadaan batuan, kedalaman efektif
tanah, keadaandrainase tanah dan lainlain. Morfologi lahan yang diamati
ialah lereng,relief, elevasi dan wujud-lahan, singkapan batuan dan lain-lain.
Disampingitu, macam vegetasi dan penggunaan lahan di sekitar pengamatan.
Hal ini perlu dilakukan pertama kali karena hal tersebut dibutuhkan untuk
membuat kisaran karakteristik satuan taksonomi tanah.

5) Misalkan Saudara diminta melakukan survei tanah di suatu perkebunan di Kaltim.


a) Dokumen apa yang perlu disiapkan yang mengikat kedua pihak (Tim survei
Saudara dan pihak perkebunan) Apa saja yang penting harus ada dalam
dokumen tersebut?
= TOR (Term of Reference) dibuat secara fleksibel tetapi mengikat sehingga
memungkinkan modifikasi yang disesuaikan dengan temuan-temuan selama
pelaksanaan survei. Terdapat beberapa putusan yang terdapat didalam TOR
antara lain yaitu tujuan evaluasi, data dan asumsi yang digunakan sebagai
dasar dalam melakukan evaluasi, Luasan dan batas daerah yang akan
dievaluasi, jenis penggunaan lahan yang relevan untuk menjadi
pertimbangan, penetapan penggunaan pendekatan, jenis klasifikasi
kesesuaian lahan yang akan digunakan, skala dan intensitas survei, dan
tahap-tahap kegiatan dalam evaluasi.
b) Mengapa perlu dibuat sketsa profil tanah? Gambarkan contoh sketsa profil
tanah. Apa manfaatnya? Jelaskan secara rinci.

= Sketsa profil tanah berguna untuk pembuatan kisaran sifat tanah dalam
famili atau seri. Sketsa profil tanah juga dapat menunjukkan simbol horizon, serta kedalaman
tanah dari masing-masing horizon. Selain itu, sketsa profil tanah dapat memudahkan
penyurvei untuk mengolah data hasil survei dengan terstruktur. Manfaat dari mengetahui
profil tanah tersebut dari tiap horizon adalah analisis klasifikasi tanah dan mengetahui sifat
tanah andik atau tidak Horizon dari profil tanah tersebut terdiri dari Ap2, 2BA, 2 Bw1, 2 Bw2,
2Ci, 2Ci, 2Cr. Diketahui bahwa pada profil tanah tersebut memiliki epipedon umbrik dan
endopedon kambik.

c) Apa yang dimaksud dengan pedon tipikal. Bagaimana cara menentukan lokasi
pedon tipikal
= Pedon tipikal merupakan area dari profil tanah yang memberikan
gambaran terkait susunan horizon yang dihasilkan dari pengendapan dan
pelapukan. Pedon yang dipilih sebagai pedon tipikal harus memenuhi kriteria
seri atau famili yang dimaksud. Pedon tipikal dipilih berdasarkan kisaran sifat
masing-masing seri tanah, yaitu yang mempunyai kisaran sifat kira-kira
berada di tengah-tengah dan dalam satuan peta (delineasi) yang luas.
Penentuan lokasi pedon tipikal dipilih lokasi minipit yang sedapat mungkin
memiliki sifat di tengah-tengah kisaran sifat yang ada.
d) Sebelum meninggalkan daerah survei, peta apa yang harus Saudara buat?
Bagaimana caranya?
= Peta yang harus dibuat adalah peta tanah sementara dari data-data yang
telah kita terima di lapangan setelah melakukan survei. − Titik-titik
pengamatan seperti minipit, pemboran, serta profil tanah diplotting lewat
foto udara atau peta pengamatan lapangan. Hal ini dilakukan dengan
pendiskusian tentang penamaan tanah yang disesuaikan dengan klasifikasi
tanah, sebaran tanah, serta proporsi tanah. − Setiap minipit harus
diklasifikasikan tanahnya. Semua pengamatan yang dilakukan saat minipit dan
pemboran mempunyai satuan tanah yang perlu direkap dan diarsipkan, lalu
dibuat kisaran sifat masing-masing satuan untuk menentukan pedon tipikal. −
Langkah selanjutnya adalah menyusun legenda dari peta tanah sementara
dan disesuaikan dengan ketentuan yang telah dirumuskan dalam TOR.
Dengan demikian, setelah survei lapangan dilakukan akan menghasilkan peta
tanah sementara beserta legendanya. Perubahan yang terjadi pada batas
satuan peta tanah, topografi atau kelerengan dapat langsung diperbaiki ketika
pengamatan, lalu dilakukan revisi pada peta rekapan

Selamat Bekerja

Anda mungkin juga menyukai