REVISI AUFA BAB 1-5 (Senin, 5 April 2024)
REVISI AUFA BAB 1-5 (Senin, 5 April 2024)
Mengetahui,
Ketua Jurusan Peternakan dan
Perikanan
Fakultas Pertanian
Universitas Tidar
Tanggal 16 Oktober 2023
Halaman
I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Mengetahui penggunaan feed additive dari fermentasi bahan lokal
berupa fitobiotik dan probiotik pada air minum ayam BSM 2 terhadap
Income Over Feed Cost (IOFC) pemeliharaan ayam buras super maron 2
(BSM 2).
1.4 Manfaat
Manfaat dari dilaksanakannya penelitian ini yaitu memberikan
informasi tentang feed additive dari fermentasi bahan lokal serta dapat
menghitung income over feed cost pada pemeliharaan ayam Buras Super
Maron (BSM 2), sehingga nantinya dapat dijadikan terobosan untuk masa
depan dengan penggunaan feed additve dari bahan lokal agar lebih efisien
lagi biaya yang dikeluarkan dalam pemeliharaan unggas.
1.5 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu diduga penggunaan feed
additive dari fermentasi bahan lokal pada air minum akan meningkatkan
Income Over Feed Cost.
II TINJAUAN PUSTAKA
Ayam Kedu merupakan salah satu ayam lokal langka Indonesia. Ayam
Kedu berasal dari Desa Karesidenan Kedu Temanggung Jawa Tengah. Ayam
Kedu memiliki kelebihan daya tahan tubuh yang baik dan adaptasi yang bagus
(Suryani et al.,2012). Berdasarkan warna bulu ayam kedu, terdapat dua macam
warna yaitu kedu hitam (dwifungsi) dan kedu putih (petelur). Ayam kedu hitam
(dwifungsi) memiliki produktifitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan
ayam kedu putih (petelur), bobot betina ayam kedu hitam (dwifungsi)
mencapai 2,5 kg sedangkan bobot betina ayam kedu putih (petelur) 1,5 kg.
Sementara itu bobot jantan ayam kedu hitam (dwifungsi) mencapai 3,5 kg
sedangkan bobot ayam kedu putih (petelur) mencapai 2,5 kg ( Adi et al, 2013).
a) Biaya Tetap.
Biaya tetap pada usaha Ayam Buras Super Maron (BSM 2)
adalah biaya yang memiliki jumlah tetap dan tergantung terhadap
banyaknya Ayam Buras Super Maron (BSM 2) yang dipelihara
(Sari et al, 2020). Biaya tetap yang diperlukan yaitu: sewa
kandang, penyusutan peralatan (tempat pakan, tempat minum,
timbangan)
b) Biaya Variabel.
Biaya yang banyaknya berubah sebanding dengan besarnya
produksi disebut biaya variabel (Lembong et al, 2015). Biaya
variabel yang diperlukan dalam pengambilan data yaitu: DOC,
Pakan, listrik, obat-obatan, transportasi.
c) Biaya Total
Biaya total dihitung menggunakan rumus menurut Rosyidi
( 2001) sebagai berikut.
TC = TFC + TVC
Keterangan :
TC = Total cost/biaya total ( Rp)
TFC = Total fixed cost/biaya tetap total ( Rp)
TVC = Total variabel cost/biaya variabel total (Rp)
d) Penerimaan
Total penerimaan dihitung menggunakan rumus menurut
Kasim (1995) sebagai berikut.
TR = Q X P
Keterangan :
TR = Penerimaan/ total revenue (Rp)
Q = Jumlah produksi/quantity
P = Harga/Price (Rupiah)
E) IOFC
Income Over Feed Cost (IOFC). Diukur dengan menggunakan rumus :
Pendapatan = berat badan akhir x harga ayam
Biaya pakan = konsumsi pakan (kg) x harga pakan perlakuan /kg
IOFC = pendapatan – biaya pakan
F) Return On Investmen (ROI)
Perhitungan ROI sesuai dengan petunjuk purba sebagai berikut:
(total penjualan – investasi): investasi x 100%
Pendapatan bersih
ROI = Pendapatan Bersih A= x 100 %
jumlah Inverstasi
5.1 Kesimpulan.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan, Penggunaan Feed Additive dari
Fermentasi Bahan Lokal Terhadap Income Over Feed Cost (IOFC) Ayam
Buras Super Maron 2 (BSM 2) sebagai berikut:
a. Penggunaan 1,5 ml feed aditif A pada air minum dapat meningkatkan
pendapatan, tetapi tidak mempengaruhi efisiensi dan kelayakan usaha
dalam pemeliharaan Ayam Buras Super Maron 2 (BSM 2) umur 4 sampai
dengan 10 minggu.
b. Hasil analisis R/C dan ROI, ditemukan bahwa penggunaan feed additive
lokal sebanyak 1,5 ml pada air minum untuk Ayam Buras Super Maron 2
(BSM 2) tidak efektif dalam meningkatkan Income Over Feed Cost
(IOFC).
c. Mengurangi penggunaan konsentrat pabrik secara penuh yang dapat
signifikan menekan biaya produksi terutama biaya pakan, oleh peternak
Ayam Buras Super Maron 2 (BSM 2).
5.2 Saran.
Penelitian lebih lanjut mengenai persentase terbaik penggunaaan feed
additive dari bahan lokal terhadap Income Over Feed Cost (IOFC) Ayam
Buras Super Maron 2 (BSM 2) sebagai suplementasi pada air minum perlu
dilakukan lebih lanjut, supaya mengetahui proporsi yang paling maksimal
untuk diaplikasikan pada usaha Ayam Buras Super Maron 2 (BSM 2).
LAMPIRAN
Perlakuan Bobot Awal (g) Bobot Akhir (g) Bobot Akhir (Kg) Harga Jual
P1U1 971 1980 1,980 79.200
P1U2 934 2020 2,020 80.800
P1U3 1061 2560 2,560 102.400
P1U4 1101 2295 2,295 91.800
P1U5 1138 1270 1,270 50.800
P1U6 1152 2230 2,230 89.200
Jumlah 12355 12,355 492.200
Perlakuan Bobot Awal (g) Bobot Akhir (g) Bobot Akhir (Kg) Harga Jual
P2U1 1076 2015 2,015 80.600
P2U2 1054 1390 1,390 55.600
P2U3 1145 1245 1,245 49.800
P2U4 967 1470 1,470 58.800
P2U5 961 1760 1,760 70.400
P2U6 889 1905 1,905 76.200
Jumlah 9785 9,785 391.400
Keterangan:
P0: Tanpa Penambahan Feed Additive pada air minum
P1: Penambahan Feed Additive A pada air minum
P2: Penambahan Feed Additive B pada air minum
Lampiran 4. Pendapatan Usaha
Keterangan :
P0: Tanpa Penambahan Feed Additive pada air minum
P1: Penambahan Feed Additive A pada air minum
P2: Penambahan Feed Additive B pada air minum
Lampiran 6. Dokumentasi Penelitan
Abdullah, M. A., Muhammad, A., Asmara, I. Y., Widjastuti, T., & Setiyatwan, H.
(2020). Studi potensi ekstrak kulit manggis (garcinia mangostana l.) yang
disuplementasi mineral tembaga dan seng terhadap pemanfaatan ransum
ayam sentul. Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan, 21(1), 51-59.
Andriani, T. (2014). Pengolahan ikan pati menjadi makanan variatif dan produktif
di desa sawahan kecamatan kampar utara kabupaten kampar. Jurnal
Kewirausahaan, 13(1), 1–16.
Applegate, T. J., Klose, V., Steiner, T., Ganner, A. and Schatzmayr, G. (2012).
Probiotics and
phytogenics for poultry: myth or reality. Journal of Application Poultry
19, 194-210.
Arslan, C. and M. S. Leon. (2004). Effects of probiotic administration either as
feed additive
or by drinking water on performance and blood parameters of japanese
quail. ArchGeflugelk, 68, 160-163.
Chattopadhyay, M. K. (2014). Use of antibiotic as feed additives: a burning
question. Frontiers in Microbiology, 5, 1 – 3
Dhama, K., Verma, V., Sawant, P. M., Tiwari, R., Vaid, R. K., and Chauhan, R.
S. (2011).
Applications of probiotics in poultry: enhancing immunity and beneficial
effects on production performances and health - a review. Journal of
Immunology and
Immunopathology, 13(1), 1-19.
Fuller, R. (2017). The chicken gut microflora and probiotic supplements. Jurnal
of Poultry Sci,
38, 189-196.
Hamida, F., K. G. Wiryawan and A. Meryandini. (2015). Pemilihan bakteri asam
laktat
sebagai kandidat probiotik untuk ayam. Bogor. Media Peternakan, 38,
138-144.
Hastarini, E. (2012). Karakteristik Minyak Ikan dari Limbah Pengolahan Filet
Ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus) dan Patin Jambal
(Pangasius djambal), Disertasi, Dr., Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Kral, M., Angelovicova, M. and Mrazova, L. (2012). Application of probiotics in
poultry
production. Scientific Papers. Animal Science and Biotechnologies,
45(1).
Ludfiani, D.D. (2013). Ilmu Ternak Unggas. Yogyakarta: Universtas Gajah
Mada.
Nababan, Y.,Tafsin, M, dan Budi, U. ( 2014). Analisis Usaha Pemberian Berbagai
Bentuk Fisik Ransum Pada Ayam Broiler. J.Peternakan Integratif Vol.2
No.3; 224-240
Panagan, A.T., Yohandini, H., dan Gultom, J.U. (2011). Analisis kualitatif dan
kuantitatif asam lemak tak jenuh omega-3 dari minyak ikan patin
(Pangasius pangasius) dengan metoda kromatografi gas. Jurnal
Penelitian Sains, 14, 38- 42 .
Rasyaf, M. (2012). Beternak ayam pedaging. Jakarta: Penebar swadaya.
Resnawati, H. 2010. Inovasi Teknologi Pemanfaatan Bahan Pakan Lokal
Mendukung Pengembangan Industri Ayam Kampung. Badanf Penelitian
Pengembangan Pertanian Kementrian Pertanian. Bogor
Sari, M. L., S. Tantalo dan K. Nova. (2017). Performa ayam kub (kampung unggul
balitnak) periode grower pada pemberian ransum dengan kadar protein kasar
yang berbeda. Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan. 1(3), 36-41.
Zuprizal dan M. Kamal. (2005). Nutrisi dan Pakan Unggas. Yogyakarta: Fakultas
Peternakan. Universitas Gadjah Mada.