Anda di halaman 1dari 2

Kebutuhan Harga Diri

Penghargaan diri merujuk pada penghormatan diri dan pengakuan diri. Harga diri merupakan aspek
afektif atau emosional iri yang mengacu pada bagaimana perasaan ita tentang atau bagaimana kita
menghargai diri kita sendiri,juga dikenal sebagai “layak seseorang”. Harga diri tinggi dikaitkan dengan
kecemasan rendah, efektif dalam kelompok dan penerimaan orang lain terhadap dirinya, sedangkan
masalah Kesehatan dapat menyebabkan harga diri, sehingga harga diri dikaitkan dengan hubungan
interpersonal yang buruk dan beresiko terjadinya depresi sehingga perasaan negatif tersebut mendasari
hilangnya kepercayaan diri dan harga diri individu dan menggambarkan gangguan harga diri. (Sutanto &
Fitriana, 2017) Pada tahapan ini permasalah seringnya muncul akibat situasi sekitar yang membuat
pasien ODHA memiliki perasaan negatif terhadap diri sendiri. Hal yang dilakukan perawat bertujuan
untuk mengidentifikasi dan mengelola perilaku negatif dengan cara mengidentifikasi harapan dan
mengendalikan perilaku negatif klien, berdiskusi dengan klien terkait dengan aktivitas fisik dan
kemampuan yang dimiliki oleh pasien melakukan pe cegah perilaku agresif dengan memberikan
penguatan positif terhadap keberhasilan mengendalikan perilaku (Pardede, Hutajulu, & Pasaribu, 2020).
Kebutuhan Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri merupakan kemampuan seseorang untuk mengatur diri sendiri sehingga bebas dari
berbagai tekanan biak yang berasal dari dalam diri maupun diluar diri. Secara umum hambatan
dijelaskan dalam dua kondisi.kondisi internal berkaitan dengan ketidaktahuan potensi diri serta perasaan
ragu. Sedangkan hambatan eksternal adalah hambatan yang berasal dari luar diri 101 seseorang, seperti
budaya masyarakat yang tidak mendukung upaya aktualisasi potensi diri seseorang. (Sutanto & Fitriana,
2017) Orang yang telah mengaktualisasi dirinya akan melihat orang lain seperti melihat dirinya yang
penuh kekurangan dan kelebihan. Sehingga keadaan ii menjadikan seseorang penderita HIV mampu
melakukan penerimaan terhadap diri dan orang lain apa adanya. Pada keadaan ini pasien Penderita
HIV/AIDS telah menerima keadaan dirinya ditandai dengan mengakui kesalahan dan tidak menyalahkan
orang lain. Dukungan sosial yang diberikan masyarakat dan teman dekat berupa memberikan motivasi
semangat, tidak putus asa dalam menjalani hidup. Hal ini juga ditandai dengan mempunyai sikap positif
kepada dirinya sendir, mengakui, dan menerima kekurangan dan kelebihan yang ada pada dirinya serta
berpikir positif terhadap kehidupan yang dijalani. Pada tahapan ini diperlukan kesadaran untuk merubah
kondisi ke arah lebih baik. Pengubahan sikap dari negatif menjadi positif dan benar dalam menghadapi
masalah (Arizona, 2021).

Diagnosa Keperawatan berdasarkan SDKI


Diagnosa keperawatan berdasarkan Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017)
1. Bersihan jalan napas tidak efektif (D.0001)
2. Diare (D.0020)
3. Defisit nutrisi (D.0019)
4. Hipovolemia (D.0023)
5. Gangguan integritas kulit dan jaringan (D.0129)
6. Keletihan (D.0057)

Anda mungkin juga menyukai