Anda di halaman 1dari 1

Proses Terjadinya Stigma

Menurut Ihwani et al. (2020) proses pemberian stigma yang dilakukan masyarakat terjadi melalui tiga
tahap yaitu:

1. Proses Interpretasi Pelanggaran norma yang terjadi dalam masyarakat tidak semuanya mendapatkan
stigma dari masyarakat, tetapi hanya pelanggaran norma yang diinterpretasikan oleh masyarakat sebagai
suatu penyimpangan perilaku yang dapat menimbulkan stigma.

2. Proses Pendefinisian Orang yang dianggap berperilaku menyimpang, setelah pada tahap pertama
dilakukan dimana terjadinya interpretasi terhadap perilaku yang menyimpang, maka selanjutnya adalah
proses pendefinisian orang yang dianggap berperilaku menyimpang oleh masyarakat.

3. Perilaku Diskriminasi Tahap selanjutnya setelah proses kedua dilakukan, maka masyarakat
memberikan perlakuan yang bersifat membedakan. Dampak Stigma Menurut Sholekhah et al. (2019)
beberapa dampak stigma antara lain: 1. Stigma membuat individu sulit mencari bantuan 2. Stigma
membuat individu sulit memulihkan kehidupan normal karena menyebabkan individu tersebut menarik
diri dari masyarakat 195 3. Stigma menyebabkan diskriminasi sehingga individu tersebut sulit
mendapatkan akomodasi maupun pekerjaan 4. Masyarakat bisa lebih kasar dan kurang manusiawi 5.
Keluarga individu akan merasa lebih terhina dan terganggu Stigma pada ODHA Stigma masyarakat
terhadap ODHA dalam beberapa penelitian ini adalah sikap dan persepsi negatif seseorang terhadap
ODHA karena kurangnya pengetahuan informan tentang HIV/AIDS. Persepsi terhadap penyakit HIV/AIDS
dan orang yang terinfeksi menimbulkan stigma yang bermacam-macam seperti menjauhi penderita
HIV/AIDS disebabkan karena pengetahuan dan pandangan masyarakat yang kurang, penyakit yang tidak
bisa disembuhkan, sangat menular, tidak adil terhadap ODHA berdasarkan status HIV nya baik dilakukan
oleh keluarga, orang terdekat, petugas kesehatan dan masyarakat(Yani et al., 2020). Stigma instrumental
merupakan cerminan dari ketakutan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan penyakit mematikan dan
menular. Stigma ini muncul karena dua hal. Pertama, HIV dan AIDS telah secara luas dianggap sebagai
kondisi yang tidak dapat diubah, degeneratif, dan fatal walaupun kemajuan terbaru dalam pengobatan
HIV, terutama keberhasilan penggunaan ARV telah dapat dibuktikan. Kedua, HIV dan AIDS dipahami
secara luas dapat menular, dimana pada stadium lanjut, gejala yang sering terlihat jelas oleh orang lain
adalah menjijikkan, jelek, atau menakutkan (Tristanto et al., 2022). Hasil penelitian menemukan bahwa
stigma dan diskriminasi yang diterima ODHA adalah mendapatkan pelecehan secara verbal maupun
menerima perlakukan negatif. 196 Stigma dan diskriminasi yang dialami ODHA berdampak pada
psikologisnya. Hal ini membuat perubahan mental pada ODHA. hasil penelitian mendapatkan bahwa
stigma menimbulkan rasa takut pada ODHA, gampang sensitif dan juga membuat pasien merasa“down”
(Hasibuan et al., 2020). Label negatif dan bentuk diskriminasi dari lingkungan yang diterima ODHA
dijadikan sebagai informasi untuk menilai dirinya sendiri. Perasaan terstigma akan memperburuk kondisi
ODHA dan menghambat program pencegahan penularan HIV/AIDS pada ODHA. Dengan adanya stigma
yang dialami oleh ODHA maka mereka enggan untuk mengakses pelayanan kesehatan, sehingga
pencegahan infeksi pada ODHA menjadi sangat rendah, yang akan menyebabkan kualitas hidup ODHA
juga rendah, baik secara fisik maupun psikologis, karena stigma diri yang negatif yang dialami ODHA yang
akan membuat ODHA selalu merasa didiskriminasi oleh orang lain, baik keluarga, masyarakat dan
petugas kesehatan (Hudzaifah et al., 2021).

Anda mungkin juga menyukai