Anda di halaman 1dari 4

Nama : Evelyn Theresya Sugianto

NIM : 2004551099

UJIAN AKHIR SEMESTER


JAWABAN WAJIB
1. PMA dan PMDN serta dasar hukumnya
Jawaban
a. Penanaman modal asing (PMA)
Berdasarkan Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal, PMA adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan
usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal
asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang
berpatungan dengan penanam modal dalam negeri. Sementara Berdasarkan Pasal
1 angka 3 Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2007 tentang Kriteria dan
Persyaratan Penyusunan Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang
Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal, PMA adalah kegiatan
menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia
yang di lakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing
sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.
PMA diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman
Modal Asing sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
1970 tentang Perubahan dan Tambahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967
tentang Penanaman Modal Asing
b. Penanaman modal dalam negeri (PMDN)
Berdasarkan Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal, PMDN adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan
usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal
dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri. Sementara berdasarkan
Pasal 1 angka 2 Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2007 tentang Kriteria dan
Persyaratan Penyusunan Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang
Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal, PMDN adalah
kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik
Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan
menggunakan modal dalam negeri. PMDN diatur dalam Undang-Undang Nomor
6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri sebagaimana telah diubah
dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 1970 tentang Perubahan dan
Tambahan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal
Dalam Negeri.
Namun berdasarkan Pasal 38 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal, peraturan perundang-undangan tersebut dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku. Dengan demikian, baik PMDN maupun PMA diatur dalam Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Selain itu, dasar hukum
terkait PMDN dan PMA, antara lain:
- Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang
Usaha Penanaman Modal
- Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2021 tentang Perubahan
Atas Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 202l tentang Bidang Usaha Penanaman
Modal
- Peraturan BKPM Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pedoman dan Tata Cara
Pelayanan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko dan Fasilitas Penanaman Modal
- Peraturan BKPM Nomor 5 Tahun 2021 tentang Pedoman dan Tata Cara
Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko
2. Dampak positif dan negatif dalam investasi langsung
Jawaban
a. Dampak positif
1. Investasi langsung cenderung bersifat jangka panjang sehingga dinilai lebih
menarik bagi investor
2. Investor memiliki hak untuk mengontrol dan manajemen modalnya secara
langsung
3. Investor memiki pengaruh dalam investasi sehingga besarnya keuntungan
tergantung kemampuan investornya sendiri
4. Investasi langsung lebih menarik banyak orang karena investor dapat memilih
sendiri produk investasinya sehingga dapat mengurangi resiko
5. Investor dapat dengan cepat menentukan penjualan dan pembelian sehingga
keputusannya tidak harus ditentukan orang lain
b. Dampak negatif
1. Analisis dan mengelola instrumen investasi adalah hal yang tidak mudah
dilakukan
2. Investor lebih direpotkan dalam mengurus dan mengelola modalnya, baik
secara waktu maupun tenaga
3. Kemampuan investor tentunya lebih rendah dibandingkan dengan manajer
investasi yang memang sudah ahli dalam bidangnya
4. Keputusan investor yang salah dapat menimbulkan kerugian dalam jumlah
yang relatif lebih besar
3. Prinsip Good Investment Governance dan landasan hukum pelaksanaannya
Jawaban
Good Investment Governance merupakan suatu proses untuk menangani tanggung
jawab dalam berinvestasi termasuk memenuhi tujuan investasi sambil mengelola dan
memantau semua sumber risiko investasi yang teridentifikasi. Pengertian mengenai
GIG secara sempit GIG Investment governance, yakni in short, employs skills,
resources and processes to create value for the social security institution. Sementara,
pengertian GIG secara luas, yakni is the totality of systems, structures, policies,
processes and people to address its responsibilities about the investments of the
Pooled Fund, including generating returns to meet investment objectives while
managing and monitoring all identified sources of investment risk. Berdasarkan
pengertian di atas, adapun pengertian dari GIG, yaitu suatu proses untuk menangani
tanggung jawab dalam berinvestasi termasuk memenuhi tujuan investasi sambil
mengelola dan memantau semua sumber risiko investasi yang teridentifikasi. Adapun
dasar hukum implementasi GIG, antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tanggal 19 Juni 2003 tentang Badan
Usaha Milik Negara.
2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
3. Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011
tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate
Governance) pada BUMN sebagaimana diubah terakhir melalui Peraturan Menteri
BUMN Nomor: PER-09/MBU/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN.
4. Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tentang
Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (GCG) pada BUMN.
5. Pedoman Umum Good Corporate Governance yang dikeluarkan oleh Komite
Nasional Kebijakan Governance tahun 2016.
6. Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia yang dikeluarkan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK).
4. Cara menyelesaikan sengketa terkait investasi
Jawaban
Penyelesaian sengketa di bidang investasi diatur dalam Pasal 32 Undang-Undang No.
25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Pasal 32 UU Penanaman Modal
menentukan bahwa dalam hal terjadi sengketa di bidang penanaman modal antara
Pemerintah dengan penanam modal, para pihak terlebih dahulu menyelesaikan
sengketa tersebut melalui musyawarah dan mufakat. Dalam hal penyelesaian sengketa
idak tercapai, penyelesaian sengketa tersebut dapat dilakukan melalui arbitrase atau
alternatif penyelesaian sengketa atau pengadilan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Dalam hal terjadi sengketa di bidang penanaman modal antara
Pemerintah dengan penanam modal dalam negeri, para pihak dapat menyelesaikan
sengketa tersebut melalui arbitrase berdasarkan kesepakatan para pihak, dan jika
penyelesaian sengketa melalui arbitrase tidak disepakati, penyelesaian sengketa
tersebut akan dilakukan di pengadilan. Sementara dalam hal terjadi sengketa di bidang
penanaman modal antara Pemerintah dengan penanam modal asing, para pihak akan
menyelesaikan sengketa tersebut melalui arbitrase internasional yang harus disepakati
oleh para pihak.

JAWABAN PILIHAN
1. Pengertian investasi langsung dan tidak langsung, dan contohnya
Jawaban
a. Investasi langsung adalah merupakan suatu bentuk penanaman modal secara
langsung. Dalam hal ini pihak investor langsung terlibat aktif dalam kegiatan
pengelolaan usaha dan bertanggungjawab secara langsung apabila terjadi suatu
kerugian. Sementara menurut Jonker Sihombing, investasi langsung adalah
investasi yang dilaksanakan dengan kepemilikan proyek yang kelihatan wujudnya,
kajian mengenai resiko dan hasil yang diterima dari investasi tersebut dilakukan
melalui studi kelayakan investasi yang menyangkut semua aspek-aspek keuangan,
aspek ekonomi/sosial, aspek pemasaran, aspek teknis/produksi, aspek hukum serta
aspek organisasi dan menajemen, contohnya investasi kendaraan (truk) pada
perusahaan logistik.
b. Investasi tidak langsung pada umumnya merupakan Penanaman Modal jangka
pendek yang mencakup kegiatan transaksi di Pasar Modal dan di Pasar Uang.
Penanaman Modal ini disebut dengan Penanaman Modal Jangka Pendek karena
pada umumnya, jual beli saham dan atau mata uang dalam jangka waktu yang
relatif singkat tergantung kepada fluktuasi nilai saham dan/atau mata uang yang
hendak diperjualbelikan. Dalam investasi tidak langsung, investor tidak langsung
terlibat aktif dalam kegiatan pengelolaan usaha. Investasi terjadi melalui
pemilikan surat-surat pinjaman jangka panjang (obligasi) dan saham-saham
perusahaan dimana modal tersebut ditanamakan hanya memasukkan modal dalam
bentuk uang atau valuta semata, contohnya reksadana. Dalam melakukan investasi
reksadana, investor akan membeli unit reksadana melalui perusahaan manajer
investasi dimana alokasi dana (portofolio)nya akan dikelola oleh manajer
investasi.

Anda mungkin juga menyukai