Penerbitan Obligasi
Penerbitan Obligasi
Penerbitan Obligasi
Penerbit obligasi sangat luas sekali, hampir setiap badan hukum dapat menerbitkan
obligasi, namun peraturan yang mengatur mengenai tata cara penerbitan obligasi ini sangat
ketat sekali. Penggolongan penerbit obligasi biasanya terdiri atas :
Untuk melakukan investasi obligasi terdapat beberapa tahap yang perlu dilalui supaya
tujuan investasi dalam obligasi memberikan hasil yang maksimal dan sesuai dengan rencana.
Tahap membeli obligasi
a. Membuka Rekening
Tahap awal yang harus dilakukan dalam proses transaksi obligasi adalah memilih
perusahaan sekuriats yang memiliki divisi fixed income yang menangani pembelian dan
penjualan obligasi. Pilih perusahaan dengan pengalaman, tim yang solid baik trader/ dealer
ataupun riset serta fee yang kompetitif. Dengan membuka rekening, Anda bisa
mendapatkan informasi perkembangan dan perdagangan obligasi setiap saat, sehingga
Anda mendapatkan pengetahuan pergerakan pasar obligasi secara akurat dan up to date.
Pada tahap ini, investor dianjurkan untuk mempelajari seluk beluk informasi yang
dibutuhkan mengenai obligasi, baik mengenai investasinya sendiri, potensi risiko yang
terkandung maupun potensi keuntungannya. Hal ini dapat diperoleh dengan
mempelajarinya secara mandiri, bertanya kepada bagian riset perusahaan sekuritas, di
mana Anda membuka rekening atau melalui internet.
c. Lakukan Analisis
Analisis dilakukan, agar keputusan yang diambil sesuai dengan apa yang
diinginkan, yaitu kestabilan pendapatan. Aspek-aspek yang dibutuhkan seperti kupon,
jangka waktu, nilai penerbitan dan peringkat. Latar belankang serta profil penerbit juga
menjadi pertimbangan sendiri. Dengan informasi yang lengkap, diharapkan keputusan
yang diambil tidak menimbulkan kerugian yang cukup besar. Dianjurkan untuk
membanding antara obligasi sejenis.
Setelah melalui analisis, Anda memperoleh jenis obligasi yang ingin dibeli. Tahap
selanjutnya adalah memberikan amanat pembelian kepada trader atau broker obligasi yang
telah kita pilih. Pihak trader akan melakukan pembelian obligasi sesuai dengan jenis serta
harga yang diinginkan. Misalkan, pembeli akan melakukan pembelian obligasi ASII (Astra
International) tahun 2002 dengan harga 105 atau harga premium. Biasanya nilai pari atau
nominal adalah sebesar Rp 100.
e. Siapkan Dana
Nilai nominal (face value) merupakan jumlah pokok yang harus dibayar oleh pihak
yang menerbitkan obligasi pada tanggal jatuh tempo. Suku bunga kontrak/contractual
imterest rate), sering kali disebut sebagai suku bunga yang dinyatakan (stated rate),
merupakan suku bunga yang digunakan untuk menentukan jumlah bunga tunai yang harus
peminjam bayar dan investor terima. Biasanya suku bunga kontrak ditetapkan sebagai suku
bunga tahunan Bunga umumnya dibayar setiap enam bulan sekali.
Setelah bond indenture selesai dibuat, sertifikat obligasi (bond certificates) dicetak.
Bond indenture dan sertifikat merupakan dokumen yang terpisah Sertifikat obligasi
memberikan informasi sepert nama penerbit, nilai nominal. suku bunga kontrak, dan
tanggal jatuh tempo. Obligasi pada umumnya dijual melalui perusahaan investasi yang
memang khusus menjual sekuritas.
B. Jenis-Jenis Obligasi
Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu:
a. Guaranteed Bonds adalah Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin denan
penangguangan dari pihak ketiga
b. Mortgage Bonds adalah obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan
agunan hipotik atas properti atau asset tetap.
c. Collateral Trust Bonds adalah obligasi yang dijamin dengan efek yang dimiliki penerbit
dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang dimilikinya.
d. Unsecured Bonds adalah obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu
tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum.
5. Dilihat dari segi nilai nominal:
a. Konvensional Bonds adalah obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam satu nominal,
Rp 1 miliar per satu lot.
b. Retail Bonds adalah obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai nominal yang
kecil, baik corporate bonds maupun government bonds.
6. Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil:
a. Konvensional Bonds adalah obligasi yang diperhitungan dengan menggunakan sistem
kupon bunga.
b. Syariah Bonds adalah obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan
perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua macam obligasi syariah,
yaitu:
a) Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad
bagi hasil sedemikian sehingga pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi
tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten.
b) Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad sewa
sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisa
diketahui/diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan.