Anda di halaman 1dari 100

DIKLAT PEMBANTU PENGAWAS

PEKERJAAN JALAN DAN


JEMBATAN

PERSIAPAN PELAKSANAAN
PEKERJAAN JALAN DAN
JEMBATAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JALAN, PERUMAHAN
PERMUKIMAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR 1
2
TUJUAN PEMBELAJARAN
SETELAH MENGIKUTI MATA DIKLAT INI,
DIHARAPKAN PESERTA MAMPU
MEMAHAMI PERSIAPAN,
PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN
DAN JEMBATAN SEHINGGA DAPAT
MENERAPKANNYA DI LAPANGAN
SESUAI DENGAN DOKUMEN KONTRAK

3
1) RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN (
PRE CONSTRUCTION MEETING )
2) JADWAL WAKTU PELAKSANAAN
3) MOBILISASI
4) GAMBAR PELAKSANAAN
5) PENGATURAN LALU LINTAS

4
IKHTISAR PENANGANAN KEGIATAN/PEKERJAAN
Tahun 2016/Thn Periode Kontrak
Berjalan Thn. 2017 (PPK)

Proses Kaji Periode Periode Periode


Ulang Persiapan Konstruksi Pemeli-
Pelaksanaan haraan

Pengend. Pelaks. Konst.

Pokja ULP: Serah


PA/KPA: Mengusulkan perubahan Terima Serah
Menetapkan rancangan teknis, Sementara Terima
dan
menyusun ren.pemilihan, Akhir
mengumumkan
menetapkan dok pengadaan
Pekerjaan
RUP (PHO) Pekerjaan
(FHO)
PPK:Menetapkan Tanda Serah
Spesifikasi
Teknis,HPS, KAK, Tangan Terima
Rancangan Kontrak Lapangan
Kontrak
5
SEKSI 1.1. RINGKASAN PEKERJAAN

60 hari
Mempelajari gambar
sejak
rencana dan
SPMK
dikonsultasikan
kepada Direksi
Pekerjaan

30 hari setelah
45 hari penyerahan
sejak lapangan
SPMK

PCM 7 hr
sejak
SPMK 60 hari setelah
penyerahan
lapangan
Selama 30 hr
periode
mobilisasi 90 hari setelah
penyerahan
lapangan
Sebelum
pekerjaan
perkerasan

5 bulan

Februari Mei Oktober


1). RAPAT PRA-PELAKSANAAN (PCM)
TUJUAN :
MEMPERSIAPKAN KOORDINASI PELAKSANAAN
PEKERJAAN DALAM RANGKA MENCAPAI
KESEPAKATAN TENTANG :
◼ KESAMAAN INTERPRETASI ATAS SEMUA HAL-HAL DIDALAM
DOKUMEN KONTRAK
◼ KOREKSI DAN PERSETUJUAN GAMBAR RENCANA DAN
GAMBAR KERJA
◼ PROSEDUR PERMOHONAN (REQUEST) DAN PERSETUJUAN
GAMBAR (APPROVAL)
◼ PROSEDUR DAN METODE PELAKSANAAN
◼ JADUAL MOBILISASI DAN PELAKSANAAN FISIK SECARA
DETAIL
◼ PROSEDUR ADMINISTRASI, KEUANGAN, PELAPORAN DLL

7
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN KONTRAK
(PRE CONSTRUCTION MEETING)
1. Diselenggarakan selambat-lambatnya 7 hari setelah
SPMK, diikuti oleh Direksi pekerjaan, Direksi teknis,
unsur perencanaan dan Penyedia jasa.
2. Untuk menghasilkan kesepakatan-kesepakatan
beberapa materi yang dapat menimbulkan masalah
dalam pelaksanaan pekerjaan.
3. Membahas :
a. Pasal-pasal dalam dokumen kontrak, perihal:
1) Asuransi pekerjaan;
2) Pekerjaan tambah kurang;
3) Penyelesaian perselisihan;
4) Pemeliharaan pekerjaan;
5) Kompensasi;
6) Denda;
7) Pemutusan kontrak;
8) Dan lain-lain yang dinilai perlu.
8
PEMBAHASAN TENTANG
DOKUMEN KONTRAK
KONTRAK KERJA JASA KONSTRUKSI / DOKUMEN KONTRAK
1. Dibuat dalam bahasa Indonesia serta tunduk kepada peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
2. Harus diinterpretasikan dlm urutan kekuatan hukum yang terdiri dari:
a. Addendum Surat perjanjian (apabila ada);
b. Pokok Perjanjian;
c. Surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga;
d. Syarat-syarat khusus kontrak;
e. Syarat-syarat umum kontrak;
f. Spesifikasi Khusus;
g. Spesifikasi Umum;
h. Gambar-gambar dan;
i. Dokumen lainnya seperti :jaminan-jaminan, SPPBJ,
BAHP, BAPP.

9
b. Tata cara penyelenggaraan pekerjaan, perihal:
1) Organisasi kerja;
2) Tata cara pengaturan pekerjaan (PCM,SCM,FC);
3) Jadual pelaksanaan pekerjaan;
4) Jadual pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan
personil;
5) Penyusunan rencana pemeriksaan lapangan dan
pembuatan shop drawing;
6) Sosialisasi kepada masyarakat dan pemerintah daerah
setempat mengenai rencana kerja;
7) Penyusunan program mutu;
8) Buku Harian, Laporan dan lain-lain yang dinilai perlu.

4. Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan dalam berita


acara.
10
Beberapa masalah yang dibahas dan disepakati dalam rapat
pra-pelaksanaan itu, antara lain penjelasan tentang :

◼ Organisasi kerja
◼ Dokumen kontrak
◼ Jadwal mobilisasi
◼ Mutual check dan design review
◼ Penyusunan jadwal waktu dan jadwal kerja
◼ Penentuan lokasi sumber material, perkiraan, jumlah
serta rencana pemeriksaan mutu material (quarry dan
borrow pit)
◼ Prosedur dan metode pelaksanaan teknis
◼ Kegiatan pengendalian
◼ Kegiatan administrasi pelaksanaan proyek
◼ Metode pedekatan terhadap masyarakat dan instansi
terkait. 11
◼ Organisasi Satker
◼ Organisasi Konsultan Supervisi
◼ Organisasi Kontraktor
Organisasi Pelaksana
Kerja ◼ Susunan organisasi dan
tugasnya,
disepakati bersama

12
PCM WAJIB DIIKUTI PARA PENANGGUNGJAWAB
KETIGA UNSUR PROYEK
•(Wakil/Penuh) Pemilik.
KaSatker
➢Pengendalian Pelaksanaan.
/ PPK

Kontrak Kontrak
Pengendalian
Konsultan
Pengawasan Kontraktor
Supervisi
Teknis
•Pengawas Teknis. •Pelaksana.
➢Pengawasan atas waktu, ➢Menyelenggarakan
mutu, volume & Biaya Pekerjaan fisik
pekerjaan (sesuai kontrak). (sesuai kontrak).

13
AGENDA SATUAN KERJA / PPK
NO JENIS KERJA DOKUMEN TINDAK
LANJU
T
1. Menjelaskan sebagai Ka Satker/PPK

2. Menjelaskan Organisasi Satuan Kerja/PPK Struktur Organisasi

3. Menjelaskan Dokumen Satuan Kerja/ - Syarat umum Kontrak


Dokumen Kontrak - Spesifikasi (Khusus/Umum)
- Gambar rencana
- Dokumen Administrasi
4. Membahas Susunan Organisasi Kontraktor Struktur Organisasi
dan Konsultan Kontraktor dan Konsultan

5. Membahas tentang : - BA Penentuan ttk 0 + 000


- Survey dan Setting Out - Model Shop Drawing
- Prosedur persetujuan gambar kerja - Jadwal maksimum dan
- Jadual mobilisasi peralatan minimum
- Jadual mobilisasi bahan - Model data CBR
- Jadual mobilisasi tenaga kerja
- Penyiapan S Curve & Bar Chart
- Review Design
14
- Vector Diagram
6. Menjelaskan sanksi-sanksi keterlambatan

7. Menjelaskan prosedur PHO dan FHO


8. Menjelaskan kegunaan Show Cause
Meeting

9. Menjelaskan hubungan kerja Owner-


Kontraktor dan konsultan

10. Menjelaskan kegunaan request Model request


11. Menjelaskan kapan Surat Penyerahan Model SPL & SPMK
Lapangan dan Mulai Kerja dapat dilakukan

12. Menjelaskan retribusi-retribusi


13. Menjelaskan barang-barang kekayaan milik
negara dan prosedur pembongkarannya

14. Batas akhir mobilisasi yang diizinkan

15. Menjelaskan prosedur pembayaran Model MC, BAKP, BAP dan


BackUp data
15
16. Menjelaskan Jadwal Pelaporan

17. Menjelaskan proses pengujian bahan, uji Form-form pengujian standar


terima hasil kerja, pemilihan laboratorium
dan prosedurnya

18. Membahas metode pelaksanaan kontraktor Tehnik pelaksanaan

19. Menjelaskan pembebasan Owner dari Claim


akibat kelalaian kontraktor

20. Menjelaskan masa Garansi dan tugas-


tugasnya

21. Menjelaskan adanya Team Mutual Check


diluar tiga unsur proyek

16
AGENDA KONTRAKTOR

JENIS KERJA DOKUMEN TINDAK


LANJUT

Menjelaskan rencana kerja -Time Schedule


- Time Schedule & Curve S -Jumlah dan Jenis
- Jadual Mobilisasi Alat -Organisasi Proyek
- Jadual Mobilisasi Tenaga -Deposit Quary
- Jadual Mobilisasi Bahan

Survey lapangan Theodolite, Waterpass, Mitban,


-Alat Patok, Cat Merah, Buku Ukur,
-Bahan Juru Ukur, Pembantu Juru Ukur
-Tenaga Kerja

Review Design - Shop Drawing


- Daftar Perubahan Volume
- Standar Gambar

Menjelaskan Teknik Pelaksanaan Segmentasi jalan

Sub Kontraktor

17
AGENDA KONSULTAN
NO JENIS KERJA DOKUMEN TINDAK
LANJUT
1. Membuat Notulen Rapat Persiapan
Pelaksanaan
2. Menyiapkan Formulir-Formulir Buku Hairan Standar
-Laporan Harian Laporan Mingguan Standar
-Laporan Mingguan Laporan Bulanan Standar
-Laporan Bulanan -Form DCP
-Executive Summary Report -Form Pendataan Lalu Lintas
-Survey Lapangan untuk Kaji Ulang -Form Buku Ukur
Perencanaan -MC
-Monthly Certificate dan Back Up Data -BAP 1, BAP 2 & BAKP
-Quality Control -Calculation Book
-Request -Pengujian Laboratorium
-Pengujian Lapangan
-Model Potret Back Up MC
Form-form Pengujian Standar
-Request Test Material
-Request Trial Test
-Request Mulai Kerja
-Request Test Lapangan

18
NO JENIS KERJA DOKUMEN TINDAK
LANJUT

3. Menjelaskan Organisasi Konsultan -Struktur Organisasi

4. Menjelaskan Organisasi Personil Daftar Mobilisasi

5. Menjelaskan Rencana Kerja Review -Time Schedule


Design -Kebutuhan Alat
-Kebutuhan Tenaga Kerja

6. Dokumentasi Proyek -Frekwensi pemotretan


-Lokasi Pemotretan

19
PENDEKATAN PADA MASYARAKAT,
PEMERINTAH DAERAH & INSTANSI TERKAIT
20
◼ Memberikan informasi
tentang kegiatan
satker/proyek
Pendekatan pada
◼ Dampak dan manfaat
Masyarakat,
kegiatan/proyek
Pemerintah Daerah,
◼ Peran pemimpin
dan Instansi terkait
masyarakat
◼ Koordinasi dengan
Pemda/Instansi terkait

21
▪ PENDEKATAN PADA MASYARAKAT DAN INSTANSI TERKAIT
➢ PENDEKATAN PADA MASYARAKAT
Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian antara lain:
✓ Pentingnya peranan pemimpin masyarakat dan pengaruhnya
terhadap opini masyarakat.
✓ Apakah proyek tersebut berpengaruh terhadap kepentingan
masyarakat, tanaman masyarakat (sawah, kebun), tempat sarana
sosial (tempat keramat, kuburan, peninggalan warisan) dan lain lain.
✓ Apakah kegiatan proyek mengganggu ketenangan dan keamanan
masyarakat atau mengganggu/merusak lingkungan masyarakat.
✓ Bagaimana mendapatkan dukungan dan partisipasi masyarakat.
✓ Dan lain sebagainya

➢ PENDEKATAN PADA INSTANSI TERKAIT


✓ Seksi pengairan di Kabupaten,
✓ Perusahaan Air Minum (PAM)
✓ Perusahaan Listrik Negara
✓ Seksi pertanian dan agraria, menyangkut status tanah dan tanaman
masyarakat.
✓ Instansi-instansi terkait lain yang relevan.
22
II. JADWAL WAKTU PELAKSANAAN

23
1). Penyusunan Jadwal Kerja
(Schedule)
◼ Menyiapkan rencana pelaksanaan pekerjaan
◼ Mengenali kegiatan utama/pokok
◼ Memberitahukan rencana ke PPK dan
Konsultan Pengawas, dll
◼ Mengatur dan melaporkan perkembangan
◼ Menyediakan tenaga,peralatan dan bahan
untuk memonitor
◼ Memperkirakan tenaga kerja, peralatan dan
bahan, serta pengawasan/pengendalian
keuangan, sesuai waktu yang ditetapkan
(Kurva “S”) 24
JADWAL KERJA DIPERLUKAN

25
Suatu jadwal kerja penting untuk hal – hal
sebagai berikut:

1) Memberikan rencana pelaksanaan dan urutan


pelaksanaan pekerjaan dalam jangka waktu yang
ditetapkan;
2) Identifikasi kegiatan – kegiatan utama;
3) Sebagai alat komunikasi mengenai rencana pekerjaan;
4) Mengukur dan melaporkan kemajuan;
5) Sebagai alat untuk pemantauan dan;
6) Sebagai dasar untuk memberikan kebutuhan pekerjaan,
alat dan bahan, serta pengendalian keuangan.
26
KEUNTUNGAN PEMUTAKHIRAN
JADWAL TERHADAP KONTRAKTOR

◼ MERUPAKAN RENCANA TINDAKAN


TERTULIS
◼ DASAR PERIODE WAKTU UNTUK
PENYELESAIAN
◼ DASAR PENENTUAN PERIODE KONTRAK
YANG EFEKTIF
◼ DASAR UNTUK EFISIENSI
◼ DASAR PENGENDALIAN PEKERJAAN
◼ DASAR PENGENDALIAN BIAYA
27
JADWAL SEBAGAI KENDALI WAKTU
◼ Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam
membuat jadual pelaksanaan konstruksi :
◼ Kebutuhan dan fungsi konstruksi tersebut dengan
selesainya konstruksi tersebut diharapkan dapat
memanfaatkan sesuai dengan waktu yang sudah
ditentukan
◼ Keterkaitan dengan konstruksi berikutnya ataupun
kelanjutan dari konstruksi sebelumnya
◼ Alasan sosial politik lainnya, apabila konstruksi tersebut
milik pemerintah
◼ Kondisi alam dan lokasi konstruksi
◼ Keterjangkauan lokasi pekerjaan ditinjau dari fasilitas
perhubungannya
◼ Ketersediaan dan keterkaitan sumber daya material,
peralatan dan material pelengkap lainnya yang menunjang
terwujudnya konstruksi yang bersangkutan
28
JADWAL SEBAGAI KENDALI WAKTU
◼ Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam membuat
jadual pelaksanaan konstruksi :
◼ Kapasitas / daya tampung area kerja konstruksi
terhadap sumber daya yang dipergunakan selama
operasional pelaksanaan berlangsung
◼ Produktifitas sumber daya, peralatan konstruksi, dan
tenaga kerja satker, selama operasional berlangsung
dengan referensi dan perhitungan yang memenuhi
aturan teknis
◼ Cuaca, musim, debit banjir, skala gempa tahunan, dan
lain-lain
◼ Referensi hari kerja efektif (pekerjaan) dengan
mempertimbangkan hari-hari libur resmi nasional,
daerah, dan hari-hari keagamaan, serta adat setempat
dimana konstruksi berada.
◼ Kesiapan sponsor atau sumber daya finansial satker
atau ketersediaan dana satker yang bersangkutan 29
PRINSIP PRINSIP PERUBAHAN
JADWAL PELAKSANAAN
◼ Kurva S awal tetap dipertahankan
◼ Revisi Skedul tidak betujuan untuk
memperkecil deviasi
◼ Proses Revisi skedul dimulai pada
tanggal terjadinya perubahan.

30
REVISI SKEDUL AKIBAT
PERPANJANGAN WAKTU (BENAR)
Batas Re-Skedul 2 bulan
100
2 bulan
90
2 bulan
80
AWAL
70

60 1
50
RE-SKEDUL
40 2 4

30
3
20
 = (Awal – Rencana Baru) > 0
10 REALISASI

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

31
REVISI SKEDUL AKIBAT
PERPANJANGAN WAKTU (SALAH)

32
REVISI SKEDUL AKIBAT
PERPANJANGAN WAKTU (SALAH)
Batas Re-Skedul 2 bulan
100

90

80
AWAL
70

60

50
RE-SKEDUL
40

30
Melanjutkan Kurva Realisasi
20 (SALAH)

10 REALISASI

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

33
REVISI SKEDUL, PERUBAHAN VOLUME,
BALANCE BUDGET, WAKTU TETAP
Batas Re-Skedul
100

90
AWAL = RE-SKEDUL
80

70

60

50 Idealnya Kurva S Tetap


Jika terdapat sedikit perubahan → Trend harus dipertahankan
40

30

20

10
REALISASI
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

34
REVISI SKEDUL, PERUBAHAN VOLUME,
TAMBAHAN BIAYA DAN WAKTU TETAP
Batas Re-Skedul
100
Batas Re-Skedul
90
A’ dan A mempunyai nilai uang
80 yang sama, tetapi karena Total
nilai uang berubah, maka AWAL
70 besarnya persentase untuk nilai
uang yang sama akan berbeda REVISI
60
A’ Meskipun bentuk asal tidak
50
dapat dipertahankan, namum
tidak berbeda ekstrem
40 A’

30

20

10 REALISASI

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

35
PERPANJANGAN WAKTU

1. Pekerjaan tambah
2. Perubahan desain
3. Keterlambatan yang disebabkan Pejabat Pembuat
Komitmen
4. Masalah yang timbul diluar pengendalian penyedia jasa
5. Keadaan kahar

Sanksi:
Semua jaminan harus disesuaikan masa berlakunya
menurut waktu dalam amandemen/adendum kontrak

36
III).PEKERJAAN MOBILISASI
( ALAT, PERSONIL DAN
MATERIAL )

37
3). MOBILISASI
•PENGADAAN PERALATAN

•PENGADAAN PERSONIL

•PENGADAAN MATERIAL

•PENYIAPAN LOKASI PROYEK

38
SEKSI 1.2. MOBILISASI

PCM 7 hari
setelah SPMK
60 hari setelah
penyerahan
lapangan

- Dalam waktu 14 hari setelah PCM, penyedia jasa harus menyerahkan Program
Mobilisasi dan Jadwal Kemajuan Pelaksanaan kepada Direksi Pekerjaan
- Pembayaran biaya mobilisasi :
- 50 % bila mobilisasi 50 % selesai dan pelayanan atau fasilitas pengujian
laboratorium telah lengkap dimobilisasi
- 20 % bila semua peralatan utama berda dilapangan dan diterima oleh
Direksi Pekerjaan
- 30 % bila demobilisasi selesai dilaksanakan

- Dalam waktu 30 hari sejak periode mobilisasi, penyedia jasa harus mengerahkan
personil tekniknya untuk melakukan survei lapangan dan membuat laporannya
- Penyedia jasa harus mempelajari Gambar asli yang terdapat dalam Dokumen
Kontrak dan berkonsultasi dengan Direksi Pekerjaan sebelum pekerjaan survei
dimulai
- Penyelesaian pekerjaan survei lapangan yang tepat waktu akan menentukan bagi
kewajiban Direksi Pekerjaan dalam melaksanakan revisi minor dan menyediakan
gambar pelaksanaan sebelum dimulainya pelaksanaan yang ditentukan
- Personil bidang tanah/aspal yang disedialan Penyedia Jasa harus melakukan
investigasi sumber bahan, membuat rancangan campuran percobaan untuk
campuran aspal panas, dan secara rutin melakukan pengujian laboratorium
MOBILISASI - 2
◼ DALAM 7 HARI SPMK, RAPAT PPK
DAN KONTRAKTOR.
◼ PALING LAMBAT 14 HARI SETELAH
PCM HARUS MENYERAHKAN
PROGRAM
◼ DALAM 30 HARI HARUS DIMULAI
◼ MASA MOBILISASI 60 HARI
◼ USULAN FORMULIR PENGUJIAN
PERALATAN LABORATORIUM
SELESAI DALAM 45 HARI SEJAK SPMK

40
PEMBAYARAN MOBILISASI

◼ 50% SETELAH LABORATORIUM


SELESAI DAN PERALATAN 50% (I).
◼ 20% SETELAH PERALATAN UTAMA
DIKERAHKAN (II).
◼ 30% SETELAH MOBILISASI SELESAI
(III).

41
3a). MOBILISASI ALAT
◼ IZIN PEMASUKAN BARANG
◼ IZIN MENGOPERASIKAN
PERALATAN
◼ IZIN MENGGUNAKAN
JALAN/JEMBATAN
◼ KOMPOSISI PERALATAN
◼ MENDATANGKAN PERALATAN

42
MOBILISASI ALAT - 2

Kontraktor harus diminta untuk menyerahkan


rincian dan biaya serta suatu program mobilisasi
menurut detil dan waktu yang disyaratkan dari
setiap peralatan yang akan dimobilisasi

Rincian dan biaya mobilisasi tersebut akan


menjadi acuan pembayaran, sehingga mobilisasi
peralatan yang belum saaatnya diperlukan tidak
dilakukan semata-mata untuk mengejar
pembayaran item mobilisasi 43
3b).MOBILISASI PERSONIL

◼ PERSONIL LOKAL ( DN )
◼ PERSONIL ASING ( LN ) :
a. Penyampaian Daftar Induk Personil ,
b. Pemeriksaan Daftar Induk Personil,
visa (imigrasi) dan ijin (depnaker),
c. Penerbitan Form TA-01 (depnaker).

44
LOKASI MATERIAL
◼ NAMA LOKASI
◼ JARAK KE PROYEK/LOKASI PEK
◼ PENGUJIAN LABORATORIUM
◼ ESTIMASI KUANTITAS
◼ PERTIMBANGAN YANG DIPERLUKAN

45
Penentuan Lokasi Sumber Material
◼ Nama material dan sumber material
◼ Jarak lokasi sumber material dengan lokasi kegiatan
◼ Jarak antara material yang tersedia
◼ Prosedur dan tempat pengujian material
◼ Perkiraan kuantitas masing-masing sumber material
yang tersedia
◼ Kegunaan masing-masing material
◼ Pertimbangan mutu, dampak lingkungan, metode
pengambilan, cara mengatasi kerusakan jalan akibat
pengangkutan material

46
IV. GAMBAR PELAKSANAAN

❖Design Drawing : Gambar Rencana

❖Shop Drawing : Gambar Pelaksanaan


(Gambar Kerja)

❖As Built Drawing : Gambar Terlaksana


PEMBUATAN GAMBAR PELAKSANAAN SERTA
KEGUNAANNYA ( SHOP DRAWING )

◼ PROSEDUR PEMBUATAN SHOP


DRAWING
◼ DESAIN DAN GAMBAR ULANG
◼ EVALUASI VOLUME DAN HARGA

48
PROSEDUR PEMBUATAN SHOP
DRAWING

◼ PEMERIKSAAN LAPANGAN /
PENGUKURAN ULANG
◼ DESAIN DAN GAMBAR ULANG
◼ EVALUASI VOLUME DAN HARGA

49
PENGERTIAN GAMBAR
◼ Gambar memperlihatkan dimensi
konstruksi sebagai penjabaran dari
spesifikasi teknis
◼ Gambar kerja/pelaksanaan (shop
drawing) merupakan acuan detail untuk
pelaksanaan di lapangan
◼ gambar pelaksanaan/shop drawing
adalah pemeriksan ulang desain terhadap
keadaan lapangan karena terdapat
kemungkinan perubahan (penyesuaian)
50
1. AS BUILT DRAWING (GAMBAR TERLAKSANA)
❖ Gambar yang telah disesuaikan dengan keadaan
yang sebenarnya dan telah dilaksanakan di Lapangan.
❖ Gambar-gambar mengenai perubahan-perubahan
yang terjadi dengan catatan perubahan tersebut telah
disetujui oleh Direksi teknik. yang harus disiapkan oleh
kontraktor dan wajib diserahkan Kepada pengguna
jasa sebelum Serah Terima Akhir Pekerjaan (FHO).

2. TUJUAN AS BUILT DRAWING


❖ Menggambarkan hasil nyata yang telah dikerjakan
yang menyangkut semua aspek pekerjaan.
❖ Hasil ini dibutuhkan untuk mengadakan modifikasi
desain dimasa yang akan datang tanpa pengukuran
kembali.
SUSUNAN GAMBAR TERLAKSANA
1.JALAN
a. Gambar situasi rencana setiap nomor seksi, dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat diketahui jenis konstruksinya pada setiap lokasi;
b. Penampang memanjang jalan, penampang melintang yang
menggambarkan berbagai perkerasan, urugan, galian dsb.

2.DRAINASE
a. Penampang melintang dan memanjang selokan;
b. Potongan memanjang pipa gorong-gorong dsb

3.JEMBATAN
a. Peta situasi, lokasi untuk pekerjaan penggantian atau pemeliharaan;
b. Gambar detail pondasi, bangunan bawah, bangunan atas dan bangunan
pelangkap
4.LAIN-LAIN
a. Gambar detail penampang melintang pelindung lereng, tembok penahan;
b. Gambar detail fasilitas keamanan lalin patok KM, rambu, road marking
dsb.
PENYIAPAN
GAMBAR-GAMBAR TERLAKSANA
1.Membuat Catatan-catatan Dalam Gambar Selama Pelaksanaan:
- Penyedia jasa menunjuk petugas untuk memelihara “ Dokumen catatan proyek”,
selama proses pelaksanaan;
- Catat semua perubahan-perubahan yang terjadi, hari, tanggal, jenis perubahan (elevasi,
lokasi, dimensi, vertikal, horizontal, ketinggian, kemiringan sdb).

2. Memindahkan Data Ke Dalam Gambar:


- Pemindahan seluruh catatan dan perubahan ke dalam “Konsep Akhir
Gambar Terlaksana;
- Harus dilaksanakan dengan hati-hati, teliti dan jelas.
TYPIKAL PENAMPANG MELINTANG (BAGIAN) JALAN

Patok RMJ Pembersihan Rumija

Saluran diperkeras Lapisan Aus


Pas. Batu dg. Mortal
Lapisan Pondasi (Atas, Bawah)
Bahu diperkeras
Bahu Diperkeras

Patok RMJ

Jalur Lalu - Lintas Bahu Jalan


Bahu Jalan
Drainase

Ruang Milik Jalan


Gambar Terlaksana
GAMBAR TERLAKSANA
(Permen 43/2007: Syarat2 Umum Kontrak Bab IV,49)

1. Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan gambar terlaksana


(as built drawing) paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum Penyerahan
Akhir Pekerjaan /PHO;

2. Apabila Penyedia Jasa terlambat menyerahkan gambar terlaksana, maka PPK


dapat menahan sejumlah uang sesuai ketentuan dalam syarat-sayarat khusus
kontrak;

3. Apabila Peyedia Jasa tidak menyerahkan gambar terlaksana, maka PPK dapat
memperhitungkan pembayaran kepada Penyedia Jasa sesuai dengan ketentuan
dalam syarat-syarat khusus kontrak.
PEMERIKSAAN ULANG
DAN PENGESAHAN

1. Penyedia Jasa harus menyerahkan seluruh Dokumen Akhir


(yang berhubungan dengan pelaksanaan ) kepada Pengguna Jasa,
pada saat permohonan penyerahan pekerjaan.

2. Bila menurut pendapat Direksi Teknik atau Pengguna Jasa perlu


diadakan perbaikan, Penyedia Jasa harus segera melakukannya,
dan harus segera menyerahkan kepada Direksi Teknik atau
Pengguna Jasa untuk mendapatkan pengesahannnya.
MUTUAL CHECK
◼ BENTUK TIM PANITIA PENELITI
PELAKSANA KONTRAK.

◼ PEMERIKSAAN
BERSAMA
DI LAPANGAN

◼ BILA ADA PERBEDAAN → CCO.


◼ PERUBAHAN ≤ 10% → AMANDEMEN
KONTRAK
59
PEMERIKSAAN LAPANGAN
BERTUJUAN

◼ MENENTUKAN LOKASI (KONDISI)


◼ MENGUKUR DAN MEMERIKSA VOLUME
◼ MENGAMBIL FOTO LOKASI SETIAP 100
METER
◼ MELAKUKAN SUATU REVIEW DESAIN
◼ PENYIAPKAN SHOP DRAWING
◼ MENGADAKAN EVALUASI VOLUME DAN
HARGA

60
PEMERIKSAAN LAPANGAN
MELIPUTI
◼ TITIK DUGA
◼ PATOK STATION
◼ LOBANG-LOBANG
◼ PERBAIKAN TANAH DASAR
◼ SKETSA POTONGAN
MELINTANG

61
DESAIN ULANG
( REVIEW DESIGN )
◼ KOLEKTING DATA PERUBAHAN DAN
PERHITUNGAN VOLUME
◼ PERSETUJUAN SEMENTARA :
DIBUAT OLEH : SITE MANAGER KONTRAKTOR, DIPERIKSA OLEH
DIREKSI/KONSULTAN, DISETUJUI PENGAWAS LAPANGAN

◼ DESAIN ULANG ( REVIEW DESIGN ) :


DIBUAT OLEH KONTRAKTOR (TT DIR), DIPERIKSA
DIREKSI/KONSULTAN , DISETUJUI PPK/PK

◼ EVALUASI VOLUME DAN HARGA :


DIBUAT OLEH KONSULTAN DAN DISETUJUI KONTRAKTOR DAN
PPK/PK

62
EVALUASI VOLUME DAN HARGA
◼ Kegiatan ini adalah menghitung kembalii volume
pekerjaan berdasar pemeriksaan lapangan yang
telah dilakukan yang kemudian dituangkan
didalam gambar. Hasil perhitungan volume ini
sebagai koreksi pada Daftar Kuantitas dan Harga
dan merupakan kegiatan sebagai kelengkapan dari
shop drawing yang akan diakui bersama-sama
oleh penandatangan kontrak berdasarkan rapat
contract change Order atau addendum volume
pekerjaan.

63
PERUBAHAN KEGIATAN PEKERJAAN
1. Apabila pada saat pelaksanaan pekerjaan terdapat
perbedaan antara kondisi lapangan dengan spesifikasi
teknis dan gambar yang ditetapkan dalam dokumen
kontrak, maka direksi/PPK bersama penyedia jasa
dapat melakukan perubahan kontrak yang meliputi
antara lain:
a. Menambah atau mengurangi kuantitas pekerjaan;
b. Menambah atau mengurangi jenis pekerjaan/mata
pembayaran;
c. Mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan
sesuai dengan kebutuhan lapangan.
2. Nilai pekerjaan tambah tidak boleh melebihi 10% dari
nilai harga kontrak awal.

64
3. Apabila kuantitas mata pembayaran utama yang akan
dilaksanakan berubah lebih dari 10% dari kuantitas
kontrak awal, maka harga satuan perubahan mata
pembayaran utama tersebut disesuaikan dengan
negosiasi harga.
4. Apabila diperlukan mata pembayaran baru, maka
penyedia jasa harus menyerahkan analisa harga
satuannya kepada pengguna jasa dan dilakukan
negosiasi teknis dan harga berdasarkan analisa harga
satuan dan harga satuan dasar penawaran.
5. Perintah perubahan pekerjaan harus dibuat secara
tertulis oleh Pejabat Pembuat Komitmen kepada
penyedia jasa, ditindaklanjuti dengan negosiasi teknis
dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan yang
tercantum dalam dokumen kontrak.

65
AMANDEMEN KONTRAK
1. Amandemen kontrak harus segera dibuat bila terjadi
perubahan kontrak.
Perubahan kontrak dapat terjadi apabila:
a. Perubahan pekerjaan yang disebabkan oleh
sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak dalam
kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan;
b. Perubahan jadual pelaksanaan pekerjaan akibat
adanya perubahan pekerjaaan;
c. Perubahan harga kontrak akibat adanya
perubahan pekerjaan.

66
2. Prosedur pembuatan amandemen kontrak dilakukan
sebagai berikut :
a. Pejabat Pembuat Komitmen segera memberikan
perintah tertulis kepada penyedia jasa untuk
melaksanakan perubahan kontrak, atau penyedia
jasa mengusulkan perubahan kontrak;
b. Penyedia jasa harus memberikan tanggapan atas
perintah perubahan dari PPK dan mengusulkan
perubahan harga (bila ada) selambat-lambatnya
dalam waktu 7 hari. PPK harus memberikan
tanggapan atas usulan perubahan kontrak dari
penyedia jasa selambat-lambatnya dalam waktu 7
hari;
c. Atas usulan perubahan kontrak dilakukan negosiasi
teknis dan harga dan dibuat berita acara hasil
negosiasi;
d. Berdasarkan berita acara hasil negosiasi dibuat
amandemen kontrak.
67
PERINTAH PERUBAHAN

Tertulis dari PPK • Permintaan Perubahan


Diparaf Penyedia Jasa • Persetujuan Penyesuaian
- Pembayaran
- Waktu

Formulir Standar

68
AMANDEMEN/ADDENDUM

Persetujuan Tertulis perubahan pekerjaan


yang menghasilkan perubahan
• Susunan HISP atau
• Besarnya Kontrak
Karena surat perintah perubahan

69
PELAKSANAAN CCO(contract change order)

• PPK mempersiapkan addendum


- Uraian perubahan
- Penambahan / penghapusan
- Revisi dokumen kontrak
- Perhitungan Ringkas
• PPK dan Penyedia Jasa
- Menandatangani addendum
- Melampirkan dalam dokumen kontrak

70
V).PENGATURAN LALU-
LINTAS

4/13/2024 71
Bila lalu lintas
tidak diatur

4/13/2024 72
Tugas-tugas Pendahuluan
di Lapangan
◼ Lokasi pekerjaan yg akan dilaksanakan diamati
◼ Tempat parkir mesin & kendaraan diatur, Perlengkapan
pembongkar muatan, peralatan rambu dan rintangan
diletakkan di bahu jalan
◼ Pasang rambu & rintangan seawal mungkin, Pada jarak
pandang LL dekat (tikungan, ada tumbuhan) beri rambu
peringatan tambahan dikedua sisi jalan masuk kelokasi
◼ Pada pekerjaan meratakan tentukan mulainya pekerjaan dan
belok sampai melewati akhir pekerjaan

4/13/2024 73
Rambu-rambu Sementara
Parkir truk di bahu jalan dan nyalakan lampu peringatan
(kedap-kedip)
Pengendalian LL Lokasi/Penempatan

tanda “Ada Orang Bekerja” 200 m sebelum tempat pekerjaan

Tanda “Kurangi Kecepatan” 100 m sebelum tempat pekerjaan


(80km/jam) pada jalan dg LL
kecepatan tinggi

4/13/2024 74
Rambu-rambu Sementara
(lanjutan)
Pengendalian LL Lokasi/Penempatan

tanda “ Kurangi Kecepatan” (50 50 m sebelum tempat pekerjaan


km/jam) pada jalan dg LL kecepatan
tinggi

Tanda “Akhir Pekerjaan” 20 m setelah tempat pekerjaan

4/13/2024 75
Contoh Penempatan Rambu Sementara

10 m

Area perbaikan

4/13/2024 76
Rambu
pada
Persiapan
Pekerjaan
jalan

4/13/2024 77
Rambu
di
Pekerjaan
Perbaikan
Jalan

4/13/2024 78
RAMBU LALU LINTAS
PADA PERBAIKAN JALAN
Untuk Pengendalian LL Lokasi/Penempatan
tanda “Ada Orang 200 m sebelum tempat
Bekerja” pekerjaan
Tanda “Kurangi 100 m sebelum tempat
Kecepatan” (80km/jam) pekerjaan
pada jalan dg LL
kecepatan tinggi

4/13/2024 79
Contoh Penempatan Rambu pada
Pekerjaan Tanaman
Pengendalian LL Lokasi/Penempatan
tanda “Ada Orang 100 m sebelum tempat
Bekerja” pekerjaan
(hanya pada bahu jalan)
Atau memakai Tanda 100 m sebelum tempat
“Pemotongan Semak- pekerjaan
semak….Km berikutnya”
(optional)

4/13/2024 80
Rambu Pekerjaan Tanaman

4/13/2024 81
Rambu untuk Pekerjaan
Penimbunan Kembali Bahu Jalan
Pengendalian LL Lokasi/Penempatan
tanda “Ada Orang 200 m sebelum
Bekerja” tempat pekerjaan
Tanda “Kurangi 100 m sebelum
Kecepatan” tempat pekerjaan
(80km/jam) pada
jalan dg LL kecepatan
tinggi

4/13/2024 82
Rambu untuk Pekerjaan
Penimbunan Kembali Bahu Jalan
(lanjutan)
Pengendalian LL Lokasi/Penempatan

tanda “ Kurangi Kecepatan” (50 50 m sebelum tempat pekerjaan


km/jam) pada jalan dg LL kecepatan
tinggi

Tanda “Akhir Pekerjaan” 20 m setelah tempat pekerjaan

4/13/2024 83
Contoh Rambu Sementara Pekerjaan
Bahu Jalan

50 m
20 m Area pekerjaan
100 m

200 m

4/13/2024 84
Rambu
di
Pekerjaan
Bahu jalan

4/13/2024 85
Rambu Pek Perbaikan Jalan dg
Jalan Memutar

4/13/2024 86
Rambu di
Lokasi
Perbaikan
jalan dengan
Pengalihan
Jalan

4/13/2024 87
Rambu Pekerjaan
Pemeliharaan jembatan
Pengendalian LL Lokasi/Penempatan

tanda “Ada Orang Bekerja” 200 m sebelum jembatan (pada 2 arah


bila perlu)

Tanda “Kurangi Kecepatan” (80km/jam) 100 m sebelum jembatan


pada jalan dg LL kecepatan tinggi

4/13/2024 88
Rambu Pekerjaan
Pemeliharaan jembatan (lanjutan)
Pengendalian LL Lokasi/Penempatan

Kecepatan “50 Km/jam” 100 m sebelum jembatan

Kerucut Seperlunya pada jembatan (optional)

Pengendalian LL Seperlunya diujung jbt (optional)

Jalur LL Rintangan Seperlunya diujung jbt (optional)

Tanda “ Akhir Pek” 20 m setelah lokasi pekerjaan

4/13/2024 89
Contoh Rambu Pemeliharaan
Jembatan

4/13/2024 90
Rambu di
Pekerjaan
Rehabilitasi
Jembatan

4/13/2024 91
RAMBU-RAMBU

4/13/2024 92
PERALATAN KESELAMATAN
◼ Sarung tangan
◼ P3K
◼ Topi Proyek
◼ Rompi Pengaman

4/13/2024 93
PERALATAN KESELAMATAN

◼ Sarung tangan

◼ P3K

◼ Topi Proyek

◼ Rompi Pengaman
4/13/2024 94
TUJUAN PENGENDALIAN LALU
LINTAS
◼ Menjamin tetap terbukanya jalan yang ada, serta
menjaga keselamatan pengguna jalan selama
pekerjaan konstruksi berlangsung.
◼ Memelihara kondisi jalan dan keamanan fasilitas
yang ada agar tetap dapat digunakan.
◼ Menyediakan jalan akses yang aman dan nyaman
bagi masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi
pekerjaan
◼ Dalam keadaan khusus, kontraktor dapat
mengalihkan lalu lintas ke jalan sementara dan
harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

95
PERLINDUNGAN PEKERJAAN TERHADAP
KERUSAKAN AKIBAT LALU LINTAS

◼ Kontraktor harus melindungi pekerjaan terhadap


kerusakan akibat lalu lintas umum maupun proyek.
◼ Pengendalian lalu lintas dan pengalihan lalu lintas
dilakukan sesuai kebutuhan untuk melindungi
pekerjaan.
◼ Pengendalian lalu lintas harus dilakukan dengan
perhatian khusus pada saat : kondisi cuaca buruk,
kondisi lalu lintas padat, periode pekerjaan dalam
keadaan ”sangat peka” terhadap gangguan lalu lintas
umum.
96
5). PENGATURAN LALU LINTAS
KEWAJIBAN KONTRAKTOR

Kontraktor harus mengusahakan dengan segala upaya


untuk mencegah agar lalu lintas peralatan kontraktor
tidak merusak jalan atau jembatan yang
menghubungkan dengan, atau yang terletak pada, jalan
yang menuju ke lokasi pekerjaan. Kontraktor harus
berusahan memilih ‘route’ dan memilih serta
menggunakan kendaraan untuk membatasi kerusakan
yang mungkin terjadi atau kecelakaan yang mungkin
timbul akibat dari lalu lintas biasa, karena pengangkutan
peralatan dan bahan-bahan dari atau ke lokasi proyek.
97
PENGATURAN LALU LINTAS
KEWAJIBAN KONTRAKTOR lanjutan

❖ Penyiapan Tanah Dasar (‘subgrade’)


❖ Lapis Tanah Dasar Stabilitas Kapur
❖ Bahu Jalan Baru (‘Shoulder’)
❖ Lapis Pondasi Bawah /LPB (‘Sub Base Coarse’)
❖ Pelaksanaan Lapis Pondasi
❖ Lapis Pondasi Atas Agregat (‘Base Coarse’)
❖ Pelaksanaan Lapis Pondasi Bawah
❖ Lapis Pondasi Atas, Stabilitas Tanah Semen
❖ Lapis Permukaan Kerikil (‘Surface Coarse’)
❖ Pelaksanaan Pekerjaan Lapis Permukaan Kerikil
98
PENGATURAN LALU LINTAS
KEWAJIBAN KONTRAKTOR lanjutan
❖ Lapis Aspal Resap dan Lapis Aspal Pelekat
❖ Laburan Permukaan Aspal
❖ Lapis Permukaan Penetrasi Macadam (Lapen)
❖ Lapis Tipis Aspal Beton/Lataston
❖ Lapis Aspal Beton Pondasi Atas Perata/Laston Atas
❖ Aspal Beton (AC)
❖ Aspal Campur Dingin (Dengan Bahan Pengikat Aspal Emulsi)
❖ Aspal Campur Dingin (Dengan Bahan Pengikat Aspal ‘Cut
Back’ Cair)
❖ Pembongkaran Bangunan yang ada
❖ Pemeliharaan Rutin
❖ Pemeliharaan Berkala

99
TERIMA KASIH

4/13/2024 100

Anda mungkin juga menyukai