PDF LP Pujawati Oktavia Ners Stikku Stase Jiwa
PDF LP Pujawati Oktavia Ners Stikku Stase Jiwa
HALUSINASI PENDENGARAN
Dosen Pembimbing :
TIM
Disusun Oleh :
B. Pengertian
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana klien mengalami perubahan
perabaan atau penghidu. Klien merasa stimulus yang sebetul-betulnya tidak ada
(Damaiyanti,2012).
pendapat tentang lingkungan tanpa ada objek atau rangsangan yang nyata. Sebagai
contoh klien mengatakan mendengar suara padahal padahal tidak ada orang yang
Halusinasi adalah pencerapan tanpa adanya rangsangan apapun pada panca indera
seorang pasien, yang terjadi dalam keadaan sadar/bangun, dasarnya mungkin organik,
C. Etiologi
Gangguan persepsi sensori halusinasi sering disebabkan karena panik , tress berat yang
mengancam ego yang lemah, dan isolasi sosial menarik diri. Isolasi soasial merupakan
keadaan dimana individu atau kelompok mengalami atau merasakan kebutuhan atau
keinginan untuk meningkatkan ketertiban dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk
membuat kontak.
Data subjektif :
5. Kurang aktivitas
1. Tahap 1 (Comforting)
c. Bicara lambat
2. Tahap 2 (Condeming)
a. Cemas
b. Kosentrasi menurun
3. Tahap 3
d. Efek labil
4. Tahap 4 (Controlling)
Berisiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan (Kosmita, 2017).
1. Biologis
a. Penelitian pencitraan otak sudah menunjukkan keterlibatan otak yang lebih luas
dalam perkembangan skizofernia. Lesi pada daerah frontal, temporal dan limbik
terjadinya skozofernia.
atropi yang signifikan pada otak manusia. Pada anatomi otak klien dengan
depan dan atropi otak kecil (cerebellum). Temuan kelainan anatomi otak
2. Psikologis
Tipe kepribadian lemah dan tidak bertanggung jawab mudah terjerumus pada
penyalahgunaan zat adaktif. Hal ini berpengaruh pada ketidakmampuan klien dalam
mengambil keputusan yang tepat demi masa depannya. Klien lebih memilih
kesenangan sesaat dan lari dari alam nyata menuju alam hayal.
3. Sosial Budaya
kemiskinan, konflik sosial budaya (perang, kerusuhan, bencana alam) dan kehidupan
F. Faktor presipitasi
1. Dimensi Fisik
Halusinasi dapat timbul oleh beberapa kondisi fisik seperti kelelahan yang luar
2. Dimensi Emosional
Perasaaan cemas yang berlebihan atas dasar problem yang tidak dapat diatasi
merupakan penyebab halusinasi terjadi. Isi dari halusinasi dapat berupa perintah
3. Dimensi Intelektual
Dalam dimensi intelektual ini menerangkan bahwa individu dengan halusinasi akan
merupakan usaha dari ego itu sendiri untuk melawan implus yang menekan, namun
seluruh perhatian klien dan tak jarang akan mengontrol semua perilaku klien.
4. Dimensi Sosial
Dalam dimensi sosial ini klien mengalami gangguan interaksi sosial dan
5. Dimensi Spriritual
Secara spriritual klien dengan halusinasi dimulai dengan kehampaan hidup, rutinitas
tidak bermakna, hilangnya keinginan untuk beribadah dan jarang berupaya secara
spriritual untuk menyucikan diri. Klien sering memaki takdir tetapi lemah dalam
G. Pohon Masalah
(pendengaran) Objektif:
dikaji.
mendengarkan sesuatu.
4. Disorientasi.
5. Kosentrasi rendah.
C. Waktu dan Frekuensi Data yang dikaji dengan menanyakan kepada klien
Halusinasi kapan pengalaman halusinasi muncul, berapa kali
memvalidasi klien.
I. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan persepsi sensori b.d gangguan pendengaran d.d klien mendengar suara
bisikan (D.0085)
2. Risiko harga diri rendah kronis b.d gangguan psikiatrik (D.0101)
Objektif : halusinasi
1. Menyendiri 2. Anjurkan bicara pada
2. Melamun orang yang dipercaya
3. Konsentrasi buruk untuk memberi dukungan
4. Disorientasi waktu, tempat, dan umpan balik korektif
orang atau situasi terhadap halusinasi.
5. Curiga 3. Anjurkan melakukan
6. Melihat ke satu arah distraksi (mis.
7. Mondar-mandir Melakukan aktivitas, dan
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian obat
2. Risiko harga diri rendah kronis Setelah dilakukan Intervensi : Promosi
b.d gangguan psikiatrik intervensi keperawatan Harga Diri
(D.0101) selama 1 x 24 jam
diharapkan harga diri Observasi :
Definisi : meningkat atau pasien 1. Identifikasi budaya,
Beresiko mengalami evaluasi dapat percaya diri dengan agama, ras, jenis
atau perasaan negatif terhadap kriteria hasil : kelamin, dan usia
diri sendiri sendiri atau 1. Meningkatkan terhadap harga diri
kemampuan klien yang Penilaian diri positif 2. Monitor verbalisasi yang
berlangsung dalam waktu lama perasaan memiliki merendahkan diri sendiri
dan terus meneus. kelebihan 3. Monitor tingkat harga
2. Meingkatkan diri setiap waktu, sesuai
Faktor Risiko : Penerimaan penialaian kebutuhan
1. Gangguan psikiatrik positif
2. Kegagalan berulang 3. Meningkatkan Terapeutik :
3. Ketidaksesuaian budaya mencoba hal baru 1. Monitor terlibat dalam
4. Ketidaksesuaian spiritual 4. Meningkatkan kontak verbalisasi
5. Ketidakefektifan koping mata 2. Motivasi menerima
keluarga untuk
menetapkan harapan dan
batasan yang jelas
10. Berikan umpan balik
positif atas peningkatan
mencapai tujuan
11. Fasilitasi lingkungan
dan aktivitas yang
meningkatkan harga
diri
Edukasi :
1. Jelaskan kepada
keluarga pentingnya
dukungan dalam
perkembangan konsep
8. Latih
pernyataan/kemampuan
positif diri
9. Latih cara berfikir dan
berperilaku positif
10. Latih meningkatkan
kepercayaan pada
kemampuan dalam
menangani situasi.
K. Trend issue keperawatan jiwa di masa pandemi covid-19
Permasalahan kesehatan mental menjadi isu yang tidak terelakkan di tengah pandemi
Indonesia akibat pandemi Covid-19 dan upaya pemerintah dalam mencegah serta
mengatasinya. Permasalahan kesehatan mental seperti cemas, depresi, dan trauma karena
akibat pandemi Covid-19. Selain itu, pemerintah juga meluncurkan Pedoman mengenai
berupaya mengembangkan Desa Siaga Covid-19. Dalam hal ini, DPR RI, khususnya
Komisi IX, perlu mendukung upaya yang telah dilakukan Kementerian Kesehatan terkait
DAFTAR PUSTAKA
PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi Indikator Diagnostik. Ed.
1. Jakarta : DPP PPNI.
PPNI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriterian Hasil
Keperawatan. Ed. 1. Jakarta : DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Interνensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tibdakan
Keperawatan. Ed. 1. Jakarta : DPP PPNI.
Winurini (2020). Permasalahan Status Mental Akibat Covid-19. Journal Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI. Vol. XII No. 15
http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-XII-15-I-P3DI-
Agustus-2020-217.pdf
Yosep. (2010). Keperawatan Jiwa. Jakarta : Reflika Aditama.