Anda di halaman 1dari 5

IDIK4012/MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

1. Unit sekolah adalah sebuah organisasi yang memiliki tujuan, anggota, hierarki dan
pembagian tugas, serta memiliki masyarakat pendukung (pengguna jasa pendidikan).
Sebagai suatu organisasi maka efektivitas sekolah perlu dilihat dari pendekatan
organisasi. Dalam pandangan Robbins (1990), setidak-tidaknya ada empat pendekatan
(kriteria) di dalam menilai efektif-tidaknya suatu organisasi sekolah. Salah satu
pendekatan adalah goal-attainment approach. Jelaskan beberapa hal yang harus
mendapat perhatian serius untuk menilai efektifitas sekolah dengan pendekatan goal-
attainment approach ini!

Jawab:
Apabila pendekatan ini akan digunakan, ada beberapa catatan penting yang perlu
diperhatikan. Pertama, tujuan sekolah (hasil yang ingin dicapai oleh sekolah) baik yang
berupa output (langsung) maupun outcome (dampak lebih lanjut) harus jelas dan dapat
diterima (disepakati) oleh berbagai stakeholders utama (kepala sekolah, guru, birokrat di
atasnya, dan orang tua), Kedua, proses perumusan tujuan melibatkan stake holders
dimaksud. Ketiga, upayakan merumuskan tujuan yang mudah diukur, bukan sesuatu yang
abstrak (contoh rumusan yang sulit diukur menghasilkan lulusan yang bertanggung jawab
kepada masyarakat). Keempat, perjelas mana tujuan jangka pendek dan mana jangka
panjang, dan perjelas prioritasnya. Adanya keterbatasan-keterbatasan dalam pendekatan
ini, orang mencoba pendekatan lainnya

2. Bapak Slamet Raharjo sebagai kepala SMP Negeri Jurang Jero berkeinginan untuk
meningkatkan mutu sekolah. Beberapa perubahan yang dilakukan adalah sbb:
 Bidang humas telah melakukan pergantian wakil kepala sekolah bidang humas
dikarenakan waka yang lama memasuki masa pensiun.
 Bidang kurikulum telah dibuat standar operasional dan prosedur pembuatan
perangkat pembelajaran, proses pembelajaran dan pelaporan hasil belajar.
 Bidang keuangan telah dibuat standar operasional dan prosedur pembelian barang
dan pengeluaran uang dana BOS dan SPP.
 Kepala sekolah melibatkan Wakil kepala sekolah, ketua program keahlian dan
pengurus komite dalam pembuatan program sekolah.
Berdasarkan informasi tersebut, Anda diminta membuat analisis penerapan kriteria
sekolah efektif ditinjau dari perspektif transparansi, efisiensi, akuntabilitas, obyektivitas,
dan keadilan !

Jawab:
Dari perubahan yang dilakukan oleh Bapak Slamet Raharjo, kita bisa melihat
beberapa aspek yang mendukung penerapan kriteria sekolah efektif:
 Transparansi: Pergantian wakil kepala sekolah bidang humas secara terbuka
menunjukkan transparansi dalam proses pengelolaan organisasi sekolah. Pembuatan
standar operasional dan prosedur untuk berbagai bidang seperti humas, kurikulum,
dan keuangan membantu mendorong transparansi dalam operasional sekolah.
 Efisiensi: Pembuatan standar operasional dan prosedur untuk berbagai kegiatan
seperti pembuatan perangkat pembelajaran, pembelian barang, dan pengeluaran dana
BOS dan SPP dapat membantu meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sumber
daya sekolah. Melibatkan berbagai pihak seperti wakil kepala sekolah, ketua program
keahlian, dan pengurus komite dalam pembuatan program sekolah juga dapat
meningkatkan efisiensi karena memanfaatkan berbagai perspektif dan sumber daya
yang tersedia.
 Akuntabilitas: Adanya standar operasional dan prosedur yang jelas untuk berbagai
kegiatan di sekolah membantu meningkatkan akuntabilitas, karena setiap tindakan
dapat dikaitkan dengan prosedur yang telah ditetapkan. Melibatkan berbagai pihak
dalam pembuatan program sekolah juga dapat meningkatkan akuntabilitas, karena
keputusan dapat dipertanggungjawabkan bersama.
 Obyektivitas: Pembuatan standar operasional dan prosedur yang terdokumentasi
membantu memastikan bahwa kegiatan di sekolah dilakukan secara konsisten dan
objektif, tanpa adanya preferensi subjektif. Melibatkan berbagai pihak dalam
pembuatan keputusan juga dapat membantu memastikan bahwa keputusan yang
diambil didasarkan pada berbagai sudut pandang yang berbeda, meningkatkan
obyektivitas.
 Keadilan: Melibatkan berbagai pihak dalam pembuatan program sekolah dapat
membantu memastikan bahwa kepentingan semua pihak di sekolah diakomodasi
dengan adil. Pembuatan standar operasional dan prosedur yang jelas juga dapat
membantu mengurangi potensi diskriminasi atau perlakuan tidak adil dalam
pengelolaan sekolah.
Dengan demikian, perubahan yang dilakukan oleh Bapak Slamet Raharjo telah
mendukung penerapan kriteria sekolah efektif dari berbagai perspektif seperti
transparansi, efisiensi, akuntabilitas, obyektivitas, dan keadilan.

3. SMP Negeri Kalikepek semakin berkembang semenjak dipimpin oleh pak Ngatijan.
Setiap awal tahun pelajaran baru selalu dipenuhi oleh para orang tua yang ingin
menyekolahkan anaknya di sekolah ini. Proses penerimaan didik baru (PPDB) di sekolah
selalu menggunakan Standard Operasional dan Prosedur PPDB mengacu pada Surat
Edaran Kadis Dikbud, ketentuan dari Gubernur, dan juga aturan dari permendikbud
tentang PPDB. Calon peserta didik baru yang mendaftar di sekolah ini berasal dari
berbagai suku dan tidak membedakan latar belakang ekonomi. Sebagai bagian akhir
proses PPDB adalah penentuan siswa yang dinyatakan diterima berdasarkan kapasitas
ruangan dan ketentuan yang berlaku terkait pelaksanaan PPDB. Proses PPDB diawali
dengan pemasangan informasi baik di media cetak dan elektronik. Proses PPDB selalu
digunakan sistem komputerisasi dan perangkingan.
Berdasarkan informasi di atas, anda diminta menilai kepemimpinan pak Ngatijan selaku
kepala sekolah dalam pengelolaan manajemen kesiswaan.

Jawab:
Teks di atas menceritakan tentang kepemimpinan seorang kepala sekolah yang
bernama Pak Ratijan. Berdasarkan teks di atas dapat diambil sebuah pemahaman
bahwasannya kepemimpinan Pak Ratijan selama menjadi kepala sekolah dinilai sangat
baik karena dalam hal pengelolaan manajemen kesiswaan, la mampu menciptakan suatu
kondisi pendaftaran di sekolah yang berjalan lancar dan sesuai dengan Standart
Operasional yang telah disetujui. Jadi, Secara keseluruhan, kepemimpinan Pak Ngatijan
dalam pengelolaan manajemen kesiswaan dapat dinilai sebagai efektif karena
menerapkan prinsip-prinsip transparansi, ketidakdiskriminan, efisiensi, dan keadilan
dalam proses PPDB.
Berikut paparan terkait beberapa penilaian terhadap kepemimpinan beliau:
 Penerapan Standar Operasional dan Prosedur (SOP): Penggunaan SOP dalam proses
penerimaan siswa baru menunjukkan bahwa sekolah memiliki prosedur yang jelas
dan terstandarisasi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa proses PPDB berjalan
secara transparan, konsisten, dan adil bagi semua calon siswa.
 Keterbukaan dan Transparansi: Proses penerimaan siswa baru diawali dengan
pemasangan informasi di media cetak dan elektronik, menunjukkan keterbukaan dan
transparansi dalam proses tersebut. Ini membantu orang tua dan calon siswa untuk
memahami persyaratan serta prosedur yang diperlukan untuk mendaftar di sekolah.
 Ketidakdiskriminan: Tidak adanya perbedaan perlakuan berdasarkan latar belakang
suku atau ekonomi calon siswa menunjukkan komitmen sekolah dalam menjaga
aspek ketidakdiskriminan. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan inklusif
dan merangsang keragaman di antara siswa.
 Penggunaan Sistem Komputerisasi: Penggunaan sistem komputerisasi dalam proses
PPDB dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan data serta
perangkingan calon siswa. Ini membantu memastikan bahwa penentuan siswa yang
diterima dilakukan secara obyektif dan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
 Kapasitas Ruangan dan Kebijakan PPDB: Penentuan siswa yang diterima
berdasarkan kapasitas ruangan dan ketentuan pelaksanaan PPDB menunjukkan
bahwa sekolah mengedepankan keadilan dan keberlanjutan dalam pengelolaan
jumlah siswa. Hal ini penting untuk menjaga kualitas pembelajaran dan
kesejahteraan siswa yang sudah ada di sekolah.

4. Ibu Margaretha kepala SMK Pengasih berhasil menyandang sebagai kepala sekolah
berprestasi tingkat provinsi. Selama kepemimpinannya berhasil melakukan program
penataan sekolah dengan melaksanakan “Program Revitalisasi Komponen Standar
Pendidikan untuk Peningkatan Mutu Sekolah”. Beberapa kegiatan sekolah yang telah
dilaksanakan mengacu pada terpenuhinya Standar Nasional Indonesia diantaranya:
1. Revitalisasi kompetensi lulusan dengan cara melaksanakan les tambahan belajar
untuk siswa kelas XII agar dapat lulus 100%.
2. Revitalisasi pembiayaan dilakukan penggantian pengelola setiap semester.
3. Revitalisasi pengelolaan dengan melakukan pelatihan kompetensi pengelola.
4. Revitalisasi penilaian dengan menerapan penilaian Portopolio hasil karya peserta
didik.
5. Revitalisasi sarana dengan cara peremajaan peralatan praktik mengacu standar
industri.
6. Revitalisasi standar isi, dengan pembuatan kurikulum implementasi bersama DUDI.
7. Revitalisasi standar proses, pembuatan perangkat pembelajaran berupa RPP 1
lembar.
8. Revitalisasi tenaga kependidikan dengan mengirimkan tenaga kependidikan magang
ke industri yang relevan.
Berdasarkan data tersebut, analisislah kesesuaian program yang sudah dilakukan
ibu Margaretha. Analisis dengan menggunakan format berikut:

Jawab:
Berikut analisis kesesuaian program-program yang telah dilakukan oleh Ibu Margaretha
dengan standar yang telah ditetapkan:

No Standar Program Pertimbangan Kesesuaian


Revitalisasi Program ini membantu meningkatkan
Les tambahan belajar
1 kompetensi kompetensi lulusan dan menargetkan Sesuai
untuk siswa kelas XII
lulusan tingkat kelulusan yang tinggi.
Pergantian pengelola setiap semester
Revitalisasi Penggantian pengelola
2 dapat memberikan kesegaran dalam Sesuai
pembiayaan setiap semester
pengelolaan dana sekolah.
Pelatihan kompetensi pengelola
Revitalisasi Pelatihan kompetensi
3 membantu meningkatkan kualitas Sesuai
pengelolaan pengelola
manajemen sekolah.
Penggunaan penilaian Portofolio dapat
Penerapan penilaian
Revitalisasi memberikan gambaran yang lebih
4 Portopolio hasil karya Sesuai
penilaian komprehensif tentang kemampuan
peserta didik
siswa.
5 Revitalisasi Peremajaan peralatan Peremajaan peralatan praktik Sesuai
sarana praktik mengacu standar membantu memastikan kesiapan siswa
industri dalam menghadapi tuntutan dunia
No Standar Program Pertimbangan Kesesuaian
industri.
Kolaborasi dengan dunia industri
Pembuatan kurikulum
Revitalisasi dapat membantu menghasilkan
6 implementasi bersama Sesuai
standar isi kurikulum yang relevan dengan
DUDI
kebutuhan pasar kerja.
Pembuatan RPP 1 lembar dapat
Revitalisasi Pembuatan perangkat
memudahkan guru dalam
7 standar pembelajaran berupa Sesuai
merencanakan dan melaksanakan
proses RPP 1 lembar
pembelajaran.
Revitalisasi Magang ke industri dapat
Mengirimkan tenaga
tenaga meningkatkan pemahaman dan
8 kependidikan magang ke Sesuai
kependidika keterampilan tenaga kependidikan
industri yang relevan
n sesuai dengan tuntutan industri.

Anda mungkin juga menyukai