Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 8

“Interaksi Tumbuhan Dalam Komunitas”

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas


Mata Kuliah: Ekologi Tumbuhan
Dosen Pengampu: Ayatussa’adah, M. Pd

Disusun oleh:

1. Yoga Hastiko Ardi : 1501140411


2. Erdayanti Safitri : 1701140491
3. Mahdiyah : 16011404

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
TAHUN 2020 M

1
KATA PENGANTAR

‫ِبْس ِم اِهلل الَّرمْح ِن الَّر ِح يِم‬

Segala puji bagi Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
serta telah menurunkan Al-Quran untuk menjadi pedoman hidup manusia.
Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarga, sahabat dan pengikutnya. Alhamdulillahirabbil’alamiin atas karunia
Allah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Interaksi Tumbuhan
Dalam Komunitas”.

Tujuan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan serta agar


pembaca lebih memahami mengenai Interaksi Tumbuhan Dalam Komunitas.

Penulis menyadari bahwa sepenuhnya masih ada kekurangan dalam


penulisan makalah ini sehingga makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Semoga Allah SWT. Selalu memberikan rahmat dan ridho-Nya
kepada kita semua. Aamiin.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................2

C. Tujuan................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Interaksi dan Interaksi dalam ekosistem..........................3

B. Interaksi Antar Tumbuhan Dalam Komunitas...................................5

C. Interaksi Tumbuhan Dan Hewan Dalam Komunitas.........................7

D. Fakta Interaksi Dalam Komunitas Dan Pengaruhnya Terhadap


Tumbuhan 8

BAB III PENUTUP...............................................................................................11


A. Kesimpulan......................................................................................11

B. Saran.................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan


lingkungannya. Berasal dari kata oikos (habitat) dan logos (ilmu). Ekologi
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara antar makhluk hidup
maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi
pertama kali dikemukakan oleh Ernest Haeckel. Dalam ekologi dan makhluk
hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Lingkungan
bagi hewan adalah semua faktor biotik dan abiotik yang ada di sekitarnya dan
dapat mempengaruhinya. Dalam konsep rantai makanan hewan ditempatkan
sebagai konsumen dan tumbuhan sebagai produsen. Hewan disebut sebagai
makhluk hidup yang heterotrof. Setiap organisme di muka bumi menempati
habitatnya masing-masing. Dalam satu habitat terdapat lebih dari satu jenis hewan
dan semuanya berada dalam suatu komunitas. komunitas menyatu dengan
lingkungan abiotik dan membentuk suatu ekosistem.

Tidak hanya 1 organisme saja yang ada di muka bumi ini melainkan ada
berbagai jenis komponen biotik dan komponen abiotik. Setiap komponen
membutuhkan komponen lainnya untuk bertahan hidup. Antar organisme,
populasi, komunitas dan ekosistem saling berinteraksi satu sama lain.

Keanekaragaman makhluk hidup di permukaan bumi akan menimbulkan


hubungan kekerabatan antara organisme tersebut, makhluk hidup yang hidup di
bumi selalu mengadakan interaksi (saling mempengaruhi) dengan makhluk hidup
lainnya. Selain terjalinnya hubungan kekerabatan antar organisme maka ada pula
interaksi untuk tujuan pemenuhan kebutuhan hidup setiap jenis. Adanya interaksi
antar organisme ini dapat menyebabkan tidak adanya komponen dalam suatu
ekosistem dalam suatu ekosistem yang dapat mandiri memenuhi kebutuhan
hidupnya baik antar komponen biotik dengan komponen abiotik.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Interaksi dan Interaksi dalam ekosistem?


2. Bagaimana interaksi antar tumbuhan dalam komunitas?
3. Bagaimana interaksi antar tumbuhan dan hewan dalam komunitas?
4. Bagaimana interaksi dalam komunitas dalam pengaruhnya terhadap
tumbuhan?

C. Tujuan

1. Memahami yang dimaksud dengan Interaksi dan Interaksi dalam


ekosistem
2. Memahami interaksi antar tumbuhan dalam komunitas
3. Memahami interaksi antar tumbuhan dan hewan dalam komunitas
4. Memahami interaksi dalam komunitas dalam pengaruhnya terhadap
tumbuhan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Interaksi dan Interaksi dalam ekosistem

Makhluk hidup dalam suatu ekosistem tidak bisa hidup sendirian.


Itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya. Interaksi ini dapat berupa
misalnya, rantai makanan maupun kegiatan reproduksi. Dalam KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia) Interaksi adalah hal melakukan aksi, berhubungan,
dan mempengaruhi. Sehingga dapat dijelaskan bahwa pengertian interaksi
dalam ekosistem adalah hubungan antara makhluk hidup dengan makhluk
hidup lain dan dengan lingkungannya.

Dalam rantai makanan, makhluk hidup berinteraksi dengan ekosistem


untuk mendapatkan makanannya. Beberapa makhluk hidup bersifat autotrof,
artinya bisa menghasilkan makanan sendiri, seperti tanaman dan alga. Namun
demikian sebenarnya makhluk hidup ini tetap berinteraksi dengan ekosistem.
Makhluk hidup yang lain seperti hewan bersifat heterotrof, artinya harus
mengambil makanan dari makhluk hidup lain.

Contoh interaksi lain antara makhluk hidup dengan ekosistemnya adalah


reproduksi. Makhluk hidup umumnya memerlukan makhluk hidup lain untuk
melakukan reproduksi. Ini adalah salah satu bentuk dari interaksi dengan
ekosistem.

Interaksi dalam komponen ekosistem yaitu sebagai berikut:

1. Interaksi antara Komponen Biotik dan Abiotik


Komponen biotik dapat mempengaruhi komponen abiotik dalam
ekosistem, demikian pula sebaliknya, contohnya, setiap tumbuhan mengambil
air dari lingkungannya (dari dalam tanah), tumbuhan juga membebaskan air ke
lingkungan (ke udara) dalam bentuk uap air. Bersama uap air dari sumber yang
lain akan terbentuk awan dan turun sebagai hujan. Akhirnya air meresap ke
dalam tanah kembali lagi ke tanah. Selain itu, tumbuhan juga mengambil zat
hara dari tanah namun juga pengembaliannya lagi dalam bentuk ranting,
dedaunan dan sisa tumbuhan yang telah lapuk mengalami penguraian.

3
4
2. Interaksi antar organisme
a. Netral
Hubungan yang tidak saling mengganggu antar organisme dalam
habitat yang sama, bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan
kedua belah pihak. Contoh: antara capung dan sapi, ayam dan kambing pada
halaman yang berumput.
b. Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator).
Contohnya: singa dengan mangsanya yaitu kijang, rusa, burung hantu dan
tikus.
c. Simbiosis
Simbiosis adalah hidup bersama antara dua sepesies yang berbeda.
Simbiosis dibedakan menjadi:
1) Simbiosis mutualisme
Yaitu hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang
saling menguntungkan. Contohnya bakteri Rhizobium yang hidup pada
bintil akar kacang-kacangan.
2) Simbiosis komensalisme
Yaitu hubungan antara organisme yang berbeda spesies dalam bentuk
kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies
diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contoh anggrek dan pohon
yang ditumpangginya.
3) Simbiosis parasitisme
Yaitu hubungan antara organisme yang berbeda spesies di mana salah
satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari
inangnya di mana hal tersebut bersifat merugikan. Contohnya plasmodium
dengan manusia, taenia saginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon
inang.

5
Contoh interaksi antar populasi adalah sebagai berikut:

1) Alelopati

Merupakan interaksi antarpopulasi bila populasi yang satu


menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain.
Contohnya: di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain
karena ia menghasilkan zat yang bersifat toksik.

2) Kompetisi

Kompetisi adalah interaksi yang terjadi karena persaingan mahluk


hidup untuk memperoleh kebutuhan hidup berupa makanan, tempat
berlindung, dan pasangan. Contohnya adalah singa dan harimau yang sama-
sama hidup di hutan berkompetisi untuk mendapatkan rusa sebagai bahan
makanan.

4. Interaksi antar komunitas

Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah


yang sama yang saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas
sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam
organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas
sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan
dekompuser. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam
bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme
hidup dari kedua komunitas tersebut.

B. Interaksi Antar Tumbuhan Dalam Komunitas

Dalam ekosistem, sesama vegetasi saling berhubungan antara satu dengan


yang lainnya. Interaksi yang terjadi antara lain:

1. Netral

6
Hubungan tidak saling mengganggu antar organisme dalam habitat
yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan merugikan kedua belah
pihak. Contohnya pohon pinus dengan pohon jati.

2. Kompetisi

Merupakan interaksi bersaing antar individu tumbuhan dengan


tumbuhan yang lain dalam hal penggunaan daya alam dan pemenuhan
kebutuhan, seperti nutrisi, air, cahaya, ruang dll. Jadi kompetisi akan timbul
jika individu tumbuhan mempunyai daur hidup dan keperluan lingkungan
yang sama dengan individu tumbuhan lainnya, baik untuk tumbuhan jenis
yang sama maupun yang berbeda jenis. Tumbuhan yang lebih efisien
memanfaatkan sumber dayanya untuk bertahan, dan yang lain tersingkir.
Contoh pergantian jenis-jenis tumbuhan selama suksesi dalam bentuk seral-
seralnya yaitu dari jenis oportunis sampai ke jenis keseimbangan.

3. Amensalisme

Hubungan antara individu-individu populasi tumbuhan yang sat merasa


dirugikan (tetapi sesaat) sedangkan pop[ulasi yang lain tidak dirugikan
(netral). Contoh alelopati merupakan antar populasi, bila populasi yang satu
menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain.
Contohnya di sekitar pohon walnut jarang ditimbuhi tumbuhan lain karena
tumbuhan ini bersifat toksik.

4. Komensalisme

Komensalisme merupakan hubungan tumbuhan yang berbeda spesies


dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagai sumber makanan : salah
satu spesies dirugikan sedangkan spesies lain tidak dirugikan. Contohnya:
anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.

5. Simbiosis mutualisme

Merupakan interaksi yang obligaturi (wajib) yang diperlukan oleh


kedua belah pihak karena keduanya saling membutuhkan. Contohnya seperti
bakteri rhizobium Iyang hidup pada bintil akar kacang.

7
6. Tumbuhan penumpang

Merupakan kelompok tumbuhan yang memanfaatkan tumbuhan lain


untuk tempat hidupnya secara menempel, jadi berbeda dengan parasit,
tumbuhan ini mempunyai akar untuk mengisap air dan nutrisi yang terlarut
dan mampu menghasilkan makanan sendiri. Epifit ini Cuma memerlukan
peneduh dan kelembaban dari tumbuhan lain sehingga mampu bertahan di
saat kekeringan. Contohnya: pteridaceae.

7. Proto koperasi

Interaksi dua populasi tumbuhan yang memperoleh keuntungan dengan


adanya asosiasi tersebut tetapi hubungan itu suatu keharusan.

8. Parasitisme

Hubungan antar organisme yang berbeda spesies, bila salah satu


organisme hidup pada organisme lain yang mengambil makanan dari
inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya. Contoh: benalu dengan
pohon inangnya.(Syamsurizal: 2000)

C. Interaksi Tumbuhan Dan Hewan Dalam Komunitas

1. Perusak

Interaksi antar tumbuhan dan hewan dimana posisi tumbuhan berada


pada posisi yang dirugikan karena tumbuhan dijadikan sebagai sumber
makanan bagi hewan pemakan tumbuhan (herbivora) dan hewan pemakan
tumbuhan dan daging (omnivora). Hewan tersebut memakan tumbuhan
secara keseluruhan ataupun hanya sebagian tubuh tumbuhan. Selain
dimakan, tumbuhan juga diinjak oleh hewan yang secara tidak langsung
dapat mengakibatkan tumbuhan rusak. Dengan adanya interaksi seperti ini
dapat merusak kehidupan tumbuhan. Contohnya perusak vegetasi pada
hewan ternak.

2. Penyerbukan oleh hewan

Penyerbukan (polinasi) adalah salah satu peristiwa jatuhnya serbuk


sari ke kepala putik. Pada beberapa jenis tumbuhan penyerbukannya

8
dibantu oleh perantara (polinator) polinatur bisa berupa manusia, angin
dan hewan. Hewan yang biasa menjadi perantara pada proses penyerbukan
tumbuhan adalah: hewan dari kelompok serangga yang penyerbukannya
disebut Entomogami, hewan dari kelompok burung yang
penyerbukkannya disebut Ornithogami, hewan dari kelompok kelelawar
yang penyerbukannya disebut Kriptogami.

3. Tumbuhan Karnivora (Insektivora)

Selain hewan yang memakan tumbuhan ternyata ada juga tumbuhan


yang memakan hewan yaitu tumbuhan yang mampu mencerna hewan,
umumnya berupa serangga seperti lalat (Musca sp.) , nyamuk, kupu-kupu
kecil, dan hewan kecil lainya. Tumbuhan ini biasanya memiliki organ
berupa kantung yang berisi cairan hasil ekskresi berupa enzim proteolitik
dan kantung ini adalah modifikasi dari organ daun dan habitatnya di
pegunungan yang berhawa sejuk. Misal : Bunga bangkai raflessia arnoldi
yang bisa memakan serangga kecil yang terbang atau berada di sekitarnya,
Nephentes sp. Nephentes ampullaria,

D. Fakta Interaksi Dalam Komunitas Dan Pengaruhnya Terhadap


Tumbuhan

Dalam suatu ekosistem berbagai jenis tumbuhan dan organisme lain


hidup bersama – sama dan saling berinteraksi. Dalam suatu komunitas,
misalnya hutan, bermacam – macam komunitas tumbuhan, seperti pohon,
perdu, semak, herba, lumut dan sebagainya, tumbuh dan berkembang,
berinteraksi satu dengan lainnya dan menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Pepohonan di hutan yang tajuk atau kanopinya menaungi
tumbuhan lain akan berinteraksi dengan tumbuhan perdu, lumut, epifit atau
herba yang tumbuh di bawah tajuk atau sekitarnya, Karena dapat mengurangi
intensitas cahaya yang diterima tumbuhan tersebut. Mikrobiota seperti jamur,
bakteri, alga atau virus yang terdapat di tanah atau hidup di sekitar pohon
akan berinteraksi dan mempengaruhi pepohonan dengan berbagai cara.
Penguraian atau dekomposisi dari tumbuhan yang mati akan memberi dan
menambahkan bermacam – macam senyawa organik dan anorganik ke dalam

9
tanah dan sekitarnya. Demikian pula dengan hewan yang terdapat di
sekitarnya akan berasosiasi dengan pohon atau tumbuhan lainnya, dan akan
mempengaruhinya. Dengan kata lain, pada dasarnya tetumbuhan selain
berinteraksi dengan habitat dan lingkungannya, juga akan berinteraksi dengan
seluruh makhluk hidup yang terdapat di sekitarnya.

Interaksi tumbuhan yang terjadi adalah interaksi:

1. Antara tumbuh – tumbuhan dengan tumbuhan lain yang terdapat dalam


satu komunitasnya (intraspesifik asosiasi)
2. Antara tumbuh – tumbuhan dengan hewan (interspesifik asosiasi)
3. Antara tumbuh – tumbuhan dengan organisme mikrobiota (interspesifik
asosiasi)

Pengaruh interaksi tersebut dapat bersifat netral, positif atau negatif.


Interaksi netral (dinyatakan dengan hubungan 0, 0) tidak mempunyai
pengaruh terhadap tumbuhan atau makhluk hidup yang berinteraksi, interaksi
positif (+, +) adalah interaksi yang menguntungkan kedua makhluk hidup
yang merupakan hubungan asosiasi yang bersifat mutualistis, sedangkan
interaksi (-, -) cenderung menimbulkan pengaruh yang merugikan kedua
belah pihak karena bersifat kompetitif (persaingan). (Nasir Hadi, 2016: 43-
44)

Seperti yang telah diutarakan bahwa pertumbuhan tanaman sangat


dipengaruhi oleh lingkungan. Faktor-faktor lingkungan akan mempengaruhi
fungsi fisiologi tanaman. Respons tanaman sebagai akibat faktor lingkungan
akan terlihat pada penampilan tanaman. Hal ini dapat melihat langsung pada
vegetasi hutan bakau yang tumbuh di pantai berlumpur. Bakau mempunyai
akar napas. begitu pula tumbuhan yang tumbuh pada ekosistem rawa,
mempunyai akar papan. Ini semua ada maksudnya, dan terkandung makna
bahwa tumbuhan itu juga menyesuaikan diri dengan lingkungannya, di sini
terlihat bahwa saling mempengaruhi antara tumbuhan dengan lingkungannya.
sekolah biasanya vegetasi yang tumbuh di sekitar ekosistem tersebut jika
spesifik atau tertentu. Karena hanya tumbuhan yang sesuai dan cocok saja
yang dapat hidup berdampingan. tumbuhan pun mempunyai sifat menolak

10
terhadap tumbuhan yang tidak disukainya, yaitu dengan mengeluarkan
semacam zat kimia yang dapat bersifat racun bagi jenis tertentu yang disebut
allel. Pengaruh jenis tumbuhan terhadap jenis tertentu, di mana tumbuhan
tersebut mempunyai sifat alelopati. pengaruh tanaman sesama tanaman itu
dapat dipelajari hubungan interaksi yang dapat saling menguntungkan seperti
tanaman pelindung. Ada yang satu untung yang lain tidak, ada yang tidak
memberikan pengaruh apa-apa. (Zoer’aini, 2010: 158)

Lamanya periode penyinaran matahari dapat memberikan tanggapan


tertentu yang mempengaruhi kegiatan fisiologi tanaman. Tanggapan tersebut
dinamakan fotoperiodisme yaitu respons tanaman terhadap lama penyinaran
matahari dan lama gelap atau panjang hari relatif.

Tanaman berhari panjang, menunjukkan akan lebih cepat berbunga


bila panjang hari lebih panjang dari panjang minimum, yaitu tanaman yang
bermalam pendek. Sehubungan tanggapan tanaman ini, masalah pembuangan
dapat dirangsang yaitu dengan kombinasi suhu dan panjang hari. Misalnya
dengan perlakuan penyinaran dalam waktu tertentu pada malam hari.

Tanaman berhari pendek, yaitu golongan tanaman yang baru akan


berbunga jika panjang hari kurang dari panjang hari maksimum antara 12 - 14
jam (nilai kritis). Bila panjang hari melewati nilai kritis, akan merangsang
pertumbuhan vegetatif. Contohnya adalah padi tumbuh kopi sayur-mayur dan
lainnya yang banyak diusahakan pada daerah tropik.

Tanaman netral, yaitu tanaman yang tidak dipengaruhi oleh


fotoperiode, jenis tanaman ini dapat berbunga secara terus menerus, misalnya
Ixora sp. Tanaman di daerah tropis pada umumnya adalah tanaman berhari
netral. (Zoer’aini, 2010: 158-159)

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Interaksi adalah hal melakukan aksi, berhubungan, dan mempengaruhi.


Sehingga dapat dijelaskan bahwa pengertian interaksi dalam ekosistem
adalah hubungan antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lain dan
dengan lingkungannya
2. Dalam ekosistem, sesama vegetasi saling berhubungan antara satu dengan
yang lainnya. Interaksi yang terjadi antara lain adalah netral, kompetisi,
Amensalisme, komensalisme, mutualisme, Tumbuhan penumpang, proto
koperasi, dan parasitisme. Sedangkan antara tumbuhan dengan hewan
diantaranya adalah perusak, penyerbukan oleh hewan dan tumbuhan
Karnivora (Insektivora).
3. Pengaruh interaksi tersebut dapat bersifat netral, positif atau negatif.
Interaksi netral (dinyatakan dengan hubungan 0,0) tidak mempunyai
pengaruh terhadap tumbuhan atau makhluk hidup yang berinteraksi,
interaksi positif (+, +) adalah interaksi yang menguntungkan kedua
makhluk hidup yang merupakan hubungan asosiasi yang bersifat
mutualistis, sedangkan interaksi (-,-) cenderung menimbulkan pengaruh
yang merugikan kedua belah pihak karena bersifat kompetitif
(persaingan).
4. Lamanya periode penyinaran matahari dapat memberikan tanggapan
tertentu yang mempengaruhi kegiatan fisiologi tanaman. Tanggapan
tersebut dinamakan fotoperiodisme yaitu respons tanaman terhadap lama
penyinaran matahari dan lama gelap atau panjang hari relatif.

B. Saran

Melalui pembahasan makalah diatas masih jauh dari kesempurnaan


maka penyusun berharap pada pembaca untuk kritik dan masukan yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah yang penyusun buat,
Penyusun menyarankan untuk pembaca tidak hanya terpacu terhadap makalah

12
yang kami telah buat demi memperluas wawasan tentang relevansi ilmu
Ekologi Tumbuhan khususnya materi Interaksi Tumbuhan Dalam Komunitas.

13
DAFTAR PUSTAKA

Nasir Hadi. 2016. Jurnal “Buku Ajar Ekologi Tumbuhan”

Syamsurizal .2000. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Padang: UNP press.

Zoer’aini Djamal. 2010. Prinsip – Prinsip Ekologi, Ekosistem, Lingkungan dan


Pelestariannya. Jakarta: Bumi Aksara

https://greatedu.co.id/greatpedia/interaksi-dalam-ekosistem, Diakses pada


Minggu, 08 Maret 2020

14

Anda mungkin juga menyukai