Setelah dilakukan intervensi pembedahan selama 2 x 24 jam, maka Kontinensia Fekal (L.04035) membaik, dengan kriteria hasil: Pengontrolan pengeluaran feses, Meningkat (5) Defekasi, Membaik (5) Frekuensi buang air besar, Membaik (5) Kondisi kulit perianal, Membaik (5)
3. INTERVENSI KEPERAWATAN (SIKI)
Latihan eliminasi fekal (I.04150) Observasi 1. Monitor peristaltik usus secara teratur Terapeutik 1. Anjurkan waktu yang konsisten untuk buang air besar 2. Berikan privasi, kenyamanan, dan posisi yang meningkatkan proses defekasi 3. Gunakan enema rendah, jika perlu 4. Anjurkan dilatasi rektal digital, jika perlu 5. Ubah program Latihan eliminasi fekal, jika perlu Edukasi 1. Anjurkan mengkonsumsi makanan tertentu, sesuai program, atau hasil konsultasi 2. Anjurkan asupan cairan yang adekuat sesuai kebutuhan 3. Anjurkan olahraga sesuai toleransi Kolaborasi 1. Kolaborasi penggunaan supositoria, jika perlu
Perawatan Inkontinensia Fekal (I.04162)
Observasi 1. Identifikasi penyebab inkontinensia fekal baik fisik maupun psikologis (mis: gangguan saraf motoric bawah, penurunan tonus otot, gangguan sfingter rectum, diare kronis, gangguan kognitif, stress berlebihan) 2. Identifikasi perubahan frekuensi defekasi dan konsistensi feses 3. Monitor kondisi kulit perianal 4. Monitor keadekuatan evakuasi feses 5. Monitor diet dan kebutuhan cairan 6. Monitor efek samping pemberian obat Terapeutik 1. Bersihkan daerah perianal dengan sabun dan air 2. Jaga kebersihan tempat tidur dan pakaian 3. Laksanakan program Latihan usus (bowel training), jika perlu 4. Jadwalkan BAB di tempat tidur, jika perlu 5. Berikan celana pelindung/pembalut/popok, sesuai kebutuhan 6. Hindari makanan yang menyebabkan diare Edukasi 1. Jelaskan definisi, jenis inkontinensia, penyebab inkontinensia fekal 2. Anjurkan mencatat karakteristik feses Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian obat diare (mis: Ioperamide, atropine) RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN ELIMINASI FEKAL
HASIL (SLKI) (SIKI) Inkontinensia Fekal Setelah dilakukan Latihan eliminasi fekal (I.04150) (D.0041) intervensi keperawatan Observasi selama 2 x 24 jam, maka 1. Monitor peristaltik usus Kontinensia Fekal secara teratur (L.04035) membaik, Terapeutik dengan kriteria hasil: 1. Anjurkan waktu yang konsisten untuk buang air •Pengontrolan pengeluaran besar feses, Meningkat (5) 2. Berikan privasi, kenyamanan, dan posisi •Defekasi, Membaik (5) yang meningkatkan proses defekasi •Frekuensi buang air besar, 3. Gunakan enema rendah, Membaik (5) jika perlu •Kondisi kulit perianal, 4. Anjurkan dilatasi rektal Membaik (5) digital, jika perlu 5. Ubah program Latihan eliminasi fekal, jika perlu Edukasi 1. Anjurkan mengkonsumsi makanan tertentu, sesuai program, atau hasil konsultasi 2. Anjurkan asupan cairan yang adekuat sesuai kebutuhan 3. Anjurkan olahraga sesuai toleransi Kolaborasi 1. Kolaborasi penggunaan supositoria, jika perlu
Perawatan Inkontinensia Fekal
(I.04162) Observasi 1. Identifikasi penyebab inkontinensia fekal baik fisik maupun psikologis (mis: gangguan saraf motoric bawah, penurunan tonus otot, gangguan sfingter rectum, diare kronis, gangguan kognitif, stress berlebihan) 2. Identifikasi perubahan frekuensi defekasi dan konsistensi feses 3. Monitor kondisi kulit perianal 4. Monitor keadekuatan evakuasi feses 5. Monitor diet dan kebutuhan cairan 6. Monitor efek samping pemberian obat Terapeutik 1. Bersihkan daerah perianal dengan sabun dan air 2. Jaga kebersihan tempat tidur dan pakaian 3. Laksanakan program Latihan usus (bowel training), jika perlu 4. Jadwalkan BAB di tempat tidur, jika perlu 5. Berikan celana pelindung/pembalut/popok, sesuai kebutuhan 6. Hindari makanan yang menyebabkan diare Edukasi 1. Jelaskan definisi, jenis inkontinensia, penyebab inkontinensia fekal 2. Anjurkan mencatat karakteristik feses Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian obat diare (mis: Ioperamide, atropine)