Anda di halaman 1dari 10

Karya Ilmiah

Kenakalan Remaja

Nama ; Rifani Aulia Zhety


Kelas ; F Soshum 1.2
Guru pengampu ; YENI AFRIENI S.pd
Mata pelajaran ; Bahasa Indonesia

SMAN 5 TANJUNG JABUNG TIMUR


2023/2024
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa remaja sering dikenal dengan masa pemberontakan. Pada masa ini,
seorang anak yang baru mengalami pubertas sering kali mengalami banyak masalah, baik di
rumah, sekolah, atau di lingkungan pertemanannya.
Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak
anak dibawah umur yang sudah mengenal rokok, narkoba, free sex, dan terlibat banyak
tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi, kita dapat melihat
brutalnya remaja jaman sekarang. Tindakan kenakalan remaja sangat beraneka ragam dan
bervariasi dan lebih terbatas jika dibandingkan dengan tindakan kriminal orang dewasa.
Motivasi para remaja sering lebih sederhana dan mudah dipahami, misalnya pencurian
yang dilakukan oleh seorang remaja hanya untuk memberikan hadiah kepada mereka yang
disukainya dengan maksud untuk membuat kesan yang baik atau mengagumkan. Akibatnya
para orang tua mengeluhkan perilaku anak-anaknya yang tidak dapat diatur, bahkan
terkadang bertindak melawan mereka.
Konflik keluarga, depresi dan munculnya tindakan beresiko sangat umum terjadi pada
masa remaja dibandingkan pada masa-masa lain di sepanjang rentang kehidupan.

2.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja jenis-jenis kenakalan remaja?
2. Apa penyebab kenakalan remaja?

2.3 manfaat penelitian


Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja. Untuk
mengetahui pengaruh kontrol orang tua terhadap resiko seorang anak mengalami
kenakalan remaja.
Untuk mengetahui motif seorang anak melakukan perilaku yang tergolong dalam kenakalan
remaja.
Untuk mengetahui upaya orang tua, masyarakat dan pemerintah dalam mencegah
terjadinya kenakalan remaja.
2.4 Manfaat Penelitian
Manfaat teoritis, Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan informasi khususnya di
bidang Psikologi pendidikan yang berkaitan kenakalam remaja, interaksi guru dan Remaja,
perhatian orang tuan serta penyesuaian diri.
Bagi subjek, hasil penelitian dapat memberikan informasi tentang Keterkaitan antara
interaksi guru dan remaja, perhatian orang tua dan Penyesuaian diri terhadap kenakalan
remaja.

Bagi pihak sekolah sebagai informasi agar dapat mengusahakan kondisikondisi, menciptakan
pembiasaan (conditioning), dapat menekan terjadinya bentuk-bentuk kenakalan remaja.
BAB II KERANGKA TEORETIS

2.1 Pengertian
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja, manusia tidak
dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut sebagai anak-anak. Masa
remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Remaja adalah masa
peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara usia 12 tahun sampai 21
tahun. Menurut pakar psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak-
anak hingga masa awal dewasa, yang memasuki usia kira-kira 10 tahun hingga 22 tahun.
Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, penambahan berat dan tinggi badan
yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti
pembesaran buah dada pada kaum perempuan, perkembangaan pinggang, tumbuhnya
kumis, serta dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan
identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealis) dan semakin
banyak menghabiskan waktu diluar keluarga.
Remaja memiliki tempat diantara anak-anak dan orang tua, karena sudah termasuk
golongan anak tetapi belum juga berada dalam golongan dewasa atau tua. Seperti yang
dikemukakan oleh calon (dlm monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukan dengan
jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak
lagi memiliki status anak.
Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja diartikan sebagai masa
perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan
biologis, sosial, emosional.
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah usia antara 12 tahun
hingga 21 tahun. Rentang waktu antara usia remaja biasanya dibedakan atas 3, yaitu:
Masa remaja awal 15 – 18 tahun, Masa remaja pertengahan 18 – 21 tahu, Masa remaja
akhir.

2.2 Potensi
Masa remaja adalah masa dimana anak muda sangat mudah dipengaruhi oleh
lingkungan sekitar. Tentunya ini sekaligus menjadi hal baik dan buruk bagi remaja itu
sendiri. Banyak hal yang terjadi akibat pengaruh buruk dikalangan remaja. Beberapa
perilaku menyimpang tersebut sesungguhnya dapat dicegah apabila di arahkan dengan
memberikan wadah untuk potensi-potensi yang dimiliki remaja. Misalnya perilaku tawuran
dapat dicegah dengan mengarahkan remaja untuk menyalurkan potensinya di bidang ilmu
bela diri. Karena selain mahir mengolah jurus, dalam bela diri tentu diajarkan kapan dan
saat apa harusnya bela diri digunakan sehingga tidak bersifat merugikan.
2.3 Kondisi
Kondisi remaja di Indonesia dalam hal karakteristik dan perjalanan Tumbuh kembangnya
remaja tidak pernah berubah antara generasi lalu dengan Generasi sekarang. Masa remaja
merupakan suatu fase pertumbuhan dan Perkembangan antara masa anak dan masa
dewasa. Dalam periode ini pastilah Terjadi perubahan yang sangat pesat dalam dimensi
fisik, mental, dan sosial. Masa ini juga merupakan periode pencarian identitas diri, sehingga
remaja Sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan. Pada dewasa ini, kita sebagai manusia
telah banyak mengalami transisi Menuju dunia modernisasi dan zaman yang terbuka
terhadap perkembangan Dan kemajuan dunia. Banyak hal yang memang harus diperhatikan
dari sudut Yang berbeda untuk kemajuan sebuah negara, termasuk generasi muda
Indonesia saat ini. Remaja-remaja Indonesia merupakan aset negara sebagai generasi Muda
yang akan meneruskan cita-cita suatu bangsa, untuk memimpin dan Mengatur sebuah
negara, haruslah memiliki kepribadian yang baik, kecerdasan Yang dilandasi dengan ilmu
dan wawasan yang luas, memiliki jiwa yang Semangat, pikiran terbuka dan memiliki tujuan
yang baik, berbobot dan Bermanfaat serta berguna untuk kemajuan bangsa dan negara
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian


Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif karena Penelitian
kualitatif menurut Bogdan dan Taylor, adalah sebagai prosedur sebagai Penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan Dari orang-orang atau
prilaku yang dapat diamati.
1 diskriptif karena penelitilisa Mengadakan penelitian tidak dimaksudkan menjadi hipotesis
tertentu tetapi hanya Menggambarkan “apa adanya” tentang suatu variable, gejala dan juga
keadaan.
2. Margono menambahkan bahwa dalam penelitian kualitatif ini analisis Yang digunakan
lebih bersifat deskriptif-analitik yang berarti interpretasi terhadap Isi dibuat dan disusun
secara sistematik/menyeluruh dan sistematis.3 Selain itu Penggunaan metode penelitian
kualitatif juga mengarahkan pusat perhatian Kepada cara bagaimana orang memberi makna
pada kehidupannya dalam Pengertian lain peneliti menekankan pada titik pandang orang-
orang atau yang Disebut “people’s point of view”, dan pemaparan hasil penelitian
berdasarkan data Dan informasi lapangan dengan menarik makna dan konsepnya.

3.2 Data penelitian


a. Sumber Data Primer
Sumber data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh Peneliti dari sumber
pertamanya. Terkait dengan penelitian ini, data primer Didapatkan dengan wawancara
langsung kepada para informan penelitian.
b. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber yang tidak langsung Memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau Lewat dokumen. Data sekunder dalam
penelitian ini diperoleh dari observasi Dan berbagai bentuk laporan-laporan pendukung
serta dokumentasi tertulis Yang sangat membantu penelitian ini
3.3 Metode Pengumpulan Data
1. Metode Observasi
Metode observasi adalah teknik pengumpulan data dimana penyelidik Mengadakan
pengamatan secara langsung (tanpa alat) terhadap gejala -gejala yang Dihadapi (diselidiki),
baik pengamatan itu dilaksanakan dalam situasi yang Sebenarnya maupun situasi buatan
yang diadakan. Metode ini merupakan Pencatatan dan pengamatan secara sistematik
terhadap fenomena-fenomena yang Ada ditempat penelitian.
2. Metode Wawancara
Wawancara adalah merupakan metode pengumpulan data yang Menghendaki komunikasi
langsung antara peneliti dan subyek yang diteliti atau Responden.10 Dalam pelaksanaan
interview ini, peneliti berusaha mencari suasana Yang kondusif, sehingga dapat tercipta
suasana psikologi yang baik dimana Responden dapat diajak bekerja sama, bersedia
menjawab pertanyaan dan memberi Informasi yang sesuai dengan keadaan yang
sesungguhnya.
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi mempunyai arti penting dalam penelitian kualitatif Karena secara jelas
memberikan gambaran mengenai metode pemimpin dalam Pembinaan remaja
dilingkungannya sebagai subyek dan obyek penelitian. Metode Ini adalah sebagai laporan
tertulis dari suatu peristiwa yang isi peristiwa tersebut Dari penjelasan dan pemikiran
terhadap peristiwa tersebut dan di tulis dengan Sengaja untuk menyimpan, meneruskan
keterangan melalui peristiwa tersebut.

3.4 Tempat dan waktu Penelitian


Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian kepada remaja yang Berada pada
tingkatan sekolah menengah pertama. Penelitian dilakukan di SMAN 5 Tanjung jabung
timur, 07-05-2024 tahun ajaran 2023/2024

3.5 prosedur Penelitian


1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahap awal dalam melakukan penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan adalah tahap penggalian informasi data secara Mendalam dari pihak-
pihak yang terkait
3. Tahap Pelaporan
Pada tahap pelaporan ini penulis melakukan kegiatan triangulasi data Yang merupakan
pengecekan atau pemeriksaan dari data yang diperoleh Agar memperoleh keabsahan data.
BAB IV
Hasil penelitian dan Pembahasan

4.1 Hasil penelitian


Dengan pengambil sumber data yang dipilih secara purposive dan bersifat Snowball
sampling, maka sumber data dipilih orang-orang yang dianggap sangat Mengetahui
permasalahan yang akan diteliti atau juga yang berwenang dalam Masalah tersebut dan
jumlahnya tidak dapat ditentukan, karena dengan sumber Data yang sedikit itu apabila
belum dapat memberikan data yang lengkap, Mencari orang lain lagi yang dapat digunakan
sumber data. Dalam penelitian kualitatif segala sesuatu yang akan dicari dari objek
Penelitian belum jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya, serta hasil yang Diharapkan
belum jelas. Rancangan penelitian masih bersifat sementara dan Akan berkembang setelah
peneliti memasuki objek penelitian. Selain itu dalam Memandang realitas, penelitian
kualitatif berasaumsu bahwa realitas itu Bersifat holistik, dinamis, dan tidak dapat dipisah-
pisahkan, sehingga Variabelnya akan muncul lebih dari satu. Dengan demikian dalam
penelitian Kulaitatif ini belum dapat dikembangkan instrument penelitian sebelum Maslaah
yang diteliti jelas.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Melihat uraian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kenakalan remaja berawal dari
pergaulan-pergaulan di lingkungan sosial yang menyebabkan ttekanan dari teman.
5.2 Saran
Dengan membaca karya tulis ini, semoga anak remaja bisa dapat menerapkan nilai-nilai
moral melalui sosialisasi dari orang tua bagi anak. Dan bagi orang tua harus dapat
meeningkatkan disiplin yang diterapkan orang tua, melakukan pengawasan terhadap anak,
agar anak bisa tumbuh menjadi orang yang baik dan berguna.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6482270/kenakalan-remaja-pengertian-dan-
contoh-yuk-sama-sama-mencegahnya

https://disperkimta.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/kenakalan-remaja-jaman-
sekarang-49

https://id.wikipedia.org/wiki/Kenakalan_remaja

Anda mungkin juga menyukai