Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

“ TINJAUAN HUKUM ISLAM MENGENAI WANPRESTASI DALAM PRAKTEK


JUAL BELI ISTISHNA STUDI KASUS TANJUNG JABUNG TIMUR”

Tugas Mata Kuliah : Hukum Ekonomi Syrai’ah

Dosen Pengampu : Nilfatri,S.E .I ,M.H

Disusun Oleh :

Nama : Fitria Ningsih

Nim : HS.212024

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SYARI’AH AL – MUJADDID

TANJUNG JABUNG TIMUR

TAHUN 2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat ,
taufiq serta hidayah nya , sehingga penulis dapat menyelesaikan PROPOSAL “
Tugas UAS” yang berjudul “ Tinjauan Hukum Islam terhadap praktek jual beli
pesanan dalam istishna studi kasus tanjung jabung timur”

Proposal ini di buat sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas UAS
mata kuliah hukum ekonomi syari’ah . pembuatan makalah ini tidak lepas dari
bimbingan , arahan maupun bantuan dari berbagai pihak.

Bagi penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan proposal
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami .untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Geragai 13 januari 2024

Firia Ningsih

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

A.Latar Belakang..................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah...............................................................................................2

C.Tujuan.................................................................................................................. 2

D.Kegunaan Penelitian........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3

A.Hasil Penelitian Yang Relevan..............................................................................3

JURNAL...................................................................................................................6

B.Kerangka konseptual fokus penelitian.................................................................9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................................................11

A.Pendekatan dan produsen penelitian.................................................................11

B.Desain pnelitian..................................................................................................12

C.Partisipan dan tempat penelitian........................................................................12

D.Prosedur Pengumpulan data..............................................................................12

E.Prosedur analisis dan interprestasi data............................................................12

F.Pemeriksaan keabsahan data............................................................................12

BAB VI PENUTUP....................................................................................................12

A.Kesimpulan.........................................................................................................13

B.Saran..................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dalam buku fatwa keuangan syari’ah MUI tidak ada menjelaskan terkait hukum
yang melakukan wanprestasi dalam jual beli menggunakan akad istishna , melaikan
di dalam buku fatwa keuangan syari’ah di jelaskan bahwa “ jika salah satu pihak
tidak menunaikan di antara kedua belah pihak , maka penyelesaianya di lakukan
melalui badan arbitase syari’ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui
musyawarah.

Sedangkan dalam buku kompilasi hukum ekonomi syari’ah juga tidak menjelaskan
hukum apa yang akan di dapat jika melakukan wanprestasi , melaikan di dalam buku
kompilasi hukum ekonomi syari’ah di jelaskan pada pasal 108 “ jika pesanan objek
dari barang pesenan tidak sesuai dengan spesifikasinya , maka pesanan dapat
menggunakan hak pilihan ( khiyar) untuk melanjutkan atau membatalkan
pesanan,dan di sini juga tidak ada menjelaskan hukum apa yang di dapat jika
melakukan wanprestasi.

Dalam fiqih muamalah di jelaskan mengenai jual beli istishna adalah jual beli antara
pemesan ( mustashni) dengan penerima pesanan (shani) atas sebuah barang
dengan spesifikasi tertentu ( mashnu) , contohnya untuk barang – barang industri
maupun properti . spesifikasi dan harga barang haruslah sudah di sepakati di awal
akad , sedangkan pembayaran di lakukan sesuai dengan kesepakatan ,apakah
pembayaran di lakukan di muka ,melalui cicilan atau di tangguhkan sampai suatu
waktu pada masa yang akan datang. Dalam undang – undang wanprestasi di atur
pada pasal 1238 KUH perdata ,debitur di nyatakan lalai dengab surat perintah, atau
dengan akta sejenis itu, atau berdasarkan kekuatan dari perikatan sendiri, yaitu bila
perikatan ini mengakibatkan debitur harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu
yang di tentukan.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas masalah pokok skripsi ini adalah apa hukum
dan sanksi yang di beri jika melakukan wanprestasi dalam akad jual beli
istishna ,dan bagaimana menyelesaikan masalah wanprestasi dalam akad jual beli
istishna agar tidak saling merugikan antara produsen dan konsumen , maka di
rumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana hukum dan sanksi yang di beri jika melakukan wanprestasi dalam
akad jual beli istishna ?
2. Bagaimana menyelesaikan masalah wanprestasi dalam akad jual beli istishna
agar tidak saling merugikan antara produsen dan konsumen ?

C.Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui hukum dan sanksi apa yang di beri jika melakukan
wanprestasi dalam akad jual beli istishna .
2. Untuk mengetahui penyelesaian masalah wanprestasi dalam akad jual beli
istishna agar tidak saling merugikan antara produsen dan konsumen .

D.kegunaan Penelitian

1.Secara Teoritis

Secara teoritis semoga penelitia ini bermanfaat bagi kalangan akademis kampus
sebagai referensi di masa yang akan datang terkait penelitian yang sejenis

. 2. Aspek Praktis

secara praktis sebagai referensi dan informasi serta untuk menambah wawasan
bagi mahasiswa dan masyarakat mengenai terhadap pelaksanaan praktik jual beli
dalam masalah wanprestasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian Yang Relevan

1.Skripsi yang di tulis oleh Rahma dari Universitas Islam Negeri Antasari
Banjarmasin, pada tahun 2023 yang berjudul “ Wanprestasi jual beli dengan akad
istisnah di perumahan Nur Asyah kecamatan geragai Tanjung Jabung Timur”

Hasil penelitian menujukan bahwa praktek jual beli dengan akad istishna yang di
lakukan di perumahan Nur Asyha telah sesuai dengan kaidah akad istishna yang
mana telah memenuhi rukun dan syaratnya.namu setelah akad terjadi adanya dua
kasus wanprestasi yang bentuknya berdasarkan kompilasi hukum ekonomi syari’ah
pasal 36 yaitu ketidaksesuaian dengan apa yang di janjikan dan melakukan
perjanjian tapi terlambat.

Wanprestasi pihak pengembang memberlakukan hak khiyar ( hak memilih) kepada


pemesan sesuai dengan fatwa DSN – MUI N0:06/DSN-MUI/IV/2000 tentang jual beli
istisnah , yaitu mengenai ketentuan barang , hal ini sebagai bentuk pertanggun g
jawaban oleh pengem bang.saksi atau akibat hukum yang di tanggung oleh pihak
sesuai dengan kompilasi hukum ekonomi syari’ah pasal 38 pada poin pertama dan
kedua yaitu mendapatkan saksi berupa membayar ganti rugi pembatalan akad oleh
pihak pemesan.

Adapun wanprestasi pihak pemesan di berlakukan kesepakatan musyawarah oleh


pengembang bagaimana termuat pada fatwa DSN-MUI N0.06/DSN-MUI/IV/2000
tentang jual beli istishna pada ketentuan lain di poin terakhir . bentuk kesepakatan
tersebut yaitu pemberian somasi yang mana telah sesuai dengan kompilasi hukum
ekonomi syari’ah pasal 37 yaitu memberikan somasi ataiu keringan terlebih dahulu
ke pada pemesan.

2. Skripsi yang di tulis oleh Khaironnisa dari Falkultas Syari’ah Dan Hukum
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darusallam – Banda Aceh pada tahun 2018
yang berjudul “Penyelesaian Wanprestasi Dalam Akad Istisnah Pada Usaha
Pencetakan Di Kecamatan geragai tanjung jabung timur (Menurut Perspektif
Ekonomi Islam)”

3
Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bentuk-bentuk wanprestasi yang
dilakukan para pihak. Bentuk wanprestasi yang dilakukan oleh percetakan di
antaranya terlambat dalam menyelesaikan barang pesanan dan kelalaian pihak
percetakan sehingga pemesan tidak menerima barang pesanan, sedangkan
wanprestasi yang dilakukan oleh pemesan yaitu tidak mengambil barang pesanan
yang telah dipesan. Wanprestasi tersebut diselesaikan melalui jalan yang sesuai
dengan perspektif ekonomi Islam yaitu melalui jalur ṣulḥu (perdamaian).

3.skripsi yang di tulis oleh Azra Luthfiah dari falkultas syari’ah dan hukum
Universitas islam negeri (UIN) Raden Fatah Palembang , pada tahun 2023 yang
berjudul “Wanprestasi Dalam Akad Istishna Pada jual beli Rumah Bongkar
Pasang (Studi Kasus Di Desa pandan lagan , Kecamatan geragai , Kabupaten
tanjung jabung timur)”

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa, penyelesain tehadap wanprestasi itu
adalah dengan ganti rugi yang diberikan kepada pihak konsumen berupa
marongan/gazebo yang harga dan besar ukuran sesuai dengan kelalaian yang
dilakukan pihak produsen. Tinjawan Hukum Ekonomi Islam Terhadap penyelesaian
wanprestasi jual beli rumah bongkar pasang di Desa pandan lagan Kecamatan
geragai Tidak Membenarkan Adanya wanprestasi karena dapat merugikan salah
satu pihak dan juga tidak sesuai dengan fatwa DSN-MUI No.06/DSN-MUI/VI/2000,
dan untuk Hukum Ekonomi Syariah penyelsaian dengan cara ganti rugi/dhman
haruslah menghilangkan kerugian dengan cara mengembalikan nilai jual barang
tersebut atau menggantinya dengan barang yang harganya sama dengan kerugian,
proses ganti rugi ini sudah sesuai dengan Hukum Ekonomi syariah dan syariat
islam.

4.skripsi yang di tulis oleh Anggi Vira Agati dari falkultas syari’ah Universitas islam
negeri K.H Abdurahman wahid pekalongan ,pada tahun 2022 yang berjudul
“wanprestasi dalam perjanjian jual beli renyeng dalam akad istishna ( studi kasus di
desa pandan lagan ,kecamatan geragai tanjung jabung timur)”

Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksaan akad istishna sesuai dengan rukun
dan syarat istishna namun dalam pelaksanaanya terjadi wanprestasi atau ingkar
janji .wanprestasi tersebut terjadi karena adanya kelalaian,tidak adanya itikad baik ,
dan mengabaikan perjanjian dari pihak penjual . sehingga akibat hukum yang di

4
timbulkan yaitu tertuang dalam pasal 38 KHES di sebutkan pihak dalam akad yang
melakukan ingkar janji dapat di jatuhi sanksi pembatalan akad dan pembayaran
denda,karena telah memenuhi peryaratan ganti rugi yang telah tercantum dalam
pasal 39 KHES.

5.Skripsi yang di tulis oleh Ajeriyah falkultas syari’ah dan hukum universitas islam
negeri allaudin makasar , pada tahun 2012 yang berjudul “Tinjauan Hukum
IslamTerhadap Praktik Jual Beli Pesanan/AL-ISTISHNA’ Di desa pandan lagan
Kecamatan geragai tanjung jabung timur “

Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik jual beli pesanan/Al-istishna di desa


pandan lagan Kecamatan geragai tanjung jabung timur , sudah sesuai dengan
hukum Islam atau Syariah dimana akad transaksi yang dilakukan penjual (orang
yang menawarkan barang) dengan pelanggannya (pembeli, orang yang memesan
barang) harus ada kesepakatan atas harga dan sistem pembayarannya, dan penjual
mencatat di buku tulis/agenda untuk mengetahui nama pelanggannya, penentuan
dan pematokan harga berdasarkan Surah Al-Baqarah ayat 282, dan waktu
pembayarannya disesuaikan dari akad yang telah disepakati antar kedua belah
pihak (penjual ataupun pembeli).

6.skripsi yang di tulis oleh hanifah rosida falkultas syari’ah dan hukum universitas
islam negeri sunan ampel surabaya , pada tahun 2022 yang berjudul “Tinjauan Akad
Istishna Terhadap Praktik Pesanan Konveksi Tangan Warga Lokal Di Desa pandan
lagan Kabupaten tanjung jabung timur”

hasil penelitian di atas, maka peneliti memberikan saran kepada pihak konveksi
untuk melakukan kewajibannya sesuai dengan akad perjanjian yang telah disepakati
bersama di awal dan untuk kedua belah pihak untuk mencari solusi terhadap
permasalahan yang terjadi secara musyawarah, sehingga tidak menimbulkan
kerugian bagi salah satu pihak.

5
JURNAL
1.jurnal yang berjudul Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah dan Analisis UU. No.8
Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Terhadap Akad Istisna’ pada
Konveksi Musly Group ( studi kasus tanjung jabung timur ) Vol. 2 No. 2 Desember
2021, dari Resi Atna Sari Siregar dkk, Mahasiswa Program Studi Hukum Ekonomi
Syari’ah (Mu’amalah) STAIN Mandailing

Hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa Pertanggung jawaban yang diberikan
oleh pihak konveksi akibat keterlambatan barang atau disebut wanprestasi, yaitu
memenuhi prestasi tetapi tidak tepat waktu. Undang-undang perlindungan
konsumen (UUPK) sebagaimana tujuannya melindungi kepentingan konsumen dan
menjadi peringatan bagi pelaku usaha telah diatur dalam pasal 19 tentang tanggung
jawab secara umum. Dalam hal ini pihak konveksi mereka selesaikan dengan cara
musyawarah untuk mencapai kesepakatan bersama serta tidak ada satu pihak yang
merasa dirugikan

2.jurnal yang berjudul wanprestasi dalam praktek akad istishna terhadap pengerajin
tenun di tinjau dari kompilasi hukum ekonomi syari’ah ( studi kasus tanjung jabung
timur) Vol 4,no 1 2023 , dari Murni Cahnia (UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary
Padangsidimpuan, Indonesia)Mardona Siregar (UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary
Padangsidimpuan, Indonesia)

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Penyebab terjadinya wanprestasi


dalam praktik pelaksanaan akad Istishna’ terhadap pengrajin tenun Silungkang di
Desa pandan lagan Kecamatan geragai Kabupaten tanjung jabung timur yaitu
pesanan tidak tepat waktu diseselaikan sesuai dengan perjanjian, penyebabnya
mesin tenun macat atau rusak, pesanan yang telalu banyak, motif yang lumayan
rumit, dan sulitnya bahan pokok yang didapat (pada masa covid-19), Penyelesaian
wanprestasi yang diselesaikan antara pengrajin dengan konsumen tenun Silungkang
yaitu dengan cara sederhan, melakukan musyawarah, kesepakatan sebagai
alternatif terakhir dan dibuat keputusan sehingga tidak ada lagi pihak-pihak yang
merasa dirugikan dan merasa dizhalimi. Tinjauan Kompilasi Hukum Ekonomi
Syariah terhadap ingkar janji dalam pelaksanaan akad istishna’ terhadap pengrajin
tenun Silungkang di Desa pandan lagan Kecamatan geragai kabupaten tanjung
jabung timur ialah dalam Pasal 108 ayat (2) Komplasi Hukum Ekonomi Syariah

6
yaitu Apabila objek dari barang pesanan tidak sesuaidengan spesifikasinya, maka
pemesan dapat menggunakan hak pilihan (khiyar) untuk melanjutkan atau
membatalkan pesanan. Jika barang sesuai dengan keinginannya, maka kontrak
akan berlanjut dan jika tidak, maka kontrak batal akadnya

3.jurnal yang berjudul Penyelesaian Pembatalan Akad Istishna’ Pada Jual Beli Bibit
Hortikultura di Desa Pandan lagan Kecamatan geragai Kabupaten tanjung jabung
timur Perspektif Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (studi kasus tanjung jabung
timur) el-Qisṭ: Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) Vol. 12 No. 2
Oktober 2022 , dari Siti Kalimah UIN Sunan Ampel Surabaya dan Qurrotul
Muzdalifah Institut Agama Islam Faqih Asy'ari Kediri

Dari penelitian ini dapat di simpulkan; 1) Praktik akad Istishna’ pada jual beli bibit
hortikultura di Desa Pandan lagan telah memenuhi rukun dan syarat akad Istishna’
sehingga praktik akad tersebut dihukumi sebagai akad jual beli yang sah; 2) Faktor
pembatalan akad Istishna’ pada jual beli bibit hortikultura di Desa Pandan lagan
adalah dikarenakan faktor wanprestasi dan overmatch; 3) Penyelesaian pembatalan
akad Istishna’ pada jual beli bibit hortikultura di Desa Pandan lagan terbagi menjadi
dua, yaitu pembatalan sepihak dengan membayar ganti rugi (uang muka (DP) tidak
dapat dikembalikan) dan pembatalan atas kerelaan kedua belah pihak (DP dapat
dikembalikan). Penyelesaian pembatalan akad Istishna’ pada jual beli bibit
hortikultura di Desa Pandan lagan Kecamatan geragai Kabupaten tanjung jabung
timur telah sesuai dengan penyelesaian menurut Kompilasi Hukum Ekonomi
Syariah.

4.jurnal yang berjudul Tinjauan Hukum Islam dan KUH Perdata terhadap
Penyelesaian Wanprestasi Jual Beli Istishna di Toko Putra Jaya tanjung jabung timur
( studi kasus tanjung jabung timur) Vol. 3 No. 1 (2023), dari Shifa Agnisa dkk Prodi
Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Bandung, Indonesia.

Dari penelitian ini dapat di simpulkan Pelaksanaan transaksi penjualan barang


dengan menggunakan sistem transaksi Istishna atau disebut dengan pesanan
yang dilakukan pada Toko Putra Jaya tanjung jabung timur, konsumen diharuskan
menunggu hingga proses pembuatan selesai hingga menerima barangnya
tergantung pada ukuran dan tingkat kesulitan pembuatan. Sistem transaksi
tersebut kadang menyebabkan permasalahan, dimana penjual tidak dapat

7
menyeleksi pembeli yang bermasalah dengan keuangan. Ajaran agama Islam
menganjurkan untuk selalu menyelesaikan permasalahan jual beli dengan
musyawarah, anjuran tersebut bertujuan agar kedua belah pihak saling menerima
dan tidak ada satu pun yang merasa dirugikan. Tujuan yang ingin dicapai oleh
peneliti ini diantaranya adalah: (1) Untuk mengetahui penyelesaian wanprestasi
jual beli Istishna di Toko Putra Jaya tanjung jabung timur menurut Hukum Islam.
(2) Untuk mengetahui penyelesaian wanprestasi jual beli Istishna di Toko Putra
Jaya tanjung jabung timurmenurut KHUPerdata.

5.jurnal yang berjudul Tinjauan Hukum Islam terhadap Akad Istishna’ (Studi pada
Jual Beli dan Pemasaran Usaha Mebel CV Dua Putra di tanjung jabung timur) vol.6
no.1 2023 , dari Inna FauziatalInna dkk IAIN Kudus

Dari penelitian ini dapat di simpulkan bahwa dari segi pembayaran dilakukan sesuai
dengan kesepakatan dan pembayaran tidak boleh dalam bentuk pembebasan uang
atau transaksi jual beli cicilan seperti transaksi murabhah muajjal. Pada umumnya
produk yang ditawarkan CV Dua Putra Jati Furniture sudah cukup dikenal oleh
konsumen, misalnya kualitasnya yang baik, daya tahan yang kuat sehingga awet
bertahun-tahun lamanya, dan lain sebagainya ternyata hal tersebut belum cukup
membawa kepuasan bagi perusahaan disebabkan karena pada akhir-akhir ini
perusahaan mengalami masalah dengan adanya persaingan harga dan usaha
sejenis.

6.jurnal yang berjudul Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Pesanan (Istishna )
Di Adiska Maubel Kecamatan geragai Kabupaten tanjung jabung timur ( studi kasus
tanjung jabung timur) , Vol .5 Nomor 1 Oktober 2023 ,dari Muh Awaluddin dkk
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, penulis menarik


kesimpulan mengenai Tinjauan Hukum Islam terhadap jual beli pesanan (Istishna) Di
Adiska Maubel di Kecamatan geragai Kabupaten tanjung jabung timur sebagai
berikut: 1. Bentuk jual beli pesanan yang diterapkan di Adiska Maubel Kabupaten
tanjung jabung timur termasuk kedalam bentuk jual beli Istishna yaitu akad jual beli
dalam bentuk pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan syarat tetentu yang
disepakati antara pemesan (mustashni) dan penjual (shani). 2. Adiska Maubel di

8
Kecamatan geragai Kabupaten tanjung jabung timur yang menerapkan jual beli
Pesanan (Istishna) dibolehkan dalam Islam karena pada praktiknya, konsumen
merasa puas dengaan barang yang dibuat oleh Adiska Maubel sehingga tidak
terdapat pihak yang dirugikan. Selain itu, pihak Adiska Maubel juga tidak
memberikan tambahan (bunga) bilamana pemesan terlambat membayar pesananan
barang. Sedangkan dalam hal pemesan merasa kurang puas dengan barang yang
dipesan karena tidak sesuai dengan keinginan pemesan maka pihak produsen
(Adiska Maubel) akan merenovasi atau memperbaiki barang sesuai dengan
keinginan konsumen. Kondisi ini sesuai dengan dengan kaidah jual beli dan
menghindarkan manusia khususnya umat Islam dari praktek kebathilan
sebagaimana tertuang dalam Q.S. An-Nisa ayat 29 dan Q.S. Al-Baqarah ayat 188.

B.Kerangka konseptual fokus penelitian

PRODUSEN KONSUMEN

JUAL BELI

(ISTISHNA)

AKAD

IMPLEMENTASI HUBUNGAN HUKUM

9
Keterangan:

Berdasarkan bagan di atas di dapat di jelaskan dalam jual beli istishna bermula
setelah nasabah datang ke tempat produsen barang di toko semoga jaya tanjung
jabung timur untuk memesan barang yang di ingginkan ,selanjutnya setelah terjadi
kesepakatan antara kedua belah pihak pembeli dan penjual maka di laksankanya
akad jual beli istishna ,dan selanjutnya dalam akad tersebut akan di analisis
implementasi jual beli istishna , hubungan hukum jual beli istishna untuk
meyelesaikan perselisihan seperti wanprestasi yang terjadi dalam jual beli istishna .

10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.Pendekatan dan produsen penelitian

Metode yang di gunakan pada penelitian ini mengunakan metode penelitian


kualitatif. Metode penelitian kualitatif menurut Danim (2002) menygartikan bahwa
kualitatif termasuk konstruktivisme yang beranggapan bahwa realita memiliki
dimensi jamak dan interaktif. Dapat pula diartikan sebagai upaya pertukaran
pengalaman sosial yang dapat didevinisikan lewat hasil penelitian. Jadi,
penelitian kualitatif beranggapan bahwa kebenaran itu bersifat dinamis dan
dapat ditemukan melalui kajian terhadap orang melalui interakasi ataupun lewat
situasi sosial.

Penelitian ini mengunakan pendekatan yuridis normative di mna sebagian


sumber bahan utama dalam kajian penelitian ini yaitu KHES Pasal 104- 108 dan
Fatwa DSN- MUI NO.06 /DSN- MUI /IX /2000 tentang Jual beli Istishna
meemperoleh informasi dari jurnal, buku, internet , untuk mempermudah penulis.

Selain pendekatan yuridis normative penelitian ini menggunakan pendekatan


studi kasus di mana penempatan suatu objek yang di teliti sebagai kasus dengan
tujuan mendapatkan pemahaman secara mendalam terhadap kasus yang di
teliti, kemudian di analisis untuk menghasilkan teori.

11
B.Desain penelitian

C.Partisipan dan tempat penelitian

D.Prosedur Pengumpulan data

E.Prosedur analisis dan interprestasi data

F.Pemeriksaan keabsahan data

12
BAB VI
PENUTUP

A.Kesimpulan

B.Saran

13
DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan, 2000, Metode Penelitian Ilmu-Ilmu Perlaku, cet.2, Jakarta: Bumi Aksara

Kompilasi hukum ekonomi syari’ah pasal 104 – 108 Bai’ Istihna

Himpunan Fatwa Keuangan Syari’ah DSN-MUI No .13/DSN- MUI / IX/2000 Jual Beli Istishna

14

Anda mungkin juga menyukai