Anda di halaman 1dari 3

RESUME ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BBL

NAMA : SITI NURHAYATI

KELAS : AJ D4 KEBIDANA DAN PROFESI KELAS BLORA

RESUME 1

SUB PEMBAHASAN MK : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PERSALINAN DAN BBL

1. Fektor Passege terdiri dari jalan lahir keras (tulang-tulang panggul) dan jalan lahir
lunak (otot dan ligamentum).
2. Factor Power terdiri dari His (kontraksi uterus) dan tenaga mengejan ibu.
3. Faktor Passenger/Buah Kehamilan: janin, plasenta dan air ketuban.
4. Faktor psikologis: Perasaan cemas, khawatir akan mempengaruhi hormone stress
yang akan mengakibatkan komplikasi persalinan.
5. Penolong persalinan perlu kesiapan, dan menerapkan asuhan saying ibu. Asuhan
sayang ibu adalah asuhan yang menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan sang
ibu.

RESUME 2

SUB PEMBAHASAN MK : KEBUTUHAN DASAR IBU BERSALIN SESUAI


DENGAN KALA PERSALINAN

Kebutuhan fisiologis ibu bersalin merupakan suatu kebutuhan dasar pada ibu bersalin yang
harus dipenuhi agar proses persalinan dapat berjalan dengan lancar. Kebutuhan dasar ibu
bersalin yang harus diperhatikan bidan untuk dipenuhi yaitu kebutuhan oksigen, cairan dan
nutrisi, eliminasi, hygiene (kebersihan personal), istirahat, posisi dan ambulasi, pengurangan
rasa nyeri, penjahitan perineum (jika diperlukan), serta kebutuhan akan pertolongan
persalinan yang terstandar. Pemenuhan kebutuhan dasar ini berbeda-beda, tergantung pada
tahapan persalinan, kala I, II, III atau IV. Adapun kebutuhan fisiologis ibu bersalin adalah
sebagai berikut:

1. Kala I
Kebutuhan dasar fisiologis yang harus diperhatikan bidan adalah kebutuhan oksigen,
cairan dan nutrisi, eliminasi, personal hygiene terutama vulva hygiene, istirahat, posisi
dan ambulasi, dan pengurangan rasa nyeri. Pemenuhan kebutuhan ini bertujuan untuk
mendukung proses persalinan kala I yang aman dan lancar, serta mendukung proses
persalinan kala II.
2. Kala II
Bidan harus tetap membantu dan memfasilitasi pemenuhan kebutuhan fisiologis pada
ibu bersalin meliputi kebutuhan oksigen, cairan, eliminasi (apabila tidak
memungkinkan dapat dilakukan kateterisasi), istirahat, posisi, dan pertolongan
persalinan yang terstandar.
3. Kala III
Yang harus dipenuhi diantaranya: kebutuhan oksigen, cairan dan nutrisi, eliminasi,
dan kebutuhan akan pertolongan persalinan yang terstandar. Sedangkan pada kala IV,
berupa kebutuhan oksigen, cairan dan nutrisi, eliminasi, hygiene (kebersihan
personal), istirahat, dan penjahitan perineum (jika diperlukan).

RESUME 3

SUB PEMBAHASAN MK : DETEKSI DINI PENYULIT ATAU KOMPLIKASI


DALAM PERSALINAN

Penyulit / komplikasi persalinan kala 1 dan 2 persalinan

1. Distosia
adalah suatu persalinan yang sulit, ditandai dengan kemajuan persalinan yang lambat.
Untuk menentukan adanya distosia dapat menggunakan batasan waktu ataupun
kelajuan proses. Distosia dapat terjadi pada kala I ataupun kala II persalinan. Distosia
pada kala I aktif persalinan dapat dikelompokkan menjadi proses persalinan yang
lambat (protraction disorder) ataupun tidak adanya kemajuan persalinan sama sekali
(arrest disorder).
2. Proses persalinan yang macet (distosia) dapat terjadi akibat adanya gangguan pada
salah satu atau kombinasi dari empat komponen di bawah ini:
a. Gangguan pada daya pendorong, termasuk di dalamnya adalah gangguan
kontraksi uterus dan gangguan meneran
b. Gangguan presentasi, posisi, dan perkembangan janin
c. Gangguan pada tulang pelvis ibu
d. Gangguan pada jaringan lunak traktus reproduksi yang dapat menghalangi
penurunan janin
e. Secara lebih sederhana penyebab distosia dapat dikategorikan menjadi tiga P yaitu
:
1) Gangguan pada powers (kontraksi uterus dan usaha menerus ibu
2) Gangguan pada passenger (posisi janin, presentasi janin dan ukuran janin)
3) Gangguan pada passege rongga pelvis dan jaringan lunak pada jalan lahir.

Penyulit/Komplikasi Persalinan Kala III dan IV Persalinan

Komplikasi persalinan kala III dan IV merupakan masalah yang terjadi setelah janin
lahir/berada diluar rahim. Komplikasi yang terjadi adalah perdarahan yang sering
menyebabkan kefatalan/kematian bila tidak ditangani sesegera mungkin. Perdarahan post
partum dibagi menjadi dua yaitu perdarahan primer dan sekunder, perdarahan primer terjadi
dalam 24 jam pertama dan sekunder sesudah itu. Hal-hal yang menyebabkan perdarahan post
partum adalah: Atonia uteri, retensio plasenta, perlukaan jalan lahir, terlepasnya sebagian
plasenta dari uterus, tertinggalnya sebagian dari plasenta umpamanya klotiledon atau plasenta
suksenturiata. Kadang-kadang perdarahan disebabkan oleh kelainan proses pembekuan darah
akibat dari hipofibrinogenemia (solution plasenta, retensi janin mati dalam uterus, emboli air
ketuban). Penanganan yang dilakukan pada setiap kasus berbeda-berbeda tergantung pada
kasus yang diderita/banyaknya perdarahan. Misalnya pada atonia uteri penanganannya
dengan melakukan Kompresi Bimanual Interna/Eksterna, bila perdarahan tidak dapat diatasi
untuk menyelamatkan nyawa ibu maka dilakukan histerektomi supravaginal. Pada retensio
plasenta penanganannya manual plasenta. Sedang pada inversion uteri penanganannya
dengan reposisi pervaginam jika masih tetap maka dilakukan laparotomi, dan pada perlukaan
jalan lahir maka penanganannya dengan penjahitan.

Anda mungkin juga menyukai