STROKE
DEFINISI : pembentukan defisit neurologis fokal atau global secara mendadak atas dasar gangguan peredaran darah otak yang mempunyai gejala berhubungan dengan temporal profile, berlangsung > 24 jam atau meninggal EPIDEMIOLOGI : stroke infark 80% aterotrombotik 80% Kardioemboli 20% Stroke hemoragik 20% 15% PIS 5% SAB Insidensi di tasikmalaya 50 / 100.000 penduduk AS 500.000/th
Hiperkolesterolemia kronis
Zat-zat toksin
Kerusakan endotel
Perubahan permeabilitas endotel Perubahan sel-sel endotel Perubahan hub antr sel endotel & jar. ikat dibawahnya Aliran darah Pelepasan endotel hub. langsung antr komponen darah & dinding arteri.
Pelepsan faktor pertumbuhan monosit msk k intima Lipid msk k pemb drh mel transp. aktif & pasif Monosit mjd makrofag fagosit kol LDL FOAM CELL
Pelepasan PDGF (o/ makr, sel endotel, tromb) migrasi sel otot polos arteri dr tun adventisia ke tun intima Sel otot polos bproliferasi >>sintetis (fibrosis)
Makrofag, endotel, sel otot polos, limfosit Tsekresi sitokine mpkuat interaksi sel Penimbunan lemak + fibrosis plak fibrolipid Inti plak nekrosis & kalsifikasi Plak menyebar, menebal k tun media pnyempitan lumen
Atheroma
Selanjutnya akan terjadi proses kaskade trombosis pada endotel yang rusak aterotrombotik
Kerusakan endotel
Endotel normal bersifat antitrombosis, krn: Glikoprotein, proteoglikan, prostasiklin (PGI2) pd endotel bsifat vasodilator & inhibisi platelet agregasi
Glikoprotein pd permukaan membran trombosit sbg reseptor Serat kolagen, katekolamin, adrenalin, noradrenalin, ADP (ada pada dalam darah normal) tetapi meningkat pada saat kerusakan pembuluh darah at > normal
Pelepasan PF3
ATEROTROMBOTIK
PGF2 (vasokonstriksi) meningkat asam arakidonat enzim cyclooxigenase ProstaglandinG2 (PGG2) ProstaglandinH2 (PGH2), peroksida tak stabil PGE2 (vasodilatasi) menurun PGD2 (antiagregasi) menurun
vasodilatasi Endotel pemb darah (terjadi penurunan) enzim prostasiklin sintetase Prostasiklin (PGI2) anti penggumpalan trombosit
vasokonstriski Trombosit (terjadi peningkatan) enzim tromboksan sintetase Tromboksan A2 (TXA2) pemggumpalan trombosit
Aliran darah ke otak << p Na-K ATPase membran potensial K+ ke ekstrasel, Na & Ca k intrasel permukaan sel mjd negatif membran depolarisasi kematian sel /jar.
Asidosis ion H+ gangg enzim pembengkakan sel edema serebral (resistensi vaskular & tek perfusi) perluasan iskemik
TTIK keseimbangan cairan dlm otak << penekanan sistem ventrikel herniasi ke sgl arah
Hidrosephalus obstruktif
Iskemia global
Kematian otak
Kerusakan endotel
Foam cell + migrasi otot polos dari tun media k tun. intima
Plak fibrosis
Atherom
Dinding pembuluh darah mdh dirusak Maktivasi agregasi & adhesi trombosit Trombosis
Atherotrombotik
Penymbatan arteri
Iskemik
Infark
7 |CVD STROKE Patofisiologi Diabetes melitus dengan stroke infark Tjd proses anaerob
Asam laktat
Laktat asidosis
Vaso paralitik
merokok
Pembentukan aterosklerosis
aterotrombotik
9 |CVD STROKE Patofisiologi Hipertensi dengan stroke perdarahan intraserebral dan SAB Peningkatan tek. Hidrostatik
Dinding pembulu darah lemah Arteri-arteri yang berhubungan : Arteri penetrans PIS Arteri lentikulostriata jaras kortikotalamikus PIS Aneurisma Charcot Buchard PIS Aneurisma berry circulus willisi SAB
Hipertensi terus-menerus
Mikroaneurisma pecah
Tjd perdarahan
Komplikasi: Vasospasme (hr k 2 s/d 12) Hidrocephalus Rebleeding bbrp minggu stlh onset
10 |CVD STROKE KLASIFIKASI STROKE : 1. BERDASARKAN GAMBARAN PATOLOGIS INTRAKRANIAL a. Strokr infark : i. Aterotrombotik ii. Kardioemboli iii. Lakuner b. Stroke PIS c. Stroke PSA/SAB 2. BERDASARKAN LOKASI a. Sistem karotis i. Motorik : hemiparese kontralateral, disartria ii. Sensorik : hemihipestesi kontralateral, parastesia iii. Gangguan visual : hemianopsia homonim kontralateral, amaurosis fugax iv. Gangguan fungsi luhur : afasia, agnosia b. Sistem vertebrobasiler i. Motorik : hemiparese alternans,hemiparese crucita, disartria ii. Sensorik : hemihipestesi alternans, parastesia iii. Gangguan visual : gangguan keseimbangan, vertigo, dipalopia, tinitus, baal sekitar mulut, black out (Yustiani dikot,dr.,Sp.S) / penglihatan gelap sesaat (Budi Swarma,dr.,Sp.S) FAKTRO RISIKO : 1. Unmodifiable a. Usia b. Jenis kelamin c. BBLR d. Ras/etnis e. Genetik 2. Modifiable a. Well-documented i. Hipertensi ii. Paparan sap rokok iii. DM iv. Atrial fibrilasi dan beberapa kondisi jantung kardioemboli v. Dislipidemia vi. Stenosis arteri karotis vii. Sikle cell desease viii. Terapi hormonal pasca menopause (KB) ix. Diet yang buruk x. Inaktivasi fisik xi. Obesitas b. Less-well documented i. Sindroma metabolik ii. Penyalahgunaan alkohol
11 |CVD STROKE iii. iv. v. vi. vii. viii. ix. x. xi. ANAMNSIS STROKE : Anamnesis Umur Awitan Gejala Peringatan Nyeri kepala Muntah Kejang vertigo Trombosis/aterotrombotik 50-70 th Bangun tidur Bertahap + +/- tergantung lesi Kardio/tromboemboli Semua umur Aktifitas Cepat + PIS 40-60 th Aktifitas Cepat ++ ++ ++ SAB Tak tentu 2030 th Aktifitas Cepat ++++ ++++/proyektil ++++ Penggunaan kontrasespsi oral Sleep disorder breathing Nyeri kepala migren Hiperhaemosistemia Menigkatnya lipoprotein (a) Meningkatnya lipoprotein associated fosfolipase Hiperkoagulability Inflamasi infeksi
Anamnesis TIA Istirahat Aktifitas Nyeri kepala Pemeriksaan fisik Def.neurologis Penurunan kesadaran Kaku kuduk Tekanan darah Pemeriksaan tambahan LP
I.
12 |CVD STROKE
Turgor Gizi Kepala Konjungtiva Sklera Leher Thoraks Jantung Paru paru Abdomen Genital Ekstremitas
: : : : : : : : : : : :
B. Pemeriksaan Neurologik Penampilan Kepala Columna vertebra Rangsangan Meningen Kaku kuduk Tes Laseque Tes Kernig Tes Brudzinki I : Tes Brudzinki II Tes Brudzinki III : : : : :
: :
13 |CVD STROKE
Fundus Okuli N. III, IV, VI : Ptosis Pupil Refleks Cahaya (D/I) Refleks Konvergensi Posisi mata Gerakan bola mata Nystagmus N. V : Sensorik Oftalmikus Maksilaris Mandibularis Motorik N. VII : Gerakan Wajah Plicanasolabialis Angkat alis mata Memejamkan mata
: : : : : : : : : : : : : : : : :
14 |CVD STROKE
Menengok ke kanan-kiri N. XII : Gerakan lidah Atrofi Tremor/fasikulasi MOTORIK Anggota badan atas :
: : : :
Anggota badan bawah : Batang tubuh Gerakan involunter Cara berjalan SENSORIK Permukaan Anggota badan atas Batang tubuh Anggota badan bawah Dalam : : :
KOORDINASI Cara bicara Tremor Tes telunjuk hidung Tes tumit lutut Tes Romberg : : : : :
15 |CVD STROKE
REFLEKS FISIOLOGIS Kanan Anggota badan atas : Biceps Triceps Radial Dinding perut : Epigastrik Hipogastrik Mesogastrik Anggota badan bawah : Patella Achilles KLONUS Patella Achilles : : : : : : : : : : Kiri
REFLEKS PATOLOGIS Hoffman Tromner Babinski Chaddock Oppenheim Gordon Schaeffer Rossolimo Mendel Betherew : : : : : : : :
16 |CVD STROKE
PEMERIKSAAN PENUNJANG (Berdasarakan CVD III 1999) 1. Hb (harus selalu dikerjakan) a. Polisitemia vera peningkatan koagulabilitas b. Anemia hipoksemia otak 2. Leukosit (harus selalu dilakukan) a. Peningkatan leukosit infark miokard, infark otak b. Leukimia sumbatan pd arteriol otak, agregasi leukosit infark otak, kecil multipel 3. Trombosit a. Unsur paling penting dlm pembekuan darah
17 |CVD STROKE b. Faktor hiperkoagulabilitas c. Trombositosis aterotrombotik d. Trombosit rendah sindroma antibodi antifosfolipid ggn pembekuan lupus eritomatous Trombotik trombositopeni purpura 4. Ureum & kreatinin ggn fungsi ginjal keadaan dehidrasi 5. Gula darah risiko DM stroke infark Prognosa buruk 6. Elektrolit (konsentrasi Na, K) Ggn elektrolit infark otak 7. Hematokrit (harus dilakukan pd pasien stroke) Bila menurun, hati2 pd PIS Berhubungan dg viskositas darah 8. Kolesterol total, HDL, LDL, TG, GDP, GD2PP Faktor risiko 9. Urin lengkap 10. LED (petunjuk penting pd vaskulitis) harus dilakukan pd pasien muda atau tua 11. Eritrosit kualitas dan kuantitas 12. Masa pembekuan perdarahan pada stroke perdarahan 13. Fungsi hati bila diduga ada gangg fungsi hati 14. Foto thorax ukuran dan btk jantung gagal jantung kongestif patologi aorta dan paru 15. EKG AF AMI, aritmia Lab Khusus 1. Faal hemostasis
PTT, aPTT Khusus a. APLA b. AT III c. Protein C, S 2. Ekokardiografi mencari sumber emboli kelainan katup kelainan jantung yg lain 3. Angiografi mengetahui kelainan pembuluh darah 4. Brain imaging a. CT kepala i. Hipodens = infark ii. Hiperdens = perdarahan b. MRI
18 |CVD STROKE MENEGAKKAN DIAGNOSIS Diagnosis: a. b. c. d. Klinik Lokasi Etiologi Faktor risiko : Stroke : Sistem karotis atau sistem vertebrobasiler : Aterotrombotik, tromboemboli, kardioemboli, PIS, SAB : Sesuai anamnesis
Menegetahui DD Stroke 1. Stroke Infark 2. Stroke PIS 3. Stroke SAB Penatalaksanaan Stroke Fase Akut A. Umum Suportif: Pada 24 jam pertama diberikan cairan emergensi intravena. Selanjutnya diberikan cairan kristaloid atau koloid sesuai dengan kebutuhan B. Diestetik Jumlah total kalori pada fase akut 25 kkal/kgbb/hari. Dengan komposisi karbohidrat 20-40%, lemak 30-35%, dan protein 20-30% gr/kgbb/hari dari total kalori C. Medikamentosa Stroke Infark: 1. Diastolik >140 atau >110mmHg dilakukan terapi trombolisis). Diperlakukan sebagai penderita hipertensi emergensi berupa nikardipin, diltiazem, nimodipin. 2. Tekanan sistolik >230 atau diastolik 121-140 diberikan obat labetalol iv selama 1-2 menit. Dosis labetalol diulang atau digandakan setiap 10-20 menit sampai penuruna tekanan darah yang memuaskan. Atau sampai dosis kumulatif 300 mg. Diberikan melalui teknik bolus nini setelah dosis awal labetalol setiap 6-8 jam. 3. Takanan darah sistolik 180 sampai 230 mmHg dan atau diastolik 105-120 mmHg terapi darurat harus ditunda. Jika tekana darah menetap ada 2x pengukuran selang waktu 60 menit, diberikan 200-300 mg labetolol 2-3x sehari Penggunaan Antikoagulan Antikoagulan diindikasikan untuk stroke iskemik yang disebabkan oleh emboli otak dengan tujuan mencegah stroke iskemik ulang contoh: heparin/LMWH/Heparionoid mencegah trombosis vena pada penderita iskemik dengan hemiplegi atau immobilisasi jangka lama.
19 |CVD STROKE Penggunaan Trobolisis rtPA rtPA diberikan dalam waktu 3 jam sejak onset stroke berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi (hal.38) Neuroprotektan Pada stroke akut 1. Neuroprotektan berfungsi untuk mencegah kematian sel akibat iskemik injury 2. Neuroprotektan berfungsi untuk mencegah kematian sel akibat reperfusi injury Contoh: a. Piracetam: untuk iskemik akut dalam 7 jam pertama, dosis 12 gr/infus (kontraindikasi: hipersensitivitas ,gangguan fungsi ginjal, perhatian khusus pada pasien hemoragic dan hipersensitivitas) b. Citicholin : -. PIS : diberikan dosis kecil 100 mg-200 mg. Pemberian secara iv harusperlahan-lahan -. Hemoragik : 150-200 mg/ hr iv terbagi dalam 2 sampa 3 X /hr selama 2-14 hari -. Iskemik : 250-1000 mg/hr iv terbagi dalam 2 sampai 3 x perhari selama 2-14 hari. Stroke perdarahan Intraserebral - Penurunan tekanan darah akan menurunkan resiko perdarahan ulang atau perdarahan terus menerus, tetapi daerah sekitar hematom bertambah iskemik. Atas dasar ini obat antihipertensi diberikan kalau sistolik >180 mmHg, atau diastolik lebih dari 100 mmHg - Tekanan sistolik >230 atau diastolik >140 diberikan obat nikardipin (5-15mg/jam iv continous), diltiazem (5-40 mg/kgbb/menit infus kontinu), nimodipin - Bila tekanan sistolik 180-230 atau diastolik 105-140 atau tekanan darah arteri rata-rata 130: a. Labetalol 10-20 mg iv selama 1-2 menit. Dosis labetalol diulang atau digandakan setiap 10 menit sampai dosis maksimum 300 mg. (algoritma buka guideline hal. 29 cuy)
Penanganan komplikasi Komplikasi neurologis : Edema otak Infarka berdarah Vasospasme Hidrosefalus Higroma
20 |CVD STROKE Edema otak Kelainan jantung - Akibat imobilisasi Dekubitus Kontraktur Radang kandung kemih tromboplebitis Hiperglikemi Iskemik fokal : glukosa harus dinormalkan dg insulin tp hindari hipoglikemi, batas teetinggi kadar gula darah pada stroke akut nonlakuner adalah 150 mg% Insulin diberikan secara subcutan tiap 6 jam sesuai skala luncur. Bila hiperglikemi hebat lebih dari 500 mg?dl diberikan bolus pertama 5-10 unit insulin reguler tiap jam. Edema otak Edema sitotoksik, larutan hipertonis manitol 20% 60 gtt permenit Edema vasogenik : steroid Edema intersisial : dengan VP shunt Hidrosefalus Kalau tidak terlalu besar kasi obat asetasolamin 250 mg 3x1 Kalau besar lakukan VP shunt (dari ventrikel ke peritoneal dimasukkan selang untuk dialirkan) Infark berdarah Vasospasme - Nimodipin Higroma
a. b.
a. b. c. a. b.
Mengetahui aspek psikososial dan rehabilitasi medik Pencegahan stroke a. Primer - Gaya hidup sehat - Atur pola makan, contoh: makanan yang membantu menurunkan kadar kolesterol (beras merah, jagung, gandung, kacang kedelai, oat). Makanan yang berpengaruh terhadap prevensi stroke (susu, kalsium, apel, buah2an yang mengandung antioksidan) - Hentikan rokok - Hindari alkohol - Penyalahgunaan obat - Olahraga teratur 3/minggu dengan itensitas 20-30 menit - Istirahat cukup dan tidur teratur 6-8 jam sehari - Pengendalian faktor resiko Hipertensi, Upayakan sistolik < 140 daan diastolik < 90
21 |CVD STROKE DM, mengontrol dan mengendalikan kadar gula darah dengan cara diet, antidiabetik oral, insulin Faktor resiko lainnya : Turunkan BB Hentikan kontrasepsi oral pada wanita yang punya resiko lain (merokok atau tromboemboli sebelumnya
b. Prevensi sekunder - Anti platelet Aspirin Dosis 50-320 mg/oral Aspirin + Dipiridamol Dosis aspirin 25 mg + dipiridamol 250 mg 2x1