Anda di halaman 1dari 19

ASKEP PADA TN.

S
DENGAN STROKE
NON HEMORAGIK
Oleh : Aisiyah Hakmi
STROKE
 adalah suatu kondisi yang terjadi ketika
pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba
terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya
aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi
bio-kimia, yang dapat merusakkan atau
mematikan sel-sel otak. Kematian jaringan
otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi
yang dikendalikan oleh jaringan itu.
ETIOLOGI
Penyebab dari stroke
 aterosklerosis (trombosis),
 embolisme,
 hipertensi yang menimbulkan perdarahan
intraserebral dan ruptur aneurisme sakular.
 Stroke biasanya disertai satu atau beberapa
penyakit lain seperti hipertensi, penyakit jantung,
peningkatan lemak dalam darah, diabetes mellitus
atau penyakit vascular perifer.
TANDA DAN GEJALA
 Lumpuh separo badan, yang kanan atau kiri
 Afasia (bicara tidak lancar)
 Ataksia (Trunkal/anggota badan)
 Pelupa
 Vertilago, mual dan muntah
 Berjalan sulit
 Tidak dapat memahami bicara orang lain
 Kelopak mata sulit di buka
 Gerakan tidak terorganisasi
 Tidak dapat membaca dan menulis
 Kepintaran mundur,tak dapat berhitung
 Mudah tertawa
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan Laboratorium
 Hitung darah tepi lengkap: Diskrasia darah, Polisitemia,
trombositopenia atau trombosis atau infeksi sebagai resiko
stroke
 Analisa rutin; hematuria terjadi pada endokarditis bakterialis
sub akut dengan stroke iskemik oleh karena emboli.
 Kecepatan sedimen (LED) : Peningkatan LED menunjukan
kemungkinan adanya vaskuitis atau SBE sebagai penyebab
stroke.
 Kimia darah : Peningkatan kadar glukosa,Kolesssterol atau
trigliserin dalam darah.
 Foto Ronsen dada : pelebaran ukuran jantung sebagai suatu
sumber emboli pada suatu stroke.
 Elektrokardiogram: dapat menunjukkan aritma jantung
 CT-scan (Tomografi terkomputasi)
PENGKAJIAN
 Nama : Tn.S
 Usia : 66 tahun
 Jenis kelamin : laki-laki
 Alamat : Muntigadung, Sanden, Bantul
 Keluhan Utama : Keluarga klien mengatakan
kaki kiri klien tiba-tiba tidak bisa bergerak,
tangan kiri lemas, pelo
 Riwayat kesehatan : Stroke
 Keadaan umum : compos mentis
 Vital Sign : TD : 120/70 mmHg, RR : 20
x/mnt, Nadi : 80x/mnt
 ADL : Mandi :tergantung sepenuhnya,
berpakaian tergantung sepenuhnya, Makan:
tergantung sepenuhnya, toileting tergantung
sepenuhnya
 Pemeriksaan fisik :

Mulut : Banyak lendir, kotor


Leher dan tenggorokan : serak
Pernafasan : Batuk, terdapat sputum, suara
paru ronkhi,membutuhkan oksigen
 Status nutrisi : perubahan nafsu makan
 Muskolsekeltal : kelemahan,paralisis

 Pemeriksaan penunjang :
 Lekosit : 9,5
 Hemoglobin 10,9
 Trombosit : 539
 Kolesterol total : 159
 Terapi obat :
 Neurochol
 Amlodipin
 Lasix
 Mucohexin
 Fepron
 Brainact
 Dycin
 AF
 Hasil Pemeriksaan CT SCAN :
Gyrus dan Sulcus tampak prominen tak tampak
lesi hipo/iso/Hiperdens dan intracerebral
intracelebellar, sisterne ventrikel agak
melebar

Hasil Pemeriksaan Rontgen : arthopy cereberi


 tak tampak perdarahan serta massa di
intracerebral dan intracelebellar
 Diagnosa Keperawatan :
1. Gangguan perfusi jaringan cerebral tidak efektif
b.d spasme pembuluh darah
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d obstruksi
jalan nafas
3. Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan
neuromuskulas, kelemahan
4. Gangguan komunikasi verbal b.d kelemahan
sistem muskulo skeletal
5. Defisit perawatan diri b.d kelemahan fisik
6. Resiko infeksi b.d penurunan pertahanan primer
 Dx 1 : Gangguan perfusi jaringan cerebral
tidak efektif b.d spasme pembuluh darah

NOC : Perfusi jaringan adekuat


 Terpelihara dan meningkatnya tingkat
kesadaran, kognisi, dan fungsi sensori/motor
 Menampakkan stabilisasi tanda vital dan
tidak ada PTIK
> Pasien tidak menampakkan adanya
kemunduran / kemunduran
 NIC :
> Monitor status neurologik
>Monitor tanda-tanda vital
>Bantu klien meningkatkan fungsi
 Pertahankan tirah baring, sediakan
lingkungan yang tenang, atur kunjungan
> Berikan obat sesuai indikasi
 Dx 2.Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d
obstruksi jalan nafas
NOC : Jalan Nafas menjadi efektif
 Pasien memperlihatkan kepatenan jalan
nafas
 Ekspansi dada simetris
 Bunyi nafas bersih saat auskultasi
 Tidak ada tanda distress pernafasaan
 Tanda vital dalam batas normal
 NIC :
> Kaji dan pantau pernafasan, reflek batuk,
dan sekresi
 Posisikan tubuh dan kepala untuk
menghindari obstruksi jalan nafas dan
memberikan pengeluaran sekresi yang
optimal
 Penghisapan sekresi
 Berikan oksigen sesuai advis
 Monitoring tanda-tanda vital
 Dx.3 Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan
neuromuskulas, kelemahan
NOC : Mobilitas fisik dapat meningkat
dengan kriteria hasil :
 Sendi tidak kaku
 Tidak terjadi atropi otot
 NIC :
 Ajarkan rom aktif/ pasif pada klien atau
keluarga
 Kaji perkembangan/kemajuan latihan
 Bantu perawatan diri klien dalam hal makan,
mandi, toileting
 Kolaborasi ahli fisioterapi
 Kolaborasi terapi obat untuk mencegah
komplikasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai