Anda di halaman 1dari 16

Farmasi Bahan Alam

Zingeberis Rhizoma sebagai obat antikanker dalam bentuk kapsul

Tanaleshmi a/p Jayaraman Priyadarshini a/p Ramasami Wan Nurul Mursyida Bt Wan Ali Teh Ai Yeen Vishoth Kumar a/l Morti Nuramalina Bt Zahari Vidhya Rohinee a/p Murugan Gan Sonn Chong Farra Nadiea Bt Ahmad Termizi Keu Heng Chao Kumuthni a/p Balen

260110103001 260110103002 260110103003 260110103004 260110103025 260110103006 260110103007 260110103008 260110103009 260110103010 260110103011

MENGAPA OBAT DIBUAT DALAM BENTUK KAPSUL???


Kapsul didefinisikan sebagai sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Bentuk kapsul dipilih kerana : Cukup stabil dalam penyimpanan dan transportasi
Tepat untuk obat yang teroksidasi dan dapat menutupi obat

yang mempunyai bau dan rasa yang tidak enak


Bentuk kapsul mudah ditelan dibanding bentuk tablet
Bentuknya lebih praktis dan menarik.

Bahan obat dapat cepat hancur dan larut di dalam perut sehingga dapat segera diabsorpsi. Menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari Dokter dapat mengkombinasikan beberapa macam obat dan dosis yang berbeda-beda sesuai kebutuhan pasien. Kapsul dapat diisi dengan cepat karena tidak memerlukan bahan tambahan/pembantu seperti pada pembuatan pil dan tablet.

PRAFORMULASI
KAPSUL

FORMULA
R/ SERBUK ZINGIBERIS RHIZOME

0.1 ACETOSAL KALIUM BROMIDE SL

0.5 0.25 qs

ALASAN PEMILIHAN ZAT-ZAT


1.

SERBUK ZINGIBERIS RHIZOME - zat aktif bagi sediaan ini - zat antioksidan/antikanker ACETOSAL - analgetikum, antipiretikum KALIUM BROMIDE - sedativum

2.

3.

4.

SACCHARUM LACTASE - zat tambahan

Dosis obat

Berdasarkan penelitian, ekstrak jahe berkhasiat sebagai antikanker jika digunakan sebanyak 100mg per kilogram berat badan Biasanya tersedia dalam dosis 100mg, 500mg,1000mg di pasaran Dosis lazim yang dipakai adalah 1500mg per kapsul , diberikan sebanyak 3 kali sehari

Manfaat zingeberis rhizoma (rimpang jahe) sebagai antikanker

Berbagai penelitian membuktikan bahwa rimpang jahe mempunyai sifat antioksidan dan antikanker. Beberapa komponen utama dalam rimpang jahe seperti gingerol, shogaol dan gingerone memiliki antioksidan di atas Vitamin E (Kikuzaki dan Nakatani, 1993)

Jahe merupakan sebuah bahan alami yang banyak mengandung komponen phenolic aktif seperti shogaol dan gingerol yang memiliki efek antioksidan dan anti-kanker (Surh, 2003).
Jahe mampu menaikkan aktivitas salah satu sel darah putih, yaitu sel natural killer (NK) dalam melisis sel targetnya, yaitu sel tumor dan sel yang terinfeksi virus. (Zakaria et al., 1999).

Dalam laporan hasil penelitian yang lain juga disebutkan bahwa komponen pembawa rasa pedas pada jahe yakni gingerol, paradol, shogaol, dan zingerone memiliki aktivitas anti-intlamasi dan efek kemopreventif yang menunjukkan pencegahan timbulnya kanker pada percobaan karsinogenesis (Shukla, 2007)

Gingerol dan paradol juga bersifat dan anti-tumor yang dapat menahan tumbuh suburnya sel kanker pada tubuh manusia (Surh, 1999).
Ekstrak jahe mencegah aktivasi NFB sehingga terjadi penurunan produktivitas NFB dan TNF- yang mengakibatkan pertumbuhan sel kanker dapat di tekan dan dicegah.

KHASIAT UMUM RIMPANG JAHE


Penggunaannya

dapat diperoleh didalam farmakope dan penggunaan sistem tradisional dalam perubatan. Sering digunakan dalam pengobatan tradisional yang tidak didukung dari data laporan secara klinis atau eksperimentasi
Digunakan

sebagai pengobatan dyspepsia, kembung perut, mual, diare serta masalah didalam saluran pencernaan.
Mengandung

enzim pencernaan yaitu protease dan lipase yang masing masing mencerna protein dan lemak selain merangsang kelenjar pencernaan, baik untuk membangkitkan nafsu makan, memperkuat lambung dan sistem pencernaan.

Jahe berisi gingerol bersifat antikoagulan, mencegah penggumpalan darah, berbau harum khas jahe, mengobati mual dan muntah.Mencegah mual, karena mampu memblok serotonin, yang menyebabkan perut berkontraksi, hingga timbul rasa mual yang sering dialami yaitu mabuk perjalanan dan hamil Pengobatan tradisional Asia, jahe dipakai untuk mengobati selesema, batuk, migraine, menstimulasi nafsu makan, sebagai antagonis narkotika dan penyakit radang sendi tulang seperti artritis serta meningkatkan pembersihan tubuh melalui keringat. Jahe merangsang pelepasan hormon adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar dan memperingan kerja jantung memompa darah.

Jahe mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh. Jahe juga digunakan untuk sakit gigi, insomnia, masalah rambut gugur dan hemaroid.

Sering digunakan untuk aktivitas: Antiemetic Anti-inflamasi Cholagogic

Daftar Pustaka

Farmakope Indonesia Edisi III, 1979 Farmakope Indonesia Edisi IV, 1995 http://www.beswandjarum.com/article_download_pdf/article_pdf_25.pdf Kikuzaki, H. and N. Nakatani. 1993. Antioxidant effects of some ginger constituents Shukla, Y, Singh, M. 2007. Cancer preventive properties of ginger : a brief review. J Food Chem Toxicol. 45(5) :683-690 Surh, Y. 1999. Molecular mechanism of chemopreventive effect of selected dietary and medicinal phenolic substances. J environ Pathol Toxicol Oncol. 428(1-2) : 305-327.

Surh, YJ. 2003. Cancer chemoprevention with dietary phytochemical. Nat Rev Cancer 3:768-80 Zakaria, F.R. dan T.M. Rajab. 1999. Pengaruh ekstrak jahe (Zingiber officinale Roscoe) terhadap produksi radikal bebas makrofag mencit sebagai indikator imunostimulan secara in vitro. Persatuan Ahli Pangan Indonesia (PATPI). Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pangan: 707716.

Anda mungkin juga menyukai