AHMAD SUHEIL PULUNGAN JOHN ELFRAN SIHOMBING SUTAN MALIK MAULANA SYAH
UNIVERSITAS LAMPUNG KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU KESEHATAN JIWA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI LAMPUNG BANDAR LAMPUNG MEI 2013
Menurut keyakinan sebagian warga kesurupan merupakan keadaan dimana seseorang diganggu oleh makhlus halus atau setan.
Kesurupan (Dissociative Trance Disorder /DTD) dalam tinjauan medis merupakan penyakit dan bukan sesuatu yang berbau mistis khususnya psikiatri, mengakui fenomena kesurupan sebagai suatu kondisi yang ditandai oleh perubahan identitas pribadi. Kesurupan di Indonesia sering terjadi pada siswa-siswa atau pelajar sekolah. Siswa sekolahan dalam tahap perkembangan masih dalam rentang usia remaja. Usia remaja merupakan masa storm and stress, artinya pada masa ini seseorang sangat rentan dengan pengaruh lingkungan sosial.
Pada dasarnya, orang yang mengalami kesurupan masuk kedalam keadaan trans dimana dirinya berada dalam level ketidaksadaran bukan pada kesadaran secara spontan merespons segala sesuatu stimulus yang muncul di sekitarnya.
DEFINISI
Kesurupan atau possession and trance adalah gangguan yang ditandai dengan adanya gejala utama kehilangan sebagian atau seluruh integrasi normal di bawah kendali kesadaran antara ingatan masa lalu, kesadaran identitas dan penginderaan segera, serta kontrol terhadap gerakan tubuh.
SEJARAH
Trans sudah dikenal sejak zaman Yunani Kuno dan digunakan sebagai suatu cara pengobatan penyakit fisik dan mental. Pada masyarakat modern identifikasikan sebagai hipnosis pertama kali oleh Anton Mesmer (abad 18) dikenal dengan sebutan magnetisme dan Mesmerisme. Istilah hipnosis diperkenalkan pertama kali oleh James Braid dan digunakan dalam pengobatan gangguan psikosomatik.
Epidemiologi
Di India yang kultur dan budayanya mirip Indonesia, kesurupan atau possesion syndrome atau possesion hysterical yang paling sering ditemukan dengan angka kejadiannya 1 4% dari populasi umum. Perempuan > laki-laki wanita lebih sugestible atau lebih mudah dipengaruhi dibandingkan lakilaki Kesurupan masal berawal dari kesurupan individual dan kemudian berubah menjadi masal orang lain yang melihat peristiwa tersebut menjadi tersugesti.
ETIOLOGI
Etiologi dari gangguan disosiasi ini diduga bersifat psikologis
Faktor Predisposisi Keinginan untuk menarik diri dari pengalaman yang menyakitkan secara emosional Berbagai stressor dan faktor pribadi, seperti finansial, perkawinan, pekerjaan, dan peperangan Depresi Usaha bunuh diri Gangguan organik (khususnya epilepsi) Riwayat penyalahgunaan zat
Kekacauan dari zat pengantar rangsang saraf atau neurotransmitter (norepinephrin dan serotonin)
Subjek tetap menyadari dirinya tetapi ada perubahan yang dirasakan pada tubuhnya Subjek berada dalam dua keadaan yang berbeda, namun ada sebagian yang dialaminya disadarinya Subjek sepenuhnya dikuasai oleh yang memasukinya dan semua keadaan yang dialami tidak diingatnya
Gejala
amnesia disosiatif biasanya pulih tiba-tiba dan lengkap dengan sedikit rekurensi. harus memulihkan ingatan pasien sesegera mungkin. disosiasi ini biasanya singkat, beberapa jam sampai beberapa hari. Umumnya pemulihan cepat dan jarang rekurens.
Klinisi
Gangguan
- DSMIV memasukkan kerasukan patologis (pathologic possession) ke dalam diagnosis gangguan disosiatif yang tidak spesifik (dissociative disorder not otherwise specified). - ICD10 mengkategorikan gangguan kerasukan sebagai trance and possession disorder
PPDGJ III adalah adanya kehilangan sementara penghayatan identitas diri dan kesadaran terhadap lingkungannya, individu berperilaku seakan-akan dikuasai oleh kepribadian lain, kekuatan gaib, malaikat, atau kekuatan lain. Hanya gangguan trans yang involunter (diluar kemauan individu)dan bukan merupakan aktivitas yang biasa, dan bukan merupakan kegiatan keagamaan ataupun budaya yang boleh dimasukkan dalam pengertian ini. Tidak ada penyebab organik (epilepsi, cedera kepala, intoksikasi zat psikoaktif) dan bukan bagian dari gangguan jiwa tertentu (skizofrenia, gangguan kepribadian multiple)
3.
1.
Terapi Farmakologik
Barbiturat kerja sedang dan kerja singkat, seperti thiopental dan natrium amobarbital diberikan secara intravena, dan benzodiazepine dapat berguna untuk memulihkan ingatannya yang hilang.
2. Terapi Psikoterapi
Psikoterapi
adalah pengobatan dengan secara psikologis untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien.
Psikoterapi
3.1. Kesurupan atau possession and trance adalah gangguan yang ditandai dengan adanya gejala utama kehilangan sebagian atau seluruh integrasi normal di bawah kendali kesadaran antara ingatan masa lalu, kesadaran identitas dan penginderaan segera, serta kontrol terhadap gerakan tubuh. 3.2. Kesurupan lebih banyak dialami wanita daripada pria.
1. Setyonegoro RK. Budaya dan Gangguan Jiwa, Jiwa 1995; XXVIII (1): 1 2. Joyanna Silberg. Guidelines for the Evaluation and Treatment of Dissociative Symptoms in Children and Adolescents. Journal of Trauma & Dissociation, Vol. 5(3) 2004. 3. Suryani LK. Adnjana TAK. Kesurupan suatu fenomena masyarakat Hindu Bali. Jiwa 1996. XXIX (2): 57. 4. Maramis WF. Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya, Airlangga University Press, 1980: 418. 5. Ingwantoro S. Penelaahan Trans Dan Hubungannya Dengan Hipnosis Serta Manfaatnya Dalam Psikiatri. Jiwa 2000;XXXIII (2); 185-193. 6. Kaplan HI, Sadock BJ. Synopsis of Psychiatry. seventh edition, Baltimore;Williams & Wilkins 1994:651 7. Cameron N. Personality Development and Psychopathology; Boston; Mifflin Company 1963; 338-372 8. Rob McNeilly. Hypnosis, Dissociation and Spontaneous Trance. Australian Society of Hypnosis 19th National Congress 2nd 7th September, 1989 Sydney, Australia.