(ASC) atau kesadaran yang berubah adalah koneksi antara kesadaran dan
bawah sadar. Koneksi ini dengan sendirinya akan mengarah menjadi keadaan
bawah sadar (Green, 2001). Suatu altered state of consciousness (ASC) dapat
hadir secara mendadak dalam kondisi demam, kekurangan tidur, kondisi lapar,
kekurangan oksigen, pembiusan atau trauma. ASC dapat juga dicapai melalui
hipnosis, meditasi, berdoa, atau dzikir. Kadang-kadang ASC juga dapat dicapai
melalui penggunaanobat-obatan, racun tanaman ataupun zat psikoaktif seperti
LSD, marijuana, dan alkohol. Sementara menurut Rychlak (1997) ASC dapat
dicapai melalui hipnosis, lucid dreaming, channeling, dan meditasi.
Kesimpulan
Ada banyak tradisi dalam menekankan psikologi lintas budaya dalam perbedaan
kepribadian pada budaya di berbagai situasi. Kesamaan dalam dimensi sifat dasar
manusia, bagaimanapun juga itu didefinisikan, itu memberikan dasar psikologis
umum yang mendasari perbedaan dalam perilaku karakteristik atau pola individu
yang jelas dalam budaya.
semua individu fokus pada pribadi, dan pada sifat-sifat internal seperti kemampuan
individu, kecerdasan, ciri pembawaan personal, tujuan dan kecenderungan pribadi,
mengungkapkan hal itu di depan umum, dan secara pribadi menguji serta
memastikannya melalui suatu perbandingan social
memikirkan tentang diri mereka dalam hubungan sosial khusus (umpamanya “saya”
dengan anggota keluarga, “saya” dengan teman lelaki atau perempuan), atau dalam
koteks khusus lain (“saya” di sekolah, “saya” di pekerjaan).
interdependen adalah keyakinan bahwa: (1) secara fundamental manusia bersifat saling
terhubung atau saling tergantung; (2) setiap orang wajib menjaga dan memelihara
kesaling-tergantungan ini; (3) salingtergantung berarti: memandang diri sebagai bagian
dari sebuah jaringan relasi sosial dan mengakui bahwa tingkah laku seseorang
ditentukan, tergantung, dan diarahkan oleh persepsi orang itu tentang pikiran,
perasaan, dan reaksi orang-orang yang berada dalam jaringan relasi itu; (4) komponen
diri yang menonjol pengaruhnya adalah komponen diri publik (public self); (5) tingkah
laku seseorang tidak ditentukan oleh dunia batinnya (inner self), melainkan oleh
relasinya dengan orang lain.